• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Maitreya]Maitreya Dgn Bukti Otentik/Penemuan Sejarah?

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. lauzart
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai
@All,
Wah saya malah baru tahu ada Budha aliran Maitreya....
Mungkin sperti Islam ada sunni ada syiah, kristen ada kristen katholik dan protestan ya ?

Maaf cuma mau nanya, kalo di Budha kan ga mengenal Tuhan ya...? Apakah bisa diartikan agnostik ?

Mohon pencerahannya....
 
@All,
Wah saya malah baru tahu ada Budha aliran Maitreya....
Mungkin sperti Islam ada sunni ada syiah, kristen ada kristen katholik dan protestan ya ?

Maaf cuma mau nanya, kalo di Budha kan ga mengenal Tuhan ya...? Apakah bisa diartikan agnostik ?

Mohon pencerahannya....

Agama Buddha mengenal Tuhan.Tuhan dalam agama Buddha bukan berbentuk personal atau sosok pribadi melainkan impersonal ,karena agama Buddha mengandung konsep anatta. Sudah pernah dibalas di forum,di search saja.

=======================================
salah satu punahnya ajaran Sang Buddha :

Dengan munculnya tambahan-tambahan yang bukan berasal dari Sang Buddha tetapi dipercayai sebagai ajaran langsung darinya (dan kemudian ajaran tersebut malahan lebih tekun dipelajari daripada ajaran Sang Buddha sendiri) Ani Sutta


 
maksud kk Dragon? saya kira budhisme itu banyak sekali kk ajarannya dan ga semua sama, banyak jalan menuju roma kk, buddhisme yang sekarang ada ini adalah ajaran dari Buddha Sakyamuni (CMIIW), Buddha yang jaman sebelum Buddha Sakyamuni apa disebut buddhisme juga??? padahal buddhisme belum ada pada jaman itu... kalo berpatokan dengan Tripitaka banyak sekali bagian2 yang tidak termasuk/tidak dimasukkan dalam bagian dari Tripitaka contohnya: Perdebatan Raja Milinda Panha


Iya betul seperti Milinda Panha memang tidak termasuk, tapi isinya tidak melenceng dari Tri Pitaka jika dibandingkan. Coba aja baca Milinda Panha, malah anda akan terkagum2 akan ajaran Buddha.

Saat jaman buddha sakyamuni, ajaran buddha terdahulu sudah gak ada lagi, makanya sekarang kita tidak pernah mendengar ajaran buddha yang lalu.

Tiga aliran besar, theravada, mahayana, dan tantrayana. Biarpun berbeda2 tapi kalo diselidiki dasarnya semua juga sama jika di bandingkan dengan tri pitaka contohnya : Vinaya bhikkhu, 4 kesunyataan mulia, delapan jalan utama dll itu semuanya ada dalam aliran itu, lain halnya kalo aliran maitreya


salah satu punahnya ajaran Sang Buddha :

Dengan munculnya tambahan-tambahan yang bukan berasal dari Sang Buddha tetapi dipercayai sebagai ajaran langsung darinya (dan kemudian ajaran tersebut malahan lebih tekun dipelajari daripada ajaran Sang Buddha sendiri) Ani Sutta



Setuju sekali dengan kk singthung. ini yang harus dijaga.......
 
Janganlah percaya begitu saja kepada berita yang disampaikan kepadamu,

atau karena sesuatu sudah merupakan tradisi atau sesuatu yang didesas-desuskan.

Janganlah percaya begitu saja kepada sesuatu yang katanya sudah diramalkan dalam buku-buku suci

juga kepada sesuatu yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka;

juga kepada sesuatu yang katanya telah direnungkan dengan seksama
juga karena sesuatu yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu
atau


karena kamu ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.

Tetapi,warga suku Kalama, kalau setelah kamu selidiki sendiri kamu mengetahui bahwa 'hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan', maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut di atas.

Tetapi, kalau, setelah kamu selidiki sendiri kamu mengetahui bahwa 'hal ini berguna, hal ini tidak tercela, hal ini dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan, akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan', maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut di atas.



by buddha gotama.
 
Apakah boleh ia dibaca sebagai berikut:

Janganlah percaya begitu saja kepada berita yang disampaikan kepadamu, walau disampaikan oleh Saya pribadi

atau karena sesuatu sudah merupakan tradisi atau sesuatu yang didesas-desuskan. walau telah dijalankan oleh Saya pribadi

Janganlah percaya begitu saja kepada sesuatu yang katanya sudah diramalkan dalam buku-buku suci(Ooops, maaf,... di zamannya Sang Buddha belum ada buku-buku suci, Sang Buddha (versi ini) tengah meramalkan masa depan), walau hal tersebut adalah diramalakan oleh Saya pribadi

juga kepada sesuatu yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka;
karena logika hasil ehipassiko-mu akan menjebak dan menjadi keangkuhanmu, demikian juga kesimpulanmu berdasarkan keterbatasan pengetahuanmu

juga kepada sesuatu yang katanya telah direnungkan dengan seksama
juga karena sesuatu yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu
atau

karena kamu ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu, termasuk diriku.
 
@SingThung,
Thanks atas infonya, pa bisa kasi link nya karena saya cari ga ketemu.
Thanks before :)
 
Apakah boleh ia dibaca sebagai berikut:

Janganlah percaya begitu saja kepada berita yang disampaikan kepadamu, walau disampaikan oleh Saya pribadi

atau karena sesuatu sudah merupakan tradisi atau sesuatu yang didesas-desuskan. walau telah dijalankan oleh Saya pribadi

Janganlah percaya begitu saja kepada sesuatu yang katanya sudah diramalkan dalam buku-buku suci(Ooops, maaf,... di zamannya Sang Buddha belum ada buku-buku suci, Sang Buddha (versi ini) tengah meramalkan masa depan), walau hal tersebut adalah diramalakan oleh Saya pribadi

juga kepada sesuatu yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka;
karena logika hasil ehipassiko-mu akan menjebak dan menjadi keangkuhanmu, demikian juga kesimpulanmu berdasarkan keterbatasan pengetahuanmu

juga kepada sesuatu yang katanya telah direnungkan dengan seksama
juga karena sesuatu yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu
atau
karena kamu ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu, termasuk diriku.


maksud nya begini.
1. jangan percaya begitu saja kepada berita yang di sampaikan kepadamu.

kadang-kadang kita dengar begini begitu langsung percaya,,tetapi haruslah di teliti dahulu kebenaran berita tersebut.melalui ANALISA DAN PRAKTEK

2. jangan percaya begitu saja pada tradisi atau desas-desus.

hidup ini paling susah lepas dari tradisi,bahkan kadang-kadang melakukan tradisi seperti ritual di percaya membawa keselamatan.
contoh : bakar kertas sembahyang,yang di percaya akan membawa berkah pada almarhum.

3.jangan percaya begitu saja pada ramalan buku-buku suci ( wahyu ).

dalam zaman sang buddha byk sekali agama-agama yang sudah ada,seperti hindu contoh nya,bahkan ada agama/sekte-sekte lain yang pernah menguji kemampuan SANG BUDDHA,hasil nya murid dari sekte tersebut meminta untuk di jadikan murid SANG BUDDHA.

contoh lain : BUKU SUCI MU MENYURUH MU BERPERANG , ATAU MEMINTA KORBAN ( PERSEMBAHAN ) entah DARAH,DAGING,apa saja lah.

kalau menurut PIKIRAN SEORANG BUDDHIS itu bukanlah PERSEMBAHAN MELAINKAN MENYUSAHKAN MAKHLUK LAIN SERTA MENIMBULKAN KEBENCIAN. dasar dari agama buddha adalah BIJAKSANA (panna) ,MORAL(sila) , SAMMASAMADHI(meditasi yang benar). ini lah yang selalu di ajarkan oleh BUDDHA.

4.jangan percaya begitu saja kepada sesuatu yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka.

apakah ada makhluk halus?..logika nya? TIDAK KAN..
apakah ada kesaktian batin? logika nya? TIDAK KAN..
tetapi EHIPASSIKO di sini berbeda melainkan DATANG ANALISA / TELITI,serta MENGUNDANG UNTUK DI BUKTIKAN.

beda EHIPASSIKO dan LOGIKA.. TAPI AKAL SEHAT DAN EHIPASSIKO bisa dikatakan sejalan SAMA.

5.jangan percaya begitu saja kepada sesuatu yang katanya telah direnungkan dengan seksama
juga karena sesuatu yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu

YANG ini agak sulit dijelaskan,,kadang-kadang, dalam menganalisa sesuatu kita selalu berpendapat BAHWA ini YANG BENAR,begitu YANG BENAR.dsb.

salah satu rintangan dalam meditasi seperti yang di tulis dalam ABHIDHAMMA adalah
kadang-kadang merasa diri bahwa telah mencapat kesucian tertinggi.
tapi sebenarnya tidak.

jadi anda tahu sendiri LATIHAN apa yang telah di JALANI SEORANG BUDDHA sampai bisa dengan jelas MEMBEDAKAN yang benar dan yang salah.

6.jangan percaya begitu saja karena kamu ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.

ini bisa di katakan ORANG SUCI adalah guru.
contoh : (maap) BIKHU/PAUS/ULAMA/GURU APAPUN.yang telah kita anggap suci,,kata-kata mereka jangan langsung di percaya begitu saja.tetapi DISELAMI/DITELITI/ANALISA.jika itu bermanfaat bagi kita dan semua makhluk barulah di terima.

kurang ngerti bang? kita d sini sama-sama membahas dhamma,membahas YANG BENAR. ( pakai akal sehat )

oke semoga bermanfaat.kalau ada yang kurang / salah boleh di tambah maupun di kritik.
 
kita tidak berhak menggunakan sutau alat ukur kepada orang lain sebelum mampu sepenuhnya menggunakannya terhadap diri sendiri.

sama halnya kita tidak bisa mengatakan punya saya sudah ehipasiko, punya anda omong kosong.
ajaran Guru agung saya adalah tak terbantahkan, ajaran yang anda pegang sebagai panutan omong kosong.
Lebih tidak bisa saya menggunakan alat ukur buddhis saya untuk mengukur kebuddhisanmu, kamu akan gagal.
dan dengan segala permohonan maaf, tentu saja saya akan gagal memenuhi alat ukur kebuddhisan yang telah kamu terapkan kepada dirimu sendiri.
 
aduh,koq jadi rumit sih, harusnya sangat simple.

gini saja. EHIPASSIKO datang dan buktikan.pada saat kita mendengarkan kata"guru agung saya yang paling ter agung, paling BENAR,paling-paling-paling apa saja de^^.

gw sih mana percaya sebelum itu d buktikan. Sang BUDDHA sendiri bicara BLA-BLA-BLA,mana ada murid nya yang Mendengar langsung percaya tanpa berpikir dan membuktikan.

sang buddha sendiri berpesan,jika ajaran beliau bukan ASAL PERCAYA,melainkan pengertian,analisa,pembuktian.
 
sama halnya kita tidak bisa mengatakan punya saya sudah ehipasiko, punya anda omong kosong.
ajaran Guru agung saya adalah tak terbantahkan, ajaran yang anda pegang sebagai panutan omong kosong.
Lebih tidak bisa saya menggunakan alat ukur buddhis saya untuk mengukur kebuddhisanmu, kamu akan gagal.
dan dengan segala permohonan maaf, tentu saja saya akan gagal memenuhi alat ukur kebuddhisan yang telah kamu terapkan kepada dirimu sendiri.

Jadi menurut anda ,Ajaran Guru Agung(Sang Buddha) itu salah????
Tidak ada yang mengukur tingkat kebuddhisan tetapi aliran yang tidak sejalan atau menyimpang dengan Agama Buddha seperti Maitreya. Umat Buddha harus berpatokan pada Tipitaka, kalau menurut saya ,anda ini maunya semua dicampurkan baik dari tradisi maupun dari lain-lain kayak agama gado-gado, walaupun anda mau mendirikan suatu aliran Buddha harusnya sejalan dengan ajaran Sang Buddha bukannya suka-suka anda masuk-masukin dari agama lain walaupun bertentangan dengan ajaran Buddha seperti dari Tantrayana Api Homa bisa menghilangkan kamma buruk(jelas bertentangan dengan ajaran Sang Buddha)tetapi dianggap benar.
 
paling baik melatih vipassana saja(meditasi pandangan terang).
soalnya agama buddha itu sulit di mengerti jika tidak mengalami sendiri.

rasa cabe tidak akan kita tahu pedas sebelum kita memakan nya.
melainkan coba sendiri. rasakan..

kalau bicara memang sulit mengungkapkan nya dengan KATA-KATA.

contoh : apa anda bisa menjelaskan bagaimana rasa manis dari GULA PASIR,GULA MERAH,MADU,COKLAT?
tentu semua kita menjawab MANIS,,tapi rasa MANIS ITU BERBEDA-BEDA.dan hanya LIDAH yang mampu membedakan itu.
seperti itu lah HAL nya AJARAN SANG BUDDHA bukan di liat,melainkan di selami,di analisa,diteliti,barulah batin ini merasakan RASA dari kebenaran ajaran SANG GURU.

jika tidak percaya dengan contoh gw,,silahkan post d sini rasa dari masing-masing benda tersebut. SE DETAIL mungkin. ^^
 
sama halnya kita tidak bisa mengatakan punya saya sudah ehipasiko, punya anda omong kosong.
ajaran Guru agung saya adalah tak terbantahkan, ajaran yang anda pegang sebagai panutan omong kosong.
Lebih tidak bisa saya menggunakan alat ukur buddhis saya untuk mengukur kebuddhisanmu, kamu akan gagal.
dan dengan segala permohonan maaf, tentu saja saya akan gagal memenuhi alat ukur kebuddhisan yang telah kamu terapkan kepada dirimu sendiri.

Betul saya setuju dengan pendapat YANG TERAKHIR
adalah tidak benar mengatakan ajaran saya paling benar dan ajaran kalian omong kosong, tidak benar mengatakan hanya saya yang paling tau dan kamu tidak mengerti apa2..

Tapi disini oz berpendapat kalo Maitreya dan Buddhisme adalah berbeda
Oz tidak bilang kalo Maitreya itu lebih baik / buruk dibanding Buddhisme.
baik dan buruk smua kembali kepada penilaian masing2 kan?

Ehipassiko yg dimaksud disni mungkin adalah buktikan sendiri perbedaan yg ada pada kedua ajaran tersebut

Silakan anda ber EHIPASSIKO utk melihat perbedaan pada keduanya..
 
sy sutuju dgn ozma

buktikan sendiri perbedaan keduanya
 
Tapi disini oz berpendapat kalo Maitreya dan Buddhisme adalah berbeda
Oz tidak bilang kalo Maitreya itu lebih baik / buruk dibanding Buddhisme.
baik dan buruk smua kembali kepada penilaian masing2 kan?

Ehipassiko yg dimaksud disni mungkin adalah buktikan sendiri perbedaan yg ada pada kedua ajaran tersebut

Silakan anda ber EHIPASSIKO utk melihat perbedaan pada keduanya..

@Oz, Marcedes, paling tidak kita bisa setuju dalam point ini.

Maaf ya... ini hanya re-posting dari apa yang diposting pada forum lainnya, rasanya masih berkutat ttg hal yang sama:

@Dilbert,
maaf ya Kk, ikut nimbrung...

Rasanya, bagi siapapun, apa yang telah dia pilih pastilah yang terbaik menurut dirinya.
"MLDD adalah yang paling oke", itu adalah untuk Bung John, tidak mutlak adalah untuk semua orang. Masing-masing akan mempunyai preferensi masing-masing.

Namun jika Kk betul2 ingin mengetahui, menekuni pembinaan diri ala IKT/MLDD ataupun Jalan Latihan apapun secara mendalam, hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan sepenuhnya nyebur, sulit jika hanya dilihat dari jauh.
Juga perlu terlebih dahulu menghilangkan semua preferensi/pemahaman/konsep lainnya, sehingga yang terjadi adalah benar-benar menjadi siswa dan bukan hanya sekedar studi banding. Tentu saja pada tahapan selanjutnya, setiap individu tetap saja bebas memilih metode yang paling sesuai untuk dirinya, yang dianggap paling cocok untuk menjawab keadaan zaman, dsbnya.


Bagi saya pribadi, Para Pendahulu saya, yang oleh khalayak umum biasanya dikelompokkan sebagai IKuanTao, adalah yang telah membantu saya untuk memahami jati diri, memberi makna dan tujuan pada kehidupan saya pribadi, menyediakan sebuah wadah tempat dimana saya bisa ikut berkontribusi, dan banyak perubahan positif lainnya...

Mengenai apa yang kami pelajari, kami tidak pernah dibatasi apalagi sampai dilarang untuk membaca berbagai Kitab/Buku suci yang sebenarnya "tidak biasa" di kalangan Wadah Ketuhanan, sehingga dapat dikatakan sangat moderat dan progressif.
Dalam perjalanan hidup saya, baik sebelum memohon Tao, ataupun sesudahnya, saya ada dan tetap akan mendalami berbagai ajaran dan sistem latihan yang diluar main-stream IKT, namun sejauh ini, dan rasanya demikian juga untuk selanjutnya saya tidak bergeming: wadah tempat saya memohon Tao adalah wadah Latihan saya untuk kehidupan ini.
Ada beberapa point yang ingin saya utarakan:
1. Saya tidak menemukan apapun yang membuat ajaran dan pembinaan diri secara IKT adalah tidak valid
2. Walau Wadah Ketuhanan yang menaungi saya tidak dapat dikatakan "sangat sempurna", saya kira semangatnya bukan mencari yang lebih baik, tetapi lebih menyempunakan yang sekarang belum sempurna.
3. Ada banyak pendahulu yang Budi Kebajikan, Keteladanan dan Pengorbanannya, walaupun saya Latih seumur hidup ini, saya khawatir (bukan pesimis tapi realistis) tidak akan mampu saya capai dalam semua sisa hidup saya ....
4. Wadah ini yang membuat saya memahami apa yang namanya Latihan (Siu Tao).....
Saya tidak akan berganti wadah hanya karena Wadah yang sekarang kurang ideal, sama seperti saya tidak akan minta ganti orang tua. Adalah tugas dan panggilan hidupku untuk membuat wadah ini lebih baik. Adalkah tanggung jawab dan kewajibanku untuk membahagiakan keluarga dan orang-tuaku.
Masih ada no. 5, 6, 7 dstnya

Kk Dilbert, apa yang Anda minta untuk dijelaskan terlalu luas, saya tidak tahu harus mulai dari mana...
Namun semoga beberapa point berikut untuk sementara dapat memuaskan Anda:
1. Berterima kasih, Bersyukur dan berusaha membalas budi........
2. Tanggung jawab terhadap keluarga, mayarakat, negara dan wadah Ketuhanan......
3. It's Buddhism of Faith and Wisdom, It's a Path of Renunciation and Dedication, It's the true spirit of Service and Sacrifice.......

Berbagai point di atas bukan claim dan monopoli wadah IKT semata, namun jika ada alasan mengapa saya pribadi tidak mampu menjiwanya sebelum memohon ketuhanan (Chiu tao) adalah karena :
Memohon Ketuhanan adalah bukan sekedar memperoleh tiga pusaka dan berbagai penjelasan aneh-aneh yang beredar, termasuk di forum ini oleh orang-orang yang hanya sampai kepada kulit dari Chiu Tao.
Chiu Tao adalah menemukan jati diri. Mendapatkan makna dan tujuan kehidupan, Memahami perjalanan semua Buddha, yang di masa lalu, yang kini tengah menjalaninya dan pasti akan dilalui semua yang di masa mendatang...

(Maaf, tanpa niat offensif) Rasanya itu yang membedakan, yang membuat semua Buddhisme yang saya jalani dan dalami sebelumnya menjadi terasa agak hambar.
Bisa jadi ini hanyalah sekedar jodoh dan kecocokan diriku dengan Guru dan Pendahulu IKT.
Namun jika saya renungkan mendalam, INI LEBIH DARI SEKEDAR JODOH-JODOHAN, Jalan Ketuhanan adalah karya bersama Para Suci dan orang-orang yang sejalan, adalah Jalan yang menjawab tuntutan Zaman, adalah solusi yang kita butuhkan.

Salam...
 
Rasanya, bagi siapapun, apa yang telah dia pilih pastilah yang terbaik menurut dirinya.
"MLDD adalah yang paling oke", itu adalah untuk Bung John, tidak mutlak adalah untuk semua orang. Masing-masing akan mempunyai preferensi masing-masing.

Namun jika Kk betul2 ingin mengetahui, menekuni pembinaan diri ala IKT/MLDD ataupun Jalan Latihan apapun secara mendalam, hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan sepenuhnya nyebur, sulit jika hanya dilihat dari jauh.
Juga perlu terlebih dahulu menghilangkan semua preferensi/pemahaman/konsep lainnya, sehingga yang terjadi adalah benar-benar menjadi siswa dan bukan hanya sekedar studi banding. Tentu saja pada tahapan selanjutnya, setiap individu tetap saja bebas memilih metode yang paling sesuai untuk dirinya, yang dianggap paling cocok untuk menjawab keadaan zaman, dsbnya.


Bagi saya pribadi, Para Pendahulu saya, yang oleh khalayak umum biasanya dikelompokkan sebagai IKuanTao, adalah yang telah membantu saya untuk memahami jati diri, memberi makna dan tujuan pada kehidupan saya pribadi, menyediakan sebuah wadah tempat dimana saya bisa ikut berkontribusi, dan banyak perubahan positif lainnya...

Mengenai apa yang kami pelajari, kami tidak pernah dibatasi apalagi sampai dilarang untuk membaca berbagai Kitab/Buku suci yang sebenarnya "tidak biasa" di kalangan Wadah Ketuhanan, sehingga dapat dikatakan sangat moderat dan progressif.
Dalam perjalanan hidup saya, baik sebelum memohon Tao, ataupun sesudahnya, saya ada dan tetap akan mendalami berbagai ajaran dan sistem latihan yang diluar main-stream IKT, namun sejauh ini, dan rasanya demikian juga untuk selanjutnya saya tidak bergeming: wadah tempat saya memohon Tao adalah wadah Latihan saya untuk kehidupan ini.
Ada beberapa point yang ingin saya utarakan:
1. Saya tidak menemukan apapun yang membuat ajaran dan pembinaan diri secara IKT adalah tidak valid
2. Walau Wadah Ketuhanan yang menaungi saya tidak dapat dikatakan "sangat sempurna", saya kira semangatnya bukan mencari yang lebih baik, tetapi lebih menyempunakan yang sekarang belum sempurna.
3. Ada banyak pendahulu yang Budi Kebajikan, Keteladanan dan Pengorbanannya, walaupun saya Latih seumur hidup ini, saya khawatir (bukan pesimis tapi realistis) tidak akan mampu saya capai dalam semua sisa hidup saya ....
4. Wadah ini yang membuat saya memahami apa yang namanya Latihan (Siu Tao).....
Saya tidak akan berganti wadah hanya karena Wadah yang sekarang kurang ideal, sama seperti saya tidak akan minta ganti orang tua. Adalah tugas dan panggilan hidupku untuk membuat wadah ini lebih baik. Adalkah tanggung jawab dan kewajibanku untuk membahagiakan keluarga dan orang-tuaku.
Masih ada no. 5, 6, 7 dstnya

Kk Dilbert, apa yang Anda minta untuk dijelaskan terlalu luas, saya tidak tahu harus mulai dari mana...
Namun semoga beberapa point berikut untuk sementara dapat memuaskan Anda:
1. Berterima kasih, Bersyukur dan berusaha membalas budi........
2. Tanggung jawab terhadap keluarga, mayarakat, negara dan wadah Ketuhanan......
3. It's Buddhism of Faith and Wisdom, It's a Path of Renunciation and Dedication, It's the true spirit of Service and Sacrifice.......

Berbagai point di atas bukan claim dan monopoli wadah IKT semata, namun jika ada alasan mengapa saya pribadi tidak mampu menjiwanya sebelum memohon ketuhanan (Chiu tao) adalah karena :
Memohon Ketuhanan adalah bukan sekedar memperoleh tiga pusaka dan berbagai penjelasan aneh-aneh yang beredar, termasuk di forum ini oleh orang-orang yang hanya sampai kepada kulit dari Chiu Tao.
Chiu Tao adalah menemukan jati diri. Mendapatkan makna dan tujuan kehidupan, Memahami perjalanan semua Buddha, yang di masa lalu, yang kini tengah menjalaninya dan pasti akan dilalui semua yang di masa mendatang...

(Maaf, tanpa niat offensif) Rasanya itu yang membedakan, yang membuat semua Buddhisme yang saya jalani dan dalami sebelumnya menjadi terasa agak hambar.
Bisa jadi ini hanyalah sekedar jodoh dan kecocokan diriku dengan Guru dan Pendahulu IKT.
Namun jika saya renungkan mendalam, INI LEBIH DARI SEKEDAR JODOH-JODOHAN, Jalan Ketuhanan adalah karya bersama Para Suci dan orang-orang yang sejalan, adalah Jalan yang menjawab tuntutan Zaman, adalah solusi yang kita butuhkan.

Pengalaman pribadi kok dijadikan patokan,entar gw karang juga perjalanan gw ke surga,cuma karangan yang begini dipercaya.huahuahua,namanya aliran gado-goda(kutip dari Buddhis yah,dari Kristen yah,dari KongHuCu yah,dari Taoisme yah plus tradisi cina yah).

salah satu punahnya ajaran Sang Buddha :

Dengan munculnya tambahan-tambahan yang bukan berasal dari Sang Buddha tetapi dipercayai sebagai ajaran langsung darinya (dan kemudian ajaran tersebut malahan lebih tekun dipelajari daripada ajaran Sang Buddha sendiri) Ani Sutta,setuju banget sama yang satu ini






Buku ke-200_Helai-helai Pencerahan
Posted by RuYin on 2008/1/3 16:01:12 (83 reads)


Mengecam Agama Tantra

Dewasa ini tidak sedikit umat Buddha mengecam Agama Tantra.

Seorang penekun Vijnanavada/Yogachara langsung berkata, "Tantra Tibet adalah agama cabul dan kotor."

Yang lainnya:

"Sekte Tantra adalah monster yang terbentuk dari perpaduan Agama Brahma dan Agama Hindu."

"Yang diwariskan oleh Sang Buddha adalah Agama Buddha ortodoks, Sekte Tantra memperkenankan para dewa masuk ke dalam Agama Buddha, hal ini telah bertentangan dengan perintah Sang Buddha."

"Jangan melakukan homa, sebab puja api adalah ritual yang dipakai oleh Agama Brahma dan Agama Hindu serta dilarang oleh Sang Buddha."

"Mantra-mantra di dalam kitab suci Agama Buddha merupakan tambahan dari angkatan kemudian."

"Kita harus mematuhi doktrin ajaran Sang Buddha, doktrin ajaran Sang Buddha hanya Agama Buddha ortodoks."

"Setelah Sang Buddha parinirvana, Agama Buddha Mahayana pun bangkit, belakangan Agama Tantra pun bangkit, ini merupakan kemunduran setahap demi setahap dari Dharma yang benar, Agama Tantra bangkit 500 tahun atau 1000 tahun kemudian, saat itulah kita telah memasuki periode akhir Dharma."

"Agama Tantra bangkit, Agama Buddha pun punah, Agama Tantra terbentuk menjadi agama yang tidak mirip Agama Buddha."

"Agama Tantra memang ajaran sesat."

...........

Apalagi orang-orang yang pro Agama Buddha ortodoks adalah bhikku-bhikku Theravada, mereka berasumsi bahwa hasil bimbingan dari Sang Buddha adalah Agama Buddha ortodoks, misalnya, Sariputra, Moggalana, Mahakasyapa, Ananda, dan lain-lain, metode melatih diri yang mereka terapkan barulah benar.

Kitab suci Mahayana adalah palsu.

Agama Tantra adalah perpaduan dari Agama Brahma dan Agama Hindu.

Penjelasan demikian mudah sekali mempengaruhi hati umat Buddha, sepertinya Sang Buddha memang hanya mewariskan "Agama Buddha ortodoks".

Sebenarnya, Sang Buddha di dalam kitab suci Theravada, atau di dalam sila-sila, sedari awal telah dilengkapi dengan konsep Mahayana, hanya konsep Mahayana satu-satunya yang dapat menunjukkan semangat Agama Buddha.

Lebih lanjut, sesungguhnya, doktrin ajaran Sang Buddha tidak terlepas dari surga "Brahma", Maharya Sang Buddha juga mengerti harus merangkul Agama Brahma dan Agama Hindu.

Kebangkitan Agama Tantra, walaupun mengandung kepercayaan rakyat, sesungguhnya rakyat banyak lebih mudah menerima ajaran dari Agama Buddha, perbedaan tersebut telah menamankan doktrin ajaran Agama Buddha.

Jadi, Agama Tantra:

Merangkul. (Tahap permulaan)

Menyucikan. (Tahap kesempurnaan)

Kepunahan Agama Buddha di India bukanlah kesalahan Agama Tantra, melainkan masuknya Agama Islam.

Apa hubungan antara penjelasan saya ini dengan pencerahan?

Saya berkata, "Ada."

Seseorang bertanya pada saya, "Danxia membakar Buddha kayu, apakah Buddha terbakar?"

Saya menjawab, "Tidak terbakar."

Orang itu bertanya lagi, "Membakar puja api homa, apakah Buddha telah menerima persembahan?"

Saya menjawab, "Buddha tidak makan."

Orang itu mendesak, "Bila Buddha tidak makan, mengapa membakar puja api homa?"

Saya balik bertanya padanya, "Apakah Anda makan setiap hari? Apakah Anda membakar dupa dan mempersembahkan air setiap hari?"

Orang itu tertegun.

Numpang nanya, "Apa yang telah Anda cerahi dari dialog sederhana ini?"
 
@Brother Patkay

Lol....
silahkan-silahkan...

Punahnya Agam Buddha adalah karena ditinggal orang,
karena ngak bisa menjawab persoalan zaman,
karena ngak relevan, karena tidak mampu masuk ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak,
karena hanya di level institusi- bukan pada level pembinaan hidup sehari-hari.
LOL

dan maaf jika saya dianggap ngarang ya..
tapi paling tidak, saya di sini berusaha menjelaskan keraguan orang akan pembinaan diri secara Maitreya.
Dan pilihan ini adalah suatu pilihan dengan perbandingan dan perenungan yang dalam, pilihan saya tepat, paling tidak untuk diriku...

Dan Anda tidak akan mendapatkan tulisan saya yang
* mempertanyakan Vipassana yang "do nothing for the benefit of others"
* menjadikannya suatu polemik tentang erbedaan dalam Thera secara Srilangka, Thai atau Myanmar.
* Menggugat bahwa jika memang Anda memang pemegang Buddhis yang paling Ortodox yang paling sesuai dengan ajaran Sang Buddha, mengapa Anda tidak sekalian mengumpulkan kain bekas pembungkus mayat kemudian mewarnainya dengan pewarna dari pohon nangka (atau malah Anda-pun tidak pernah mengerti tentang hal ini) dan mengenakannya sebagai pakaianmu..
* Saya pun tidak pernah menganggap aneh kalau semua praktik persiapan Sima, dstnya adalah dari tradisi yang telah ada sebelumnya di India. Saya tidak akan pernah dengan sinis mengatakan Buddhisme ala Anda adalah mencuri tradisi Hindu. Sekarang saya malah ragu Anda mengerti apa makna persiapan Sima..

Pendek kata saya menulis di forum berkaitan dengan Maitreya karena orang seperti Anda Offence membabi buta...
Dan saya tidak pernah melakukan hal tidak pantas, yang seperti Anda lakukan. Saya tidak akan offense terhadap semua tradisi yang Anda ikuti..

Untuk hal ini,
Saya Kira saya pantas mengatakan kepada diri sendiri,
Saya lebih mempunyai semangat Buddhis sejati..

Ngomong-ngomong yang Anda jadikan maskot ini untuk diri sendiri atau hanya berlaku untuk orang lain dan diri sendiri ngak usah renungkan, boro-boro laksanakan.
“Tidak ada yang salah dengan dunia ini, tetapi ada sesuatu yang salah dalam diri kita.”
“Orang yang tidak beradab selalu menyalahkan orang lain; orang yang setengah beradab menyalahkan diri sendiri dan orang yang betul-betul beradab tidak menyalahkan siapa-siapa.”
 
@Brother Patkay

Lol....
silahkan-silahkan...

Punahnya Agam Buddha adalah karena ditinggal orang,
karena ngak bisa menjawab persoalan zaman,
karena ngak relevan, karena tidak mampu masuk ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak,
karena hanya di level institusi- bukan pada level pembinaan hidup sehari-hari.
LOL

dan maaf jika saya dianggap ngarang ya..
tapi paling tidak, saya di sini berusaha menjelaskan keraguan orang akan pembinaan diri secara Maitreya.
Dan pilihan ini adalah suatu pilihan dengan perbandingan dan perenungan yang dalam, pilihan saya tepat, paling tidak untuk diriku...

Dan Anda tidak akan mendapatkan tulisan saya yang
* mempertanyakan Vipassana yang "do nothing for the benefit of others"
* menjadikannya suatu polemik tentang erbedaan dalam Thera secara Srilangka, Thai atau Myanmar.
* Menggugat bahwa jika memang Anda memang pemegang Buddhis yang paling Ortodox yang paling sesuai dengan ajaran Sang Buddha, mengapa Anda tidak sekalian mengumpulkan kain bekas pembungkus mayat kemudian mewarnainya dengan pewarna dari pohon nangka (atau malah Anda-pun tidak pernah mengerti tentang hal ini) dan mengenakannya sebagai pakaianmu..
* Saya pun tidak pernah menganggap aneh kalau semua praktik persiapan Sima, dstnya adalah dari tradisi yang telah ada sebelumnya di India. Saya tidak akan pernah dengan sinis mengatakan Buddhisme ala Anda adalah mencuri tradisi Hindu. Sekarang saya malah ragu Anda mengerti apa makna persiapan Sima..

Pendek kata saya menulis di forum berkaitan dengan Maitreya karena orang seperti Anda Offence membabi buta...
Dan saya tidak pernah melakukan hal tidak pantas, yang seperti Anda lakukan. Saya tidak akan offense terhadap semua tradisi yang Anda ikuti..

Untuk hal ini,
Saya Kira saya pantas mengatakan kepada diri sendiri,
Saya lebih mempunyai semangat Buddhis sejati..

Ngomong-ngomong yang Anda jadikan maskot ini untuk diri sendiri atau hanya berlaku untuk orang lain dan diri sendiri ngak usah renungkan, boro-boro laksanakan.

Kata siapa Agama Buddha tidak bisa mengikuti zaman,justru agama Buddha seiring dengan zaman.Justru agama Buddha nyata dalam kehidupan sehari-hari. Lo sendiri bukan kok tidak tahu yang ini.salah satu contoh: Empat Kesunyataan Mulia dari dulu sampai sekarang masih relevan. Saya tidak percaya membabi-buta seperti anda yang membabi buta terhadap aliran Maitrya, saya kata apa adanya. Agama Buddha punah bukan karena ditinggal orang tetapi karena ini salah satunya : Dengan munculnya tambahan-tambahan yang bukan berasal dari Sang Buddha tetapi dipercayai sebagai ajaran langsung darinya (dan kemudian ajaran tersebut malahan lebih tekun dipelajari daripada ajaran Sang Buddha sendiri) Ani Sutta, contoh aliran maitreya mengakui ajaran dari Buddha Maitrya padahal Buddha maitreya belum menjadi Buddha.
makanya jangan suka campur aduk jadi binggung sendiri kan,mana yang ajaran Sang Buddha mana yang bukan ajaran Sang Buddha ,lo sendiri tidak bisa membedakan.

apa hubungan dengan maskot itu, emang saya menyalahkan anda ,tidak kan. lo mau laksanakan atau tidak ,emang gw pikirin.hahaha. lo kan menganggap lo Buddhis paling benar ,gw baca posting lo,lo kan menganggap remeh aliran Theravada seolah-olah Maitreya paling benar.
 
@All
Ingat teman2 ini forum diskusi...
Jangan sampai ada perdebatan, marilah kita saling share tentang agama Budha, sehingga kita bisa tahu lebih jauh tentang agama Budha...
 
waduh,kok FA, dari dulu masalahnya putar di situ-situ terus ,kapan majunya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.