• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Maitreya]Maitreya Dgn Bukti Otentik/Penemuan Sejarah?

Lao Mu dalam pemahaman saya juga tidak dipahami sebagai pribadi kok.
Gini deh.. coba pahami saja dulu Tri Kaya dari Buddha (secara Mahayana) ntar sudah akan lebih dekat. Lebih ada harapan menemukan titik temu.

Tanpa boleh mengeyampingkan upaya oleh diri sendiri, bantuan/pertolongan/ajaran semua Buddha/para suci tidak pula boleh dieliminir.


waduh... kalau dilihat dari luar bener juga ya..kebingungan Terifs..
kalo dilihat hanya dengan kacamata Theravada pasti ngak akan ketemu.

salam.


@Oz. Saya lihat kebanyakan yang dalam bahasa Mandarin. Saya ngak ngerti,
yang berkaitan dengan apa dulu?
temen2 di MLDD mungkin akan punya lebih banyak..
 
ok thx

btw gak ada translatenya?lalu anda dapat pemahaman itu darimana?
tidak membaca langsung ??:o
 
ha..ha.. Oz. kamu bisa aja. (ngeledek nih yee.) Tradisi lisan bung. ha..ha.. ha..

Saya baca mandarin dalam jumlah sangat-sangat terbatas.

Berbagai Quote/reference yang dipakai adalah yang bersifat umum kok.
dan sudah ada dalam bahasa Inggris, juga ada dalam bentuk pdf maupun bukan di net.
Mis: Tai Shang kan Yin Phien, padanan-nya "cause and effect" dari taoism.
The Four Books-nya Confusianism, dalam bahasa Indonesia ada yang dari Matakin.
Yang Dari Buddhism yang sering di baca (kebanyakan dari mahayana sih) mis: Avatamsaka, Sadharma Pundarika, heart sutra, diamond sutra, Vimalakirti Nirdesa, platform.. dll.
Quote tentang ajaran/keteladanan dari pendahulu/sesepuh kan pelan-pelan sudah akan muncul di (renungan)...
 
perhatikan yang gw bold...
wah ini jadi komplikasi...kan sudah di sebut mencapai pencerahan atau telah mencapai BUDDHA. nah....di satu sisi di katakan menunda kebuddha-an. ini maksud nya gimana sih?...
menjadi seorang buddha harus sudah harus lepas dari kemelekatan
dan sadar,bagaimana mungkin menolong semua manusia yang ada di bumi..bahkan seorang buddha pernah membabarkan "Saya hanya akan Menunjukkan JALAN,TETAPI yang JALAN ADALAH ANDA SENDIRI."

jadi kemelekatan dan tidak melekat masih merupakan tanda tanya.....
dalam mahayana juga demikian bro..dikatakan avalokitesvhara telah mencapai KE-BUDDHA-AN..pertanyaan nya..jika telah mencapai HAL itu.mana mungkin masih melekat?..seperti nya ke-buddha-an nya saya ragukan..
alasan saya ragu...karena bertentangan dengan apa yang dikatakan buddha sakyamuni sendiri...lagian

bukankah buddha sakyamuni telah memberikan cinta kasih nya yang luar biasa..bahkan buddha sakyamuni bersedia hidup 1 kappa,jikalau ananda meminta nya sebanyak 3x.

wah jangan simpan cerita patriat hui neng begitu donk....bahas sama-sama biar jelas apa adanya.

@Marce...
nih mkn jg ada salah paham ato salah ketik... setahu saya nh gini: Avalokitesvara asalnya MANIFESTASI Mahakaruna dari Tathagata Zhen Fa Ming.
Buddha Avalokitesvara dan Bodhisattva Avalokitesvara itu 2 person yg beda... Biksu Kuan Yin mencapai pencerahan kebodhisattvaannya di bawah bimbingan Buddha Avalokitesvara (iya, namanya sama); Salah satu sebab beliau mendapat nama itu selain meraih pencerahan lewat samadhi melalui organ pendengaran.

Iya, seorang Buddha telah bebas dari lingkaran re-birth / SAMSARA. bukan berarti beliau tidak ada/lenyap; bila ada yg berpendapat begitu maka ia jatuh ke ekstrim/ pandangan salah Nihilistik... semua jg akui ini termasuk topik supersulit. Buddha pun hanya membabarkan Dharma Mahayana ini kpd para Bodhisattva dlm Avamtasaka sutra, Suranggama sutra, sutra Teratai, dkk.
Harap diselidiki scr sempurna, krn pemahaman salah malah bs lbh berbahaya, makanya dlm kisah Tipitaka pali Buddha tdk menjelaskannya karena org yg bertanya tdk ada kapasitas utk memahami...

Ingat.. pd saat Buddha mengajar di Tavatimsa selama 3 bln. saat Beliau turun ke Bumi berpindapata, Beliau menciptakan 1 wujud/tubuh Buddha yg sama persis dan mengajar Dharma sama persis.[sorry,saya lupa di bg.mana Tipitaka Pali:P] itulah tubuh manifestasi... bila manifestasi tubuh Buddha saja bisa, apalagi yg lain... [kehebatan Buddha dahyat luar biasa tak terkira.....]

jadi beda dgn kita yg lahir di samsara karena kemelekatan dan karma, para Bodhisattva agung yg suci terlahir karena tekad dan mahakaruna. mereka telah mempraktekan paramita selama kalpa yg tak tebayangkan sehingga terbentuk semacam 'momentum' yg mendorong kelahiran mereka walau sudah tidak ada keinginan lagi, walaupun pikiran mereka telah berhenti, hening...

para Bodhisttva agung/tingkat tinggi mengembara di SAMSARA tapi batin mereka senantiasa dlm NIRVANA. bagi mereka Nirvana tdk beda dgn Samsara.
bagi mereka 1 ksana tdk beda dgn 1 kalpa.
Bodhisattva Bhumi 10,pun msh memiliki "kemelekatan" sehalus sehelai rambut. begitu satu helai ini dihancurkan, tercapai Anuttara Samyaksambodhi... kalau tidak salah, kemelekatan halus ini adalah "mimpi" 'sedang menyebrangkan semua mahkluk'... sebab dikatakan bahwa di alam ini, hanya Buddha seorang yg SADAR... para mahkluk sdg mimpi mengalami sukha-dukkha dlm SAMSARA, para Arahat dan Paccekabuddha mimpi dlm Nirvana pembebasan pribadi mereka, dan para Bodhisattva mimpi menyebrangkan para mahkluk.

lalu bgmn Buddha yg memanifestasikan wjd Bodhisattva? bgmn mungkin memiliki kemelekatan? > Buddha telah memahami bahwa segala sesuatu adalah ilusi dari pikiran, termasuk kemelekatan, samsara, nirvana...
'kemelekatan' itu pun ilusi yg disengaja. bedanya dgn kita, beliau sadar akan hal itu dan bebas darinya, tentu termasuk bebas mengendalikannya. sedangkan kita dikendalikan ilusi itu.
yah,dikendalikan dan bebas adalah samsara dan nirvana...

So, demikianlah 'Jalan Tengah para Tathagata' yg memang sulit dipahami,sehingga Buddha mengajarkan secara bertahap dan khas berdasarkan kapasitas/keadaan batin setiap insan, tapi bukan berarti bertentangan.


coba mana mungkin seseorang DAPAT MENDENGAR DHAMMA serta memahaminya ketika sedang di SIKSA... dan merasa sakit BERTUBI-TUBI...tentu KONSENTRASI pendengar TIDAK ADA....
sama saja guru anda mengajar matematika tetapi anda sedang di CAMBUK keras-keras.... mana mungkin masuk otak..

bahkan ketika semasa HIDUP SANG BUDDHA..ada UMAT yang LAPAR, terus mau mencari TERNAK nya yang HILANG...dan MAU PULA MENDENGAR PEMBABARAN DHAMMA.
sebelum sang buddha membabarkan DHAMMA,,dikarenakan mata batin beliau mampu melihat hal ini...
UMAT tersebut di persilahkan MAKAN dahulu untuk memperbaiki kondisi FISIK nya. agar mampu konsen dalam mendengar.

makanya setahu saya SANG buddha tdk pernah mengajar Dhamma di ALAM-ALAM penderitaan seperti neraka aviji(t4 devadatta)

CMIIW(correct me if i wrong).

yup, saya sendiri belum pernah mendengar Buddha dlm wujud Buddha mengajar di neraka, tapi ada legenda Mahayana ttg Bodhisattva membabarkan Dharma di Neraka. gmn bisa?? > Bodhisattva Mahasattva itu punya kekuatan super hebat. beliau bermanifestasi dlm wujud Raja Neraka yg berkuasa lalu mengumpulkn para mahkluk neraka dgn paksa['ala neraka' ato ala militer yah?]lalu membabarkan Dharma...selanjutnya, terserah Anda:> maksudnya tergantung para mahkluk td, yg punya akar kebajikan akan tertolong, yg msh jahat juga yah apa boleh buat next time,toh uda berusaha.

wah,jika seorang buddha berkata "tidak satu pun MAHKLUK yang mampu mencapai kesempurnaan batin tanpa merealisasikan 4 kesunyataan mulia"

di satu sisi,atau di kitab suci " ada suatu makhluk telah mencapai KESEMPURNAAN batin tanpa Merealisasikan 4 kesunyataan mulia"

ini berlawanan alias bertentangan....jadi mana benar?...
menurut saya, saya tahu kata sang buddha benar...jadi tolong yang mahayana menjelaskan dalam hal ini..


>di kitab suci " ada suatu makhluk telah mencapai KESEMPURNAAN batin tanpa Merealisasikan 4 kesunyataan mulia" >> Hal ini Tidak Benar!!!
tidak pernah saya temukan dlm Tripitaka... [kitab suci mana tuh?]

avalokitesvhara / kwan- im yang di katakan dalam mahayana dan maitreya. telah mencapai kesempurnaan batin tanpa merealisasikan 4 kesunyataan mulia,makanya gw pertanyakan ini...

mahayana dan maitreya kadang2 menyebut buddha kwan-im.
khusus untuk maitreya saya mendengar nya dari teman saya yang dari vihara maitreya..mereka menyebut BUDDHA AVALOKITESVHARA / BUDDHA KWAN-IM..

sedangkan di MAHAYANA ada dalam ajaran nya.

Dalam MAHAYANA, tidak pernah disebutkan hal di atas, sy tdk tahu kalau di maitreya... karena saya berpedoman pada Tripitaka, ajaran asli sang Buddha, Buddhadharma sejati. penjelasan saya kembali ke atas,penjelasan pertama...
Kuan im tentu merealisasi 4 kesunyataan, ini ciri Bodhisattva agung. yg menyatakan sebaliknya mkn krg informasi...
 
Salam kenal semuanya, saya baru di forum ini

untuk para umat maitreya, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan
1. Apakah harus semua umat maitreya di qiu tao (sori kalo salah ketik, karena ga tau tulisan yang bener) karena di agama buddha aliran yang lain yang saya tau tidak diwajibkan di untuk ikut wisudi upasaka / upasika? dan apa yang harus dipersiapkan/dilakukan untuk qiu tao itu?
2. Apakah semua umat maitreya harus vegetarian? karena menurut saya sang buddha (gotama) sendiri mengijinkan para bikkhu sangha (theravada) untuk makan daging asal tidak memesan, melihat binatang tersebut dibunuh untuk dimakan olehnya (bikkhu tsb) dan beberapa syarat lainnya (agak lupa soalnya)
3. Apakah jika seseorang sudah masuk ke dalam aliran maitreya tidak boleh keluar lagi (dengan alasan apa pun)? bila iya, tolong jawab pertanyaan ini, sang Buddha sendiri mengijinkan seseorang (lupa namanya) masuk dan keluar dari Sangha (sampai 5 atau 6 kali dan akhirnya bikkhu ini mencapai arahat), kenapa di aliran Maitreya itu dilarang?
4. Di dekat rumah saya ada vihara aliran buddha maitreya,kenapa vihara aliran maitreya itu sangat tertutup, bila tidak ada kebaktian, maka pagarnya selalu di tutup dan bila ingin masuk dan ikut kebaktian harus diajak (atau meminta terlebih dahulu) dengan umatnya?
5. Menurut yang saya baca di thread ini, Bodhisatva Maitreya sudah menjadi buddha di alam surga (kalo ga salah inget di surga tusita), sedangkan menurut yang saya tahu, Boddhisatva akan mencapai kesempurnaan sebagai Buddha di alam manusia, bisa dijelaskan dari mana anda tahu ini? bahkan sang Buddha sendiri membabarkan dharma di surga Tavatimsa bukan Tusita pada saat ingin membabarkan dharma ke ratu maha maya supaya lebih banyak dewa yang bisa menghadirinya
6. (bukan pertanyaan) tolong donk beri penjelasan ke saya gimana sejarah bumi dan manusia ini menurut aliran maitreya dan tolong donk beri tahu saya apa saja yang menjadi akusala garukha kamma dan kusala garukha kamma di ajaran maitreya...

saya sendiri dibesarkan dalam lingkungan tridharma (buddha mahayana, tao dan kong hu cu) dan setelah SMA baru belajar theravada, mungkin ada beberapa perbedaan antara keduanya tapi ga sebesar perbedaan antara aliran theravada / mahayana dengan maitreya... jadi mohon penjelasannya

thanks yach dan ditunggu penjelasannya
 
ops maaf deh, bila Buddhisme Maitreya tidak ingin jadi bagian dari Mahayana, juga tidak apa-apa.
maaf aku silaf menulisnya.

Originally Posted by ismanto
Ya benar, sang Buddha menolak ada satu MAKHLUK yang berkuasa akan semua alam semesta. Dan juga tidak mengakui BELIAU adalah utusan Tuhan.
Dalam hal ini tidak ada campur tangan TUHAN,
Tetapi ada satu hal yang merupakan campur tangan TuHan dalam pencapaian sang Buddha.

Dalam rahmat Kasih Tuhan Yang Maha Besar.
Namo Maitreya.

campur tangan TUHAN? Yang bagian mana??

Ketika Pertapa Gotama yang sedang menyiksa diri, dalam keadaan kurus tanpa makan, menahan nafas, tidak mau bernafas dari hidung, dari telinga, dari mulut, pertapa Gautama merasakan kepalanya dihantam batu, ditampar, dipukul dengan keras. Dalam keadaan sekarat seprti itu, dimana kulit perutnya apabila disentuh dibagian depan, maka akan tembus smpai kebagian belakang perut. Dan dalam keadaan sekarat itu, Ia nyaris kehilangan nyawa.
Datanglah sekelompok orang, itu adalah campur tangan Tuhan dalam menyadarkan Pertapa Gautama yang sudah nyaris kehilangan nyawa, sembari mereka mengucapkan kata-kata :
“bila senar gitar ini dikencangkan,
Suaranya akan semakin tinggi.
Kalau terlalu kencang,
Putuslah senar gitar itu, dan lenyaplah suara gitar itu.
Bila senar gitar ini dikendorkan,
Suaranya akan semakin rendah.
Kalau terlalu dikendorkan,
Maka lenyaplah suara gitar itu.
Karena itu wahai manusia,
Mengapa belum sadar-sadar pula,
Dalam segala hal janganlah keterlaluan.”
Akhirnya Pertapa Gautama menghentikan tapanya yang sangat ekstrim yang telah dijalani selama enam tahun di hutan Uruwela.

Kemudian pertapa Gautama pergi ke sungai untuk mandi. Sesudahnya mandi, dia hampir tidak kuat bangun ke permukaan tepi sungai disebabkan badannya sangat lemah. Dengan bersusah payah akhirnya sampai juga didarat dan berjalan tidak terlalu jauh, dia duduk dibawah pohon Asetta. Atas pengaturan Tuhan Yang Maha Pengasih, datanglah Seorang wanita yang membawa semangkuk susu yang dimasak dengan nasi, melihat tubuh pertapa Gautama begitu lemah. Wanita itu bernama Nandabala, memberikan dia semangkuk susu yang dimasak dengan nasi. Setelah makan, badannya terasa hangat dan segar. Dan sehingga pada akhirnya, ia dapat mencapai Penerangan Sempurna.


Kecuali bila anda tetap bersikeras dengan berbagai macam dalil, bahwa itu semua hanya kebetulan?? Maka saya tidak bisa jawab apa-apa lagi. Tetapi saya tetap yakin akan adanya HyangAdiBuddha/ShangTi/LaoMu.

Untuk lebih mengenal konsep Ketuhanan, sebaiknya lebih mendalami apa itu Tuhan? SifatNya, BentukNya, Bagaimana PribadiNya? Saya rasa anda belum memahami betul konsep ‘Tuhan” dalam aliran Maitreya.
Ingin tahu tentang Hyang AdiBuddha/Tuhan Maha Esa, bacalah kitab suci GUNA-KARANDA-VYUHA, dan juga Kitab suci Svayambu-Purana. Baca jugalah Buku konsep Tuhan dalam aliran Maitreya.


Originally Posted by ismanto
Ya, sang Buddha mengikuti kodratNya dalam mengajar kebenaran. Dan memang Ia tidak kelihatan mengajar tentang Firman. Ia mengikuti kodrat dan sesuai jalur untuk mengjar kebenran yang sesuai dengan kondisi murid-muridNya dimasa itu.
Karena pada saat bersamaan, diujung bumi yang lain, ada guru yang agung mengajarkan konsep etika dan moral dan kata-kata Shang Ti/Tuhan Allah sesuai dengan kodrat dan kondisi masyarakat itu.-------------------------------------------------------------------
versi patriat MA dan PAI
tidak kelihatan? di ujung bumi lain?
Apa ada bukti dari pernyataan ini ?

diujung bumi yang lain, mau lihat mau bukti?? Naiklah pesawat ke negeri Tirai Bambu, China.


Originally Posted by ismanto
Melalui patriact 9 inilah yang telah banyak mengembangkan teknik pembinaan diri dan pengamalan Ketuhanan melalui aspek kebaktian dalam Buddhisme Maitreya sehingga walaupun secara fundamental Buddhisme Maitreya adalah bagian dari Mahayana namun secara penampilan tampak berbeda khususnya dalam hal ritual dan bakti puja. Yaitu unsur samadhi digantikan dengan unsur kebaktian samadhi. Jadi Buddhisme Maitreya sebagai Budhisme Dhyana sangat kuat dalam aspek Kebaktiannya. Gebrakan paling besar yang patriact 9 tanamkan yaitu ajaran tentang konsep Tuhan sebagai Maha Penguasa Alam Semesta dan biasa disebut juga Maha Esa.2. tidak ada SANGHA.
wow...Patriact 9 ini seorang BUDDHA ?
Atau dia ini melebihi kualitas pencapaian seorang BUDDHA ?
Buddha saja enggan menjelaskan tentang TUHAN, patriack 9 koq bisa dapet ide TUHAN penguasa alam darimana ?
Buddha menciptakan Sangha, koq bisa2nya patriack 9 menghilangkan ?
Mohon penjelasan, Apa alasannya ?

wow.. memang Patriact 9 telah mencapai kesadaran sempurna, jadi ya Buddha(Manusia yang telah menyadari akan Hakekat).
Buddha memang enggan Menyebut kata-kata Tuhan. Itu kehendak Tuhan itu sendiri.
Dan once again, pelajarilah istilah Tuhan Maha Esa dikitab suci diatas dan buku Konsep Tuhan dalam aliran Maitreya. Dan Patriact 9,dapat ide itu menyebut Tuhan sebagai Penguasa Alam, ya ide itu datangnya dari Tuhan.
wow… bisa2nya Patriact 9 disebut menghilangkan Sangha, darimana asal kata itu?? Saya tidak menyebutkan Patriact 9 menghilangkan Sangha.

Originally Posted by ismanto
wah rasanya tidak ada Firman yang harus dilaksanakan umat Maitreya.
Yang ada Cuma, berbuatlah kebaikan, hindarilah kejahatan dan sucikan hati dan pikiran. Hanya itu Firmannya saya rasa.
Gimana dengan 5 kata rahasia ?
Itu datang dari firman ato ilham?
5 kata rahasia?? Itu semacam bentuk peraturan dari Guru diatas. Yang mungkin bila demikian akan lebih terasa istimewa dengan ‘Rahasia’ daripada tidak memakai Rahasia.
Mungkin juga sebagai bentuk agar 5 kata dapat lebih menimbulkan keyakinan yang lebih kuat daripada 5 kata asal dibicarakan secara terang-terangan. Karena justru tidak ada semacam keistimewaan apabila 5 kata itu tidak pakai rahasia. Sehingga justru menimbulkan suatu kurangnya keyakinan akan 5 kata itu. Mugkin maksudnya begitu.


Good night,

Tuhan Memberkati, salam sejahtera
Namo Maitreya
Love Peace.
Sabbe satta bhavantu Sukhitata. Semoga semua makhluk berbahagia( termasuk setan, asura, binatang, dsb)

Maaf, sekali lg maaf... itu tak dapat disebut campur tangan dlm pencapaian. Kalimat itu bukan 100% salah tapi ambigu, bersifat rancu dan bisa membuat salah paham.
kemudian mari kita bahas 'TUHAN' yg Anda maksud... ya, benar, ada 'TUHAN' yg campur tangan dlm kemunculan 'syair senar' dan mungkin juga dana semangkok susu... bila ini maksud Anda, saya ingin bertanya:
Tahukah Anda bahwa 'TUHAN' ini juga muncul di hadapan Buddha setelah pencerahannya dan bersujud, memohon Buddha membabarkan Dharma??
tahukah Anda bahwa nama 'TUHAN' Anda adalah Brahma Sahampati? yg memang dianggap Tuhan oleh pengikutnya.. tahukan Anda bahwa Brahma masih terikat dlm SAMSARA? bahwa Beliau bukan Hyang Adibuddha?
bahwa ShangTi itu adalah Sakradevanam Indra, Raja para Deva, Penguasa Surga Tavatimsa dari Kamaloka; berbeda dgn Brahma Sahampati dari Surga Rupaloka ?


sorry nh,Tripitaka kebenarannya dpt dibuktikan dan telah diakui:
bahwa Buddha mencapai Sunyata, membabarkan Dharma atas dasar Mahakaruna dan Prajna, bukan atas 'FIRMAN TUHAN'!!! atau sudah diatur TUHAN!!
sekali lg, Buddha melakukan semuanya krn MAHAKARUNA dan PRAJNA Beliau!
perlu Anda ketahui bahwa protes ini bukan karena Anda mirip agama tetangga tapi murni atas hati nurani yg mengetahui kebenaran yg harus diungkapkan!


Kenapa tidak ada sangha? bahkan Huineng setelah keluar hutan ditahbiskan dahulu menjadi Bhiksu dlm tradisi Mahayana. Maaf, tapi ajaran mengada2 seperti itu sangat melecehkan Patriakh Huineng, Dharma, Buddha dan Sangha (Triratna). konsep TUHAN ala maitreya? mari kita bahas di thread khususnya... atau mau dibahas di sini?


Lao Mu dalam pemahaman saya juga tidak dipahami sebagai pribadi kok.
Gini deh.. coba pahami saja dulu Tri Kaya dari Buddha (secara Mahayana) ntar sudah akan lebih dekat. Lebih ada harapan menemukan titik temu.)
Kayaknya di sini bener2 terjadi kesalahpahaman besar dlm diskusi TUHAN coba baca di atas deh, dua konsep ini, dari aliran maitreya dan BUddha sangat beda,makanya dari dulu debat mulu nh. apakah Laumu = Brahma? atao Indra? yg jelas dari semua keterangan umat maitreya, laumu dapat dipastikan bukan Adibuddha...


sumber bacaan Anda ttg Mahayana dari terj.inggris ya? Itu byk yg kata2nya jg RANCU, malah ada yg memakai kata2 berkonsep keTUHANannya agama2 barat. di mana tercampurkan atau digambarkan dekat dgn konsep2 TUHAN. contoh deh yg di atas td, brahma Sahampati Anda sebut 'TUHAN', memang bhs inggrisnya 'GOD', namun GOD juga berarti DEWA... butuh pemahaman yg komprehensif utk memahami sutra Mahayana. sy sndr terbantu sutta2 pali dan juga sastra2 ttg sutra2 tsb. Sastra sangat penting dlm memahami sutra, krn sastra setidaknya memberi petunjuk2 penting baik scr etiologi maupun makna kata, kalimat, istilah. Byk terjemahan dilakukan satu orang,sedang jaman dinasti Tang dulu, Biksu agung Xuang Zang saja menerjemahkan tripitaka dibantu ribuan orang. maka hasilnya pun detail dan terpercaya. bukan saya mengatakan pemahaman saya lebih baik, sy hanya kebetulan mendapatkan sumber lbh lengkap saja..


sebaiknya seblm itu, Anda2 dari maitreya pelajari baik2 konsep ketuhanan ajaran Buddha Sakyamuni. Pelajari dari basic "O" tanpa intervensi basic maitreya Anda. sy lihat Anda memahami kitab2 yg Anda sebutkan dgn kerangka berpikir ala maitreya Anda, Anda tidak menangkap makna sebenarnya scr komprehensif. Anda hanya mengambil poin2 yg Anda artikan sesuai pengertian Anda ttg Tuhan, yg notabene terpengaruh besar budaya kita yg berketuhanan... sedangkan makna intinya terlepas.
ini pendapat saya lho, mohon maaf kalo Anda merasa tdk bgt...


kalau tdk slah di atas dinyatakan Patriak 9 Anda seorang Buddha?:-/ wow!:-O kesadaran sempurna? wow!:-O
Siapa berani mengaku Buddha? apakah dia punya 3 tubuh/trikaya dan 4 kebijaksanaan Buddha? 10 kekuatan/dasabala? 18 dharma khusus Buddha? 6 abhijna?
Yang mengaku Buddha plus menemukan TUHAN maha penguasa semesta maha esa, benarkah seorang BUDDHA???! benarkah memahami BUDDHADHARMA?! benarkah mengatakan kebenaran?!


MAAF sebesar2nya bila terkesan menyinggung atau terlalu frontal, saya sudah berusaha sesopan mungkin tanpa mengubah makna kata2...saya merasa sikap kritis ini sangat perlu. bila kita terlalu AMBIGU maka byk yg akan salah paham. Mohon dipahami ini sebagai ungkapan tegas hati saya atas kebenaran bukan dgn maksud jahat.

Namo Sarvajna
Namo Mahaprajnaparamita
Namo Avalokitesvara Bodhisattva Mahasattva Mahakarunikaya
 
@kano
buddha avalokitesvhara itu apa ada dalam 28 buddha?..jika ada bisa beri namanya?...dari sini kita bahas lagi.

btw saudara ismanto...gw tgg jawaban nya yah
 
Salam kenal semuanya, saya baru di forum ini

untuk para umat maitreya, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan
1. Apakah harus semua umat maitreya di qiu tao (sori kalo salah ketik, karena ga tau tulisan yang bener) karena di agama buddha aliran yang lain yang saya tau tidak diwajibkan di untuk ikut wisudi upasaka / upasika? dan apa yang harus dipersiapkan/dilakukan untuk qiu tao itu?
2. Apakah semua umat maitreya harus vegetarian? karena menurut saya sang buddha (gotama) sendiri mengijinkan para bikkhu sangha (theravada) untuk makan daging asal tidak memesan, melihat binatang tersebut dibunuh untuk dimakan olehnya (bikkhu tsb) dan beberapa syarat lainnya (agak lupa soalnya)
3. Apakah jika seseorang sudah masuk ke dalam aliran maitreya tidak boleh keluar lagi (dengan alasan apa pun)? bila iya, tolong jawab pertanyaan ini, sang Buddha sendiri mengijinkan seseorang (lupa namanya) masuk dan keluar dari Sangha (sampai 5 atau 6 kali dan akhirnya bikkhu ini mencapai arahat), kenapa di aliran Maitreya itu dilarang?
4. Di dekat rumah saya ada vihara aliran buddha maitreya,kenapa vihara aliran maitreya itu sangat tertutup, bila tidak ada kebaktian, maka pagarnya selalu di tutup dan bila ingin masuk dan ikut kebaktian harus diajak (atau meminta terlebih dahulu) dengan umatnya?
5. Menurut yang saya baca di thread ini, Bodhisatva Maitreya sudah menjadi buddha di alam surga (kalo ga salah inget di surga tusita), sedangkan menurut yang saya tahu, Boddhisatva akan mencapai kesempurnaan sebagai Buddha di alam manusia, bisa dijelaskan dari mana anda tahu ini? bahkan sang Buddha sendiri membabarkan dharma di surga Tavatimsa bukan Tusita pada saat ingin membabarkan dharma ke ratu maha maya supaya lebih banyak dewa yang bisa menghadirinya
6. (bukan pertanyaan) tolong donk beri penjelasan ke saya gimana sejarah bumi dan manusia ini menurut aliran maitreya dan tolong donk beri tahu saya apa saja yang menjadi akusala garukha kamma dan kusala garukha kamma di ajaran maitreya...

saya sendiri dibesarkan dalam lingkungan tridharma (buddha mahayana, tao dan kong hu cu) dan setelah SMA baru belajar theravada, mungkin ada beberapa perbedaan antara keduanya tapi ga sebesar perbedaan antara aliran theravada / mahayana dengan maitreya... jadi mohon penjelasannya

thanks yach dan ditunggu penjelasannya

1. Ya, karena pada saat chiu tao akan diturunkan 3 Mustika Maitreya yang dapat kita pergunakan. Yang harus dipersiapkan hanya ketulusan hati dan sumbangan dana untuk kebajikan atas nama anda (misalnya mencetak buku / kitab suci).

2. Tidak harus tapi akan dianjurkan.
3. Tidak benar, banyak orang agama lain pun banyak yang minta chiu tao untuk dibukakan Cakra Ajna-nya dan kemudian tetap ke rumah ibadah agama-nya yang semula.
4. Mungkin vihara itu tergolong cetya dan tidak ada biarawan / biarawati yang bertugas 24 jam, beda dengan vihara besar yang sudah ada biarawan / biarawati yang merangkap pengurus vihara.
5. Karena Di aliran kami Maitreya pernah bereinkarnasi sebagai Patriat ke-17. Untuk kesempurnaan sebagai Samma SamBuddha Maitreya nanti akan mencapai-nya di alam manusia.
6. Menurut yang saya ketahui Sejarah bumi dan manusia sudah mengalami masa pemusnahan dan penciptaan kembali berulang-ulang seperti sebuah siklus menurut hukum Tuhan. Jadi bumi kita ini bukan yang pertama ada, di kalpa sebelumnya sudah ada dunia di mana Bodhisatva Panjang Usia yang menjadi Buddha di kalpa tersebut.

Salam Metta.
 
@kano
buddha avalokitesvhara itu apa ada dalam 28 buddha?..jika ada bisa beri namanya?...dari sini kita bahas lagi.

Beliau tdk termasuk daftar 28 Buddha sebelum Buddha Gotama. Beliau Buddha pd kalpa jauh di masa lampau dan mungkin bukan berasal dari sistem dunia Saha [bumi ini...]

Bodhisattva Avalokitesvara berkata: "Aku masih ingat di dalam kalpa yang lamanya bagai butir pasir sungai Gangga di masa lalu, ada seorang Buddha bernama Avalokitesvara muncul di dunia. Di bawah bimbingan-Nya, aku mengembangkan pikiran Bodhi. Buddha tersebut mengajari aku untuk memasuki samadhi melalui organ pendengaran.... dst" - Surangama Sutra -

sorry,daftar 28 Buddha, saya tidak hapal...:D nanti sy cari... 28 Buddha itu Buddha dari sistem dunia [tatasurya] Saha ini, Buddha dari sistem dunia n galaxi2 laen tidak disebut. contohnya Buddha Amitabha yg mencapai kebuddhaan 10 kalpa yang lalu di sistem dunia Sukhavati.
 
Beliau tdk termasuk daftar 28 Buddha sebelum Buddha Gotama. Beliau Buddha pd kalpa jauh di masa lampau dan mungkin bukan berasal dari sistem dunia Saha [bumi ini...]

Bodhisattva Avalokitesvara berkata: "Aku masih ingat di dalam kalpa yang lamanya bagai butir pasir sungai Gangga di masa lalu, ada seorang Buddha bernama Avalokitesvara muncul di dunia. Di bawah bimbingan-Nya, aku mengembangkan pikiran Bodhi. Buddha tersebut mengajari aku untuk memasuki samadhi melalui organ pendengaran.... dst" - Surangama Sutra -

sorry,daftar 28 Buddha, saya tidak hapal...:D nanti sy cari... 28 Buddha itu Buddha dari sistem dunia [tatasurya] Saha ini, Buddha dari sistem dunia n galaxi2 laen tidak disebut. contohnya Buddha Amitabha yg mencapai kebuddhaan 10 kalpa yang lalu di sistem dunia Sukhavati.

1 Tanhankara Maha Perwira
2 Medankara Maha Mulia
3 Saranankara Maha Welas-asih
4 Dipankara Cahaya Cemerlang
5 Kondanna Junjungan Manusia
6 Mangala Yang Maha Agung
7 Sumana Pemberani Yang Berbudi Lemah Lembut
8 Revata Penambah Kegembiraan, Kebahagiaan
9 Sobhita Yang Penuh Kebajikan
10 Anomadassi Manusia Utama
11 Paduma Obor Semesta Alam
12 Narada Pembimbing Yang Tiada Taranya
13 Padumuttara Makhluk Yang Tiada Taranya
14 Sumedha Yang Paling Mulia
15 Sujata Pimpinan Jagad Raya
16 Piyadassi Maha Junjungan Umat Manusia
17 Atthadassi Yang Penuh Kasih-sayang
18 Dhammadassi Penghalau Kegelapan
19 Siddhatta Yang Tiada bandingnya Didunia
20 Tissa Pemberi Karunia Yang Utama
21 Phussa Yang Sempurna Ke Tujuan Akhir
22 Vipassi Yang Tiada Saingannya
23 Sikhi Pahlawan Cinta-kasih Tanpa Batas
24 Vessabhu Penyebar Kebahagiaan Sejati
25 Kakusandha (Krakucchanda) Penunjuk Jalan Para Musafir
26 Konagamana (Kanakamuni) Yang Berusaha Tanpa Akhir
27 Kassapa (Kasyapa) Cahaya Sempurna
28 Gotama (Gautama) Kejayaan dalam Keluarga Gotama (Gautama)
29 Matteya (Maitreya) Yang Penuh Dengan Cinta-kasih

dari mana lagi avalokitesvhara?...
kappa lain?
ini lah daftar 28 buddha yang telah ada semenjak ALAM SEMESTA INI ADA.
dan dari 25-28 adalah yang pernah ada di kappa bhada(bumi) ini..dan yang terakhir metteya.

itu surangama sutra dari mana? apakah versi mahayana?
aku baca-baca tripitaka tidak ada yang seperti itu.
kalau memang seorang buddha pernah ada...pasti lah buddha sakyamuni menyebut namanya
 
makasih atas jawabannya 1Top1

tapi masih ada yang mengganjal dan ada pertanyaan yang belum di jawab.

untuk pertanyaan yang belum dijawab, perbuatan apa saja yang masuk dalam kusala dan akusala garukha kamma. karena di thread/forum ini sempat muncul 2 versi akusala garukha kamma yang di post oleh orang yang sama (sori kalo salah, tapi kalo salah minimal di post oleh penganut aliran yang sama) dan untuk kusala garukha kamma itu belum pernah disebutkan disini.
- sekalian aja deh, apakah benar di dalam agama Maitreya itu tidak ada bikkhu? lalu yang dimaksud sangha didalam akusala garukha kamma yang disebutkan oleh GF (walaupun 2 versi tapi sama2 ada memecag belah sangha) nah sangha itu siapa? atau sangha itu perkumpulan apa? karena sangha yang dikenal oleh agama buddha adalah "perkumpulan" 5 atau lebih Bikkhu


dari jawaban no 1,
- Mengapa harus / wajib chiu tao?adakah alasan tertentu? karena yang saya tahu, di agama buddha (aliran lain) itu tidak wajib yang wajib malah di agama lain, karena yang terpenting adalah pikiran, perbuatan dan perkataan kita sehari2.
- boleh tidak saya dan rekan2 yang non aliran maitreya tahu apa itu 3 mustika maitreya. - untuk 1 sutra / mantra (atau apapun namanya) yang diberitahukan pada saat di chiu tao, kalo tidak salah pernah di tulis ke dalam buku oleh Mr. Lu Seng Yen (judul bukunya saya lupa), sedangkan menurut kawan saya yang beraliran maitreya mantra tersebut tidak boleh sembarangan di tulis atau diberi tahukan kepada orang lain. mengapa ini terjadi, mengapa mantra yang disebut rahasia malah dipublikasikan oleh orang lain,malah salah satu tokoh Tantrayana? (saya tahu mantra ini adalah mantra rahasia dari aliran Maitreya karena diberitahu kawan saya yang beraliran Maitreya)
- kamma apa yang akan kita terima bila kita membocorkan mantra ini (kepada orang lain yang bukan aliran Maitreya), yang katanya berguna buat orang yang membacanya di saat sulit? dan mengapa

dari jawaban no 3
- kemudian apa guna / manfaat dari dibukannya Cakra Ajna?
- Kalo ada orang yang berbuat seperti yang anda bilang, hanya ingin dibuka Cakra Ajna-nya, kamma apa yang akan diterima oleh orang tersebut?

untuk jawaban no 4,
- apakah biarawan / biarawati itu seorang bikkhu? atau umat biasa yang tinggal di vihara?
- apakah ada peraturan / sila yang berbeda antara biarawan / biarawati dengan umat biasa? (karena didalam agama buddha theravada ada pancasila, atthasila dan dasasila) karena di vihara tersebut tinggal seorang kakek yang saya sering lihat / temui membersihkan vihara dan jalanan di depan vihara pada pagi2 dan malam hari...

dari jawaban no 6
- Hukum Tuhan? apakah hukum Tuhan itu? apakah sama dengan hukum kamma? atau hukum ke-tidak kekalan? atau apa? tolong di perjelas yach


Sekalian deh, bingung nih baca posting2 sebelumnya....
Menurut yang saya baca, aliran Maitreya tidak punya kitab suci? apakah benar?
Posted by ismanto
Atas pengaturan Tuhan Yang Maha Pengasih, datanglah Seorang wanita yang membawa semangkuk susu yang dimasak dengan nasi, melihat tubuh pertapa Gautama begitu lemah. Wanita itu bernama Nandabala, memberikan dia semangkuk susu yang dimasak dengan nasi. Setelah makan, badannya terasa hangat dan segar.
kalo benar, saya minta anda (sdr ismanto atau rekan2 dari aliran Maitreya untuk menjelaskan kalimat diatas itu diambil dari mana? karena kalo diambil dari tripitaka maka itu salah besar dan penyimpangan dari isi tripitaka, kecuali seperti yang disampaikan oleh Kano jangan2 salah mengartikan / menerjemahkan dari bahasa aslinya(entah karena sengaja atau karena kurang menguasai bahasa tersebut), misalkan GOD, yang bisa berarti DEWA atau TUHAN tapi di bahasa indonesia itu 2 hal yang sangat berbeda jauh.
sori keras, karena kalo ini aliran anda - Maitreya tidak mengakui atau tidak ada Tripitaka tapi mengeluarkan statement ini, saya butuh penjelasannya dan sumbernya karena bahkan di buku sejarah waktu saya SMA yang dikarang oleh non buddhis, si pengarang tidak menyebut adanya campur tangan Tuhan apalagi di tripitaka.

- ajaran buddha (Maitreya) akan muncul setelah ajaran buddha (Gotama) telah hilang di muka bumi ini. dan anda sekalian (Umat Maitreya) ingin menciptakan Alam Maitreya, bukankah ajaran Maitreya pun akan hilang sebelum bodhisatva Maitreya muncul di muka bumi ini dan menjadi Buddha? karena keduanya adalah ajaran buddha? kalau benar, bagaimana itu bisa terjadi? karena bukankah ajaran Maitreya ini "diturunkan" untuk menciptakan alam Maitreya? kalau tidak hilang, mengapa ajaran ini tidak hilang, toh sama2 ajaran Buddha kan? walaupun yang menjadi panutannya itu berbeda?

thanks yach atas jawaban dari sdr 1top1 di pertanyaan pertama saya dan saya tunggu jawaban untuk posting ini, bukannya saya mo menyerang aliran Maitreya tapi saya ingin tau, apa yang menjadi dasar dari ajaran Maitreya dan saya coba untuk mengerti dan memahaminya karena kita sama2 mengaku beragama Buddha.

sori kalo ada yang tersinggung.....

thanks b4.....
 
bro ismanto, thanks atas keterus terangannya, dengan begini saya bisa bilang bahwa anda tidak ingat akan hal yang anda uraikan diatas. tapi akan lebih baik bila anda berkata "kalo saya tidak salah ingat", "CMIIW", atau apapun kalo anda memang ragu. dan akan lebih baik lagi bila anda tidak menyebarkan versi anda diatas kepada orang lain, baik buddhis maopun bukan yang mungkin bertanya kepada anda tentang masalah ini. karena ini menyebabkan kerancuhan dan pandangan salah akan sejarah agama buddha sendiri.

Sebagaimana saya juga pernha membaca artikel buku Buddhis bukan aliran Maitreya, yang menjelaskan perihal Hyang AdiBuddha.
Sebutan bagi Tuhan yang Maha Esa dalam agama Buddha
adalah Sanghyang Adi Buddha, Kitab suci yang menerangkan perihal Sanghyang Adi Buddha Guna-Karanda- Vyuha, Yang tertera di kitab suci itu adalah : ketika tiada sesuatu yang lain, (hanya) ada sambhu itu yang Ada Sendiri (Self Existence= Svayambhu). Dia mendahului
segala apa yang ada. Sanghyang Adi Buddha tanpa awal, tanpa akhir, tak terbatas, Maha Tahu, Ada Sendiri, Sumber dan pencipta segala sesuatu
dapat MENJELMA KE Dalam SEGALA BENTUK, tapi hakikatnya tidak berbentuk. Sanghyang Adi Buddha menampakkan Diri-Nya ketika semua
alam suwung besar (maha sunyata), bermanifstasilah kalam
keramat AUM dan, atas kemauan sendiri Sanghyang Adi Buddha
menampakkan Diri-Nya. Sang Hyang Adi Buddha menampakkan diri-Nya ketika dunia tercipta, di Nepal dekat Khatmandu dalam bentuk api yang keluar
dari bunga Teratai. Kitab suci yang menyatakan ini adalah
Svayambhu Purana. Bla…bla…

bisa diterangkan lebih lanjut tidak, mungkin berikan saya link supaya saya bisa baca sendiri, karena saya baru kali ini baca / tahu kalo Tuhan itu pencipta segala sesuatu di agama buddha? atau mungkin anda lupa atau ragu2 juga dengan artikel ini?

Dan kembali keatas, si Brhamn Sahampati, yang sebagaimana kita ketahui dia adalah makhluk alam Brhama, ternyata Dia bahkan lebih tahu dari Pertapa Gotama dalam hal cara untuk pencapaian Kebuddhaan dibanding Pertapa Gotama sendiri, dan makhluk Brhama ini sampai mampu menasehati dia. Padahal kita ketahui, bahwa sesungguhnya Pertapa Gotama sebelum menyiksa diri, dia sudah mencapai syarat-syarat ke-Brahma-an. Yaitu saat berguru pada Alarama (CMIIW), sesungguhnya Pertapa Gotama sebelum menyiksa diri tlah mencapai Rupa Jhana I,II,III,IV, bahkan lebih dari itu, mencapai Arupa Jhana, alam ruang tanpa batas, alam kesadaran tanpa batas,alam kekosongan, dan juga alm keadaan bukan pencerapan maupun bukan bukan pencrapan, singkatnya si Petapa Gotama telah mencapai tingkat Brhama. Karena syarat mencapai alam Brhaman adalah telah mencapai Rupa Jhana dan Arupa Jhana. Dan sang Petapa Gotama yang sdah mencapai itu pun tidak tahu bagaimana untuk mencapai Penerangan tertinggi, samapai sampai harus menyiksa diri segala, dan bahkan konon, makhluk brahma yang tingkatan pencapaiannya lebih rendah dari Pertapa Gotama, yaitu Brhaman Sahampati lebih mengetahui dan sampai menasehati Pertapa Gotama, sadarlah hai manusia.
Kita kan sdah mengetahui bhwa pencapaian pertapa Gotama sendiri telah lebih tinggi dalam hal ArupaJhana dibandingkan Brhaman Sahampati, kok herannya Pertapa Gotama bhkan tidak lebih tahu dari Brhaman Sahampati dalam urusan Pncapaian penerangan sempurna. Dan konon, setelh mencapai Penerangan Sempurna, sang Buddha pun masih ragu mau mengajar atau tidak, karena Dhamma dan apa yang telah Ku capai, tentu akan sulit bagi manusia untuk menyelami kebenaran yang telah dicapai. Datang pula si Brhaman Sahampati sampai menganjurkan agar Buddha tetap mengajar dan menyimpulkan bahwa tidak semua umat manusia yang tidak akan mengerti apa yang telah dicapai, bahkan banyak juga manusia yang akan memahami apa yang telah dicapaiNya. Tidak sedikit pula mereka yang bijaksana.
Itu adalah perkataan Brhaman sendiri. Dan terbukti secara serentak, kisah-kisah murid sang Buddha banyak sekali yang sepertinya telah diatur, munculnya murid-murid yang bijaksana, antara laien, Maha Kassapa, Ananda, Sariputra, Ajita Maitreya, dan secara serentak pula ada pertapa2 atau 1250 bhikku yang berbondong2 ditabhiskan sang Buddha dan sebentar pula langsung mencapai Arahat, mencapai Nibbana.
Demikian saya melihat, bahwa sebelum Siddharta dilahirkan, dalam waktu yang nyaris bersamaan, telah lahir pula orang-orang yang akan memahami kebenaran, telah lahir pula calon-calon arahat, para Bodhisatva2, dan sebagainya diantranya Ajita Maitreya, dan sebagainya, Dapat kita baca kisah2nya, dimana banyak hal terjadi diluar dugaan, atau kebetulan, dimana banyak kisah2 murid sang Buddha yang secara serentak mencapai Arahat,(Nibbana), dsb.Padahal sebelumnya Sang Buddha ragu untuk mengajar tetapi sampai dinasehati/dimohon oleh Brhaman bahwa tidk semua manusia yang tidak akan mengerti.
Dapat kita baca kisah2nya, dimana banyak hal terjadi diluar dugaan, atau kebetulan, dimana banyak kisah2 murid sang Buddha yang secara serentak mencapai Arahat,(Nibbana), Kemungkinan itu telah dirancang dan diatur oleh sesuatu. Itulah T. kembali lagi, keatas, bahwa Siapa gerangan Brhaman Sahampati ini, menurut opini saya, kalau Dia bukan jelmaan dari Hyang Buddha, Ia adalah salah satu sosok utusan Hyang AdiBuddha. Dan HyangAdiBuddha pun bisa menjelma sendiri kedalam sosok makhluk Brhama. Karena Ia bebas menjelma sesuka hati sebagai apapun. Lihat saja, sejak awal sudah ada yang memperhatikan Pertapa Gotama, karena dia sudah tahu. Lihat saja betapa banyak yang menyiksa diri dikala itu, dan mati karena menyiksa diri, namun Pandangan hanya tertuju pada Pertapa Gotama, dan hanya menasehati Pertpa Gotama. Dalam hal ini, saya tidak bisa menyimpulkan secara pasti, tetapi ada Sesuatu dibalik itu yang Merancang kejadian.

untuk pernyataan anda yang diatas ini, saya bisa berikan gambaran seperti ini. anda tahu kan albert einstein, thomas alfa edison, dan orang2 jenius lainnya. nah gambarannya adalah apakah sejak lahir mereka langsung jenius? apakah mereka langsung paling tahu tentang bidang mereka masing2 dan apakah mereka paling hebat juga? bukankah Siddharta Gotama itu masih manusia (seorang boddhisatva) bukan buddha, jadi masih perlu tahu gimana caranya untuk mencapai ke-Buddha-an? atau contoh lainnya, bila anda memiliki adik atau keponakan, apakah anda yakin selalu lebih tau dari adik atau keponakan anda? saya mohon tanggapannya...

Bagaimana anda menyimpulkan bahwa brahma sahampati lebih tau tentang cara mencapai ke-buddha-an? dan bagaimana anda bisa bilang bahwa pertapa Gotama lebih tahu dibandingkan brahma sahampati, padahal saat itu dia belum mencapai ke-buddha-an dan seseorang akan terlahir di-alam brahma pada saat mencapai Rupa Jhana dan Arupa Jhana, ingat setelah meninggal (menurut theravada) bukan pada saat ini juga. bisa tolong di perjelas tidak, mungkin pandangan aliran lain malah memungkinkan hal tersebut.

dan masalah brahma sahampati meminta Buddha untuk menyebarkan dhamma karena brahma sahampati merasa sayang bila sang buddha tidak membabarkan dhamma. sedangkan yang saya tahu, sang buddha merasa sulit atau sangat sedikit dari manusia yang bisa memahami dhamma, bukannya tidak ada.

Dan ada lagi versi lain tentang sang Buddha Sakyamuni, kalau dia lahir kedunia, pergi menyiksa diri, dan mencapai kebuddhaan, itu semua hanya pura-pura saja, karena sebenarnya Sakyamuni sendiri sudah merupakan seorang Tathagata, atau seorang Buddha pada masa lalunya. Yaitu manifestasi dari Amitabha sendiri, ataupun Buddha Vairocaana. Jadi dia pergi meninggalkan istana, pergi menyiksa diri, dan menjadi Buddha itu semua hanya pura-pura dengan tujuan untuk mengajar Dharma pada manusia. Sampai2 Brhama Shampatipun merupakan jelmaan dari Dharmakaya Buddha agar pura-pura menasehati dan pura-pura memohon agar mengajar Dharma.

bisa tau ga ini versi dari aliran mana? biar saya bisa menambah pengetahuan saya untuk aliran lain...

Kembali membicarakan manifestasi Tuhan, saya tidak berani meremehkan konsep agama Hindu dalam hal Penjelmaan dalam wjud Brhamana. Itu adalah keyakinan mereka, dan saya menghormati keyakinaan sepertii itu. Dan menghargainya, dan lebih tertarik dan bagus juga rasanya konsep Tuhan dalam Agaama Hindu (lebh masuk akal dibanding Buddha). Tetapi saya lebih senang Konsep Tuhan sebagaimana Dialah Tuhan, Yang Maha Esa, Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu,Dia yang Awal dan Akhir , dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

bisa dijelaskan tidak mengapa konsep ke Tuhan dalam agama Hindu lebih masuk akal dibandingkan agama Buddha? bagaimana dengan konsep agama buddha menurut aliran anda sendiri, apakah penjelasan agama Hindu lebih meyakinkan?

Masalah karma memang menakutkan ya, hanya sepatah kata keluar, harus menanggung akibatnya selama 6 tahun didalam penyiksaan diri, tetapi sebenarnya Pertapa Gotama dikehidupan-kehidupan lampaunya sudah melakukan penyiksaan diri sebagai pertapa telanjang, hingga berulang-ulang kali keluar masuk neraka, juga pernah sebagai kelinci, gajah, dan sebagainya. Saya rasa itu sudah cukup bagi pertapa Gotama untuk melunasi karma-karmanya hnya karena mengatakan sepatahkata mengejek “PERTAPA BOTAK”. Dari sini saya tidak mengerti Cara Kerja HUKUM KARMA itu bagaimana?? Karena Sidharta Gotama kemungkinan sudah membayar karma-karma Penghinaan itu melalui kehidupan lampaunya sebagai Pertapa telanjang, dan menyiksa diri tetapi tidak berhasil menjadi Buddha, akhirnya harus rela mati, sehingga akibat dari menyiksa diri itu dia sudah berulang msuk keluar neraka. Dan menyiksa diri lagi, dn masuk neraka lagi, entah berapa kali? Mungkin 2 atau 3 kali. Pertanyaan saya apakah itu tidak cukup untuk membayar Karma-Karma Ejekan Pertapa Botak itu??
Disini memang rada bingung Bagaimana sih Hukum Karma, Masak hanya ejekan yang tidak sampai 10 menit harus membayar Penyiksaan diri selama 6 tahun dalam pndertaan yang hebat(tinggal kulit membungkus tulang, kesdaran dan tubuh jadi sakit, selama 6 tahun), memang sih Hukum Karma itu cara Pembalasannya tidak harus bersifat sama dengan kuantitas sebab, tetapi perbedaan Penerimaan akibat buruknya itu terlalu mencolok. (bingung jadinya).
untuk masalah kamma, bisa anda jelaskan maslah ini tidak, karena ini masuk dalam konteks kamma menurut saya. Bila seseorang membunuh dalam waktu 5 menit, mengapa dia dipenjara sampe dengan 5 tahun, atau bila seseorang mencuri barang (mungkin cuma 10 menit) bisa dipenjara cuma 1 atau 2 tahun atau malah lebih singkat, atau bila seseorang memperkosa atau korupsi atau perbuatan melanggar hukum lainnya bisa dipenjara sampai tahunan...semua kejahatan itu dikerjakan dalam waktu singkat tapi hukumannya lama banget, bahkan bisa sampe tahunan... (ingat kita asumsikan semua hukum yang ada dijalankan dengan benar) tolong berikan penjelasan anda...
kemudian, karena si A menolong di B, cuma memberikan beberapa ribu untuk makan (karena si A itu miskin dan sangat kelaparan) setelah beberapa waktu (setelah si A sukses dan bekerja di Rumah sakit sebagai kepala rumah sakit) dan si B harus dioperasi dan membutuhkan uang (karena si B sendiri bukan orang kaya) akhirnya di tolong oleh A setelah si A mengenali si B. nah apakah uang beberapa ribu itu pantas di balas dengan uang berjuta2 rupiah? kalo anda menganut hukum kamma seperti mata dibalas dengan mata, tangan di balas dengan tangan, maka anda harus belajar atau cari tau lagi deh tentang hukum kamma ini...
saya tunggu yach penjelasan sodara....dan apakah di aliran Maitreya tidak ada ajaran hukum kamma? kalo ada bisa dijelaskan sedikit tidak

Ada kisah laen, yaitu tentang Pandita kami, namanya Pdt. Paristong, mungkin karena Karmanya dia ditetapkan untuk ikut satu pesawat Garuda Airlines. Ketika itu ia berencana berangkat ke kota laen, karena urusan Vihara, dan naik satu mobil ke bandara, namun ditengah perjalanan, ban mobil meletus,(tidak tahu siapa yang naruh paku dijalan), lalu diperbaiki, menghabiskan waktu setengah jam. Barulah setelah itu, dapat terus kebandara, akhirnya ia mendapat tiket tempat duduk bagian paling belakang. Dan seharusnya ia mendapat tiket tempat duduk bagian depan bila tidak meletus ban mobilnya. Setelah naik pesawat, dan terbang sekian jam, terdengar kerusakan mesin, sehingga pesawat tidak bisa terbang dengan normal, hingga paruhnya menukik tajam kearah bawah/jatuh. Tentu didalm pesawat, manusianya pada ketakutan dan merasa kengerian yang amat sangat. Akhirnya pesawat jatuh dengan keras, kepala pesawat menabrak tanah hingga terbalik berkali-kali, tentu bagian depan penumpang dlam kondisi paling parah, hingga banyak korban t----s seketika sebelum pesawat terbakar. Dan untungnya Pandita ini berada dikabin belakang, pas pula tubuh pesawat terbelah dibagian belakang, sehingga Pandita ini dan beberapa orang Penumpang bagian belakang lainya ikut lolos dengan cara kluar dari lubang itu. Akhirnya selamatlah beberapa orang, termasuk Pandita kami itu. Tentu kejadian itu masuk berita, jumlah puluhan orang t----s, ada yang kepala h----r, tubuh r----k, t-----r, badan h-----r, dan sebagainya. Itu adalah Pematangan Karma bersama ataupun istilah laen agama Samawi, Itu Kehendak Allah. Sebagai Budhis tentu kita melihat kejadian itu sebagai pelunasan karma. Nah, kisah Pandita ini, bagaimana ya?? Seharusnya dia duduk dibagian depan pesawat, tapi karena terlambat beli tiket karena halangan mobil, ia kebagian tiket bagian belakang. Menurutku itu adalah satu Kemurahan Tuhan pada Pandita ini. Bila seandainya, tidak ada kejadian meletus ban mobil, mungkin Pandita ini sudah ikut bagian dalam korban. Dengan adanya kejadian mobil itu, maka ada-lah kejadian jatah tiket pesawat bagian belakang. Seandainya tidak ada kejadian mobil itu, maka tidak ada kejadian jatah tiket pesawat bagian belakang. Saya rasa ada Yang Mengatur segala kejadian-kejadian. Nah, siapakah yang menabur paku ditengah jalan, apakah orang yang menabur paku ini akan tertimpa karma buruk, sementara yang punya mobil, meletus bannya, tetapi karena meletus ban itu pemilik mobil ini bisa selamat dari kejadian itu?? Saya ambil pepatah dari agama samawi : dibalik hal-hal buruk mungkin ada juga hikmahnya.”
Cuma kita tidak tahu, apakah orang yang menabur paku itu akan menerima karma buruk dari perbuatannya, walau secara tidak sadar dia telah menolong seseorang? Nah urusan seperti itu, adalah Tuhan Yang Maha Menilai. (karena banyak kaitan-kaitan karma yang amat ruwet, saling silang mnyilang tidak karuan Karma-Karma itu), Tapi salah satu sifat Tuhan adalah Maha Teliti.( sehingga tidak ada satupun yang lolos dari PandanganNya).
kalo semua itu ada yang mengatur? mengapa Tuhan tidak mengatur kita semua untuk mencapai penerangan sempurna? mengapa Tuhan membiarkan kita menderita? kita memang harus bisa mengambil pelajaran baik dibalik hal2 buruk yang kita terima tapi sekali lagi kalo semua itu diatur oleh Tuhan, bukankah ini prinsip dari teman2 kita yg non buddhis? apakah nantinya kita malah tidak berbalik pasrah alias terima nasib? kalo dari kaca mata saya, itu karena pandita anda memiliki kamma buruk yang harus berbuah sehingga harus ikut pesawat tsb tapi memiliki kamma baik yang berbuah pada saat yang sama pula dengan selamatnya pandita tersebut. jadi bagaimana kita bersikap terhadap Tuhan menurut bro Ismanto? dan kalo kita merasa Tuhan tidak adil (ingat kita bukan Buddha, dan kita bisa berpikiran seperti itu, sori kalo anda memang tidak pernah berpikiran seperti itu) apa yang harus kita lakukan?

saya diajarkan, walaupun berbohong untuk berbuat baik (misalkan) tapi berbohong adalah berbohong, kamma buruk tetap dilakukan. Jadi tidak ada alasan yang membenarkan kita berbuat jahat, walaupun katanya demi kebaikan.

sori kalo ada rekan2 yang tersinggung, tapi dengan pernyataan bro ismanto diatas saya banyak yang aneh dipenjelasan tersebut dan bingung di buatnya...

saya mohon penjelasannya
 
ha..ha.. Oz. kamu bisa aja. (ngeledek nih yee.) Tradisi lisan bung. ha..ha.. ha..

Saya baca mandarin dalam jumlah sangat-sangat terbatas.

Berbagai Quote/reference yang dipakai adalah yang bersifat umum kok.
dan sudah ada dalam bahasa Inggris, juga ada dalam bentuk pdf maupun bukan di net.
Mis: Tai Shang kan Yin Phien, padanan-nya "cause and effect" dari taoism.
The Four Books-nya Confusianism, dalam bahasa Indonesia ada yang dari Matakin.
Yang Dari Buddhism yang sering di baca (kebanyakan dari mahayana sih) mis: Avatamsaka, Sadharma Pundarika, heart sutra, diamond sutra, Vimalakirti Nirdesa, platform.. dll.
Quote tentang ajaran/keteladanan dari pendahulu/sesepuh kan pelan-pelan sudah akan muncul di (renungan)...
hahaha...bukan ngeledek ah..
tapi pengen tau..

soalnya kan kalo kita hanya mendengar dari orang, bisa2 pelajaran yg sampe ke kita itu hanya interpretasi daripada orang itu..

mending kalo interpretasinya bener..hehe.. :)
tp thx, kalo ada yg versi bahasa indo kasi tau oz ya.. mau ikut baca n belajar hehe.. :D
 
thanks bro ismanto,
saya terima semua perbedaan yang kita miliki...
untuk hukum kamma, saya yakin 1 perbuatan jahat tidak menimbulkan 10 akibat buruk. tapi dampaknya secara tidak langsungnya itulah yang menyebabkan muncul 10 akibat buruk (my opinion), contohnya seperti ini, bila seseorang (misalkan si A) membunuh seorang bapak (B), ternyata si B itu bekerja untuk menghidupi keluarganya, ada istri dan anaknya. nah karena si B tersebut telah dibunuh oleh si A dan akhirnya keluarga si B meninggal juga? apakah si A membunuh 1 orang atau 3 orang? kita tidak tahu jelas.
kemudian contoh lain, bila si A melakukan korupsi dan ketahuan oleh masyarakat. akhirnya si A masuk penjara dan menyesali perbuatannya. tapi setelah dia bebas, walaupun si A ini sudah bertobat tapi masih banyak orang yang menghujatnya, nah apakah 1 perbuatan korupsi menimbulkan 2 akibat buruk? di penjara dan di asingkan oleh masyarakat?
mungkin itu yang bisa saya berikan contoh tentang kamma untuk anda...

saya tidak setuju dengan perkataan anda,
ya, berbohong adalah karma buruk sejauh mana dapat merugikan orang lain. Ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, aku dilahirkan lewat apa?? Ibunya tntu menyepelekan ini, dan berkata kamu dikeluarkan karena perut ibu dibelah, dan dismbung kembali.
bagaimana bila kebohongan tersebut berlanjut dan akhirnya jadi mengakar di masyarakat atau minimal keluarga orang tersebut? bukankah akhirnya menjadi kebodohan yang mengakar dan sulit di perbaiki. seperti masyarakat pesisir pantai di daerah timur indonesia (kalo ga salah di dekat maluku) yang dibodohi supaya tidak melaut pada jaman belanda (agar selamat tidak di tembaki oleh tentara belanda) karena suatu hal (saya lupa apa) dan akhirnya karena ini diturunkan dari ayah ke anak, anak ke cucu dst, maka sampe sekarang sedikit sekali nelayan di daeerah tersebut, kalaupun ada nelayan tersebut adalah pendatang.

dan untuk anak smp dan anak sma sama2 juara, kemudian di adakan lomba matematika untuk memastikan siapa yang menang, saya bisa bilang belum tentu anak sma yang juara. karena bagaimana jika anak smp itu adalah calon peserta olimpiade matematika. tapi harus saya perjelas bahwa disana saya bilang "selalu" bukan untuk 1 bidang tertentu saja. Jadi apakah anda masih bisa bilang anda lebih pintar dari orang yang pernah anda ajari? karena teman saya pernah mengajar dosennya waktu s1 karena teman saya telah mendapatkan s3.

ngomong2 bro ismanto bisa bantu kasih tau ga tentang akusala dan kusala garukha kamma di aliran maitreya?

kalau kita menderita mah dari karma sendiri yang buruk. Dan masalah pasrah pada nasib tidak juga, melainkan sebanyak mungkin melakukan perbuatan baik, agar memperoleh karma yang baik. Kalau pasrah, misalnya kita saat ini sakit, dan menderita, seperti tidak ada jalan keluar. Maka kita memasrahkan diri kepada Tuhan, tidak mengeluh pada Tuhan, bahkan bersyukur pada Tuhan atas kenikmatan penderitaan yang Dia berikan. Tetapi sebagai orang yang percaya karma, ya tentu kita merasa ini akibat dari masa lalu karma yang buruk. Tetapi bila dapat kebahagiaan, misalnya dapat anak yang manis, cerdas, tidaklah mungkin aku memuji diri sendiri, aku berterima kasih pada diriku sendiri pada masa lalu karena telah berbuat baik sehingga dapat anak yang manis,… tentulah aku berterima kasih pada Illahi atas karuniaNya. Dan saat kita menikmati buah manis dari pohon-pohon, menikmati indahnya sore hari, pemandangan sejuk, asri damai berseri, dan kicauan burung2, tak mungkin kita lantas wah aku bersyukur pada diriku sendiri karena aku mendpat menikmati ini, tentulah sewajarnya mengatakan , wah terima kasih Tuhan atas Cipta dan KaryaMu yang luhur, alam ini sungguh berseri dan Indah, terima kasih Tuhan, angin membelai, pemandangan alam berseri, dan terlihat angels yang tersenyum. Tak mungkin aku memuji diriku sendiri, terima ksih diriku sendiri, aku menikmati ini, terima kasih diriku.
oh iya apa maksud/arti dari angels di kata2 anda diatas?
 
To Carodhammo,

Ajaran atau Dharma Sang Buddha meskipun demikian banyaknya yang dilukiskan oleh Sang Buddha sebanyak 84.000
macam Dharma untuk mengobati penyakit manusia sebanyak 84.000 macam juga, ini sebagai simbolis begitu banyak
Dharma yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan dan kebahagiaan manusia dan makhluk.
Setiap orang bahkan mencari kebenaran dirinya sendiri, yaitu melalui penemuan jati diri setelah pendalaman ajaran
Buddha yang sangat dalam dan halus, dan banyak sekali siswa Buddha yang telah berhasil mencapai kesucian dan
kesempurnaan hidup setelah mempraktekkan ajaran Beliau secara benar dan intensif. Apakah yang menjadi dasar
dalam praktek Ajaran Buddhis, yang diibaratkan Sang Buddha sebagai "Rakit" untuk menyeberang
kepantai seberang sana (Nirvana). Dalam keseharian ajaran Buddha dapat dibangun dikembangkan dan diamalkan
dalam tiga bentuk, yaitu; Aspek Bakti, aspek ini sangat penting sebagai dasar manusia mengadakan kontak dengan
Tuhan Yang Maha Esa, secara transenden berkomunikasi dengan Sang Kuasa dan Buddha, melalui kegiatan bakti-puja
atau ritual setiap saat. Komunikasi ini tidak terbatas pada waktu dan momen, dimanapun, kapanpun seseorang harus
memiliki jiwa bakti yang dalam dan tulus, bakti sebagai wujud syukur atau terima kasih kepada Tuhan, langit dan bumi
dan alam semesta, juga berbakti kepada pimpinan negara, ayah-bunda dan guru. Sampai pada pengertian bakti yang
paling sederhana berterima kasihlah ketika mendapatkan bantuan dan sesuatu dari orang lain. Semua ajaran agama di
dunia juga mengajarkan dasar bakti sebagai yang paling utama. Karena dengan bakti baru orang memiliki aspek
berikutnya yaitu Aspek Keyakinan (sradha), keyakinan atau keimanan adalah sebuah ketulusan yang timbul dari diri
sendiri, untuk melakukan berbagai kegiatan yang menimbulkan kebahagiaan atau sukacita. Umat Buddhis sangat
menekankan unsur keyakinan sebagai aplikasi nyata, sebagai umat Buddha harus memiliki keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menyakini adanya Buddha, Dharma dan Sangha yang disebut Tri Ratna, keyakinan bahwa dunia ini
ada kelahiran banyak Buddha termasuk kelahiran Buddha Maitreya sebagai Maha Buddha yang akan datang, keyakinan
adanya para Bodhisatva, para Arahat, dan para Dewa yang dengan kasih membantu mengatur bumi ini, berkeyakinan
bahwa dunia ini telah diatur dengan Hukum yang mutlak universal kesunyataan, yakin dengan Kitab suci Tri Pitaka
sebagai tiga referensi ajaran utama Buddha, berkeyakinan dengan adanya tempat atau keadaan akhir perjuangan
seorang umat Buddha sebagai kebahagiaan tertinggi Nirwana. Aspek ketiga adalah Sila atau Hukum moral dalam
praktek prilaku sehari-hari, bagaimanapun baik dan indahnya Dharma kalau tanpa dukungan moral atau prilaku yang
nyata dan benar maka tidak akan berarti apa-apa bagi si pembuat karmanya. Buddha melukiskan aspek Sila sebagai
aspek fisik yang nampak melalui ucapan, perbuatan, dan digerakkan melalui pikiran yang benar. Kalau perbuatan
seseorang tidak benar maka bukan sila atau asusila (yang tidak baik dan benar), perbuatan yang dapat digolongkan
benar yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong, tidak meminum-minuman keras yang
memabukkan dan menyebabkan ketagihan , tidak mengkonsumsi narkoba atau ganja, semua ini sebagai prilaku baik
yang harus dikembangkan. Kapan prilaku seseorang dikatakan baik atau tidak baik, dapat diukur oleh diri sendiri apakah
yang dikerjakan dengan niat (cetana) atau pikiran sebagai dasarnya baik atau tidak baik ,maka perbuatan dapat
digolongkan dua macam yaitu kusala karma atau akusala karma. Kusala karma sebagai perbuatan baik dengan niat
atau kehendaknya yang baik muncul maka seseorang akan melakukannya dengan ucapan, badan jasmani dan
pemikiran untuk menguntungkan dan membahagiaan orang lain. Sebaliknya akusala karma yang muncul dengan niat
jahat maka dia akan berbuat dengan ucapan, badan jasmani dan pemikiran untuk merusak, membenci, memusuhi,
membunuh, berasusila, dan semua kejahatan yang membuat dirinya dan orang lain menderita. Ketiga aspek utama
ajaran Buddhis tidak lepas dari berbuat secara nyata untuk diri sendiri dan orang lain, maka ajaran Buddhis bukanlah
sebuah ajaran dogmatis atau filosofis belaka, namun setiap umat Buddhis baik perumahtangga atau berkeluarga dan
tidak berkeluarga sebagai kerohaniwan Buddhis, semuanya harus mampu mengamalkan ajaran Buddha secara benar
dan mengembangkan untuk diri dan orang lain. Ajaran Buddha bukanlah seperti pajangan atau hiasan atau monunen
untuk dipertontonkan, tetapi untuk dibawa ketengah-tengah masyarakat manusia agar memberikan sukacita, kedamaian,
kerukunan, keharmonisan bagi diri sendiri dan orang lain, inilah ajaran yang memberikan manfaatnya.Semoga kita
semua dan sekalian makhluk berbahagia. Swaha...... Sonika

Salam Metta
 
@bung Marce,thank, anda bilang saya nyambung. Dan saya tidak tahu jugalah, saya Cuma ingin saling belajar Dharma, saling diskusi, dan saling bertanya dan menjawab. Bukan berarti saya mampu menjawab semua pertanyaan, karena kita sifatnya saling bertanya dan saling menjawab, setuju? -------Hm, bung Marce tetap pada keyakinannya bahwa itu bukan Pengaturan Tuhan, Ya tidak apa-apa juga, kita punya pandangan yang berbeda.---------Masalah karma memang menakutkan ya, hanya sepatah kata keluar, harus menanggung akibatnya selama 6 tahun didalam penyiksaan diri, tetapi sebenarnya Pertapa Gotama dikehidupan-kehidupan lampaunya sudah melakukan penyiksaan diri sebagai pertapa telanjang, hingga berulang-ulang kali keluar masuk neraka, juga pernah sebagai kelinci, gajah, dan sebagainya. Saya rasa itu sudah cukup bagi pertapa Gotama untuk melunasi karma-karmanya hnya karena mengatakan sepatahkata mengejek “PERTAPA BOTAK”. Dari sini saya tidak mengerti Cara Kerja HUKUM KARMA itu bagaimana?? Karena Sidharta Gotama kemungkinan sudah membayar karma-karma Penghinaan itu melalui kehidupan lampaunya sebagai Pertapa telanjang, dan menyiksa diri tetapi tidak berhasil menjadi Buddha, akhirnya harus rela mati, sehingga akibat dari menyiksa diri itu dia sudah berulang msuk keluar neraka. Dan menyiksa diri lagi, dn masuk neraka lagi, entah berapa kali? Mungkin 2 atau 3 kali. Pertanyaan saya apakah itu tidak cukup untuk membayar Karma-Karma Ejekan Pertapa Botak itu??

wah akhir-akhir ini saya sibuk sehingga terbatas waktu membalas......
oke perhatikan yang gw bold......
wah anda seperti nya berkata bahwa PERTAPA GOTAMA telah lama menyiksa diri?....tolong penyiksaan diri mana kehidupan beliau sampai harus rela 6 tahun menderita sengsara demikian.

yang saya tahu-KETIKA PERTAPA GOTAMA PERTAMA KALI BERTEKAD AKAN MENJADI SEORANG BUDDHA...hanya di kehidupan ini(gotama) YANG BELIAU PALING TERSIKSA...yang lainnya hanya sebatas penyiksaan diri yang tdk terlalu extrim...

dari mana anda tahu kalau pertapa gotama tersiksa habis-habisan di kehidupan lampau tapi tidak mencapai buddha? bisa jelaskan sumber darimana?

------------------------------------------------------------

kalau masalah kerja KAMMA(KARMA) silahkan baca-baca di postingan saya
https://www.forum.or.id/showthread.php?p=706507#post706507

------------------------------------------------------------------------

saya jadi ingin tanya kepada anda...
seorang siswa sang buddha saja tidak pernah mau MENGUBAH PERATURAN yang di tetapkan SANG BUDDHA. sedangkan dalam aliran maitreya sudah merubah hampir semuanya....bagaimana kah ini?

dan selama BUDDHA sakyamuni membabarkan dhamma 45 tahun...mana ada konsep bahwa ALAM SEMESTA DAN SEMUA KEJADIAN-KEJADIAN telah DIATUR OLEH TUHAN?>>>ini di ambil dari SUTTA MANA?
ataukah KARANGAN SENDIRI?

apakah anda mau berkata TUHAN MAHA ESA? MAHA TAHU?MAHA SEMUA?
berarti konsep TUHAN yang anda maksud sangat mirip dengan konsep tuhan di agama kristen/islam? kalo hindu gw ga tau....
mohon jawabannya.

tahukah anda bahwa cara kerja KARMA(KAMMA) itu lebih banyak di sebut dalam faktor pikiran sendiri?>>tidak ada campur tangan tuhan. nah mohon penjelasan...

yaitu tentang Pandita kami, namanya Pdt. Paristong, mungkin karena Karmanya dia ditetapkan untuk ikut satu pesawat Garuda Airlines. Ketika itu ia berencana berangkat ke kota laen, karena urusan Vihara, dan naik satu mobil ke bandara, namun ditengah perjalanan, ban mobil meletus,(tidak tahu siapa yang naruh paku dijalan), lalu diperbaiki, menghabiskan waktu setengah jam. Barulah setelah itu, dapat terus kebandara, akhirnya ia mendapat tiket tempat duduk bagian paling belakang. Dan seharusnya ia mendapat tiket tempat duduk bagian depan bila tidak meletus ban mobilnya. Setelah naik pesawat, dan terbang sekian jam, terdengar kerusakan mesin, sehingga pesawat tidak bisa terbang dengan normal, hingga paruhnya menukik tajam kearah bawah/jatuh. Tentu didalm pesawat, manusianya pada ketakutan dan merasa kengerian yang amat sangat. Akhirnya pesawat jatuh dengan keras, kepala pesawat menabrak tanah hingga terbalik berkali-kali, tentu bagian depan penumpang dlam kondisi paling parah, hingga banyak korban t----s seketika sebelum pesawat terbakar. Dan untungnya Pandita ini berada dikabin belakang, pas pula tubuh pesawat terbelah dibagian belakang, sehingga Pandita ini dan beberapa orang Penumpang bagian belakang lainya ikut lolos dengan cara kluar dari lubang itu. Akhirnya selamatlah beberapa orang, termasuk Pandita kami itu. Tentu kejadian itu masuk berita, jumlah puluhan orang t----s, ada yang kepala h----r, tubuh r----k, t-----r, badan h-----r, dan sebagainya. Itu adalah Pematangan Karma bersama ataupun istilah laen agama Samawi, Itu Kehendak Allah. Sebagai Budhis tentu kita melihat kejadian itu sebagai pelunasan karma. Nah, kisah Pandita ini, bagaimana ya?? Seharusnya dia duduk dibagian depan pesawat, tapi karena terlambat beli tiket karena halangan mobil, ia kebagian tiket bagian belakang. Menurutku itu adalah satu Kemurahan Tuhan pada Pandita ini. Bila seandainya, tidak ada kejadian meletus ban mobil, mungkin Pandita ini sudah ikut bagian dalam korban. Dengan adanya kejadian mobil itu, maka ada-lah kejadian jatah tiket pesawat bagian belakang. Seandainya tidak ada kejadian mobil itu, maka tidak ada kejadian jatah tiket pesawat bagian belakang. Saya rasa ada Yang Mengatur segala kejadian-kejadian. Nah, siapakah yang menabur paku ditengah jalan, apakah orang yang menabur paku ini akan tertimpa karma buruk, sementara yang punya mobil, meletus bannya, tetapi karena meletus ban itu pemilik mobil ini bisa selamat dari kejadian itu?? Saya ambil pepatah dari agama samawi : dibalik hal-hal buruk mungkin ada juga hikmahnya.”
Cuma kita tidak tahu, apakah orang yang menabur paku itu akan menerima karma buruk dari perbuatannya, walau secara tidak sadar dia telah menolong seseorang? Nah urusan seperti itu, adalah Tuhan Yang Maha Menilai. (karena banyak kaitan-kaitan karma yang amat ruwet, saling silang mnyilang tidak karuan Karma-Karma itu), Tapi salah satu sifat Tuhan adalah Maha Teliti.( sehingga tidak ada satupun yang lolos dari PandanganNya).

gw mau tanya pernahkah pandita anda tahu BAHWA apa yang dilakukannya sehingga bisa dalam kondisi demikian,dan apa perbuatanya sehingga mendapatkan SEDIKIT kesempatan untuk SELAMAT?

justru karena tidak pernah melatih meditasi,sehingga tidak tahu cara kerja hukum karma dan berkata INI ADALAH MUJIZAT TUHAN(karena selamat) dan jika MATI(ini adalah KEHENDAK TUHAN)... ini lah yang di sebut kebodohan batin >>>>maaf.

jika anda sering meditasi sehingga mencapai kemampuan untuk mengingat kejadian lampau maka anda akan tahu,mengapa bisa begini, mengapa bisa begitu...SEORANG BUDDHA SAJA MEMILIKI 32 TANDA AGUNG MEMPUNYAI SEBAB DARI PERBUATANNYA YANG LAMPAU..dan bukan berkata "OH INI ADALAH BERKAH TUHAN".......................

jika DALAM CERITA ANDA,,jelas sekali PANDANGAN ANDA TENTANG SEMUA KEJADIAN YANG ADA DI DUNIA ,,bukanlah MELALUI PROSES HUKUM KARMA,,melainkan KEHENDAK TUHAN........

pertanyaan nya apakah anda belajar cara kerja karma dalam ajaran buddha gotama?
semua itu sudah ada dalam abhidhamma.

disini saya sudah kebingungan,,kenapa?
anda percaya KATA buddha gotama bahwa buddha berikutnya adalah METTEYA/MAITREYA..
tetapi anda tidak PERCAYA AKAN KATA BUDDHA GOTAMA TENTANG HUKUM KARMA......gw benar-benar tidak mengerti bro.....mohon pencerahannya


@1top1
Umat Buddhis sangat
menekankan unsur keyakinan sebagai aplikasi nyata, sebagai umat Buddha harus memiliki keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menyakini adanya Buddha, Dharma dan Sangha yang disebut Tri Ratna,

wah justru KEYAKINAN UMAT BUDDHA ITU ADA..karena EHIPASIKO yang bersifat ANALISIS..bukan sekedar PERCAYA tanpa ada PEMBUKTIAN.
 
ULTIMET = TUHAN itu punya rencananya sendiri, TUHAN itu tidak dapat dpikirkan, TUHAN itu tidak dapat dimengerti..TUHAN itu maha..blablabla

Nah kalo uda jawaban pake TUHAN2an..ya uda lah..malas
karena smua juga bisa dibilang dari TUHAN donk...

Bisa aja diceritain Buddha itu nabinya TUHAN
bisa aja diceritain Buddha itu dapet firman TUHAN
bisa aja diceritain sebenernya itu smua TAKDIR TUHAN..
karma pun diatur TUHAN
bahkan pencerahan juga harus atas ijin TUHAN
Narik napas aja kayaknya TUHAN da ukur tu berapa ribu bakteri yg masuk, yg keluar, yang mati seketika

dan kalo kita berusaha membantah dgn bukti2 dan ajaran2 Buddha..pasti tinggal dijawab

TUHAN itu maha kuasa dan punya rencananya sendiri..yayayaya...speechless sudah..

Tinggal diakhiri kata : HIDUP TUHAN !! AMIN... /gg




bro ozma ama bro marcedes gue salut ama jawaban2 lu2 pada,karena aliran maitreya neh nga bisa jawab pasti bukti aje die bilang tuh kalo ada pengaturan dari tuhan eh ternyata nga berubah,buat umat maitreya gue kasi tau kalo belajar agama tuh yang bner........... napa???? biar lu pada tuh yg yakin kalo emang ajaran maitreya ini bener2 ada dan bukan dogeng aje tuh ajaran cuman ngecap sana sini biar jadi agama budha..................... woi sadar woiiiiiiiiiiii jangan ngecap aja
apa punya misi yah narik umat budha jadi meluk ajaran maitreya ini???? biar umat budha tertarik lalu bilang ajaranya sami mawon mas????
ora iso mas toh ajarannye ora ona mas
wes sadar-sadar mas
buktiin lah kalau kata2 tuh ada jangan asal jangan memberikan pendapat2 yg bikin pada bingung ntar bilang pengaturan dari tuhan ntar bilang brahmana
gue selama ini bukan menghina aliran maitreya ini cumen gue enek aje mas,udah beda ngaku sama ini kan ngaku2 namenye tul nga IF-IF yang baca neh pada?????
kalo emang ada di aliraAN ini bilang aja cuman ada disini jangan di bilang sama ama ajaran sidharta gotama tuh gurunya orang budha
jangan biar nyambung lantas bilang ada ajaran dharma atau thian ming segala dari patriat ke patriat ini ngakkkkkkkk ada bukti brooooooo maitreya
jangan asal nyambung masssssssss
wes beda..................................................
ngarti ora masssssssss

baca nih dan tanggapin abis itu pikir baek2 bener nga?????
kalo nga bener silakan dibuktiin omongan gue neh:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D

baca aje posting2an yg udh2 sampe kite bisa nilai tuh kalo ini emang rada ngawur penjelasan dari umat2 maitreya ini,bukan maksud gue dari maitreya nya yah yg ngawur ntar salah kapra lage:D capeeeeeeeeee deeeeeehhhhhhhhhhhh
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.