yang terakhir
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 26326
- Sejak
- 21 Nov 2007
- Pesan
- 412
- Nilai reaksi
- 3
- Poin
- 18
@Coolguyz.
Thanks. Saya appreciate. Anda selalu datang tepat waktu untuk mengingatkan saya not to step over the line. Thanks ya...
@Patkay
Saya merasa Anda offence berlebihan
demikian juga Anda merasa saya yang melakukannya.
Trims, saya terima, saya yang introspeksi.
Saya merasa tidak ada apapun di dunia ini yang tidak dipengaruhi keadaan dan kultur di sekitarnya.
Kamu anggap apa yang dilakukan orang lain (baca: Maitreya) gado-gado, sementara yang Anda ikuti adalah murni, hasil pencapaian sejati oleh seorang Buddha.
Trims, saya terima, gado-gado kadang-kadang berarti pluralisme, ada baiknya, paling tidak untuk diriku.
Saya merasa yang bisa menghancurkan Buddhisme, hanyalah diri kita sendiri, sesuatu yang internal, bukan yang eksternal.
Jarimu menunjuk langsung, kepada 'oknum-oknum seperti saya'.
Sekali lagi trims. sy coba renungkan.
Buddha bagimu adalah Buddha Sakyamuni Historis.
Dhamma bagimu adalah semua ajaranNya
Sangha bagimu adalah lebih dari 5 Bhikku.
Yang menjadi panduan latihanku, Naunganku:
Buddha secara eksternal adalah semua Para Buddha, Para Suci
secara internal adalah Boddhi Citta dan kesadaran nurani dalam diri masing-masing.
Dharma secara eksternal adalah Semua Jalan menuju Pencerahan
secara internal adalah pemahaman yang sesuai dengan Jalan.
Sangha secara eksternal adalah siapapun yang tiada henti memperbaiki dirinya, seoarang sahabat yang ideal,
secara internal adalah pelaksanaan sila dan budi kebajikan diri sendiri.
Anda berlindung kepada Tri Ratna yang dalam pemahamanmu semuanya Eksternal.
Saya berlindung kepada Triratna yang lebih luas dan dapat diinternalized.
Anda bilang saya sesat dan perusak, maaf dalam point ini saya tidak akan bergeming.
Anda menunjuk ekspansi Islam sebagai yang memunahkan ajaran Buddha di India,
saya berpendapat Buddhis sebagai lifestyle tidak akan pernah bisa dihancurkan jika telah mengakar dalam kehidupan setiap orang.
Saya telah hidup cukup lama di India untuk memberikan kesimpulan ini:
Orang Hindu di India, banyak yang secara lifestyle adalah lebih Buddhis daripada orang, di India maupun di luar India, yang secara tegas mengatakan dirinya sebagai Buddhis.
Buddhis di India telah diadopsi oleh main-stream, Hinduisme yang lebih terbuka.
Jika ada agama selain Buddhis yang menyerang Buddhis, Anda menamakan mereka sebagai Fundamentalis-ekstrimis.
Jika diri sendiri yang melakukannya terhadap ajaran orang orang lain, Anda menganggap ini adalah tindakan membela kehormatan, mempertahankan kemurnian, adalah yang sewajarkan dilakukan oleh si pewaris ajaran yang paling tinggi.
Ini yang membuat saya tidak habis mengerti, bagaimana diperkenankan Buddhisme menetapkan double standard seperti ini....
Saya tidak bisa mengerti.
Dan sekali lagi, trims Coolguyz, yang menganjurkan agar semuanya tetap dalam koridor sharing.
Thanks. Saya appreciate. Anda selalu datang tepat waktu untuk mengingatkan saya not to step over the line. Thanks ya...
@Patkay
Saya merasa Anda offence berlebihan
demikian juga Anda merasa saya yang melakukannya.
Trims, saya terima, saya yang introspeksi.
Saya merasa tidak ada apapun di dunia ini yang tidak dipengaruhi keadaan dan kultur di sekitarnya.
Kamu anggap apa yang dilakukan orang lain (baca: Maitreya) gado-gado, sementara yang Anda ikuti adalah murni, hasil pencapaian sejati oleh seorang Buddha.
Trims, saya terima, gado-gado kadang-kadang berarti pluralisme, ada baiknya, paling tidak untuk diriku.
Saya merasa yang bisa menghancurkan Buddhisme, hanyalah diri kita sendiri, sesuatu yang internal, bukan yang eksternal.
Jarimu menunjuk langsung, kepada 'oknum-oknum seperti saya'.
Sekali lagi trims. sy coba renungkan.
Buddha bagimu adalah Buddha Sakyamuni Historis.
Dhamma bagimu adalah semua ajaranNya
Sangha bagimu adalah lebih dari 5 Bhikku.
Yang menjadi panduan latihanku, Naunganku:
Buddha secara eksternal adalah semua Para Buddha, Para Suci
secara internal adalah Boddhi Citta dan kesadaran nurani dalam diri masing-masing.
Dharma secara eksternal adalah Semua Jalan menuju Pencerahan
secara internal adalah pemahaman yang sesuai dengan Jalan.
Sangha secara eksternal adalah siapapun yang tiada henti memperbaiki dirinya, seoarang sahabat yang ideal,
secara internal adalah pelaksanaan sila dan budi kebajikan diri sendiri.
Anda berlindung kepada Tri Ratna yang dalam pemahamanmu semuanya Eksternal.
Saya berlindung kepada Triratna yang lebih luas dan dapat diinternalized.
Anda bilang saya sesat dan perusak, maaf dalam point ini saya tidak akan bergeming.
Anda menunjuk ekspansi Islam sebagai yang memunahkan ajaran Buddha di India,
saya berpendapat Buddhis sebagai lifestyle tidak akan pernah bisa dihancurkan jika telah mengakar dalam kehidupan setiap orang.
Saya telah hidup cukup lama di India untuk memberikan kesimpulan ini:
Orang Hindu di India, banyak yang secara lifestyle adalah lebih Buddhis daripada orang, di India maupun di luar India, yang secara tegas mengatakan dirinya sebagai Buddhis.
Buddhis di India telah diadopsi oleh main-stream, Hinduisme yang lebih terbuka.
Jika ada agama selain Buddhis yang menyerang Buddhis, Anda menamakan mereka sebagai Fundamentalis-ekstrimis.
Jika diri sendiri yang melakukannya terhadap ajaran orang orang lain, Anda menganggap ini adalah tindakan membela kehormatan, mempertahankan kemurnian, adalah yang sewajarkan dilakukan oleh si pewaris ajaran yang paling tinggi.
Ini yang membuat saya tidak habis mengerti, bagaimana diperkenankan Buddhisme menetapkan double standard seperti ini....
Saya tidak bisa mengerti.
Dan sekali lagi, trims Coolguyz, yang menganjurkan agar semuanya tetap dalam koridor sharing.