• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jual Berita dan Fundamental

Dollar masih Di Bawah Tekanan

132908_ty-gia-USD-4-10-2016.jpg


Meski beranjak dari dari posisi terendah enam minggu terhadap mata uang utama pada perdagangan sesi Rabu, dolar masih berada di bawah tekanan karena sebuah sinyalemen yang menunjukkan lambatnya laju kenaikan suku bunga di AS sehingga terus membebani greenback.


Greenback melemah setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Senin bahwa Fed masih berada pada langkah kenaikan suku bunga dua kali lagi di tahun ini, menggarisbawahi pandangan bahwa bank sentral akan terus berada pada laju pengetatan bertahap setelah kenaikan suku bunga pekan lalu.

Dolar juga rentan setelah para pemimpin keuangan G20 urungkan janjinya untuk mempertahankan perdagangan global yang bebas dan terbuka selama pembicaraan akhir pekan ini, menyusul oposisi dari pemerintahan Trump yang semakin proteksionis.

Langkah tersebut menimbulkan ketidakpastian baru hubungan dagang AS dan dengan perpanjangan kekhawatiran pemerintahan Trump atas dolar yang kuat.

Sementara mata uang tunggal telah menguat setelah tokoh sayap tengah Emmanuel macron muncul dalam debat televisi terhadap rival utamanya, pemimpin sayap kanan anti-Uni Eropa Marine Le Pen.

Namun kekhawatiran muncul kembali ketika Financial Times melaporkan bahwa calon kanan-tengah Francois Fillon saat ini menghadapi klaim dan diduga berusaha untuk mendapatkan keuntungan finansial dari hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

EUR/USD tergelincir 0,19% ke level 1,0790, turun dari level atas enam minggu sesi sebelumnya 1,0822. Di tempat lain, GBP/USD turun tipis 0,10% menjadi 1,2466, setelah mencapai level atas dalam tiga setengah minggu 1,2506 sesi kemarin.

USD/JPY turun 0,37% diperdagangkan pada level 111,31, terendah sejak 23 November sedangkan USD/CHF tetap stabil di level 0,9936.

Dolar Australia dan Selandia Baru lemah terhadap dolar AS, dengan AUD/USD turun 0,43% di level 0,7658 dan NZD/USD turun 0,20% ke level 0,7026. Sementara itu, USD/CAD naik 0,32% diperdagangkan pada level atas satu pecan di level 1,3395.

Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,11% pada level 99,66, sedikit di atas level bawah enam minggu dari level 99,45 yang disentuh tadi malam.
 
Harga Minyak Masih Tertekan Melimpahnya Persediaan

Oil-750x437-712x415.jpg


Harga minyak pulih pada hari Kamis dari penurunan di sesi sebelumnya. Meski demikian, minyak masih berada di bawah tekanan karena persediaan minyak mentah AS membengkak dan meningkatnya porukdi minyak meredam upaya OPEC untuk mengekang produksi global.


Brent berjangka berada di harga $51,02 per barel pada, naik 38 sen, atau 0,8 persen, dari penutupan sesi kemarin. Sebelumnya Brent sempat turun hingga di bawah level $50 per barel pada sesi Rabu untuk pertama kalinya sejak November.

Smenetara West Texas Intermediate (WTI) AS naik 38 sen, atau 0,8 persen, pada $ 48,42 per barel, setelah menguji level support $47 di sesi kemarin.

Analis mengatakan Brent telah menemukan level support teknis sekitar $50 per barel dan terdorong naik karena para pelaku pasar mengambil posisi panjang baru setelah minyak mentah mencapai posisi terendah multi-bulan semalam.

Meskipun mampu beranjak menguat, para pelaku pasar mengatakan minyak masih di bawah tekanan, sebagian besar karena persediaan AS yang besar dan keraguan bahwa upaya yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi itu mengekang pasokan bahan bakar global.

Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS naik hampir 5 juta barel ke rekor 533,1 juta barel di pekan lalu, jauh melampaui perkiraan pertumbuhan 2,8 juta barel.

Tingginya angka persediaan ini akibat produksi minyak AS yang telah meningkat lebih dari 8 persen sejak pertengahan 2016 menjadi lebih dari 9,13 juta barel per hari (bph) ke tingkat yang sebanding pada akhir 2014, ketika kemerosotan pasar minyak terjadi.

Selain, terdapat sinyalemen melimpahnya pasar di Asia, di mana impor bensin China merosot sementara perusahaan penyulingan mengirim dengan volume besar di luar negeri karena mereka memproduksi minyak sulingan lebih dari yang dapat diserap pasar domestik.

Ekspor bensin China pada bulan Februari mencapai angka tertinggi kedua dalam catatan, naik 76,6 persen dari tahun sebelumnya di 1,06 juta ton, data dari kepabeanan China menunjukkan pada hari Kamis. Ekspor bahan bakar diesel bulan lalu melonjak 66,7 persen di 1,32 juta ton.

Cina hanya mengimpor 7.245 ton bensin pada bulan Februari, turun 94 persen dari periode yang sama tahun lalu. Impor diesel turun 52 persen dari tahun lalu 50.000 ton.
 
Yen tergelincir, pasar awasi voting UU kesehatan AS

HCAN-Lower-Senate-Park.jpg


Kecemasan sepanjang sesi Amerika tadi malam akhirnya surut di sesi Asia Jumat ini setelah yen membukukan pelemahan dan saham-saham regional menguat.


Indeks Topix Jepang pulih dari pelemahan setelah yen drop untuk pertama kalinya dalam sembilan hari terakhir. Sementara bursa saham Amerika menguat setelah Republikan mengatakan DRP siap untuk mengambil suara terkait dengan amandemen UU layanan kesehatan.

Tadi malam, indeks S&P 500 mengalami guncangan karena penundaan voting memicu spekulasi Presiden Trump mengalami kesulitan dalam menggalang dukungan untuk berbagai kebijakannya.

Dari sektor komoditas, minyak kembali naik dan emas harus surut. Faktor voting UU layanan kesehatan ini akan menjadi latar sentimen pasar di minggu ini. UU layanan kesehatan AS memang tidak ada kaitan langsung dengan pasar, tapi ini menunjukkan seberapa kuat dukungan parlemen terhadap pemerintahan Donald Trump.

Sentimen positif terhadap pemerintah Amerika sudah anjlok sejak Maret karena ekspektasi terhadap kebijakan Trump yang pro pertumbuhan ekonomi masih jauh dari harapan. Selama ini faktor tersebutlah yang mendongkrak saham dan dolar.

Agenda yang perlu diperhatikan dipenghujung minggu ini adalah pidato ketua the Fed St. Louis, laporan durable goods order AS, rapat pemimpin Uni Eropa berkaitan dengan tindak lanjut Brexit. Kemudian pada Satu ada rapat antara anggota OPEC dengan negara-negara non-OPEC untuk membahas progres pemangkasan produksi minyak.

Yen dilaporkan melemah 0,3% menjadi 111,30 per dolar sementara pound jatuh 0,2%, aussie dan kiwi masing-masing tergelincir 0,1%.

Minyak naik 0,3% menjadi $47,83 per barrel, emas jatuh 0,1% menjadi $1.243,92.

Grand Capital Forum
 
Indeks dolar Tercekik Kondisi Politik

IC8LfFRKlJGEBINbxUC2.jpg


Dolar berbalik melemah terhadap mata uang utama pada hari Jumat, karena investor tetap berhati-hati menjelang voting yang sangat diantisipasi atas anggaran kesehatan Presiden AS Donald Trump dan data zona euro yang kuat membuat mata uang tunggal menguat.


Sentimen pada dolar masih rentan setelah Trump memperingatkan anggota parlemen dari partai Republik di DPR bahwa ia akan meninggalkan Obamacare dan beralih ke reformasi pajak jika mereka tidak menyetujui undang-undang kesehatan yang baru dalam pemungutan suara pada hari Jumat.

Voting kesehatan dipandang oleh investor sebagai uji kemampuannya untuk melaksanakan janji-janji kampanye utama seperti reformasi pajak dan belanja infrastruktur.

EUR/USD naik 0,22% di level 1,0807, naik dari penurunan tiga hari di dari level 1,0761 yang dicapai di awal sesi. Mata uang tunggal didorong oleh data kelompok riset pasar Markit yang mengatakan indeks zona euro pembelian komposit manajer, yang mengukur output gabungan dari baik sektor manufaktur maupun jasa, meningkat ke level tertinggi enam tahun ke 56,7 pada bulan Maret dari 56,0 pada bulan Februari.

Di tempat lain, GBP/USD tergelincir 0,25% ke level 1,2490, turun dari puncak satu bulan sesi sebelumnya dari level 1,2532. Pound secara luas telah menguat pada hari Kamis berkat kenaikan kuat pada U.K. penjualan ritel bulan lalu dari yang diharapkan.

USD/JPY tetap stabil di level 111,00, meski turun dari level kenaikan empat bulan di sesi Kamis 110,63, sedangkan USD/CHF jatuh 0,23% ke level 0.9910. Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD/USD turun 0,12% di level 0,7618 dan dengan NZD/USD turun 0,21% ke level 0,7015. Sementara itu, USD/CAD turun 0,08% diperdagangkan pada level 1,3363.

Indeks dolar AS, yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,10% pada level 99,46, dari tertinggi sesi 99,81 dan tidak jauh dari enam minggu yang disentuh pada sesi Rabu 99,34.

Grand Capital
 
Indeks Saham Tersandung Kesengsaraan Kebijakan AS?

st5-800x445.jpg


Indeks saham berjangka AS dan dolar jatuh pada Senin, sementara pasar Asia terus berupaya keras atas kegagalan Presiden Donald Trump pada reformasi kesehatan sehingga menimbulkan pertanyaan akan kemampuannya mendorong pemotongan pajak dan belanja fiskal untuk meningkatkan perekonomian.


Ketidakmampuan Trump untuk mendapatkan dukungan yang cukup dari Partai Republik sendiri untuk "mencabut dan menggantikan" reformasi asuransi kesehatan Obamacare, dalam janji kampanye nya, juga beralih ke aset aman seperti emas dan yen Jepang

Indeks saham berjangka AS turun 0,7 persen ke level terendah enam minggu dalam volume yang cukup besar, sehingga mengindikasikan awal yang lemah di Wall Street di perdagangan hari ini.

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang secara luas flat setelah membukukan penurunan mingguan pertama pekan lalu dalam tiga minggu terakhir. Nikkei Jepang turun 1,5 persen karena yen rebound dalam menghadapi pelemahan dolar AS terbaru.

"Trumpflation Trade" – yang bertaruh pada perpanjangan pemulihan ekonomi di AS dan global serta aset terkait seperti komoditas - berada di bawah tekanan jual yang berat. Meningkatnya ketidakpastian kebijakan AS juga mengangkat kekhawatiran bahwa penguatan dalam sector bisnis global dan sentimen konsumen baru-baru ini, khususnya di Asia, akan mulai memudar.

Kekalahan pada undang-undang kesehatan AS pada hari Jumat, Gedung Putih memperingatkan anggota parlemen konservatif pada hari Minggu bahwa mereka harus mendapatkan balik agenda Trump atau kemungkinan melewati nya pada pertarungan legislatif mendatang, termasuk reformasi pajak.

Ketua komite pajak dari partai Republik di DPR mengatakan dia berharap untuk memindahkan tagihan pajak melalui panel nya musim semi ini.


Grand Capital Forum
 
Jubir Fed Hentikan Penurunan Dolar

1472208646414619.jpg


Dolar stabil pada hari Selasa setelah pekan terburuk sejak pemilihan Presiden AS Donald Trump pada bulan November, janji kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini membantu dolar pulih dari posisi terendah multi-bulan di pasar global yang masih goyah.


Sementara itu, penurunan harga bijih besi di saat mulai dipasarkan di Eropa membantu melemahkan mata uang berisiko tinggi termasuk dolar Australia dan Kanada.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang mayoritas, diperdagangkan hampir setengah persen di atas level terendah di empat setengah bulan yang disentuh pada sesi Senin meski naik hanya 0,1 persen pada hari ini setelah sesi Asia yang sangat volatile.

Yen, yang telah menguat 4 persen dalam sembilan hari setelah kepercayaan atas kemampuan Trump di Gedung Putih untuk menyampaikan reformasi pajak dan dorongan belanja publik yang dijanjikan, flat di level 110,74 per dolar.

Analis menunjukkan dukungannya dari penampilan Presiden Dallas Federal Reserve Bank, Robert Kaplan dan ktua Fed Chicago, Charles Evans, saat menempatkan penekanan kembali pada prospek kenaikkan suku bunga AS selanjutnya.

Kegagalan Partai Republik meloloskan pengganti Obamacare menjadi pemicu semakin mendalamnya keraguan tentang kemampuan pemerintahan Trump untuk meluluskan undang-undang lain melalui Kongres pada hari Senin.

Euro turun hanya 0,1 persen pada level $1,0854, setelah mencapai level $1,0906 di sesi sebelumnya, tertinggi sejak 11 November.

Aussie, yang babak belur atas melemahnya sentimen global dan penurunan harga bijih besi Cina, turun 0,3 persen.

Grand Capital Forum
 
Imbas Rebound Wall Street, Saham Asia-Pasifik Menguat

92112.jpg


Para pelaku pasar ekuitas Asia kembali mendapatkan dari beberapa risk appetite pada Rabu menyusul kenaikan kuat di AS, di mana data ekonomi AS yang mencatat hasil lebih baik dari yang diperkirakan mampu memicu optimisme.


Dalam perdagangan mata uang, pound masih terjun terhadap dolar setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May menandatangani surat resmi yang akan memicu pemisahan resmi Inggris dari blok ekonomi ketika dikirim ke Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, pada Rabu. sterling terpantau melemah sebesar 0,5%.

Secara umum, meskipun setelah trading choppy mulai berakhir di awal pekan ini, pasar saham mengabaikan politik dan kembali fokus pada data.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,8% pada perdagangan pagi, membuka perdgangan di level tertinggi sejak Mei 2015. Indeks Kospi Korea menguat 0,1%, Indeks Straits Times Singapura naik 0,3% dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,3%.

Semalam, Conference Board AS mengatakan indeks kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi sejak tahun 2000. Langkah ini menyoroti optimisme Amerika terhadap perekonomian. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 keduanya sama-sama menguat 0,7% di sesi Selasa, sementara indeks Nasdaq Composite menguat 0,6%.

Sementara itu di Jepang, faktor-faktor lokal membebani indeks Nikkei Stock Average yang terbalik dari penguatan di awal sesi dan terakhir terpantau turun 0,1%.

Beberapa saham Jepang yang sering menarik investor dengan dividen yang lebih tinggi mengalami penurunan akibat aturan ex devidend, ungkap kepala Fund Manager Ichiyoshi Asset Management, Mitsushige Akino.

Saham perusahaan aviasi plat merah Jepang, Japan Airlines, turun 1,0%, Takeda Pharmaceutical turun 2,1% dan Japan Post Insurance tergelincir 2%.

Selanjutnya, para pelaku pasar, khususnya di kawasan Asia akan memantau laporan klaim pengangguran AS dan data inflasi China di pekan ini.


Grand Capital
Your Trusted Broker
 
Proses Brexit, Buat Euro Tersungkur

17622087_1876571855892337_7045630371196299212_o.jpg


Mata uang euro diperdagangkan merosot tajam setelah pernyataan salah seorang pejabat Bank Sentral Eropa yang mengomentari langkah awal keluarnya Inggris dari Uni Eropa.


Euro melemah setelah Inggris memulai proses Brexit dan pelemahan itu diperparah oleh pernyataan pejabat ECB bahwa mereka (ECB) cemas untuk merubah pesan yang berkaitan dengan kebijakan moneter sebelum Juni.

Pelemahan euro ini adalah yang paling tajam dalam lima minggu terakhir.
 
Semakin kuat, Dolar Tertopang Data AS

000793fd-700.jpg


Dolar tetap menguat terhadap mata uang utama pada sesi Kamis, setelah hasil positif data pertumbuhan ekonomi AS dan data klaim pengangguran menambah optimisme atas kekuatan ekonomi.


Dolar didukung setelah data resmi menunjukkan bahwa estimasi ketiga kuartal keempat produk domestik bruto AS sebesar 2,1%, naik dari hasil sebelumnya yakni tumbuh 1,9%. Para analis memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi AS 2,0%.

Secara terpisah, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran awal mengalami penurunan 3.000 ke 258.000 pengajuan dalam pekan hingga 25 Maret dari total pekan sebelumnya 261.000. namun hasil ini masih jauh dari harapan para analis yang memperkirakan klaim pengangguran turun sebesar 13.000 menjadi 248.000 pengajuan selama pecan tersebut.

Sementara itu, euro masih di bawah tekanan setelah Reuters melaporkan pada hari Rabu bahwa para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa mewaspadai penyesuaian pesan kebijakan mereka pada bulan April di tengah kekhawatiran atas lonjakan potensi biaya pinjaman di kawasan blok.

Sterling di awal sesi melemah setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May secara resmi memulai proses Brexit pada hari Rabu, meluncurkan proses negosiasi dua tahun sebelum benar benar keluar yang mulai berlaku pada akhir Maret 2019.

EUR/USD tergelincir 0,28% ke level 1,0735, terendah sejak 21 Maret. GBP/USD naik tipis 0,18% ke level 1,2457. Sementara USD / JPY naik 0,24% ke level 111,33, dan USD/CHF stabil di level 0,9969.

Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,24% pada level 100,02, tertinggi sejak 21 Maret.

Grand Capital Forum
 
Dollar Di Jalur Penguatan Dalam Sepekan

c37f615fae4b4d1792a0264ee6c1dfb6.jpeg


Dolar naik tipis di perdagangan Asia, Jumat, dan siap menuju ke penguatan dalam sepekan setelah data ekonomi AS yang solid kontras dengan angka yang menunjukkan pendinginan inflasi zona euro.


Indeks dolar, yang mencatat perdagangan dolar AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,1 persen pada level 100,50, dan mencatat kenaikan 0,9 persen selama seminggu dan tidak jauh dari level atas dua pecan 100,60 yang dicapai tadi malam.

Euro masih mengalami penurunan, meski menguat 0,1 persen pada hari ini di level $1,0681 namun turun 1,1 persen untuk minggu ini. Data harga konsumen Jerman dan Spanyol yang dirilis Kamis menunjukkan inflasi yang melambat lebih tajam dari yang diperkirakan pada Maret di saat harga minyak merosot, menawarkan penangguhan kepada Bank Sentral Eropa karena tengah menghadapi tekanan untuk meredam stimulus moneter.

Revisi data produk domestik bruto AS pada hari Kamis menunjukkan bahwa pertumbuhan kuartal keempat AS melambat kurang dari yang dilaporkan sebelumnya di saat pengeluaran konsumen memberikan dorongan yang sebagian diimbangi oleh keuntungan terbesar impor dalam dua tahun.

Terhadap mitra Jepang, dolar datar di level 111,98 yen, naik 0,5 persen untuk minggu ini. Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan indeks harga konsumen inti Jepang naik 0,2 persen pada Februari dari tahun sebelumnya, menandai laju tahunan tercepat dalam hampir dua tahun tapi masih jauh dari target ambisius 2 persen bank sentral.

Sterling naik tipis 0,2 persen ke level $1,2490, dan diperkirakan akan mencatat kenaikan kecil dalam sepekan ditandai dengan perdagangan yang volatile dalam satu pekan ini di mana Perdana Menteri Inggris Theresa May resmi memicu proses Brexit.

GrandCapital Forum
 
Dollar Masih Kokoh, Pasar Fokus Pada Serangkaian Data AS

dollar-strngth.jpg.image.784.410.jpg


Dolar masih stabil terhadap mata uang utama pada hari Jumat, karena investor menantikan serangkaian laporan data ekonomi AS yang akan dirilis hari ini di tengah optimisme keseluruhan atas kekuatan ekonomi.


EUR/USD naik 0,09% di level 1,0686, menjauh dari level penurunan dua pekan di sesi sebelumnya 1,0669. Eurostat mengatakan indeks harga konsumen zona euro naik 1,5% pada bulan Maret, di bawah ekspektasi untuk kenaikan 1,8% dan menyusul laporan sebelumnya dari kanikan 2,0% di bulan lalu. CPI Inti meningkat 0,7% pada bulan Maret dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 0,8%.

Laporan itu muncul sehari setelah data menunjukkan bahwa inflasi tahunan Jerman melambat menjdi 1,6% bulan ini dari 2,2% pada bulan Februari, yang merupakan tingkat tertinggi sejak Agustus 2012.

Secara terpisah, kepala ekonom Bank Sentral Eropa Peter Praet mengatakan pada Kamis bahwa bank masih belum yakin bahwa kenaikan inflasi baru-baru ini akan bertahan lama dan menegaskan bahwa tekanan inflasi masih tetap terkendali.

Sementara itu, sentimen greenback menjadi lebih rentan menjelang serangkaian laporan data ekonomi AS yang akan dirilis hari ini, walaupun data optimis dirilis awal pekan ini masih memberikan dukungannya.

Pasar juga gelisah karena Presiden AS Trump dijadwalkan di hari Jumat untuk menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pelanggaran yang menyebabkan defisit perdagangan AS yang besar dan mengawasi atas non-pembayaran bea anti-dumping dan anti-subsidi pada impor.

Di tempat lain, GBP/USD stabil di level 1,2459 setelah Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan hasil akhir produk domestik bruto kuartal keempat meningkat 0,7%, sejalan dengan ekspektasi dan perkiraan sebelumnya. Namun pada basis tahunan, GDP naik 1,9% pada kuartal keempat, di bawah ekspektasi dan perkiraan sebelumnya untuk tingkat pertumbuhan 2,0%.

USD/JPY hampir tidak berubah pada level 111,92, sementara USD/CHF tergelincir 0,10% ke level 1,002. Di awal sesi Jumat, data menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga Jepang turun pada tingkat tahunan 3,8% bulan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 1,7%.

Dolar Australia mencatat penguatan, dengan AUD/USD naik 0,12% di level 0,7650, sementara NZD/USD melemah 0,10% ke level 0,6985. Sementara itu, USD/CAD bergerak tipis pada level 1,3343.

Indeks dolar AS, yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, stabil di level 100,38, hanya turun tipis dari level kenaikan dua setengah pecan 100,47 yang disentuh tadi malam.


Grand Capital
 
Emas Sedikit Melemah Di Asia

gold-dollars-811x372.jpg


Harga emas sedikit melemah pada sesi perdagangan Senin di Asia setelah laporan data regional yang beragam dan kondisi kejadian politik pekan menjadi fokus.


Emas untuk pengiriman April turun 0,04% menjadi $1.250,65 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Tembaga jatuh 0,30% menjadi $2,648 per pon disaat masalah tenaga kerja di tambang di Chile, Peru dan Indonesia dapat diselesaikan.

Sementara indeks manufaktur AIG Australia untuk bulan Maret bergeser ke angka 57,5 dari 59,3, namun masih kokoh di zona ekspansi, sementara survei Tankan Jepang atas manufaktur besar menunjukkan kenaikan menjadi 12 dari 10.

Masih di Australia, izin mendirikan banginan kuartal pertama melonjak 8,3%, jauh di atas penurunan 0,5% yang tercatat di Februari dan penjualan ritel turun 0,1%, meleset dari perkiraan untuk kenaikan 0,3%.

Pada Senin hari ini, pasar keuangan di Shanghai akan ditutup untuk liburan dan kemudian di AS Presiden Fed New York William Dudley, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker dan Presiden Fed Richmond Jeffrey Lacker akan memberikan pidatonya.

Masih pada minggu ini, para pelaku pasar akan menantikan risalah pertemuan Fed Rabu sebagai indikasi baru waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya menjelang laporan nonfarm payrolls pada Jumat ini dan pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan AS Presiden Donald Trump di Florida.

Pekan lalu, harga emas menelusuri penurunan pada hari Jumat setelah seorang pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral tidak terburu-buru untuk mengetatkan kebijakan moneter tahun ini.

Emas bergerak menguat setelah Presiden Fed New York William Dudley Jumat mengatakan itu masuk akal untuk menaikkan suku pada secara bertahap pada tahun ini. Ekspektasi laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat cenderung meningkatkan emas, yang berdenominasi dolar dan berjuang untuk bersaing dengan aset yield ketika suku bunga pinjaman meningkat.

Logam mulia mengakhiri kuartal dengan kenaikan sebesar hampir 8,5% didorong oleh melemahnya dolar dan keraguan yang tumbuh apakah proposal ekonomi pemerintahan Trump akan meningkatkan perekonomian AS dan memungkinkan Fed untuk mengetatkan kebijakan lebih agresif.

Grand Capital
 
Harga minyak Masih Terbebani Rebound Produksi Di Libya

LibyaFlag.jpg


Harga minyak tetap stabil pada Senin karena di saat rebound produksi minyak Libya selama akhir pekan membebani terhadap optimis data ekonomi dari Asia yang menunjukkan pada kuatnya permintaan energi dari wilayah tersebut.


Minyak patokan internasional Brent berjangka naik 4 sen menjadi $53,57 per barel. Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate menguat 8 sen di level $50,68 per barel.

Lading minyak Sharara Libya, kembali produksi pada hari hari Minggu setelah mengalami gangguan selama sepekan dan perusahaan milik negara NOC mengangkat masalah akibat ‘force majeure’ pada produksi minyak mentah Sharara pada hari Senin, sumber mengatakan kepada Reuters. Lading minyak ini memproduksi sekitar 80.000 barel per hari (bph) pada hari Minggu dan sekitar 220.000 barel per hari sebelum penutupan 27 Maret.

Menambah tekanan pada harga, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan jumlah rig AS naik 10-662 pekan lalu, membuat kuartal pertama untuk penambahan rig terkuat sejak pertengahan 2011 dan meningkatkan prospek lebih untuk minyak serpih AS.

Meningkatnya pasokan minyak merusak data positif dari Asia yang menunjukkan bahwa peningkatan ekonomi di Asia akan memastikan permintaan energi yang cukup kuat.

Data manufaktur menunjukkan pabrik di sebagian besar Asia membukukan satu bulan lagi pertumbuhan yang solid pada bulan Maret. Data Indeks Pembelian Manajer (PMI) dari pabrik China menunjukkan pertumbuhan untuk bulan kesembilan pada bulan Maret, meskipun laju pertumbuhannya tergelincir karena melambatnya pesanan ekspor baru.

Harga minyak telah mencatat kenaikan selama tiga hari di pekan lalu, terangkat oleh penurunan output di Libya dan dibantu oleh harapan bahwa anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non-OPEC lainnya seperti Rusia akan memperpanjang pemotongan produksi sampai Juni.
 
Pasar Cari Safe Haven, Saham Asia Cemas Jelang Pertemuan Trump-Xi

4bhdf01a4c5614f5i_800C450.jpg


Saham Asia beringsut melemah pada perdagangan sesi Selasa, karena kehati-hatian menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan timpalannya dari China Xi Jinping dengan kekhawatiran potensi ketegangan pada akhir pekan ini.


Dolar melemah setelah para pelaku pasar melepas saham dan beralih ke safe haven karena ketidakpastian politik yang menaungi Data positif AS dan pertumbuhan manufaktur global yang solid.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik tidak termasuk Jepang secara fraksional melemah. Sementara pasar China, Hong Kong, Taiwan dan India tutup karena hari libur. Indeks Nikkei Jepang turun 0,4 persen setelah pasar mencari safe haven yen dan di saat saham produsen mobil anjlok atas lemahnya penjualan mobil AS melampai perkiraan.

Indeks saham Australia turun 0,2 persen meskipun surplus perdagangan Australi di Februari berhasil ekspansi lebih dari dua kali lipat dari bulan sebelumnya setelah ekspor emas dan mineral rebound, sementara impor mencatat penurunan.

Kegelisahan pasar semakin menjadi setelah serangan pembom bunuh diri pada kereta metro di St Petersburg, Rusia, yang menewaskan 11 orang dan 45 orang mengalami luka-luka.

Pertemuan antara Trump dan Xi juga akan memiliki pengaruh pada pasar Asia dan para pelaku pasar diperkirakan memilih untuk tidak masuk ke pasar menanggapi pertemuan kedua kepala negara tersebut.

Pekan lalu, Trump men-tweet bahwa pertemuan yang sangat diantisipasi ini, yang juga diharapkan mencakup perbedaan perdagangan, masalah dengan Korea Utara dan ambisi strategis Cina di Laut Cina Selatan, "akan menjadi pembahasan yang sangat sulit."

Hal tersebut membuat investor menyngkir dan meninggalkan aset berisiko dan memaksa investor ke aset yang aman seperti yen, emas dan Treasuries.
 
Defisit Perdagangan AS Turun Di Februari

Defisit perdagangan AS turun hampir 10% pada bulan Februari, dibantu oleh meningkatnya ekspor mencapai level tertinggi 26 bulan dan turunnya impor mobil dan telepon selular.


US+trade+deficit+graphic.jpg


Defisit perdagangan turun menjadi $43,6 miliar pada Februari, melampaui dan berlawanan dengan peningkatan besar pada bulan Januari yang mengangkat defisit perdagangan mencapai level tertinggi lima tahun $48,2 miliar.

Dalam survei yang dilakukan MarketWatch, para ekonom memperkirakan defisit perdagangan AS mencapai $44,5 miliar. Angka yang disesuaikan secara musiman.

Ekspor AS meningkat 0,2% menjadi $192.9 miliar, terbesar sejak Desember 2014. Para eksportir AS telah dibantu oleh perbaikan ekonomi global serta melemahnya nilai tukar dolar, membuat barang-barang Amerika agak lebih murah. Penguatan dolar telah mengerutkan ekspor AS dari akhir 2015 hingga pertengahan 2016.

Impor AS, sementara itu, mengalami penurunan 1,8% pada bulan Februari menjadi $236,4 miliar. Penurunan impor AS terjadi akibat sedikitnya impor ponsel dari Korea Selatan dan otomotif serta suku cadang mobil dari Eropa.

Meskipun mengalami penurunan pada bulan Februari, defisit perdagangan AS masih berjalan 3,2% lebih tinggi selama dua bulan pertama 2017 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016.

Kabinet Trump telah berjanji untuk mengurangi defisit melalui negosiasi ketat dengan mitra dagang. Salah satu arsitek utama presiden atas kebijakan perdagangan berpendapat bahwa defisit perdagangan yang tinggi menimbulkan risiko besar secara ekonomi dan merusak keamanan nasional.

Namun bahkan jika Gedung Putih mencatat keberhasilan, itu tidak mungkin muncul dalam laporan perdagangan untuk beberapa waktu. AS mengalami defisit perdagangan dari $500,6 miliar pada tahun 2016 dan bahkan lebih besar $750 miliar pada perdagangan barang.

Hampir 70% dari defisit perdagangan AS adalah dengan satu negara: Cina. Yang mana pada akhir pekan ini, Trump dijadwalkan akan bertemu dengan presiden China di Florida untuk membahas perdagangan, Korea Utara dan isu-isu utama lainnya. Presiden mengatakan ia memperkirakan pembicaraan nantinya menjadi “sulit.”
 
DvZj9sIVAAAr05P.jpg


Harga Minyak Merosot Lagi Setelah Melonjak Di Sesi Rabu

Harga minyak kembali tergelincir pada perdagangan hari Kamis di Asia setelah berhasil mencatat kenaikan lebih dari 8% pada sesi perdagangan kemarin karena pasar dibuka kembali dari liburan Natal.


Minyak Mentah WTI Futures untuk pengiriman Februari diperdagangkan turun 1,0% menjadi $46,14 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara Brent Oil Futures untuk pengiriman Maret turun 1,1% menjadi $54,71 per barel di London's Intercontinental Exchange.

Harga minyak melonjak pada hari Rabu setelah ekuitas AS rebound. Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden AS Donald Trump tidak akan mencoba memecat ketua Federal Reserve Jerome Powell dan bahwa jabatannya aman "seratus persen".

Laporan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya akan bersedia untuk bertemu sesuai kebutuhan untuk membantu mengelola pasar minyak juga disebut mendukung pembelian.

Minyak telah turun sejak awal bulan ini karena investor menyatakan skeptis jika output yang dipangkas oleh OPEC dan sekutunya awal bulan ini akan cukup untuk menyeimbangkan persediaan dan permintaan.
 
DvaRBjkUcAAkbEC.jpg


Yuan Menguat Meskipun Data Cina Lemah, Dolar AS Tergelincir

Yuan menguat pada hari Kamis di Asia bahkan setelah data resmi menunjukkan laba industri China mencatat kontraksi pertamanya sejak Desember 2015.


Pasangan mata uang USD/CNY tergelincir 0,1% diperdagangkan ke level 6,8919.

Keuntungan industri di Cina turun 1,8% menjadi 594,8 miliar yuan pada November dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional melaporkan pada hari Kamis di Asia.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa AS dan China akan kembali memulai pembicaraan perdagangan pada awal Januari.

Delegasi pemerintah AS akan melakukan perjalanan ke Beijing pada minggu 7 Januari untuk mengadakan pembicaraan perdagangan tatap muka pertama dengan para pejabat Cina sejak Presiden AS Donald Trump dan mitranya Xi Jinping menyetujui gencatan senjata 90 hari di Argentina pada awal bulan ini.

Bank Rakyat China (PBoC) menetapkan kurs referensi yuan pada 6,8894 di hari ini dibandingkan dengan 6,8825 pada sesi sebelumnya.

Dalam Operasi Pasar Terbuka (OMO), PBoC juga menyuntikkan 250 miliar yuan melalui operasi repo 7 hari, menjadikan OMO hari ini menjadi 30 miliar yuan bersih setelah masa jatuh tempo 120 miliar.

Indeks Dolar AS yang mencatat perdagangan greenback terhadap mata uang turun 0,2% ke level 96,395.

Ekuitas AS rebound pada hari Rabu setelah meredanya ketegangan antara Gedung Putih dan Federal Reserve AS mengangkat sentimen pasar.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan kepada wartawan bahwa pekerjaan Ketua Fed Jerome Powell adalah "100 persen" aman dan bahwa Trump tidak akan mencoba memecatnya.

Di tempat lain, pasangan USD/JPY turun 0,3% ke level 111,09. Pasangan AUD/USD dan pasangan NZD/USD masing-masing mencatat penurunan 0,2%.
 
DvefSWSUcAAzfpD.jpg


Pasar Asia Naik Setelah Sesi Turbulen di Wall Street

Pasar Asia naik di perdagangan pagi pada hari Jumat setelah saham AS ditutup di wilayah positif setelah sesi turbulen yang melihat Dow jatuh lebih dari 600 poin pada satu titik.


Meskipun mencatat kenaikan, ketiga indeks utama AS tetap turun lebih dari 9% untuk Desember menyusul penurunan di awal bulan.

Di Asia, indeks Shanghai Composite dan Komponen Shenzhen Cina masing-masing naik 0,4% dan 0,2%.

Kekhawatiran baru terhadap Huawei dan ZTE menjadi fokus setelah Reuters melaporkan, mengutip tiga sumber bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan perintah eksekutif untuk melarang perusahaan Amerika menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh kedua perusahaan tersebut.

Surat kabar Inggris, The Times juga melaporkan bahwa menteri pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan dia "sangat prihatin tentang Huawei yang menyediakan jaringan 5G di Inggris."

Berita itu muncul sehari setelah Bloomberg mengatakan AS dan China akan memulai kembali pembicaraan pada awal Januari. Sebelumnya pada bulan Desember, kedua negara sepakat untuk masa tenggang penerapan tarif tambahan selama 90 hari.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,3% dalam perdagangan pagi setelah ditutup naik 3,9% pada hari Kamis. Data resmi menunjukkan output industri Jepang turun 1,1% pada basis bulann di November, dibandingkan dengan perkiraan pasar rata-rata penurunan 1,9% dan kenaikan 2,9% di bulan Oktober.

Namun, indeks ASX 200 Australia naik 0,5%. Rio Tinto Ltd mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengurangi karyawan pada tahun 2019 meskipun ada rencana untuk menggunakan kereta berat otomatis.

Perusahaan mulai mengembangkan proyek kereta api bernama "AutoHaul" yang berfokus pada kereta nir-pengemudi untuk mengangkut bijih ke operasi pelabuhan perusahaan, menurut laporan.
 
Dv9gqEJUwAAoyEN.jpg


Pasar Ekuitas Asia Terpengaruh Proyeksi Penjualan Apple

Ekuitas Asia jatuh pada perdagangan sesi Kamis pagi di Asia menyusul pemberitaan bahwa Apple memangkas perkiraan penjualan triwulanannya.


Apple Inc menurunkan proyeksi pendapatannya menjadi $84 juta untuk kuartal pertama fiskal yang berakhir pada 29 Desember, di bawah ekspektasi para analis $91,5 miliar. Apple awalnya memperkirakan pendapatan antara $89 miliar dan $93 miliar.

Berita itu membuat saham Apple jatuh pasca perdagangan, sementara saham perusahaan pemasok yang terdaftar di Asia juga jatuh pada hari Kamis. Hon Hai Precision Industry Co Ltd turun lebih dari 2%, sementara Taiwan Semiconductor Manufacturing Company turun 2,5%. LG Innotek Co Ltd turun sebanyak 4,4% pada hari sebelumnya.

Indeks Shanghai Composite tidak berubah pada level 2,465,4, sementara indeks Komponen Shenzhen tergelincir 0,3%.

Di Australia indeks ASX 200 mengungguli rekan-rekan regionalnya dan naik 1,4% setelah saham produsen minyak rally atas laporan bahwa Arab Saudi menurunkan ekspor minyak.

Berita tersebut mengangkat harga minyak mentah dan disebut-sebut mendukung saham energi.

Di tempat lain, indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,4%. Presiden AS Donald Trump mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengiriminya "surat yang bagus" dan mereka ingin bertemu lagi.

Pada hari Rabu, Kim memperingatkan bahwa ia akan mengambil "jalan baru" dalam pembicaraan nuklir jika AS tidak melonggarkan sanksi ekonomi.

"Saya bersedia duduk bersama presiden AS kapan saja di masa depan dan akan berusaha keras untuk menghasilkan keputusan yang akan disambut oleh masyarakat internasional," kata Kim.

“Namun, jika Amerika Serikat tidak memberikan janjinya dan salah menilai kesabaran rakyat kita, membuat tuntutan sepihak untuk melanjutkan sanksi dan menekan kita, kita tidak akan memiliki pilihan selain mencari jalan baru untuk melindungi kemerdekaan, kepentingan, dan perdamaian negara di Semenanjung Korea, "tambahnya.
 
Dv-Xph3VYAARaZt.jpg


Emas Mendekati Level Teringgi 6 Bulan

Harga emas naik tipis dan diperdagangkan mendekati level tertinggi di lebih dari enam bulan pada hari Kamis di Asia di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan volatilitas di pasar saham.


Emas Berjangka untuk pengiriman Februari menguat 0,6% ke level $1.291,85 di lantai bursa Comex.

Pada hari Rabu, Apple menurunkan perkiraan pendapatannya menjadi $84 miliar untuk kuartal pertama fiskal yang berakhir pada 29 Desember, di bawah ekspektasi para analis $91,5 miliar. Perusahaan awalnya memperkirakan pendapatan antara $89 miliar dan $93 miliar.

Saham Asia sebagian besar diperdagangkan melemah, menyusul berita tersebut, dengan saham pemasok Apple yang terdaftar di Asia berkinerja lebih buruk dari rekan-rekan regionalnya.

Di sisi lain, aset safe-haven termasuk emas dan yen Jepang, mendapat beberapa dukungan.

Dolar AS turun sebesar 3% terhadap yen semalam. Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya merosot 0,2% ke level 96,155.

Sementara itu, dolar yang lebih lunak membuat bullion dalam denominasi dolar AS lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

Menambah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global, data minggu ini menunjukkan aktivitas pabrik melemah pada Desember di seluruh Asia, terutama di China.

Pada hari Rabu, Cina melaporkan indeks PMI Manufaktur Caixin turun menjadi 49,7 pada Desember dari 50,2 bulan lalu, menandai kontraksi pertama sejak Mei 2017. Hasil tersebut mengkonfirmasi tren yang terlihat dalam PMI resmi yang dilaporkan pada hari Senin, yang menunjukkan penurunan menjadi 49,4 di bulan Desember.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.