• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Informasi Tentang Dunia Islam

Lebaran di Jalur Gaza: Antara Jihad, Agresi dan Keceriaan Anak Palestina




[ 19/10/2007 - 07:06 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cpantaigazaceria_300_0.jpg


Keceriaan anak-anak Palestina di pantai Gaza di hari lebaran


Infopalestina-Gaza: Antara berjaga-jaga di perbatasan, bersilaturahim dan mengunjungi keluarga para syuhada’ dan tahanan, begitulah para mujahidin Palestina menghabiskan hari raya idul fitri tahun ini. Lembara pertama paling hidup dan aman di Jalur Gaza.​
Tiga jam sebelum pelaksanaan shalat id, para mujadihin al Qassam berjibaku senjata dengan pasukan penjajah Zionis Israel yang merangsek masuk di daerah Qarara yang terletak di sebelah timur Khan Yunis, wilayah selatan Jalur Gaza. Setelah terjadi pertempuran sengit akhirnya para mujahidin berhasil memaksa pasukan penjajah mundur. Sementara para mujahidin kembali menunaikan syiar hari raya guna menyiapkan kembali tugas jihad yang baru.​
Abu Muadz, seorang komandan lapangan di barisan terdepan yang bersiaga di perbatasan timur Khan Yunis mengatakan, “Bagi kami, tidak ada bedanya malam hari raya dengan yang lainnya. Kami berjaga di barisan terdepan di perbatasan timur Khan Yunis. Pengalaman kami dengan musuh telah mengajarkan tidak ada bedanya antara hari-hari lembaran dengan yang lainnya. Untuk itu, kami para mujahidin selalu bersiap siaga untuk melakukan perlawanan dan menghadang (musuh).”​
Abu Muadz menyebutkan, salah satu kesatuan front terdepan mujahidin mengungkap adanya aksi penyusupan yang dilakukan kesatuan khusus Zionis Israel dan terjadi baku senjata dengan mereka. Para pejuang berhasil meledakan bom di tengah-tengah komplotan penjajah dan memaksa mereka melarikan diri dari Jalur Gaza. Kemudian paginya para mujahidin langsung ikut menunaikan kebahagiaan lebaran bersama kelurga dan kerabat mereka.​
Pejuang Palestina ini melanjutkan, “Kami telah ditaqdirkan untuk menghidupkan malam kami dengan berjaga dan berjihad di jalan Allah. Dan siangnya mengisi hidup kami bersama manusia. Kami hidup dengan kegembiraan dan kepedihan mereka. Sekarang adalah hari-hari lebaran, kami hidupkan dan berbahagia meskipun kami menghadapi embergo dan agresi.”​
Lebaran tidak menghalangi para mujahidin Palestina untuk terus melanjutkan kesiagaan dan kesiapan mereka menghadapi agresi musuh. Slogan mereka adalah selalu “siap siaga di medan pertempuran”.​
Hari kedua lembara di Palestina dibasahi oleh darah seorang pejuang al Qassam, Khadhar Hasan Naeem (22) asal Beit Hanun, wilayah utara Jalur Gaza, yang gugur dalam serangan Zionis Israel saat berjaga di front terdepan perbatasan. Ini sekali lagi menegaskan kesiapan para mujahidin dan sekaligus tabiat lebaran di Palestina yang senantiasa disirami darah para syuhada.​
Sementara di tengah-tengah kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza, lembaran tahun ini nampak lebih manusiawi. Nampak aktivitas yang semarak dan jalan-jalan dipenuhi anak-anak dengan keceriaan mereka menyambut datangnya lebaran.​
Keceriaan nampak di rumah-rumah para pekerja Palestina yang mendapatkan THR 100 dolar, yang diberikan oleh pemerintah Haniyah untuk sekitar 47 ribu pekerja Palestina yang mengalami kondisi ekonomi paling sulit. Sehingga dapat membantu memberikan keceritaan lebaran buat anak-anak mereka.​
Ahmad Abdul Rauf, salah seorang pekerja Palestina yang mendapatkan THR mengungkapkan kebahagiaannya. “Alhamdulillah, kami bersyukut kepada Allah pada akhirnya kami mendapatkan orang yang mau melihat penderitaan kami. Kami menghargai uluran mulia dari PM Ismail Haniyah yang telah membantu kami menjelang lebaran, meski di tengah-tengah embargo dan blokade yang dihadapi pemerintahnya.”​
Militer Israel memang terus mengetatkan blokade dan embargo terhadap Jalur Gaza, di tengah-tengah pengaduan bahwa ada pihak-pihak Palestina dan regional yang ikut serta dalam menggenjet pemerintahan Haniyah di Jalur Gaza, untuk menghalangi pemerintah menunaikan kewajibannya.​
Husain Shadiq, pekerja Palestina lain mengungkapkan, pada awalnya tidak bisa dipercaya ketika sebelum lebaran ada pengumuman pemerintahan “Abul Abd” (gelar yang diberikan kepada PM Ismail Haniyah) memberikan bantuan dana, membayar gaji, THR dan pinjaman lunak. Karena pemerintahannya dalam kondisi diembargo dan diblokade. Husain Shadiq menambahkan, “Alhamdulillah, akhirnya kami bisa memberikan keceriaan kepada anak-anak kami dan kami bisa merayakan lebaran sebagaimana yang lainnya.”​
Dengan diterimanya bantuan oleh para pekerja maupun gaji oleh seluruh pegawai, baik dari pejabat di Ramallah maupun di Jalur Gaza, maka kaum wanita adalah yang paling mendapatkan manfaat terbesar dari kondisi ini. Ummu Yasir, salah seorang warga Gaza menututkan, “Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini berlipat ganda. Siapa yang tidak mendapatkan dari pejabat Ramallah mereka mendapatkan dari pemerintah Gaza. Bahkan para pekerja dan pegawai yang tidak mendapatkan selama bertahun-tahun, kali ini Allah telah memuliakan mereka dengan bantuan,” ungkapnya sambil tersenyum kepada koresponden Infopalestina.​
Warga Palestina di Jalur Gaza pun akhirnya menjalani lembaran dengan berkunjung dan bersilaturahim dengan keluarga dan kerabat sambil membawa “hadiah” dan oleh-oleh. Sementara para tahun-tahun sebelumnya mereka hanya bisa berkunjung tanpa membawa apa-apa.​
Kebahagiaan juga dirasakan para pedagang, termasuk penjuang mainan anak-anak. Mahmud, seorang penjual mainan anak-anak di Jalur Gaza mengatakan dirinya merasakan tahun ini terjadi penjualan sangat besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jelas bahwa pemberian bantuan dan pembayaran gaji kepada para pegawai memiliki dampak terhadap membaiknya aktivitas jual beli.​
Kebahagiaan dan keceriaan nampak di wajah anak-anak Jalur Gaza yang tengah bermain di jalan-jalan dan tempat rekreasi. Seperti biasanya, permaian yang paling digemari anak-anak Palestina adalah permaitan “Yahudi dan Pahlawan Berani Mati”. Sebagian besar anak-anak Palestina lebih memilih memerankan “Pahlawan Berani Mati”, yaitu para pejuang yang berhasil mengusir serdadu-serdadu penjajah Zionis Israel.​
Dan seperti biasanya di seetiap lebaran tiba, selain berkunjung dan bersilaturahim ke keluarga dan kerabat mereka, warga Palestina di Jalur Gaza senantiasa berkunjung ke keluarga para syuhada dan tahanan Palestina secara khusus. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Humas Gerakan Hamas dan Ikatan Majid Jalur Gaza, di sepanjang kota-kota di Jalur Gaza dengan program kunjungan khusus. Bahkan dibentuk panitia khusus di setiap wilayah untuk melakukan kunjungan ke keluarga syuhada dan tahanan sambil memberikan hadiah kepada mereka sebagai ungkapan kepedulian yang tinggi, kerena telah mempersembahkan keluarga dan anak mereka dalam jihad dan perlawanan demi membebaskan tanah Palestina. Meskipun hal itu tidak meniadakan kepedulian mereka di hari-hari yang lain. (seto)
 
Sepekan Israel Gelar 34 Operasi Serangan, 54 Korban



[ 19/10/2007 - 01:27 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cistangkap_300_0.jpg



Ramallah – Infopalestina: Serdadu Israel kembali meningkatkan eskalasi represifnya terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat. Selama sepekan saja mereka menggelar 34 operasi .
Seperti ditegaskan oleh Pusat HAM Palestina dalam laporan pekanannya, operasi itu digelar di penjur kota-kota, desa-desa dan kamp pengungsi di Tepi Barat di tengah pertemuan antara presiden Palestina dan pemerintah Israel. Ini berarti selama sehari mereka melakukan operasi sebanyak lima kali rata-rata sejak 11 hingga 17 Oktober ini.
Lagi-lagi yang menjadi sasaran operasi adalah puluhan bangunan, rumah warga. Serdadu Israel juga melakukan penembakan secara membabi buta kepada warga. Terutama anak-anak dan wanita yang mendapatkan perlakukan teror dari serdadu Israel.
Dalam operasi itu Israel menangkap sedikitnya 54 warga, lima di antaranya anak-anak dan seorang perempuan. Sehingga jumlah warga yang ditangkap Israel selama sejak awal tahun ini mendacai 2146 orang.
Selama ini juga Israel merusak sebuah rumah yang sedang dibangun dan akan rampung di kota Qalqilah milik warga Palestina dengan sebuah buldoser.
Tindakan represif Israel terhadap rakyat ini terjadi di tengah pertemuan dan kontak yang dibangun oleh pemerintah Palestina dan pemerintah penjajah Israel untuk persiapan konferensi musim gugur prakarsa Presiden Amerika Serikat George W. Bush. (bn-bsyr)
 
AS Kembali Tewaskan Perempuan dan Anak-anak




Senin, 22 Oktober 2007

TentaraAS kembali mengorbankan warga sipil Iraq. NamunmiliterAS berdalih tidak tahu adanya anak-anak dan perempuan yang ikut terbunuh

Hidayatullah,com--Militer Amerika Serikat di Iraq mengklaim berhasil menewaskan 49 pelaku kejahatan dalam tiga penggerebegan berbeda di kota Sadr, Baghdad, Iraq kemarin. "Korban adalah kelompok penjahat yang biasa melakukan penculikan," jelas mereka.
Namun sumber-sumber di Iraq mengungkapkan kalau para korban adalah anak-anak, perempuan, dan orang-orang tua. MiliterAS berdalih tidak tahu adanya anak-anak dan perempuan yang ikut terbunuh.
Seorang pejabat kota setempat menggambarkan kalau serangan serdadu AS tersebut sebagai tindakan barbar. "Sebagian besar yang tewas adalah perempuan, anak-anak, dan orang tuga," kata Abdul-Mehdi al-Muteyri kepada Reuters.
Seorang perempuan setempat mengungkapkan bahwa dia terbangun di pagi buta ketika sebuah roket menghantam rumahnya. "Kemudian anak-anak saling menjerit," katanya.
Ketika hari semakin terang dia melihat asap hitam mengepul di sekitar rumahnya. Dia juga mendengar rentetan tembakan dan helikopter pasukan AS yang terus berputar-putar. [bbc/rtr/www.hidayatullah.com]
 
Turki-Kurdi Saling Serang, Puluhan Tewas




Selasa, 23 Oktober 2007

Sedikitnya 15 tentara Turki tewas setelah diserang para gerilyawan Kurdi di dekat perbatasan dengan Iraq dan 23 pemberontak Kurdi juga terbunuh

Hidayatullah.com-- Sedikitnya 15 tentara Turki tewas setelah diserang para gerilyawan Kurdi di dekat perbatasan dengan Iraq dan 23 pemberontak Kurdi juga terbunuh. Demikian dikatakan seroang pejabat setempat. Gerilyawan PKK mengatakan mereka juga menyandera "beberapa" tentara.
Sekitar 10 tentara hilang dalam pertempuran setelah serangan Ahad pagi di satu daerah pegunungan dekat Desa Daglica, dekat perbatasan Iraq di Provinsi Bakkari, sebut sebuah sumber.
Militer mengirim pasukan tambahan ke daerah itu menyusul serangan di mana pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menyerang satu pleton infantri yang melakukan patroli, kata sumber-sumber itu.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan telah memanggil para pejabat keamanan ke Ankara untuk membahas krisis ini.
Para wartawan mengatakan serangan itu akan meningkatkan tekanan bagi pemerintah Turki untuk meluncurkan serangan ke Iraq, setelah parlemen merestui penyerbuan itu.
Pada Kamis, para anggota parlemen meloloskan mosi yang mengizinkan serangan ke seberang perbatasan, ke pangkalan pemberontak di kawasan pegunungan Iraq utara yang terpencil.
Putusan itu dikeluarkan setelah serangan oleh Partai Buruh Kurdistan atau PKK meningkatkan, yang merupakan bagian dari kampanye bersenjata untuk memperjuangkan otonomi bagi rakyat Kurdi.
Serangan belakangan ini yang dituduhkan terhadap PKK dikatakan menewaskan lebih dari 30 serdadu dan warga sipil Turki.
Dalam serangan terbaru tidak lama setelah tengah malam waktu setempat, sekelompok gerilyawan PKK menerobos perbatasan dari Iraq dan meluncurkan serangan di dekat Desa Daglica di Provinsi Hakkari, kata militer Turki.
Serangan itu dilakukan dengan berbekal senjata berat dan melukai sejumlah tentara, kata laporan media Turki.
Militer Turki mengatakan mereka mengirim pasukan tambahan dan helikopter ke wilayah itu dan melakukan serangan balasan yang menewaskan 23 gerilyawan.
Sejumlah sumber PKK mengukuhkan pertempuran itu dan mengklaim jumlah tentara Turki yang terbunuh lebih banyak dari 12 orang yang dikatakan pemerintah.
"Terjadi pertempuran dengan tentara Turki semalam, di mana kami menewaskan setidaknya 16 serdadu dan melukai 20 orang. Kami juga menangkap beberapa tentara," kata seorang anggota PKK yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.
Tidakjauh dari lokasi pertempuran, di Provinsi Hakkari di tenggara, sebuah bus mini meledak karena terkena ranjau darat, yang juga dikatakan dilakukan oleh PKK, yang melukai 10 penduduk sipil, kata kantor berita pemerintah, Anatolia.
Perdana Menteri Erdogan mengatakan, "Kami sangat marah." Namun dia mengatakan akan menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin. Dia mendesak media massa untuk juga menahan diri dalam melaporkan krisis ini.
Erdogan juga melakukan pertemuan mendadak pada Ahad malam, atau Senin dinihari (WIB) dengan para pejabat pemerintah dan militer setelah serangan itu. "Kami akan mengambil satu keputusan setelah perundingan itu tentang langkah-langkah apa yang akan dilakukan," kata Erdogan kepada wartawan. [gbn/www.hidayatullah.com]
 
'Seruan bin Ladin' Pada Pejuang Iraq




Selasa, 23 Oktober 2007

Usama bin Ladin “masih hidup? Demikianlah kenyataannya. Buktinya, tokoh paling dibenci amerika ini masih bisa mengirim pesan pada para mujahiddin Iraq

Hidayatullah.com-- Rekaman suara baru yang mengaku Usamah bin Ladin mendesak kelompok-kelompok perlawanan di Iraq untuk bersatu. "Kepentingan Islam melebihi kepentingan satu kelompok, lebih penting daripada sebuah negara," kata pesan yang disiarkan Televisi Al-Jazeera.
Seruan itu muncul di tengah langkah sejumlah kelompok Sunni di Iraq untuk memihak pemerintah Iraq memerangi Al-Qaidah.
Tidak jelas juga kapan dan dimana pesan itu direkam.Identias suara dari rekaman itu belum dapat dikonfirmasikan secara independen.
Di dalam rekaman itu, pembicaranya mengatakan, kekuatan iman terikat diantara Muslim bukan suku, nasionalisme atau organisasi.
"Sebagian diantara Anda lemah dalam satu kewajiban yang menyatukan kelompok. Hati-hati perpecahan. Muslim menunggu kalian untuk berada di satu bendera orang-orang shaleh yang menang," katanya.
Suara di dalam rekaman itu mengakui bahwa "kesalahan-kesalahan telah terjadi selama perang suci". Suara ini juga menambahkan, "Setiap orang dapat berbuat salah namun yang terbaik diantara mereka adalah yang mengakui kesalahan itu."
Pesan Usamah bin Ladin terakhir adalah tanggal 20 September ketika dia meminta perang melawan Presiden Pakistan Pervez Musharraf.
Pemimpin Al-Qaidah itu juga menyiarkan pesan bersamaan dengan peringatan enam tahun serangan 11 September terhadap Amerika. [bbc/www.hidayatullah.com]
 
Partai “Pembenci” Masjid Menang Pemilu Swiss




Selasa, 23 Oktober 2007

Partai kanan, Partai Rakyat Swiss (SVP) meraih suara terbanyak dalam Pemilu Swiss. Anggota PSV pernah berkampanye melarang masjid


Hidayatullah.com--Partai kanan, Partai Rakyat Swiss (SVP) meraih suara terbanyak dalam sejarah pemilihan umum di Swiss. SVP, yang saat ini sudah merupakan partai terbesar, meraih 29% suara dan tujuh kursi di Dewan Nasional.
"Kami mencapai hasil terbesar sejak sistem pemilihan demokrasi dimulai," kata presiden partai Ueli Maurer.
Partai kiri tengah, Demokrat Sosial kalah telak pada pemilihan hari Ahad, dengan kehilangan sembilan kursi.
Partai Demokrat Sosial yang merupakan partai kedua terbesar di Swiss, kehilangan dukungan 4% dibandingkan pemilihan 2003 dan kini memiliki 43 kursi di Dewan Nasional yang beranggotakan 200 orang, dibandingkan dengan Partai Rakyat Swiss dengan 62 kursi.
Sementara partai pro lingkungan, Partai Hijau meraih enam kursi tambahan, sehingga secara keseluruhan memiliki 20 kursi di Dewan Nasional serta meraih posisi di senat yang beranggotakan 46 orang. Hasil ini menunjukkan bahwa rakyat Swiss semakin khawatir tentang lingkungan.
Partai Rakyat Kristen Demokratis juga meraih tiga kursi, sementara Partai Radikal kehilangan lima kursi.
Meski mendapat suara terbanyak, SVP yang dipimpin oleh Chistoph Blocher tidak memiliki suara mayoritas untuk memerintah dan harus berkoalisi dengan partai-partai lain.
Anti Masjid
Sebelum ini, banyak kampanye Partai Rakyat Swiss (SVP) yang berbau rasis. Akibatnya banyak menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat imigran di negara itu, kutip BBC. Diantara kampanye yang ia angkat adalah isu ‘orang asing’.
Sebagaimana diketahui Duapuluh persen penduduk Swiss adalah orang asing dan poster kampanye SVP, memperlihatkan tiga ekor domba putih menendang seekor domba hitam keluar dari Swiss. Gambaran ini sebagai sikap rasis-nya.
Namun partai itu menegaskan bahwa poster itu hanya menggambarkan isi kampanye mereka yang mendorong agar orang asing yang melakukan kejahatan dideportasi. Kampanye mereka tampaknya mendapat dukungan dari pemilih.
Sebelum ini, para politisi sayap-kanan dari partai politi terbesar di Swiss itu juga pernah melancarkan kampanye bagi referendum guna melarang pembangunan menara di masjid, dengan alasan menara itu "melambangkan upaya umat Islam untuk berkuasa".
Diantara lain isi pernyataan bahwa larangan "akan membantu menghentikan upaya lingkaran umat Muslim untuk menerapkan sistem hukum yang berlandaskan syariah di Swiss".
Sebagian politikus berdalih mereka "tak menentang pembangunan masjid atau hak umat Muslim untuk shalat".
Undang-undang dasar Swiss menjamin kebebasan beragama dan keabsahan gagasan tersebut dipertanyakan oleh seorang mantan hakim.
Namun anggota parlemen Oskar Freysinger mencap "menara sebagai mercusuar jihad", sementara rekannya, Ulrich Schlueer menyatakan menara "adalah bangunan Islam dengan konotasi imperialis".
Schlueer seperti dikutip IINA mengatakan menara "bukan lambang agama tapi tanda mengenai upaya politik-agamis untuk meraih kekuasaan".
Berdasarkan ketentuan gagasan rakyat Swiss, juru kampanye itu harus mengumpulkan sedikitnya 100.000 tandatangan paling lambat sampai November 2008 yang mendukung seruan mereka guna mewujudkan referendum nasional mengenai masalah tersebut --yang dapat menjadi sasaran pemeriksaan pelaksana hukum.
Mereka mengingini perubahan satu artikel lain undang-undang dasar yang menetapkan perdamaian di antara anggota masyarakat agama, dengan menyisipkan satu klausul yang secara terbuka melarang pembangunan menara.
Hanya ada dua masjid di Swiss yang memiliki menara, di Zurich dan di Jenewa, yang dibangun pada 1960-an dan 1970-an. [bbc/ant/hid/www.hidayatullah.com]
 
Negeri Yang Kehilangan Bapak




Selasa, 23 Oktober 2007

Jika ditanya apakah rakyat Myanmar butuh demokrasi? Mereka akan mengatakan, butuh demokrasi, tapi yang terpenting ‘rasa damai’. [bagian ketiga-habis]

Butuh Demokrasi, Tapi Ingin Damai


Oleh: Amran Nasution
Begitu pada 1948 Myanmar merdeka dan militer Inggris meninggalkan negeri itu, perang saudara yang sudah ditunggu-tunggu pecah. Pasukan komunis pimpinan Than Tun menduduki kota-kota di sekitar lembah Irrawaddy. Mereka bekerja sama dengan sebagian milisi yang dulu dipimpin Aung San. Pasukan militer Karen menduduki Mandalay, bekerja sama dengan satu faksi komunis.
Pimpinan militer Myanmar dipegang Jenderal Ne Win, opsir didikan Jepang dan bekas staf Aung San. Bekas pegawai kantor pos ini mati-matian mengkonsolodasikan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan. Apalagi muncul musuh baru. Pada 1949, China dikuasai pemerintahan komunis pimpinan Mao Ze Dong. Mereka mengusir kelompok nasionalis ke Taiwan. Sebagian kelompok itu lari ke Myanmar, lalu disuplai dan dipersenjatai Amerika Serikat. Itu menjadi masalah baru. Tindakan Amerika ini mereka protes ke PBB. Tentu saja tak ada hasilnya.
‘’Dengan itu, pelajaran bagi Jenderal Ne Win sudah jelas’’, tulis Thant Myin-U, ‘’Myanmar tak bisa bergantung kepada PBB, atau kepada deklarasi internasional. Mereka harus membangun militer sendiri, untuk bisa melawan pemberontak, dan mempertahankan diri dari musuh-musuhnya.’’
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, sejak Inggris membubarkan monarki, militer adalah institusi satu-satunya yang eksis. Jadi walau pun sewaktu merdeka, Myanmar berada di tangan pemerintahan sipil pimpinan U Nu, itu cuma di atas kertas. Pemerintahannya sama sekali tak efektif. Partai-partai politik hanya tawar-menawar sesama mereka untuk berbagi rezeki. Mereka mengatas-namakan rakyat sekadar mengejar untung. Maka di tengah perang saudara, institusi yang bekerja hanya militer.
Dari pada direcoki orang-orang politik yang korup, Maret 1962, Jenderal Ne Win mengkudeta pemerintah. Dewan Revolusi dibentuk. Sejak itu sampai sekarang negeri ini berada di bawah diktator militer. Berbagai rekor dipegang Myanmar. Di sinilah usia diktator militer terpanjang, dan di sini pula perang sipil paling awet di dunia.
Tentara yang terlalu lama berperang memang jadi brutal. Semua kaum minoritas, Karen atau Kachin yang Kristen, Rohingya yang Islam, termasuk kaum komunis, mereka tindas.
Ratusan ribu orang India yang menguasai sektor perdagangan dan industri diusir. Semua lembaga perbankan, industri, perdagangan, dinasionalisasikan. Semakin Ne Win dikutuk dunia internasional, semakin dia tutup pintu dan jendela negerinya. Seluruh institusi pemerintahan sipil, bahkan universitas dan pramuka, dipimpin militer.
Pada 1988, Ne Win sudah terlalu tua, berusia 80 tahunan. Maka ia pun dikudeta staf militernya. Waktu itu, Perang Dingin tampak segera berakhir dengan kemenangan blok Barat, terutama setelah kekalahan Uni Soviet di Afghanistan. Kampanye keterbukaan mulai mendunia. Ketika itu datanglah Aung San Suu Kyi ke Rangoon. Wanita yang menetap di Inggris, dan kawin dengan pria Inggris ini, sebetulnya mau membezuk ibunya yang sakit. Tapi kehadirannya berubah menjadi peristiwa politik.
Nama ayahnya yang melegenda memang menjadikannya magnet yang gampang mengumpulkan pendukung di tengah rakyat yang amat melarat. Rakyat seperti itu biasanya memimpikan Ratu Adil. Dalam gradasi berbeda, kasus Suu Kyi bisa disamakan dengan Megawati dan kharisma Bung Karno, di akhir 1990-an.
Puluhan ribu rakyat turun ke jalan mendukung Suu Kyi. Mereka menuntut mundur rezim militer. Amerika Serikat dan kawan Eropanya mendukung gerakan pro-demokrasi ini. Tapi di mata militer, siapa saja yang ingin menjatuhkan pemerintah adalah musuh. Mereka tak bisa membedakan musuh bersenjata di hutan dengan rakyat di jalan yang hanya bermodal teriakan dan spanduk.Maka pasukan diturunkan dan ratusan demonstran terbunuh, di tengah maraknya kutukan internasional. Setelah itu junta mengajak berkompromi. Suu Kyi boleh mendirikan partai dan berkampanye untuk Pemilu yang akan dilangsungkan 1990.
Tampaknya militer percaya diri, karena pada 1989, pemberontak komunis dengan lebih 20.000 pasukan terlatih dan bersenjata lengkap, turun gunung. Padahal mereka sudah memberontak 40 tahun – dibantu China – dan merupakan musuh pemerintah utama. Setelah itu, praktis musuh yang tersisa cuma pemberontak Karen, yang relatif lebih gampang dihadapi.
Ternyata hasil Pemilu mengagetkan. Partai Suu Kyi, National League for Democracy (NLD) atau Liga Nasional Demokrasi, menyapu mayoritas kursi Parlemen. Itu berbeda dengan harapan militer: Pemilu akan menghasilkan koalisi partai-partai di Parlemen, yang mudah mereka kendalikan.
Tapi lebih dari itu, yang membuat mereka marah adalah rencana NLD untuk mengadili jenderal-jenderal senior atas kejahatan yang selama ini mereka lakukan melalui sebuah peradilan khusus model Nuremberg (Nuremberg-Style Trials). Itulah peradilan yang dibentuk Sekutu guna mengadili jenderal dan para tokoh Nazi, sehabis Perang Dunia II. Maka Rezim Militer tak mengakui hasil Pemilu, Suu Kyi dan para tokoh partainya ditangkap.
Menurut Thant, sebenarnya militer Myanmar mulai capek dengan apa yang mereka alami. Berpuluh tahun terus siaga, berperang di hutan-hutan. Sementara mereka lihat di negara tetangganya Indonesia, Thailand, atau Korea Selatan, tentara hidup makmur dengan berbisnis. Maka di tahun 1990-an itu, mereka mulai membuka pintu yang selama ini ditutup Ne Win.
Ratusan pengusaha asing masuk ke sana. Hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran, berdiri di Rangoon. Jalan-jalan mulai macet oleh mobil. Turis asing berdatangan. Berbagai perubahan mulai dilakukan Rezim. Namun belakangan berbagai tekanan, boikot, sanksi internasional yang digalakkan Amerika Serikat, menyusul dibatalkannya hasil Pemilu, merusak semuanya. Akhirnya, ratusan perusahaan Barat meninggalkan negeri itu.
Jenderal Than Shwe yang kemudian memimpin Junta, sekalian menutup negerinya, seperti Ne Win dulu. Malah ibu kota ia pindahkan ke Naypyitaw, kota baru yang didirikan di tengah hutan belantara, 250 km dari Yangoon. Di situ pula dibangun markas besar militernya. Ada yang bilang, pemindahan guna mengantisipasi serangan udara Amerika. Tapi ada juga yang bilang itu hasil ramalan bintang yang sangat dipercaya sang jenderal.
Bagi junta militer, boikot sudah mereka alami puluhan tahun, toh mereka tetap eksis. Apalagi boikot itu cuma oleh Amerika dan sekutunya, serta lembaga multi-lateral seperti Bank Dunia atau IMF. China, India, dan Thailand, tetap saja membuka kantor bisnisnya dengan Myanmar.
Boikot itu bertujuan untuk penggantian rezim, dengan dalih demokrasi. ’’Itu tak akan berhasil,’’ tulis Thant Myin-U. Tak ada insitusi sipil yang eksis, hampir tak ada kelas menengah sama sekali, mana mungkin demokrasi bisa ditegakkan. Institusi yang tersedia hanya militer. Thant memberi contoh partai Suu Kyi, Liga Nasional Demokrasi. Selain Suu Kyi, seluruh pengurusnya adalah purnawirawan militer. Artinya, kalau pun Suu Kyi berkuasa, sama saja artinya memindahkan kekuasaan dari satu rezim militer ke kelompok militer yang lain, dengan sistem yang tak jauh berbeda.
Rakyat Myanmar sendiri bagaimana? Sebuah reportase menarik ditulis di website BBC News, 9 Oktober 2007, setelah wartawannya, Kate McGeown, pulang dari Myanmar, pasca-kerusuhan.
Inilah negeri yang betul-betul miskin. Tak kurang 32% rakyat hidup di bawah garis kemiskinan. Tapi di luar segelintir kecil elit yang agak kaya, sisanya hidup sedikit saja di atas yang 32%. Yangoon adalah kota yang diwarnai anak-anak kurus dengan perut buncit berkeliaran di mana-mana, orang-orang yang mengais makanan dari tumpukan sampah, dan listrik di kota itu sebentar hidup, sebentar mati.
Apakah rakyat seperti ini butuh demokrasi? ’’Kami ingin berdemokrasi, tapi yang terpenting bagi kami sekarang adalah kedamaian dan cukup makanan di dalam piring,’’ ujar seorang wanita.
Bagi Amerika, Inggris, atau Francis, yang terpenting Myanmar sekarang menjadi demokratis. Ketika itu tak berjalan, negeri ini diboikot dan dikenakan bermacam sanksi internasional. Sanksi itu, lapor Kate McGeown, cuma membikin rakyat tambah susah. ’’Sanksi tak akan berguna. Itu bukan jalan keluar,’’ kata seorang tua yang dia ajak berdiskusi tentang masa depan Myanmar di sebuah kedai teh di Yangoon.
Padahal jelas Myanmar adalah korban dari sistem internasional yang tak adil. Bermula ketika pemerintah kolonial Inggris menghancurkan sistem monarki, memecah belah suku minoritas dan mayoritas, serta mematikan pertumbuhan kelas menengah dengan mendatangkan begitu banyak orang India. Akibatnya terasa jauh sampai sekarang. Thant Myin-U melihat apa yang terjadi di zaman kolonial sangat besar pengaruhnya pada pasca-kolonial.
Profesor Mahmood Mamdani, Direktur Studi Afrika di Columbia University, New York, sudah lebih dulu menggunakan alat yang sama untuk menganalisis kasus pemusnahan etnis di Rwanda, terutama dalam kaitan relasi suku Tutsi dan Hutu. Relasi itu dulu produk penjajah Belgia, dan kemudian berbekas dan menimbulkan semangat balas dendam, yang korban dan kekejamannya, menggemparkan dunia sekarang (Mahmood Mamdani: When Victims Become Killer: Colonialism, Nativism, and the Genocide in Rwanda. PrincetonUniversity Press, 2002).Tambahan lagi tindakan Amerika dan kawan Eropanya di Myanmar sangat kentara. Mereka serang Myanmar di PBB, mereka jatuhkan berbagai sanksi ekonomi dan boikot, sementara perusahaan minyaknya tetap ngendon di sana.
Perusahaan Francis Total kini mengusahakan ladang gas Yadana. Dia bekerjasama dengan perusahaan Amerika Serikat, Chevron, yang menguasai 28% dari ladang itu. Sementara produksi Ruby dari Myanmar terus saja diperdagangkan di toko super-mewah di London. Soalnya, kalau semua ini mereka tinggalkan, perusahaan China dan India dengan cepat akan menggantikan. Bila demikian halnya, soal utamanya, bisnis atau demokrasi?

[Penulisadalah mantan Redaktur GATRA. Kini, bergabung dengan IPS (Institute for Policy Studies) Jakarta]
 
Warga Yahudi di Iran Diminta Pindah ke Israel




Selasa, 23 Oktober 2007


Kelompok Kristen Evangelis di Amerika Serikat (AS) menghimbau kaum Yahudi Iran segera pindah. Tanda-tandaAS menyerang Iran?

Hidayatullah.com—Pernahkah Anda mendengar isu adanya lebih dari 5000 orang pekerja Yahudi di WTC yang tidak hadir pada hari di saat peristiwa 11 September diledakkan?
Entahlah, apakah ini sama dengan peristiwa tersebut. Yang jelas, baru-baru ini, Kelompok Kristen Evangelis di Amerika Serikat (AS) ini menawarkan insentif uang tunai dan mengeluarkan pernyataan provokatif bahwa kelompok kecil umat Yahudi di Iran dalam kubangan bahaya.
Kelompok bernama The International Fellowship of Christians and Jews (IFCJ) --sebuah kelompok amal menyalurkan jutaan dolar untuk warga Yahudi tiap tahunnya-- ini menjanjikan USD10.000 kepada setiap orang Yahudi di Iran yang tiba di Israel.
Demikian dikatakan direktur kelompok ini, Rabbi Yechiel Eckstein, seperti dilansir Associated Press, Senin (22/10) kemarin.
Proyek tersebut merupakan contoh lain persekutuan antara negeri Yahudi dengan warga Kristen Amerika. Kelompok ini berbasis di Yerusalem dan Chicago, dan telah menyiapkan dana USD1,4 juta untuk proyek ini.
Eckstein mengatakan kelompoknya telah membantu membawa 82 Yahudi ke Israel dari Iran sejak proyek ini dimulai awal tahun ini. Dia berharap dapat membawa 60 lainnya hingga akhir tahun ini.
Atas provokasi ini, pengamat di Iran mengatakan uang itu tidak akan cukup untuk menarik kaum Yahudi di Iran, yang tidak merasa dirinya berada dalam ancaman bahaya.
Sebanyak 25 ribu orang Yahudi kini tinggal di Iran, di antara 65 juta penduduk Muslim. Israel dan Iran saat ini merupakan musuh yang saling berhadapan dan tidak memiliki hubungan diplomatik. Sejauh ini pemerintah Iran belum mengomentari proyek ini.
Komunitas Yahudi di Iran sebenarnya mendapatkan perlindungan dari konstitusi di negeri republik Islam ini. Bahkan ada anggota parlemen yang berasal dari penduduk Yahudi.
Sebagaimana diketuhi, ketegangan antara Washington dan Teheran makin memanas beberapa bulan ini. Presiden George W Bush baru-baru ini mengingatkan akan adanya “Perang Dunia Ketiga” jika Iran dibiarkan memiliki senjata nuklir. [okz/afp/hid/www.hidayatullah.com]
 
Hamas: Pernyataan Abbas Penuh Dengan Racun Dusta



[ 22/10/2007 - 03:40 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cabbas240707_300_0.JPG

Abbas tega berdusta dengan rakyatnya sendiri


Damaskus – Infopalestina: -Gerakan Perlawanan Islam Hamas kembali menampik sejumlah berita yang didesas-desuskan oleh Presiden Mahmud Abbas tentang adanya kontak hubungan pihaknya dengan pihak Zionis Israel. Hamas juga menyampaikan keheranannya kenapa sampai Abbas menjual ‘bazar’ dusta dan bohong kepada publik dalam mengendalikan posisi politiknya di tanah Palestina.
Dalam keterangan pers yang dikeluarkan oleh kantor penerangan Hamas, yang foto kopiannya diterima koresponden infopalestina di Damaskus kemarin, Ahad (21/10) gerakan ini mengatakan;”Nampaknya slogan “Berdustalah…. Berdustalah sampai orang akan mempercayaimu” yang didengung-dengungkan oleh Gobles, mantan menteri penerangan Hitler, adalah slogan yang paling disukai oleh Mahmud Abbas dan kelompoknya. Sejak peristiwa Gaza dan dusta-dusta yang mereka hembuskan itu tidak pernah berhenti, tanpa sungkan-sungkan lagi.”
Masih tambah pernyataan itu, “Mereka itu masih saja dalam kedengkian yang luar biasa dan masih melanjutkan kampanye kebohongan dan kedustaan. Salah satu kedustaan yang mereka gembar-gemborkan itu adalah bahwa disana ada serangkaian kontak hubungan antara Hamas dengan pihak Zionis Israel. Berita ini mereka sebarkan secara terang-terangan atau secara tersembunyi. Terakhir kali adalah pernyataan-pernyataan Abbas yang ia sampaikan saat diwawancarai oleh TV Arabia, didalamnya Abbas menegaskan bahwa disana ada semacam kontak-kontak seperti itu.”
Hamas meminta kepada Abbas dan kelompoknya untuk “Menghentikan jalan dusta itu sebagai bentuk rasa sayang kepada mereka sendiri dan kepada bangsanya yang sekarang ini sedang bersabar tak kenal henti.”
Masih lanjut pernyataan Hamas, “Barangkali kasus yang memicu kedustaan mereka adalah apa yang dipublikasikan oleh harian Israel Jerusalem Post yang dalam halaman situsnya menayangkan video tentang seorang seorang wanita yang dibunuh oleh Hamas di Jalur Gaza. Namun setelah itu terungkap bahwa pihak harian tersebut menyatakan bahwa video itu pemberian seorang pejabat tinggi aparata keamanan yang dikendalikan oleh Otoritas Palestina (OP) miliknya Abbas. Segera tersebar berita yang tidak benar itu. Lalu terungkap lagi bahwa wanita yang terbunuh itu wanita Irak yang terbunuh di Irak, yang menyebabkan pihak harian itu menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Akan tetapi nampaknya kasus tersebut tidak menghalangi kelompok Abbas untuk menghentikan kedustaannya. “Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesuka hati-mu.” Demikian sebagaimana yang terdapat di dalam surat pernyataan Hamas tersebut. (AMRais)
 
Gaza: Kamar Operasi RS El Shifa Tutup Karena Kehabisan Gas



[ 22/10/2007 - 04:05 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Ckmroperasi_300_0.jpg

Sampai kamar operasi tutup karena pasokan gas dilarang oleh Zionis Israel

Gaza – Infopalestina: -Kepala Komplek RS el-Shifa, dr. Hasan Khalaf mengumumkan tentang penutupan semua kamar operasi di kompleknya karena kehabisan gas tabung jenis nitrous. Kelangkaan ini dipicu oleh pihak Zionis Israel melarang mengizinkan jenis gas ini masuk ke Jalur Gaza. Kepala komplek rumah sakit itu juga mengingatkan bahwa Jalur Gaza akan memasuki krisis kesehatan yang sejati.
Secara khusus, kepada koresponden infopalestina di Gaza, kemarin Ahad (21/10) dr. Khalaf mengatakan;”Gas nitrous adalah salah satu unsur penting bagi semua operasi kesehatan.” Beliau juga menegaskan bahwa jenis gas ini, telah habis total di komplek RS el-Shifa.
Kepala komplek RS el-Shifa ini menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa membatalkan semua rencana operasi yang seharusnya dilakukan kemarin, Ahad disebabkan gas nitrous telah habis. “Tidak mungkin operasi dilakukan tanpa gas yang penting itu,” tegas dokter Khalaf.
Dokter Hasan Khalaf terus mengajak dan menyerukan kepada dunia untuk segera bergerak agar krisis kesehatan di Jalur Gaza itu teratasi. Beliau sendiri menegaskan bahwa pihak Departemen Kesehatan Palestina, setiap detik, melakukan kontak dengan Palang Merah Internasional, namun tidak pernah digubris oleh pihak penjajah Zionis Israel. (AMRais)
 
Bocah Gugur Syahid Akibat Luka Tembak Israel




[ 22/10/2007 - 12:33 ]



DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Canakp_300_0.jpg


Tul Karm – Infopalestina: Korban dari anak-anak akibat tindakan represif Israel semakin bertambah. Pagi ini Senin (22/10) seorang bocah Palestina Zeenah Fade Muhammad Mira (8) gugur akibat luka parah akibat tembakan Israel dua hari lalu Jumat (19/08) dengan alasan memburu buron di Azbah timur Tulkarm.
Keluarga korban menyatakan, saat kejadian, serdadu Israel melepaskan tembakan secara membabi buta dalam operasi penggeledahan di kotakota. Tulkarm dan Azbah Jarrad. Akibatnya, Mira terkena tembakan di bagian kepalanya saat ia berada di dekat tempat pariwisata Tal Rabi timur
Dalam kondisi terluka, korban dilarikan ke RS Dr. Tsabit milik pemerintah di kota Tulkarm. Dari sana korban dilarikan ke RS Al-Makasid di Al-Quds karena saking parahnya luka. Di RS inilah korban menemui syahidnya pagi ini Senin (22/10).
Seorang pekerja Palestina Kamal Muhammad Hamid Abdul Qadir (40) dari Tulkarm juga menemui ajalnya akibat ditabrak oleh pemukim Yahudi di Bladah Kafr Qasim di wilayah jajahan 1948 ketika ia sedang menuju tempat kerjanya Ahad (21/10). (bn-bsyr)
 
Shalat Istisqa Digelar di Seluruh Saudi




Rabu, 24 Oktober 2007

Masyarakat Arab Saudi secara serentak melakukan shalat Istisqa’. Selain itu, warga Arab juga berdoa dan meminta kaum Muslim meninggalkan maksiat sekecil apapun
Hidayatullah.com--Shalat Istisqa (meminta hujan) serentak dilakukan di seluruh wilayah Arab Saudi hari Senin, 22 Oktober atau 11 Syawwal pagi kemarin. Warga Arab Saudi sangat antusias melaksanakannya dan termaktub dalam anjuran Raja Abdullah Khadimul Haramain yang dilaksanakan sebagai perintah Rasulullah.
Shalat Istisqa di Masjidil Haram dipimpin langsung oleh Imam Masjidil haram Syaikh Usamah bin Abdullah Khayyath dan dihadiri Gubernur Mekah Pangeran Khalid Al-Faishal. Shalat tersebut diikuti ribuan warga Mekah dan sekitarnya.
Shalat Istisqa di Masjid Nabawi di Madinah dipimpin langsung Syaikh Abdurrahman bin Ali Al-Khudzaifi dan dihadiri Wakil Gubernur Madinah Ibrahim bin Mazir. Sementara shalat di Masjid Turki di Riyadh, dipimpin Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Syaikh dan dihadiri Gubernur Riyadh Pangeran Salman bin Abdul Aziz.
Dalam khutbahnya, Khayyath meminta kaum Muslimin untuk banyak bertobat dan banyak melakukan amal saleh. "Sebab, dengan amal saleh itu akan menjadikan Allah mengabulkan permohonan kita," kata Khayyath seperti dikutip harian Al-Madinah edisi Selasa, 23 Oktkber kemarin.
Demikian pula Al-Khudzaifi dan Al-Syaikh yang meminta kaum Muslimin meninggalkan maksiat sekecil apa pun. "Maksiat akan menghalangi kita mendekatkan diri kepada Allah," kata Khudzaifi, imam yang menjadi ikon Masjid Nabawi itu. [ifh/www.hidayatullah.com]
 
Perdetik, Amerika Habiskan 4,5 Milyar di Iraq

Rabu, 24 Oktober 2007


Ditengarai, Amerika Serikat (AS) menghabiskan dana 4,5 Milyar perdetik untuk pengeluaran ‘perang’
Iraq. Banyak program publik di AS macet gara-gara ini

Hidayatullah.com--PemerintahAS setiap harinya merogoh koceknya dan mengeluarkan biaya sebesar 720 juta USD untuk keperluan pendudukan di Iraq. Menurut laporan tim riset yang bernama Komite Layanan Sahabat AS, dana ini dianggarkan untuk kepentingan militer AS di Iraq dan kepentingan nonmiliter negara ini dalam jangka panjang, termasuk peluang ekonomi yang hilang karena sentimen anti AS yang kian meluas.
Michael Makonil, direktur organisasi untuk wilayah Great Lakes (yang berada di antara Kanada dan Amerika) ini mengatakan, “Sesungguhnya negara kita telah mengeluarkan 500 ribu dolar (kurang lebih 4,5 milyar) per detik, sebagai ganti pembiayaan terhadap pendidikan anak usia dini, kesehatan dan program-program kesejahteraan yang terus berkesinambungan.
Makonil juga menyatakan bahwa data terkini dari sensus penduduk menyebutkan bahwa jumlah orang miskin telah mencapai 36,5 juta jiwa dan sepertiganya adalah anak-anakBerdasarkan kalkulasi yang dihitung oleh tim riset ini, dana sebesar ini dapat memenuhi kebutuhan permukiman untuk 6.500 orang atau melakukan pelayanan penyembuhan untuk 423 ribu anak.
Organisasi kemanusiaan Amerika mengatakan bahwa besarnya pengeluaran Amerika untuk perang Iraq telah menyebabkan “macetnya” program-program yang menyangkut kepentingan publik di Amerika. Inilah yang melatarbelakangi mereka untuk menyeru kepada penmengalihan anggaran perang untuk mengidupi program-program dalam negeri, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Organisasi yang bernama American Friends Service Committee (Quickers) yang bergerak dalam penyejahteraan dan keadilan publik ini menyeru agar pihak kongres mengalihkan anggaran perang untuk anggaran kesejahteraan publik.
Kemarin, Televisi Euro News bersandarkan pada keterangan sumber-sumber pemerintahan AS menyebutkan, dana yang dikeluarkan oleh pemerintah AS untuk penempatan tentara di Afghanistan dan Iraq, hingga kini, sudah mencapai 500 milyar USD. Dana yang disampaikan televisi ini adalah separoh dari hasil kalkulasi Komite Layanan Sahabat AS.
Menurut laporan media-media massa swasta AS, politik perang Washington membuat warga negara ini terpaksa menutupi defisit dana tahunan militer AS yang terus melambung. Di tengah kondisi semacam ini, Presiden Bush kembali mengajukan dana 46 milyar USD yang dialokasikan untuk keperluan perang di Iraq dan Afghanistan. [irb/mujtamak/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
Marinir AS Bunuh Diri Setelah Tembak Rekan Sendiri




Rabu, 24 Oktober 2007

Seorang marinir Amerika melakukan bunuh diri setelah mencoba menembak dua rekan mereka sendiri. Demikian dikutip situs alarabiya.net

Hidayatullah.com--Kementerian Dalam Negeri Bahrain telah menegaskan bahwa dua marinir wanita terbunuh di pangkalan militer Amerika yang berada di sebelah timur Manamah, dan seorang lagi dinyatakan dalam keadaan kritis.
Penanggung jawab kemanan Bahrain mengatakan bahwa korban yang terluka adalah pelaku penambakan terhadap dua korban yang tewas, yang dilakukan sebelum ia mencoba menembak dirinya sendiri. Pihaknya juga menyebutkan bahwa keadaan si pelaku amat kritis.
Keterangan dari armada lima Amerika, yang menjadikan Bahrain sebagai pangkalan menyebutkan, ”Tidak ada indikasi bahwa kejadian itu disebabkan aksi terorisme atau serangan Al-Qaidah”. Dan mereka menyebutkan bahwa kejadian itu terjadi dalam intern marinir Amerika.
Mereka juga menyebutkan, ”Dua tentara tertembak, hingga keduanya tewas seketika, dan korban ke tiga menderita luka parah, itu diketahui terjadi pukul 5 shubuh, Senin (22/10).”
Berita tewasnya dua tentara itu diumumkan langsung, sedangkan korban ke tiga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, tanpa menjelaskan nama-nama korban. Dan sampai saat ini belum ada keterangan resmi yang menjelaskan penyebab terjadinya penembakan itu.
Setelah peristiwa itu terjadi, Amerika menutup pangkalannya untuk sementara waktu. [alarabiya/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
Ketua IKADI: Aliran Sesat Merupakan Skenario Asing




Kamis, 25 Oktober 2007

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof DR Achmad Satori Ismail yang mengatakan, maraknya aliran sesat merupakan scenario asing

Hidayatullah.com-- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof DR Achmad Satori Ismail yang melontarkan solusi religius untuk mengatasi krisis selama ini. Menurutnya, maraknya aliran sesat yang muncul akhir-akhir ini tak tain adalah campur tangan asing.
"MUI sudah melakukan survei, ternyata aliran sesat yang akhir-akhir ini cukup marak itu merupakan skenario asing," kata salah seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu saat ceramah di ITS Surabaya, kemarin.
Di hadapan ratusan peserta Halal Bi Halal Keluarga Besar ITS Surabaya, ia menyebut kesimpulan MUI itu diperoleh dari temuan adanya pemimpin aliran yang tidak dapat membaca Alquran.
"Kami heran, lalu kami tanya tentang pengetahuan pemimpin itu tentang Islam dan siapa yang membayarnya untuk menyebarkan aliran sesat, dia menyebut sebuah negara," ucapnya.
Lantas, apa target dari skenario itu? "Skenario itu dirancang untuk merusak NKRI," tutur Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulloh Jakarta itu.
Dalam ceramahnya, mantan pengurus Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) di Jepang itu menyampaikan pengantar yang ilmiah dengan data-data dan angka tentang potensi bangsa Indonesia.
"Nikel kita nomer satu di dunia, emas kita nomer tujuh di dunia, 477 jenis ikan palem kita terbanyak di dunia, jumlah penduduk kita terbesar ke empat di dunia, 84 persen muslim kita juga terbesar di dunia," katanya.
Tapi, katanya, Indonesia juga nomer enam dalam korupsi di dunia, pendapatan per kapita lebih rendah dibanding Thailand, 11,6 juta penduduk menganggur, dan memiliki `pabrik` ekstasi nomer tiga terbesar di dunia.
"Solusinya, jangan korupsi, karena uang haram akan menghalangi diterimanya doa, kemudian mau saling memaafkan kepada sesama masyarakat serta pemimpin Indonesia, karena sikap dendam dan iri akan merusak persatuan," katanya. [ant/www.hidayatullah.com]
 
Ekonomi Syariah di Indonesia akan Mencapai 5 Persen




Kamis, 25 Oktober 2007

Pada tahun 2008 mendatang, diperkirakan enonomi syariah di Indonesia mencapai 5%. Demikian ucap Menko Perekonomian, Boediono

Hidayatullah.com--Menko Perekonomian Boediono mengatakan, kemungkinan ekonomi syariah bisa tumbuh mencapai 5 persen dalam tahun 2008 mendatang karena pada saat ini baru mencapai 1,7 persen dari seluruh aset nasional.
"Jika kita bisa bekerja keras bersama-sama termasuk stakeholder, saya kira dalam jangka waktu 1 - 2 tahun tahun akan tercapai," kata Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Rabu (24/10).
Menurut dia, rencana pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah dengan menyelesaikan perundan-undangan secepat mungkin, serta memperjelas instrumen-instrumen investasi ekonomi syariah.
Jika belum ada regulasi maka akan dicoba turunannya dari undang-undang yang ada. Saat ditanya mengenai dampak kenaikan harga minyak 2008 terhadap pertumbuhan ekonomi yang menurun, dia mengatakan, akan diupayakan jangan menurun dan akan dicari peluang-peluang misalnya ekpor, kalau ekonomi global melambat itu artinya akan mempengaruhi penerimaan ekspor.
Pemerintah akan melihat ekspor mana yang lebih kuat, ekspor Indonesia masih banyak yang kuat seperti minyak sawit, karet dan produk pertambangan, semuanya hasilnya masih sangat baik.
Dengan naiknya harga minyak akan diikuti naiknya barang-barang, untungnya Indonesia memilik banyak komoditi untuk ekspor hal itu harus terus didorong, akan menjadi masalah jika hanya mengandalakan satu atau dua komoditi saja.
Boediono juga mengatakan, target inflasi tahun ini akan tercapai dan diharapkan lebih rendah peningkatannya, karena bulan lalu peningkatannya diatas rata-rata, diharapkan bulan November dan Desember inflasi cukup baik. [kmfn/www.hidayatullah.com]
 
Hamas Sebut Pemadaman Aliran Listrik Sebagai Kejahatan Zionis




Kamis, 25 Oktober 2007

Untuk meneror warga Palestina, Zionis-Israel melakukan pemadaman listrik dan memboikot pengiriman bahan bakan ke Jalur Gaza

Hidayatullah.com--Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas) menyebut pemadaman aliran listrik dan boikot pengiriman bahan bakar ke Jalur Gaza sebagai kejahatan perang.
Menurut Kantor Berita Xinhua, Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, hari ini mengatakan, "Segala langkah Zionis untuk memadamkan aliran listrik dan memboikot pengiriman bahan bakar ke Jalur Gaza dapat dikategorikan sebagai hukuman massal dengan tujuan menekan bangsa Palestina."
Kemarin, Deputi Menteri Perang Zionis berharap aliran listrik di utara Jalur Gaza dipadamkan.
Serang Palestina
Sementara itu, pasukan militer Zionis Israel menangkap tiga warga Palestina dalam agresi militernya ke Tepi Barat Sungai Jordan. Menurut Kantor Berita Jerman, DPA, tentara Zionis pagi dini hari ini menyerang kota Ramallah dan Alkhalil dan menangkap tiga warga Palestina.
Dalam aksi brutalitas Zionis yang terbaru, para sipir Zionis Israel hari Senin lalu menyerang para tahanan Palestina di penjara ini yang terletak di padang Neqeb, bagian selatan Palestina pendudukan. Dalam aksi brutalitas tersebut, mereka menghadapi para tahanan dengan menggunakan senjata seperti gas beracun, gas air mata dan peluru plastik. Brutalitas ini menggugurkan seorang tahanan Palestina dan mencederai 252 orang lainnya.
Berdasarkan laporan tersebut, 2.200 tahanan Palestina berada di penjara Zionis yang berlokasi padang Negeb. Sedangkan jumlah keseluruhan tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Zionis berkisar sebelas ribu orang. [irb/www.hidayatullah.com]
 
Tingkat Kejahatan di Basrah Menurun Pasca Hengkangnya Tentara Inggris




Kamis, 25 Oktober 2007

Kepala kepolisian Basrah Iraq menyatakan, tingkat kejahatan di kota Basrah menurun setelah penarikan mundur pasukan militer Inggris dari kota ini

Hidayatullah.com--Kepala kepolisian Basrah Iraq menyatakan, tingkat kejahatan di kota Basrah menurun setelah penarikan mundur pasukan militer Inggris dari kota ini.
Menurut laporan Al-Alam, Kepala Kepolisian Mayjend Abdul-Jalil Khalaf dalam konfrensi persnya mengungkapkan, pasukan polisi Basrah sebelum ditariknya mundur tentara Inggris dari kota ini, selalu berjaga-jaga di berbagai jalanan kota Basrah dan mengendalikan situasi keamanan di kota ini.
Kian bertambahnya korban tewas di pihak militer Inggris dan tekanan publik Inggris terhadap pemerintahannya serta meningkatnya gelombang protes warga Basrah memaksa London menarik pasukannya dari kota ini dan menempatkannya sementara di sebuah pangkalan udara, sekitar 11 km dari kota Basrah, selatan Iraq.
Coreng Muka Inggris
Sementara itu, Wakil Menlu Inggris menilai bahwa keterlibatan negaranya bersama AS untuk menyerang Iraq dan Afghanistan menyebabkan tercorengnya wajah Inggris di mata dunia.
Menurut laporan IRNA, Wakil Menlu Inggris Lord Marck Malloch Brown dalam sidang debat parlemen Inggris mengenai isu Timur Tengah menegaskan, keikutsertaan Inggris mendampingi AS dalam perang Iraq dan Afghanistan telah merusak citra internasional Inggris. Brown yang juga mantan wakil sekjen PBB ini, kemarin di bagian lain pembicaraannya dalam sidang debat parlemen Inggris, mendesak pemerintahan London untuk segera membuka pintu dialog dengan gerakan Hamas dan Hezbollah Libanon.
Wakil Menlu Inggris ini berpesan, agar London mengkaji ulang politik luar negerinya dan mengakui keberadaan Hamas sebagai bagian dari proses perundingan damai di Timur Tengah. [irb/www.hidayatullah.com]
 
24 Jam Israel Bantai 4 Warga Palestina



[ 24/10/2007 - 07:18 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Csyahid180807_300_0.jpg



Tulkarm – Infopalestina: Tindakan kekerasan Israel terhadap Palestina terus menerus dilakukan. Selama 24 jam terakhir mereka membunuh seorang tahanan, membunuh pejuang perlawanan dan menghancurkan sebuah mobil seorang pejabat di Depdagri Palestina.
Tindakan kekerasan terakhir yang dilakukan oleh Israel berupa pembunuhan komandan inti di Batalion Alawiyah Nasher Shalahuddin, sayap militer dewan perlawanan kerakyatan yang bekerja sebagai ketua kantor dalam negeri urusan militer. Israel membombardir mobil yang dikendarai korban di Gaza tengah.
Sumber keamanan dan medis menyebutkan, sebuah pesawat Israel melepaskan sebuah roket ke arah mobil merek Mitsubishi yang melintas di jalan di depan Nasherat Gaza tengah. Akibatnya, roket mengenai mobil langsung dan menyebabkan korban Mubarak Ali Al-Hasanat (37). Korban sendirian mengendarai mobil.
Ir. Ehab Al-Ghasin, jubir Kementerian Dalam Negeri dalam pemerintah Haniya menegaskan, target Israel adalah Mubarak.
Sementara sumber dari Alawiyah Nasher menegaskan, korban adalah wakil komandan Alawiyah dan anggota Majlis Syura Majlis Askar berkeluarga dengan tiga anak tinggal di Derbalah tengah Gaza. Pihak Alawiyah berjanji akan membalas kejahatan Israel ini.
Pejuang dari Batalion Al-Quds
Serdadu Israel juga memembunuh Selasa pagi kemarin dua pejuang dari Batalion Al-Quds, sayap militer Jihad Islami di Jenin utara Tepi Barat setelah keduanya dikepung di sebuah kampung Sabah Al-Khair selama beberapa jam. Israel juga mengerakan pesawat helikopter Apache selama tiga dalam mengepung kampung Shabah Al-Khair.
Sempat terlibat baku tembak antara pasukan Israel dengan pejuang perlawaan Palestina Khalid Rabiq Abu Saqr (25) dari Batalion Al-Quds di Tulkarm dan Muhammad Mahmod Jawabirah (23) dari Kafr Rai dari tengah jenin. Kedua pejuang perlawanan itu akhirnya menemui ajalnya,
Sementara radio Israel mengaku seorang komandan mereka mengalami luka dalam baku tembak tersebut.
Seorang tahanan terluka dan 250 luka-luka
Tahanan Palestina juga tak luput dari kekerasan Israel. Senin pagi Israel membunuh seorang tahanan Muhammad Shabri Ashqar akibat siksaan satuan khusus Israel di Naqab.
Tahanan lainnya sebanyak 250 orang mengalami luka dengan tingkat berbeda, dua di antaranya dalam keadaan parah akibat kekerasan serdadu Israel di penjara Naqab. (bn-bsyr)
 
Hamas Serukan Sandera Serdadu Israel dan Pemukim Yahudi


[ 23/10/2007 - 01:17 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Chamas_sayapmiliter_300_0.JPG



Infopalestina-Nablus: Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyerukan seluruh sayap militer bersenjata di berbagai faksi perlawanan Palestina untuk melancarkan aksi balasan dengan kekuatan dan segala cara atas kejahatan penjajah Zionis Israel, khususnya serangan kekerasan di penjara padang pasir Israel di Nagef yang mengakibatkan seorang tahanan Palestina gugur setelah kepalanya tertembus depan belakang oleh timah panas Zionis Israel, Senin (22/10).
Dalam pernyataan yang salinannya diterima infopalestina, gerakan Hamas meminta semua sayap militer bertindak dan dengan segala cara membebaskan tahanan Palestina yang mendekam di penjara Zionis Israel. Di antara cara yang utama adalah menyandera serdadu Israel dan pemukim Yahudi.
Hamas menghimbau pentingnya melakukan upaya dan aksi baik pada tingkat rakyat, pemerintah resmi, politik dan perjuangan sebagai bentuk solidaritas terhadap para tahanan dan mendukung mereka dengan segala cara. Terutama setelah gugurnya seorang tahanan Palestina Muhammad al Asyqar setelah kepalanya tertembus timah panas Zionis Israel.
Hamas mengecam keras kejahatan yang dilakukan penjajah Zionis Israel di penjara padang pasir Nagef. Pihaknya menyerukan kepada media massa Palestina untuk mengungkap kejahatan ini kepada masyarakat internasional.​
Hamas menegaskan pentingnya menyatukan seluruh kekuatan bangsa dan rakyat demi membela para mujahidin yang mendekam di sel-sel dan terali besi Israel yang diperlakukan secara represif dan biadab oleh otoritas penjajah Israel.
Pada Senin pagi, pasukan penjajah Zionis Israel menyerbu ke penjara padang pasir Nagef sambil melakukan segala bentuk kekerasan terhadap para tahanan. Mereka menggunakan segala atat dan cara kekerasan, membakar kemah-kemah di atas kelapa para tahanan, memusnahkan barang milik para tahanan, menyerang para tahanan dengan pukulan maupun tendangan dan melepaskan tembakan api juga gas air mata ke arah para tahanan yang terisolasi. Sebanyak 250 tahanan terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis dan seorang lainnya koma karena tertembus kepalanya dengan timah panas. Yang disebut terakhir meninggal dunia di rumah sakit setelah para dokter gagal menghentikan pendarahan pada otaknya. (seto)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.