• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Renungan Harian/Saat Teduh.

Senin, 14 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 73:1-28

NIKMATILAH HIDUP INI
" Dengan nasihat-Mu Engkau menuntut aku...mengangkat aku ke dalam kemuliaan " (Mazmur 73:24)​

Saya mempunyai seorang anak yang masih berumur tujuh tahun, suatu saat ia menyampaikan pertanyaan kepada saya "kenapa kalau aku pingin mainan selalu dibilang nanti tapi kalau temanku kok langsung dibelikan sama mamanya?". Mendengar pertanyaan itu kadang saya merasa kasihan tetapi jawaban yang bisa ia mengerti. Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak pernah terlepas dari keinginan tetapi apakah keinginan-keinginan itu harus selalu dipenuhi?.

Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa Asaf juga menghadapi pergumulan berhubungan dengan materi, ia sempat membandingkan kehidupannya dengan orang-orang fasik. Mengapa hidup orang fasik terlihat lebih makmur, yang diinginkan selalu dipenuhi. Sebagai manusia biasa ia hampir jatuh tergelincir saat ia melihat kehidupan orang fasik penuh dengan kemujuran, tanpa ada kesakitan dan kesusahan. Tetapi Allah ternyata punya maksud untuk kehidupan Asaf, Allah mengangkat sehingga ia tidak sampai tergelincir meski beban yang ia rasakan sangat berat (ayat 21-22). Secara kasat mata mereka kelihatan damai sejahtera tetapi apakah demikian dengan hati mereka?.

Saudara, jangan biarkan berbagai keinginan dan iri hati menguasai kita, tetapi marilah kita selalu mengucap syukur kepada Bapa di surga akan apa yang kita alami dan nikmati hari lepas hari sehingga kita tidak hanyut oleh kehidupan orang-orang fasik terlebih lagi marilah kita selalu mendengar nasihat dan tuntunan Bapa di surga.

NIKMATILAH SETIAP BERKAT TUHAN DENGAN SUKACITA DAN UCAPAN SYUKUR
 
Selasa, 15 Mei 2007
Ayat Bacaan : Matius 1:18-23

DIA PASTI BUKA JALAN
" ...Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya." (Matius 24)​

Dalam buku "Kepuasan Sejati" Freddy W, pernah memuat hasil surveinya tentang kematian di salah satu harian surat kabar. Kematian tersebut bukan karena kecelakaan, penyakit ataupun pembunuhan, melainkan karena sebuah jalan pintas yang bernama bunuh diri. Bahkan sampai saat inipun kasus tersebut bukannya semakin berkurang, tetapi semakin bertambah. Jika ditelusuri maka masalah sepele seperti : banyak hutang, salah pengertian, ditolak pacar, mabuk, kalah judi, dll.

Harus diakui bahwa manusia pasti ounya masalah, tetapi mengapa harus mengambil jalan pintas seperti itu?. Firman Tuhan yang kita baca hari ini berbicara tentang Yusuf yang pernah menghadapi masalah (ayat 19). Bagaimana sikapnya setelah mengetahui bahwa Maria, tunangannya itu mengandung?. Ia sempat meragukan Maria sebagai seorang gadis baik. Dengan diam-diam ia hendak menceraikan Maria. Hal ini sangat manusiawi, sebab Yusuf merasa belum pernah berhubungan dengan Maria. Bagi Yusuf hal ini merupakan suatu masalah yang sangat amat serius. Dia tidak mau namanya tercemar di muka umum. Dia beranggapan bahwa itulah cara yang terbaik baginya. Tetapi ternyata, tidak demikian bagi Allah. Itulah sebabnya ketika Yusuf tidur, malaikat Tuhan menampakkan diri padanya, serta meyakinkan untuk tidak meragukan Maria dan tetap mengambil sebagai istrinya.

Saudara, jika hari ini kita sedang mengalami masalah, jangan cepat mengambil keputusan untuk lari dari masalah. Undang Yesus, pastikan Dia buka jalan bagimu.

SETIAP MASALAH, PASTI ADA JALAN KELUAR
 
waahhhhhh renungannya bagus2 kk
jadi kalo ga sempet buka alkitab bisa buka ke sini donk
maju terus dalam Tuhan,

regards,

passionate.
 
Ya klo sempet ya buka Alkitab donk, moga2 renungan ini bisa menguatkan kita semua ya...:D

GBU.....:)
 
Kamis, 17 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 28

TUHAN PERISAIKU
" Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku, kepada-Nya aku percaya... " (Mazmur 28:7).​

Doa dan pengakuan iman : Alamat doa kepada Allah di tempat yang Maha Kudus (ayat 1a, 2b). Daud mengakui bahwa Tuhan itu Gunung batu, tempat berlindung paling aman. Dialah perisai yang tidak mampu ditembus oleh senjata musuh. Allah sigap, cepat menolong dan tidak lambat. Tanpa mau hidup sama seperti kelakuan orang fasik (ayat 3). Dalam doa pun Daud meminta keadilan Allah terhadap kelakuanorang berdosa (ayat 4). Daud menyerahkan hak penghakiman kepada Allah dan ia tidak mau main hakim sendiri. Tabur tuai : Orang berdosa acuh, tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan, sesuatu sikap penghinaan dan menyepelekan hal-hal rohani (ayat 5a) bagi orang itu Tuhan pasti menghukumnya secara dahsyat (ayat 5b).

Doa terkabul : Tuhan mendengar dan mengabulkan doa yang tulus, jujur, dan yang hidup kudus (ayat 6). Tuhan layak dipuji, sebab Dia mengabulkan doa. Jangan lupa bersyukur dan berterimakasih kepada-Nya bila doa telah dikabulkan.

Tuhan pusat hidup : Perisai Daud hanya Tuhan, bukan yang lain dan imannya ia pusatkan kepada-Nya (ayat 7a). Tuhan menolongnya dan mengeluarkan dia dari masalah hidup yang berat. Hatinya lega dan dapat bersukacita karena kemenangan atas persoalannya (ayat 7b).

Doa syafaat : Daud menutup Mazmur 28 ini dengan doa syafaat untuk keselamatan dan pemeliharaan umat manusia (ayat 9). Kerinduan hatinya yang terdalam adalah keselamatan manusia. Bagaimana dengan kita dalam menanggapi kasih Allah.

TUHAN PERISAI HIDUP YANG HANDAL
 
bole nyumbang renungan disini juga ga?
aku mungkin ada juga renungan2 bagus:)
 
Boleh2 aja kok, terbuka untuk umum....:D
 
Jum'at, 18 Mei 2007
Ayat Bacaan : Wahyu 2:12-17

PENGAJARAN YANG BENAR
" Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku " (Mazmur 119:105).​

Kitab Wahyu adalah tegoran bagi gereja-gereja saat ini, di mana banyak orang yang beriman kepada Tuhan Yesus dan mereka mau setia kepada-Nya, namun ada tindakan yang tidak sesuai dengan pengajaran yang benar.

Jemaat di Pergamus memiliki iman yang teguh kepada Tuhan Yesus, sehingga dikatakan "Aku tahu di mana engkau diam... di tempat takhta Iblis... dan engkau tidak menyangkal nama-Ku " (ayat 13). Ini menunjukkan bahwa jemaat Pergamus memiliki iman yang teguh sehingga sekalipun mereka dalam posisi yang berbahaya yakni di tempat takhta Iblis mereka masih tetap dapat bertahan dalam iman percaya mereka. Namun ada sesuatu yang tidak disukai oleh Allah yaitu mereka menganut ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus. Ajaran Bileam mengizinkan makan persembahan berhala berarti ikut dalam penyembahan berhala tersebut atau paling tidak menyetujui penyembahan berhala. Sedangkan kita tahu tidak jika hati mulai bercabang atau mendua maka Tuhan akan murka terhadap kita.

Saudara, iman tanpa disertai pengajaran yang benar akan berakibat penyelewengan atau pelanggaran terhadap firman Tuhan, yang pada akhirnya Tuhan tidak berkenan kepada kita. Oleh karena itu sekalipun kita telah memiliki iman yang teguh namun tetap harus disertai dengan pengajaran yang benar supaya Tuhan berkenan dan kita tidak jatuh dalam murka Allah. Pengajaran yang benar sumbernya firman Tuhan.

PENGAJARAN YANG BENAR AKAN MEMBAWA IMAN KITA SEMAKIN KOKOH
 
Sabtu, 19 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 29:1-11

CARA TUHAN BERBICARA
" Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu... "​

Ketika akhir tahun 2004, Aceh dan Nias diguncang oleh gempa dahsyat dan Tsunami yang memporak-porandakan semua. Harta dan nyawa habis ditimpa oleh Tsunami tersebut, sehingga ada yang berkata : "Baru sedikit kuasa Tuhan ditunjukkan".

Dari sejak awal, ketika Tuhan berkata, "Jadilah terang" (kejadian 1:3). Ia selalu mengatur alam ini dengan Firman-Nya. Dalam Mazmur 147, Raja Daud memberikan contoh bagaimana Tuhan menurunkan salju, mencairkan es dan menggerakkan angin di air (ayat 15-18).

Hal lainnya di dalam bacaan kita hari ini, digambarkan lebih lanjut tentang suara Tuhan, di mana pemazmur mendengarnya bagai suara badai yang mengguntur. Ia sadar bahwa hal ini adalah salah satu bukti kuasa Tuhan. Ayat demi ayat menjelaskan bagaimana suara Tuhan mengguntur (ayat 3) suara itu ada di atas air ; (ayat 4) semarak dan penuh kekuatan ; (ayat 5), mematahkan pohon aras, (ayat 6) membuat gunung Libanon melonpat-lompat bagai anak lembu ; dan (ayat 7) menyemburkan api di atas segalanya, bahkan di tengah-tengah kekacauan dunia ini.

Hal ini masih berlaku hingga saat ini bahkan selama-lamanya. Sejak zaman Nuh sampai saat ini, tetap sama : "Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selema-lamanya" (Mazmur 29:10). Tuhan memakai cara yang bermacam-macam untuk berbicara kepada manusia, namun apakah kita mendengar-Nya?.

SETIAP PERISTIWA DAHSYAT MEMPERINGATKAN KITA UNTUK MENYIAPKAN DIRI
 
Minggu, 20 Mei 2007
Ayat Bacaan : Yesaya 30:18-26

PENGHARAPAN
"Sebab itu Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu..."​

Beberapa tahun yang lalu saya melayani seorang ibu yang mengidap penyakit kanker darah. Ia seorang kaya dan murah hati. Ia juga mempunyai banyak sahabat terutama para pendeta dan penginjil. Ketika dokter memberi vonis bahwa ia hanya akan bertahan hidup selama tiga bulan, maka muncul dua macam reaksi yang berbeda dari sahabat-sahabatnya termasuk dari para pendeta dan penginjil yang mengunjunginya. Yang pertama adalah kelompok yang langsung mempersiapkan si ibu untuk mengakui segala dosa dan kesalahan dan kelompok kedua adalah mencoba dan berharap kesembuhan meskipun dokter sudah memvonis sedemikian rupa. Kelompok ini mencoba berharap kepada Tuhan di tengah-tengah kesulitan.

Dalam teks kita hari ini kita menemukan beberapa janji Tuhan mendorong kita untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita (ayat 18). Dikatakan bahwa Allah akan bangkit menyayangi kita (ayat 19). Ia akan mendengar teriakan kita dan akan menjawab doa-doa kita. Ketiga, Tuhan akan memberkati umat yang senantiasa mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya (ayat 23-25). Tuhan akan mengubah mata hati yang buta, mengganti kegelapan dengan bulan purnama (ayat 26).

Pengharapan adalah salah satu dari tiga unsur yang sangat penting dalam hidup umat manusia selain iman dan kasih. Jika iman berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan dan kasih menyatakan bagaimana iman itu bertumbuh, maka pengharapan adalah kemampuan untuk mengekspresikan iman kepada Tuhan.

BERHARAP KEPADA MANUSIA PASTI MENGECEWAKAN
 
Senin, 21 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 132:1-18

APA YANG DIINGAT TUHAN TENTANG KITA?
"Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku". (Mazmur 69:9).​

Hampir semua Negara memberi penghargaan terhadap tokoh-tokoh nasionalnya dengan mencantumkan nama-nama mereka sebagai tanda untuk mengingat jasa-jasa mereka. Di Indonesia kita menemukan nama seperti : Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdana Kusuma, Jln Jendral Sudirman. Demikian halnya dalam Alkitab di mana pemazmur menuliskan Mazmur 132 ini untuk mengingat jasa-jasa Daud sebelum ia meninggal dunia.

Teks kita hari ini menjelaskan apa yang diingat pemazmur mengenai Daud yaitu penderitaannya dalam mempersiapkan tempat untuk tabut Allah. Pada saat kehidupan imam Eli dan raja Saul, tabut Allah dilecehkan, dari Efrata dipindahkan ke Kiryat Yearim, tidaklah heran Mazmur 132 menyebutkan hal itu. Tabut Allah dipindahkan ke sini, dan dipindahkan ke sana. Setelah Daud menjadi raja di Israel, ia ingat akan tabut Allah. Ia memindahkan tabut Allah ke Yerusalem.

Menghormati Allah dan memberikan tempat kediaman yang bersih dan nyaman untuk kehadiran-Nya adalah tugas penting kita. Kita harus mempunyai tekad seperti Daud, untuk menjadikan hidup dan pelayanan menjadi tempat di mana Allah hadir dengan nyaman. Marilah kita menjadikan keluarga kita menjadi tempat kediaman-Nya yang nyaman untuk seterusnya.

TUHAN MEMBERKATI KELUARGA YANG MEMBERIKAN TEMPAT YANG LAYAK UNTUK KEHADIRAN-NYA
 
Selasa, 22 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 29

ALLAH YANG MAHA BESAR
"Kepada Tuhan, hai penghuni sorgawi, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan". (Mazmur 29:1)​

Allah pusat penyembahan : Kebesaran Allah nampak dalam arah penyembahan penduduk Sorga yang memusatkan penyembahan kepada-Nya. Nama-Nya layak untuk seterusnya dan selamanya (ayat 1-2a). Pusatkan penyembahan saudara hanya kepada Allah, bukan kepada manusia. Kekudusan para penyembah : Dalam penyembahan tidak boleh sembarangan atau asal-asalan saja, sebab para penyembahan harus hidup dalam kekudusan. Ketidakkudusan penyembah akan mencemarkan makna penyembah. Allah layak disembah : Sebab firman-Nya berkuasa melindungi alam ciptaan-Nya. Firman-Nya penuh kuasa : Tidak ada yang dapat menandingi kuasa dan semarak firman-Nya.

Allah berkuasa atas alam : Dia layak disembah, sebab kekuatan firman-Nya dahsyat berkuasa mematahkan pohon aras (pohon kuat di antara pohon-pohon hutan). Pohon paling kuat tidak sekuat kekuatan firman-Nya (ayat 5). Firman-Nya berkuasa membuat gunung Libanon dan gunung Siryogoncang, sebab tidak tahan menghadapi hadirat Tuhan (ayat 6). Suara firman-Nya menyemburkan nyala api yang siap menghanguskan tiap dosa, sehingga tidak ada sesuatupun yang tahan menghadapi api-Nya (ayat 7). Padang gurunpun gemetar dan tidak tahan menghadapi kuasa firman-Nya (ayat 8).

Dia berkuasa di bumi dan di kekekalan sebagai Raja untuk selama-lamanya (ayat 10). Doa berkat : Isinya agar Tuhan memberikan kekuatan kepada umat-Nya dan biarlah berkat dan damai sejahtera-Nya kepada umat-Nya (ayat 11).

TUHAN RAJA MAHA BESAR YANG LAYAK DIMULIAKAN
 
Rabu, 23 Mei 2007
Ayat Bacaan : Yosua 10:1-15

KUASA DOA
"...ia berkata di hadapan orang Israel : "Matahari berhentilah di atas Gibeon..." (Yosua 10:13b).​

Sering kita mendengar orang berkata : "Tidak ada yang dapat kita lakukan kecuali berdoa". Dari ungkapan ini seolah-olah "doa" hanyalah alternatif terakhir dari tindakan kita untuk menyelesaikan semua pergumulan kita. Ini adalah suatu kesalahan yang fatal yang sering dilakukan hampir oleh semua orang percaya.

Firman Tuhan ini mengingatkan kepada kita betapa luar biasanya kuasa doa orang percaya. Dalam kitab Yosua ini diceritakan bahwa orang Gibeon sedang dikepung oleh pasukan gabungan dari Amori, Hebron, Yarmut, Lakhis, dan Eglon. Orang Gibeon ketakutan karena mereka tidak mengenal Allah yang disembah oleh Israel, yang mereka tahu hanyalah orang Israel adalah bangsa yang kuat sehingga mereka minta pertolongan bangsa Israel. Bangsa Israel yang dipimpin oleh Yosua akan datang membantu orang Gibeon. Sebelum datang membantu, Yosua sudah berdoa kepada Allah dan kita lihat kuasa doa yang dinaikkan oleh Yosua, bahwa Allah menyerahkan para musuhnya kepada Yosua. Selanjutnya kita juga dapat melihat kuasa doa Yosua yaitu matahari terhenti di atas Gibeon dan bulan di atas Ayalon (ayat 12).

Saudara, melihat dua kejadian yang luar biasa itu masihkah kita menjadikan "doa" sebagai suatu alternatif terakhir untuk mencari jalan keluar bagi semua masalah kita, ataukah sekarang kita sadar bahwa doa adalah kekuatan yang seharusnya kita andalkan dalam menghadapi semua masalah?. Jadikan doa sabagai sarana perjumpaan dengan Tuhan.

DOA ADALAH KEKUATAN YANG MAHA DAHSYAT BAGI ORANG PERCAYA
 
Kamis, 24 Mei 2007
Ayat Bacaan : Keluaran 3:1-14

DIPANGGIL UNTUK DIPAKAI ALLAH
"Jadi sekarang pergilah,...orang Israel keluar dari Mesir" (Keluaran 3:10).​

Pilihan dan panggilan Tuhan terhadap Musa sebagai pemimpin bangsa Israel sudah ditetapkan sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Hal tersebut terlihat jelas dari cara Allah menyelamatkan dirinya dari kekejaman Firaun terhadap anak laki-laki orang Ibrani yang lahir pada saat itu. Pilihan dan panggilan Musa sebagai hamba Allah kekal sifatnya, maka tidak dapat dibatalkan oleh apapun dan siapapun, termasuk pengalaman dan kegagalan Musa masa lalu.

Bacaan kita hari ini mengisahkan tentang panggilan Musa. Tuhan memanggil Musa untuk menghadap Firaun. Perlu diingat bahwa hal ini bukanlah hal baru, karena Musa sendiri pernah berjuang untuk membela orang Israel dengan jalan membunuh orang Mesir. Yang mungkin menjadi trauma adalah Musa ditolak oleh saudara sebangsanya, orang Israel di Mesir, pada saat ia mau mendamaikan mereka yang sedang berkelahi. Dan karena itulah Musa lari ke Midian dan hidup sebagai penggembala, mengambil anak Yitro sebagai istri seolah-olah tidak ada lagi hubungan antara dirinya dengan panggilan Tuhan. Tetapi di tengah-tengah tugasnya sebagai gembala, Tuhan memanggil dia untuk pergi dan menghadap Firaun untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir. Musa taat kepada Tuhan, ia tinggalkan semuanya, ia siap menghadap Firaun, dan ia memimpin Israel.

Saudara, ladang telah menguning tetapi penuai sedikit. Banyak orang menjawab panggilan Tuhan dengan banyak pertimbangan. Tetapi ingat, jika Ia memanggil seseorang maka Ia akan memakai sesuai dengan rencana-Nya.

TAAT ITULAH JAWABAN YANG MEMBAWA KITA MASUK PUSAT KEHENDAK-NYA
 
Jum'at. 25 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 1:1-6

INDAHNYA KEBAHAGIAAN
"Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan..." (Mazmur 40:5).

Kebahagiaan adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh semua orang tanpa terkecuali, sekalipun sulit memperolehnya. Mengapa? Kerena sebagian orang cenderung menganggap bahwa kebahagiaan itu terletak di luar dirinya yaitu pada uang, harta, kedudukan dan popularitas dan lain-lain. Kalau itu konsepnya maka tidak heran bila ada orang yang rela mengorbankan apa saja demi untuk menggapainya.

Saudara, kebahagiaan yang sesungguhnya tidak terletak di luar kita, melainkan kebahagiaan itu ada di hati kita yaitu pada pikiran yang terbatas dari niat-niat buruk, terletak pada jiwa yang terbebas dari segala keinginan jahat. Pemazmur katakan : "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh".

Buat apa uang banyak kalau kita tidak menikmatinya? Buat apa punya harta yang banyak kalau itu justru mendatangkan malapetaka dan bukan kebahagiaan? Buat apa popularitas dan jabatan kalau itu tidak membuat kita tenang? Prinsipnya jangan menganggap semua itu sebagai sumber kebahagiaan. Memang kita butuh uang, tetapi uang bukan segala-galanya. Kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang.

Saudara, firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita dapat menikmati apa yang ada, bersyukurlah dengan yang kita miliki. Kita harus tetap sadar dan waspada jangan membiarkan hati dan pikiran kita dikuasai oleh niat dan keinginan-keinginan yang buruk sehingga hidup kita tidak terombang-ambingkan oleh rupa-rupa ajakan dan tawaran dunia yang sia-sia.

KEBAHAGIAAN DI DALAM YESUS ADALAH KEBAHAGIAAN YANG SEJATI
 
Sabtu, 26 Mei 2007
Ayat Bacaan : Hosea 5:8-14

IDOLA
"...Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu....?"​

Idola adalah suatu yang kita kagumi dan andalkan dalam hidup kita. Kita mengenal di dalam acara TV yang menanyangkan idola-idola kita, seperti Indonesia Idol, Akademi Fantasi, KDI, dan sebagainya. Masyarakat disuruh menggunakan SMS untuk mendukung para idolanya.

Umat Tuhan pada waktu itu juga demikian. Mereka mengidolakan Asyur yang dinilai dengan kacamata manusia mampu melepaskan mereka dari kesusahan karena dosa mereka (ayat 1-7). Apakah manusia mampu?.

Mereka sadar akan keberadaannya dalam hukuman Allah! Ayat 13 : Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya...". Hal ini menunjukkan bahwa manusia sadar akan keberadaannya. Kita sadar akan penyakit kita, tetapi ingin berusaha keluar dari hal ini, dengan mengandalkan dahulu idola kita. Padahal jalan keluar yang tepat untuk mereka ialah datang kepada Tuhan. Tuhan menginginkan umat Tuhan kembali kepada-Nya dan menaati hukum-hukum Allah.

Allah tidak menginginkan manusia itu hidup dalam dosa. Ia ingin manusia hidup takut akan Dia. Manusia memiliki kehendak bebas, ia dapat memilih ikut Tuhan atau tidak. Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada manusia. Efraim dan Yehuda mengajarkan kepada kita, bahwa kita jangan mengidolakan manusia dengan berlebihan untuk menutupi kelemahan kita, melainkan kita mengidolakan Tuhan sehingga kita terbuka di hadapan Tuhan untuk penyelesaian segala dosa dan kesalahan kita.

MENGANDALKAN MANUSIA MEMBUAT MANUSIA SEMAKIN TERJERUMUS
 
Senin, 28 Mei 2007
Ayat Bacaan : Ester 4:10-17

SI-BINTANG YANG MELAWAN ARUS
"...sesungguhpun berlawanan dengan undang-undang, kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati...." (Ester 4:16b)​

Ester yang artinya "bintang" adalah salah seorang tokoh wanita Yahudi yang terkenal sebagai ratu Persia, yang mau mempertaruhkan nyawanya bagi bangsanya. Mengapa dia mau dijuluki demikian? Gien Karsen, mengatakan bahwa cerita Ester ini seperti dongeng seribu satu malam yang dicampur dengan bau menusuk kamar gas Hitler yang kejam.

Saudara, Ester seorang wanita muda yang cantik wajah dan perangainya, dan itu telah memikat hati raja Ahasyweros yang memperistrikannya. Pada suatu ketika dia diperhadapkan dengan suatu pergumulan yang berat. Dia mendapat berita dari Mordekhai pamannya bahwa bangsa Yahudi di Babel akan dibunuh. Ester diminta untuk mengusahakan kelepasan dengan menghadap raja, suaminya. Sebagai bagian dari bangsa Yahudi, Ester pastilah merasa sedih tetapi di pihak lain dia pun merasa takut menghadap raja, kalau tidak dipanggil, karena hal itu bisa berakibat kematian. Bingung dan menegangkan! Keadaan itu makin mendesak sehingga Ester harus segera mengambil keputusan. Dia mengadakan doa puasa selama 3 hari bersama dengan semua orang Yahudi yang berada di Babel, kemudian dengan langkah iman dia memberanikan diri menghadap raja dengan risiko kematian.

Akhirnya puji Tuhan, raja pun berkenan kepada doa dan permohonannya, Tuhan memakai raja Ahasyweros untuk menyelamatkan bangsanya. Ester menjadi pahlawan "berbintang" yang memimpin bangsanya lepas dari kematian, sedangkan Haman musuh mereka dihukum mati.

JADILAH BINTANG DALAM PENYELAMATAN DARI KEMATIAN KEKAL
 
Selasa, 29 Mei 2007
Ayat Bacaan : Markus 10:35-45

MENJADI HAMBA DARI SEMUA
"dan barangsiapa ingin menjadi yang termuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba..." (Markus 10:44).​

Prof. Himawan Riswanda yang meninggal awal Agustus 2006 disebut sebagai Eagle Flies Alone (elang selalu terbang tinggi sendiri) seorang yang berpenampilan sederhana, tidak mali naik sepeda motor ke kampus, akrab dengan mahasiswa, ia pernah bilang kepada anak-anaknya : "Jangan malu pergi ke kampus dengan sepeda motor".

Firman Tuhan yang kita dengar pada hari ini ialah supaya menjadi hamba dari semua, bila ingin diutamakan orang lain. Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya tatkala murid-murid-Nya mengejar yang lebih utama, merasa lebih utama dari yang lain, tidak mau menjadi "anak buah". Tuhan Yesus menjelaskan bahwa penguasa di dunia memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan keras atas rakyatnya namun bagi para murid justru sebaliknya. Seorang pelayan Tuhan adalah seorang hamba dan rela duduk di tempat yang "belakang", rela merendah. Tapi pada saat ini relakah kita bila tidak diutamakan, relakah kita bilda kadang-kadang disepelekan oleh orang lain, atau tidak dianggap apa-apa oleh orang? Namun jika kita mampu menanggung dengan tabah semua itu, kita memuliakan Tuhan. Riswanda (alm) rela dianggap rendah padahal dia itu adalah seorang guru besar di UGM, yang sangat dihormati karena ilmunya. Baiklah kita juga rela dianggap rendah di rumah tangga, di kantor kita dan di mana saja demi Tuhan Yesus Kristus yang sudah rela datang mengurbankan nyawa-Nya. Teladanilah Tuhan Yesus yang telah merendahkan diri-Nya.

MENJADI SEORANG PELAYAN NAMPAK DALAM KERENDAHANNYA.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.