boy888
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 9927
- Sejak
- 29 Des 2006
- Pesan
- 2.851
- Nilai reaksi
- 333
- Poin
- 83
Senin, 14 Mei 2007
Ayat Bacaan : Mazmur 73:1-28
Saya mempunyai seorang anak yang masih berumur tujuh tahun, suatu saat ia menyampaikan pertanyaan kepada saya "kenapa kalau aku pingin mainan selalu dibilang nanti tapi kalau temanku kok langsung dibelikan sama mamanya?". Mendengar pertanyaan itu kadang saya merasa kasihan tetapi jawaban yang bisa ia mengerti. Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak pernah terlepas dari keinginan tetapi apakah keinginan-keinginan itu harus selalu dipenuhi?.
Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa Asaf juga menghadapi pergumulan berhubungan dengan materi, ia sempat membandingkan kehidupannya dengan orang-orang fasik. Mengapa hidup orang fasik terlihat lebih makmur, yang diinginkan selalu dipenuhi. Sebagai manusia biasa ia hampir jatuh tergelincir saat ia melihat kehidupan orang fasik penuh dengan kemujuran, tanpa ada kesakitan dan kesusahan. Tetapi Allah ternyata punya maksud untuk kehidupan Asaf, Allah mengangkat sehingga ia tidak sampai tergelincir meski beban yang ia rasakan sangat berat (ayat 21-22). Secara kasat mata mereka kelihatan damai sejahtera tetapi apakah demikian dengan hati mereka?.
Saudara, jangan biarkan berbagai keinginan dan iri hati menguasai kita, tetapi marilah kita selalu mengucap syukur kepada Bapa di surga akan apa yang kita alami dan nikmati hari lepas hari sehingga kita tidak hanyut oleh kehidupan orang-orang fasik terlebih lagi marilah kita selalu mendengar nasihat dan tuntunan Bapa di surga.
Ayat Bacaan : Mazmur 73:1-28
NIKMATILAH HIDUP INI
" Dengan nasihat-Mu Engkau menuntut aku...mengangkat aku ke dalam kemuliaan " (Mazmur 73:24)
Saya mempunyai seorang anak yang masih berumur tujuh tahun, suatu saat ia menyampaikan pertanyaan kepada saya "kenapa kalau aku pingin mainan selalu dibilang nanti tapi kalau temanku kok langsung dibelikan sama mamanya?". Mendengar pertanyaan itu kadang saya merasa kasihan tetapi jawaban yang bisa ia mengerti. Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak pernah terlepas dari keinginan tetapi apakah keinginan-keinginan itu harus selalu dipenuhi?.
Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa Asaf juga menghadapi pergumulan berhubungan dengan materi, ia sempat membandingkan kehidupannya dengan orang-orang fasik. Mengapa hidup orang fasik terlihat lebih makmur, yang diinginkan selalu dipenuhi. Sebagai manusia biasa ia hampir jatuh tergelincir saat ia melihat kehidupan orang fasik penuh dengan kemujuran, tanpa ada kesakitan dan kesusahan. Tetapi Allah ternyata punya maksud untuk kehidupan Asaf, Allah mengangkat sehingga ia tidak sampai tergelincir meski beban yang ia rasakan sangat berat (ayat 21-22). Secara kasat mata mereka kelihatan damai sejahtera tetapi apakah demikian dengan hati mereka?.
Saudara, jangan biarkan berbagai keinginan dan iri hati menguasai kita, tetapi marilah kita selalu mengucap syukur kepada Bapa di surga akan apa yang kita alami dan nikmati hari lepas hari sehingga kita tidak hanyut oleh kehidupan orang-orang fasik terlebih lagi marilah kita selalu mendengar nasihat dan tuntunan Bapa di surga.
NIKMATILAH SETIAP BERKAT TUHAN DENGAN SUKACITA DAN UCAPAN SYUKUR