• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Indonesia Today

Gelombang Laut Hingga 7 M di Indonesia

SENIN, 23 JUNI 2008 | 08:14 WIB
JAKARTA, SENIN - Gelombang laut yang mencapai tinggi antara 2 hingga 7 meter (m) berpotensi terjadi di perairan Indonesia Senin (23/6) ini.

Gelombang laut antara 2 hingga 2,5 m diperkirakan terjadi di perairan Aceh, Selat Malaka bagian Barat, Samudera Hindia Barat Mentawai, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar bagian Selatan, Laut Bali, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Ombai, Selat Wetar dan Teluk Tomini. Tinggi gelombang ini dinyatakan berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Gelombang antara 2,5 hingga 3 m berpotensi terjadi di perairan Aceh bagian Barat, Samudera Hindia Barat Daya Enggano, Laut Flores, Teluk Bone, Teluk Tolo, serta Laut Maluku. Tinggi gelombang laut itu dinyatakan berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang serta feri.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengeluarkan peringatan dini tentang tinggi gelombang antara 3 hingga 7 m yang berpotensi terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Andaman, Samudera Hindia Selatan Jawa, Samudera Hindia Selatan Bali, Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Banda, Laut Arafura, perairan Kai, Laut Aru, serta Laut Buru. Tinggi gelombang tersebut dinyatakan berbahaya bagi semua jenis kapal.


Pasang Laut Menjelang Tengah Malam di Jakarta

SENIN, 23 JUNI 2008 | 08:33 WIB
JAKARTA, SENIN - Puncak pasang air laut di Teluk Jakarta Senin (23/6) ini dan Selasa (24/6) besok diperkirakan terjadi menjelang tengah malam.

Dari data Jawatan Hidro Oseanografi TNI-Angkatan Laut diketahui puncak pasang Senin ini di Teluk Jakarta terjadi pada pukul 22.00 hingga 24.00 WIB. Puncak pasang mencapai 30 sentimeter dari tinggi permukaan air normal di Teluk Jakarta.

Puncak pasang air laut Selasa besok di Teluk Jakarta terjadi pada jam serta tinggi yang sama dengan perkiraan pasang air laut hari ini. (Janhidros TNI-AL)
 
Wakapolres: Itu Bukan Perkosaan, tapi Selingkuh

180637p.jpg


SENIN, 23 JUNI 2008 | 08:49 WIB
JEMBER - Wakapolres Jember, Kompol Lafri Prasetyono, membantah anggotanya, Brigpol Faruk Avero, (38) telah memperkosa siswi SMA bernama La (16). Menurut Lafri, yang terjadi bukan perkosaan melainkan tindakan suka sama suka. “Itu hasil penyidikan kami terhadap Faruk," kata Lafri kepada Surya melalui ponsel, Minggu (22/6).

Seperti diwartakan, Faruk diduga memperkosa La, warga Bindung, Pecoro, Rambipuji, Jumat (20/6) malam, di rumah paman La, Kholik. Selama ini La tinggal di rumah itu, sedangkan orangtuanya berada di Bali. Kasus tersebut ditangani Unit Pelayanan Pengaduan Penegakan Disiplin (P3D) Polres Jember. (Surya, 22/6).

Lafri menambahkan, hubungan Faruk-La terjalin lama. Menurutnya, meski Faruk beristri dan mempunyai dua anak, hal itu tidak menghalangi hubungan selingkuh tersebut.

"Ini seperti pepatah jawa, witing tresna jalaran saka kulina (cinta tumbuh lantaran sering bertemu, Red). Karena Faruk, Kholik dan saudara Kholik berteman baik, maka Faruk dan perempuan itu (La, Red) juga sering bertemu dan kenal," imbuhnya.

Meski tak ada unsur perkosaan, tegas Lafri, P3D Polres Jember tetap akan memberi sanksi Faruk. Pasalnya, Faruk yang sudah berkeluarga, selingkuh dengan La.
Namun pihak La belum dapat dikonfirmasi tentang penjelasan Wakapolres bahwa perbuatan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka, bukan perkosaan. Keluarga Kholik tidak mau bertemu wartawan. (st9)
 
Lima ABG Memperkosa Sepanjang Malam

SENIN, 23 JUNI 2008 | 09:14 WIB
MARTAPURA - Empat dari lima remaja yang memperkosa pelajar berusia 14 tahun asal Desa Karang Sari Kecamatan Belitang, hingga Selasa pagi ini masih diburu oleh aparat Reskrim Polres OKU Timur. Sedangkan satu pelaku, Dod (16) berhasil dibekuk petugas.

Dod yang tinggal di Pasar Terminal BK X Kecamatan Belitang tidak berkutik ketika disergap aparat Reskrim Polres OKUT dibawah pimpinan Kasat Reskrim Iptu Surachman, Sabtu (21/6) sekitar pukul 23.30 WIB. Sedangkan empat rekan Dod masing-masing, Pe (17), Da (18), Ed (15) dan Om (17) masih diburu polisi.

Perkosaan terhadap siswi berusia 14 tahun itu terjadi 13 Juni lalu. Saat itu korban menuju parkiran sepeda di sekolah terletak di belakang Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur. Setibanya di lokasi yang sepi itu, tiba-tiba Dod Cs mengikuti dari belakang.

Pelaku langsung memeluk korban dari belakang. Kendati sempat berontak namun korban tak mampu melawan Dod yang bersama rekannya melucuti pakaian dan memperkosa gadis di bawah umur ini secara bergiliran.

Setelah melakukan aksi bejat itu, lima remaja tanggung ini membawa korban ke rumah temannya dan menyuruh korban mengganti celana dalam yang baru dan membuang celana dalam yang sudah penuh noda. Para pelaku kemudian membawa korban ke rumah Da dan korban kembali diperkosa bergiliran sepanjang malam. Esok harinya korban diantar pulang.

Kasus perkosaan ini pun dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres OKUT. Kapolres OKU Timur, AKBP Drs Yosi Hariyoso melalui Kasat Reskrim Iptu Surachman mengatakan, empat pelaku lainnya masih diburu. “Baru satu pelaku yang berhasil dibekuk atas nama Dod,” katanya. (eni)
 
Mahasiswa Unas Akan Adukan Doter RSPP ke IDI

SENIN, 23 JUNI 2008 | 09:18 WIB
JAKARTA, SENIN - Senin (23/6), mahasiswa Unas akan mendatangi kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jl Samratulangi, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka akan mengadukan masalah pengungkapan status rekan mereka almarhum Maftuh Fauzi yang terpapar HIV.

Gatot, pengacara LBH Jakarta yang akan mendampingi mahasiswa Unas ke IDI menuturkan, ada indikasi pelanggaran etika yang dilakukan tim doter RS Pusat Pertamina (RSPP). "Kami merasa dokter mengeluarkan pernyataan ini secara terburu-buru. Kami ingin megadukan hal ini ke IDI dan meminta IDI melakukan kajian," katanya saat dihubungi Kompas.com Senin pagi.

Seperti diberitakan, Tim Dokter RSPP mengungkapkan, bahwa Maftuh Fauzi (23) mahasiswa Akademi Bahasa Asing Unas positif terpapar virus HIV. Dari catatan medis didapatkan, Maftuh mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh secara konsisten.
 
Lagi, Satu Mahasiswa Unas Masuk Rumah Sakit

SENIN, 23 JUNI 2008 | 08:50 WIB
JAKARTA, SENIN - Satu lagi mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang terkena pukulan polisi dalam aksi unjuk rasa di Kampus Unas beberapa waktu lalu, Kamarudin Salim (26) alias Udin, masuk rumah sakit karena mengeluh sakit kepala, pusing dan muntah-muntah. Kamarudin, mahasiswa Fakultas Sosiologi angkatan 2002 dibawa ke RS Ciptomangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Minggu (22/6) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat ini Udin dirawat di ruang UGD RSCM.

Udin adalah satu dari 31 mahasiswa yang ditahan selama sembilan hari di Polres Jakarta Selatan pascakericuhan unjuk rasa di Kampus Unas. "Sejak keluar dari Polres dia (Udin) sering mengeluh pusing," terang Mustari Soleman, mahasiswa Unas Fakultas Hukum angkatan 2002, saat dihubungi Kompas.com Senin (23/6) pagi.

Mustari yang juga sepupu Udin menuturkan, Minggu siang kemarin saat mahasiswa Unas melakukan konferensi pers di kampus, Udin mengeluh kepalanya sakit dan jatuh pingsan. Rekan-rekannya membawanya ke Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan CT Scan tidak menunjukkan adanya kelainan. Udin pun diperbolehkan pulang.

"Tapi, kondisi Udin terus melemah. Lalu kami bawa ke RSCM sekitar jam 22.30 WIB. Analisa dokter dari hasil CT Scan di Pasar Rebo, ada gangguan kecil di otak Udin. Tapi, dokter tidak merinci lebih jauh. Di RSCM Udin juga diperiksa darahnya. Hasilnya keluar pukul 02.30 WIB (Senin dinihari). Kata dokter ada pembengkakan di ginjal. Tapi, belum diketahui apa penyebabnya," tutur Mustari.

Di RSCM teman-teman Udin meminta dokter melakukan CT Scan kembali. "Hasilnya baru keluar nanti siang pukul 10.00 WIB," kata Mustari.

Rekan-rekan Udin khawatir sakit yang dikeluhkan Udin akibat pukulan polisi saat polisi merangsek ke dalam Kampus dalam unjuk rasa Unas beberapa waktu lalu. "Waktu itu kami kena pukul di seluruh tubuh, tidak hanya pentungan tapi juga tendangan. Si Udin itu kena pukul tidak terhitung jumlahnya," kata Mustari.

Sebelumnya, Maftuh Fauzi (23) alias Sader, mahasiswa Akademi Bahasa Asing Unas meninggal. Sader juga satu dari 31 mahasiswa Unas yang ditahan polisi. Ia mengalami luka sobek di kepala bagian belakang.
 
Jerman Alihkan Utang untuk Program Kesehatan Indonesia

SENIN, 23 JUNI 2008 | 09:08 WIB
JAKARTA, SENIN - Pemerintah Jerman dan Indonesia sepakat mengalihkan utang dari Pemerintah Jerman kepada Indonesia sebesar 50 juta euro untuk program Debt2Health yaitu penanggulangan AIDS, TBC, dan malaria. Program itu memerlukan dana 25 juta euro.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Baron Paul von Maltzahn, dan Ketua Innovatives Financing Global Fund untuk program penanggulangan AIDS, TBC, dan Malaria, Robert Filipp, mengumumkan program Debt2Health itu di Gedung Depkeu Jakarta, Senin (23/6), seperti dikutip dari Antara.

Debt2Health merupakan insturmen pendanaan baru yang membantu peningkatan pengeluaran domestik untuk bidang kesehatan di Indonesia sebesar 25 juta euro.

Debt2Health merupakan program pengalihan utang. Jerman sepakat menghapus utang Indonesia sebesar 50 juta euro dan sepakat menginvestasikan separuh dari jumlah itu untuk program kesehatan masyarakat di Indonesia yang didukung Global Fund.

"Program ini memungkinkan kami mengalihkan utang menjadi sumber pendanaan baru untuk bidang kesehatan di Indonesia. Kami berharap negara-negara kreditor akan bergabung dalam prakarsa ini dan menawarkan kesepakatan serupa untuk Indonesia dan negara lain yang berjuang dengan masalah kesehatan dan beban utang yang besar," kata Rahmat.

HIV/AIDS, TBC, dan malaria masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan sekitar 170.000 penderita HIV. Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita TBC tertinggi di Asia Tenggara, dengan 150.000 orang meninggal karena TBC setiap tahunnya.

Hampir 100 juta orang Indonesia hidup di daerah yang mudah terserang malaria. Saat ini, Global Fund telah menyetujui pendanaan enam program untuk memerangi HIV/AIDS, TBC, dan malaria senilai hampir 200 juta dollar AS. Dari jumlah itu, 108 juta dollar di antaranya telah disalurkan untuk Indonesia.

Jerman telah menyepakati enam program pengalihan utangnya kepada Indonesia dengan jumlah 143,56 juta euro, termasuk untuk Debt2Heath.
 
1,5 Tahun Jadi Budak Nafsu
Mahasiswi Digilir 10 Pemuda, Diancam rekaman Pemerkosaan


SOLO - Selama 1,5 tahun, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Solo -sebut saja Nita (nama samaran)- menjadi budak nafsu sepuluh lelaki. Mahasiswi berusia 19 tahun itu tidak kuasa menolak karena para pelaku mengancam mengedarkan rekaman video pemerkosaan tersebut. Tidak tahan terhadap perlakuan tersebut, Nita akhirnya melapor ke Poltabes Solo beberapa hari lalu.

Berdasar laporan Nita, polisi meringkus tujuh di antara sepuluh pelaku. Yang diringkus itu adalah lima mahasiswa perguruan tinggi negeri di Solo, seorang sopir, dan seorang tukang ojek. Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Kasat Reskrim Poltabes Solo Kompol Syarif Rahman SIK menjelaskan, di antara ketujuh tersangka tersebut ada sepasang mahasiswa kembar asal Pucangsawit, Jebres, Solo, yaitu Gas dan Gus. Dari pengakuan korban yang dibenarkan para pelaku, sebagian besar pemerkosaan dilakukan di sebuah rumah kos di Kentingan, Jebres, Solo. ''Tepatnya, di kamar Ad (salah seorang pelaku),'' kata Syarif.

Petaka yang dialami Nita itu berawal Desember 2006, ketika Ad mengajak ke tempat kosnya. Sudah kenal, korban tidak menolak.

Di luar dugaannya, Ad langsung menyeret korban ke dalam kamar kosnya dan memerkosanya. ''Saat melakukan perbuatan itu, pelaku menghidupkan tape recorder-nya keras-keras,'' tambah Syarif.

Perbuatan itu terulang beberapa hari kemudian. Parahnya, bukan hanya Ad yang melakukannya. Di dalam kamar kos tersebut, sudah ada Kom dan Kw yang saat ini masih buron.

Bukan hanya menggilir korban, para pelaku juga merekam aksi pemerkosaan tersebut dengan kamera digital. Rekaman itulah yang kemudian digunakan para pelaku sebagai senjata setiap memaksa korban memenuhi nafsu mereka. ''Kalau menolak, pelaku mengancam mengedarkan rekaman tersebut,'' ujar Syarif menambahkan.

Nasib Nita bertambah malang karena makin hari makin banyak lelaki yang memaksanya berhubungan badan. Berawal dari Ad, ditambah dua rekannya, dan pada hari-hari berikutnya dia terpaksa melayani rekan-rekan Ad yang lain. Seingatnya, ada sepuluh lelaki yang melakukan perbuatan bejat terhadap dirinya itu.

Hasil pemeriksaan petugas kepada para tersangka, setiap orang setidaknya pernah memerkosa Nita dua kali. Selain di kamar kos Ad, juga di beberapa tempat lain.

Modusnya, setiap ada yang berniat melakukan itu, pelaku tinggal mengirimkan SMS kepada Nita. Tentu saja disertai ancaman menyebarkan rekaman video tersebut jika korban menolak.

Kejadian itu terus berlangsung sampai beberapa hari sebelum korban melapor. ''Kalau dihitung-hitung, setahun setengah,'' imbuh Syarif.
 
iy ni
benter" perkosa" aj /hmm
trz moga dana dr pihak Jerman tu gk d korupsi gi
tu kan buat k sehat an
trz pasang na tunggi amat
bisa men capai 7M
utg kota g gk tll deket ama laut
kan bisa aj Tsunami(moga gk /wah /wah)
 
duh kok kayanya indo jadi sarang pemerkosa ya, jadi serem...
 
Makin ambruk saja moral bangsa kita

Jadi apa Indonesia di 2020 nanti? /hmm
 
7660large.jpg


Polisi Bongkar Komputer Pelaku
Penyimpan Rekaman Pemerkosaan yang Berlangsung 1,5 Tahun


SOLO - Hanya tersisa satu di antara sepuluh tersangka pemerkosaan kepada Nita (nama samaran) yang masih menjadi buron Poltabes Solo. Setelah dinyatakan kabur, dua tersangka menyerahkan diri kemarin (23/6). Keduanya adalah End dan Aji. Mereka kini menemani tujuh tersangka lain yang ditangkap sehari sebelumnya. Polisi kini tinggal berkonsentrasi untuk memburu Kw.

Sebagaimana diberitakan kemarin, pemerkosaan atas Nita, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Solo, itu menggegerkan kota tersebut. Kepada polisi, Nita mengaku selama 1,5 tahun digilir sepuluh tersangka.

Perempuan berkulit putih tersebut mengaku tidak kuasa menolak karena mereka merekam pemerkosaan itu dengan kamera video. Rekaman tersebut dijadikan senjata untuk memaksanya memenuhi nafsu para tersangka. Jika menolak, tersangka mengancam akan mengedarkan rekaman itu. Berdasar laporan Nita, polisi berhasil menangkap tujuh tersangka. Tiga lainnya dinyatakan buron, yang kini tersisa satu, setelah dua lainnya menyerahkan diri kemarin.

Kasatreskrim Poltabes Solo Kompol Syarif Rahman SIK menyambut baik penyerahan diri dua pemuda yang memang tengah dicari itu. Kemarin siang, dia juga mengimbau Kw agar segera menyerahkan diri, seperti yang dilakukan End dan Aji. Keduanya pun langsung diperiksa dan dijebloskan ke ruang tahanan, bergabung dengan tujuh rekannya yang telah diringkus. "Mereka juga mengaku ikut menggagahi korban," kata Syarif.

Kepada petugas, keduanya membantah anggapan bahwa perbuatan mereka disebut pemerkosaan. Menurut keduanya, hal itu mereka lakukan atas dasar suka sama suka. End terakhir berhubungan dengan Nita Januari lalu. Dia tidak lagi bertemu setelah bekerja di sebuah kafe di Jogjakarta.

Kemarin polisi juga menyita komputer dari tempat kos Ad, tersangka yang kali pertama memerkosa korban, dan beberapa unit telepon seluler para tersangka. Di hard disk komputer itulah, para tersangka menyimpan hasil rekaman pemerkosaan yang mereka lakukan. Namun, mereka mengaku sudah menghapus file tersebut.

"Akan kami lacak dengan teknologi. Mungkin masih bisa kami temukan," tambah Syarif. Sementara itu, ponsel tersangka disita karena mereka gunakan untuk menghubungi korban sebelum memerkosanya.
 
7659large.jpg


Tolak Ujian Nasional 2009
Reaksi atas Kegagalan 21.000 Siswa Aceh pada Ujian Nasional 2008


BANDA ACEH - Puluhan pelajar dan pengajar yang mengatasnamakan Masyarakat Sipil Aceh mendatangi gedung DPR Aceh kemarin. Mereka berunjuk rasa menolak pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2009.

Selain itu, mereka mendesak Komisi F DPR Aceh yang membidangi pendidikan memberikan rekomendasi kepada para pelajar yang tidak lulus ujian nasional agar dapat mengikuti seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru atau SNPMB.

Oriza, koordinator aksi, menjelaskan bahwa unas telah membuat suram masa depan 21.000 siswa Aceh karena tidak lulus. Menurut dia, kebijakan pemerintah pusat salah arah.

''Kami meminta pemerintahan Aceh dan pusat menganulir kebijakan unas yang begitu memberatkan,'' ungkap Oriza. Menurut dia, standar kelulusan unas diterapkan secara pukul rata. Padahal, mutu guru dan fasilitas di berbagai daerah tidak sama.

Ketua Komisi F DPR Aceh H Burhanuddin SH mengatakan bahwa dia pernah menyampaikan pendapat tersebut kepada pemerintah pusat dan menteri pendidikan. Intinya, unas tidak pas diterapkan di Aceh. ''Sekarang lihat buktinya, 21.000 siswa Aceh tidak lulus unas," paparnya.

Mengenai desakan agar Aceh bebas unas, Burhanuddin berpendapat, kebijakan itu belum bisa dilakukan. Walaupun ada keistimewaan dan qanun untuk itu, dunia dan sistem pendidikan merupakan sebuah kawasan yang sangat luas.

''Jika tetap kita paksakan Aceh bebas unas, kebijakan tersebut hanya berlaku di sini. Sementara acuan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di provinsi lain, tetap mengikuti kebijakan secara nasional,'' tukas Burhanuddin.

Namun, kata dia, Mendiknas telah membuat kebijakan bahwa siswa yang tidak lolos unas dapat mengikuti ujian paket C. Malah, beberapa universitas negeri memberikan kesempatan kepada siswa tidak lulus unas mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi.

''Kita tunggu saja bagaimana reaksi pemerintah pusat. Dan, tentunya masalah ini bukan hanya terjadi di Aceh. Banyak provinsi lain juga bernasib serupa,'' ujar Burhanuddin.

Usai bertemu dengan wakil rakyat di DPR Aceh, sekitar 23 pelajar tersebut membubarkan diri dengan tertib. Aksi mereka mendapat pengawalan ketat puluhan personel satpol PP dan didukung aparat kepolisian.
 
Dorong Kecurangan
Aksi penolakan terhadap unas juga berlangsung di Jogja. Pelajar dan mahasiswa di kota pendidikan itu menolak ujian nasional sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa.

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Pelajar dan Pemuda Jogja Peduli Pendidikan (APPJP) beraksi di depan Kantor Pos Besar. Aksi itu diikuti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), IPPNU, Pelajar Islam Indonesia (PII), GMKI, dan PMII.

Mereka membawa spanduk dan poster berisi penolakan terhadap unas. UN: Ujian ngajari curang, UN nggak banget, Guruku paling tahu kemampuanku, dan Unas 90 Persen lulus nggak mungkin.

Sebelumnya, para pelajar itu melakukan long march dari Taman Parkir Ngabean. Dalam aksi ini, para pelajar juga membawa pocongan sebagai simbol matinya pemerintahan SBY-JK.

Koordinator lapangan (korlap) Angga mengungkapkan, unas yang selama ini dijalankan telah mengerdilkan kreativitas pelajar. Unas juga meresahkan masyarakat, baik pelajar, guru, maupun orang tua siswa. "Unas bukan solusi untuk menaikkan dan mengukur tingkat pendidikan di Indonesia," ujar Angga.

Menurut mereka, unas telah menciptakan praktik-praktik kecurangan. Dalam pelaksanaannya, tidak sedikit siswa dan guru menempuh berbagai cara agar bisa mencapai nilai di atas standar yang ditetapkan.

APPJP mendesak pemerintah mengoreksi kebijakan unas sebagai standar kelulusan. Pemberlakuan standar kelulusan ini telah memakan korban.
 
Lulus SMP Langsung Selingkuh dengan Kakak Ipar

SELASA, 24 JUNI 2008 | 08:45 WIB
GRESIK, SELASA - DS (16), gadis yang baru lulus dari sebuah SMP terkenal di Kecamatan Benjeng, dilarikan sekaligus dinikahi dengan akta palsu oleh kakak iparnya, Latif Kiswanto (33), warga Dusun Karangasem, Desa Sirnoboyo Kecamatan Benjeng. Kisah pelarian itu bermula ketika pelaku mengajak korban ke Jalan Kinibalu, tempat pelaku membuka usaha warung kopi, Selasa (17/6). Pelaku sengaja menjemput korban di desa lain agar tidak kepergok istrinya.

Korban yang pernah tinggal serumah dengan istri pelaku, Sulikah (27), lantas diajak menginap di warung tersebut. Dari situlah pelaku berinisiatif agar setiap malam bisa bersama adik iparnya. Latif lalu menemui Giman, warga Jalan Tambak Asri, langganan warung kopinya. Giman menawari dapat menikahkan mereka dengan syarat cukup menyediakan uang sebesar Rp 500.000. Giman mengajak Sumardi untuk membuatkan akta nikah palsu.

Akhirnya, pelaku dan korban dinikahkan Giman di rumahnya di kawasan lokalisasi Kremil, Surabaya. Saksinya adalah sejumlah tukang becak di sekitar rumah Giman. Saat itu, pelaku menyerahkan mas kawin berupa uang tunai sebesar Rp 50.000. Setelah itu, pasangan suami istri baru itu kos di Jalan Petemon, Surabaya. Selama tinggal di sana pelaku mengaku sudah menggauli adik iparnya tiga kali.

Kepergian DS membuat keluarganya kalang kabut. Ibu korban, Ny Wati (48), melapor ke Mapolsek Benjeng. Begitu mendapat laporan, polisi langsung bergerak. Berdasar pengakuan warga, diketahui DS terlihat pergi bersama Latif ke Surabaya, Minggu (22/6) malam.

Kepada polisi, lelaki beranak satu ini berkilah tidak membawa lari karena DS juga mencintai dirinya. Latif mengaku terpaksa menikahi adik iparnya karena istrinya sering marah dan cerewet. “Makanya saya jatuh cinta sama adiknya,“ kata Latif enteng.

Kapolsek Benjeng AKP Muljono mengatakan, pelaku dijerat Pasal 332 KUHP jo UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak karena melarikan anak di bawah umur. Ancaman hukumannya maksimal tujuh tahun penjara. Sementara Giman dijerat dengan Pasal 263 KUHP karena membantu memalsukan akta nikah dan akta cerai. “Ancaman hukuman 6 tahun penjara,“ AKP Muljono menegaskan. (st3)
 
Ketua Geng Cewek Itu Masih Berusia 17 Tahun

SELASA, 24 JUNI 2008 | 08:25 WIB
KEDIRI, SELASA - Geng pelajar cewek yang berbuat kriminal ternyata tak hanya Geng Nero di Pati, Jawa Tengah. Di Kota Kediri, geng serupa juga ada dan berhasil diringkus polisi. Bahkan, jika Geng Nero hanya melakukan aksi kekerasan terhadap sesama pelajar, geng cewek di Kediri ini lebih dari itu. Mereka melakukan pencurian dengan sasaran swalayan dan pusat perbelanjaan.

Ketika melakukan aksinya di salah satu toko di Doho Plasa, Kota Kediri, Minggu (22/6) siang, geng yang terdiri dari tiga cewek SMA dan SMP itu kena batunya. Pada pukul 11.00 WIB, satpam di Doho Plasa mulai mengawasi ketiga cewek tersebut saat gerak-gerik mereka saat berbelanja mencurigakan.

Setelah terlihat mencuri beberapa barang, satpam langsung menangkap mereka dan dibawa ke markas Polresta Kediri. Dari keterangan mereka di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Kediri terungkap bahwa geng cewek itu dipimpin oleh Irianovi (17), siswi kelas II sebuah SMA di Kota Kediri. Anggotanya terdiri dari Dimavini Aprilia (15) dan Mia Harmiati (15), keduanya masih duduk di kelas III SMP.

Mereka berasal dari kecamatan yang sama, yakni Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Namun, Irianovi dan Dimavini berasal dari Desa Dlopo, sedangkan Mia dari Desa Tepus. Saat diperiksa polisi, mereka mengaku telah mencuri puluhan jenis barang, di antaranya cincin, alat-alat kosmetik, pakaian dalam, jaket, makanan ringan, baterei, minyak telon, tape recorder kecil, dan lain-lain. Barang-barang curian itu diselipkan di dalam pakaian dan tas mereka. Nilainya mencapai Rp 500.000.

Kepada polisi, Irianovi mengaku dirinyalah yang mengajari teknik mencuri kepada Mia dan Dimavini. Dengan berlagak seperti pembeli, ketiganya selalu bersama-sama saat melakukan aksinya di sejumlah toko, swalayan, dan plasa.

Setelah menemukan benda yang diincar, ketiganya membagi tugas, ada yang sebagai pengawas situasi dan ada yang pengambil barang. “Setiap berhasil mengambil barang, langsung dimasukkan ke dalam pakaian atau tas longgar yang kami bawa,” tutur Irianovi di Mapolresta sambil terus menutupi wajahnya dari kamera.

Dari pengakuan ketiganya, sedikitnya sudah tiga toko yang mereka jarah, di antaranya toko busana Mentari dan Swalayan Borobudur yang terletak di Jalan Doho, Kota Kediri, serta sebuah toko di pusat perbelanjaan Doho Plasa. "Sudah lama kami melakukan perbuatan ini," kata Irianovi. Menurut dia, hasil kejahatan gengnya itu tidak dijual kepada orang lain, tapi digunakan sendiri. Ketiga anggota geng cewek itu saling kenal karena hubungan tetangga. Kendati berbeda tempat tinggal, namun desa mereka saling berdekatan satu sama lain.

Penangkapan geng cewek ini membuat keluarga mereka kaget. Nurcholifah (bibi Dimavini) mengaku tidak percaya keponakannya melakukan aksi kriminal. Selama ini, tutur Nurcholifah, Dimavini dikenal tak banyak ulah dan anak penurut. Ia menduga ulah Dimavini akibat pengaruh Irianovi yang memang nakal. “Keponakan saya mulai aneh-aneh setelah bergaul dengan Novi. Dia anak kos yang tidak pernah mendapat perhatian orangtuanya,” ujarnya.

Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satreskrim Polresta Kediri Iptu MS Yusuf mengemukakan, para pelaku dapat dikenai ancaman hukuman 5 tahun penjara karena melanggar Pasal 363 KUH Pidana. (ais)
 
gila d Indo
geng" ce/?
/hmm
parah"
trz UNAS ni
emang baguz na gk ad ya
/hmm
 
7951large.jpg


Buru Perampok, Gerebek Gudang Kosong
SEMARANG - Tim gabungan Polwiltabes Semarang, Polda Jateng, dan Polres Semarang Timur terus memburu perampok tempat penyimpanan emas yang terjadi 4 Juni lalu. Sekitar pukul 17.00 kemarin (24/6), ratusan polisi bersenjata dikerahkan untuk menggerebek sebuah pabrik dan gudang kertas di Jalan Inspeksi Kali Babon Kampung, Genuk, Semarang, yang diduga menjadi tempat persembunyian kawanan perampok.

Sebelumnya, para aparat penegak hukum itu mengadakan apel di Mapolsek Genuk. Sebagian besar siap dengan senjata api, baik laras panjang maupun genggam.

Saat penggerebekan dilakukan, personel dari Dalmas memblokade semua akses masuk menuju gudang yang menjadi target. Begitu berhasil mendobrak pintu gudang, puluhan polisi masuk dan melakukan penyisiran.

Sekitar 20 menit kemudian, mereka keluar setelah terdengar sekali letusan senjata api. Penggerebekan itu tidak berhasil karena tidak ditemukan seorang pun di dalam gudang yang sudah lama tidak dipakai tersebut.

Sugian, salah seorang warga yang tinggal di dekat gudang, menjelaskan bahwa bangunan itu milik Willy. Meski tidak difungsikan, beberapa orang kerap terlihat mendatanginya. ''Kadang ada mobil datang, penumpangnya masuk, lalu pergi lagi," jelasnya.

Keterangan tersebut dikuatkan Anfal, pemuda yang sering bermain sepak bola bersama teman-temannya di dekat gudang. ''Hampir setiap sore ada mobil Kijang silver dan satunya mobil putih parkir di situ," tuturnya.

Lurah Trimulyo Rudi Mulyono mengaku tidak tahu adanya penggerebekan itu. ''Saya dengar ada ramai-ramai, terus langsung ke sini," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kawanan perampok menyatroni rumah sekaligus tempat penyimpanan emas milik Welly Chandra di Jalan Kranggan Timur Nomor 12, Semarang, pada 4 Juni lalu. Pelaku berhasil membawa lari perhiasan emas seberat 100 kilogram senilai sekitar Rp 25 miliar.

Dalam aksi tersebut, Welly meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena kehabisan oksigen. Anik Wijaya, 32, istri Welly, dan Wulandari, 15, pembantu rumah tangga mereka, juga meninggal karena luka tembak di bagian kepala dan punggung.

Polisi telah menangkap dua di antara delapan tersangka. Keduanya ditangkap di rumah masing-masing pekan lalu.
 
7950large.jpg


Terancam Hukuman Mati
Terdakwa Kepemilikan Puluhan Senpi dan Senjata Ilegal


DENPASAR - Terdakwa kepemilikan puluhan senjata api (senpi), amunisi, dan senjata tajam I Made Sutama alias Minggik terancam hukuman mati. Ancaman hukuman maksimal untuk ketua Forum Peduli Denpasar tersebut tersirat dari dakwaan jaksa yang disampaikan dalam sidang pertama di PN Denpasar kemarin.

Menghadapi ancaman hukuman itu, lelaki berusia 56 tahun tersebut terlihat tenang. Tidak terkesan ekspresi terkejut atau cemas saat pembacaan dakwaan di hadapan majelis hakim yang diketuai Nyoman Sutama kemarin.

Minggik tiba di PN Denpasar bersama tahanan lain sekitar pukul 11.00 Wita. Lelaki berambut gondrong dan berkacamata itu mengenakan baju lengan panjang putih, celana jins hitam, dan sabuk bertulisan Harley Davidson.

Begitu turun dari mobil tahanan, Minggik menebar senyum kepada pengunjung yang memadati halaman PN. Ketika masuk ruang sidang pun, Minggik terlihat begitu ramah. Dia menyapa hakim, tim pengacara, dan jaksa.

Sidang pertama kemarin dengan acara tunggal pembacaan dakwaan jaksa yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Made Jaya Ardana. Ardana mengungkapkan, penemuan puluhan senjata tersebut di rumah terdakwa di Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, 27 Februari lalu. ''Semua senjata api tersebut diperoleh secara ilegal,'' katanya.

Puluhan senjata itu disembunyikan di ruang tidur terdakwa, bungker, dan kamar suci. Semua senjata tersebut dibeli terdakwa dari Umar pada 1999. ''Kepemilikannya dilakukan tanpa seizin pihak berwenang,'' tandas jaksa Ardana.

Selain senjata api, dalam penggerebekan tersebut, petugas menemukan senjata tajam, penikam, dan penusuk. Di antaranya, sangkur, kapak, celurit, pisau, golok, belati, trisula, tombak, senjata pemukul, senjata pengait, kapak besar, dan baju antipisau merek Sion.

Selain soal kepemilikan senjata, Minggik didakwa melanggar pasal perjudian. Menurut jaksa, dia menjadi bandar judi TSSM selama Desember 2007-Februari 2008 yang penarikannya dilakukan 5 kali seminggu. ''Judi dibuka di tempat terbuka tanpa izin dari pihak berwenang," jelas Ardana.

Atas dakwaan tersebut, tim kuasa hukum Minggik yang dipimpin I Gede Widiamika berniat mengajukan eksepsi dalam sidang berikutnya pekan depan. ''Ada beberapa kejanggalan pada dakwaan jaksa. Nanti kami beber dalam eksepsi,'' ujar Widiatmika.

Minggik sendiri meski diancam hukuman mati tetap rileks saat di kursi pesakitan. Bahkan, ketika sidang selesai, dia kembali menyalami majelis hakim, jaksa, dan pengacaranya sambil menebar senyum.
 
Camat Jual 1.000 Ha Hutan
YANG terjadi di Pasir Limau, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, malah lebih parah. Seorang bekas camat diperiksa Polres Rohil terkait dengan dugaan penjualan 1.000 hektare lahan di hutan lindung.

Dalam proses penjualan, S -inisial mantan camat yang pernah menjabat di Pasir Limau tersebut-dibantu dua kepala dusun. Kini ketiganya menjadi tahanan polisi.

Selain menahan ketiga tersangka, polisi menyita 500 lembar surat keterangan tanah (SKT), kuitansi transaksi senilai Rp 100 juta, dan sejumlah uang yang diduga hasil penjualan tadi.

Kapolres Rohil AKBP Agus Sarjito memaparkan bahwa saat menjabat 2004-2005, tersangka mengavling hutan lindung yang berbatasan dengan wilayah Sumatera Utara itu. Setiap kavling dijual Rp 2 juta.

Sampai dia meninggalkan Pasir Limau, setidaknya 500 kavling sudah terjual. Jumlah tersebut didasarkan pada SKT yang disita polisi tadi.

Kasus tersebut terbongkar saat terjadi kebakaran hutan di perbatasan beberapa waktu lalu. Saat itu, muncul klaim dari beberapa orang yang mengaku sudah memiliki lahan di hutan tersebut.

Curiga, polisi melakukan penyelidikan. Hasilnya mengarah pada camat Pasir Limau yang menerbitkan SKT tersebut.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.