• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Tantrayana] (cen fo zhong)/ by master LU SHENG YEN

Kok sekarang yang diributin mantra. Apa tidak ada yang lain jauh lebih bermanfaat .


gw setuju bro...

view.php
 
 5 Maha sadhana Tantrayana
Tata cara - nya sungguh sangat rumit, berikut di bawah ini Saya akan membahas intinya :

  Waktu sadhana , biasanya dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut sebagai yang sempurna. Tanggal 1 sampai delapan imlek paling baik melakukan sadhana santika (Tolak bala) , tanggal 9 sampai 15 imlek paling baik melakukan sadhana paustika (menambah rejeki dan kebijaksanaan), tanggal 16 sampai 23 imlek paling baik melakukan sadhana vasikarana (kerukunan) dan akarsana (mengundang), tanggal 24 sampai akhir bulan paling baik melakukan sadhana abhicaruka (penaklukan). Penetapan hari penekunan sadhana tersebut adalah berdasarkan perubahan dan peredaran matahari, bulan dan perbintangan. Berhubungan dengan kondisi langit dan daya magnit.

  1. Santika
Sadhaka menghadap utara, altar mandala menghadap selatan. mengenakan jubah putih, sadhana dilakukan saat matahari telah terbenam, semua barang persembahan dan buah-buahan diutamakan yang berwarna putih. Bervisualisasi yidam berwarna putih, memancarkan cahaya putih, posisi duduk bersila dan mengembangkan batin maitri karuna, penjapaan mantranya jangan terlalu lambat juga jangan terlalu cepat, menjapa mantra dengan nada penuh belas kasih, intonasinya jelas dan teratur.

  2. Paustika
Sadhaka menghadap timur, altar mandala menghadap barat. Mengenakan jubah kuning, pelaksanaanya bisa dilakukan saat jam mujur, persembahannya harus berwarna kuning, yidam juga berwarna kuning dan memancarkan cahaya kuning. Waktu yang paling baik adalah saat bulan pertama kali muncul. Memandang dengan menggunakan mata vajra, saat bersadhana harus dengan batin yang suka cita, hati yang berbahagia. Nada penjapaannya jelas, teratur dan bertenaga.

  3. Vasikarana dan Akarsana
Sadhaka menghadap barat, altar mandala menghadap timur. Sadhaka tubuh tegak, berlutut kedua kaki saling menempel namun pinggul tidak menyentuh tanah. Waktu pilih jam mujur di tengah malam. Jubahnya boleh berwarna kuning atau merah. Buah dan persembahan semua berwarna merah, visualisasi adinata berwarna merah, cahaya yang dipancarkan juga berwarna merah. Suara mantra tiap aksaranya teratur, jelas dan bertenaga.

  4. Abhicaruka
Sadhaka menghadap Selatan, altar mandala menghadap utara. Mengenakan jubah biru atau hitam juga boleh. Buah yang dipersembahkan harus berwarna biru atau hitam. Waktu bersadhana adalah saat siang tengah hari atau malam hari saat bulan berada tepat di tengah angkasa. Sadhana Abhicaruka mempunyai dua macam mudra tubuh, pertama adalah kaki kanan lurus berdiri, kaki kiri agak ditekuk. Kaki kanan menyimbulkan diri sendiri, kaki kiri menyimbulkan orang lain ; Mudra tubuh yang berikutnya adalah kaki kanan menginjak punggung telapak kaki kiri. Maknanya adalah sama, yaitu menginjak pihak lawan. Bervisualisasi Buddha adinata berwarna biru kehitaman dan demikian pula dengan sinar yang dipancarkan. Sadhaka bermimik angkara murka dan berkontak dengan batin angkara murka. Penjapaan mantra dengan nada angkara murka.


  Di Gua Xilan Saya telah membaca karman yang berbahasa pali, merupakan kitab yang khusus membahas mengenai 5 Sadhana Rahasia penolong umat manusia ini. Tentu saja kita juga tahu bahwa Sadhana santika adalah sadhana yang dapat menghindarkan kita dari segal amacam malapetaka yang tak terduga, seperti malapetaka karena tanah, air, api, angin dan lain sebagainya. Misalnya hendak bertamasya dengan mengendarai mobil,ikatan dendam antar orang, bahkan sakit penyakit, semua bisa menggunakan Sadhana Santika.

  Pahala tingkat tinggi dari Sadhana Paustika adalah dapat bertamasya kea lam dewa bahkan menjadi dewa. Pahala dalam tingkat tengah adalah dapat memperoleh panjang usia,segala kebutuhan tercukupi bagai raja di alam manusia. Sedangkan pahala tingkat bawah adalah dapat memperoleh berbagai macam kebajikan, menambah kekayaan dan pemenuhan kebutuhan pokok, semuanya terpenuhi, tidak sampai kekurangan, inilah manfaat sadhana Paustika.


  Sadhana vasikarana dan akarsana dapat memperoleh penghormatan dari banyak orang, dapat mengundang dewa untuk turun ke dunia, dapat memperoleh pandangan sama rata terhadap semua insan. Orang yang menekuni sadhana vasikarana, bagaikan rembulan yang terpantul di air, bagai padma yang tak ternoda. Saat pahalanya sempurna, dengan sendirinya akan naik kea lam surga. Memperoleh kebijaksanaan sempurna, senantiasa bersinar, dilindungi oleh para dewa dan Buddha, kelak akan mencapai ke Boddhi an dan segalanya akan terealisasi.

Sadhana abhicaruka, adalah menaklukkan naga berbisa, binatang buas, mara langit, setan jahat , orang jahat, siswa jahat dan aliran sesat. Inilah abhicaruka dalam Tantrayana, bila orang melakukan sadhana ini, maka pasti segera nampak hasilnya pada pihak lawan, misalnya batin tidak tennag atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namun Acarya yang sejati sebaiknya jangan menekuni sadhana ini, namun bisa dilakukan hanya untuk memberikan peringatan, supaya pihak lawan muncul pikiran bajik dan berubah, kemudian Acarya melakukan santika untuk meredakan petaka yang dialami pihak lawan.

Orang yang membaca buku saya ini berarti memiliki jodoh yang sangat erat dengan Buddha Dharma, Anda sekalian hendaknya menghormati Guru, Buddha , Dharma dan Sangha. Hari ini, dengan Pancasadhana rahasya dalam Tantrayana ini,saya menyucikan trikarma para insan (ucapan, perbuatan dan pikiran), menjelaskan Pancasadhana rahasya ini dengan mendetail demi memberikan manfaat bagi para insan di dunia.
  
Saya duduk diatas padmasana mutu manikam , menjelaskan Pancamahasadhana rahasya ini, supaya semua insan memperoleh manfaat, tiap insan dapat mencapai ke Buddha an. Saya adalah Arya Heruka yang maha leluasa, Mahavairocana Tathagata ada diatas usnisaku, sebelah timur, selatan, barat dan utara, masing – masing nampak Pancadhyani Buddha. Aksobhya yang gagah perkasa, Ratnasambhava Buddha yang paling unggul, Amitabha Buddha yang paling maître karuna, Amoghasiddhi Buddha yang merupakan Anuttara Dharma, semua adalah Anuttaraarya yang memberiku abhiseka.
  
Saya berubah menjadi Vajracitta Bodhisattva, Vajrapani Bodhisattva, Akasagarbha Bodhisattva, Avalokitesvara Bodhisattva, Ksitigarbha Bodhisattva, Hayagriva Vidyaraja, Buddha Locani, Trilokyavidyaraja dan lain-lain. Saya memasuki Samadhi para Suciwan, telah menguasai semua karman, mampu menggunakan semua sadhana tantra, menyelamatkan para insan, batin ku tak tergoyahkan, merupakan Vajrapadmacitta, usnisaku memancarkan bunga cahaya, merupakan Suvarnacakraekaksararaja. Saya adalah Arya berjubah putih, Padmakumara yang memancarkan cahaya.

Selalu memikirkan para insan, memikirkan menyelamatkan para insan, dengan welas asih secara total menetap di dunia membabarkan Dharma. Saya membuat Pancarahasya sadhana menampilkan Pintu Dharani yang tak terhingga banyaknya. Masing –masing sadhana ini merupakan sadhana tantra penolong di dunia. Dapat menyingkirkan 84ribu kilesha, melenyapkan noda batin para insan awam, supaya semuanya membangkitkan batin yang maha terang.
  
Kiat Pancamaharahasya sadhana ini, mempunyai fungi tak terbatas, saya harap Anda sekalian menghargainya.
  
Saya tulis sbuah gatha :

Pancamaharahsaya sadhana memancarkan cahaya Buddha.
Menambah terangnya cahaya matahari, bulan dan bintang.
Sekarang ada Liansheng yang datang untuk mengajarkan,
Segera terwujud Tanah Suci di dunia.


Di sini, saya beritahu Anda semua:
- Tidak hanya Mahaguru Lu memiliki "Mahadharmala Super", di antara siswa saya, lebih banyak lagi yang memiliki "Mahadharmabala Super".
- "Padmakumara" bukan hanya Mahaguru Lu saja, semua yang bersarana pada saya dan berlatih sungguh-sungguh adalah "Padmakumara".
- Seluruh Buddha di sepuluh penjuru dan tiga alam memiliki triliunan nirmanakaya, tak hanya seorang saja.
 
Sadhana Persembahan Tubuh

Hari ini kita akan membicarakan mengenai visualisasi Sadhana Persembahan Tubuh.Sadhana ini telah dipelajari duapuluh tahun yang lalu, tetapi belum pernah dibabarkan pada umat. Kini, untuk pertama kalinya sadhana ini diajarkan. Tetapi, orang yang belum mengembangkan hati welas asih yang luas tidak baik atau cocok bila mempelajarinya. Sadhana ini ditujukan untuk mengembangkan hati welas asih yang luas. Hanya orang berbakat yang sungguh-sungguh berhati Bodhi layak mempelajarinya. Semua Rinpoche Tibet mengenal Sadhana ini, tetapi tidak banyak yang berhasil merealisasinya.

Sebelum melaksanakan Sadhana ini perlu diawali dengan pembacaan matra, yakni mantra kesunyataan. Di dalam Tantrayana mantra kesunyataan merupakan mantra yang sangat penting.

Adapun bunyi mantra kesunyataan adalah sebagai berikut: Om Sibawa Suta Shaerwa Daerma Sibawa Suduo Hang. Sanskrit: Om Svabhava Suddha Sarva Dharma Svabhava Suddho Ham!

Dharani kesunyataan ini harus sering-sering dibaca, hingga tubuh kita sendiri dapat berubah menjadi tubuh cahaya secara alami. Ini adalah suatu rahasia dalam Tantrayana yang sangat penting.

"Om Svabhava Suddha Sarva Dharma Svabhava Suddho Ham." Lafalkan dharani ini, sehingga sanggup memvisualisasikan dengan jelas dan sempurna tubuh kita berubah menjadi tubuh cahaya yang sempurna serta dari kekosongan muncul tubuh cahaya tersebut. Jika tahapan ini telah dapat direalisasi, baru boleh memvisualisasikan puncak kepala diri sendiri berubah menjadi gunung yang indah dengan bentuk segitiga sempurna. Puncak gunung itu runcing dengan kakinya yang luas. Mata kanan kita keluar dan berubah menjadi matahari. Mata kiri kita keluar dan berubah menjadi rembulan. Sepasang tangan kita yang membentuk mudra berubah menjadi lingkaran besi yang mengelilingi gunung. Bayangkan itu laksana gunung besi yang berada di sekeliling gunung tersebut. Kulit kita terurai dan berubah menjadi tanah atau bumi. Pembuluh-pembuluh darah kita divisualisasikan menjadi sungai-sungai harum yang mengaliri bumi [suci] di atas dan bermurai pada samudera berair nan harum. Daging kita dipersembahkan seluruhnya pada makhluk penghuni neraka, hantu-hantu kelaparan (preta), dan hewan; yakni semua makhluk yang berada di tiga alam samsara. Ini adalah Sadhana mengenai persembahan tubuh.

"Om Svabhava Suddha Sarva Dharma Svabhava Suddho Ham." Mantra kesunyataan ini perlu dilafalkan dalam waktu yang lama, hingga sanggup memvisualisasikan diri sendiri menjadi angkasa nan luas, yang darinya keluar tubuh cahaya nan gemilang. Setelah itu, visualisasikan bahwa tubuh sendiri menjadi Gunung Sumeru. Mata kanan berubah menjadi mentari. Mata kiri berubah menjadi bulan. Kulit berubah menjadi tanah atau bumi yang maha luas. Pembuluh-pembuluh darah kita berubah menjadi sunga-sungai yang bermuara ke samudera berair harum. Seluruh daging yang berada di tubuh kita dipersembahkan pada para makhluk di ketiga alam samsara. Demikianlah Sadhana mengenai persembahan tubuh.

OM MANI PADME HUM

--------------------------------
Di sini, saya beritahu Anda semua:
- Tidak hanya Mahaguru Lu memiliki "Mahadharmala Super", di antara siswa saya, lebih banyak lagi yang memiliki "Mahadharmabala Super".
- "Padmakumara" bukan hanya Mahaguru Lu saja, semua yang bersarana pada saya dan berlatih sungguh-sungguh adalah "Padmakumara".
- Seluruh Buddha di sepuluh penjuru dan tiga alam memiliki triliunan nirmanakaya, tak hanya seorang saja.
 
Sadhana Dewa Prthivi

Salah satu siswa Sakyamuni Buddha yang terkenal akan kesaktiannya adalah Mahamaudgalyana. Yang Arya yang memiliki kesaktian nomor satu ini memperoleh kesaktian dari penekunan sadhana rahasia. Beliau dapat mengubah tubuh Nya menjadi sangat kecil, dengan leluasa masuk kedalam lubang kunci. Beliau dapat mengubah tubuh Nya menjadi sangat besar,lebih tinggi dari Gunung Sumeru, sampai mampu menginjak gunung Sumeru.Mampu meringankan tubuh sehingga dapat sesuka hati bertamasya ke istana surga. Kedua kaki Nya dapat menginjak bumi dan sepasang tanganNya dijulurkan ke atas bulan. Benda apapun yang diinginkan akan datang dengan sendirinya, sepenuhnya menurut keinginan, dapat mendirikan istana pribadi di atas angkasa. Ia mampu mengendalikan semua kekuatan di atas bumi dan membuat Vajra Prthivi melindungi Nya. Prthivi yang dibahas disini adalah Vajra Prthivi, Beliau adalah Dharmapalavajra Bumi yang memiliki kesaktian dan kekuatan maha besar. Merupakan Dewa yang memperoleh kekuatan bumi, mampu memperkokoh suatu daerah sehingga mara tidak mampu memasukinya. Vajra Prthivi sangat menghormati dan melindungi para sadhaka sejati. Karena Sakyamuni Buddha pernah mengadhistana Vajra Prthivi supaya mampu melindungi dan menguasai 168.000 cakra dalam kedalam bumi sampai cakra vajra serta semua bumi. Semua urusan diatas bumi ini semua mampu diketahui oleh Vajra Prthivi.

  Oleh karena Vajra Prthivi mempunyai kesaktian dan kekuatan besar, juga dapat memberkahi insane, mampu menyembuhkan penyakit, mampu menganugerahkan kesaktian dan yang paling utama adalah mampu membuat simabandhana dan menaklukkan musuh. Vajra prthivi sangat dekat dengan dunia manusia, asalkan Anda mau menekuni tentu akan segera memperoleh kontak dan keinginan Anda akan terpenuhi.

  Ada waktu khusus untuk menekuni sadhana ini, yaitu memilih hari 8 putih「八白日」,karena hari 8 putih「八白日」adalah hari kemunculan bintang Busha「布灑星」,saat bintang ini muncul bila Anda dapat menekuni sadhana Vajra Prthivi pasti akan mudah terkabul, bagi yang memohon kesembuhan akan memperoleh kesembuhan, memohon simabandhana akan diberikan simabandhana, memohon kesaktian akan memperoleh kesaktian. Karena kemunculan bintang tersebut adalah waktu kelahiran Vajra prthivi. Ingatlah bahwa waktunya adalah malam hari Hari 8 Putih, saat bintang malam muncul.

  Persiapkanlah ruangan yang bersih dan tenang, dirikanlah mandala, dapat mempersemayamkan Sakyamuni Buddha, diatur seperti altar mandala tantra pada umumnya.

  Saat belum tiba waktu waktunya, terlebih dahulu mandi membersihkan diri, kemudian mempersiapkan pujana.

  Catur sarana、Mahanamskara、mahamandalapuja、Caturapramana.

  Terlebih dahulu mengundang kehadiran Vajra prthivi :

  「旦至他。只里只里。主魯主魯。句魯句魯。拘柱拘柱。睹柱睹柱。博訶博訶。伐舍伐舍。梭哈。」

"Danzhita. Zhilizhili. Zhuluzhulu. Julujulu. Juzhujuzhu. Duzhuduzhu. Bohebohe. Faxia Faxia. Soha." (108 kali)

Setelah menjapa 108kali, seorang sadhaka yang memeilki mata dewa, akan melihat satu vajra datang, kepala Nya menjulang, kakinya menginjak bumi, kedua tangan membawa matahari dan rembulan, bermuka krodha dan bermata tiga, mengenakan jubah perisai. Yang melihat jangan kaget ataupun takut, hendaknya dengan tulus memohon dan menyediakan 4 utas benang panca warna,diletakkan di altar, kemudian menjapa Mantra Simabandhana :

「旦至他。爾至里。末舍羯致奈致矩致。勃地。勃地麗。底致卑致矩句致。佉婆。只 里沙賀。」
"Danzhita. Erzhili. Moshejiezhinaizhijuzhi. Bodi. Bodili. Dizhibeizhijujuzhi. Qupo. Zhilishahe." (108 kali)

Tiap menjapa satu kali menyimpul benang satu kali,sampai 21 kali dengan 21 simpul. Benang panca warna ini memiliki dua fungsi :
1. Sadhaka yang membawanya akan selalu dilindungi oleh Vajra prthivi.Tidak perlu takut akan orang jahat, segala macam guna guna tidak akan dapat mencelakai, karena kekuatan kekokohan dari bumi. Bila dikenakan pada orang sakit, maka ia akan memperoleh kekuatan bumi sehingga akan segera melenyapkan penyakit. Bila dikenakan pada seorang yang menginginkan kesaktian, maka akan segera memperoleh kesaktian.
2. Mengikat simpul 84 kali pada benang panca warna, memendam keempatbenang ini di empat arah ruangan mandala, yaitu timur, selatan, barat dan utara. Di lingkungan yang telah dikelilingi oleh pendaman benang ini, segala setan dan mara jahat tidak akan mampu memasuki mandala, ini adalah sadhana simabandhana dari Vajra Prthivi.

  Inti dari sadhana ini adalah bila telah selesai menjapa 108 kali mantra pengundang Prthivi, akan semakin menyempurnakan tata ritual, juga dapat sambil membentuk mudra pengundang Dewa Bumi. ( tangan kiri menggengam vajra berkepala tiga, ibu jari tangan kanan diletakkan ditengah telapak, keempat jari lainnya tegak, telapak tangan menghadap luar. Menjapa “SOHA” 3 kali dengan nada berat. Saat itu Prthivi pasti tiba.

(Dalam sadhana Tantrayana,vajra berujung tiga dinamakan bibir vajra, yang berujung lima disebut gigi vajra, atau Gigi Mahavajrahasa, ujung yang terpisah bermakna krodha, bila ujungnya menyatu bermakna maitrikaruna.)

  Setelah usai bersadhana, menghantarkan Prthivi kembali ke dalam bumi.

  Pelimpahan jasa : semoga pada insan diselamatkan.

Pada masa Sakyamuni Buddha, Prthivi pernah berikrar besar,yaitu supaya umat memperoleh berkah tak terhingga, asalkan umat berikrar untuk menekuni Dharma sejati, menjalankan kebajikan, Dewa Vajra akan melindungi. Dalam hati tekun menjapa Mantra Vajra prthivi, yang memohon harta akan memperoleh harta, memohon kesaktian memperoleh kesaktian, memohon kesembuhan akan memperoleh kesembuhan dari penyakit, memohon simabandhana akan memperoleh simabandhana. Seperti beberapa gangguan mara, atau bila ada orang yang memberikan kertas maupun benda kotor guna guna di mandala, karena kekuatan dari sadhana simabandhana Prthivi maka segala gangguan akan lenyap seketika.

  Seorang Boddhisattva hendaknya membina prajna, berdiam dalam Dharma Mahayana, namun demi menjaga diri dari gangguan orang jahat, maka mau tidak mau harus menekuni sadhana simabandhana. Dengan demikian barulah sinar prajna dapat dipancarkan ke segala penjuru, dalam Samadhi merealisasi tidak datang dan tidak pergi,dapat mencapai kontak dengan segala sadhana tantra, sadhaka yang melatih sadhana rahasya harus mengetahui Sadhana Vajra prthivi ini.

---------------------
Di sini, saya beritahu Anda semua:
- Tidak hanya Mahaguru Lu memiliki "Mahadharmala Super", di antara siswa saya, lebih banyak lagi yang memiliki "Mahadharmabala Super".
- "Padmakumara" bukan hanya Mahaguru Lu saja, semua yang bersarana pada saya dan berlatih sungguh-sungguh adalah "Padmakumara".
- Seluruh Buddha di sepuluh penjuru dan tiga alam memiliki triliunan nirmanakaya, tak hanya seorang saja.
 
Kedahsyatan yang Tak Terhingga dari Sitatapatra Bhagawati Pembalik dan Penangkis

Ceramah Dharmaraja Buddha Lian Sheng di Rainbow Villa Usai Homa Sitatapatra Bhagawati Tanggal 3 Februari 2008


Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye. Sembah sujud pada adinata homa Sitatapatra Bhagawati Pembalik dan Penangkis, sembah sujud pada Triratna Mandala. Gurudhara, para acarya, dharmacarya, lama, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya.


SITATAPATRA BHAGAWATI PEMBALIK DAN PENANGKIS TERLAHIR DARI LUBANG UBUN-UBUN SANG BUDDHA

Homa Sitatapatra Bhagawati pembalik dan penangkis yang diadakan hari ini memiliki makna yang sangat istimewa. Sitatapatra Bhagawati pembalik dan penangkis, kekuatan Dharma-Nya sangat tinggi, malah kedahsyatan-Nya tidak terhingga, oleh karena itu, Ia adalah Dharmapala, Dharmapalawati seluruh Buddha dan Bodhisattva. Di dalam kitab Sutra Sitatapatra Bhagawati Pembalik dan Penangkis tercatat, karena perlindungan-Nya, lahirlah banyak Buddha.

Kelahiran Sitatapatra Bhagawati juga ada nidananya, tercatat di dalam Kitab Sutra-Nya, dulu setelah Sakyamuni Buddha menetap satu kurun waktu di dunia manusia, Ia merasa dunia sangat rumit, ada konflik politik, ada konflik antar manusia, ada konflik antar aliran agama, ada konflik antar umat se-Dharma, juga ada guru konflik dengan siswa, siswa konflik dengan guru, berbagai macam konflik, Ia muak sekali melihatnya, Ia ingin pergi vacation, Ia ingin istirahat, lebih baik ke mana? Sang Buddha berpikir di dunia manusia tidak ditemukan tempat vacation yang baik, waktu itu Sang Buddha di Hindustan, yakni India, selain Sungai Gangga, juga ada gunung salju. Gunung salju sama sekali tidak ada saljunya, karena nama gunung itu sendiri adalah gunung salju, di sana juga tidak menyenangkan, Ia juga sudah pernah ke gunung salju; sering minum air Sungai Gangga, tidak ada tempat lain yang bisa dikunjungi. Gunung dan sungai sudah tidak ada yang bisa dikunjungi. Begitu wangsit Sang Buddha bergerak, Ia pun teringat dengan surga. Yang pertama teringat oleh-Nya adalah Surga Trayastrimsa yang diceritakan dalam Agama Buddha, yakni tempat Kaisar Langit, Taoisme mengatakannya Yu Huang Da Di, juga penguasa surga tengah dari 33 surga.

Lantas, Sang Buddha pun menggunakan kaki dewa pergi vacation ke Surga Trayastrimsa. Di sana seharusnya sangat damai, hanya menikmati kebahagiaan, tidak ada penderitaan, namanya juga surga! Surga Trayastrimsa dari Alam Karmadhatu. Vacation tetntu saja tidak seperti vacation di Amerika Serikat di mana orang-orang pergi ke tepi laut untuk berjemur matahari, berenang, memancing ikan, membaca buku di bawah payung matahari, ada yang membebaskan diri ke Nude Mile. Sang Buddha bukan, Ia pergi ke Surga Trayastrimsa, mengundang Penguasa Surga Trayastrimsa memberikan-Nya sebuah kamar, Ia bermeditasi dan tidur dengan baik di dalamnya, tidak peduli dengan hal-hal duniawi, apapun dilupakan.

Tepat saat Ia sedang vacation di Surga Trayastrimsa, Sang Buddha tengah tertidur, tiba-tiba terdengar teriakan pembunuhan di luar Istana Surga Trayastrimsa, sekawanan besar bala tentara menyerang Surga Trayastrimsa, Sang Buddha sangat terkejut. Tempat istana langit ini didominasi oleh sukha, tidak ada dukha, mana ada suara teriakan pembunuhan. Penguasa Surga Trayastrimsa pun buru-buru melapor pada Sang Buddha, memohon pertolongan Sang Buddha. Penguasa Surga Trayastrimsa berkata, Raja Asura memimpin seluruh bala tentara menyerang Surga Trayastrimsa.

Sang Buddha berpikir bahwa perang di dunia manusia sudah sangat hebat, di India, negara besar menelan negara kecil, negara kecil memikul upeti yang berat, rakyat hidup sengsara, Raja Vaidurya pun telah membinasakan Suku Sakya, di dunia manusia pun Sakyamuni Buddha tidak bisa pulang walau punya rumah sekali pun. Ia tak menyangka di surga juga ada perang, Raja Asura memimpin bala tentara menyerang Kota Trayastrimsa. Penguasa Surga Trayastrimsa memohon pertolongan Sang Buddha.

Sakyamuni Buddha berpikiran bahwa Ia bertamu di sini, lagipula orang lain telah melayani dengan sangat baik, sekarang orang lain sedang terjadi peperangan, kalau Ia kabur begitu saja, ini juga tidak benar, apalagi Penguasa Surga Trayastrimsa telah memohon pada-Nya. Saat ini, Sang Buddha pun menitiskan sesosok Sitatapatra Bhagawati pembalik dan penangkis dari lubang ubun-ubun kepala-Nya, juga bertangan dan bermata seribu, Ia bahkan memegang sebuah payung putih berukuran besar. Sitatapatra berubah menjadi sebuah tudung vajra yang berwarna putih, yang namanya vajra adalah tidak terhancurkan, sangat kokoh, tudung vajra yang sangat kuat, makin lama makin luas, menangkis seluruh istana Trayastrimsa.

Raja Asura memimpin bala tentara memanah tudung vajra, sekali panah, anak panah pun patah; memancung tudung vajra dengan golok, golok pun patah, sekeliling Istana Trayastrimsa pun ditangkis dengan tudung vajra dari Sitatapatra. Kalian boleh visualisasi payung ini menutupi seluruh penjuru, sehingga Istana Trayastrimsa pun tertutup, seluruh rakyat dan penguasa Surga Trayastrimsa pun berada di dalam lingkup payung pusaka, tidak ada satu benda pun yang bisa menghancurkan Sitatapatra. Raja Asura telah menghabiskan kekuatan 9 ekor lembu dan 2 ekor harimau (kekuatan yang maha besar) pun tidak dapat membuka tudung vajra, lebih baik mundur saja. Sehingga, Surga Trayastrimsa pun berhasil ditolong oleh Sang Buddha. Oleh karena itu, sebab kelahiran Sitatapatra Bhagawati adalah Bhagawati pembalik dan penangkis yang menjelma dari ubun-ubun kepala Sakyamuni Buddha.

Sang Buddha bertanya pada Penguasa Surga Trayastrimsa, "Apa yang telah Anda lakukan sehingga Raja Asura bisa murka?" Penyebabnya ada dua. Penguasa Surga Trayastrimsa menjelaskan dengan penuh malu, karena saya menginjak di dua perahu. Asura pria sangat jeleknya, tak disangka Asura wanita justru sangat cantik, Penguasa Trayastrimsa pun memperistri putri Raja Asura dan dijadikan permaisuri, yakni ratu. Namun, wajah yang cantik kalau sudah lama dipandang juga akan bosan. Oleh karena itu, belakangan Penguasa Surga Trayastrimsa pun menaksir dayang istana yang cantik jelita, juga memperistrinya. Permaisuri murka, pulang dan melapor pada Raja Asura, mengatakan bahwa Penguasa Surga Trayastrimsa mencampakkannya. Raja Asura sangat marah, saya menikahkan putri saya padamu untuk menjalin hubungan baik antar 2 kerajaan! Kini, Penguasa Surga Trayastrimsa menindas sang permaisuri, makanya, Raja Asura pun mengutus bala tentara untuk menyerang Istana Trayastrimsa.

KEKUATAN SITATAPATRA BHAGAWATI PEMBALIK DAN PENANGKIS SANGAT BESAR

Masih ada alasan kedua, suatu kali Raja Asura sedang merayakan ulangtahunnya di dasar laut, seluruh asura pun berkumpul, mereka datang memotong kue tar dari pisau kecil hingga pisau besar, satu orang satu potong, semua orang bersenang-senang di arena yang sangat luas di dasar laut. Tiba-tiba di angkasa lewat sekawanan orang, yakni Dewa Trayastrimsa membawa sekawanan jenderal istana sedang patroli memeriksa dunia, dari tengah angkasa melewati permukaan laut asura. Saat Raja Asura yang tengah berulangtahun melihat angkasa, mengapa Penguasa Surga Trayastrimsa membawa sekawanan bala tentara lewat di atas kepala saya, berarti tidak menghormati saya. Mengapa Ia boleh lewat di atas saya, bukan di bawah saya, ini sengaja menantang saya, saya tidak tahan. Justru karena kedua alasan ini, Raja Asura sangat murka, lantas membawa seluruh bala tentara menyerang Surga Trayastrimsa, membunuh hingga bala tentara Istana Trayastrimsa pun terpukul mundur, lalu bersembunyi di dalam Istana Trayastrimsa, pada akhirnya Sang Buddha pun dibangunkan. Untung Sang Buddha mengeluarkan Sitatapatra Bhagawati, akhirnya Surga Trayastrimsa pun selamat. Oleh karena itu, Sitatapatra Bhagawati sangat dahsyat. Anda lihat saja Raja Asura memiliki kekuatan Dharma yang sangat luar biasa, juga tidak dapat mengalahkan kekuatan Sitatapatra Bhagawati pembalik dan penangkis.

Apa yang dimaksud dengan pembalik dan penangkis? "Pembalik" artinya sebesar apapun kekuatan Dharma yang Anda miliki, saya balikkan pada Anda. Apa yang dimaksud dengan "penangkis"? Yakni, sebesar apapun kekuatan Dharma Anda, Ia pun ditangkis. Oleh karena itu, kebaikan Sitatapatra Bhagawati adalah Ia sendiri adalah adinata penakluk, juga termasuk dewa vajra, yakni dewa vajra orde ibu, yakni termasuk dewa vajra aspek kebijaksanaan, oleh karena itu, Ia sendiri juga tidak rusak, juga vajra, juga mahabala, juga kokoh. Jika Anda menekuni yidam yang satu ini, Anda tentu tidak takut guna-guna, Anda visualisasi Sitatapatra naik ke tengah angkasa, tudung vajra-Nya menutupi, seluruh ilmu sihir pun tidak dapat mengenai, semua bencana pun menyingkir, oleh karena itu, seluruh hal negatif pun dibalik dan ditangkis, makanya Ia termasuk adinata penaklukan, tidak hanya menaklukkan guna-guna, juga bisa menaklukkan semua setan jahat, semua Mara, bahkan Asura, semua karma buruk pun tidak akan muncul. Mengertikah Anda?

Kita orang yang belajar Agama Buddha, walaupun punya hati yang lapang, kita selalu memaafkan orang lain, keras terhadap diri sendiri, namun memaklumi orang lain. Kita pun selalu melakukan hal-hal positif. Namun, walau demikian pun, bisa terjadi hal-hal yang mengganggu di dunia ini di luar dugaan Anda, oleh karena itu, Sang Buddha pun pergi vacation di Istana Surga Trayastrimsa.

Kemarin malam, saya merasa di dalam tidur saya, tiba-tiba seseorang menggunakan dua buah gunung menindih saya, supaya saya menjadi daging cincang, untung kedua kaki saya menjelmakan dua kuntum teratai, menahan diri saya, lalu terbang ke puncak gunung. Begitu gunung menjepit, saya tepat berdiri di puncak gunung. Kemudian ada lagi orang yang menggunakan kekuatan Dharma, mengundang semua naga untuk mendatangkan air bah, lalu menghanyutkan gunung tempat saya berdiri, untung kedua kuntum teratai saya itu menahan diri saya, kabur lagi ke tengah angkasa, saya pun mengapung di atas permukaan laut, teratai saya naik setinggi ombak. Saya merasa sangat baik, banyak orang bertepuk tangan di bawah, wah! Bagus! Permainan kesaktian demikian sangat bagus! Kelak jika memperagakan permainan kesaktian demikian, pasti banyak orang bersarana. (Mahaguru tertawa)

Saya pikir suatu hari jika otak saya "xiudou", jika saya turun dari lantai dua ke lantai dasar dengan kaki ditopang oleh teratai, memperagakan permaianan kesaktian, saya mungkin pergi mengunjungi dokter ahli tulang. (Mahaguru tertawa) Itu di dalam mimpi! Ada fenomena demikian. Waktu itu, dalam hati saya berpikir, apa yang harus saya lakukan? Bahkan ada orang yang menjepit dengan gunung, ada orang yang menghanyutkan dengan air bah, untung kedua kuntum teratai putih menahan diri saya, terus naik ke atas. Saya juga ingin mengatakan bahwa saya sama dengan Sang Buddha, dunia manusia memang tidak nyaman ditinggali, saya seharusnya sesekali pergi vacation sejenak di surga saat tengah malam. Anda tahu orang bule suka sekali vacation, setelah bergelut dalam pekerjaan selama satu kurun waktu, lalu keluar bermain, mengendurkan suasana hati, tidak seperti kita orang China, ada workalkholic, satu orang menggeluti 2 macam pekerjaan pun masih belum puas, masih harus menggeluti 3 jenis pekerjaan, barangkali selama waktu luang dari tiga pekerjaan pun masih pergi mengerjakan kerja sampingan. Orang China mengutamakan mencari nafkah, orang bule mengutamakan vacation. Orang lain sedang menikmati hidup, kita sedang mati-matian mencari nafkah. Kalau Mahaguru justru sedang mati-matian membabarkan Dharma. Dipikir-pikir! Saat harus berwisata, seharusnya berwisata, ini baru benar. Saya sarankan pada para budiman, para arya, para ibu, kalau Anda sendiri telah lelah bekerja, pergilah vacation. Sewaktu vacation, perhatikan sejenak, mohon sejenak Sitatapatra Bhagawati Pembalik dan Penangkis, agar Anda berwisata, walaupun keluar atau pulang, segalanya aman sentosa dan sejahtera. Om Mani Padme Hum.
 
seperti itulah sadhana dalam tantrayana,termasuk dalam tantrayana aliran CFZ ini
 
Hallo, saya baru disini dan mau ikutan disini juga:)

Hallo, saya baru disini dan mau ikutan disini juga:)

Om Ah Hum Guru Pei Ahosasa Maha Lian Sheng Siddhi Hum​

Hallo untuk semua:)

Maha Acchariya Lian Sheng Lu Shen Yen adalah Seorang GURU yang mengenal Dharmaparyaya. Beliau juga telah lama berada didalam Bodhisattvayana. Seorang Sariputtra yang namanya tercatat didalam Dharmaparyaya dan akan menjadi seorang Buddha. Untuk kesunyataan ini. Saya menghormati Beliau.

:)

Om Peca tara sarva pekanen sing te muk guru svaha​
 
ini mana yah postingan dari bro siao yang yang bikin thrd ini?????

kepada para murid ZFZ posting lg donk ajaran2 dr master lu


posting terus donk

amitofo
 
@ atas / tot gatot.hahahhaha

yah lg sibuk aja ss,lg banyak kerjaan neh skrng cuma pantau2 tanpa sign in sekarang,abis nga ada yg offense lg seh,nga seru juga,hehehheh

sori no offence sama siapa aja yah,sori

om mane padme hum
 
Vajara Acarya Lien Huo bertiga dengan saudaranya akan berdharma desana di jakarta. Vihara svara vajra dharma di kelapa gading MOI.
tanggal 18 november 2009 : konsultasi
tanggal 19 novemebr 2009 : sadhana chien sou chien yen Kwan se im pusat.
tanggal 20 november 2009 : sadhana Hung chai sen
tanggal 21 november 2009 : sadhana Huang chai sen
tanggal 22 november 2009 : sadhana Chien lao ti sen.

ayo hadirilah acara ini
amitofo
 
postingan ini dari terjemahan versi bahasa indonesia dari web www.tbs.org
semoga ini membuka wawasan pandangan budha dharma kita semuanya



Mahaguru Buddha Hidup Liansheng Memimpin Upacara Homa Kalachakra yang Luar Biasa di Rainbow Temple

(Berita Seattle)


Minggu, 8 November 2009 pukul 3 sore, Mahaguru Buddha Hidup Liansheng memimpin Upacara Homa Kalachakra dan Abhiseka yang luar biasa di Rainbow Temple, Seattle, A.S.

Saat Mahaguru melakukan pelimpahan jasa secara keseluruhan, sepenuh hati memohon Kalacharka untuk menjemput para arwah dan memberkati para pendaftar agar karma penyakit disingkirkan, seluruh bencana diredam, berkah dan kebijaksanaan ditingkatkan, rukun dan harmonis, segala permohonan terkabulkan, seluruh musuh menyingkir.

Usai upacara, Mahaguru Buddha Hidup Liansheng berceramah bahwa homa adalah mempersembahkan (sembahyang) kepada dewa lewat bakaran, homa telah ada di India Kuno, Al Quran, Alkitab Perjanjian Baru, mereka pun menyembahyangi Tuhan lewat bakaran; Agama Buddha Tantrayana juga ada puja api, Sang Buddha melihat para Brahma Agama Hindu melakukan bakaran menyembahyangi dewa, saat itu banyak siswa Sang Buddha berasal dari umat Mahabrahma dan Hindu yang datang bersarana, oleh karena itu, demi menyeberangkan mereka, Sang Buddha juga mengajari melakukan puja api homa dari Dharma yang benar, inilah puja api homa kita hari ini, beda dengan puja api biasa; oleh karena itu, puja api itu ada puja api homa Non-Buddhisme, juga ada puja api homa sejati yang ditetapkan oleh Sang Buddha.

Kalachakra adalah titisan dari Sang Buddha, tubuh setara yang dijelmakan oleh Sang Buddha, oleh karena itu, puja api homa hari ini sangat luar biasa, karena Kalachakra menetap di dalam api homa, bukankah Agama Buddha mengatakan tidak menetap di mana-mana? Namun, mengapa mengatakan menetap di dalam api, sebenarnya demi memudahkan seluruh insan untuk yakin dan memusatkan pikiran; Kalachakra turun dari tengah angkasa ke tengah api homa, menerima persembahan dari para pendaftar, dengan kata lain, puja api adalah semacam ritual kemudahan dalam berdoa, lebih nyata daripada berdoa dalam Agama Kristen, karena ada persembahan yang nyata untuk dipersembahkan, mempersembahkan barang-barang yang paling berharga, malah Ajaran Tantra visualisasi bahan persembahan tersebut berubah; persembahan adalah wujud penyampaian ketulusan hati, juga semacam berdana, berdana terdiri dari: dana materi, dana Dharma, dan dana abhaya. Persembahan yang paling baik adalah memberikan manfaat untuk orang lain dan diri sendiri, ini yang paling sempurna.

Mahaguru lanjut menerangkan bahwa dewa vajra harus dipersembahkan arak dan daging, karena dewa vajra adalah vajra karma, harus melakukan tugas, makanya harus bertenaga, harus berenergi, namun, kita sadhaka harus mematuhi Pancasila, jangan minum arak, juga jangan merokok, karena minum arak mudah emosi, mudah menimbulkan masalah, merokok mudah menyebabkan TBC dan kanker paru-paru. Agama Buddha dari Pancasila hingga Astasilani, ada lagi Bodhisattva-sila, Bodhisattva-sila ada sila berat dan sila ringan, orang yang menerima Bodhisattva-sila harus memahami sila dan menaati sila dengan sebaik-baiknya, yang paling hebat adalah Bhiksu-sila, juga disebut Trimandala Mahasila yang mencakup Pancasila, Samanera-sila, Bodhisattva-sila, dan Bhiksu-sila, Bhiksu harus mematuhi 250 Sila, Bhiksuni harus mematuhi 500 Sila.

Di dalam puja api dipersembahkan biji moster putih dan biji moster hitam, biji moster putih adalah meningkatkan karma baik, biji moster hitam adalah menghentikan karma buruk mulai saat ini, karma hitam negatif yang dilakukan lewat perbuatan, ucapan, dan pikiran dibasmi mulai saat ini, membiarkan api homa membakar yang negatif, kedua poin ini sangat penting. Agama Buddha menghentikan kejahatan dan berbuat kebajikan, menyingkirkan karma buruk, meningkatkan karma baik, inilah melatih jalan bekal, semua agama juga menghentikan kejahatan dan berbuat kebajikan, oleh karena itu, sadhaka harus mengerti menghimpun bekal surgawi: "keyakinan harus kokoh, menghentikan kejahatan dan berbuat kebajikan, menekuni Caturprayoga, bertobat, dan mempersembahkan."

Mengapa manusia melatih diri, Mahaguru menyebutkan ada 3 poin: 1. Merasakan bahwa hidup sangat singkat, hidup sangat menderita, kehidupan berikutnya tidak ingin bereinkarnasi menjadi manusia lagi, dan ingin menuju alam yang lebih baik. 2. Benci pada alam manusia dan enam alam, ingin menuju alam suci dan tidak mundur lagi, selamanya tidak bertumimbal lahir lagi. 3. Langsung menjadi Buddha, menjadi Bodhisattva, mencapai Buddhata, setelah menjadi Buddha membangkitkan Bodhicitta, datang lagi menyelamatkan dan menyeberangkan seluruh insan, setelah menjadi Buddha, konsep pusat sejatinya tidak goyah, itulah Nirvana, namun, Nirvana berarti bebas leluasa, bebas leluasa berarti berubah lagi menjadi insan, dan menyelamatkan dan menyeberangkan insan lagi, namun kebijaksanaannya nomor satu, malah memiliki kebijaksanaan Tathagata.

Oleh karena itu, motif melatih diri dibagi menjadi 3 tingkat, tingkat pertama adalah menuju alam yang lebih baik, tingkat kedua adalah selamanya tidak bertumimbal lahir lagi, ingin menuju alam suci, tingkat ketiga adalah langsung menjadi Buddha. Hari ini yang kita pelajari adalah bisa menuju alam suci, alam suci lebih tinggi daripada surga, juga bisa langsung melatih diri menjadi Buddha, jika sampai tingkat tertinggi dari kebuddhaan, itulah Samyaksambodhi.
__________________
 
namo buddhaya

dari dulu saya pengen bljr ttg buddha tantrayana.. kl di jakarta dan sekitarnya tempat ibadahnya itu dimana ya?
 
Joke = paimen masih ada ya ?

Menjawab berbagai fitnahan terhadap Maha Guru

Aliran agama Buddha terpecah menjadi beberapa aliran, ada yang mengklaim hanya ajaran mengenai Sakyamuni yang murni agama Buddha, tidak mengenal buddha yang lain. Tidak mau melihat Sutra –sutra lain Yang juga diturunkan dari Buddha Sakyamuni yang menceritakan Buddha –buddha yang lain seperti Vairocana Buddha, Amitofo Buddha dll. Padahal Buddha sakyamuni pada awal pencariannya tidak membatasi diri untuk belajar, semua yang terkenal di datangi minta diajarkan dari semua ajaran baru kita dapat membedakan mana ajaran yang sejati. Takut salah belajar ilmu hitam ? Milarepa pernah belajar ilmu hitam dan membunuh banyak orang, jika pada dasarnya anda merasa seorang yang berbakat dan memiliki bodhicita tentu akan dibimbing balik kejalan yang sejati. Ilmu aliran Tao dari cina di gabung kedalam agama Buddha, banyak yang tidak bisa menerimanya, Di Indonesia sudah dipelopori oleh aliran tridharma. Kelihatannya yang tidak suka adalah guru-guru yang bukan keturunan cina lalu diwariskan kepada murid-murid cinanya yang kelihatan aneh /bodohnya murid-murid cinanya sekarang malah tidak menghargai nenek moyangnya sendiri. Di Thailand sendiri aliran Theravada sudah dicampuri dengan ajaran hindu dan kepercayaan nenek moyang orang Thailand. Agama Buddha sebenarnya pada tingkat dasar bisa menyatu dengan ajaran dari alam semesta seperti Tao, hindu, ajaran animisme nenek moyang tiap bangsa, dalam arti tidak mengharamkan seperti cara tao menggunakan hu, membakar kertas sembahyang, membaca sutra tao, bila itu mendatangkan hasil apakah dapat mengganggu tingkat sadhana anda ?(apa anda sudah punya tingkatan sadhana?) malahan membantu penyelesaian masalah lebih cepat ! berbeda dengan yang disebut agama samawi.
Ini untuk meluruskan perbedaan besar pengertian dari ruang lingkup Theravada dan Mahayana . Aliran Theravada biasanya juga sukar menerima logika ajaran tantrayana itu juga sudah tertulis di sutra shurangama, Yang sukar menerima logika tantrayana harus menekuni sutra shurangama yang merupakan sutra wajib para bikhu Mahayana. Aliran Mahayana terpecah menjadi dua menjadi aliran untuk umum (eksoterik) dan aliran rahasia (esoteric) aliran esoteric pada zaman dahulu hanya keluarga raja dan bangsawan saja yang diajarkan akhirnya dikenal dengan aliran tantra. Buddha Sakyamuni juga membedakan sutra yang diwariskan kepada para Bikhu dan para Perumah tangga (awam) tingkatan ini bisa dianalogikan dalam tingkatan sekolah tingkatan dasar (sd) hanya mengenal satu jenis matematika (satu yidam/Buddha) smp dan sma mulai mendalami lebih terperinci dibagi menjadi trigonometri, aljabar dll (beberapa Yidam/Buddha lagi ada Amitofo, Dewi Kwan Im dll) sedangkan perguruan tinggi sudah menuju spesialisasi (banyak pilihan yidam anda diminta memilih salah satu dan khusus mendalaminya hingga menyatu dengan anda sudah lulus baru boleh melirik yang lain)
Perbedaan tingkat kebijaksanaan juga mencerminkan perbedaan pandangan terhadap suatu masalah mari kita melihat permasalahan dibawah ini

Menjawab berbagai fitnahan terhadap Maha Guru

1. Pembunuhan

Salah satu kisah kehidupan Padmasambava

Diperbatasan India ada sebuah kota yang bernama kota “Pejagalan”. Kota ini dinamakan demikian karena para warga kota itu telah melakukan berbagai kejahatan luar biasa yang tak terhitung lagi jumlahnya. Mereka melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perzinahan, perampokan, pencurian, mabuk-mabukan, penipuan dan perusakan. Warga kota begitu kejinya sehingga mereka harus saling membunuh untuk bertahan hidup. Mereka bukan lagi manusia tapi sudah bertingkah laku seperti binatang buas.

Ketika Padmasambava melihat hal demikian, beliau sadar bahwa warga kota Pejagalan sudah kehilangan rasa manusiawinya dan tidak mungkin mau mendengarkan dharma Buddha. Beliau juga sadar bahwa karena karma buruk yang begitu berat, sehingga semua warga kota pejagalan pasti masuk ke neraka, dengan kemungkinan hampir mustahil keluar lagi dari neraka. Memikirkan hal tersebut, timbul welas asih yang agung di dalam hati Padmasambava.
Setelah bermeditasi untuk melakukan penyelidikan, beliau menemukan kenyataan bahwa masih ada hubungan karma antara beliau dan para warga kota tersebut. Maka Padmasambava pergi ke sebelah utara kota Pejagalan untuk secara diam-diam melakukan sadhana penaklukan (abhicaruka). Akibatnya gempa bumi muncul diikuti tanah longsor sehingga setengah dari warga kota meninggal. Kemudian wabah penyakit datang membunuh semua warga yang tersisa. Tak seorangpun warga kota yang lolos.

Kemudian Padmasambava mengumpulkan semua roh warga kota itu dan menggunakan ilmu tantra untuk membersihkan dan memindahkan karma buruk mereka. Setelah itu beliau menggunakan ilmu pemindahan kesadaran untuk mengirimkan roh-roh itu ke surga sehingga terlahir sebagai dewa-dewa yang dapat menikmati berbagai kenikmatan di surga. Dalm pandangan tantrayana tindakan Padmasambava terhadap warga kota Pejagalan dikategorikan sebagai penggunaan cara kejam untuk tujuan yang welas asih..

2. Mengenai SHCstory.com. Pernah diceritakan Maha Guru dikehidupan lampau di Tibet sebagai seorang Lhama senior di istana Potala mendapat fitnahan dari seorang wanita pedagang barang pecah belah di jalan octagon di Lhasa. Murid wanita yang sama juga akan memfitnah kembali pada kehidupan sekarang . Itulah adalah karma yang harus dijalani demikian penjelasan dari para Buddha dan Bodhisatva. Jadi tidak perlu diperpanjang maslah murid wanita yang sakit hati.

3. Berenang beramai-ramai dengan murid Wanita.

Berikut ini ada sebuah cerita yang melukiskan perbedaan besar pengertian dari ruang lingkup Theravada dan Mahayana .

Pada satu masa, Manjushri Bodhisatva menghabiskan masa retreat musim hujannya dengan ditemani oleh kumpulan selir-selir dari raja Salgyal. Dikemudian hari hal ini diketahui oleh Arya MahaKasyapa lalu mencelanya dengan membunyikan genta dan berseru :

“Bodhisatva engkau adalah seorang pelanggar sila, tidak boleh tinggal di antara Bhiksu-bhiksu sangha.!”

Buddha Sakyamuni kemudian meminta Manjushri mengungkapkan kekuatan nilai-nilai luhurnya. Dengan kekuatannya terlihat bagaimana seorang Manjushri dapat hadir di dekat tiap Buddha di setiap alam di sepuluh penjuru. Juga terlihat seorang Mahakasyapa memukul genta disetiap alam itu.
Sang Buddha kemudian bersabda dengan bertanya :
“Mahakasyapa apakah engkau ingin mengusir semua bentuk Manjushri atau hanya yang di sini.?
MahaKasyapa merasa malu dan menyesal, ia hendak membuang genta ditangannya tapi , ia tidak mampu melakukannya, Genta itu terus bergema. Ia kemudian bersujud dan meminta ampun kepada sang Buddha. Sang Buddha lalu memintanya memohon maaf kepada sang Arya Manjushri.
Dikutip dari Buku “Riwayat hidup Padmasambhava”)

Menurut cerita ini, Bahkan seorang Arahat agung seperti Mahakasyapa saja tidak mampu menilai pencapaian seseorang Arya. Topik berenang dengan murid wanita tergantung darimana anda menilai .
Bagaimana orang biasa, dan umat awam seperti kita bisa mampu menilai seseorang ? Ini sungguh penting sekali harus dipikirkan masak-masak supaya tidak menambah karma buruk rintangan dalam hidup kita. Orang yang telah membuka mata dharma sejati(mata dewa ) boleh menilai .

Di bawah ini ada sebuah cerita

Kita sering mendengar pepatah “ seseorang yang fitnahannya tidak diperdulikan bagaikan seorang meludah ke langit, ia pula yang akan merasakan ludahnya menjatuhi dia lagi. Dengan kata lain menanggung akibat ulah sendiri.
Di alam baka, saya menyaksikan di alam neraka sebagai berikut :

Ada seorang umat yang paling awal bersarana kepada saya dan telah belajar banyak sadhana. Suatu hari ia berselisih dengan sesama rekan sedharmanya, perselisihan ini tidak ada sangkut paut dengan Maha Guru, namun ia marah karena Guru tidak membelanya.
Tidak lama kemudian , kata-kata penuh fitnahanpun terlontar dari mulutnya, Banyak fitnahan yang tidak masuk akal dibuat begitu saja olehnya, sungguh aneh sekali !
Menghadapi fitnah yang demikian saya hanya memegang dua prinsip.
1. tidak memperdulikan
2. tidak berbuat apa-apa.
Sejak itu ia meninggalkan saya meninggalkan chen fo cung, lalu berguru pada seorang guru tua yang lain. Iapun merintis sebuah aliran baru, sayang sekali alirannya itu tidak berkembang. Konon setelah meninggalkan CFC ia memaki Maha Guru Lu dengan keji
Kemudian iapun meninggalkan guru tuanya itu. Alirannya tidak berkembang biasa-biasa saja sepi. Kemudian ia tiba-tiba meninggal dunia.!
Saya melihat dirinya di Neraka Batu Terbang. Di Neraka itu batu beterbangan bagai hujan meteor deras sekali, sedangkan ia berdiri diantara batu yang beterbangan, Kepingan batu melesat dengan tajamnya tepat menghantam tubuhnya, “tung ! tung !
Kepala pecah bersimbah darah, kulit sekujur tubuh dengan daging yang merekah dan hancur. Batu terbang mengoyak kulit, menyayat daging, sakitnya tidak kepalang pada saat terkena batu, tulang-tulangpun remuk. Akhirnya mati terserang batu, Namun setelah mati bukan berarti urusan selesai, ketika tertiup angin sejuk ia bangkit lagi dan batu terbang kembali menghantam dirinya kejadian hidup mati terus berulang, Saya sungguh kaget menyaksikan adegan tersebut. Saya bertanya kepada Raja Yama “Mengapa ada neraka batu terbang ?
Raja Yama menjawab : “ Orang yang memaki tanpa dasar akan masuk neraka batu terbang, orang yang memaki seorang Arya akan masuk neraka batu terbang, orang yang memaki Buddha dan Bodhisatva akan masuk neraka batu terbang.
“Darimana batu terbang itu muncul”
“Batu terbang muncul dari mulut, sekali memaki/fitnah berarti sekeping batu terbang, dua kali berarti dua keeping batu terbang dan seterusnya. Inilah yang dinamakan menanggung dari akibat ulah sendiri”
“ Bagaimana setelah karma vipaka berakhir ?”.
“Terlahir sebagai binatang rendah yang selalu ditindas habis-habisan”
Saya sangat sedih mendengar hal ini.
(diambil dari manifestasi neraka kisah di alam baka)

Semua cerita ini tergantung anda semua yang menilainya, bukan menakuti anda. Walaupun kelihatannya menakuti. Bagaimana tindakan anda mencerminkan pencapaian anda sekarang ! dari pikiran bisa dilihat pencapaian seseorang, saya hanya kasihan bagi para pemula yang tidak mengerti termakan hasutan anda, sementara kita telah memasuki zaman kegelapan, Dalam zaman kegelapan ini muncul Maha guru Lien shen yang mendirikan aliran tantra yang berkembang pesat seperti Padmasambhava yang muncul di Zaman kegelapan di Tibet.
Sekarang bencana lagi mengancam di seluruh wilayah dunia terutama di Indonesia, Bila di semua wilayah merata ada yang menjalankan sadhana sejati maka semua bencana dan malapetaka akan tersingkirkan. (sadhana dalam aliran tantra yang menakjubkan seperti sadhana peredam gempa, Dharani peredam kerusuhan, sadhana peredam bencana alam seperti lapindo dijalankan merata diseluruh wilayah).

Masalah ajaran-tantra mana yang asli Dalai lama atau master Lu Sheng yen semuanya asli masalahnya Cuma siapa yang sudah mencapai keberhasilan dalam sadhananya secara sederhana itu semua tergantung jodoh, Cuma jika ada yang mau mengadu domba, Dalai lama pernah ditanya master Lu apa warna genteng istana kalacakra, gak berani jawab ? buru buru pamit keluar. Jika seorang rinpoche sudah mencapai keberhasilannya dia sudah bisa menakluk bencana peperangan di tempat yang diinginkan dengan melakukan sadhana kalacakra, hevajra atau maha mayuri. Sedangkan di Tibet kita tahu sendiri keadaannya. Itu hukuman dari langit untuk rinpoche Tibet biar lebih serius menekuni sadhana jangan Cuma mengurusi politik.ke sana kemari gimana sadhananya bisa mencapai keberhasilan ?

Untuk menjawab apa yang dituduhkan sebagai fitnahan, kenapa mesti membawa2 ttg Tibet? Memang seyakin apa sampai Anda berani bilang itu adalah hukuman bagi Tibet?? Sy baru dengar malah dalam agama Buddha ada yang namanya hukuman??

Tulisan Anda kok kesannya mau membandingkan kalo aliran Anda yang paling bagus, bgitu?? Dengan membawa2 tantra Tibet, memang Anda tidak mengadu domba??

Menurut Anda, Master Lu dulunya terlahir di Tibet, kenapa dengan kesaktian yang beliau punya tidak menghentikan musibah di Tibet??

Kalo yang saya baca memang menakut2i sih, jadi ga ada beda sama agama tetangga, yang banyak ancaman, kalo bersikap kritis.
 
Dalam zaman kegelapan ini muncul Maha guru Lien shen yang mendirikan aliran tantra yang berkembang pesat seperti Padmasambhava yang muncul di Zaman kegelapan di Tibet.
Sekarang bencana lagi mengancam di seluruh wilayah dunia terutama di Indonesia, Bila di semua wilayah merata ada yang menjalankan sadhana sejati maka semua bencana dan malapetaka akan tersingkirkan. (sadhana dalam aliran tantra yang menakjubkan seperti sadhana peredam gempa, Dharani peredam kerusuhan, sadhana peredam bencana alam seperti lapindo dijalankan merata diseluruh wilayah).

Masalah ajaran-tantra mana yang asli Dalai lama atau master Lu Sheng yen semuanya asli masalahnya Cuma siapa yang sudah mencapai keberhasilan dalam sadhananya secara sederhana itu semua tergantung jodoh, Cuma jika ada yang mau mengadu domba, Dalai lama pernah ditanya master Lu apa warna genteng istana kalacakra, gak berani jawab ? buru buru pamit keluar. Jika seorang rinpoche sudah mencapai keberhasilannya dia sudah bisa menakluk bencana peperangan di tempat yang diinginkan dengan melakukan sadhana kalacakra, hevajra atau maha mayuri. Sedangkan di Tibet kita tahu sendiri keadaannya. Itu hukuman dari langit untuk rinpoche Tibet biar lebih serius menekuni sadhana jangan Cuma mengurusi politik.ke sana kemari gimana sadhananya bisa mencapai keberhasilan ?

Untuk Anda yang suka membandingkan pencapaian di mana seseorang yang dianggap Suci dengan bencana, silakan baca ya:

. Doubts about the so-called Sage with Great Natural Capacity

Page 106 of the book entitled Great Perfection of the Esoteric School by Lu Sheng Yen quotes as follows: “It’s said that the Great Perfection Lineage ceased its transmission in Tibet…Even if a person knows the ritual practice well, he wouldn’t pass it on without meeting a Sage with Great Natural Capacity. The lineage thus ceased its transmission. As a matter of fact, if a man receives the Great Perfection Ritual and is accomplished in the practice…in the country where he lives, there won’t be any disaster caused by the Twenty-eight Constellations. For example, floods and fires will all disappear. Typhoon will reverse its direction and epidemic diseases will be eliminated. This country will enjoy favorable weather, prosperity and peace.”�

The author’s comment: Lu emigrated to America many years ago. He boasted himself as a Sage with Great Natural Capacity who is accomplished in the Great Perfection Ritual Practice. Besides, he has granted the title Vajra Guru on many of his followers. They have been cultivating this practice in America for many years. If what is stated in the book were true, America shouldn’t have suffered from any kind of disaster and social problems. However, American News and World Report quotes: “Drugs! Drugs! Drugs! Americans are shocked to find that this enemy has entered their life. Up till now, drugs have split families, damaged people’s health, reduced productive capacity, caused traffic accidents and increased violence in the family…It’s indeed horrible.”�2 French News Agency reports: “In 1989, America suffered from terrible drought which was rare to encounter in history. The production of wheat alone was reduced by 0.504 billion tons.”�3 American United Press cites: “The number of prisoners in America increased rapidly in the first half of the year with a rate higher than that of any other year, creating a record of 46,000 new prisoners and making the total number of male and female prisoners 673565.”�4 Furthermore, as is known to all, San Francisco experienced a devastating earthquake. The big bridge and houses collapsed, and cars got stuck, thus causing heavy casualties. As free sex is prevalent in America, the number of homosexuals increases and Aids spreads… All these phenomena contradict the functions of the Great Perfection Ritual Practices as preached in Lu’s book. People cannot help questioning whether Lu and the so-called Vajra Gurus who got the title from him are accomplished in the practice of the Great Perfection Ritual. If they had been accomplished and if what is written in the book were true, the above-mentioned disasters wouldn’t have happened in America where a Sage with Great Natural Capacity lives. If he is not accomplished in the practice, how can he crown himself as a Sage with Great Natural Capacity”?

sumber: http://www.tangmi.com/works/e_works/t2.htm

belum termasuk 11 september dan Katrina lho.
 
Sdr. Padmakara mungkin gemas dengan kritikan2 terhadap guru Anda, tetapi dengan menjelek2an aliran lain, toh orang tidak akan jadi lebih respek.

Terima sajalah, di dunia ini tidak ada orang yang tidak dikritik. Buddha Sakyamuni sendiri yang bersabda demikian.

Sekarang Anda mau berbusa2 meyakinkan kalo orang tetep ga yakin, apa mau dipaksa? Sebaliknya demikian dengan umat2 TBSN, mau dikritik bagaimana kalo tetap dengan keyakinannya, apa bisa dipaksa juga??

Tapi, klo sudah sampai menjelek2an aliran lain, apalagi menghubung2kan dengan bencana segala macam, sy yakin orang dari aliran lain juga tidak akan tinggal diam.
 
maff itu law dibaca begitu saja atau ada iramanya
 
mohon tanya

saya dengar dari umat CFC dari malaysia, katanya bahwa Master Lu Sheng Yen menyatakan beliau akan meninggalkan dunia ini tahun depan... apakah ini issu yg benar ?

thx
 
Alamat Vihara Zhen Fo Zhong Indonesia

namo buddhaya

dari dulu saya pengen bljr ttg buddha tantrayana.. kl di jakarta dan sekitarnya tempat ibadahnya itu dimana ya?


Hi william huang,

mungkin ini informasi ini udah terlambat tp mungkin masih ada orang yang ingin tau alamat dan cara menghubungi vihara Zhen Fo Zhong di Indonesia. Lihat di sini

Semoga membantu


----------------------------------------------------------------------

May all being be free from suffering
 
Majalah dharma talk - Free Distribution

Hello semua, Namo budhaya _/\_

Bagi yang berminat untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam ajaran Maha guru lian sheng, dapat membaca majalah dharma talk secara gratis online atau berlanganan (request hard-copy) dng menghubungi redaksi melalui kotak saran dengan mencantumkan nama dan alamat lengkap.

Majalah dharma talk ini berisi cerita dan dharmadesa maha guru lian sheng dalam bahasa indonesia.

Ada beberapa edisi majalah Dharma Talk sekarang dapat di baca online

total.jpg


Berikut ini beberapa edisi majalah Dharma Talk yang telah dapat dibaca online :

Maret 2009

April 2009

Mei 2009

Juni 2009

Juli 2009

Mei 2008


16750_104086199607381_100000180050870_114004_544722_n.jpg


Edisi bulan Agustus 2009 ini dapat di baca online disini

dtOkt2009.jpg


Edisi bulan Oktober 2009 ini dapat di baca online disini

25565_105637442791880_100000368748043_134943_5990988_n.jpg


Edisi bulan November 2009 ini dapat di baca online disini

25565_105637446125213_100000368748043_134944_3912633_n.jpg


Edisi bulan December 2009 ini dapat di baca online disini

Edisi bulan lain akan segera hadir dan dapat di baca online melalui website vihara


Namo Budaya _/\_

Vihara Vajra Bhumi Sriwijaya (聖輪雷藏寺)
Jalan sayangan Lrg. Rumah Kuning Lama No. 619 Palembang Indonesia
Telp. (0711) 350 798 Fax. (0711) 320 124
website : http://www.shenlun.org
blog : http://blog.shenlun.org
Email: [email protected]
Facebook: www.facebook.com/VVBS.Palembang
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.