roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
@atas
Yup, Mr. Wei dan Melli saya setuju. Vegetarian tidak membuat seseorang lebih tinggi. Itu hanya salah satu trick/cara/disiplin untuk menyempurnakan sila. Tidak lebih. Pikiran yang mendorong untuk melakukannya yang menjadi supir. Bukan apa yang masuk ke mulut. Kakak gw sendiri ada yang vegetarian. Tapi sayangnya yang dimakan justru sate kambing, ikan pari, paha ayam dll dalam bentuk yang sangat mirip dengan rasa yang juga dimirip-miripkan. Perutnya vegetarian, tapi hatinya gak. Gw pribadi memandangnya sebagai munafik. Mau makan yah makan saja, gak uasah malu-malu.
Kalau mau vegetarian, yah makan sayur saja. Pecel, gado-gado dll. Itu baru kecapaian sehatnya. Dan jangan malah membuat merasa diri lebih hebat. Dalam hal disiplin juga terlalu maksa jadinya, karena yang dimakan justru tiruannya. Disiplin boongan. Lebih baik tidak usah vege kalau polanya kaya gitu. MSG yang terkandung di dalam daging-daging palsu itu juga parah banget AKG-nya. Bisa memicu perusakan kelenjar tiroid yang bertanggung jawab pada suburnya sel-sel kanker dan tumor pada tubuh. Sudah mental gak bener (jadi sombong), badan juga beresiko tidak sehat (MSG-AKG-Kanker) akhirnya tubuh lemah. kalau sudah begini, mau mensucikan diri juga sudah susah. Bukan pencerahan yang didapat, justru penghancuran pelan-pelan. Kali ini dari dua sisi sekaligus, mental dan fisik.
Berkomitmen untuk vege harus dilakukan dengan pemikiran yang jernih dan tekad yang benar-benar kuat. Jangan hanya untuk membohongi perut dan lidah. Tapi lakukanlah karena dasar tidak ingin terlibat dalam pembunuhan. Jangan munafik, dan yang penting harus diikuti dengan pensucian hati dan pikiran juga. jangan asal niru lembu atau kambing. Hewan-hewan itu hanya punya naluri, tapi kita manusia punya nurani.
Yup, Mr. Wei dan Melli saya setuju. Vegetarian tidak membuat seseorang lebih tinggi. Itu hanya salah satu trick/cara/disiplin untuk menyempurnakan sila. Tidak lebih. Pikiran yang mendorong untuk melakukannya yang menjadi supir. Bukan apa yang masuk ke mulut. Kakak gw sendiri ada yang vegetarian. Tapi sayangnya yang dimakan justru sate kambing, ikan pari, paha ayam dll dalam bentuk yang sangat mirip dengan rasa yang juga dimirip-miripkan. Perutnya vegetarian, tapi hatinya gak. Gw pribadi memandangnya sebagai munafik. Mau makan yah makan saja, gak uasah malu-malu.
Kalau mau vegetarian, yah makan sayur saja. Pecel, gado-gado dll. Itu baru kecapaian sehatnya. Dan jangan malah membuat merasa diri lebih hebat. Dalam hal disiplin juga terlalu maksa jadinya, karena yang dimakan justru tiruannya. Disiplin boongan. Lebih baik tidak usah vege kalau polanya kaya gitu. MSG yang terkandung di dalam daging-daging palsu itu juga parah banget AKG-nya. Bisa memicu perusakan kelenjar tiroid yang bertanggung jawab pada suburnya sel-sel kanker dan tumor pada tubuh. Sudah mental gak bener (jadi sombong), badan juga beresiko tidak sehat (MSG-AKG-Kanker) akhirnya tubuh lemah. kalau sudah begini, mau mensucikan diri juga sudah susah. Bukan pencerahan yang didapat, justru penghancuran pelan-pelan. Kali ini dari dua sisi sekaligus, mental dan fisik.
Berkomitmen untuk vege harus dilakukan dengan pemikiran yang jernih dan tekad yang benar-benar kuat. Jangan hanya untuk membohongi perut dan lidah. Tapi lakukanlah karena dasar tidak ingin terlibat dalam pembunuhan. Jangan munafik, dan yang penting harus diikuti dengan pensucian hati dan pikiran juga. jangan asal niru lembu atau kambing. Hewan-hewan itu hanya punya naluri, tapi kita manusia punya nurani.