sy jd penyimak aj dah..
oia bli goesdun sy mau nanya perbedaan rsi dgn guru/lord apa y?
@ANAKHILANG, pertanyaan yang singkat dan menyeluruh, berharap dilengkapi oleh saudara yang lain.
Vivekananda mengatakan agama universal harus memenuhi kecendrungan semua jenis manusia : manusia yang aktif, pekerja; manusia yang emosional, pencinta keindahan dan kelembutan; manusia yang menganilisis dirinya sendiri, penekun mistik; manusia yang mempertimbangkan semua hal dan menggunakan inteleknya, pemikir, sang filsuf.
Untuk memenuhi kecendrungan semua jenis manusia ini, Hindu menyediakan empat jalan, yaitu:
(1) Karma Yoga bagi yang aktif;
(2) Bhakti Yoga bagi sang pencinta;
(3) Raja Yoga bagi sang mistikus ;
(4) Jnana Yoga bagi sang filsuf.
Sebagai konsekuensinya, perbedaan jalan yang ditempuh memunculkan cara ibadah – yang lebih tepat – sadhana atau praktek spiritual yang berbeda.
Dan ini sangat dipahami oleh pemeluk Hindu, seperti halnya memahami konsep Tapa Catur Warna :
- Mengejar pengetahuan suci adalah Tapa bagi para Brahmana
- Melindungi rakyat adalah Tapa dari kaum Ksatrya
- Melaksanakan kewajiban berusaha adalah Tapa bagi Wesya
- Mengabdi adalah Tapanya kaum Sudra
Termasuk konsekuensi munculnya sebutan untuk pemimpin:
GURU :
Guru secara literal berarti ‘dari satu kepada yang lain’
Satu garis guru spiritual dalam inisiasi dan suksesi yang otentik; rantai kekuatan mistik dan penerusan yang sah; dari satu guru kepada guru yang lain.
Sebuah aliran yang hidup dari tradisi atau theologi dalam agama Hindu, diteruskan secara latihan lisan dan upanayana (inisiasi).
RSI, Pendeta atau Sulinggih = Dwijati
Dwijati Lahir dua kali, yaitu:
1. Lahir dari rahim ibu;
2. Lahir dari kegelapan (awidya) setelah Didiksa.
Dwijati artinya telah terlahir untuk kedua kalinya, yakni: pertama terlahir dari rahim ibunya dan berikutnya terlahir dalam dunia ilmu pengetahuan, dikuti dengan segala upacara yang terkait sejak ia dalam kandungan (sangaskara), sesuai dengan yang tersurat dalam Weda-weda.
Hanya para Dwijati yang "diwajibkan" untuk mempelajari Weda-weda.
LORD / AWATARA Hyang Widhi turun untuk menegakkan ajaran Dharma
Hyang Widhi turun ke dunia dengan mengambil salah satu bentuk sesuai dengan keadaan alam, dengan perbuatan dan ajaran sucinya memberikan tuntunan untuk membebaskan umat manusia dari kesengsaraan yang diakibatkan oleh kegelapan (Awidya), dalam hal ini disebut dengan Awatara.
Dalam Bhagawad Gita disebutkan “
Bilamana Dharma (kebenaran) didunia ini hilang (runtuh) dan Adharma (kejahatan, keangkaramurkaan) mulai menguasai dunia, pada waktu itu Aku akan menjelmakan diriKu”.
“
Untuk memberikan perlindungan kepada yang baik (Dharma) dan membasmi yang jahat (Adharma) dan membangkitkan perasaan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Aku menjelma dalam tiap-tiap jaman”.
Dalam kitab Purana disebutkan ada 10 (sepuluh) Awatara Wisnu (sifat Hyang Widhi sebagai pemelihara alam) yaitu:
a.
Matsya Awatara yaitu Hyang Widhi turun kedunia sebagai Ikan yang besar yang menyelamatkan manusia pertama dari tenggelam saat dunia dilanda banjir yang maha besar.
b.
Kurma Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai kura-kura besar yang menumpu dunia agar selamat dari bahaya terbenam saat pemutaran Gunung Mandara di Lautan Susu (Kesire Arnawa) oleh para Dewa untuk mencari Tirta Amertha (Air suci kehidupan)
c.
Waraha Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai Badak Agung yang mengait dunia kembali agar selamat dari bahaya tenggelam
d.
Nara Simbha Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai manusia berkepala singa (Simbha/Sima) yang membasmi kekejaman Raja Hyrania Kasipu yang sangat lalim dan menindas Adharma
e.
Wamana Awatara yaitu Hyang Widhi turun kedunia sebagai orang kerdil berpengetahuan tinggi dan mulia dalam mengalahkan Maha Raja Bali yang sombong dan ingin menguasai dunia serta menginjak-injak Dharma.
f.
Paracu Rama Awatara yaitu Hyang Widhi turun kedunia sebagai Rama Parasu yaitu Rama bersenjatakan Kapak yang membasmi para ksatrya yang menyeleweng dari ajaran Dharma.
g.
Rama Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai Sang Rama putra raja Dasa Rata dari Ayodya untuk menghanncurkan kejahatan dan kelaliman yang ditimbulkan oleh Raksasa Rahwana dari negara Alengka.
h.
Krisna Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai Sri Krisna raja Dwarawati untuk membasmi raja Kangsa, Jarasanda dan membantu Pandawa untuk menegakkan keadilan dengan membasmi Kurawa yang menginjak-injak Dharma.
i.
Budha Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai putra raja Sododana di Kapilawastu India dengan nama Sidharta Gautama yang berarti telah mencapai kesadaran yang sempurna. Budha Gautama menyebarkan ajaran Budha dengan tujuan untuk menuntun umat manusia mencapai kesadaran, penerangan yang sempurna atau Nirwana.
j.
Kalki Awatara yaitu penjelmaan Hyang Widhi yang terakhir yang akan turun untuk membasmi penghinaan-penghinaan, pertentangan-pertentangan agama akibat penyelewengan umat manusia dari ajaran Hyang Widhi (Dharma). Menurut keyakinan umat Hindu, awatara terakhir akan turun apabila memuncaknya pertentangan-pertentangan agama di dunia ini.
Demikian yang biasa saya jelaskan, bila ada kekurangan mohon saudara sedharma dapat melengkapi dan menyempurnakan.