indonesiaku
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 20530
- Sejak
- 15 Agt 2007
- Pesan
- 447
- Nilai reaksi
- 4
- Poin
- 18
Kok sekarang yang diributin mantra. Apa tidak ada yang lain jauh lebih bermanfaat .
gw setuju bro...
|
LOUNGE |
TANYA JAWAB |
KESEHATAN |
MUSIC |
MOVIES |
OLAHRAGA |
KULINER |
ANIME |
JOKES
GAMES |
COMPUTER |
OTOMOTIF |
PETS |
PONSEL |
DEBATE |
GALLERY |
YOUTH |
BERITA & POLITIK
CURHAT |
RELIGI |
MISTERI |
GAYA HIDUP |
EDUKASI |
SARAN |
TEST
|
Kok sekarang yang diributin mantra. Apa tidak ada yang lain jauh lebih bermanfaat .
Vajara Acarya Lien Huo bertiga dengan saudaranya akan berdharma desana di jakarta. Vihara svara vajra dharma di kelapa gading MOI.
tanggal 18 november 2009 : konsultasi
tanggal 19 novemebr 2009 : sadhana chien sou chien yen Kwan se im pusat.
tanggal 20 november 2009 : sadhana Hung chai sen
tanggal 21 november 2009 : sadhana Huang chai sen
tanggal 22 november 2009 : sadhana Chien lao ti sen.
Joke = paimen masih ada ya ?
Menjawab berbagai fitnahan terhadap Maha Guru
Aliran agama Buddha terpecah menjadi beberapa aliran, ada yang mengklaim hanya ajaran mengenai Sakyamuni yang murni agama Buddha, tidak mengenal buddha yang lain. Tidak mau melihat Sutra –sutra lain Yang juga diturunkan dari Buddha Sakyamuni yang menceritakan Buddha –buddha yang lain seperti Vairocana Buddha, Amitofo Buddha dll. Padahal Buddha sakyamuni pada awal pencariannya tidak membatasi diri untuk belajar, semua yang terkenal di datangi minta diajarkan dari semua ajaran baru kita dapat membedakan mana ajaran yang sejati. Takut salah belajar ilmu hitam ? Milarepa pernah belajar ilmu hitam dan membunuh banyak orang, jika pada dasarnya anda merasa seorang yang berbakat dan memiliki bodhicita tentu akan dibimbing balik kejalan yang sejati. Ilmu aliran Tao dari cina di gabung kedalam agama Buddha, banyak yang tidak bisa menerimanya, Di Indonesia sudah dipelopori oleh aliran tridharma. Kelihatannya yang tidak suka adalah guru-guru yang bukan keturunan cina lalu diwariskan kepada murid-murid cinanya yang kelihatan aneh /bodohnya murid-murid cinanya sekarang malah tidak menghargai nenek moyangnya sendiri. Di Thailand sendiri aliran Theravada sudah dicampuri dengan ajaran hindu dan kepercayaan nenek moyang orang Thailand. Agama Buddha sebenarnya pada tingkat dasar bisa menyatu dengan ajaran dari alam semesta seperti Tao, hindu, ajaran animisme nenek moyang tiap bangsa, dalam arti tidak mengharamkan seperti cara tao menggunakan hu, membakar kertas sembahyang, membaca sutra tao, bila itu mendatangkan hasil apakah dapat mengganggu tingkat sadhana anda ?(apa anda sudah punya tingkatan sadhana?) malahan membantu penyelesaian masalah lebih cepat ! berbeda dengan yang disebut agama samawi.
Ini untuk meluruskan perbedaan besar pengertian dari ruang lingkup Theravada dan Mahayana . Aliran Theravada biasanya juga sukar menerima logika ajaran tantrayana itu juga sudah tertulis di sutra shurangama, Yang sukar menerima logika tantrayana harus menekuni sutra shurangama yang merupakan sutra wajib para bikhu Mahayana. Aliran Mahayana terpecah menjadi dua menjadi aliran untuk umum (eksoterik) dan aliran rahasia (esoteric) aliran esoteric pada zaman dahulu hanya keluarga raja dan bangsawan saja yang diajarkan akhirnya dikenal dengan aliran tantra. Buddha Sakyamuni juga membedakan sutra yang diwariskan kepada para Bikhu dan para Perumah tangga (awam) tingkatan ini bisa dianalogikan dalam tingkatan sekolah tingkatan dasar (sd) hanya mengenal satu jenis matematika (satu yidam/Buddha) smp dan sma mulai mendalami lebih terperinci dibagi menjadi trigonometri, aljabar dll (beberapa Yidam/Buddha lagi ada Amitofo, Dewi Kwan Im dll) sedangkan perguruan tinggi sudah menuju spesialisasi (banyak pilihan yidam anda diminta memilih salah satu dan khusus mendalaminya hingga menyatu dengan anda sudah lulus baru boleh melirik yang lain)
Perbedaan tingkat kebijaksanaan juga mencerminkan perbedaan pandangan terhadap suatu masalah mari kita melihat permasalahan dibawah ini
Menjawab berbagai fitnahan terhadap Maha Guru
1. Pembunuhan
Salah satu kisah kehidupan Padmasambava
Diperbatasan India ada sebuah kota yang bernama kota “Pejagalan”. Kota ini dinamakan demikian karena para warga kota itu telah melakukan berbagai kejahatan luar biasa yang tak terhitung lagi jumlahnya. Mereka melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perzinahan, perampokan, pencurian, mabuk-mabukan, penipuan dan perusakan. Warga kota begitu kejinya sehingga mereka harus saling membunuh untuk bertahan hidup. Mereka bukan lagi manusia tapi sudah bertingkah laku seperti binatang buas.
Ketika Padmasambava melihat hal demikian, beliau sadar bahwa warga kota Pejagalan sudah kehilangan rasa manusiawinya dan tidak mungkin mau mendengarkan dharma Buddha. Beliau juga sadar bahwa karena karma buruk yang begitu berat, sehingga semua warga kota pejagalan pasti masuk ke neraka, dengan kemungkinan hampir mustahil keluar lagi dari neraka. Memikirkan hal tersebut, timbul welas asih yang agung di dalam hati Padmasambava.
Setelah bermeditasi untuk melakukan penyelidikan, beliau menemukan kenyataan bahwa masih ada hubungan karma antara beliau dan para warga kota tersebut. Maka Padmasambava pergi ke sebelah utara kota Pejagalan untuk secara diam-diam melakukan sadhana penaklukan (abhicaruka). Akibatnya gempa bumi muncul diikuti tanah longsor sehingga setengah dari warga kota meninggal. Kemudian wabah penyakit datang membunuh semua warga yang tersisa. Tak seorangpun warga kota yang lolos.
Kemudian Padmasambava mengumpulkan semua roh warga kota itu dan menggunakan ilmu tantra untuk membersihkan dan memindahkan karma buruk mereka. Setelah itu beliau menggunakan ilmu pemindahan kesadaran untuk mengirimkan roh-roh itu ke surga sehingga terlahir sebagai dewa-dewa yang dapat menikmati berbagai kenikmatan di surga. Dalm pandangan tantrayana tindakan Padmasambava terhadap warga kota Pejagalan dikategorikan sebagai penggunaan cara kejam untuk tujuan yang welas asih..
2. Mengenai SHCstory.com. Pernah diceritakan Maha Guru dikehidupan lampau di Tibet sebagai seorang Lhama senior di istana Potala mendapat fitnahan dari seorang wanita pedagang barang pecah belah di jalan octagon di Lhasa. Murid wanita yang sama juga akan memfitnah kembali pada kehidupan sekarang . Itulah adalah karma yang harus dijalani demikian penjelasan dari para Buddha dan Bodhisatva. Jadi tidak perlu diperpanjang maslah murid wanita yang sakit hati.
3. Berenang beramai-ramai dengan murid Wanita.
Berikut ini ada sebuah cerita yang melukiskan perbedaan besar pengertian dari ruang lingkup Theravada dan Mahayana .
Pada satu masa, Manjushri Bodhisatva menghabiskan masa retreat musim hujannya dengan ditemani oleh kumpulan selir-selir dari raja Salgyal. Dikemudian hari hal ini diketahui oleh Arya MahaKasyapa lalu mencelanya dengan membunyikan genta dan berseru :
“Bodhisatva engkau adalah seorang pelanggar sila, tidak boleh tinggal di antara Bhiksu-bhiksu sangha.!”
Buddha Sakyamuni kemudian meminta Manjushri mengungkapkan kekuatan nilai-nilai luhurnya. Dengan kekuatannya terlihat bagaimana seorang Manjushri dapat hadir di dekat tiap Buddha di setiap alam di sepuluh penjuru. Juga terlihat seorang Mahakasyapa memukul genta disetiap alam itu.
Sang Buddha kemudian bersabda dengan bertanya :
“Mahakasyapa apakah engkau ingin mengusir semua bentuk Manjushri atau hanya yang di sini.?
MahaKasyapa merasa malu dan menyesal, ia hendak membuang genta ditangannya tapi , ia tidak mampu melakukannya, Genta itu terus bergema. Ia kemudian bersujud dan meminta ampun kepada sang Buddha. Sang Buddha lalu memintanya memohon maaf kepada sang Arya Manjushri.
Dikutip dari Buku “Riwayat hidup Padmasambhava”)
Menurut cerita ini, Bahkan seorang Arahat agung seperti Mahakasyapa saja tidak mampu menilai pencapaian seseorang Arya. Topik berenang dengan murid wanita tergantung darimana anda menilai .
Bagaimana orang biasa, dan umat awam seperti kita bisa mampu menilai seseorang ? Ini sungguh penting sekali harus dipikirkan masak-masak supaya tidak menambah karma buruk rintangan dalam hidup kita. Orang yang telah membuka mata dharma sejati(mata dewa ) boleh menilai .
Di bawah ini ada sebuah cerita
Kita sering mendengar pepatah “ seseorang yang fitnahannya tidak diperdulikan bagaikan seorang meludah ke langit, ia pula yang akan merasakan ludahnya menjatuhi dia lagi. Dengan kata lain menanggung akibat ulah sendiri.
Di alam baka, saya menyaksikan di alam neraka sebagai berikut :
Ada seorang umat yang paling awal bersarana kepada saya dan telah belajar banyak sadhana. Suatu hari ia berselisih dengan sesama rekan sedharmanya, perselisihan ini tidak ada sangkut paut dengan Maha Guru, namun ia marah karena Guru tidak membelanya.
Tidak lama kemudian , kata-kata penuh fitnahanpun terlontar dari mulutnya, Banyak fitnahan yang tidak masuk akal dibuat begitu saja olehnya, sungguh aneh sekali !
Menghadapi fitnah yang demikian saya hanya memegang dua prinsip.
1. tidak memperdulikan
2. tidak berbuat apa-apa.
Sejak itu ia meninggalkan saya meninggalkan chen fo cung, lalu berguru pada seorang guru tua yang lain. Iapun merintis sebuah aliran baru, sayang sekali alirannya itu tidak berkembang. Konon setelah meninggalkan CFC ia memaki Maha Guru Lu dengan keji
Kemudian iapun meninggalkan guru tuanya itu. Alirannya tidak berkembang biasa-biasa saja sepi. Kemudian ia tiba-tiba meninggal dunia.!
Saya melihat dirinya di Neraka Batu Terbang. Di Neraka itu batu beterbangan bagai hujan meteor deras sekali, sedangkan ia berdiri diantara batu yang beterbangan, Kepingan batu melesat dengan tajamnya tepat menghantam tubuhnya, “tung ! tung !
Kepala pecah bersimbah darah, kulit sekujur tubuh dengan daging yang merekah dan hancur. Batu terbang mengoyak kulit, menyayat daging, sakitnya tidak kepalang pada saat terkena batu, tulang-tulangpun remuk. Akhirnya mati terserang batu, Namun setelah mati bukan berarti urusan selesai, ketika tertiup angin sejuk ia bangkit lagi dan batu terbang kembali menghantam dirinya kejadian hidup mati terus berulang, Saya sungguh kaget menyaksikan adegan tersebut. Saya bertanya kepada Raja Yama “Mengapa ada neraka batu terbang ?
Raja Yama menjawab : “ Orang yang memaki tanpa dasar akan masuk neraka batu terbang, orang yang memaki seorang Arya akan masuk neraka batu terbang, orang yang memaki Buddha dan Bodhisatva akan masuk neraka batu terbang.
“Darimana batu terbang itu muncul”
“Batu terbang muncul dari mulut, sekali memaki/fitnah berarti sekeping batu terbang, dua kali berarti dua keeping batu terbang dan seterusnya. Inilah yang dinamakan menanggung dari akibat ulah sendiri”
“ Bagaimana setelah karma vipaka berakhir ?”.
“Terlahir sebagai binatang rendah yang selalu ditindas habis-habisan”
Saya sangat sedih mendengar hal ini.
(diambil dari manifestasi neraka kisah di alam baka)
Semua cerita ini tergantung anda semua yang menilainya, bukan menakuti anda. Walaupun kelihatannya menakuti. Bagaimana tindakan anda mencerminkan pencapaian anda sekarang ! dari pikiran bisa dilihat pencapaian seseorang, saya hanya kasihan bagi para pemula yang tidak mengerti termakan hasutan anda, sementara kita telah memasuki zaman kegelapan, Dalam zaman kegelapan ini muncul Maha guru Lien shen yang mendirikan aliran tantra yang berkembang pesat seperti Padmasambhava yang muncul di Zaman kegelapan di Tibet.
Sekarang bencana lagi mengancam di seluruh wilayah dunia terutama di Indonesia, Bila di semua wilayah merata ada yang menjalankan sadhana sejati maka semua bencana dan malapetaka akan tersingkirkan. (sadhana dalam aliran tantra yang menakjubkan seperti sadhana peredam gempa, Dharani peredam kerusuhan, sadhana peredam bencana alam seperti lapindo dijalankan merata diseluruh wilayah).
Masalah ajaran-tantra mana yang asli Dalai lama atau master Lu Sheng yen semuanya asli masalahnya Cuma siapa yang sudah mencapai keberhasilan dalam sadhananya secara sederhana itu semua tergantung jodoh, Cuma jika ada yang mau mengadu domba, Dalai lama pernah ditanya master Lu apa warna genteng istana kalacakra, gak berani jawab ? buru buru pamit keluar. Jika seorang rinpoche sudah mencapai keberhasilannya dia sudah bisa menakluk bencana peperangan di tempat yang diinginkan dengan melakukan sadhana kalacakra, hevajra atau maha mayuri. Sedangkan di Tibet kita tahu sendiri keadaannya. Itu hukuman dari langit untuk rinpoche Tibet biar lebih serius menekuni sadhana jangan Cuma mengurusi politik.ke sana kemari gimana sadhananya bisa mencapai keberhasilan ?
Dalam zaman kegelapan ini muncul Maha guru Lien shen yang mendirikan aliran tantra yang berkembang pesat seperti Padmasambhava yang muncul di Zaman kegelapan di Tibet.
Sekarang bencana lagi mengancam di seluruh wilayah dunia terutama di Indonesia, Bila di semua wilayah merata ada yang menjalankan sadhana sejati maka semua bencana dan malapetaka akan tersingkirkan. (sadhana dalam aliran tantra yang menakjubkan seperti sadhana peredam gempa, Dharani peredam kerusuhan, sadhana peredam bencana alam seperti lapindo dijalankan merata diseluruh wilayah).
Masalah ajaran-tantra mana yang asli Dalai lama atau master Lu Sheng yen semuanya asli masalahnya Cuma siapa yang sudah mencapai keberhasilan dalam sadhananya secara sederhana itu semua tergantung jodoh, Cuma jika ada yang mau mengadu domba, Dalai lama pernah ditanya master Lu apa warna genteng istana kalacakra, gak berani jawab ? buru buru pamit keluar. Jika seorang rinpoche sudah mencapai keberhasilannya dia sudah bisa menakluk bencana peperangan di tempat yang diinginkan dengan melakukan sadhana kalacakra, hevajra atau maha mayuri. Sedangkan di Tibet kita tahu sendiri keadaannya. Itu hukuman dari langit untuk rinpoche Tibet biar lebih serius menekuni sadhana jangan Cuma mengurusi politik.ke sana kemari gimana sadhananya bisa mencapai keberhasilan ?
sorry jika komentar saya terlalu keras, peace okay...
namo buddhaya
dari dulu saya pengen bljr ttg buddha tantrayana.. kl di jakarta dan sekitarnya tempat ibadahnya itu dimana ya?