• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Indonesia Today

Sudah Meninggal, Dua Pejabat Ikut Dilantik

BENGKULU - Kejadian aneh tapi nyata ditemui saat pelantikan pejabat eselon IV di lingkungan Pemkot Bengkulu pada Jumat lalu. Ada dua pejabat yang sebenarnya sudah meninggal ikut dilantik.

Salah satunya adalah Harlini BA yang dilantik sebagai Kasi Pelayanan Umum Kelurahan Panorama. Padahal, yang bersangkutan meninggal pada April lalu.

Lurah Panorama Zailani Kidan SSos membenarkan bahwa stafnya itu sudah meninggal. Dia menyatakan sudah melapor kepada bagian kepegawaian. "Selang sehari setelah Harlini meninggal, saya langsung melapor," katanya.

Seorang lagi adalah Kasi Pemerintahan Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar Nurhidayati. Namanya ikut disebut dan dipanggil saat pelantikan itu. Padahal, dia meninggal pada 30 Mei 2008.

Mantan Camat Selebar Drs Yusrizal membenarkan kabar bahwa Nurhidayati telah meninggal. Namun, dia tidak segera melaporkan hal itu kepada bagian kepegawaian.

Ketika dikonfirmasi, Plt Sekda Kota H Firdaus Rosid SE menyatakan hingga saat ini tidak mengetahui secara pasti apakah benar ada pegawai Kelurahan Panorama dan Kelurahan Sumur Dewa yang sudah meninggal dunia. "Saya belum tahu itu. Nanti, saya cek lagi biar pasti. Siapa tahu, ada dua nama yang sama," ucapnya.
 
Raib, BB 18.918 Botol Anggur

DENPASAR - Barang bukti kasus pidana berupa satu kontainer wine (anggur) ilegal raib sebelum perkaranya sampai ke pengadilan. Pihak kejaksaan yang sebelumnya menyita barang bukti tersebut saling tuding terkait hilangnya minuman beralkohol asal Italia dan Australia itu.

Jaksa IB Argita Chandra malah menghindar saat ditanya koran ini. ''Jangan saya ditanya, coba hubungi jaksa lainnya saja, saya kan hanya jaksa ketiga, coba tanya jaksa Sumadana atau Sudarmawan," ujar Chandra.

Jawaban Chandra itu memang sedikit aneh. Padahal, saat sidang, dia aktif memantau. Yang aneh lagi adalah jaksa II, Made Sudarmawan. Ketika dikonfirmasi di tempat terpisah, dia menyatakan BB wine 18.918 botol (satu kontainer) itu sudah dimusnahkan dua minggu setelah pemusnahan barang bukti di Bongkasa.

Kata Sudarmawan, BB tersebut dimusnahkan di TPA (tempat pembuangan akhir) Suwung. ''Ada berita acaranya kok," tandasnya. Ini sangat lucu karena pemusnahan di Bongkasa sendiri baru dilakukan 26 Juni lalu, belum ada dua minggu.
 
100 Siswa Indonesia Akan Diberangkatkan ke Jepang

100 Siswa Indonesia Akan Diberangkatkan ke Jepang

Kapanlagi.com - Sebanyak 100 siswa menengah Indonesia akan berkunjung ke Jepang mulai 1-10 Juli 2008 berdasarkan program Jaringan Pertukaran Siswa dan Pemuda Jepang-Asia Timur (JENESYS) sebagai bagian dari acara peringatan Tahun Emas Persahabatan Indonesia-Jepang.

Duta Besar Jepang Kojiro Shiojiri turut menghadiri upacara keberangkatan mereka pada Senin (30/6), demikian siaran pers Kedubes Jepang di Jakarta, Senin.

Selama di Jepang, mereka akan melakukan berbagai kegiatan antara lain orientasi di Tokyo, tinggal di Mie, Kyoto, Okinawa atau Hokkaido, tempat mereka akan bergabung belajar dan melakukan berbagai kegiatan lain di sekolah-sekolah menengah setempat dan tinggal pada keluarga Jepang.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan persahabatan dengan siswa sekolah menengah Jepang dan rakyat Jepang pada umumnya.

Mereka juga akan mengunjungi fasilitas-fasilitas lingkungan, keilmuan, industri dan tempat-tempat budaya.

Rombongan pertama yang beranggota 100 siswa sekolah menengah dari Indonesia telah mengunjungi Jepang pada April lalu dan rombongan ketiga akan berangkat pada 8 Juli nanti.

Program JENESYS diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang waktu itu Shinzo Abe pada pertemuan puncak Asia Timur (EAS) ke-2 pada Januari 2007 sebagai program pertukaran pemuda berskala besar dengan dana US$315 juta untuk Asia Timur. Pemerintah Jepang mengundang 6.000 pemuda setiap tahun selama lima tahun ke depan. (kpl/rif)


enak bener, gw juga mau...
:D
 
9552large.jpg


Ipar SBY Warisi Jabatan Ayah
JAKARTA--Serah terima jabatan (sertijab) komandan jenderal (Danjen) Kopassus dari Mayjen Soenarko ke Brigjen Pramono Edhi Wibowo kemarin pagi (1/7) tergolong istimewa. Bukan hanya karena Pramono adalah adik ipar Presiden SBY, tapi juga karena sang ayah, Sarwo Edhi Wibowo, dulu juga adalah komandan RPKAD, nama Kopassus di masa lalu.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Agustadi S.P. yang memimpin sertijab di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menegaskan, mutasi Danjen Kopassus tidak terkait dengan status Pramono sebagai adik Ani Yudhoyono, ibu negara. "Tidak boleh begitu. Kita profesional. Saya juga punya hubungan saudara dengan orang lain. Jadi, jangan dikait-kaitkan," tegas Agustadi.

Jenderal asal Surabaya itu menilai Pramono sudah terlalu lama menjadi brigjen dan sudah saatnya promosi ke bintang dua (mayjen). "Kami tidak mengenal istilah KKN atau mencampuradukkan urusan keluarga dengan TNI, bisa hancur negara ini jadinya," katanya.

Di tempat yang sama, Pramono Edhi Wibowo menjamin Kopassus netral dalam Pemilu 2009. "Pengamanan pemilu sesuai kebijakan pimpinan TNI," ujar alumnus Akabri 1980 itu.

Suami Kiki Gayatri tersebut juga akan mempelajari dulu program kerja seniornya, Mayjen Soenarko. "Saya meneruskan program yang sudah dirancang," kata Pramono yang ayahnya tercatat sebagai pendiri RPKAD (Resimen Pasukan Khusus Angkatan Darat) itu.

Sertijab tersebut dilaksanakan secara sederhana, tak lebih dari 45 menit. Para mantan Danjen Kopassus tampak hadir, di antaranya Prabowo Subianto. Selain itu, putra bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, juga hadir.

Pangeran Cendana itu kemarin datang dengan memakai setelan jas duduk di belakang deretan mantan Danjen Kopassus. Jarak duduknya dengan Prabowo Subianto hanya selisih dua kursi di belakangnya.

Selama acara, Tommy tampak berbincang dengan rekan-rekannya sesama pengusaha yang juga diundang Kopassus. Mereka rata-rata tampil dengan setelan jas. Bagi yang bersama pasangan, sang wanita rata-rata mengenakan baju formal dengan rok panjang.

Tommy datang bersama beberapa ajudannya. Setelah acara sertijab yang berlangsung setengah jam itu, dia segera menyalami para petinggi Kopassus dan sejumlah jenderal TNI yang hadir. Saat hendak berfoto dengan Danjen baru dan KSAD, Tommy harus menunggu karena sesi pemotretan dikhususkan para mantan Danjen. Dalam sesi foto itu, Prabowo ikut serta.

"Selamat Pak, selamat bertugas," kata Tommy kepada Pramono setelah foto bersama. Ipar SBY tersebut langsung menyambut hangat dan menepuk-nepuk pundaknya. Ketika ditanya kabarnya, Tommy menjawab tegas. "Sehat Pak Komando," ujarnya menirukan salam khas prajurit baret merah jika ditanya atasannya. Sambil menjawab, tangan Tommy membentuk sikap hormat dan agak membungkuk.

Tommy tidak ikut acara makan bersama dan ramah tamah yang diselenggarakan di gedung utama. Dia berpamitan sambil mengumbar senyum ramah kepada para prajurit Kopassus yang menyalaminya.

Saat hendak diwawancarai wartawan, Tommy buru-buru menyingkir. Sejumlah prajurit Kopassus yang menjadi panitia acara memberi jalan dan "mengamankan" mantan suami Regita Cahyani (Tata) itu.
 
9401large.jpg


Tangkap 12 WNA

BATAM - Kantor Imigrasi Khusus Batam menangkap 12 warga negara asing (WNA) lewat operasi pengawasan yang dilakukan kemarin (1/7) pagi. Mereka yang tertangkap itu terdiri atas 6 warga negara (WN) India, 4 WN Filipina, 1 WN Inggris, dan 1 WN Amerika Serikat.

Kepala Kantor Imigrasi Khusus Batam Dirman�Sukardi menjelaskan, 12 WNA itu melanggar aturan keimigrasian. Pelanggarannya beragam, mulai penyalahgunaan izin tinggal, tidak memiliki izin tinggal, dan memiliki izin tinggal ganda.

Penyalahgunaan izin tinggal dilakukan enam WN India. Mereka datang ke Indonesia dengan visa kunjungan, namun praktiknya mencari kerja di Batam.

Yang tidak memiliki izin tinggal adalah empat WN Filipina dan seorang WN Inggris. "Mereka juga berusaha mencari kerja di sini," terang Dirman.

Sedangkan WN AS, yang diketahui bernama Joseph Edward, malah memiliki izin tinggal ganda. "Ini juga bisa dikategorikan penyalahgunaan izin tinggal," lanjutnya.

WN Inggris Ian Francis Hesling mengaku tidak tahu pasti alasan dirinya diamankan imigrasi. Saat petugas imigrasi datang, paspornya diperiksa dan dikatakan ada yang salah. "Tapi, saya tidak tahu pasti," ucap Ian.

Dia mengaku berada di Batam sebagai konsultan sebuah perusahaan. Namun, dia tidak mau menyebutkan perusahaan tersebut dan sponsornya.
 
9400large.jpg


Hamengku Buwono X Tetap Gubernur
Dewan Ingin Penetapan Jabatan Seumur Hidup


JOGJA - DPRD Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) masih belum siap melepas Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam IX sebagai gubernur dan wakil gubernur (Wagub) wilayah tersebut. Meski, yang bersangkutan sudah menyatakan keinginan untuk melepas jabatan tadi beberapa waktu lalu.

Keengganan itu terlihat dari sikap politik yang disampaikan DPRD sebagai hasil pansus Percepatan RUUK DIJ DPRD DIJ. Sikap politik yang dibacakan Ketua Pansus Deddy Suwadi Siregar bersama Wakil Ketua Pansus Ternalem Parangin Angin itu berisi desakan agar pemerintah pusat menetapkan lagi HB X dan PA IX sebagai gubernur dan Wagub 2008-2013. DPRD juga meminta pusat membentuk UU Keistimewaan DIJ.

"Bila sampai akhir Oktober 2008 UUK belum terbentuk, presiden harus mencabut pasal 136 PP No 6/2005, khususnya tentang DIJ, dan selanjutnya menerbitkan payung hukum yang menjadi dasar pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur," ujar Ternalem.

Seluruh fraksi di dewan sepakat mendukung kembali penetapan HB X dan PA IX sebagai gubernur dan Wagub DIJ. Juru Bicara FPG Heru Wahyu Kismoyo meminta penetapan tersebut disampaikan secara tegas dan eksplisit. "Agar tidak menimbulkan berbagai penafsiran di kemudian hari," tuturnya.

Sementara itu, Ketua FKB Sukamto malah menolak penetapan gubernur dan Wagub yang dibatasi periodisasi masa jabatan. Sikap Sukamto tersebut didasari maksud agar dewan setiap lima tahun sekali tidak disibukkan dengan penetapan yang isinya selalu sama. "Kami ingin berlaku tanpa ada batasan waktu alias seumur hidup," tegasnya.

HB X dan PA IX tidak hadir dalam penetapan dan pernyataan sikap politik dewan tadi. Keduanya juga menolak berkomentar lebih jauh terkait dengan hal tersebut. "Itu aspirasi, ya terserah saja," kata HB X.
 
Sisa - Sisa GAM Resahkan Aceh
Pungut Paksa Pajak, Yang Menolak Dibunuh


MEDAN - Sekelompok lelaki bersenjata meresahkan warga Kabupaten Tagori-Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Mereka sering mendatangi rumah warga dan meminta uang secara paksa yang disebutnya sebagai ''pajak''. Jika ditolak, kelompok tersebut tidak segan-segan mengobral tembakan ke rumah warga yang mereka datangi.

Sepasang suami-istri yang tinggal di Dusun Seni Antara, Kecamatan Permata, dini hari kemarin menjadi korban aksi mereka. Sang istri tewas bersama janin berusia tiga bulan yang sedang dikandungnya.

Sukma Dewi, korban berusia 35 tahun itu, tewas karena luka tembak di dada kiri dan kanan. Sang suami, Ardiansyah, yang tidak lain adalah kepala dusun, harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami empat luka tembak di tubuhnya.

Di sekitar rumah korban, petugas menemukan ratusan selongsong peluru. Dari bentuknya, peluru-peluru tersebut diletuskan dari senapan laras panjang dan genggam.

Bupati Tagori-Aceh Bener Meriah menjelaskan, sebelum aksi penembakan itu, tetangganya sering melihat pasangan tersebut didatangi sekelompok lelaki tidak dikenal. Berdasar cerita para tetangganya, korban beberapa kali menceritakan hal itu. ''Ada belasan orang yang mendatanginya,'' tambah Bener.

Belasan lelaki tersebut memaksa masuk rumah korban dan meminta uang yang mereka sebut sebagai pajak. Beberapa kali kelompok itu mendatangi rumah korban, namun korban menolak memberikan uang kepada mereka.

Situasi tersebut membuat Bener meminta tolong kepada TNI dan Polri. Dia bahkan berharap operasi keamanan militer kembali diberlakukan di wilayahnya. ''Masih sering terjadi pemerasan yang dilakukan kelompok-kelompok bersenjata api,'' katanya.

Dia menduga, kelompok-kelompok bersenjata tersebut adalah sisa-sisa anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dugaan itu didasarkan pada jenis senjata yang digunakan dan modus operandi yang dilakukan.

Sebelum penembakan, Ardiansyah mengaku sering diteror kelompok bersenjata yang menyebutnya sebagai cuak (pengkhianat). "Kalau kawan masih seperti itu, dia akan mati dalam waktu dekat ini," kata seorang tetangganya menirukan pengakuan korban atas ancaman kelompok tadi.

Teror terhadap Ardiansyah mulai terjadi ketika polisi menangkap beberapa tersangka kasus pembalakan liar. Mereka yang tertangkap itu diduga anggota kelompok tadi. Dan Ardiansyah dituding sebagai yang melaporkan mereka ke polisi.

Dugaan bahwa kelompok itu adalah sisa-sisa GAM juga didasarkan pada pengakuan korban yang mengaku mengenali kelompok itu sebagai anggota Komisi Peralihan Aceh (KPA). Sebagian besar anggota KPA memang berasal dari mantan anggota GAM.

"Mereka memang bukan warga dusun saya. Tapi saya tahu pasti mereka dari mana, yaitu anggota KPA," menurut Ardiansyah yang dengan terbata-bata mengungkapkan kejadian yang menimpa keluarganya dalam keadaan tergolek di rumah sakit.
 
Golput "Menangi" Pilgub Jawa Tengah
Pasangan Terpilih Hanya Didukung 19,9 Persen Pemilih


SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) secara resmi menetapkan pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jateng terpilih periode 2008-2013. Pasangan yang diusung PDIP itu meraih 6.084.261 suara atau 43,44 persen dari suara sah (14.007.042 suara).

Yang perlu menjadi catatan, mereka yang tidak menggunakan hak pilih alias golput mencapai 45,84. Kemenangan 43,44 persen pasangan tersebut dihitung dari jumlah suara yang masuk, yang hanya 54,16 persen pemilih Jateng. Artinya, mereka yang mendukung Bibit-Rustriningsih hanya 43,44 persen dari 54,16 persen pemilih atau sekitar 19,9 persen saja.

Penetapan itu didasarkan pada perhitungan KPU dalam rapat pleno di Kantor KPU Jateng Jalan Veteran Semarang. Hasil tersebut tidak melenceng jauh dari hasil perhitungan cepat (quick count) yang telah diumumkan beberapa lembaga survei beberapa jam setelah pencoblosan surat suara.

Selain diikuti oleh seluruh anggota KPU Jateng, rapat pleno penetapan dihadiri Gubernur Jateng Ali Mufiz, Sekda Hadi Prabowo, Ketua DPRD Jateng Murdoko, unsur muspida, panwas, KPU kabupaten/kota, saksi pasangan calon, dan para undangan. Tampak pula cagub dan cawagub pemenang pilgub, Bibit-Rustriningsih, serta mantan cagub dan cawagub Agus Soeyitno-Rozaq Rais.

"Karena perolehan suara pasangan Bibit-Rustriningsih lebih dari 30 persen, pasangan itu terpilih menjadi pemenang. Jadi, tidak ada putaran kedua," jelas Ketua KPU Jateng Fitriyah.

Dalam rapat tersebut, KPU juga menghitung jumlah suara tidak sah yang mencapai 1.109.348. Jumlah masyarakat Jateng yang menggunakan hak pilih pada 22 Juni lalu sebanyak 14.007.042 orang.

Sedangkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jateng 2008 sebanyak 25.861.234. Dengan demikian, angka golput dalam pilgub langsung Jateng itu mencapai 45,84 persen.

Tingginya angka golput tersebut, menurut Ali, tidak berpengaruh terhadap keabsahan pilgub. "Sebab, keabsahan pilgub dihitung berdasar suara yang sah," jelasnya.

Dia mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu tingginya angka golput. Seperti, hari pencoblosan pada 22 Juni 2008 bersamaan dengan awal hari libur sekolah sehingga banyak keluarga berlibur.

Saat itu juga bersamaan dengan masa panen. Sehingga, petani lebih menghabiskan banyak waktunya di sawah. Penyebab ketiga, banyak buruh tetap masuk pada 22 Juni.

Ali mengabaikan kemungkinan bahwa tidak digunakannya hak pilih itu adalah bentuk sikap politik. Menurut dia, tingginya angka golput tersebut menjadi kajian menarik untuk diketahui penyebabnya.
 
Bom Ikan Meledak, 2 Tubuh Jadi Serpihan
PANDEGLANG - Sebuah bom ikan rakitan meledak di Desa Pejamben, Kecamatamn Carita, Pandeglang, Banten, pukul 13.30 kemarin (1/7). Ledakan dahsyat bom yang disimpan di sebuah gubuk tersebut mengakibatkan dua orang tewas dan seorang lainnya mengalami luka parah.

Ledakan bom itu begitu dahsyat sehingga terdengar sampai radius tiga kilometer dari lokasi ledakan. Warga sekitar merasakan getaran layaknya gempa bumi. Di lokasi ledakan, ditemukan lubang sedalam satu meter.

Dahsyatnya ledakan itu juga bisa dilihat dari kondisi kedua korban tewas, Kobar dan Andri, warga setempat. Kedua tubuh korban menjadi serpihan. Tubuh korban bahkan terlempar sejauh sepuluh meter.

Polisi harus mengumpulkan serpihan daging dan potongan tulang belulang kedua korban. Kepala keduanya juga nyaris hancur. Korban lainnya, Darmin, mengalami luka bakar.

Informasi dari warga sekitar menyebutkan, sebelum terjadi ledakan, empat orang berada di dalam gubuk tersebut. Seorang lainnya, Sukardi, masih dalam pencarian karena langsung kabur setelah ledakan terjadi. Diduga, dialah yang menjadi otak pembuatan bom ikan tersebut. Dia juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polair Banten untuk kasus yang sama dua tahun lalu.

Puluhan aparat keamanan langsung memblokade lokasi kejadian. Mereka juga menyisir daerah sekitar untuk mencari bom lainnya. Hasilnya, petugas menemukan berbagai bahan pembuat bom ikan, seperti potasium, kabel, belerang, bubuk aluminium, timbangan kecil, dan berbagai jenis plastik.

Kejadian menggemparkan yang tepat pada peringatan HUT ke-62 Bhayangkara itu mendapatkan perhatian serius petinggi kepolisian. Kapolda Banten Brigjen Pol Rumiah Kartoredjo, Wakapolda Banten Kombespol Pudji Hartanto, Kapolres Pandeglang AKBP Aminudin, Wakapolres Pandeglang Kompol Agus Rasyid, Kasatreskrim Polres Pandeglang AKP Yusup Rahmanto, dan beberapa perwira polisi lain langsung mendatangi lokasi. "Informasi sementara, ini bom ikan yang sedang dirakit, tetapi meledak duluan. Mungkin ada kesalahan teknis," ujar Kapolda.

Kepolisian menyatakan, ledakan tersebut masih terkategori rendah. Rumiah juga mengesampingkan kemungkinan ledakan tadi dengan terorisme. "Low explosive," katanya.
 
NU Tak Terpengaruh Sumbangan Khofifah

Rabu, 2 Juli 2008 | 14:56 WIB

SURABAYA, RABU - PWNU Jawa Timur menyatakan tetap netral dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 23 Juli 2008. Pemberian uang Rp 1 miliar oleh salah satu calon gubernur, Khofifah Indar Parawansa, tidak akan mengubah netralitas itu. Rais Syuriah PWNU Jatim Miftakhul Achyar mengatakan, pemberian itu tidak sopan bila ditolak. Pemberian itu juga bisa dimaklumi.

"Ini bantuan murni, tidak ada maksud apa-apa. Ya kami terima, wong kami nggak pernah minta kok," ujarnya di kantor PWNU Jatim di Surabaya, Rabu (2/7). Namun demikian, Miftah kaget ketika mengetahui bantuan Rp 1 miliar itu berasal dari Khofifah, bukan Hasyim Muzadi. Sebab, dia mendengar kabar bahwa Hasjim yang akan memberikan bantuan itu, bukan Khofifah.

"Yang saya dengar bantuan ini dari Pak Hasyim. Saya baru tahu tadi kalau ternyata bantuannya dari Ibu Khofifah. Tapi ya diterima saja, namanya sumbangan. Yang jelas, kami tidak pernah meminta. Kalau nanti ada calon yang mau beri bantuan lagi ya silakan," tuturnya.

KH Miftah mengaku biasa saja menerima bantuan itu. Sebab, tidak ada syarat apa pun yang diminta Khofifah saat memberikan bantuan dana abadi itu. "Masalah pemberiannya mepet dengan kampanye, itu mungkin karena baru punya duitnya sekarang. Nggak ada masalah. Yang jelas PWNU tetap bersikap netral. Terserah pribadi masing-masing mau pilih yang mana," katanya menegaskan.
 
Toyota Tampilkan I-Real, FTHS dan Sandra Dewi di IIMS

Rabu, 2/7/2008 | 15:07 WIB

JAKARTA, RABU - Pesta otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2008, 11-20 Juli mendatang akan dimanfaatkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku ATPM Toyota memberi kontribusi sekaligus informasi terhadap perkembangan inovasi teknologi otomotif. Karenanya, seluruh Plenary Hall di Jakarta Convension Center (JCC) diborong oleh Toyota untuk memamerkan seluruh produk, termasuk beberapa mobil konsep.

"Kami berpartisipasi lebih karena sebagai komunikasi antara ATPM dengan konsumen. Selain itu menjadi media dalam menjelaskan perkembangan industri otomotif, baik global maupun nasional," jelas Marketing Director PT TAM, Joko Trisanyoto. Jadi, dalam pameran, lanjut Joko bukan menargetkan penjualan, tapi lebih kepada image. Meski dibocorkannya, selama berlangsung IIMS tahun lalu telah terjual 1.501 unit.

Dalam pameran nanti, TAM menurut Joko akan mengusung tema "Toyota World: Inspiring Innovation for Sustainable Mobility". Jadi, Toyota akan menciptakan semacam miniatur dunia Toyota di booth-boothnya yang menjanjikan yang terbaik dan bahagia kepada pengunjungnya. Di antaranya ada games dan hiburan, program smart driving buat wanita dengan duta Sandra Dewi, penobatan pemenang Toyota Design Contest dan melaunching unit baru.

Untuk menarik pengunjung, seluruh Plenary akan terbagi beberapa konsep, Toyota Living with Inventors dengan memajang Special exhibit Toyota, I-Real dan FTHS. Yang menarik, I-Real merupakan personal mobility yang menggunakan bahan Kenaf, salah satu jenis tanaman dari indonesia. Unit ini merupakan pegembangan dari I-Unit dan I-Swing. Sedang FTHS mobil konsep yang menggabungkan sport dengan hybrid.

Booth lainnya, Toyota Living with Family dengan penghuni mobil-mobil keluarga Toyota seperti Alhard, Kijang dan Avanza. Lalu, Toyota Living with Achievers, Toyota Living with Friends, Toyota Living with Challangers dan Toyota Living with Partners. Yang terakhir ini melibatkan seluruh supporting terhadap Toyota seperti leasing, asuransi, aftersales Service dan Re-Sell & Purschase.

Selain I-Real dan FTHS, di stand Toyota juga akan hadir VDIM (Vehicle Dynamic Integrated Management) dan HSD (Hybrid Synergy Drive), dua unit simulator soal keamanan dan kenyamanan berkendara. Dan salah satu unit Toyota yang sudah menggunakan VDIM, Lexus GS 340.
 
Massa Bagikan BBM Sitaan

Rabu, 2 Juli 2008 | 14:09 WIB

BANGGAI, RABU - Ratusan warga Banggai, Rabu (2/7), menyita lebih dari 1 ton BBM yang akan dibawa ke Pulau Peling. Tragisnya, BBM yang sedianya untuk kebutuhan warga di Pulau Peling ini dibagi-bagi di Lapangan Beringin, 20 meter di depan Markas Polsek Banggai dan 10 meter di depan Kantor Camat Banggai.

Polisi hanya menonton aksi massa ini. Bahan bakar berupa bensin ini disita ratusan warga di pelabuhan penyeberangan perahu di Banggai. Bensin sebanyak enam drum yang masing-masing berisi 200 liter ini ditemukan warga saat akan diselundupkan ke Pulau Peling. Penyitaan dan pembagian hasil sitaan pada Rabu siang di Banggai semula ditentang Forum Mandopolian Banggai Bersatu dan Lembaga Adat Banggai. Namun, warga yang marah tidak peduli.

Drum berisi BBM ini kemudian digulingkan di Lapangan Beringin lalu dibagi-bagi. Polisi hanya mampu melihat aksi massa dari depan Mapolsek Banggai tanpa upaya pencegahan sedikit pun. Tak sampai di situ, massa yang marah juga mendatangi Pelabuhan Banggai dan menggeledah kapal yang akan ke Luwuk ataupun Pulau Peling. ''Kami mau memastikan bahwa tidak ada BBM dari Banggai yang akan dibawa keluar, terutama ke Pulau Peling,'' ujar Ahmad (40).

Kisruh di Banggai selama hampir dua pekan terakhir dipicu oleh putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan warga terkait UU Nomor 51 Tahun 1999 Pasal 11 tentang Pemekaran Banggai Kepulauan dari Kabupaten Banggai. Dalam pasal itu disebutkan, lima tahun pascapemekaran, ibu kota dipindahkan dari Banggai ke Salakan, di Pulau Peling. Bentuk penolakan antara lain melarang pegawai masuk kantor, menyita aset dan dokumen di kantor-kantor pemerintahan, serta pencopotan pelat kendaraan.

Warga Banggai juga memblokade pasokan BBM untuk Peling. Bila ada yang kedapatan akan menyelundupkan BBM, warga menyita. Selama ini kebutuhan untuk warga Pulau Peling memang dipasok dari Banggai karena depot pengisian berada di Banggai. Akibatnya, warga di Pulau Peling mengalami kesulitan bahan bakar. Bensin dan solar sudah mencapai Rp 15.000 per liter, sedangkan minyak tanah Rp 10.000 per liter. Sebagian nelayan sudah tidak bisa melaut. Pemilik perahu yang biasanya melayani penyeberangan antarpulau juga banyak yang terpaksa berhenti beroperasi.
 
Pertumbuhan Pajak Tahun Ini Terbaik Selama Indonesia Merdeka

Rabu, 2 Juli 2008 | 13:59 WIB

Laporan Wartawan Persda Network Hasanuddin Aco

JAKARTA, RABU - Dirjen Pajak Darmin Nasution mengatakan, harga minyak mentah yang melambung tinggi dan sejumlah komoditas yang sedang booming membuat pendapatan negara dari sektor pajak tumbuh 40 persen, terbaik selama Indonesia merdeka.

"Pertumbuhan tahun ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena intensifikasi dan ekstensifikasi yang kita jalankan. Kedua, karena ada komoditas yang sedang booming. Diluar minyak masih ada kelapa sawit, barang tambang yang lain," tutur Darmin di Jakarta, Rabu (2/7).

Saking bagusnya pertumbuhan pajak sepanjang tahun ini, Januari sampai 23 Juni 2008, membuat Darmin tampak sumringah. "Pertumbuhan tahun ini adalah pertumbuhan tertinggi yang pernah kita capai selama kita merdeka. Di atas 40 persen. Selama ini kenaikan pertumbuhan hanya 20 persen," kata Darmin.

Ke depan, Ditjen pajak, kata dia, akan terus berupaya mempertahankan pertumbuhan tersebut dan berupaya semaksimal mungkin menggenjot pertumbuhan penerimaan pajak. "Ya, makanya semua pihak harus membantu. Kita tingkatkan wajib bayar pajak masyarakat dan diharapkan kesadaran membayar pajak tetap membaik," ujarnya.

Ditanya sektor apa yang terbesar penerimaan pajaknya, Darmin diam sejenak dan mengatakan, hampir merata di semua sektor.
 
9724large.jpg


Terkait Jaringan Teroris Singapura
Densus 88 Temukan 50 Kilogram Bom


PALEMBANG - Sejumlah orang yang ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), dua hari lalu, Selasa (1/7), ternyata betul-betul terlibat jaringan terorisme. Bahkan, ada yang termasuk jaringan buron teroris nomor wahid Singapura, Mas Selamat Kastari.

Kemarin (2/7) Mabes Polri kembali menerjunkan pasukan khusus dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Di-back up Satbrimob Polda Sumsel, mereka mendatangi lokasi penangkapan di Jl Papera RT 34 No 2110 Kel Sei Pangeran, Palembang.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Ito Sumardi mengatakan, penangkapan dua orang yang diduga teroris itu merupakan operasi besar yang dilakukan Mabes Polri. "Penangkapan itu menunjukkan jaringan teroris berskala besar mulai menyelinap masuk ke Sumsel," ujarnya usai membuka rakor di Ruang Catur Sakti, Mapolda Sumsel, kemarin (2/7).

Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu menambahkan, operasi gabungan Mabes Polri itu merupakan operasi besar yang telah direncanakan. "Biasanya operasi seperti itu pasti terarah, rahasia, dan tertutup. Dengan demikian, penangkapan seperti itu akan cepat terungkap. Dan, diperioritaskan mereka (teroris, Red) yang memiliki jaringan berskala besar," ujar Ito.

Seperti diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror menangkap dua orang yang diduga terkait dengan kelompok teroris, berinisial Wah dan Fa. Selasa (1/7) sekitar pukul 15.30 WIB. Penangkapan dilakukan dalam sebuah penggrebekan di sebuah rumah di Jalan Papera RT 34 No 2110 Kelurahan Sei Pangeran, Palembang.

Sebelum tertangkap, salah seorang tersangka berusaha melarikan diri dengan meloncat pagar belakang toko yang sekaligus rumahnya. Sementara satu orang lainnya, ditangkap di dalam rumah yang selama ini dibiarkan kosong karena pemiliknya, Bustam Alamsyah sudah meninggal dunia. Sebelum ditempati dua orang yang kini ditahan tersebut, rumah tersebut dibiarkan kosong oleh ahli waris Bustam Alamsyah.

Menariknya, penggerebekan teroris itu hanya berlangsung dua jam sebelum Presiden mendarat di Palembang pada pukul 17.00 WIB untuk membuka Konggres XX PGRI

Lebih lanjut Kapolda Sumsel mengatakan, pihaknya tidak dilibatkan dalam operasi besar tersebut. Polda Sumsel hanya mem-back up bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan dan lebih membahayakan masyarakat umum. "Yang menangani bukan Polda Sumsel, tapi tim gabungan Mabes Polri. Namun, kita tetap proaktif untuk terus mengembangkan kasus tersebut," bebernya.

Ketika didesak mengenai jumlah dan nama pelaku kejahatan yang sudah ditangkap, Kapolda mengaku tidak tahu. Saat dikonfirmasi ada tidaknya kaitan antara para tersangka dan terpidana teroris buron nomor wahid Singapura, Mas Selamat Kastari, Kapolda tidak menjawab secara tegas. "Bisa saja ada keterkaitan karena jaringan teroris luas. Mereka bisa selalu bergabung baik dari Aceh, Lampung, dan Jawa," ujarnya.

Juru Bicara Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira juga membenarkan adanya penangkapan sejumlah orang yang diduga terkait terorisme di Palembang, Sumatera Selatan. Tetapi, dia tidak bersedia merinci penangkapan dan identitas maupun jumlah orang yang ditangkap.

Abubakar mengatakan belum menerima laporan rinci dari petugas reserse maupun Detasemen Khusus yang berada di lapangan, sehingga belum bisa memberi keterangan lebih rinci. Termasuk adakah keterkaitan orang-orang yang ditangkap itu dengan jaringan teroris yang selama ini sudah banyak ditangkap.

Di lapangan, informasi mengenai siapa saja dan berapa orang yang tertangkap juga sangat tertutup. Ada yang menyebut tujuh orang, tetapi ada juga yang menyebut sembilan orang. Salah seorang yang ditangkap bahkan disebut-sebut warga negara Singapura.

Diperoleh informasi juga bahwa dari rumah yang digerebek kemarin polisi mengamankan sejumlah rangkaian bom dan bahan peledak berkekuatan tinggi.

Sumber koran ini di Mabes Polri mengatakan, ada delapan pelaku teror yang diamankan dari sejumlah lokasi. Penangkapan mereka membuktikan bahwa ahli bom Dr Azhari yang tewas ditembak di Batu pada 9 November lalu ternyata berhasil menurunkan kemampuannya kepada anak didiknya. "Termasuk pada Upik Lawanga, buron dalam kasus Poso, yang kita cari," katanya.

Namun, sumber tersebut tidak mengonfirmasi apakah Upik ada dalam jaringan yang dibekuk itu. "Yang jelas, Noordin M. Top belum ada. Yang kita tangkap itu dari mana-mana, tidak hanya jaringan Poso," tambahnya.

Meski begitu, sumber itu menutup rapat saat ditanya akan diledakkan di mana bom-bom maut tersebut. "Jangan, nanti bisa membuat resah masyarakat. Ini jaringan yang dulu juga (Jamaah Islamiyah)," sambungnya.

Sumber itu melanjutkan, bom yang dibuat jaringan tersebut diperkirakan berjumlah 40 buah dan baru ditemukan 22 buah. "Sisanya masih kita cari ke segala arah," katanya. Jaringan ini juga terkait dengan Mas Selamat Kastari dan H -warga Singapura yang juga telah dibekuk. Bom itu memiliki kemampuan ledakan lebih besar daripada bom Bali I. Hari ini mereka diterbangkan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Pengungkapan kasus teror dalam skala besar di Palembang mendapat dukungan dari fungsi polisi yang lain, seperti Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Dua anggota Puslabfor tadi malam terbang ke Palembang untuk mengidentifikasi sejumlah bahan peledak dan bom rakitan yang ditemukan. "Mereka membantu cabang Labfor Palembang," kata Kapuslabfor Polri Brigjen Pol Ruslan Riza saat dihubungi tadi malam.

Selain meneliti dan mengambil sampel bom-bom rakitan yang telah disita dari sejumlah lokasi, tim akan menjejak di lokasi mana saja bom mematikan itu dirakit. Sebab, di setiap tempat perakitan bom pasti ditemukan residu bahan peracik bom seperti potasium klorat. "Namun, hingga kini belum ada laporannya. Yang bertugas menonaktifkan bom-bom tersebut Gegana," tambahnya.

Sisir Lagi TKP

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang di-back up Satbrimob Polda Sumsel kembali mendatangi lokasi penangkapan di Jl Papera RT 34 No 2110 Kel Sei Pangeran, Palembang. Sejak pukul 09.00 mereka menyisir TKP. Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres (Grup Jawa Pos), penyisiran tersebut terkait temuan bahwa di tempat itu masih ada bom aktif.

Pengamatan dari radius 150 meter, di TKP satuan Gegana yang berseragam lengkap tampak sedang menjinakkan bom. Beberapa petugas mengeluarkan beberapa gulung kabel yang sepertinya alat untuk menjinakkan bom. Petugas juga menggunakan peralatan detektor. Sebab, informasi yang didapat koran ini, bom tersebut ditanam dalam tanah. Penyisiran tidak hanya di TKP, tapi beberapa areal di luar TKP.

Saat tim Gegana melakukan penyisiran, situasi terasa tegang. Petugas mengevakuasi warga di sekitar lingkungan rumah bercat kuning yang diduga masih terdapat peledak aktif. Warga dilarang masuk sejak police line dipasang pukul 07.00 hingga kegiatan tersebut berakhir sekitar pukul 18.00. Akibatnya, beberapa warga mengeluh karena aktivitas sehari-hari mereka terganggu. Tapi, warga tidak bisa berbuat apa-apa dan menuruti instruksi petugas. Bahkan, beberapa wartawan televisi yang meliput di dalam areal police line diminta menjauh.

Di areal penyisiran terdapat enam mobil. Juga tersedia kendaraan lapis baja bertuliskan satuan Gegana. Sekitar pukul 17.00, sebuah mobil Mitsubishi Kuda milik Labfor Polda Sumsel, yang berisi dua orang langsung masuk lokasi. Petugas penjinak bom mengikuti dengan membawa beberapa koper kecil yang diduga berisi bahan peledak.

Sekitar pukul 18.00, proses yang berlangsung di TKP berakhir. Petugas terlihat memasukkan bahan yang diduga peledak dan peralatan perakit bom ke dalam sebuah kendaraan taktis EOD (explosive ordinance disposal) Gegana Satuan Brimob Polda Sumsel. Kemudian, delapan kotak plastik hijau yang diduga bahan rakitan dan peralatan untuk merakit bom dimasukkan ke sebuah truk pengangkut personel.

Informasi yang didapat, barang bukti itu dibawa markas Satbrimob Polda Sumsel di Bukit Besar. Total bahan peledak yang ditemukan mencapai 50 kg. Daya ledaknya mungkin lebih kuat daripada bom Bali.
 
9710large.jpg


Sumiarsih Jelang Eksekusi Mati Dirinya Bulan Ini
Masih Semangat Latih Napi Bikin Selimut Kotak Tisu


Sumiarsih, otak pembunuhan lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun lalu, pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Apa kegiatannya mengisi hari-hari terakhir di penjara?

YOSI ARBIANTO, Malang

Mengenakan seragam napi Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput terlihat lelah. Namun, Mbah Sih, panggilan akrabnya di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. Seperti biasa, senyumnya mengembang setiap menghadapi lawan bicara.

"Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu.

Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membuat kerajinan dari bahan benang dan kain flanel. Dari keahlian itulah, nenek 59 tahun itu menularkan ilmunya membuat selimut tempat tisu, syal, dan segala pernik-pernik untuk ibadah. Sedangkan kain flanel untuk membuat kerajinan boneka.

Dua pasang boneka berpakaian ala koboi lucu diperlihatkan Sumiarsih ke Entin Martini yang kemarin mendampingi. Kepala lapas berjilbab itu tampak bangga dengan hasil karya napi binaannya. "Tempat tisu ini saya buat sendiri. Dijual Rp 35 ribu. Banyak pesanan sekarang," kata wanita kelahiran Jombang itu.

Entin mengaku membawa sebuah tempat tisu buatan Sumiarsih sebagai oleh-oleh saat tugas luar ke Kanwil Depkum HAM Jatim di Surabaya. Oleh Entin, cenderamata berbentuk mirip kucing itu diserahkan ke Kakanwil Depkum HAM Jatim Sjamsul Bachri.

"Saya katakan ke Pak Kakanwil, ini buatan Mbah Sih asli," kata Entin yang kemarin mendampingi Sumiarsih. Mbah Sih pun tersenyum mendengarkan pengakuan Entin.

Andai tak ada memori tentang peristiwa pembunuhan di Dukuh Kupang, Surabaya, pada 13 Agustus 1988, yang mengakibatkan Purwanto, Sunarsih (istri Purwanto), Haryo Bismoko (anak), Haryo Budi Prasetyo (anak), dan Sumaryatun (keponakan) tewas, Sumiarsih hingga kemarin adalah sosok wanita yang lembut. Tak ada sedikit pun kesan bahwa dia otak di balik pembunuhan berencana itu.

Sambil merapikan bulu kotak tisu kucing yang dipegangnya, Sumiarsih bercerita bahwa dia masih rajin merawat kebun lapas tiap pagi. Pukul tujuh dia sudah keliling taman. Dia memeriksa hasil cangkokan tanaman yang dilakukan hari-hari sebelumnya. Termasuk melihat hasil stek tanaman kamboja Jepang yang kini memenuhi halaman dalam lapas kelas II ini. "Ya, kan banyak tanamannya. Saya potong kalau ada yang mati dan saya siram," katanya.

Seperti nasib keluarga korban Purwanto (tinggal Haryo Abrianto, anak sulung Purwanto, yang lolos dari pembunuhan karena saat itu sekolah di Akabri), keluarga Mbah Sih juga berantakan. Sersan Dua (pol) Adi Saputro, menantu dan salah seorang aktor pembunuhan, meninggal dieksekusi pada 1992. Djais Adi Prayitno, suami yang juga dipidana mati, meninggal akibat sakit di Lapas Porong pada Juni 2001. Sedangkan Sugeng, anaknya (rencananya juga dieksekusi bulan ini), kini mendekam di Lapas Porong.

Sebagai ibu dari anak yang kebetulan sama-sama terpidana mati, Sumiarsih secara naluri selalu ingin tahu kabar anaknya. Dia bisa mengontak Sugeng melalui telepon di wartel kompleks lapas. "Sekitar dua bulan lalu saya kontak dia. Tidak bisa sering-sering. Tidak ada biaya telepon," katanya. Sumiarsih mengaku lega karena Sugeng sehat-sehat saja.

Meski tak ditanya, Sumiarsih sadar kedatangan wartawan ke lapas wanita sore itu untuk menanyakan seputar kabar eksekusi dan penolakan grasi oleh presiden. "Ya, saya sudah tahu," kata Mbah Sih lirih seraya tersenyum.

(Penolakan grasi tercantum dalam Keppres 4/G Tahun 2008. Dasar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak grasi adalah surat Ketua Mahkamah Agung Nomor 41/TU/II/2007/12/MA/2007 tanggal 8 Januari 2008. Selain itu, putusan bersalah dari PN Surabaya, Pengadilan Tinggi Jatim, dan MA. Juga dua kali penolakan PK (peninjauan kembali) yang dikeluarkan MA).

Meski grasinya ditolak, Sumiarsih tidak mau menyerah begitu saja. Melalui pengacaranya, Sutedja Djajasusmita SH, dia menyatakan akan mengecek posisi penolakan grasi tersebut. Dia mempertanyakan grasi tahun berapa yang ditolak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, Mbah Sih, melalui anak perempuannya, Wati, memang sudah beberapa kali mengajukan grasi. "Saya masih ada upaya hukum lagi," kata wanita kelahiran Jombang, Jawa Timur, itu.

Ditanya apa tidak takut menghadapi regu tembak, Sumiarsih awalnya hanya menghela napas. Mimik muka yang sebelumnya mencoba selalu tersenyum, berubah lebih serius. Tubuhnya yang sebelumnya bersandar di kursi tamu ruang Kalapas, dia majukan.

"Semua orang antre (mati). Tinggal menunggu waktu. Sampeyan, saya, semua akan mati. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.

Muka Sumiarsih terlihat tegang. Senyum yang tadi mengembang tidak tampak lagi. "Siapa tahu satu jam nanti ada yang mati. Kita semua tidak tahu," lanjutnya.

Mbah Sih lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Kedua tangannya bersedekap. "Saya telah bersiap selama 20 tahun. Saya mestinya lebih berbahagia dibanding korban bencana atau pesawat jatuh. Hakim dan jaksa (yang menyidangkannya) malah sudah tiada lebih dulu," katanya.

Sambil mengembangkan senyumnya lagi, Sumiarsih mengatakan bahwa Tuhan Yesus menebus dosa-dosa hambanya. Meski tidak diberi grasi dari manusia, dia tidak takut menghadapi kematian. "Salam Alkitab sudah ada itu," katanya. "Lebih baik mati untuk Tuhan. Saya sudah ikhlas," kata Mbah Sih dengan senyum lebar seperti sebelumnya.

Ditanya soal keinginan saat ini, Mbah Sih mengaku tidak ingin apa-apa. Kalau toh dia harus meninggalkan dunia fana, dia berharap anaknya, Wati, dan cucunya (Mbah Sih tidak mau menyebutkan nama cucu tunggalnya) takut kepada Tuhan. "Anak-anak juga bisa menjadi berkah bagi orang lain," katanya.

Jarum jam di ruang Kalapas menunjukkan pukul 15.35. Setelah menyalami wartawan, Sumiarsih diantar ke selnya oleh petugas KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan). Kalapas melarang wartawan masuk ke gerbang ketiga. Dengan langkah-langkah kecil Sumiarsih terus berjalan. "Mbah Sih," sapa Kalapas. Sumiarsih pun menoleh sebentar. Senyumnya kembali mengembang lebar dan kemudian makin menjauh.
 
Wah,hampir semua ttg kriminal

Indonesia.. Makin suram aja dimata dunia..
 
9772large.jpg


Ratu Narkoba Corby, setelah Pindah Kamar ke RS Sanglah
Keluyuran Hanya Dimarahi


Terpidana kasus narkoba asal Australia Schapelle Light Corby tepergok ke salon untuk menjalani perawat kuku dan rambut. Kejadian itu menguatkan dugaan bahwa dalih sakit hanya rekaan agar dia bisa ''nyaman'' berada di Rumah Sakit Sanglah. Bagaimana sebenarnya penjagaan untuk dia?

DIDIK D. PRAPTONO, Denpasar

-------

Dalih sakit, rupanya, sudah menjadi trik jitu bagi para narapidana untuk keluar dari pengapnya kehidupan penjara, pindah ke rumah sakit. Rumah sakit sekadar ''pintu keluar'' agar bisa menikmati kehidupan di luar penjara. Trik itu juga lah yang dilakukan Corby.

Trik tersebut diawali dengan tingkah aneh yang dilakukan terpidana 20 tahun tersebut saat ''baru'' dua setengah tahun mendekam di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali. Dokter menyatakan, dia mengalami depresi dan harus mendapatkan perawatan.

Dalih itulah yang kemudian membawa Corby keluar dari pengapnya jeruji besi. Dia pindah ke sebuah kamar mewah di RS Sanglah yang bertarif Rp 1,2 juta sehari di Paviliun Amertha Wings Internasional.

Pelayanan dan fasilitas nyaman di kamar tersebut belum cukup baginya. Dia mulai berani keluar kamar dan berbelanja ke minimarket yang berada di kompleks rumah sakit tersebut.

Rabu lalu bahkan dia tepergok masuk ke salon Gardenia. Menurut karyawan di salon tersebut, Corby menjalani perawatan pedicure dan rambut. Jadilah Corby, yang menurut dokter kejiwaan RS Sanglah dr Lely Setyawati mengalami depresi dan takut bertemu dengan banyak orang, malah sering keluyuran justru ke tempat-tempat ramai seperti minimarket.

Yang repot adalah personel Brimob yang harus menjaga dan mengawasi dia. Setidaknya ada enam personel satuan polisi itu yang disiagakan di RS Sanglah.

Mereka bertugas mengawasi dan menjaga ke mana pun Corby pergi. Pemandangan yang terlihat bukan layaknya polisi menjaga pesakitan, tetapi seperti selebriti dengan bodyguard-nya.

Ketika Corby melangkah menuju salon, misalnya, seorang personel Brimob mendampingi. Saat perempuan tersebut menikmati layanan mewah di salon berjam-jam, petugas yang diketahui bernama Agus itu dengan setia menunggu di luar.

Jawaban tidak masuk akal disampaikan tim dokter RS Sanglah. Mereka mengaku kecolongan. Setelah berita Corby yang keluyuran muncul di koran, mereka langsung menggelar jumpa pers. ''Kami tim dokter hanya memperbolehkan pasien di lingkungan kamar perawatan Wings Internasional, selebihnya tidak,'' jelas dr Lely Setyawati.

Padahal, menurut karyawan salon, bukan sekali itu Corby datang. Bukan hanya ke salon, beberapa hari sebelumnya dia juga sempat berbelanja ke minimarket.

Sebagai ''sanksi'', Lely mendamprat Corby. Buntutnya, masih menurut Lely, kondisi psikologisnya memburuk. ''Kini dia tambah stres,'' katanya. Cukupkah hanya dimarahi? Bagaimana aparat hukum di Bali?
 
9708large.jpg


Berusaha Kabur, Koruptor Ditangkap
Sewa Pesawat TNI-AL ke Bandara Ambon untuk Terbang ke Jakarta


AMBON - Setelah menghindar selama kurang lebih dua tahun, dr Salim Alkatiri, terdakwa kasus korupsi dana obat-obatan Dinkes Kabupaten Buru, akhirnya tertangkap kemarin (2/7). Kejaksaan Negeri Ambon mencegatnya di Bandara Pattimura hanya beberapa saat sebelum Salim naik pesawat untuk kabur ke Jakarta.

Penangkapan Salim didasarkan pada putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA) yang sudah diterbitkan sejak 2006. Namun, selama ini eksekusi sulit dilakukan karena yang bersangkutan selalu mengelak. Setiap kali dipanggil kejaksaan, dia selalu menolak untuk hadir.

Kepala Kejaksaan Negeri Ambon Daniel Palapia SH menjelaskan, pihaknya sudah tiga kali memanggil terpidana itu. Namun, setiap kali pula dia tidak pernah memenuhi panggilan tersebut.

Terakhir, kejaksaan bahkan mendengar bahwa terpidana berusaha kabur. Informasinya, Salim menyewa satu pesawat TNI-AL dari Namlea ke Ambon. Setiba di Bandara Pattimura, Ambon, terdakwa hendak melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan pesawat komersial Lion Air.

Pesawat Lion Air itu dijadwalkan lepas landas dari bandara tersebut pada pukul 15.00 WIT. Namun, seperempat jam sebelumnya, petugas kejaksaan sudah datang dan langsung menangkapnya.

Penangkapan itu nyaris gagal. Sebab, selama di bandara, Salim berusaha tidak berbaur dengan penumpang lain di ruang tunggu. Dia memilih bersembunyi di musala bandara.

Tim kejaksaan harus hati-hati dan menyamar sebagai calon penumpang agar tidak diketahui Salim. Mereka mencegatnya di pintu masuk menuju pesawat. Begitu melihat Salim bergerak menuju pesawat, tim kejaksaan langsung menangkapnya.
 
Bus Adu Kepala, 6 Tewas
LHOKSEUMAWE - Tabrakan maut kembali terjadi di jalan lintas Medan-Banda Aceh, Kamis (3/6), sekitar pukul 02.30 dini hari kemarin. Bus Pelangi yang meluncur dari Medan menuju Banda Aceh beradu kepala dengan bus Bintang Sempati yang melaju dari arah berlawanan.

Saksi mata di lokasi melaporkan, kedua bus sama-sama melaju kencang. Akibat tabrakan tersebut, enam orang tewas seketika. Dua di antara mereka masih balita.

Lokasi tepat kecelakaan itu adalah kawasan Gampong Meunasah Cut Mamplam Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Rincian korban adalah dua lelaki berusia sekitar 30 tahun, dua balita perempuan, dan dua perempuan.

Mahmud, seorang warga setempat, menuturkan bahwa kecelakaan berawal ketika bus Bintang Sempati dengan nomor polisi BL 7600 PB berusaha mendahului truk yang ada di depannya. Di luar perhitungan pengemudinya, muncul bus Pelangi dari arah berlawanan.

''Tabrakan itu begitu keras sehingga suaranya mirip ledakan bom,'' ungkap lelaki berusia 80-an tahun itu. Kerasnya tabrakan itu mengakibatkan bagian depan kedua bus tersebut hancur.

Suara keras itu mengundang warga sekitar untuk mendatangi lokasi kejadian. Beberapa di antara mereka menolong korban dan membawanya ke RSU Cut Mutia Lhokseumawe.

Lima di antara enam korban tewas adalah penumpang bus Sempati. Seorang lainnya berasal dari bus Pelangi. Pengemudi kedua bus hanya mengalami luka.

Kecelakaan itu juga sempat membuat lalu lintas di jalan raya Medan-Banda Aceh macet. Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli pun turun tangan langsung untuk mengatur lalu lintas. Kondisi jalan mulai normal setelah kedua bus tersebut ditarik truk dari lokasi kecelakaan.

Kapolres Lhokseumawe sangat mengharapkan semua pengguna jalan raya berhati-hati. Itu dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan yang bisa merenggut nyawa.
 
TNI-AL Masih Tutup Mulut
Soal Pesawatnya yang Disewa Koruptor untuk Kabur


AMBON - TNI-AL masih bungkam terkait dengan penyewaan salah satu pesawatnya untuk menerbangkan terpidana korupsi dr Salim Alkatiri kabur dari Namlea menuju Buru pada Rabu (2/7) lalu. Sampai tadi malam (3/7), janji Lantamal IX Ambon untuk memberikan penjelasan terkait dengan hal itu tidak juga terwujud.

Ambon Ekspres (Grup Jawa Pos) yang berulang-ulang mencoba mengonfirmasi hanya mendapatkan data-data pesawat tersebut. Antara lain, jenis pesawat yang digunakan adalah casa 212 dengan nomor punggung U618.

Sebagaimana diberitakan, Salim yang menjadi terpidana korupsi dana obat-obatan Pemkab Buru berusaha kabur ke Jakarta. Dari Namlea, dia menyewa pesawat TNI-AL menuju Bandara Internasional Pattimura, Ambon.

Rencananya, dari Ambon dia bertolak menuju Jakarta dengan pesawat Lion Air. Upayanya gagal setelah petugas Kejaksaan Negeri Ambon mencegatnya tepat di pintu masuk menjelang naik pesawat.

Penangkapan Salim dilakukan setelah tiga kali pemanggilan kejaksaan diabaikan. Dia seharusnya menjalani hukuman setelah kasasinya ditolak Mahkamah Agung.

Salim diputus bersalah atas kasus korupsi dana obat-obatan Dinkes Buru untuk tahun anggaran 2001, 2002, dan 2003. Nilai total uang yang ditilapnya mencapai Rp 986.458.993,37. Untuk kesalahannya tersebut, dia divonis dua tahun penjara.

Soal sewa-menyewa pesawat TNI-AL itu, PT Angkasa Pura mengaku tidak tahu-menahu. Petugas di perusahaan tersebut menyatakan bahwa pihak bandara hanya tahu saat pesawat militer lepas landas dan mendarat.

Upaya konfirmasi ke pihak Lantamal IX Ambon terbentur petugas piket TNI-AL di Halong. Mereka hanya berjanji untuk menyampaikan pertanyaan itu kepada pimpinannya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.