• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

apakah harus vegetarian ?

@ST..lalu ketidak tahuan muncul dari mana ? kondisi ketidak tahuan ini ada di mana ? seperti di katakan shankhara muncul dari ketidak tahuan. apakah kalo sudah tidak ada lagi ketidak tahuan berarti tidak ada shankhara/ bentuk2 pikiran ???..thx

jika masih bingung lebih lengkap nya.....

==========

PATICCASAMUPPADA

Sebab-Musabab yang Saling Bergantungan
(Paticcasamuppada)



Ketika Sang Buddha berdiam di Savatthi…” Para bhikkhu, saya akan dan menganalisa sebab-musabab yang saling bergantungkan kepada kalian.”

”Dan apakah sebab-musabab yang bergantungan itu? Dari ketidaktahuan (avijja) sebagai kondisi penyebab maka muncullah bentuk-bentuk perbuatan/kamma (sankhara). Dari bentuk-bentuk perbuatan/kamma (sankhara) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kesadaran (vinnana). Dari kesadaran (vinnana) sebagai kondisi penyebab maka muncullah batin dan jasmani (nama-rupa). Dari batin dan jasmani (nama-rupa) sebagai konsisi penyebab maka muncullah enam indera (salayatana). Dari enam indera (salayatana) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kesan-kesan (phassa). Dari kesan-kesan (phassa) sebagai kondisi penyebab maka muncullah perasaan (vedana). Dari perasaan (vedana) sebagai konsisi penyebab maka muncullah keinginan/kehausan (tanha). Dari keinginan/kehausan (tanha) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kemelekatan (upadana). Dari kemelekatan (upadana) sebagai kondisi penyebab maka muncullah proses kelahiran kembali (bhava). Dari proses kelahiran kembali (bhava) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kelahiran kembali (jati). Dari kelahiran kembali (jati) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kelapukan dan kematian, duka cita, sakit, kesusahan dan keputus-asaan (jaramaranang). Demikianlah penyebab dari seluruh kesusahan dan penderitaan.”
(Paticca-samuppada-vibhanga Sutta; Samyutta Nikaya 12.2 {S 2.1})

Paticcasamuppada atau hukum sebab-musabab yang saling bergantungan merupakan salah satu ajaran yang terpenting dalam Buddha Sasana. Paticcasamuppada adalah suatu ajaran yang menyatakan adanya sebab-musabab yang terjadi dalam kehidupan semua makhluk, khususnya manusia. Dengan menganalisa dan merenungkan Paticcasamuppada inilah, Petapa Gotama akhirnya mencapai Penerangan Sempurna menjadi Buddha.

Dalam kotbahNya di dalam Maha-hatthipadopama Sutta; Majjhima Nikaya 28, Y.A. Sariputta, menyampaikan bahwa Sang Buddha mengatakan betapa pentingnya Paticcasamuppada, ” Yo paticcasamuppadam passati, so Dhammam passati. Yo Dhammam passati, so paticcasamuppadam passati.” (Ia yang melihat Paticcasamuppada, juga melihat Dhamma. Ia yang melihat Dhamma, juga melihat Paticcasamuppada) -

Secara sederhana Paticcasamuppada yang juga merupakan hukum sebab akibat yang dapat dipahami dengan rumusan seperti di bawah ini:

*
Imasming Sati Idang Hoti
Dengan adanya ini, maka terjadilah itu.
*
Imassuppada Idang Uppajjati
Dengan timbulnya ini, maka timbulah itu.
*
Imasming Asati Idang Na Hoti
Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu.
*
Imassa Nirodha Idang Nirujjati.
Dengan terhentinya ini, maka terhentilah juga itu.

Dengan menganalisa rumusan atau prinsip yang saling menjadikan, relatifitas, dan saling bergantungan ini, maka dapat ditemukan 12 sebab-musabab (nidana) yang ada dalam setiap makhluk khususnya manusia. Keduabelas nidana itu yaitu:

1. Avijja Paccaya Sankharang
Dengan adanya Avijja (ketidaktahuan/kebodohan), maka muncullah
Sankhara (bentuk-bentuk perbuatan/kamma).
2. Sankhara Paccaya Vinnanang
Dengan adanya Sankhara (bentuk-bentuk perbuatan/kamma), maka muncullah
Vinnana (kesadaran).
3. Vinnana Paccaya Nama-Rupang
Dengan adanya Vinnana (kesadaran), maka muncullah
Nama-Rupa (batin dan jasmani).
4. Nama-Rupa Paccaya Salayatanang
Dengan adanya Nama-Rupang (batin dan jasmani), maka muncullah
Salayatana (enam indera).
5. Salayatana Paccaya Phassa
Dengan adanya Salayatana (enam indera), maka muncullah
Phassa (kesan-kesan).
6. Phassa Paccaya Vedana
Dengan adanya Passa (kesan-kesan), maka muncullah
Vedana (perasaan)
7. Vedana Paccaya Tanha
Dengan adanya Vedana (perasaan), maka muncullah
Tanha (keinginan/kehausan).
8. Tanha Paccaya Upadanang
Dengan adanya Tanha (keinginan/kehausan), maka muncullah
Upadana (kemelekatan).
9. Upadana Paccaya Bhavo
Dengan adanya Upadana (kemelekatan), maka muncullah
Bhava (proses tumimbal lahir).
10. Bhava Paccaya Jati
Dengan adanya Bhava (proses tumimbal lahir), maka muncullah
Jati (kelahiran kembali).
11. Jati Paccaya Jaramaranang
Dengan adanya Jati ( kelahiran kembali), maka muncullah
Jaramaranag (kelapukan, kematian, keluh-kesah, sakit, dan sebagainya).
12.
Jaramaranang
Kelapukan, kematian, keluh-kesah, sakit, dan sebagainya merupakan akibat dari adanya kelahiran kembali.

Kemudian dalam Paticca-samuppada-vibhanga Sutta; Samyutta Nikaya 12.2, juga dijelaskan dengan terhentinya dan tidak munculnya salah satu penyebab yaitu Avijja (ketidaktahuan/kebodohan), maka terhenti dan tidak muncul pula sebab-musabab yang mengikutinya. Dengan terhentinya Avijja maka tidak akan muncul Sankhara, Vinnana, Nama-Rupa, Salayatana, Phassa, Vedana, Tanha, Upadana, Bhava, Jati, dan Jaramaranang.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, yaitu dalam diri kita sendiri, kita dapat menemukan dan menganalisa sebagian dari Hukum Paticcasamuppada. Sebagai contoh, diuraikan dibawah ini.

Kita dilahirkan di dunia ini dengan memiliki jasmani dan batin/pikiran. Dengan menganalisa kita dapat memahami bahwa kita memiliki tubuh yang bermateri yang sifatnya adalah kasatmata. Kita memiliki kepala, tubuh, kedua tangan dan kaki dan lain sebaginya. Kemudian kita menganalisa bahwa kita dapat berpikir, memiliki kehendak, maka dengan demikian itu berarti kita memiliki batin atau pikiran yang sifatnya tidak kasatmata. Pada tahap ini, kita telah menganalisa tentang keberadaan nidana no.4 mengenai keberadaan Nama-Rupa (jasmani dan batin).

Kemudian dengan adanya jasmani dan batin pada umumnya kita memiliki indera antara lain, indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera pengecap (lidah), indera penciuman (hidung), indera peraba/sentuhan (kulit) dan indera pikiran. Dengan indera-indera ini kita dapat melihat bentuk dan warna, mendengar suara, merasakan rasa, merasakan aroma/bau, merasakan tekstur, lembut dan kasar. Pada tahap ini, kita telah menganalisa tentang keberadaan nidana no.5 mengenai keberadaan Salayatana (6 indera).

Dengan memiliki indera, kita dapat mengalami berbagai kesan-kesan. Kita bisa melihat bentuk dan warna yang memberi kesan indah atau buruk, suara yang merdu atau sumbang, rasa yang lezat atau tidak, aroma yang harum atau bau busuk, merasakan kelembutan atau kekasaran. Pada tahap ini, kita telah menganalisa tentang keberadaan nidana no.6 mengenai keberadaan Phassa (kesan-kesan).

Setelah kita memiliki kesan-kesan terhadap sesuatu melalui indera kita, kemudian kita mulai merasakan dan memisahkan mana yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Kita merasa senang dengan bentuk dan warna yang indah dan menolak bentuk-bentuk yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita merasa senang dengan suara-suara yang merdu dan nyaman di telinga kita dan menolak suara yang tidak merdu, kita merasa senang dengan rasa yang nikmat, aroma yang harum dan merasa tidak senang dengan rasa yang tidak enak dan aroma yang berbau busuk. Pada tahap ini, kita telah menganalisa tentang keberadaan nidana no.7 mengenai keberadaan Vedana (perasaan).

Ketika perasaan, baik perasaan yang menyenangkan ataupun perasaan yang tidak menyenangkan telah muncul, bagi kita yang belum sadar, kita terlena dengan perasaan-perasaan tersebut. Kita terlena pada perasaan yang menyenangkan sehingga kita menginginkan terus sesuatu yang membuat perasaan senang tersebut muncul. Inilah nidana no.8 yaitu Tanha (keinginan/kehausan).

Keinginan kita untuk terus menerus memiliki, menikmati, memeluk erat, tidak ingin kehilangan, tidak ingin berpisah atau berjauhan dari sesuatu yang membuat perasaan kita senang, membuat diri kita tidak bisa melepaskannya, tidak merelakan jika sesuatu itu harus hilang, pergi, menjauh dari diri kita. Inilah nidana no.9 yaitu Upadana (kemelekatan).

Dengan munculnya kemelekatan pada pikiran kita, maka kita tidak bisa terlepas dari Bhava (proses kelahiran kembali). Hal ini dapat digambarkan sebagai seseorang yang kembali lagi dan lagi ke sebuah restoran yang menyajikan makanan kesukaannya. Hanya dengan menghentikan kemelekatan akan hidup dan kehidupan maka kita dapat menghentikan proses kelahiran kembali.


----

bisa juga baca di MAHATANHASANKHAYA SUTTA
tentang paticcasamupadda ini...

baca-baca dolo dengan seksama....
 
Gw Cape Da, One Man 's Fighting All Over The World.

Itulah Kiong, kalau kamu merasa bahwa sharing sama dengan debat. Kalau kamu memang benar mau mencari kebenaran, dengan berdiskusi dengan teman-teman dari pemeluk Buddha, tentu tidak akan begini persepsi yang muncul.

Walau bagaimanapun Kiong, kamu termasuk yang paling populer di Forum Buddhis ini. Postinganmu sangat sangat kontroversi. jadi, paling banyak ditanggapi. Dan walau bagaimana pun balasan teman-teman atas postingan kamu, tanyakan langsung deh, pada Dilbert atau Thirdeye atau Mercedes atau ke saya langsung, karena ini saya yang nulis, saya tulis sekarang, saya anggap kamu teman, kamu saudara. Bukan lawan debat, tapi teman sharing mengenai keyakinan. Kamu banyak membuka mata saya, akan hal-hal yang selama ini saya tidak ketahui.

Namun keyakinan tetap keyakinan. Sama juga dengan kepercayaan. Saya tahu semakin banyak tentang keyakinan kamu. Tapi saya tidak menjadi percaya dengan keyakinan kamu. Kita memiliki kepercayaan yang berbeda. Perbedaan ini bukan berarti musuhan, bro.... get real, banyak hal yang bisa membuat dua orang atau lebih menjadi teman. Bukan hanya karena kepercayaan.

Kamu seharusnya berbahagia, kamu sendirian seperti yang kamu tulis, dan kamu dengan gigih, pantang menyerah, berani, walau kadang (sorry ini kritik) suka menyerang ke pribadi orang (sampai kamu disebut psikiater oleh Mei Li) hanya untuk mempertahankan keyakinanmu. Go on..... tentu itu perbuatan baik di kepercayaanmu. Semakin banyak yang kamu hadapi, tantangan semakin besar, tentu kamu semakin kuat.

Sekali-kali, santai bro..... hidup tidak hanya untuk agama. Lihat-lihat sekeliling, rumput basah yang kena embun pagi juga bisa mendatangkan inspirasi, mungkin juga pencerahan.
 

karena menyangkut daging bayi....ada beberapa daging yang tidak dianjurkan sang buddha untuk di konsumsi....

gua mau tahu di sutta yg mana, buddha sakyamuni melarang daging ini dan itu.....

dan gua mau bertanya : Apakah dgn alasan " TIDAK TAHU" seseorang itu boleh bebas dari tanggung jawab....????????
cthnya : si A yg baru keluar dari dusunnya menuju kota, lalu si A ditawarkan si B utk mengkonsumsi narkoba......,kemudian polisi melakukan razia narkoba, lalu si A pun ditangkap oleh polisi dan dia pun dijerat hukum pidana dan masuk penjara......,[ nah dalam kasus ini, apakah si A dgn alasan " saya tidak TAHU" lalu boleh lepas dari hukum....?????]

kalo gitu, para penjahat boleh menggunakan alasan "SAYA TIDAK TAHU" supaya bebas dari jeratan hukum..........( enak yahhh....???? )
 
@bro ROU....gw hny ga sk ama kalimat terakhir lue itu yg tajam benar, pada posting2 lue yg nyerang gw. Itu aja.

Kalo @Marc ...mengatakan sesat gw ga marah, karena dia memberi argument akademik. Sejauh ada argument is ok. Berarti dia menguasai budha dharma.

Anda baca post thirdeye, dia sama sekali tidak mengerti budha dharma, sy pertama sdh meminta dia memberi post yg bermutu. Dia ga bisa. Kalo dia benar memahami ajaran budhist is ok. Why not ? Berarti dia ada membina, dia akan sangat baik hny masalah waktu aja. Kalo dia menjatuhkan MLDD itu jg ga apa2, asal dalam cita rasa budhist, jgn cita rasa kebencian.
 
gua mau tahu di sutta yg mana, buddha sakyamuni melarang daging ini dan itu.....

dan gua mau bertanya : Apakah dgn alasan " TIDAK TAHU" seseorang itu boleh bebas dari tanggung jawab....????????
cthnya : si A yg baru keluar dari dusunnya menuju kota, lalu si A ditawarkan si B utk mengkonsumsi narkoba......,kemudian polisi melakukan razia narkoba, lalu si A pun ditangkap oleh polisi dan dia pun dijerat hukum pidana dan masuk penjara......,[ nah dalam kasus ini, apakah si A dgn alasan " saya tidak TAHU" lalu boleh lepas dari hukum....?????]

kalo gitu, para penjahat boleh menggunakan alasan "SAYA TIDAK TAHU" supaya bebas dari jeratan hukum..........( enak yahhh....???? )

Sang Buddha menganjurkan untuk menghindari 10 jenis daging diantaranya daging manusia.(Mahavagga Pali, Vinaya Pitaka).

Seorang Bhikkhu dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi sepuluh macam daging tersebut karena beberapa alasan yang secara ringkas tercantum di kitab Komentar Vinaya (Samattpasadika) .
========

Kan konteksnya sudah lain,kita tahu bahwa narkoba dilarang pemerintah, terus kita bawa narkoba lalu kita tertangkap,kalau tertangkap yang salah siapa? atau kita sadar bahwa narkoba itu dilarang malahan kita memakainya.


 
gua mau tahu di sutta yg mana, buddha sakyamuni melarang daging ini dan itu.....

dan gua mau bertanya : Apakah dgn alasan " TIDAK TAHU" seseorang itu boleh bebas dari tanggung jawab....????????
cthnya : si A yg baru keluar dari dusunnya menuju kota, lalu si A ditawarkan si B utk mengkonsumsi narkoba......,kemudian polisi melakukan razia narkoba, lalu si A pun ditangkap oleh polisi dan dia pun dijerat hukum pidana dan masuk penjara......,[ nah dalam kasus ini, apakah si A dgn alasan " saya tidak TAHU" lalu boleh lepas dari hukum....?????]

kalo gitu, para penjahat boleh menggunakan alasan "SAYA TIDAK TAHU" supaya bebas dari jeratan hukum..........( enak yahhh....???? )

narkoba itu dilarang pemerintah..kalau sudah pegang / ada dalam saku,dsb-nya,pakai atau tidak pakai tetap saja melanggar hukum....ini sudah beda konteks
sama kek buddha singthung bilang.^^

lagian anda tahu jelas kan...kalau narkoba itu dilarang...apa pura-pura tidak tahu hukum di indonesia?
 
back to the topic...................

PERTANYAAN : BAGAIMANA INI DIJELASKAN MAKAN DAGING HEWANI TANPA PIKIRAN MEMBUNUH TIDAK ADA KARMA BURUK .

JIKA KITA SEMUA TIDAK MAKAN DAGING, ORANG2 TIDAK AKAN BERDAGANG MEMBUNUH HEWAN UNTUK DIJUAL LALU MASUK RESTORAN MASUK DAPUR DIMASAK KEMUDIAN KITA DATANG PESAN DAN TELAN KE PERUT.

KARENA KITA MAKAN DAGING, MAKA KITA MENYEBABKAN ORANG MEMBUNUH. APAKAH INI TIDAK ADA HUBUNGAN LINGKARAN KARMA MEMBUNUH ?

JANGAN MELIHAT DARI SISI SEMPIT SAAT PIKIRAN MO MAKAN DAGING. LIHATLAH KITA SEBAGAI PENYEBABNYA. WE ARE THE STATER OF THE KILLING.

JIKA KITA ADA BERKULTIVASI HATI, KITA SEHARUSNYA BERVEGETARIAN.

THX...............
 
back to the topic...................

PERTANYAAN : BAGAIMANA INI DIJELASKAN MAKAN DAGING HEWANI TANPA PIKIRAN MEMBUNUH TIDAK ADA KARMA BURUK .

JIKA KITA SEMUA TIDAK MAKAN DAGING, ORANG2 TIDAK AKAN BERDAGANG MEMBUNUH HEWAN UNTUK DIJUAL LALU MASUK RESTORAN MASUK DAPUR DIMASAK KEMUDIAN KITA DATANG PESAN DAN TELAN KE PERUT.

KARENA KITA MAKAN DAGING, MAKA KITA MENYEBABKAN ORANG MEMBUNUH. APAKAH INI TIDAK ADA HUBUNGAN LINGKARAN KARMA MEMBUNUH ?


JANGAN MELIHAT DARI SISI SEMPIT SAAT PIKIRAN MO MAKAN DAGING. LIHATLAH KITA SEBAGAI PENYEBABNYA. WE ARE THE STATER OF THE KILLING.

JIKA KITA ADA BERKULTIVASI HATI, KITA SEHARUSNYA BERVEGETARIAN.

THX...............

belajarlah mengenai apa sebenarnya itu niat,bentuk pikiran dan apa hubungannya dengan kamma melalui vipassana.....

========

hukum permintaan dan penawaran yah.....hehehe...

wah ternyata sistem search nya ga nyampe..^^

hukum natural dalam dagang adalah dimana ada permintaan(mau makan daging)
maka pasti ada penawaran(penyedia daging)...inilah yang selalu di salah paham..

memang benar bahwa hukum itu BENAR apa adanya..

tapi buddhis itu sangat bijak dan mampu mengetahui....
contoh 1
dahulu kala...apa ada PERMINTAAN AKAN KENDARAAN MOTOR?
nah jelas tidak ada permintaan akan motor....tapi kenapa bisa ada PENAWARAN?

jawabannya jelas dan singkat...manusia selalu merasa tidak "puas" dengan apa yang sekarang.
(jawaban ekonomi juga )
dan karena ada nya sesuatu yang BARU...dan itu di perkirakan menarik minat...maka diadakan TEROBOSAN dengan membiat pasaran motor..

contoh 2
dahulu se-waktu kakek kita masih ada....apa ada yang namanya Handphone ber-camera?
nah tidak ada permintaan kan..karena memang barang nya tidak ada...
tetapi kenapa bisa ada penawaran?...jawaban nya sama lagi
karena manusia itu dipenuhi KILESA...sehingga mencari yang LEBIH tanpa memperdulikan yang lain..

nah..."APAKAH" yang menyebabkan seseorang terus mencari sesuatu yang LEBIH,,,tanpa memperdulikan kebajikan?
jawabannya sederhana,yakni....."pikiran yang di penuhi kilesa.

demikian juga daging..walau awal tidak ada permintaan....tapi pasti ada penawaran...karena "rasa" dari daging itu tentu ada nilai lebih ketimbang "sayur"..
pasti juga akan ada PENAWARAN......biasa terobosan pasar....apakah yang menyebabkan itu?

PIKIRAN

inilah dhamma sang buddha...mampu melihat SEBAB utama dari hal-hal ini....

========

selama pikiran tidak dimengerti dan tidak tahu apakah itu pikiran...maka seseorang tidak akan pernah berhenti berbuat buruk....
bagai kuda liar yang tidak jelas arah dan tujuannya...bagaimana bisa sampai tujuan?

selama pikiran di mengerti dan di ketahui apakah itu pikiran...
maka seseorang tidak akan pernah terjerumus dengan baik atau pun buruk....
dia yang memiliki keseimbangan batin...dia yang bebas.
bagai kuda jinak yang di joki oleh seorang pejoki berbakat....
jelas arah dan tujuannya hingga mampu sampai ke-tujuannya.
 
@bro ROU....gw hny ga sk ama kalimat terakhir lue itu yg tajam benar, pada posting2 lue yg nyerang gw. Itu aja.

Kalo @Marc ...mengatakan sesat gw ga marah, karena dia memberi argument akademik. Sejauh ada argument is ok. Berarti dia menguasai budha dharma.

Anda baca post thirdeye, dia sama sekali tidak mengerti budha dharma, sy pertama sdh meminta dia memberi post yg bermutu. Dia ga bisa. Kalo dia benar memahami ajaran budhist is ok. Why not ? Berarti dia ada membina, dia akan sangat baik hny masalah waktu aja. Kalo dia menjatuhkan MLDD itu jg ga apa2, asal dalam cita rasa budhist, jgn cita rasa kebencian.

Gini sdr. Akiong, tajam bukan berarti kasar. Saya kurang setuju kalau mempertahankan argumen dengan cara menyerang individu. Kalau mau menyerang individu di dunia maya.... gak bakal ada yang menang. Bagi gw lebih baik berantem secara ksatria kalau mau serang-menyerang pribadi.

Gw setajam apapun tulisan gw, sedapat mungkin hanya melemparkan ide. Baik itu menurut anda sesuai dengan Buddha Dharma atau gak. Juga gak ngaruh, mau dianggap gw Buddhis atau Maitreya. Buddha Dharma mengajarkan kebebasan berpikir. Jadi, kalau memang kita mencari kebenaran (paling tidak untuk diri sendiri) berjuang saja secara kstria. Gw, menolak untuk menuduh orang lain 'bodoh', 'tidak bermutu', 'sesat', 'ngaco', 'kejar setoran' atau bahkan ikut campur dengan keyakinan orang tersebut. Seperti yang kamu tulis di threat lain, kamu nuduh orang lain provokator dan kemudian kamu nganggap saya bukan pemeluk Buddha.

Mau pemeluk apapun dia, Islam, Kristen, Buddha, Hindu... bagi gw yang penting perbuatannya, bro... Bukan apa yang diucapkannya dan diperlihatkannya. Tapi sekali lagi perbuatannya. Pada kondisi yang lain, mungkin anda sendiri akan menyadari, agama hanya embel-embel, sebutan, atau apa kek istilahnya. Yang ada hanya hubungan vertikal. Pencapaian pribadi. Penerangan pada diri sendiri.

Kita lahir di dunia ini sendirian, mati juga begitu. Mau provokator, bukan Buddhis, Meitreya, atau penyembah berhala... perbuatan yang dinilai.

Kalau di muka bumi, gw lebih melihat orang dari Knowledge dan Wisdomnya. Di luar itu, gak ngaruh ke gw.... jelas yah.... gw gak memandang seseorang lebih tinggi dari orang lain hanya karena dia memeluk agama ini atau agama itu.

Anda berjuang sendiri... perjuangan anda berat sekali. Selamat berjuang. Semoga imanmu makin kuat dan pencerahan yang kamu perjuangkan kamu dapatkan. Itu saja bro.... no flame.... gw fanatik John Lennon, jadi gw gak setuju perang, walaupun perang mulut atau perang post di Forum Buddha. Itu mengapa, lebih banyak saya tidak menanggapi kalau postingan yang dibuat sudah menyerang pribadi seseorang.
 
belajarlah Mengenai Apa Sebenarnya Itu Niat,bentuk Pikiran Dan Apa Hubungannya Dengan Kamma Melalui Vipassana.....

========

Hukum Permintaan Dan Penawaran Yah.....hehehe...

Wah Ternyata Sistem Search Nya Ga Nyampe..^^

Hukum Natural Dalam Dagang Adalah Dimana Ada Permintaan(mau Makan Daging)
Maka Pasti Ada Penawaran(penyedia Daging)...inilah Yang Selalu Di Salah Paham..

Memang Benar Bahwa Hukum Itu Benar Apa Adanya..

Tapi Buddhis Itu Sangat Bijak Dan Mampu Mengetahui....
contoh 1
Dahulu Kala...apa Ada Permintaan Akan Kendaraan Motor?
Nah Jelas Tidak Ada Permintaan Akan Motor....tapi Kenapa Bisa Ada Penawaran?

Jawabannya Jelas Dan Singkat...manusia Selalu Merasa Tidak "puas" Dengan Apa Yang Sekarang.
(jawaban Ekonomi Juga )
Dan Karena Ada Nya Sesuatu Yang Baru...dan Itu Di Perkirakan Menarik Minat...maka Diadakan Terobosan Dengan Membiat Pasaran Motor..

contoh 2
Dahulu Se-waktu Kakek Kita Masih Ada....apa Ada Yang Namanya Handphone Ber-camera?
Nah Tidak Ada Permintaan Kan..karena Memang Barang Nya Tidak Ada...
Tetapi Kenapa Bisa Ada Penawaran?...jawaban Nya Sama Lagi
Karena Manusia Itu Dipenuhi Kilesa...sehingga Mencari Yang Lebih Tanpa Memperdulikan Yang Lain..

Nah..."apakah" Yang Menyebabkan Seseorang Terus Mencari Sesuatu Yang Lebih,,,tanpa Memperdulikan Kebajikan?
Jawabannya Sederhana,yakni....."pikiran Yang Di Penuhi Kilesa.

Demikian Juga Daging..walau Awal Tidak Ada Permintaan....tapi Pasti Ada Penawaran...karena "rasa" Dari Daging Itu Tentu Ada Nilai Lebih Ketimbang "sayur"..
Pasti Juga Akan Ada Penawaran......biasa Terobosan Pasar....apakah Yang Menyebabkan Itu?

pikiran

Inilah Dhamma Sang Buddha...mampu Melihat sebab Utama Dari Hal-hal Ini....

========

Selama Pikiran Tidak Dimengerti Dan Tidak Tahu Apakah Itu Pikiran...maka Seseorang Tidak Akan Pernah Berhenti Berbuat Buruk....
Bagai Kuda Liar Yang Tidak Jelas Arah Dan Tujuannya...bagaimana Bisa Sampai Tujuan?

Selama Pikiran Di Mengerti Dan Di Ketahui Apakah Itu Pikiran...
Maka Seseorang Tidak Akan Pernah Terjerumus Dengan Baik Atau Pun Buruk....
Dia Yang Memiliki Keseimbangan Batin...dia Yang Bebas.
Bagai Kuda Jinak Yang Di Joki Oleh Seorang Pejoki Berbakat....
Jelas Arah Dan Tujuannya Hingga Mampu Sampai Ke-tujuannya.

Anda Menjelaskan Panjang Lebar, Gw Kenapa Ga Nangkap Inti Nya Ya ? Kayaknya Hengg....

Coba Da Jelasin Cara Yg Simple, To The Ponit. Soalnya Gw Ga Biasa Yg Rumit2, Uda Kebiasaan Memberi Paparan Pada Lokakarya Semua Pakai Cara Yg Simple, Jadi Kebiasaan Dan Otak Jadi Lamban.

pertanyaan Apakah Kita Ini Bisa Disebut Sebagai Penyebab Pembunuhan Hewan Secara Tidak Langsung ? Karena Kalo Kita Semua Bervegetarian Maka Tidak Ada Orang Yg Mencari Duit Dari Membunuh, Kalo Kita Ada Makan Daging Hewan Bukan Kah Secara Tidak Langsung Kita Menyebabkan Orang Lain Berbuat Karma Yg Buruk , Melanggar Sila Pertama , Tidak Membunuh ???
 
pertanyaan Apakah Kita Ini Bisa Disebut Sebagai Penyebab Pembunuhan Hewan Secara Tidak Langsung ? Karena Kalo Kita Semua Bervegetarian Maka Tidak Ada Orang Yg Mencari Duit Dari Membunuh, Kalo Kita Ada Makan Daging Hewan Bukan Kah Secara Tidak Langsung Kita Menyebabkan Orang Lain Berbuat Karma Yg Buruk , Melanggar Sila Pertama , Tidak Membunuh ???

@Akiong, mengapa anda begitu ngotot untuk hal ini. oke lah, anggap saya terima pendapat anda mengenai bahwa dengan makan daging maka kita secara ga langsung bisa disebut pembunuh. (ingat yach, ini hanya example) dan oke semua orang akhirnya mengikuti pendapat / permintaan anda, jadi semua orang akhirnya vegetarian. Tapi apakah anda yakin bahwa dengan semua manusia vegetarian, maka tidak akan ada lagi orang yang mencari duit dengan membunuh? karena :
1. Banyak dompet dan sepatu yang di buat dari kulit
2. Banyak kosmetik sekarang ini ada unsur hewani-nya juga
3. Pedagang binatang yang diawetkan
4. Pembunuh bayaran
5. Sutera, wol, dll. banyak kain yang dihasilkan oleh binatang. proses pembuatan sutera kalo tidak salah menyebabkan ulat mati.
6. Pembasmi tikus dan serangga untuk rumah2 (di negara maju banyak loh)
mungkin ada lagi yang lain, ini hanya sebagai contoh. dari mana anda bisa claim bahwa dengan vegetarian maka tidak ada lagi orang yang mendapatkan uang dari membunuh makhluk hidup?
Pertanyaan saya untuk anda, gimana dengan minum susu dan telor? apakah ini termasuk vegetarian? karena setahu saya ada beberapa aliran vegetarian antara lain:
1. boleh minum susu tapi tidak boleh makan telor
2. boleh makan telor tapi tidak boleh minum susu
3. boleh makan keduanya
4. tidak boleh makan keduanya
nah tolong dijawab, vegetarian manakah yang anda ikuti? kalo beda, tolong kasih tau.

Sekarang bila kita tidak diperbolehkan minum susu, maka generasi muda yang akan datang akan kekurangan gizi. kenapa? karena untuk bayi yang terbaik adalah ASI. dan menurut penelitian susu baik untuk di konsumsi seumur hidup, karena banyak manfaatnya, yang paling gampang adalah kalsium. kemudian keju dan beberapa makan dari susu akan hilang dari peredaran.

Bila kita tidak diperbolehkan makan telor, maka, banyak makanan yang akan hilang dari dunia ini, contohnya roti (yang paling gampang) akan berkurang banyak. karena roti biasanya dibuat dengan campuran telor. lalu gimana dengan bangsa yang makanan utamanya adalah roti?

Bila anda bilang kita bisa makan telor. bukankah telor itu calon ayam? bila anda bilang, oh banyak kok ayam petelur yang telornya tidak bisa jadi ayam. fyi, itu karena diberi umpan plus obat tertentu (bila saya tidak salah) maka kita akan makan banyak zat kimia.

Kemudian, karena permintaan akan sayuran, padi, buah2an semakin banyak dan harus dipenuhi, maka petani akan kebanjiran order (bagus untuk petani). tapi dampaknya, petani akan memberikan banyak pupuk kimia (lagi2 makan zat kimia) supaya tanamannya subur dan memberikan pestisida untuk mencegah hama menyerang tanaman mereka, bahkan bila hama menyerang mereka akan membunuh hama tersebut, contohnya, tikus, belalang, dll (akhirnya tanpa sadar kita makan racun). dan jangan lupa karena order makin banyak maka lahan yang dibutuhkan makin besar juga, akhirnya hutan2 dibuka untuk lahan pertanian padahal hutan adalah tempat tinggal binatang, seperti gajah, burung, harimau, dll. yang akhirnya karena tempat tinggal mereka semakin sempit mereka menyerang desa2 (seperti kejadian di sumatera - kalo ga salah lampung, beberapa tahun lalu) dan penduduk desa karena mempertahankan tempat tinggalnya membunuh gajah/harimau tersebut.

Nah setelah penjelasan terakhir, saya bertanya balik ke anda, bila anda bilang makan daging itu secara tidak langsung kita dianggap membunuh, maka saya berkesimpulan bila petani membunuh hama supaya tanamannya subur dan mencegah manusia kelaparan, serta mengenai mengapa gajah /harimau menyerang desa dan akhirnya dibunuh manusia. apakah kita tidak bisa disebut pembunuh secara tidak langsung juga? bisa jelaskan?

akhirnya kesimpulan saya adalah, kayanya lebih baik kita tidak makan apa2 supaya semuah binatang tetap hidup. aman bo, tidak membunuh (tapi bodohnya setengah mati, alias manusia akan punah)

ternyata dengan vegetarian doank, kita tidak akan bisa menghapus penghasilan dari membunuh makhluk hidup. dan malah akan timbul banyak masalah baru, contohnya, akan anda beri pekerjaan apakah untuk semua pedagang daging saat ini? akan anda beri pekerjaan apakah semua penjagal saat ini? (bukan mendukung penjagalan, tapi hanya mengkhawatirkan mereka harus hidup dari mana, tapi tetap pekerjaan ini adalah tidak baik) akan anda beri pekerjaan apakah pelayan2 dan koki restoran yang bukan restoran vegetarian? akan anda beri pekerjaan apakah para peternak? akan anda lepas kemanakah semua hewan ternak tersebut? contohnya unggas, babi, kambing.

Kenapa anda lebih memfokuskan kepada pembunuhan karena banyak orang tidak vegetarian? di pancasila buddhist memang panatipana veramani sikkhapadam samadiyami (melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup) berada di urutan pertama, tapi sang Buddha sendiri mengatakan bahwa pancasila semuanya sama. masih banyak pekerjaan yang dijalanin oleh manusia ini yang tidak sesuai dengan pancasila buddhist.
bagaimana dengan pedagang yang dapat uang dari penjualan hewan hidup, misalnya pedagang ikan hias, pedagang burung?


yang saya takutkan adalah, nantinya tidak akan ada lagi arak/anggur/bir untuk mereka yang membutuhkan (negara2 4 musim yang pada musim dingin membutuhkan minuman hangat/beralkohol) kemudian di dunia kedokteran akan hilang yang namanya obat bius (karena pasien yang di bius hilang kesadaran / mati rasa).

Apakah anda sudah memikirkan semua ini? bila sudah, saya hanya mengingatkan kembali.

NB: akhirnya saya tidak jadi ikut vegetarian karena toh ikut membunuh hama juga, mendingan makan bangai ayam, bebek, ikan, babi, dll. toh karmanya sama tapi rasanya beda...hehehehe...sori joke
 
Anda Menjelaskan Panjang Lebar, Gw Kenapa Ga Nangkap Inti Nya Ya ? Kayaknya Hengg....

Coba Da Jelasin Cara Yg Simple, To The Ponit. Soalnya Gw Ga Biasa Yg Rumit2, Uda Kebiasaan Memberi Paparan Pada Lokakarya Semua Pakai Cara Yg Simple, Jadi Kebiasaan Dan Otak Jadi Lamban.

pertanyaan Apakah Kita Ini Bisa Disebut Sebagai Penyebab Pembunuhan Hewan Secara Tidak Langsung ? Karena Kalo Kita Semua Bervegetarian Maka Tidak Ada Orang Yg Mencari Duit Dari Membunuh, Kalo Kita Ada Makan Daging Hewan Bukan Kah Secara Tidak Langsung Kita Menyebabkan Orang Lain Berbuat Karma Yg Buruk , Melanggar Sila Pertama , Tidak Membunuh ???

mungkin begini deh...

KALAU semua GAK MAKAN DAGING, dan kebetulan nantinya ada seseorang yang namanya A-Giong kebetulan bertumimbal lahir menjadi seekor babi (karmanya harus menjalani ribuan kali kematian akibat dibunuh dan dimakan)... KALAU semua GAK MAKAN DAGING, kapan A-Giong (dalam bentuk babi) bisa mati terbunuh...

hehehehehhe... betul gak ilustrasi saya....

INTINYA : semua fenomena di dunia ini "ADA"/eksis karena saling ketergantungan satu sama lain (Paticca samupada), karena adanya ini maka timbullah ini, karena berakhirnya ini, maka berakhirlah itu. Ketika masih ada yang makan daging, maka karma bagi makhluk makhluk yang harus mati terbunuh untuk dimakan, tetap berjalan. Jika nantinya setelah semua karma buruk dari makhluk berangsur habis, maka mungkin jumlah yang vege akan terus bertambah seiring dengan peningkatan apa yang disebutkan dengan "hati nurani", dengan sendirinya jumlah makhluk yang harus mati terbunuh untuk dimakan akan berkurang. Tetapi ini semua karena hukum saling ketergantungan.

Mungkin nanti di jaman Buddha maitreya (yang katanya umur manusia mencapai puncaknya 84.000 tahun, dimana umur ini dapat dicapai karena generasi yang akan datang menerapkan hidup yang luhur dan berbudi), pada jaman BUDDHA MAITREYA ini, ajaran utama adalah tentang cinta kasih, mungkin di saat tersebut, dunia saha ini menjadi sangat damai dan sejahtera, pembunuhan berkurang dsbnya. BUDDHA SAKYAMUNI telah meramalkan bahwa pada BUDDHA MAITREYA akan berhasil "menyeberangkan" 2 miliar manusia menuju kesucian. Jika BUDDHA SAKYAMUNI dalam perjalanannya sering diikuti oleh ratusan bhikkhu, maka sewaktu BUDDHA MAITREYA, jumlah bhikkhu pengiring MAITREYA bisa mencapai ribuan dan puluhan ribu. (bayangkan sendiri jamannya seperti apa).

Saya teringat ceramah bhante Uttamo tentang profesi nelayan dan hubungannya dengan agama BUDDHA. Katanya dipesisir jawa banyak nelayan yang menganut agama buddha. Lantas kalau nelayan menjadi agama buddha, kan otomatis sulit melaksanakan sila pertama dari pancasila (latihan menghindari pembunuhan), lantas gimana ???

Bhante Uttamo menjawab, bahwa menjadi umat buddha tentunya harus berlatih sila dari pancasila, tetapi semuanya harus dengan bijaksana, dalam artian bahwa pekerjaan nelayan adalah menangkap ikan, jadi konsekuensinya adalah tetap terjadi pembunuhan. Mungkin sila 1 tidak bisa dilaksanakan, tetapi sila yang lainnya pasti bisa dilaksanakan. Mungkin nelayan tersebut, setelah bisa memperbaiki taraf hidup keluarganya, nanti anak cucunya sudah tidak berprofesi sebagai nelayan. LAgipula kalau semua nelayan BUDDHIS SEKARANG INI DISURUH STOP MENANGKAP IKAN, lantas ADA GAK DANA KOMPENSASI-NYA... MAU MAKAN DARI MANA MEREKA ??
 
@akiong, Mengapa Anda Begitu Ngotot Untuk Hal Ini. Oke Lah, Anggap Saya Terima Pendapat Anda Mengenai Bahwa Dengan Makan Daging Maka Kita Secara Ga Langsung Bisa Disebut Pembunuh. (ingat Yach, Ini Hanya Example) Dan Oke Semua Orang Akhirnya Mengikuti Pendapat / Permintaan Anda, Jadi Semua Orang Akhirnya Vegetarian. tapi Apakah Anda Yakin Bahwa Dengan Semua Manusia Vegetarian, Maka Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Mencari Duit Dengan Membunuh? Karena :
1. Banyak Dompet Dan Sepatu Yang Di Buat Dari Kulit
2. Banyak Kosmetik Sekarang Ini Ada Unsur Hewani-nya Juga
3. Pedagang Binatang Yang Diawetkan
4. Pembunuh Bayaran
5. Sutera, Wol, Dll. Banyak Kain Yang Dihasilkan Oleh Binatang. Proses Pembuatan Sutera Kalo Tidak Salah Menyebabkan Ulat Mati.
6. Pembasmi Tikus Dan Serangga Untuk Rumah2 (di Negara Maju Banyak Loh)
Mungkin Ada Lagi Yang Lain, Ini Hanya Sebagai Contoh. Dari Mana Anda Bisa Claim Bahwa Dengan Vegetarian Maka Tidak Ada Lagi Orang Yang Mendapatkan Uang Dari Membunuh Makhluk Hidup?
Pertanyaan Saya Untuk Anda, Gimana Dengan Minum Susu Dan Telor? Apakah Ini Termasuk Vegetarian? Karena Setahu Saya Ada Beberapa Aliran Vegetarian Antara Lain:
1. Boleh Minum Susu Tapi Tidak Boleh Makan Telor
2. Boleh Makan Telor Tapi Tidak Boleh Minum Susu
3. Boleh Makan Keduanya
4. Tidak Boleh Makan Keduanya
Nah Tolong Dijawab, Vegetarian Manakah Yang Anda Ikuti? Kalo Beda, Tolong Kasih Tau.

Sekarang Bila Kita Tidak Diperbolehkan Minum Susu, Maka Generasi Muda Yang Akan Datang Akan Kekurangan Gizi. Kenapa? Karena Untuk Bayi Yang Terbaik Adalah Asi. Dan Menurut Penelitian Susu Baik Untuk Di Konsumsi Seumur Hidup, Karena Banyak Manfaatnya, Yang Paling Gampang Adalah Kalsium. Kemudian Keju Dan Beberapa Makan Dari Susu Akan Hilang Dari Peredaran.

Bila Kita Tidak Diperbolehkan Makan Telor, Maka, Banyak Makanan Yang Akan Hilang Dari Dunia Ini, Contohnya Roti (yang Paling Gampang) Akan Berkurang Banyak. Karena Roti Biasanya Dibuat Dengan Campuran Telor. Lalu Gimana Dengan Bangsa Yang Makanan Utamanya Adalah Roti?

Bila Anda Bilang Kita Bisa Makan Telor. Bukankah Telor Itu Calon Ayam? Bila Anda Bilang, Oh Banyak Kok Ayam Petelur Yang Telornya Tidak Bisa Jadi Ayam. Fyi, Itu Karena Diberi Umpan Plus Obat Tertentu (bila Saya Tidak Salah) Maka Kita Akan Makan Banyak Zat Kimia.

Kemudian, Karena Permintaan Akan Sayuran, Padi, Buah2an Semakin Banyak Dan Harus Dipenuhi, Maka Petani Akan Kebanjiran Order (bagus Untuk Petani). Tapi Dampaknya, Petani Akan Memberikan Banyak Pupuk Kimia (lagi2 Makan Zat Kimia) Supaya Tanamannya Subur Dan Memberikan Pestisida Untuk Mencegah Hama Menyerang Tanaman Mereka, Bahkan Bila Hama Menyerang Mereka Akan Membunuh Hama Tersebut, Contohnya, Tikus, Belalang, Dll (akhirnya Tanpa Sadar Kita Makan Racun). Dan Jangan Lupa Karena Order Makin Banyak Maka Lahan Yang Dibutuhkan Makin Besar Juga, Akhirnya Hutan2 Dibuka Untuk Lahan Pertanian Padahal Hutan Adalah Tempat Tinggal Binatang, Seperti Gajah, Burung, Harimau, Dll. Yang Akhirnya Karena Tempat Tinggal Mereka Semakin Sempit Mereka Menyerang Desa2 (seperti Kejadian Di Sumatera - Kalo Ga Salah Lampung, Beberapa Tahun Lalu) Dan Penduduk Desa Karena Mempertahankan Tempat Tinggalnya Membunuh Gajah/harimau Tersebut.

Nah Setelah Penjelasan Terakhir, Saya Bertanya Balik Ke Anda, Bila Anda Bilang Makan Daging Itu Secara Tidak Langsung Kita Dianggap Membunuh, Maka Saya Berkesimpulan Bila Petani Membunuh Hama Supaya Tanamannya Subur Dan Mencegah Manusia Kelaparan, Serta Mengenai Mengapa Gajah /harimau Menyerang Desa Dan Akhirnya Dibunuh Manusia. Apakah Kita Tidak Bisa Disebut Pembunuh Secara Tidak Langsung Juga? Bisa Jelaskan?

Akhirnya Kesimpulan Saya Adalah, Kayanya Lebih Baik Kita Tidak Makan Apa2 Supaya Semuah Binatang Tetap Hidup. Aman Bo, Tidak Membunuh (tapi Bodohnya Setengah Mati, Alias Manusia Akan Punah)

Ternyata Dengan Vegetarian Doank, Kita Tidak Akan Bisa Menghapus Penghasilan Dari Membunuh Makhluk Hidup. Dan Malah Akan Timbul Banyak Masalah Baru, Contohnya, Akan Anda Beri Pekerjaan Apakah Untuk Semua Pedagang Daging Saat Ini? Akan Anda Beri Pekerjaan Apakah Semua Penjagal Saat Ini? (bukan Mendukung Penjagalan, Tapi Hanya Mengkhawatirkan Mereka Harus Hidup Dari Mana, Tapi Tetap Pekerjaan Ini Adalah Tidak Baik) Akan Anda Beri Pekerjaan Apakah Pelayan2 Dan Koki Restoran Yang Bukan Restoran Vegetarian? Akan Anda Beri Pekerjaan Apakah Para Peternak? Akan Anda Lepas Kemanakah Semua Hewan Ternak Tersebut? Contohnya Unggas, Babi, Kambing.

Kita Hanya Memperdebat Apakah Kita Bisa Termasuk Penyebab Pembunuhan Melanggar Sila Pertama Jika Kita Makan Daging.
Itu Saja.

Lalu Anda Mengatakan Akan Ada Orang Membunuh Untuk Hal Lain , Saya Katakan Itu Sudah Luar Topik Vegetarian. Asal Anda Bukan Termasuk Penyebab Pembunuhan Itu Maka Itu Bukan Urusan Anda. Karena Anda Membina Diri Anda, Anda Mentaati Sila Pertama , Kecuali Anda Menganggap Itu Tidak Penting Dan Bisa Diabaikan. It Is Ok !!!
Asal Setiap Anda Menelan Daging, Ingat Ini Sila Yg Tidak Penting. Meditasi Lebih Penting. It Is Ok !!!
Kalo Sila Merampok Atau Mencuri Itu Penting , Ya Jalankan Itu.
D.el.el

Jika Anda Membina Hati, Seharusnya Anda Vegetarian.
 
Gua bukan vegetarian.....,

tapi gua KAGUM dengan orang2 yg bekerja di dalam organisasi PETA ( People for Ethical Treatment of Animals)...,yg mendirikan organisasi PETA itu adalah orang bule ( nasrani ) , gak kenal tuh apa itu tumimbal lahir, paticca sammupada, hukum karma dll.....tapi mereka bisa merealisasikan " KASIH/LOVE/AI" kepada hewan2.......,mereka menolak kelinci percobaan, menolak pembunuhan & mengkonsumsi hewan, mereka menolak penganiayaan hewan, menolak produk2 hewan.....dll secara sinngkat.....,mereka CARE terhadap NYAWA setiap hewan....., tidak bisa 100% sempurna tapi yg penting ada USAHA.....!!!

Bravo PETA.....semoga sepakterjang mu menjadi sejarah emas yg harum sepanjang masa.....
 
@Akiong, anda memang hebat sekali dalam menerangkan sesuatu dan bila mencapai puncaknya anda akan mengeluarkan kata2 "EMAS" anda.

pertanyaan Apakah Kita Ini Bisa Disebut Sebagai Penyebab Pembunuhan Hewan Secara Tidak Langsung ? Karena Kalo Kita Semua Bervegetarian Maka Tidak Ada Orang Yg Mencari Duit Dari Membunuh, Kalo Kita Ada Makan Daging Hewan Bukan Kah Secara Tidak Langsung Kita Menyebabkan Orang Lain Berbuat Karma Yg Buruk , Melanggar Sila Pertama , Tidak Membunuh ???
Reply With Quote

pada kalimat anda di atas, anda menyebutkan bila semua orang bervegetarian maka tidak ada lagi yang mencari uang dengan membunuh. dan saya hanya menampilkan pekerjaan lain yang mendapatkan uang dengan membunuh, jadi kata2 anda diatas dengan sendirinya salah.

kemudian, bila anda bilang dengan memakan daging maka kita secara ga langsung menyebabkan orang lain berbuat karma buruk, maka saya menampilkan sisi lain, dimana para petani harus membasmi HAMA, seperti TIKUS, BURUNG, BELALANG yang jelas2 adalah binatang juga. jadi dari sisi ini, saya bertanya kepada anda, apakah anda tidak ikut bertanggung jawab dengan pembunuhan hama ini seperti anda merasa bertanggung jawab dengan pembunuhan karena anda tidak vegetarian? beri penjelasan jangan bilang lagi ini forum vetegarian (karena ini sisi lain yang anda tidak lihat)

Kita Hanya Memperdebat Apakah Kita Bisa Termasuk Penyebab Pembunuhan Melanggar Sila Pertama Jika Kita Makan Daging.
Itu Saja.

Lalu Anda Mengatakan Akan Ada Orang Membunuh Untuk Hal Lain , Saya Katakan Itu Sudah Luar Topik Vegetarian. Asal Anda Bukan Termasuk Penyebab Pembunuhan Itu Maka Itu Bukan Urusan Anda. Karena Anda Membina Diri Anda, Anda Mentaati Sila Pertama , Kecuali Anda Menganggap Itu Tidak Penting Dan Bisa Diabaikan. It Is Ok !!!
Asal Setiap Anda Menelan Daging, Ingat Ini Sila Yg Tidak Penting. Meditasi Lebih Penting. It Is Ok !!!
Kalo Sila Merampok Atau Mencuri Itu Penting , Ya Jalankan Itu.
D.el.el

Jika Anda Membina Hati, Seharusnya Anda Vegetarian.

Darimana anda berkesimpulan saya menganggap sila pertama tidak penting. tolong dibaca lagi postingan saya, nih saya berikan biar lebih jelas

Kenapa anda lebih memfokuskan kepada pembunuhan karena banyak orang tidak vegetarian? di pancasila buddhist memang panatipana veramani sikkhapadam samadiyami (melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup) berada di urutan pertama, tapi sang Buddha sendiri mengatakan bahwa pancasila semuanya sama. masih banyak pekerjaan yang dijalanin oleh manusia ini yang tidak sesuai dengan pancasila buddhist.
bagaimana dengan pedagang yang dapat uang dari penjualan hewan hidup, misalnya pedagang ikan hias, pedagang burung?

dan tolong dari postingan saya diatas, anda beritahu saya bagian mana yang anda anggap saya sebutkan bila sila 1 tidak penting dan meditasi itu lebih penting.

dan bila anda ingin memberitahu saya dengan kata2 anda tersebut, tolong donk, kata2 dibawah postingan saya yang anda quote di ikutkan juga, please deh, jangan tanggung2 gituloh, tinggal beberapa kalimat lagi....

Ingat anda hanya bisa menganjurkan untuk orang lain agar vegetarian tapi bukan menyerang keyakinan orang lain dengan ajaran yang anda anut agar semua vegetarian, ingat itu. dan ingat anda mempertanyakan sila pertama dari pancasila yang diajarkan oleh Buddha Gautama, maka aturan tentang tidak melanggar sila dengan memakan daging yang diberitahukan oleh sang Buddha maka akan benar.
Untuk itu tolong (jika ada) anda berikan Sila2 yang ada di aliran Maitreya.
 
Budhist Musti Belajar Ama " Peta"
 
sori tidak menjawab pertanyaan....

tapi ingat, apakah Peta itu hanya vegetarian atau untuk semua pembunuhan makhluk hidup????? PETA menyangkut semua pembunuhan makhluk hidup bukan hanya vegetarian.

tolong perhatikan kata2 dan jawaban anda, karena anda sendiri tidak konsisten. dan tentang susu dan telor apakah boleh dimakan oleh anda sebagai vegetarian anda belum jawab.

ternyata PR anda banyak sekali yang tidak anda jawab atau malah tidak bisa anda jawab, tolong disini kita belajar, jadi berikan pengetahuan anda supaya saya mengerti. jangan melarikan diri dengan berputar2 kata
 
Vegetarian atau tidak, masalahnya kok bolak-balik disitu terus, kan sudah ada Vinaya dan Sutta yang sangat jelas sekali tentang hal tersebut. Orang lain sudah sampai ke planet lain,kita masih putar sini terus.

Orang vegetarian apakah lebih suci daripada orang yang tidak vegetarian???

Kalau orang vegetarian lebih suci daripada orang yang non vegetarian berarti sapi ,lembu,kerbau, sudah lebih suci duluan.^_^

Kalau dunia ini tidak ada sayuran lagi ,yah tidak usah makan semua.^_^
Dari dulu mutar aja di situ melulu pantas kita tidak maju-maju.
Makan untuk bertahan hidup bukan untuk tujuan hidup.



https://www.forum.or.id/showthread.php?t=48769
 
itu dia maksudnya,
maksud saya adalah memberikan gambaran bahwa sayuran pun ada bagian membunuh makhluk hidupnya, jadi jangan terlalu fanatik dengan vegetarian, karena vegetarian memang baik tapi tidak wajib, jujur saja saya sedang belajar vegetarian (khusus hari2 tertentu) dan di sisi lain saya tidak mao vegetarian setiap hari, karena kenalan saya meninggal karena kekurangan protein hewani, hal ini di confirm langsung oleh anaknya yang dokter. kekurangan protein ini disebabkan oleh beliau mengikuti vegetarian dengan taatnya (sekitar 6 bln) sehingga tidak ada protein hewani yang masuk ke tubuhnya.

tapi saya pastikan disini, saya tidak membenci vegetarian, saya mendukung vegetarian, tapi lihat umur juga, kondisi badan juga, dll, saat ini kita masih muda, kita bisa saja kuat vegetarian, tapi setelah tua, apakah badan kita sanggup menerima kekurangan protein, atau zat2 lain yang kita dapat dari hewan?

jadi please jangan bilang umat buddha harus vegetarian, kalo bilang gitu, saya minta kata2 itu keluar dari ucapan sang buddha langsung atau dari mulut orang lain? kalo dari sang buddha, katakan kitab apa? kalo dari orang lain, jangan bilang ajaran buddha yang mewajibkan vegetarian.

khusus @Akiong, coba pikir panjang, jangan berpikir makan daging kita ikutan membunuh (asal sesuai dengan ajaran sang Buddha), karena dengan menanam sayuran pun, petani akan membunuh hama2 yang menyerang tanamannya, coba renungkan ini, asal jangan anda berhenti makan aja yach, karena membunuh hama pun namanya membunuh.
 
vegetarian sih sah-sah saja...asalkan lihat dari bentuk mental dan tujuan saat makan vegetarian.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.