perhatikan yang gw bold...
wah ini jadi komplikasi...kan sudah di sebut mencapai pencerahan atau telah mencapai BUDDHA. nah....di satu sisi di katakan menunda kebuddha-an. ini maksud nya gimana sih?...
menjadi seorang buddha harus sudah harus lepas dari kemelekatan
dan sadar,bagaimana mungkin menolong semua manusia yang ada di bumi..bahkan seorang buddha pernah membabarkan "Saya hanya akan Menunjukkan JALAN,TETAPI yang JALAN ADALAH ANDA SENDIRI."
jadi kemelekatan dan tidak melekat masih merupakan tanda tanya.....
dalam mahayana juga demikian bro..dikatakan avalokitesvhara telah mencapai KE-BUDDHA-AN..pertanyaan nya..jika telah mencapai HAL itu.mana mungkin masih melekat?..seperti nya ke-buddha-an nya saya ragukan..
alasan saya ragu...karena bertentangan dengan apa yang dikatakan buddha sakyamuni sendiri...lagian
bukankah buddha sakyamuni telah memberikan cinta kasih nya yang luar biasa..bahkan buddha sakyamuni bersedia hidup 1 kappa,jikalau ananda meminta nya sebanyak 3x.
wah jangan simpan cerita patriat hui neng begitu donk....bahas sama-sama biar jelas apa adanya.
@Marce...
nih mkn jg ada salah paham ato salah ketik... setahu saya nh gini: Avalokitesvara asalnya
MANIFESTASI Mahakaruna dari Tathagata Zhen Fa Ming.
Buddha Avalokitesvara dan Bodhisattva Avalokitesvara itu
2 person yg beda... Biksu Kuan Yin mencapai pencerahan kebodhisattvaannya di bawah bimbingan Buddha Avalokitesvara (iya, namanya sama); Salah satu sebab beliau mendapat nama itu selain meraih pencerahan lewat samadhi melalui organ pendengaran.
Iya, seorang Buddha telah bebas dari lingkaran re-birth / SAMSARA. bukan berarti beliau tidak ada/lenyap; bila ada yg berpendapat begitu maka ia jatuh ke ekstrim/ pandangan salah Nihilistik... semua jg akui ini termasuk topik supersulit. Buddha pun hanya membabarkan Dharma Mahayana ini kpd para Bodhisattva dlm Avamtasaka sutra, Suranggama sutra, sutra Teratai, dkk.
Harap diselidiki scr sempurna, krn pemahaman salah malah bs lbh berbahaya, makanya dlm kisah Tipitaka pali Buddha tdk menjelaskannya karena org yg bertanya tdk ada kapasitas utk memahami...
Ingat.. pd saat Buddha mengajar di Tavatimsa selama 3 bln. saat Beliau turun ke Bumi berpindapata, Beliau menciptakan 1 wujud/tubuh Buddha yg sama persis dan mengajar Dharma sama persis.[sorry,saya lupa di bg.mana Tipitaka Pali
] itulah tubuh manifestasi... bila manifestasi tubuh Buddha saja bisa, apalagi yg lain... [kehebatan Buddha dahyat luar biasa tak terkira.....]
jadi beda dgn kita yg lahir di samsara karena kemelekatan dan karma, para Bodhisattva agung yg suci terlahir karena tekad dan mahakaruna. mereka telah mempraktekan paramita selama kalpa yg tak tebayangkan sehingga terbentuk semacam 'momentum' yg mendorong kelahiran mereka walau sudah tidak ada keinginan lagi, walaupun pikiran mereka telah berhenti, hening...
para Bodhisttva agung/tingkat tinggi mengembara di SAMSARA tapi batin mereka senantiasa dlm NIRVANA. bagi mereka Nirvana tdk beda dgn Samsara.
bagi mereka 1 ksana tdk beda dgn 1 kalpa.
Bodhisattva Bhumi 10,pun msh memiliki "kemelekatan" sehalus sehelai rambut. begitu satu helai ini dihancurkan, tercapai Anuttara Samyaksambodhi... kalau tidak salah, kemelekatan halus ini adalah "mimpi" 'sedang menyebrangkan semua mahkluk'... sebab dikatakan bahwa di alam ini,
hanya Buddha seorang yg SADAR... para mahkluk sdg mimpi mengalami sukha-dukkha dlm SAMSARA, para Arahat dan Paccekabuddha mimpi dlm Nirvana pembebasan pribadi mereka, dan para Bodhisattva mimpi menyebrangkan para mahkluk.
lalu bgmn Buddha yg memanifestasikan wjd Bodhisattva? bgmn mungkin memiliki kemelekatan? > Buddha telah memahami bahwa segala sesuatu adalah ilusi dari pikiran, termasuk kemelekatan, samsara, nirvana...
'kemelekatan' itu pun ilusi yg disengaja. bedanya dgn kita, beliau sadar akan hal itu dan bebas darinya, tentu termasuk bebas mengendalikannya. sedangkan kita dikendalikan ilusi itu.
yah,dikendalikan dan bebas adalah samsara dan nirvana...
So, demikianlah 'Jalan Tengah para Tathagata' yg memang sulit dipahami,sehingga Buddha mengajarkan secara bertahap dan khas berdasarkan kapasitas/keadaan batin setiap insan, tapi bukan berarti bertentangan.
coba mana mungkin seseorang DAPAT MENDENGAR DHAMMA serta memahaminya ketika sedang di SIKSA... dan merasa sakit BERTUBI-TUBI...tentu KONSENTRASI pendengar TIDAK ADA....
sama saja guru anda mengajar matematika tetapi anda sedang di CAMBUK keras-keras.... mana mungkin masuk otak..
bahkan ketika semasa HIDUP SANG BUDDHA..ada UMAT yang LAPAR, terus mau mencari TERNAK nya yang HILANG...dan MAU PULA MENDENGAR PEMBABARAN DHAMMA.
sebelum sang buddha membabarkan DHAMMA,,dikarenakan mata batin beliau mampu melihat hal ini...
UMAT tersebut di persilahkan MAKAN dahulu untuk memperbaiki kondisi FISIK nya. agar mampu konsen dalam mendengar.
makanya setahu saya SANG buddha tdk pernah mengajar Dhamma di ALAM-ALAM penderitaan seperti neraka aviji(t4 devadatta)
CMIIW(correct me if i wrong).
yup, saya sendiri belum pernah mendengar Buddha dlm wujud Buddha mengajar di neraka, tapi ada legenda Mahayana ttg Bodhisattva membabarkan Dharma di Neraka. gmn bisa?? > Bodhisattva Mahasattva itu punya kekuatan super hebat. beliau bermanifestasi dlm wujud Raja Neraka yg berkuasa lalu mengumpulkn para mahkluk neraka dgn paksa['ala neraka' ato ala militer yah?]lalu membabarkan Dharma...selanjutnya, terserah Anda
maksudnya tergantung para mahkluk td, yg punya akar kebajikan akan tertolong, yg msh jahat juga yah apa boleh buat next time,toh uda berusaha.
wah,jika seorang buddha berkata "tidak satu pun MAHKLUK yang mampu mencapai kesempurnaan batin tanpa merealisasikan 4 kesunyataan mulia"
di satu sisi,atau di kitab suci " ada suatu makhluk telah mencapai KESEMPURNAAN batin tanpa Merealisasikan 4 kesunyataan mulia"
ini berlawanan alias bertentangan....jadi mana benar?...
menurut saya, saya tahu kata sang buddha benar...jadi tolong yang mahayana menjelaskan dalam hal ini..
>
di kitab suci " ada suatu makhluk telah mencapai KESEMPURNAAN batin tanpa Merealisasikan 4 kesunyataan mulia" >>
Hal ini Tidak Benar!!!
tidak pernah saya temukan dlm Tripitaka... [kitab suci mana tuh?]
avalokitesvhara / kwan- im yang di katakan dalam mahayana dan maitreya. telah mencapai kesempurnaan batin tanpa merealisasikan 4 kesunyataan mulia,makanya gw pertanyakan ini...
mahayana dan maitreya kadang2 menyebut buddha kwan-im.
khusus untuk maitreya saya mendengar nya dari teman saya yang dari vihara maitreya..mereka menyebut BUDDHA AVALOKITESVHARA / BUDDHA KWAN-IM..
sedangkan di MAHAYANA ada dalam ajaran nya.
Dalam MAHAYANA, tidak pernah disebutkan hal di atas, sy tdk tahu kalau di maitreya... karena saya berpedoman pada Tripitaka, ajaran asli sang Buddha, Buddhadharma sejati. penjelasan saya kembali ke atas,penjelasan pertama...
Kuan im tentu merealisasi 4 kesunyataan, ini ciri Bodhisattva agung. yg menyatakan sebaliknya mkn krg informasi...