• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

apakah harus vegetarian ?

akiong

IndoForum Junior A
No. Urut
41745
Sejak
25 Apr 2008
Pesan
2.971
Nilai reaksi
47
Poin
48
vegetarian adalah semacam sila, yakni tidak makan makanan yg bersifat hewani.

apakah harus vegetarian ?

sangat sulit dicari jawaban yg pas. orang2 yg berkultivasi Hati......yg berkultivasi cinta kasih , berkultivasi jalan bodhisatva .. seharusnya bervegetarian. jika ada kasih yg sesungguhnya, anda tidak sanggup makan makanan yg bersifat hewani, kecuali kasih itu hanya setengah setengah atau masih tahap pemula.

orang yg berkultivasi hati , pasti memiliki perasaan yg lebih halus di banding yg berkultivasi jenis lain. orang yg berkultivasi hati, memiliki kemampuan relationship antar manusia lebih baik, lebih sedikit konfrontasi dibanding orang yg berkultivasi yg lain.

orang2 bisa saja mengatakan cinta kasih atau welas asih, tapi jika tidak kultivasi hati , maka welas asih mereka hanyalah logika semata atau konsep pikiran saja. HATI adalah pintu gerbangnya cinta kasih / welas asih.

orang2 yg tidak berkultivasi HATI , rumah tangga nya sangat hambar , karena tidak ada perasaan yang bergerak di dalamnya hny ada lebih banyak pakai otak dan logika.

jika tidak mengkultivasi HATI maka tidak mutlak harus vegetarian.

ada yg bisa menambahi opini nya..? thx....

 
Sang Buddha mengatakan, jangan terlalu melekat pada ritual.

Jangan terlalu melekat pada kebudayaan.

Jika melekat, maka Anda tidak akan mencapai pembebasan.

Vegetarian adalah praktek yang baik, memancarkan cinta kasih... tapi, apakah benar cinta kasih Anda berkembang dengan vegetarian itu? Kalau tidak... ya Anda gagal...

Namun yang tidak vegetarian, kalau ia berhasil mengembangkan cinta kasih, ya... ia berhasil...

Buat apa vegetarian kalau praktek dhamma gagal?

Terlalu melekat pada praktek vegetarian membuat seseorang gagal dalam praktek dhamma... ia menjadi melekat dan tidak ada kebebasan yang dicapai.

Vegetarian baik, namun bukan untuk dilekati.

Kalau memang ada daging, ya makan... toh bukan kita yang bunuh...

Kalau memang ada sayur dan daging, klo mo milih sayur aja ya monggo :)

Mengapa harus melekat?

Kemanakah ajaran Buddha selama ini?

namaste.gif
 
Ya gw setubuh dgan MR.wei ni kyaknya opini gw. bt apa vege tpi pengamalan sehari2 msih jauh yg dhrapkan.tpi dri pngalaman yg uda ak rsain. klo gw vege psti stiap yg ak jlanin slalu jlan dgan mulus. kyak krjaan gtu.kra2 ad ga hbungannya ga mr.WEi dgan VEge.:D
 
Dengan vegetarian, mungkin batin kita akan terlatih... terlatih untuk terbiasa menahan nafsu... klo ada steak enak ditahan, klo ada bistik ditahan :))

Jadi mungkin dengan itu batin Anda pun terlatih untuk menahan nafsu2 lainnya juga, jadi kerjaan mulus.

Sekali lagi vegetarian bukan kewajiban mutlak... hanya pilihan.

Kalau Anda ingin melatih nafsu, selain bervegtarian Anda juga bisa mlatih diri dngn menjalankan Atthasila (8 sila), meditasi, dsb :)

namaste.gif
 
Mr.wei mksud gw bkan dri realnya aj kyak nafsu ga meluap2. kyak hoki gmna dlam vegE,faktor kberuntungan. :-/misal gini, gw kn bru ngelamar kerja.dtrima ga ya? tpi krna gw vege gw jdi dtrima dt4 gw mlamar kerja.>:D<kan ad opini yg mengatakan Mr.Wei orang yg vege ktanya bsa lepas dri musibah, hdupnya bruntung, dan panjang umur.gmna mnurut Mr.wei??? itu smua kan diatas kuasa mnusia.>:D<
 
Kayanya ini sudah pernah dibahas deh... coba check postingan Sinthung tentang Vegetarian menurut ajaran Buddha.
 
Mr.wei mksud gw bkan dri realnya aj kyak nafsu ga meluap2. kyak hoki gmna dlam vegE,faktor kberuntungan. :-/misal gini, gw kn bru ngelamar kerja.dtrima ga ya? tpi krna gw vege gw jdi dtrima dt4 gw mlamar kerja.>:D<kan ad opini yg mengatakan Mr.Wei orang yg vege ktanya bsa lepas dri musibah, hdupnya bruntung, dan panjang umur.gmna mnurut Mr.wei??? itu smua kan diatas kuasa mnusia.>:D<

Bisa dikatakan itu kebetulan saja kamma Anda berbuah.
 
Vegetarian tanpa melatih diri ke jalan spritual, ibarat menuang air dari kendi kosong.
 
apakah vegetarian itu tidak membunuh sama sekali?
coba ceritakan proses penanaman SAYUR itu...

begitu tanah sudah di gembur..pasti ada yang mati.......
sungguh gelap pandangan orang yang menganggap tidak vegetarian langsung di cap membunuh,

vegetarian = suci?....jika memang demikian sudah banyak orang yang mencapai arahat.

tapi pikiran adalah pelopor..pikiran adalah yang utama.
walau vegetarian tetapi pikiran nya di liputi Avijja. tetap saja tidak mampu bahagia.

hanya bahagia semu yang di lihatnya...sama hal nya batu kerikil di lihatnya bagai batu permata.
 
Klo kata orang vihara aye (dia juga vege)...

Ah kata siapa vege lebih bagus batinnya, lebih hebat batinnya...
Kalau gitu kambing lebih hebat dari manusia donk?

(Padahal dia sendiri vege, tapi dia gak memaksa atau menaikkan derajat orang vege)
 
kambeng memang makan vege dari sono nya. kalo kultivasi Hati harus vegetarian , kalo kultivasi pikiran tidak harus. kenapa ?

kalo ditinjau dari mata batin, makanan hewani bisa membuat hati sedikit kotor, <kata...sedikit..ya..>. Hati ini sangat aneh, sedikit kotor dia sudah mau tutup, sedikit ada emosi apakh itu emosi baik atau buruk, hati mo tutup kembali. begitu dia tutup, otaklah yg menjadi tuan. dia akan pikir untung rugi dan logika. memang tidak salah sih kerja otak itu. Ego jadi berperan. Ego inilah sumber pertikaian, sumber penyebab luka2 batin, baik itu luka batin sendiri maupun batin orang lain.

jika batin banyak luka , batin itu mana bisa disebut sehat ? jika batin ga sehat , batin mana bisa segar ?

ok da kita mengobati sendiri batin kita yg luka, dengan melepaskan semua ikatan2 penyebabnya. tapi bagaimana orang yg luka karena kita ?

Perdamaianlah....haruslah ada perdamaian yg tulus. karena nya kita harus berubah, kita harus berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan begitu kita baru layak berdamai dengan orang. kalo tidak , setelah berdamai kita konflik lagi, damai , konflik lagi, tidak konflik sama si anu , konflik sama si ani...tidak kemaren , pastilah hari ini , ato hari2 yg akan datang pasti konflik lagi. jika diri ada berubah maka perdamaian itu bisa langgeng, tentulah harus pakai hati. itulah pintu gerbang pertama Jalan Maitreya...< HATI>

Jalan Gautama lebih berfokus pada Pikiran. Sy juga tidak begitu paham apa benar..? soalnya ada aliran mahayana juga kultivasi hati. jadi no comment da.
 
kambeng memang makan vege dari sono nya. kalo kultivasi Hati harus vegetarian , kalo kultivasi pikiran tidak harus. kenapa ?

kalo ditinjau dari mata batin, makanan hewani bisa membuat hati sedikit kotor, <kata...sedikit..ya..>. Hati ini sangat aneh, sedikit kotor dia sudah mau tutup, sedikit ada emosi apakh itu emosi baik atau buruk, hati mo tutup kembali. begitu dia tutup, otaklah yg menjadi tuan. dia akan pikir untung rugi dan logika. memang tidak salah sih kerja otak itu. Ego jadi berperan. Ego inilah sumber pertikaian, sumber penyebab luka2 batin, baik itu luka batin sendiri maupun batin orang lain.

jika batin banyak luka , batin itu mana bisa disebut sehat ? jika batin ga sehat , batin mana bisa segar ?

ok da kita mengobati sendiri batin kita yg luka, dengan melepaskan semua ikatan2 penyebabnya. tapi bagaimana orang yg luka karena kita ?

Perdamaianlah....haruslah ada perdamaian yg tulus. karena nya kita harus berubah, kita harus berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan begitu kita baru layak berdamai dengan orang. kalo tidak , setelah berdamai kita konflik lagi, damai , konflik lagi, tidak konflik sama si anu , konflik sama si ani...tidak kemaren , pastilah hari ini , ato hari2 yg akan datang pasti konflik lagi. jika diri ada berubah maka perdamaian itu bisa langgeng, tentulah harus pakai hati. itulah pintu gerbang pertama Jalan Maitreya...< HATI>

Jalan Gautama lebih berfokus pada Pikiran. Sy juga tidak begitu paham apa benar..? soalnya ada aliran mahayana juga kultivasi hati. jadi no comment da.
aduh...gimana yah....disini saya kira tidak pernah ada PERTENGKARAN.

ilustrasi ^^
hanya saja.....anda membuat terobosan dengan nge-post 1+1=3...padahal
di buddha dhamma 1+1=2....nah inilah masalah nya...
perbedaan yang jauh / bertentangan.
beda dengan mahayana ataupun tantrayana yang agak sejalan......makanya mungkin user IF ini kebanyakan mempertanyakan KEBENARAN akan 1+1=3 itu.

kalau gw sih terus terang.....jelas berpandangan buddha dhamma versi theravada(biar lebih di perjelas deh)

hahaha....dengan sabar saja anda menjelaskan tentang kebenaran maitreya yang anda yakini.....
siapa tahu saya juga bisa jadi umat maitreya kembali ^^.
walau itu mustahil......kan usaha juga......hahaha.. zai jian.
 
Itu Yg Anda Katakan 1+1 = 2. Tapi Ada 1+1+1= 3...anda Musti Belajar Lebih Jauh. Jgn Lompat 1+1= 3.....jelek Amat Matemateka Anda. Belajar Lagi Belajar Lagi. Jgn Di Bawah Tempurung Pikiran Yg KELIRU...thx
 
kambeng memang makan vege dari sono nya. kalo kultivasi Hati harus vegetarian , kalo kultivasi pikiran tidak harus. kenapa ?

kalo ditinjau dari mata batin, makanan hewani bisa membuat hati sedikit kotor, <kata...sedikit..ya..>. Hati ini sangat aneh, sedikit kotor dia sudah mau tutup, sedikit ada emosi apakh itu emosi baik atau buruk, hati mo tutup kembali. begitu dia tutup, otaklah yg menjadi tuan. dia akan pikir untung rugi dan logika. memang tidak salah sih kerja otak itu. Ego jadi berperan. Ego inilah sumber pertikaian, sumber penyebab luka2 batin, baik itu luka batin sendiri maupun batin orang lain.

jika batin banyak luka , batin itu mana bisa disebut sehat ? jika batin ga sehat , batin mana bisa segar ?

ok da kita mengobati sendiri batin kita yg luka, dengan melepaskan semua ikatan2 penyebabnya. tapi bagaimana orang yg luka karena kita ?

Perdamaianlah....haruslah ada perdamaian yg tulus. karena nya kita harus berubah, kita harus berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan begitu kita baru layak berdamai dengan orang. kalo tidak , setelah berdamai kita konflik lagi, damai , konflik lagi, tidak konflik sama si anu , konflik sama si ani...tidak kemaren , pastilah hari ini , ato hari2 yg akan datang pasti konflik lagi. jika diri ada berubah maka perdamaian itu bisa langgeng, tentulah harus pakai hati. itulah pintu gerbang pertama Jalan Maitreya...< HATI>

Jalan Gautama lebih berfokus pada Pikiran. Sy juga tidak begitu paham apa benar..? soalnya ada aliran mahayana juga kultivasi hati. jadi no comment da.

Buddha Gotama makan daging, tapi sama sekali tidak ada kekotoran batin.

NB: Dalam ajaran Buddha Theravada tidak ada satupun anjuran/kewajiban vege, dalam Mahayana hanya ada anjuran vege, tidak ada kewajiban.

namaste.gif
 
Terus terang sebagian keluarga saya adalah orang2 yang bervegetarian dengan alasan spiritualisme...

Dan mereka yang telah bervegetarian cenderung menganggap diri lebih tinggi derajat spiritualisme dibanding dengan orang2 yang non-vegetarian...terlalu PD (Percaya Diri) dengan perbuatan sehari2 karena diri mereka lebih "unggul" dari segi spiritualisme dibanding dengan orang2 yang non-vegetarian.

Tidak semua orang yang telah bervegetarian itu lebih tinggi level spiritualismenya dibanding dengan yg non vege. Karena mengontrol nafsu makan itu jauh lebih mudah dibanding nafsu amarah, nafsu iri hati, nafsu egois, nafsu dendam,nafsu meremehkan orang lain.......

Jadi kalo hanya karena bervegetarian ingin meraih level spiritualisme yang lebih tinggi tanpa dibarengi menghapus semua nafsu-nafsu yg negatif dan masih memiliki kekotoran batin semuanya adalah NOL.
Terlalu sempit jalan pemikiran yang seperti itu.

Dan jangan dipungkiri di dunia ini bahwa ada orang yang mampu mengontrol nafsu2 negatif dan kekotoran batin dalam dirinya tapi tidak mampu mengontrol nafsu ingin makan daging........

Jadi bervegetarian itu bukan salah satu alasan "mutlak" orang tsb memiliki derajat spiritualisme yang lebih tinggi......

xie xie
 
Senada dengan Mei Li, terima kasih.

Mungkin dengan vege bisa membuat batin lebih terjaga, tapi itu tidak mutlak. Ada cara lain untuk mengendalikan diri/batin yaitu meditasi, athasila, dsb.

Lagipula yg vege tapi merasa dirinya lebih hebat, tandanya uda gagal vegenya... uda kotor batinnya
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.