@Dilbert,
maaf ya Kk, ikut nimbrung...
Rasanya, bagi siapapun, apa yang telah dia pilih pastilah yang terbaik menurut dirinya.
"MLDD adalah yang paling oke", itu adalah untuk Bung John, tidak mutlak adalah untuk semua orang. Masing-masing akan mempunyai preferensi masing-masing.
Namun jika Kk betul2 ingin mengetahui, menekuni pembinaan diri ala IKT/MLDD ataupun Jalan Latihan apapun secara mendalam, hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan sepenuhnya nyebur, sulit jika hanya dilihat dari jauh.
Juga perlu terlebih dahulu menghilangkan semua preferensi/pemahaman/konsep lainnya, sehingga yang terjadi adalah benar-benar menjadi siswa dan bukan hanya sekedar studi banding. Tentu saja pada tahapan selanjutnya, setiap individu tetap saja bebas memilih metode yang paling sesuai untuk dirinya, yang dianggap paling cocok untuk menjawab keadaan zaman, dsbnya.
Bagi saya pribadi, Para Pendahulu saya, yang oleh khalayak umum biasanya dikelompokkan sebagai IKuanTao, adalah yang telah membantu saya untuk memahami jati diri, memberi makna dan tujuan pada kehidupan saya pribadi, menyediakan sebuah wadah tempat dimana saya bisa ikut berkontribusi, dan banyak perubahan positif lainnya...
Mengenai apa yang kami pelajari, kami tidak pernah dibatasi apalagi sampai dilarang untuk membaca berbagai Kitab/Buku suci yang sebenarnya "tidak biasa" di kalangan Wadah Ketuhanan, sehingga dapat dikatakan sangat moderat dan progressif.
Dalam perjalanan hidup saya, baik sebelum memohon Tao, ataupun sesudahnya, saya ada dan tetap akan mendalami berbagai ajaran dan sistem latihan yang diluar main-stream IKT, namun sejauh ini, dan rasanya demikian juga untuk selanjutnya saya tidak bergeming: wadah tempat saya memohon Tao adalah wadah Latihan saya untuk kehidupan ini.
Ada beberapa point yang ingin saya utarakan:
1. Saya tidak menemukan apapun yang membuat ajaran dan pembinaan diri secara IKT adalah tidak valid
2. Walau Wadah Ketuhanan yang menaungi saya tidak dapat dikatakan "sangat sempurna", saya kira semangatnya bukan mencari yang lebih baik, tetapi lebih menyempunakan yang sekarang belum sempurna.
3. Ada banyak pendahulu yang Budi Kebajikan, Keteladanan dan Pengorbanannya, walaupun saya Latih seumur hidup ini, saya khawatir (bukan pesimis tapi realistis) tidak akan mampu saya capai dalam semua sisa hidup saya ....
4. Wadah ini yang membuat saya memahami apa yang namanya Latihan (Siu Tao).....
Saya tidak akan berganti wadah hanya karena Wadah yang sekarang kurang ideal, sama seperti saya tidak akan minta ganti orang tua. Adalah tugas dan panggilan hidupku untuk membuat wadah ini lebih baik. Adalkah tanggung jawab dan kewajibanku untuk membahagiakan keluarga dan orang-tuaku.
Masih ada no. 5, 6, 7 dstnya
Kk Dilbert, apa yang Anda minta untuk dijelaskan terlalu luas, saya tidak tahu harus mulai dari mana...
Namun semoga beberapa point berikut untuk sementara dapat memuaskan Anda:
1. Berterima kasih, Bersyukur dan berusaha membalas budi........
2. Tanggung jawab terhadap keluarga, mayarakat, negara dan wadah Ketuhanan......
3. It's Buddhism of Faith and Wisdom, It's a Path of Renunciation and Dedication, It's the true spirit of Service and Sacrifice.......
Berbagai point di atas bukan claim dan monopoli wadah IKT semata, namun jika ada alasan mengapa saya pribadi tidak mampu menjiwanya sebelum memohon ketuhanan (Chiu tao) adalah karena :
Memohon Ketuhanan adalah bukan sekedar memperoleh tiga pusaka dan berbagai penjelasan aneh-aneh yang beredar, termasuk di forum ini oleh orang-orang yang hanya sampai kepada kulit dari Chiu Tao.
Chiu Tao adalah menemukan jati diri. Mendapatkan makna dan tujuan kehidupan, Memahami perjalanan semua Buddha, yang di masa lalu, yang kini tengah menjalaninya dan pasti akan dilalui semua yang di masa mendatang...
(Maaf, tanpa niat offensif) Rasanya itu yang membedakan, yang membuat semua Buddhisme yang saya jalani dan dalami sebelumnya menjadi terasa agak hambar.
Bisa jadi ini hanyalah sekedar jodoh dan kecocokan diriku dengan Guru dan Pendahulu IKT.
Namun jika saya renungkan mendalam, INI LEBIH DARI SEKEDAR JODOH-JODOHAN, Jalan Ketuhanan adalah karya bersama Para Suci dan orang-orang yang sejalan, adalah Jalan yang menjawab tuntutan Zaman, adalah solusi yang kita butuhkan.