• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Tantrayana] (cen fo zhong)/ by master LU SHENG YEN

ini cuplikannya:
D. Sang Buddha Mempertunjukkan Mukjizat Kembar.

Sambil berjalan bolak-balik sepanjang lintasan berhiaskan permata, Sang Buddha membabarkan Dhamma kepada penduduk dan pada saat yang bersamaan Beliau memancarkan nyala api dan semburan air dari pori-pori di seluruh tubuh Beliau. Karena melihat bahwa di antara sekian banyak orang, tidak seorangpun selain Beliau sendiri yang dapat mengerti pikiran Beliau dan dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Beliau, Sang Buddha lalu mempertunjukkan kekuatan supranaturalNya, dan menciptakan kembaran Beliau sendiri. Kembaran Sang Buddha tersebut mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan Sang Buddha menjawabnya. Bila kembaran Beliau duduk, Sang Buddha berdiri dan Beliau berdiri bila kembaran Beliau duduk.

Demikianlah Sang Buddha membabarkan Dhamma dan mempertunjukkan muljizat-mukjizat, sehingga banyak orang memperoleh pengertian yang jelas tentang Dhamma Yang Mulia.

utk selanjutnya dpt di lihat di url ini
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=148

saya harap yg lain juga ikut membaca.
thanks

yang ditampilkan adalah tubuh ilusi... bukan tubuh palsu atau semacam emanasi/inkarnasi dsbnya. Karena emanasi/inkarnasi membutuhkan rupa skandha. Agama buddha adalah agama yang selaras dengan ilmu pengetahuan dan sains. Dari mana ada 2 tubuh yang sama pada saat yang sama? Hal itu tidak mungkin, kecuali dengan menampilkan ilusi, dimana salah satu tubuh adalah tidak ada, tetapi dapat mempengaruhi pikiran yang melihat seolah olah ada 2 tubuh yang sama.

Dalam cerita ini, mukjizat yang dimaksud bukan mukjizat menampilkan tubuh ilusi, tetapi mukjizat kembar dengan mengeluarkan air dari satu sisi tubuh dan mengeluarkan api dari sisi tubuh lainnya.
 
yang ditampilkan adalah tubuh ilusi... bukan tubuh palsu atau semacam emanasi/inkarnasi dsbnya. Karena emanasi/inkarnasi membutuhkan rupa skandha. Agama buddha adalah agama yang selaras dengan ilmu pengetahuan dan sains. Dari mana ada 2 tubuh yang sama pada saat yang sama? Hal itu tidak mungkin, kecuali dengan menampilkan ilusi, dimana salah satu tubuh adalah tidak ada, tetapi dapat mempengaruhi pikiran yang melihat seolah olah ada 2 tubuh yang sama.

Dalam cerita ini, mukjizat yang dimaksud bukan mukjizat menampilkan tubuh ilusi, tetapi mukjizat kembar dengan mengeluarkan air dari satu sisi tubuh dan mengeluarkan api dari sisi tubuh lainnya.
hahaha...ntar sudah sakti deh baru kagebunshin no jutsu.

saya menyumbang 1 pengetahuan tentang pikiran,,,,

pikiran kita hanya bisa mencakup objek 1 saja...dan tidak bisa menangkap objek 2 secara bersamaan...........
kecepatan berpindah antara 1 objek ke objek lain...sangat CEPAT....sangat..

tapi sekali lagi tidak bisa bersamaan....

coba mari buktikan ANALISA "

1.buka notepad di komp anda...

ucapkan namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhasa
sambil MENGETIK " sammasambuddhasa arahato bhagavato tassa namo."

dari sini akan anda sadari pikiran itu cuma bisa memegang 1 objek saja..

==========

demikian juga dengan kesaktian para arahat.....walau tubuh nya bisa diperbanyak.....
tapi tidak semua memiliki pikiran sendiri-sendiri.

misal-kan....tubuh 1 arahat...berkata " ayo bangun saat nya sarapan murid-murid "

disaat yang SAMA tubuh lainnya....berkata " ayo bermeditasi murid-murid-ku. "


coba saja masalah notepad itu....unik kan...hahaha
 
yang ditampilkan adalah tubuh ilusi... bukan tubuh palsu atau semacam emanasi/inkarnasi dsbnya. Karena emanasi/inkarnasi membutuhkan rupa skandha. Agama buddha adalah agama yang selaras dengan ilmu pengetahuan dan sains. Dari mana ada 2 tubuh yang sama pada saat yang sama? Hal itu tidak mungkin, kecuali dengan menampilkan ilusi, dimana salah satu tubuh adalah tidak ada, tetapi dapat mempengaruhi pikiran yang melihat seolah olah ada 2 tubuh yang sama.

Dalam cerita ini, mukjizat yang dimaksud bukan mukjizat menampilkan tubuh ilusi, tetapi mukjizat kembar dengan mengeluarkan air dari satu sisi tubuh dan mengeluarkan api dari sisi tubuh lainnya.

Banyak hal yg belum kita pahami...
tapi saya rasa tidak masalah itu dua tubuh fisik. krn kalo udah di tingkatan absolut, fisik hanya lah ilusi dan terbentuk dari 5 elemen.. tentu saja dgn memanfaatkan 5 elemen bisa tercipta fisik yg lain.
hal ini udah banyak di demo kan oleh yogi2 besar.
 
Yang Menguasai Aplikasi Kesadaran, Bisa Memperbanyak Tubuh Fisik . Banyaknya Tergantung Kekuatan Yg Ada Pada Orang TERSEBUT. TUBUH FISIK TIRUAN TIDAK PERMANEN, KARENA AKAN HABIS ENERGI NYA Maka Tubuh Fisik Tiruan Akan Memudar Kembali. Sebenarnya Ia Tercipta Oleh Energi Yg Sangat Besar Sekali.

Kesadaran Itu Bisa Dibagi2, Setelah Dibagi Ia Percis Seperti Kesadaran Baru Yang Berdiri Sendiri. Ia Bisa Berbicara Sendiri, Melakukan Hal2 Apa Saja Sendiri , Tapi Ia Punya Ciri2 Khas Bicaranya Dan Arah Tindakannya Percis Sama Dengan Kesadaran Induk. Sehingga Kalo Seandainya Kesadaran Induk Yg Bicara Atau Bertindak Maka Tetap Akan Sama Percis Seperti Yg Dilakukan Oleh Kesadaran Terbagi Itu.

Sesungguhnya Kesadaran Yg Ada Di Tubuh Fisik Pun Ini Adalah Copy Yg Ke 2. Semua Ada Link Nya Ke Pusat Kesadaran Otentik. < Out Of Record > Yang bisa dibagi itu kesadaran inti copy yg pertama. kesadaran inti copy yg ke pertama ini ada di luar tubuh fisik.
jika manusia mati, kesadaran copy 2 yg ada di tubuh akan tetap tertinggal di alam materi fisik. jika manusia itu dilahirkan kembali dalam fisik materi , maka kesadaran itu copy ke 2 , yg dilahirkan , dan ini berulang2 terus jk ada kelahiran lagi..

bagaimana copy kesadaran inti ke 1....dia hny dilahirkan di alam non materi, misalnya di 4 jalur yg non materi. kalo kesadaran copy ke 2..ini spesialist untuk alam materi.

bagaimana dengan yg MASTERNYA ..KESADARAN ORIGINAL....<YG BUKAN COPY> KESADARAN INI ADA DI ALAM ROH. TEMPAT SEMUA ROH MASTER BERADA, YG MANA HNY TINGGAL MELEPASKAN IDENTITAS MENUJU KE "ESA".

BAGAIMANA LINK NYA ?
JIKA ANDA TERSESAT PADA KESADARAN COPY KE 2 YG FISIK, MAKA KESADARAN COPY PERTAMA NON FISIK IKUT TERSESAT. TETAPI KESADARN MASTER DI ALAM ROH TIDAK TERPENGARUH. SEBALIKNYA JK KESADARAN COPY KE 2 MENCAPAI PENCERAHAN MAKA KESADARAN COPY PERTAMA JG MENJADI CERAH.

KESADARAN COPY PERTAMA NON FISIK KWALITAS NYA SAMA DGN KESADARAN COPY KE 2 FISIK , HNY YG PERTAMA LEBIH LELUASA DAYA KERJANYA, KARENA TIDAK ADA BATASAN FISIK. JADI ORANG2 YG MENGADU KESAKTIAN ITU ADA PADA TATARAN KESADARAN COPY PERTAMA, KARENA TATARAN YG PERTAMA ITU LEBIH LELUASA MENGETAHUI ADA SERANGAN DAN MELAKUKAN SERANGAN. KALO KESADARN COPY PERTAMA NON FISIK JEBOL MAKA KESADARAN COPY KE 2 FISIK AKAN SEKARAT DAN ITU TERASA DI TUBUH FISIK SAKIT DAN SEKARAT. KALO TUBUH FISIK TIDAK TAHAN MAKA AKAN MENINGGAL. DAN KESADARN COPY KE 2 AKAN KELUAR DARI FISIK ITU.

JK BEGITU KITA MEMBINA APA DI TATARAN KESADARAN COPY KE 2 ?

KITA HARUS MENJADI MURNI KEMBALI , MENJADI MURNI KEMBALI SEPERTI KESADARAN MASTER, MURNI BERARTI TIDAK ADA KEMELEKATAN , TIDAK ADA KASUS2 ANTAR JIWA YG TERSISA, DIMANA SEMUA KASUS JIWA TELAH SELESAI DIPERDAMAIKAN. DENGAN DEMIKIAN KESADARAN COPY PERTAMA NON FISIK DAN YG KE DUA FISIK BISA KEMBALI MENYATU KE KESADARAN MASTER. INILAH PENCERAHAN. KEMBALI KE ASAL MULA.

KESADARAN INI RUMIT. HNY YG MENGERT BISA MENGERTI. JK BELUM BISA MENGERTI MOHON JGN MENCARI JAWABAN.AKAN MENGHABISKAN WAKTU PERCUMA. MEMBINA YG BENAR AKAN SAMPAI DI SANA. < OUT OF RECORD>

 
Kalo saya tidak salah, di salah satu cerita dhammapada ada seorang bikkhu yang mencapai arahat, dan menciptakan banyak tubuh di halaman vihara sang Buddha menginap. koreksi yach. mungkin sdr Singthung bisa bantu.
 
Kalo saya tidak salah, di salah satu cerita dhammapada ada seorang bikkhu yang mencapai arahat, dan menciptakan banyak tubuh di halaman vihara sang Buddha menginap. koreksi yach. mungkin sdr Singthung bisa bantu.

tubuh asli tetap satu saja, yang lainnya adalah tubuh ilusi yang "dikira dilihat" oleh orang lain, tetapi pada dasarnya tidak ada panca skandha di sana.
 
Kalo saya tidak salah, di salah satu cerita dhammapada ada seorang bikkhu yang mencapai arahat, dan menciptakan banyak tubuh di halaman vihara sang Buddha menginap. koreksi yach. mungkin sdr Singthung bisa bantu.

Kisah Culapanthaka​


Bendahara Kerajaan di Rajagaha, mempunyai dua orang cucu laki-laki bernama Mahapanthaka dan Culapanthaka. Mahapanthaka, yang tertua, selalu menemani kakeknya mendengarkan khotbah Dhamma. Kemudian Mahapanthaka bergabung menjadi murid Sang Buddha.

Culapanthaka mengikuti jejak kakaknya menjadi bhikkhu pula. Tetapi, karena pada kehidupannya yang lampau, pada masa keberadaan Buddha Kassapa, Culapanthaka telah menggoda seorang bhikkhu yang sangat bodoh, maka dia dilahirkan sebagai orang dungu pada kehidupannya saat ini. Dia tidak mampu mengingat, meskipun hanya satu syair dalam empat bulan. Mahapanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan mengatakan bahwa adiknya tidak berguna.

Suatu waktu, Jivaka datang ke vihara mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu yang ada, untuk berkunjung makan siang di rumahnya. Mahapanthaka, yang diberi tugas untuk memberitahu para bhikkhu tentang undangan makan siang tersebut, mencoret Culapanthaka dari daftar undangan. Ketika Culapanthaka mengetahui hal itu, dia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk kembali hidup sebagai seorang perumah tangga.

Mengetahui keinginan tersebut, Sang Buddha membawanya dan menyuruhnya duduk di depan Gandhakuti. Kemudian Beliau memberikan selembar kain bersih kepada Culapanthaka, dan menyuruhnya untuk duduk menghadap ke timur dan menggosok-gosok kain itu. Pada waktu bersamaan, dia harus mengulang kata "Rajoharanam", yang berarti "kotor". Sang Buddha kemudian pergi ke tempat kediaman Jivaka, menemani para bhikkhu.

Culapanthaka mulai menggosok selembar kain tersebut, sambil mengucapkan "Rajoharanam". Berulang kali kain itu digosok, dan berulang kali pula kata-kata rajoharanam meluncur dari mulutnya.

Berulang dan berulang kali.

Karena terus menerus digosok, kain tersebut menjadi kotor. Melihat perubahan yang terjadi pada kain tersebut, Culapanthaka tercenung. Ia segera menyadari ketidakkekalan segala sesuatu yang berkondisi.

Dari rumah Jivaka, Sang Buddha dengan kekuatan supranaturalnya, mengetahui kemajuan Culapanthaka. Beliau dengan kekuatan supranaturalnya menemui Culapanthaka, sehingga seolah-olah Beliau tampak duduk di depan Culapanthaka, dan berkata:

"Tidak hanya selembar kain yang dikotori oleh debu; dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidaktahuan (moha), seperti ketidaktahuan akan empat kesunyataan mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut, seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat."

Culapanthaka mendengarkan pesan tersebut dan meneruskan bermeditasi. Dalam waktu yang singkat mata batinnya terbuka, dan ia mencapai tingkat kesucian arahat, bersamaan dengan memiliki "Pandangan Terang Analitis". Maka Culapanthaka tidak lagi menjadi orang dungu.

Di rumah Jivaka, para umat menuang air sebagai tanda telah melakukan perbuatan dana, tetapi Sang Buddha menutup mangkoknya dengan tangan dan berkata bahwa masih ada bhikkhu yang ada di vihara. Semuanya mengatakan bahwa tidak ada bhikkhu yang tertinggal. Sang Buddha menjawab bahwa masih ada satu orang bhikkhu yang tertinggal dan memerintahkan untuk menjemput Culapanthaka di vihara.

Ketika pembawa pesan dari rumah Jivaka tiba di vihara, dia menemukan tidak hanya satu orang, tetapi ada seribu orang bhikkhu yang serupa. Mereka semua diciptakan oleh Culapanthaka, yang sekarang telah memiliki kekuatan supranatural. Utusan tersebut kagum, dan dia pulang kembali dan melaporkan hal ini kepada Jivaka.

Utusan itu kembali diutus ke vihara untuk kedua kalinya, dan diperintahkan untuk mengatakan bahwa Sang Buddha mengundang bhikkhu yang bernama Culapnthaka. Tetapi ketika dia menyampaikan pesan tersebut, seribu suara menjawab, "Saya adalah Culapanthaka." Dengan bingung, dia kembali ke rumah Jivaka untuk kedua kalinya.

Untuk ketiga kalinya dia diperintahkan untuk menarik bhikkhu yang dilihatnya pertama kali mengatakan bahwa dia adalah Culapanthaka. Dengan cepat dia memegangnya dan semua bhikkhu yang lain menghilang, dan Culapanthaka menemani utusan tersebut ke rumah Jivaka.

Setelah makan siang, seperti yang diperintahkan oleh Sang Buddha, Culapanthaka menyampaikan khotbah Dhamma, khotbah tentang keyakinan dan keberanian, mengaum bagaikan raungan seekor singa muda. Ketika masalah Culapanthaka dibicarakan di antara para bhikkhu, Sang Buddha berkata bahwa seseorang yang rajin dan tetap pada perjuangannya, akan mencapai tingkat kesucian arahat.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 25 berikut ini:

"Utthanena' ppamadena
samyamena damena ca
dipam kayiratha medhavi
yam ogho nabhikirati."

Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin, dan pengendalian diri,
hendaklah orang bijaksana,
membuat pulau bagi dirinya sendiri,
yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.

 
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh......

wahai kawan2...., janganlah saling memaki dan saling menghina antara sesama buddhist........

" Cara menjalankan Dhamma BOLEH berbeda, tapi tujuan tetaplah sama....."
" Konsep boleh berbeda, tapi hati tetaplah sama......"

** LIHATlah video di youtube ini dgn seksama
@ http://www.youtube.com/watch?v=j8o12...eature=related ( vihara dihancurkan )
@ http://www.youtube.com/watch?v=K8H7WrTZ0qk ( vihara dibakar & patung Buddha di gantung di pintu gerbang )

SADARLAH...............SADARLAH.................SA DARLAH..................!!!!!!!!!!!!!
SO, BERSATULAH kawan2 yg dari berbagai aliran dan mazhab....., ibarat satu lidi mudah patah , tapi apabila lidi-lidi itu digabung dan disatukan maka sangatlah KUAT dan SUSAH untuk dihancurkan........

thanks....
 
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh......

wahai kawan2...., janganlah saling memaki dan saling menghina antara sesama buddhist........

" Cara menjalankan Dhamma BOLEH berbeda, tapi tujuan tetaplah sama....."
" Konsep boleh berbeda, tapi hati tetaplah sama......"

** LIHATlah video di youtube ini dgn seksama
@ http://www.youtube.com/watch?v=j8o12...eature=related ( vihara dihancurkan )
@ http://www.youtube.com/watch?v=K8H7WrTZ0qk ( vihara dibakar & patung Buddha di gantung di pintu gerbang )

SADARLAH...............SADARLAH.................SA DARLAH..................!!!!!!!!!!!!!
SO, BERSATULAH kawan2 yg dari berbagai aliran dan mazhab....., ibarat satu lidi mudah patah , tapi apabila lidi-lidi itu digabung dan disatukan maka sangatlah KUAT dan SUSAH untuk dihancurkan........

thanks....

Kayaknya tidak ada yang hina hina-an di forum ini... semua pertanyaan masih dalam koridor sopan santun... Ketika ada pertanyaan dianggap sebagai celaan/hinaan... gimana ya ??
 
salam

dalam banyak kesempatan master lu selalu mengambil contoh dirinya ataupun pengalaman batin beliau dalam membabarkan dharma,sebenarnya beliau berusaha memberikan pandangan kepada kita bahwa dalam dunia ini masi banyak hal banyak dharma yang harus kita ketahui,dan apabila kita merasa tidak sesuai untuk diri kita, kita harus bijaksana dalam memlih praktek dharma yang ujung2nya adalah upaya kausalia dari diri kita agar jalan mana yang sesuai dengan kondisi diri kita menjalankannya,jadi diri kita lah yang menentukan pilihan praktek dharma yang mana kita mau jalankan,para budha,bodhisatva,dan para mahluk suci "hanya"membantu kita menunjukkan jalan mana yang kita ambil agar kita tidak tersesat dan dapat mengambil jalan dharma yang sejati

master lu tidak mencari sensasi,apabila memang beliau terbukti mencari sensasi untuk apa beliau menyepi pada tahun 2001 sampai 2006 awal????? beliau menyepi pada saat itu benar2 berubah hidupnya dimana beliau hanya bertapa dalam kesehariannya dan bahkan pernah bekerja sebagai tukang sapu didaerah yang tidak ada murid cenfocong untuk hidup secara sedherhana,menjadi alamiah hidup alakadarnya,karena beliau sudah merasa bahwa didunia ini sangat banyak insan yang dari luar tampak berjalan dalam jlan budha dharma ternyata mereka mencari keuntungan dari dharma,memanfaatkan dirinya unutk mencari keuntungan,"menjual" nama baik beliau,oleh sebab ini lah master lu memilih menyepi dengan tujuan agar ia dapat hidup dengan leluasa dan tidak terlalu terlibat dalam urusan duniawi yang tidak ada habisnya di bantu oleh beliau (seperti konsultasi masalah duniawi,menghadiri acara,mengahdiri ulangtahun para donatur,dsb)

dan hari ini kenapa beliau muncul kembali?????
karena dalam penyepiannya beliau sudah merasakan bahwa didunia ini masi banyak hal yang harus beliau babarkan dan kerjakan,beliau masi dibutuhkan oleh para murid beliau,disamping itu adalah sang guru beliau yang dari aliaran tantra merah(gue lupa nama budhisnya) sudah mau mangkat,makanya beliau muncul untuk bertemu untuk terakhir kalinya dengan guru beliau(kakek guru kami),dan beliau menyempurnakan dharma yang masi harus beliau babarkan seperti dharma kalchakra kepada para insan,dsb
oleh sebab itu untuk memimpin upacara kalachakra kepada para murid cenfocong masi beliau yang memimpin dalam 2 tahun ini,dan kegiatan beliau pun masi seperti biasa yaitu menulis buku dharma yang kebanyakan adalah pengalaman yang beliau alami sendiri tanpa bertujuan untuk mencari sensasi atau pun bertujuan memcahkan rekor dunia atau guieness book:D


ini kesemua adalah upaya kausalia dari beliau agar kami para murid dari cenfocong dapat memilih jalan dharma mana yang anda pilih,sang guru hanya membimbing kita agar kita jangan sampai salah jalan dan tersesat

namo budhaya

halo salam kenal semuanya dan Namo Buddhaya.
hello vajra bro gototkoco.. salut liat bro gototkoco yg segitu semangat memberikan penjelasan kepada rekan2 lain supaya tidak berpandangan keliru terhadap GM LSY dan juga keliatan banget kalo bro ini amat menghormati guru. Sekali lagi salut bro. saya mesti belajar banyak dari bro.^:)^

Saya bukan mau mematahkan semangat bro...tapi sekedar input aja..kalo Shecun GM LSY pernah ngomong kalo dia udah ga pusing org lain mau fitnah dia keq mau cacimaki dia n mau ngomong dia bulshit dll, karena yg penting menurut beliau, beliau berkata jujur dan apa adanya biarpun beliau akui sewaktu muda dulu memang vulgar dan terlalu blak2an cerita pengalamannya...wajar aja sampe gempar dunia persilatan...hehehe...pasti ada yg bereaksi menolak mati2an ada jg yg terima dll.

Terus sekedar saran lagi bro..kalo bisa bro mesti lihat kalo mau jelasin ttg hal ini...ada org yg berjodoh dengan Zhen Fo Zong...ada yg tidak...dgn kata lain ada yg berjodoh dgn Shecun GM LSY juga ada yang tidak berjodoh.

Sang Buddha sendiri pernah ngomong bahwa biarpun beliau sudah mencapai Anuttara Samyaksambuddha, tetap aja ada makhluk yg ga berjodoh dgn-nya yg ga bisa beliau tolong secara langsung dan dengar Dharma secara langsung dari beliau dan mencapai realisasi spiritual pada saat beliau ada. Buktinya??? Bukti nyata yang paling jelas yah kita2 inilah yg masih ngepost di IF skrg ini hehehe...tul ga? :D:D:D hehehe.. dan juga pada saat jaman Sang Buddha itu juga banyak makhluk baik manusia dan bukan biarpun ada Sang Buddha lewat di depannya atau lagi datang di sekitar daerah tersebut...atau dengar kabar bahwa ada seorang Buddha.. ada juga makhluk yg dan mungkin juga masih banyak yg ga punya keyakinan dan percaya thd beliau.

Jadi dari cerita ini aja...kalo menurut opini saya boleh aja bro menjelaskan...tapi perlu dilihat jg yang dijelaskan itu kapasitas koneksi karmanya sama GM LSY itu sampe dimana? Memang kita belum bisa seperti Sang Buddha yg begitu mencapai pencerahan pada saat itu juga langsung bisa melihat kondisi batin semua makhluk, dan Sang Buddha sempat berniat ga mau ngajar Dharma kalo ga diminta oleh Brahma Sahampati karena Sang Buddha melihat bahwa avijja/avidya begitu kuat nempel di batin semua makhluk.

Terus mengenai apakah Shecun itu sudah mencapai kebuddhaan dan banyak yg protes dan ga terima...itu juga ga usah ambil pusing bro...wajar aja karena kita kebanyakan masih belum mempunyai Buddha Caksu (mata Buddha), kalo udah punya juga sudah pasti ga ngepost di IF ..hehehe :D so kalo ada yg bilang Shecun GM LSY tukang tipu..dsbnya...biarin aja bro... karena mereka ga mikir gimana kalo Shecun GM LSY itu bener2 Buddha...bisa2 kualat :D:D...so beruntunglah teman2 yg punya wisdom dan berpandangan luas.

Terus mengenai SheCun minum kopi sama Buddha Sakyamuni..itu jg ga usah dipusingin lah...karena Dharma itu ada 2 bagian:
1. bagian luar (eksoterik)
2. bagian dalam (esoterik)

Dharma eksoterik itu biasanya diperoleh dari buku2 sutta, paritta dsb, wajar kalo gitu patokannya adalah BUKU Tripitaka dan sutra2 aja tok. dan terus praktek Dharmanya itu biasanya yang berhubungan langsung dgn makhluk lain contohnya dana, sila, ksanti,virya dsb. Dalam praktek Dharma eksoterik, ada guru silsilah atau tidak itu tidaklah penting.

Dharma esoterik itu hanya dapat diperoleh melalui guru secara langsung melalui garis silsilah yg tak terputuskan dari Buddha Sakyamuni atau Buddha/Bodhisattva lain dan ada juga ajaran Dharma esoterik tertulis di sutra2 Tantra Mahayana yang tidak sembarang diberikan. praktek Dharmanya itu biasanya berhubungan melatih secara langsung ke dalam batin kita sendiri dgn menggunakan tubuh(mudra), ucapan (mantra) dan pikiran (visualisasi/yantra). praktek dana, sila, ksanti, virya dsb yg ada di eksoterik jg dipegang disini. perbedaan utama dengan yg eksoterik adalah pada saat meditasi/samadhi, esoterik menggunakan mudra,mantra dan yantra ini utk proses penyatuan (yoga) dgn yidam yg bisa berupa Buddha/Bodhisattva. Makanya mengapa praktisi Tantra (esoterik) bisa mencapai Kebuddhaan dalam satu kali kehidupan saja :-O Sedangkan yg eksoterik praktek meditasinya hanya dengan usaha sendiri tanpa bantuan Buddha/Bodhisattva.

Jadi dari sini aja bro, kita bisa tau..kalo praktek esoterik itu cenderung praktek ke dalam batin bukan ke luar (ucapan dan tingkah laku) saja... karena sebenarnya seseorang disebut Buddha itu karena kondisi batinnya...yaitu ia yang telah menghilangkan avijja dalam batinnya sehingga jati dirinya (Tathata) di dalam Tathagatagarbhanya bebas setelah sekian lama (baca: kelahiran yg tak terhitung lamanya dalam samsara) tertutup oleh debu avijja, dan dikungkung oleh 3 kilesa utama.

Ada satu cerita mengenai seorang praktisi esoterik ini..yaitu gurunya Milarepa yaitu Guru Marpa yang pencapaian spiritualnya luar biasa bahkan dia disebutkan sebagai Buddha Hevajra itu sendiri. Guru Marpa ini pernah pada suatu saat lagi nangkap ikan dan kepergok oleh muridnya, terus ikan itu dipotong lalu dimakan olehnya. Nah terus muridnya nanya...lho koq Guru malah membunuh binatang ?? Terus Guru Marpa langsung bilang...siapa yang membunuh binatang...terus tau2 tuh ikan yg ditangannya idup lagi. Nah dari cerita ini aja ada makna implisit bahwa kita ga bisa liat seseorang dari ucapan dan perbuatannya saja karena susah nebak2 seorang praktisi esoterik itu sampe dimana pencapaiannya.
Kesimpulannya hanya ada satu cara yaitu kita sendiri praktek Dharma sampe jadi Buddha dan memperoleh Buddha Caksu (mata Buddha) jadi kita bisa tau siapa yg dah jadi Buddha, siapa yg Arahat, siapa yang Bodhisattva.

Dan jadi kalo mau tau apakah Benar Shecun GM LSY itu minum kopi sama Buddha Sakyamuni...yah caranya kita mesti jadi Buddha dulu bro...karena 84.000 Dharma itu tempatnya bukan di buku, tapi di hati.
Sang Buddha bilang setelah Beliau Parinirvana pengganti-Nya itu Dharma...bukan Buku Sutta dll. "Siapa yg melihat Dharma ia melihat Aku"
Selama kita masih mencari2 Dharma di luar, selama itu kita ga akan mencapai tingkat2 kesucian...buku hanya alat Dharma konvensional yang seharusnya kita latih dan kita realisasikan dalam hati kita ..."Ultimate Dharma is in your heart...that is your Buddha nature (Tathata). Release your heart from delusion then you will be Awaken One (Buddha)." :D :D :)>-

oke deh bro...segitu dulu deh sharing dari gw...kalo ada kata2 yg tidak berkenan..mohon maaf sebesar2nya yak.

Om Mani Padme Hum.
 
yep, kbanyakan org cm berpandangan dr sutra/kitab suci sbg patokan bkn dr hati. yg berucap adalah Budha. yg menulisnya diatas kertas adalah manusia. manusia bkn Budha. Itulah sebabnya Sang Budha menurunkan ajaran dari hati ke hati kpd Maha Kasyapa (??ato sariputra??) lupa :P
yak tujuannya untuk tetap mempertahan ajaran tertingginya tanpa harus terus tergantung kpd kitab suci. kitab suci bisa musnah sewaktu2, tp ajaran dari hati kehati tak musnah selamanya. Itulah sebabnya ajaran zen tak memerlukan kitab suci. bahkan saya pernah dengar, bahwa di vihara2 zen di jepang bahkan tak memiliki satupun arca rupang Budha pun disana! apalagi kitab suci! sang guru adalah kitab suci itu..

Bila kita berada ditempat yg asing, peta adalah petunjuk jalan. tp telunjuklah yg benar2 petunjuk jalan. bkn petanya.

salam kenal kembali..;)
 
yep, kbanyakan org cm berpandangan dr sutra/kitab suci sbg patokan bkn dr hati. yg berucap adalah Budha. yg menulisnya diatas kertas adalah manusia. manusia bkn Budha. Itulah sebabnya Sang Budha menurunkan ajaran dari hati ke hati kpd Maha Kasyapa (??ato sariputra??) lupa :P
yak tujuannya untuk tetap mempertahan ajaran tertingginya tanpa harus terus tergantung kpd kitab suci. kitab suci bisa musnah sewaktu2, tp ajaran dari hati kehati tak musnah selamanya. Itulah sebabnya ajaran zen tak memerlukan kitab suci. bahkan saya pernah dengar, bahwa di vihara2 zen di jepang bahkan tak memiliki satupun arca rupang Budha pun disana! apalagi kitab suci! sang guru adalah kitab suci itu..

Bila kita berada ditempat yg asing, peta adalah petunjuk jalan. tp telunjuklah yg benar2 petunjuk jalan. bkn petanya.

salam kenal kembali..;)

Hello bro imhereyahum,
yup bener ..memang sebenernya ajaran Buddha tau Dharma itu tempatnya di hati. Dan Tradisi Zen benar2 ditekankan pada hal ini.

Tapi kalo menurut saya sih, buku atau sutra itu pada awalnya tetap dibutuhkan bro, karena bagi pemula yang belum menyadari esensi Buddha dalam hatinya membutuhkan panduan dari sisi luar yaitu dari buku sutra dan pitaka.

Secara garis besar makanya ada 2 macam Dharma berdasarkan jenisnya yaitu:
1. Dharma Konvensional : buku sutra dan pitaka.
2. Dharma tertinggi (Ultimate Dharma) : batin/hati seorang yg telah merealisasikan Dharma sepenuhnya yaitu Buddha.

Bagi pemula tetap butuh Dharma Konvensional utk merealisasikan Ultimate Dharma, jadi buku sutra dan pitaka hanya alat bantu di tahap awal, setelah mereka merealisasikan ini dalam batinnya, semua buku itu hanyalah buku...makanya ada istilah setelah mencapai pantai seberang, bahkan kapal (Dharma) itupun sudah ga perlu lagi.

so...kalo menurut saya sih wajar aja banyak yg mencak2 dan marah2 begitu ada muncul org yg mengaku dirinya Buddha. Celakanya patokannya itu cuma buku sutra dan pitaka yg menurut saya ga bisa mewakili ajaran Sang Buddha secara menyeluruh, karena ga mungkin 84.000 Dharma bisa ditulis dalam buku Sutra dan Pitaka. 84.00 Dharma itu adanya di dalam batin Sang Buddha. Kalo mau tau seseorang itu Buddha apa ga yah logikanya kan minimal kita mesti jadi Buddha dulu...gitu aja kan simple...kita ga usah pusink menghakimi si A bukan Buddha hanya tukang tipu dll....padahal kalo dia benar2 Buddha, alhasil kita hanya gali lobang kubur kita sendiri. So disini pribahasa silence is gold bener2 berguna.

oyah...pas kebetulan lagi semangat dan niat sharing lagi...ttg Triratna (Buddha Dharma Sangha)...sebagai info aja buat yg belum ngerti atau tahu... motivasi sy hanya ingin sharing aja. Ini semuanya saya peroleh dari guru saya . yang begitu baik.

untuk yang Permata Dharma saya udah jelaskan di atas.
untuk Permata Buddha dan Permata Sangha ini saya lanjutkan penjelasannya di bawah ini.

Permata Buddha :
1. Permata Buddha konvensional : terbagi 2 lagi yaitu Nirmanakaya dan Sambhogakaya. Nirmanakaya (tubuh jelmaan) : tubuh yang digunakan seorang Buddha utk mengajar di alam yang bersangkutan misalnya alam manusia, contoh tubuh biksu manusia yaitu Buddha Sakyamuni. Sambhogakaya (tubuh keagungan/kenikmatan) : tubuh yang digunakan seorang Buddha utk mengajar di alam dewa atau dalam peristiwa tertentu : contoh : Kalacakra merupakan salah satu wujud sambhogakaya dari Buddha Sakyamuni yang digunakan untuk mengajar raja Suchandra di India tenggara, dan pada waktu yang bersamaan Sang Buddha juga berada di Bukit Grjakuta mengajar Prajna Paramita.
2. Permata Buddha tertinggi (Ultimate Buddha) = Dharmakaya Buddha = Tubuh Dharma/kebenaran Buddha = yang tidak ada batas ruang dan waktu alias kekal.

Permata Sangha juga terdiri dari 2 :
1. Permata Sangha Konvensional : minimal diwakili 4 org bikkhu yang belum merealisasikan Dharma / Sang Jalan di dalam batinnya.
2. Permata Sangha tertinggi (Ultimate Sangha) : seorang arya yang sudah berhasil merealisasikan Sang Jalan / Dharma dalam batinnya, bisa seorang anagami, arhat, Bodhisattva.

oke itu ajalah sharingnya...sekalian jg saya belajar ingat2 yang sudah dipelajari.. :D

om mani padme hum.
 
halo salam kenal semuanya dan Namo Buddhaya.
hello vajra bro gototkoco.. salut liat bro gototkoco yg segitu semangat memberikan penjelasan kepada rekan2 lain supaya tidak berpandangan keliru terhadap GM LSY dan juga keliatan banget kalo bro ini amat menghormati guru. Sekali lagi salut bro. saya mesti belajar banyak dari bro.^:)^

Saya bukan mau mematahkan semangat bro...tapi sekedar input aja..kalo Shecun GM LSY pernah ngomong kalo dia udah ga pusing org lain mau fitnah dia keq mau cacimaki dia n mau ngomong dia bulshit dll, karena yg penting menurut beliau, beliau berkata jujur dan apa adanya biarpun beliau akui sewaktu muda dulu memang vulgar dan terlalu blak2an cerita pengalamannya...wajar aja sampe gempar dunia persilatan...hehehe...pasti ada yg bereaksi menolak mati2an ada jg yg terima dll.

Terus sekedar saran lagi bro..kalo bisa bro mesti lihat kalo mau jelasin ttg hal ini...ada org yg berjodoh dengan Zhen Fo Zong...ada yg tidak...dgn kata lain ada yg berjodoh dgn Shecun GM LSY juga ada yang tidak berjodoh.

Sang Buddha sendiri pernah ngomong bahwa biarpun beliau sudah mencapai Anuttara Samyaksambuddha, tetap aja ada makhluk yg ga berjodoh dgn-nya yg ga bisa beliau tolong secara langsung dan dengar Dharma secara langsung dari beliau dan mencapai realisasi spiritual pada saat beliau ada. Buktinya??? Bukti nyata yang paling jelas yah kita2 inilah yg masih ngepost di IF skrg ini hehehe...tul ga? :D:D:D hehehe.. dan juga pada saat jaman Sang Buddha itu juga banyak makhluk baik manusia dan bukan biarpun ada Sang Buddha lewat di depannya atau lagi datang di sekitar daerah tersebut...atau dengar kabar bahwa ada seorang Buddha.. ada juga makhluk yg dan mungkin juga masih banyak yg ga punya keyakinan dan percaya thd beliau.

Jadi dari cerita ini aja...kalo menurut opini saya boleh aja bro menjelaskan...tapi perlu dilihat jg yang dijelaskan itu kapasitas koneksi karmanya sama GM LSY itu sampe dimana? Memang kita belum bisa seperti Sang Buddha yg begitu mencapai pencerahan pada saat itu juga langsung bisa melihat kondisi batin semua makhluk, dan Sang Buddha sempat berniat ga mau ngajar Dharma kalo ga diminta oleh Brahma Sahampati karena Sang Buddha melihat bahwa avijja/avidya begitu kuat nempel di batin semua makhluk.

Terus mengenai apakah Shecun itu sudah mencapai kebuddhaan dan banyak yg protes dan ga terima...itu juga ga usah ambil pusing bro...wajar aja karena kita kebanyakan masih belum mempunyai Buddha Caksu (mata Buddha), kalo udah punya juga sudah pasti ga ngepost di IF ..hehehe :D so kalo ada yg bilang Shecun GM LSY tukang tipu..dsbnya...biarin aja bro... karena mereka ga mikir gimana kalo Shecun GM LSY itu bener2 Buddha...bisa2 kualat :D:D...so beruntunglah teman2 yg punya wisdom dan berpandangan luas.

Terus mengenai SheCun minum kopi sama Buddha Sakyamuni..itu jg ga usah dipusingin lah...karena Dharma itu ada 2 bagian:
1. bagian luar (eksoterik)
2. bagian dalam (esoterik)

Dharma eksoterik itu biasanya diperoleh dari buku2 sutta, paritta dsb, wajar kalo gitu patokannya adalah BUKU Tripitaka dan sutra2 aja tok. dan terus praktek Dharmanya itu biasanya yang berhubungan langsung dgn makhluk lain contohnya dana, sila, ksanti,virya dsb. Dalam praktek Dharma eksoterik, ada guru silsilah atau tidak itu tidaklah penting.

Dharma esoterik itu hanya dapat diperoleh melalui guru secara langsung melalui garis silsilah yg tak terputuskan dari Buddha Sakyamuni atau Buddha/Bodhisattva lain dan ada juga ajaran Dharma esoterik tertulis di sutra2 Tantra Mahayana yang tidak sembarang diberikan. praktek Dharmanya itu biasanya berhubungan melatih secara langsung ke dalam batin kita sendiri dgn menggunakan tubuh(mudra), ucapan (mantra) dan pikiran (visualisasi/yantra). praktek dana, sila, ksanti, virya dsb yg ada di eksoterik jg dipegang disini. perbedaan utama dengan yg eksoterik adalah pada saat meditasi/samadhi, esoterik menggunakan mudra,mantra dan yantra ini utk proses penyatuan (yoga) dgn yidam yg bisa berupa Buddha/Bodhisattva. Makanya mengapa praktisi Tantra (esoterik) bisa mencapai Kebuddhaan dalam satu kali kehidupan saja :-O Sedangkan yg eksoterik praktek meditasinya hanya dengan usaha sendiri tanpa bantuan Buddha/Bodhisattva.

Jadi dari sini aja bro, kita bisa tau..kalo praktek esoterik itu cenderung praktek ke dalam batin bukan ke luar (ucapan dan tingkah laku) saja... karena sebenarnya seseorang disebut Buddha itu karena kondisi batinnya...yaitu ia yang telah menghilangkan avijja dalam batinnya sehingga jati dirinya (Tathata) di dalam Tathagatagarbhanya bebas setelah sekian lama (baca: kelahiran yg tak terhitung lamanya dalam samsara) tertutup oleh debu avijja, dan dikungkung oleh 3 kilesa utama.

Ada satu cerita mengenai seorang praktisi esoterik ini..yaitu gurunya Milarepa yaitu Guru Marpa yang pencapaian spiritualnya luar biasa bahkan dia disebutkan sebagai Buddha Hevajra itu sendiri. Guru Marpa ini pernah pada suatu saat lagi nangkap ikan dan kepergok oleh muridnya, terus ikan itu dipotong lalu dimakan olehnya. Nah terus muridnya nanya...lho koq Guru malah membunuh binatang ?? Terus Guru Marpa langsung bilang...siapa yang membunuh binatang...terus tau2 tuh ikan yg ditangannya idup lagi. Nah dari cerita ini aja ada makna implisit bahwa kita ga bisa liat seseorang dari ucapan dan perbuatannya saja karena susah nebak2 seorang praktisi esoterik itu sampe dimana pencapaiannya.
Kesimpulannya hanya ada satu cara yaitu kita sendiri praktek Dharma sampe jadi Buddha dan memperoleh Buddha Caksu (mata Buddha) jadi kita bisa tau siapa yg dah jadi Buddha, siapa yg Arahat, siapa yang Bodhisattva.

Dan jadi kalo mau tau apakah Benar Shecun GM LSY itu minum kopi sama Buddha Sakyamuni...yah caranya kita mesti jadi Buddha dulu bro...karena 84.000 Dharma itu tempatnya bukan di buku, tapi di hati.
Sang Buddha bilang setelah Beliau Parinirvana pengganti-Nya itu Dharma...bukan Buku Sutta dll. "Siapa yg melihat Dharma ia melihat Aku"
Selama kita masih mencari2 Dharma di luar, selama itu kita ga akan mencapai tingkat2 kesucian...buku hanya alat Dharma konvensional yang seharusnya kita latih dan kita realisasikan dalam hati kita ..."Ultimate Dharma is in your heart...that is your Buddha nature (Tathata). Release your heart from delusion then you will be Awaken One (Buddha)." :D :D :)>-

oke deh bro...segitu dulu deh sharing dari gw...kalo ada kata2 yg tidak berkenan..mohon maaf sebesar2nya yak.

Om Mani Padme Hum.

Saya rasa ketika BUDDHA SAKYAMUNI membabarkan ajarannya, semua ajaran beliau adalah bisa diuji dan ada dasarnya semua. TIDAK mengutip ngutip ajaran yang "sudah ada" pada jaman itu dan menyimpangkannya.

Tidak seperti ajaran GMLSY, yang katanya adalah salah satu perpanjangan ajaran BUDDHA SAKYAMUNI, tetapi banyak dasar filosofisnya yang dilanggar seperti pernyataan ketemu BUDDHA SAKYAMUNI dan acara minum kopinya. Kemudian pernyataan bahwa tumimbal lahir dari arahat SAriputra... dua hal ini saja sudah tidak sesuai dengan ajaran BUDDHA SAKYAMUNI. KArena pernyataan tentang seorang arahat (karena telah mencapai pembebasan) tidak tumimbal lahir di alam manapun lagi merupakan esensi/tujuan dari kita sebagai umat buddha... yaitu untuk mencapai nibbana. Ketiba telah terjadi nibbana tanpa sisa (parinibbana), maka seorang arahat tidak tumimbal lahir lagi. PErnyataan ini TIDAK ESOTERI (rahasia rahasia) dan TIDAK INTERPRETATIF (tidak di-terjemahkan/di-mengerti).

NB : Seorang Arahat dengan kemampuan bathinnya dapat memperpanjang usia-nya... (berarti ARahat bisa berumur panjang), tetapi ketika seorang Arahat sudah merealisasikan nibbana tanpa sisa (parinibbana), maka tidak ada lagi tumimbal lahir.
 
Saya rasa ketika BUDDHA SAKYAMUNI membabarkan ajarannya, semua ajaran beliau adalah bisa diuji dan ada dasarnya semua. TIDAK mengutip ngutip ajaran yang "sudah ada" pada jaman itu dan menyimpangkannya.

Tidak seperti ajaran GMLSY, yang katanya adalah salah satu perpanjangan ajaran BUDDHA SAKYAMUNI, tetapi banyak dasar filosofisnya yang dilanggar seperti pernyataan ketemu BUDDHA SAKYAMUNI dan acara minum kopinya. Kemudian pernyataan bahwa tumimbal lahir dari arahat SAriputra... dua hal ini saja sudah tidak sesuai dengan ajaran BUDDHA SAKYAMUNI. KArena pernyataan tentang seorang arahat (karena telah mencapai pembebasan) tidak tumimbal lahir di alam manapun lagi merupakan esensi/tujuan dari kita sebagai umat buddha... yaitu untuk mencapai nibbana. Ketiba telah terjadi nibbana tanpa sisa (parinibbana), maka seorang arahat tidak tumimbal lahir lagi. PErnyataan ini TIDAK ESOTERI (rahasia rahasia) dan TIDAK INTERPRETATIF (tidak di-terjemahkan/di-mengerti).

NB : Seorang Arahat dengan kemampuan bathinnya dapat memperpanjang usia-nya... (berarti ARahat bisa berumur panjang), tetapi ketika seorang Arahat sudah merealisasikan nibbana tanpa sisa (parinibbana), maka tidak ada lagi tumimbal lahir.

halo bro dilbert...salam kenal yak..

kata2 bro benar dan ga salah koq kalo pake patokan dari segi pandang Theravadin/hinayana , Dan memang hal ini menjadi salah satu perdebatan dan perbedaan utama dari tradisi Mahayana dan Theravadin. Kedua2nya berasal dari ajaran Sang Buddha sendiri :)

Saya pernah baca cuma lupa sumbernya dari sutra Mahayana yang mana :
1. Sariputra sebenarnya merupakan emanasi dari seorang Bodhisattva dalam wujud seorang Arahat, ini bisa jadi benar karena menurut Saddharma Pundharika sutra bab 25, seorang Bodhisattva yg telah mencapai tingkatan yang murni bisa beremanasi menjadi wujud apa saja, termasuk beremanasi jadi Buddha dan Arahat.

2. Nibbana kalo dilihat dari segi pandang Mahayana: ada 2 yaitu Nibbana yang pasif (abiding Nibbana / pratistitanirvanam) dan Nibbana aktif (non abiding nibbana), para Arahat biasanya mencapai nibbana pasif (abiding nibbana / apratistitanirvanam) dan terus berdiam dalam Nibbana ini. Sedangkan Buddha atau Bodhisattva itu berdiam dalam nibbana aktif sehingga masih bisa aktif beremanasi di mana mereka kehendaki secara otomatis, seperti bulan yang otomatis muncul sebagai bayangan di semua permukaan air yang tenang di muka bumi.

nah dari sini aja udah beda bro...dan kalo boleh kasih saran ...bro silakan iseng2 pelajarin sutra2/artikel2 Mahayana sekalian lumayan kan nambah wawasan lagi.
Tapi kalo ga mau, ga apa2 koq. kan sy cuma kasih saran aja :)

Om mani padme hum
 
halo bro dilbert...salam kenal yak..

kata2 bro benar dan ga salah koq kalo pake patokan dari segi pandang Theravadin/hinayana , Dan memang hal ini menjadi salah satu perdebatan dan perbedaan utama dari tradisi Mahayana dan Theravadin. Kedua2nya berasal dari ajaran Sang Buddha sendiri :)

Coba di quote sumber sumber yang menyatakan bahwa salah satu perbedaan Mahayana dan Theravada terletak pada tumimbal lahirnya seorang arahat pasca parinibbana ???


Saya pernah baca cuma lupa sumbernya dari sutra Mahayana yang mana :
1. Sariputra sebenarnya merupakan emanasi dari seorang Bodhisattva dalam wujud seorang Arahat, ini bisa jadi benar karena menurut Saddharma Pundharika sutra bab 25, seorang Bodhisattva yg telah mencapai tingkatan yang murni bisa beremanasi menjadi wujud apa saja, termasuk beremanasi jadi Buddha dan Arahat.

Mengenai isu apakah sariputra merupakan emanasi dari seorang Bodhisatva itu TIDAK DALAM KAPASITAS SAYA, tetapi kalau melihat pada kenyataan penjelasan sutra bahwa bodhisatva sendiri karena belum mencapai kebuddhaan (ARAHANT / SAMMA SAMBUDDHA / PACCEKA BUDDHA maupun SAVAKA BUDDHA) bisa tumimbal lahir di 31 alam, hal itu ada kemungkinan (masih ada ruang) BISA BENAR.

Tetapi yang kita bahas dalam hal ini adalah bahwa setelah parinibbana SARIPUTRA sebagai seorang arahat, Sariputra tumimbal lahir kembali menjadi "seseorang"... ini yang menjadi pokok permasalahan.



2. Nibbana kalo dilihat dari segi pandang Mahayana: ada 2 yaitu Nibbana yang pasif (abiding Nibbana / pratistitanirvanam) dan Nibbana aktif (non abiding nibbana), para Arahat biasanya mencapai nibbana pasif (abiding nibbana / apratistitanirvanam) dan terus berdiam dalam Nibbana ini. Sedangkan Buddha atau Bodhisattva itu berdiam dalam nibbana aktif sehingga masih bisa aktif beremanasi di mana mereka kehendaki secara otomatis, seperti bulan yang otomatis muncul sebagai bayangan di semua permukaan air yang tenang di muka bumi.
Om mani padme hum

Coba di quote sumber MAHAYANA yang kredibel (minimal sutra sutra dari guru besar Mahayana seperti Nagarjuna, Ashvagosha, Kumarjiva) yang menyatakan bahwa ada NIBBANA AKTIF dan NIBBANA PASIF.
 
Coba di quote sumber sumber yang menyatakan bahwa salah satu perbedaan Mahayana dan Theravada terletak pada tumimbal lahirnya seorang arahat pasca parinibbana ???




Mengenai isu apakah sariputra merupakan emanasi dari seorang Bodhisatva itu TIDAK DALAM KAPASITAS SAYA, tetapi kalau melihat pada kenyataan penjelasan sutra bahwa bodhisatva sendiri karena belum mencapai kebuddhaan (ARAHANT / SAMMA SAMBUDDHA / PACCEKA BUDDHA maupun SAVAKA BUDDHA) bisa tumimbal lahir di 31 alam, hal itu ada kemungkinan (masih ada ruang) BISA BENAR.

Tetapi yang kita bahas dalam hal ini adalah bahwa setelah parinibbana SARIPUTRA sebagai seorang arahat, Sariputra tumimbal lahir kembali menjadi "seseorang"... ini yang menjadi pokok permasalahan.

Coba di quote sumber MAHAYANA yang kredibel (minimal sutra sutra dari guru besar Mahayana seperti Nagarjuna, Ashvagosha, Kumarjiva) yang menyatakan bahwa ada NIBBANA AKTIF dan NIBBANA PASIF.

coba bro baca di buku Liberation in Our Hands oleh Pabongka Rinpoche.. Buku ini merupakan risalah Lamrim (Tahap2an jalan menuju Pencerahan) yang disarikan oleh salah satu guru besar Mahayana Je TsongKhapa yang berasal dari Tibet yang dipercaya sebagai emanasi Manjushri Bodhisatva.

Kalo ga salah di buku ke 3 : The Ultimate Goals Hal 101-102.

Penjelasannya ga menyeluruh dan sama persis dgn yang saya katakan sebelumnya tapi dibuku ini bisa diketahui kalo ada 2 macama nibbana dan juga ternyata seorang Arhat bisa didesak oleh Sang Buddha utk keluar dari Nibbana Hinayana, karena Nibbana sebenarnya hanya suatu kondisi mental bukan suatu tempat.

Om mani padme Hum.
 
coba bro baca di buku Liberation in Our Hands oleh Pabongka Rinpoche.. Buku ini merupakan risalah Lamrim (Tahap2an jalan menuju Pencerahan) yang disarikan oleh salah satu guru besar Mahayana Je TsongKhapa yang berasal dari Tibet yang dipercaya sebagai emanasi Manjushri Bodhisatva.

Kalo ga salah di buku ke 3 : The Ultimate Goals Hal 101-102.

Penjelasannya ga menyeluruh dan sama persis dgn yang saya katakan sebelumnya tapi dibuku ini bisa diketahui kalo ada 2 macama nibbana dan juga ternyata seorang Arhat bisa didesak oleh Sang Buddha utk keluar dari Nibbana Hinayana, karena Nibbana sebenarnya hanya suatu kondisi mental bukan suatu tempat.

Om mani padme Hum.

tolong di quote hal 101-102-nya... soalnya saya cari di internet, tidak ada link ke buku tersebut. thanx
 
ooo biasanya search di internet yak bro :d

mengenai buku Liberation in Our Hand ini.. saya sarankan mending beli bro..karena bagus banget...karena di dalamnya ajaran Sang Buddha diajarkan lengkap dan sistematis. Promosi mode : ON :D

from Liberation in Our Hand page.100-102
i. Establishing that enlightenment mind is the sole means of entering the Mahayana path, along with a presentation of its benefits

Motivated by the attitude of renunciation, as explained in the teachings that relate to persons of lesser and moderate capacities, a practitioner can achieve the limited goal of escaping from samsara and attaining his own liberation through practicing the three superior trainings (sila, samadhi, prajna). However, we should not be satisfied with achieving this result, because it does not represent the elimination of all objects that must be abandoned nor the attainment of all the spiritual knowledge that must be achieved. Since it brings only a partial fulfillment of our own and others' interests(4), we would have to go back and start at the beginning of the Mahayana path. As A Compendium of the Perfections states:

Abandon the two vehicles that are powerless​
In the ways of accomplishing the welfare of the world;​
Enter instead the vehicle of the King of Sages,​
A path that is taught from compassion and seeks only to benefit others.​

Geshe Potowa also declared that [failing to enter the Mahayana path from the outset] is like having to cross the same river twice:

Clothes shouldn't be lifted twice to ford a river once.​
Enter Mahayana path from the very beginning.​

In addition, when an arhat goes into the final mental absorption and passes away into the sphere of peace, he enters a state of inconceivably great bliss. His intention upon entering this state is never to arise from it again, and he remains absorbed in this mental equipoise for many kalpas. In fact, during the time he spends there, another being who is living in the hells could gain a human rebirth posessing leisure and fortune, enter the Mahayana path, and achieve ultimate enlightenment. Since anyone who enters this state greatly prolongs the length of time needed to attain Buddhahood, a practitioner of the Mahayana lineage, should not enter the Hinayana path and pursue the status of an arhat. Rather, he should listen to the Mahayana Dharma and establish a propensity for that teaching in his mindstream. Even if he should later develop a wrong view toward the Mahayana and have to be reborn in the hells, he will still achieve ultimate enlightenment sooner than a Hinayana arhat. Therefore, he is better off following such a course.

Once, the Listener arhat Kashyapa was preparing to teach Hinayana Dharma to a group of sixty bhikshus. Realizing that this would cause the monks to become arhats, Manjushri intervened and taught them Mahayana Dharma. However, since the monks could not properly comprehend this Dharma, they developed wrong view toward it and ended up being reborn in the hells. When Kashyapa informed the Buddha of this, the Master replied that Manjushri had exercised skillful means and that the teaching he had given was quite proper.

Those Listener and Solitary Realizer arhats who have entered the mental absorption known as the extreme of peace(10) are eventually awakened from that state by the Buddha and urged to enter the Mahayana path. However, because they have become so habituated to the peaceful bliss of their former state of absorption, they do not want to make the effort to develop enlightenment mind and practice the Mahayana path. Even when they do make some effort, they find it difficult to develop compassion and other virtuous minds since they have completely eliminated their own suffering.

For instance, when the Supreme Pair (Shariputra and Maudgalyayana) were taught about the Mahayana path and its result by the Master, they responded that the Mahayana teaching was indeed marvelous, but that they could not bring themselves to practice it as they had become like charred tree trunks. In fact, this statement did not truly apply to Shariputra, since he was really a Bodhisattva who had emanated himself as a Listener arhat. Nevertheless, he made the statement with the understanding that it applied to those other disciples who were genuine Listener arhats. Thus, the condition represents a great obstacles to attainment of supreme enlightenment.

Once we have achieved an experiential realization of renunciation, it is essential that we enter the Mahayana path. In fact, the reason for practicing the path that is held in common with persons of moderate capacity is to develop the attitude of renunciation. But it is not intended that we should actually enter that path. The main element of the Lamrim path is to train ourselves in enlightenment mind (bodhicitta), a practice meant for persons of great capacity. Thus, the teachings that relate to persons of lesser and moderate capacities represent the preparatory stage of this path. Similarly, the general discussion on how to train oneself in the Bodhisattva practices represents the concluding stage.

In keeping with the instructions found in Manjugosha's Oral Instruction, there is a tradition that holds that the benefits of developing enlightenment mind should be presented before the actual explanations of how to train oneself in the path for persons of great capacity. This is done so that we will generate enthusiasm for carrying out those practices. Therefore, I shall explain these ten points:
1. generating enlightenment mind is the sole means of entering the Mahayana path;
2. we will be called a "Conqueror's son";
3. we will surpass the Listeners (Arhat) and Solitary Realizers (Pratyekabuddha) by virtue of our spiritual lineage;
4. we will become the supreme field to which offerings should be made;
5. we will easily accumulate extensive merit;
6. we will quickly purify ourselves of bad karma and mental obscurations;
7. we will achieve whatever goals we seek;
8. we will become invulnerable to harms and obstacles;
9. we will quickly complete all the paths and levels; and
10. we will become a field that produces every form of well-being and happiness for sentient beings.

footnote:
(4) Our own interests (sanskrit: svartham) are fulfilled by permanently abandoning all the mental obscurations and by attaining the ultimate knowledge of Buddhahood. The interests of others (sanskrit: parartham) are accomplished by attaining a Buddhas's physical body, which alone has the complete ability to lead all sentient beings to ultimate happiness.

(10) Buddhism is often described as the 'middle way' between two extremes. In Mahayana doctrine, this concept of two extremes is explained in different ways depending on the context. Here the extreme of peace refers to Hinayana nirvana. It represents an extreme in that one who abides in it ignores the welfare of other sentient beings. In this context, the other extreme is samsaric existence. Similarly, the Buddha's ultimate enlightenment is referred to as the state of nonabiding nirvana (sanskrit: apratistitanirvanam) because it does not abide in either of these extremes.

duh panjang juga nih saya ketiknya...tapi ga apa2 lah semoga bermanfaat bagi semuanya.

buat bro dilbert, silakan dipelajari...

Om Mani Padme Hum
 
Bro infinite...

dari quote yang anda berikan... mana ada bicara soal NIBBANA PASIF dan NIBBANA AKTIF... yang dikatakan hanya bahwa jalur MAHAYANA bisa mencapai kebuddhaan lebih cepat dibandingkan dengan jalur HINAYANA...

Apalagi kalau bicara seorang yang mencapai NIBBANA AKTIF bisa kembali lagi ?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.