• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

The Lounge Forum Hindu.

misi qq all

numpang nanya

mang di agama Hindu mengenal kata kafir?

karena ada yg memasalahkan di FA

tq
 
misi qq all

numpang nanya

mang di agama Hindu mengenal kata kafir?

karena ada yg memasalahkan di FA

tq

Dalam Hindu tidak mengenal kata kafir.
Kalau kafir dalam arti menentang mirif artinya dengan Nastika.

Dalam Hindu ada kata yang berarti menentang yaitu Nastika.
Nastika adalah kelompok aliran yang tidak mengakui otoritas Weda, sebagai sumber tertinggi. Kelompok ini memiliki Kitab sucinya sendiri.

Walaupun demikian, kelompok Nastika telah memperkaya Hinduisme sejak ribuan tahun lamanya dan memberikan tuntunan yang menjadi dasar keyakinan manusia.
 
Dalam Hindu tidak mengenal kata kafir.
Kalau kafir dalam arti menentang mirif artinya dengan Nastika.

Dalam Hindu ada kata yang berarti menentang yaitu Nastika.
Nastika adalah kelompok aliran yang tidak mengakui otoritas Weda, sebagai sumber tertinggi. Kelompok ini memiliki Kitab sucinya sendiri.

Walaupun demikian, kelompok Nastika telah memperkaya Hinduisme sejak ribuan tahun lamanya dan memberikan tuntunan yang menjadi dasar keyakinan manusia.

so, umat hindu bermasalahkah disebut kafir oleh umat muslim?

karena bagi muslim kafir itu adalah non-muslim :D
 
so, umat hindu bermasalahkan disebut kafir oleh umat muslim?

karena bagi muslim kafir itu adalah non-muslim :D

so, kalau demikian pengertian kafir maka sama dengan menyebutan Nastika untuk kelompok no-Hindu. Dan kelompok Nastika tetap dirangkul hidup berdampingan.
 
kalo gitu gw juga ga bermasalah disebut Nastika :D

tq

Ya iyalah bro..Nastika khan enak didenger di telinga..
coba kalo kafir..bahasa apaan tuch?bahasa tumbuh-tumbuhan..hahaha..:D
pokoknya kalo ad perbedaan mending dialog drpd kekerasan..
cari titik terang kalo perlu debat yg sehat..pake akal sehat..
jangan baru kalah teriak Allahuakbar..bawa2 nama Tuhan segala...
terus nyanyi >> "sholatulloh sallamulah..." kayak suaranya bagus aja..
di debat jgn nyanyi..mendingan ikut Indonesian Idol aj...
 
Ya iyalah bro..Nastika khan enak didenger di telinga..
coba kalo kafir..bahasa apaan tuch?bahasa tumbuh-tumbuhan..hahaha..:D
pokoknya kalo ad perbedaan mending dialog drpd kekerasan..
cari titik terang kalo perlu debat yg sehat..pake akal sehat..
jangan baru kalah teriak Allahuakbar..bawa2 nama Tuhan segala...
terus nyanyi >> "sholatulloh sallamulah..." kayak suaranya bagus aja..
di debat jgn nyanyi..mendingan ikut Indonesian Idol aj...

lah, jadi situ mempermasalahkan disebut kafir?

mang salahnya apa?
 
guru goesdun tolong pencerahannya, tiyang asli bali kemudian merantau keluar, dari kecil saya diajari dengan jawaban "nak mule keto" jadi pengetahuan filosofi2 yang melandasi ttg agama sangat lemah sekali, tolong pencerahannya ttg:
1. perbedaan Bhatara dan Dewa
2. kenapa hindu di bali dan di india berbeda
matur suksma
 
@Disastrous
lah, jadi situ mempermasalahkan disebut kafir?
gak donk..lah gw gak taw artinya kafir dan yg jelas gw gak maw taw!
ntar setelah kita modar semua alias mati kita bakal taw sebenarnya kafir tuch apaan..
kalo skrg kayaknya gak ad yg bisa mendefinisikan kafir tuch apaan..lah wong yg teriak2 bilang orang lain kafir mungkin aj kafir...hahaha...

di lemari gw banyak kafir barus..hehehe

@yunisaraf
Ampura tiang nyelonong. bukannya saya sok taw...
tapi ini adalah piteket dari Sesuhunan tentang perbedaan antara Dewa dgn Bhatara :
"Dewa adl sinar suci Tuhan sementara Bhatara adl kekuatan suci Tuhan.
Jika diibaratkan Tuhan adl matahari maka Dewa adl cahaya dari matahari sedangkan Bhatara adl panas dari matahari yg menghangatkan bumi..bukankah cahaya dan panas matahari adl bagian dari matahari?Bhatara kedudukannya berada di bawah Dewa artinya Dewa lebih tinggi dari Bhatara tetapi tetap merupakan satu bagian..
Dewa Siwa dan Bhatara Siwa merupakan satu kesatuan tetapi manusia lebih mudah mencapai Bhatara Siwa daripada Dewa Siwa.."
 
guru goesdun tolong pencerahannya, tiyang asli bali kemudian merantau keluar, dari kecil saya diajari dengan jawaban "nak mule keto" jadi pengetahuan filosofi2 yang melandasi ttg agama sangat lemah sekali, tolong pencerahannya ttg:
1. perbedaan Bhatara dan Dewa
2. kenapa hindu di bali dan di india berbeda
matur suksma

maaf @yunisaraf... jangan panggil saya guru!
saya sangat membutuhkan bimbingan & saling mengingatkan / pencerahan dari sesama diforum ini.

Kiranya @JakaLoco sudah memberikan jawaban.
Saya tambahkan sedikit.

1. perbedaan Bhatara dan Dewa
Sebagai tujuan utama pelaksanaan Panca Sradha merupakan upacara pelepasan roh dari ikatan keduniawian (Atma Krtih) yaitu upacara terhadap Atma yang merupakan tindak lanjut dari upacara atiwa-tiwa, seperti: Nyekah, Mukur, Baligeya (Mataharai).

Dengan upacara tersebut maka roh si mati tidak lagi menjadi pirata, yaitu roh yang berkeliaran di dunia bawah yang dapat mengganggu mahluk lain, melainkan menjadi pitara, yaitu roh leluhur yang sudah berbahagia di khayangan para dewa yang dulu dipuja semasa hidupnya.

Jadi pirata akan menjadi Bhatara (Guru) bagi keluarga yang ditinggalkan.
Bhatara yang kemudian disimbolkan dengan arca-arca adalah perwujudan dari “arca leluhur” meskipun mempunyai ciri kedewaan.
Ciri kedewaan ini menggambarkan roh yang sudah menjadi bhatara, setingkat dewa.

2. kenapa hindu di bali dan di india berbeda

Hal ini sudah dibahas pada : http://indoforum.org/showthread.php?t=35700

Agama Hindu kalau diperhatikan penampilan luarnya sungguh sangat berbeda-beda.

Hindu mengajarkan berpikir universal tetapi berbuat lokal dan kontekstual disesuaikan dengan keberadaan dunia di mana Weda itu diterapkan.

Ketidakmampuan memahami dan membedakan filsafat dan ajaran Hindu, jika dipandang dari sudut agama--diakui atau tidak, telah mengakibatkan terjadinya tarik menarik pengaruh India dengan Bali.

Di Bali, agama Hindu yang dikenali adalah agama praktek--dalam artian perasaan beragama yang dirasakan secara tradisional. Hal tersebut ditunjukkan dalam upacara-upacara yang dilakukan orang Bali.
 
maaf @yunisaraf... jangan panggil saya guru!
saya sangat membutuhkan bimbingan & saling mengingatkan / pencerahan dari sesama diforum ini.

Kiranya @JakaLoco sudah memberikan jawaban.
Saya tambahkan sedikit.

1. perbedaan Bhatara dan Dewa
Sebagai tujuan utama pelaksanaan Panca Sradha merupakan upacara pelepasan roh dari ikatan keduniawian (Atma Krtih) yaitu upacara terhadap Atma yang merupakan tindak lanjut dari upacara atiwa-tiwa, seperti: Nyekah, Mukur, Baligeya (Mataharai).

Dengan upacara tersebut maka roh si mati tidak lagi menjadi pirata, yaitu roh yang berkeliaran di dunia bawah yang dapat mengganggu mahluk lain, melainkan menjadi pitara, yaitu roh leluhur yang sudah berbahagia di khayangan para dewa yang dulu dipuja semasa hidupnya.

Jadi pirata akan menjadi Bhatara (Guru) bagi keluarga yang ditinggalkan.
Bhatara yang kemudian disimbolkan dengan arca-arca adalah perwujudan dari “arca leluhur” meskipun mempunyai ciri kedewaan.
Ciri kedewaan ini menggambarkan roh yang sudah menjadi bhatara, setingkat dewa.

2. kenapa hindu di bali dan di india berbeda

Hal ini sudah dibahas pada : http://indoforum.org/showthread.php?t=35700

Agama Hindu kalau diperhatikan penampilan luarnya sungguh sangat berbeda-beda.

Hindu mengajarkan berpikir universal tetapi berbuat lokal dan kontekstual disesuaikan dengan keberadaan dunia di mana Weda itu diterapkan.

suksma rekan2
 
so, umat hindu bermasalahkah disebut kafir oleh umat muslim?

karena bagi muslim kafir itu adalah non-muslim :D

ga masalah tuh
karena nyatanya mang gtu
gw Hindu bukan muslim

namun klo pengertian Kafir diisi embel2 orang2 yg ga percaya ma Tuhan baru jd masalah :)
 
ga masalah tuh
karena nyatanya mang gtu
gw Hindu bukan muslim

namun klo pengertian Kafir diisi embel2 orang2 yg ga percaya ma Tuhan baru jd masalah :)

kafir = non-Muslim

Muslim = Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

Jadi bermasalahkan sakradeva dikatakan kafir? :-/
 
kafir = non-Muslim

Muslim = Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

Jadi bermasalahkan sakradeva dikatakan kafir? :-/

tidak, karena sebutan untuk Tuhan Bukan hanya Allah
TUhan itu satu tapi disebut dengan banyak nama/gelar :-*
 
@disastrous
Muslim = Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

bukannya Muslim = Percaya bahwa tiada Allah selain Allah...?

Hindu >> Tuhan hanya satu tapi disebut dgn banyak nama karena tak terbatasnya kekuasaan Beliau..

kalo lo yg Muslim bilang >> Allah adalah penguasa matahari
maka kami kami yang Hindu bilang >> Dewa Surya/ Sang Hyang Surya/ Surya Raditya

Kalo lo yg Muslim bilang >> Allah adalah yg berkuasa atas lautan
maka kami yg Hindu bilang >> Dewa Baruna / Sang Hyang Baruna / Dewa Ruci

gitu bro...
 
Bolehkah??/

Saya sampe skrg masih tanda tanya...apa harus seperti itu perayaan nyepi??/
1. amati geni --> tidak menyalakan api pengertian secara rohani saya dapat terima tetapi pengertian secara tidak nyata itu yang sedikit sulit di jaman sekarang. daerah perkotaan dengan teknologi yang bagus akan sangat sedikit pemakaian api. kenapa lampu listrik yang bukan api juga tidak boleh???ini akan menimbulkan keraguan bagi pemberontak hindu yang mencoba untuk mencari dan menilai hindu dari segi science. karena api beda dengan lampu listrik. memasak dengan magiccom.memanaskan air dengan dispenser. apakah dengan kegelapan kita bisa mencapai sebuah kesucian???lalu mengapa kegiatan keagamaan lainnya yang juga ingin mencapai kesucian tidak dilakukan dengan bergelap-gelapan???
sementara amati-amati yang lainnya juga sangat tidak relevan dengan dunia sekarang ini.
bisakah anda-anda pakar agama hindu mengkaji kembali agar nantinya umat yang ragu dan bertany-tanya bisa menerima secara logic tentang perayaan nyepi???:-O
 
Saya sampe skrg masih tanda tanya...apa harus seperti itu perayaan nyepi??/
1. amati geni --> tidak menyalakan api pengertian secara rohani saya dapat terima tetapi pengertian secara tidak nyata itu yang sedikit sulit di jaman sekarang. daerah perkotaan dengan teknologi yang bagus akan sangat sedikit pemakaian api. kenapa lampu listrik yang bukan api juga tidak boleh???ini akan menimbulkan keraguan bagi pemberontak hindu yang mencoba untuk mencari dan menilai hindu dari segi science. karena api beda dengan lampu listrik. memasak dengan magiccom.memanaskan air dengan dispenser. apakah dengan kegelapan kita bisa mencapai sebuah kesucian???lalu mengapa kegiatan keagamaan lainnya yang juga ingin mencapai kesucian tidak dilakukan dengan bergelap-gelapan???
sementara amati-amati yang lainnya juga sangat tidak relevan dengan dunia sekarang ini.
bisakah anda-anda pakar agama hindu mengkaji kembali agar nantinya umat yang ragu dan bertany-tanya bisa menerima secara logic tentang perayaan nyepi???:-O

Melaksanakan Catur Berata Penyepian sangat memerlukan kesadaran sangat tinggi dari umat se-dharma.

Amati Agni (tidak menyalakan api)
Secara nyata tidak menyalakan api untuk memasak, dan tidak menyalakan lampu penerangan.
Pada hari itu dianjurkan untuk puasa guna mengistirahat fungsi tubuh dan mengendalikan nafsu.

Saudara se-dharma di Bali mungkin hanya 40% - 50% yang melakukan Tapa Berata tidak makan & minum.

Bisa jadi umat yang di luar Bali, benar-benar berada di pura, tidak makan dan minum bahkan membaca buku-buku pelajaran agama di sana.

Di Bali justru ada yang masak enak dan makan-makan.

Disamping itu sebagian harus melaksanakan tugas, karena bertugas di Industri Pariwisata (perhotelan), Karena tidak boleh bepergian maka aktivitas tamu terpusat didalam hotel.

Tidak menyalakan Api/Listrik dalam konteks masa kini, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor, dari penghematan penggunaan listrik untuk penerangan dan industri.

Nyepi diharapkan menciptakan keharmonisan di dalam keluarga, desa adat, dan lingkungan.
Nyepi adalah sebuah kearifan yang memberikan kesempatan kepada alam untuk bernapas setelah selama setahun disesaki oleh aktivitas manusia.

Hening selama satu hari telah dilaksanakan selama beberapa abad di Bali.
Yang dirasakan adalah manfaat dari pemurnian alam dan pembaruan diri manusia.
Hening adalah kontribusi paling nyata pada pengurangan emisi gas rumah kaca, yang bersifat adil yaitu dilakukan oleh semua orang, murah karena tidak memakan biaya, serta mudah dilaksanakan.
 
Saya sampe skrg masih tanda tanya...apa harus seperti itu perayaan nyepi??/
1. amati geni --> tidak menyalakan api pengertian secara rohani saya dapat terima tetapi pengertian secara tidak nyata itu yang sedikit sulit di jaman sekarang. daerah perkotaan dengan teknologi yang bagus akan sangat sedikit pemakaian api. kenapa lampu listrik yang bukan api juga tidak boleh???ini akan menimbulkan keraguan bagi pemberontak hindu yang mencoba untuk mencari dan menilai hindu dari segi science. karena api beda dengan lampu listrik. memasak dengan magiccom.memanaskan air dengan dispenser. apakah dengan kegelapan kita bisa mencapai sebuah kesucian???lalu mengapa kegiatan keagamaan lainnya yang juga ingin mencapai kesucian tidak dilakukan dengan bergelap-gelapan???
sementara amati-amati yang lainnya juga sangat tidak relevan dengan dunia sekarang ini.
bisakah anda-anda pakar agama hindu mengkaji kembali agar nantinya umat yang ragu dan bertany-tanya bisa menerima secara logic tentang perayaan nyepi???:-O

Cuma satu hari aja bro...gampang khan?kalo zaman bertentangan dgn ajaran agama gak usah ngikutin zaman..yg edan koq diikutin..
lagipula pelaksanaan Nyepi di Bali tetap menghormati keberadaan umat lain sbg contoh Nyepi yg lalu bertepatan dgn waktu sholatnya umat muslim..toh umat Hindu di Bali gak maksain umat Islam utk tidak beribadah..umat Islam tetap bisa beribadah dgn menjaga ketertibannya...indah bukan toleransinya??
banyak koq keuntungan dari Nyepi....misalnya kayak membersihkan udara dan atmosfir, menenangkan jiwa, menghemat listrik, dll...
 
Halo semua,

Kalo boleh saya mau bertanya:

Apakah arti dan filosofi kata Jagadhita dan Swara Karma?
Dimana saya bisa membaca arti kata2 dalam agama Hindu terutama Hindu Bali?

Terima kasih atas jawabannya...


Oranye
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.