• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[share]Pengalaman Ngiring Ida Sesuhunan

Arti dari Pura Batu Pageh

Mumpung di sini ada yang bertanya tentang Pura Batu Pageh,sekarang saya akan menjelaskan arti yg terkandung d balik nama Pura Batu Pageh. Hal ini sebenarnya sudah saya posting di thread lain,namun tidak ada salahnya saya kembali posting di sini. Berdasarkan piteket dari Ida Sesuhunan, pengertiannya adl sbb:

Pura ----> artinya tempat suci,benteng kesucian,suci.
Batu ----> artinya batu, batu itu keras,susah dihancurkan.
Pageh ----> artinya tegar,teguh,tidak bisa digeser.

Jadi Pura Batu Pageh artinya ----> Keras dan teguh menjaga kesucian!

Walaupun "keras" itu tidak bisa dihancurkan, yg "keras" itu masih bisa digeser,maka dari itu harus juga "tegar/teguh", tidak terombang-ambing.
 
Jangan Sembarangan Makan/Minum Bekas Orang Lain

Ida Sesuhunan melarang umat Hindu utk sembarangan makan/minum bekas orang lain. Umat Hindu hanya boleh makan/minum bekas dari:
1. Orang tua.
2. Guru Spiritual (misal: sulinggih,pemangku,dll yg dihormati)
3. Kakek/nenek.
4. Kakak (saudara yg lebih tua).

Seorang kakak tidak diperbolehkan makan/minum bekas adiknya. "Magibung" (tradisi makan bersama dlm satu wadah makanan) diperbolehkan oleh Ida Sesuhunan bahkan menurut piteket Ida Sesuhunan, "magibung" adl simbol dari "kebersamaan (salunglung sabayantaka,saling asah,asih,asuh)", selain itu "magibung" tidak termasuk ke dalam makan/minum bekas orang lain, karena kita makan secara bersama-sama, bukan makan makanan yg telah dimakan orang lain.

Ida Sesuhunan tidak memberi petunjuk lebih lanjut mengapa ada pelarangan seperti itu, tapi menurut analisa saya, itu ada kaitannya dengan "air liur". Di Bali ada kepercayaan bahwa jika kita punya anak kecil agar dibiasakan memberi air liur kita sbg orang tua supaya anak kita nantinya akan menjadi anak yg patuh kpd kita. Selain itu kalo rekan2 membaca kisah bagaimana Guru Penuntun saya "kapingit", beliau pun diberikan panugrahan oleh Ida Sesuhunan yg salah satunya berupa "air liur".

Jadi jangan makan/minum bekas sahabat/teman agar kita tidak tunduk dan mudah diatur olehnya. /gg
 
Ida Sesuhunan melarang umat Hindu utk sembarangan makan/minum bekas orang lain. Umat Hindu hanya boleh makan/minum bekas dari:
1. Orang tua.
2. Guru Spiritual (misal: sulinggih,pemangku,dll yg dihormati)
3. Kakek/nenek.
4. Kakak (saudara yg lebih tua).

Seorang kakak tidak diperbolehkan makan/minum bekas adiknya. "Magibung" (tradisi makan bersama dlm satu wadah makanan) diperbolehkan oleh Ida Sesuhunan bahkan menurut piteket Ida Sesuhunan, "magibung" adl simbol dari "kebersamaan (salunglung sabayantaka,saling asah,asih,asuh)", selain itu "magibung" tidak termasuk ke dalam makan/minum bekas orang lain, karena kita makan secara bersama-sama, bukan makan makanan yg telah dimakan orang lain.

Ida Sesuhunan tidak memberi petunjuk lebih lanjut mengapa ada pelarangan seperti itu, tapi menurut analisa saya, itu ada kaitannya dengan "air liur". Di Bali ada kepercayaan bahwa jika kita punya anak kecil agar dibiasakan memberi air liur kita sbg orang tua supaya anak kita nantinya akan menjadi anak yg patuh kpd kita. Selain itu kalo rekan2 membaca kisah bagaimana Guru Penuntun saya "kapingit", beliau pun diberikan panugrahan oleh Ida Sesuhunan yg salah satunya berupa "air liur".

Jadi jangan makan/minum bekas sahabat/teman agar kita tidak tunduk dan mudah diatur olehnya. /gg

Sebelum saya lupa, Ida Sesuhunan jg melarang umat Hindu untuk ngelungsur surudan dari merajan lain, kita hanya boleh ngelungsur surudan dari merajan kita sendiri, ingat ini hanya berlaku utk "merajan" bukan untuk pura..
 
Sebelum saya lupa, Ida Sesuhunan jg melarang umat Hindu untuk ngelungsur surudan dari merajan lain, kita hanya boleh ngelungsur surudan dari merajan kita sendiri, ingat ini hanya berlaku utk "merajan" bukan untuk pura..
kalo merajan istri sendiri (rumah bajangnya) gimana jro?
 
@Mank Black

kalo merajan istri sendiri (rumah bajangnya) gimana jro?

Anda boleh nyurud dari merajan istri anda,istri anda boleh nyurud dr merajan ketika ia bajang dan dr merajan anda,begitu jg dengan anak2 anda boleh nyurud dr merajan ayah dan ibunya..

Yang tidak boleh adl anda nyurud dari merajan teman/sahabat anda (yang tidak ada hubungan keluarga dengan anda),anda jg tidak boleh nyurud dr merajan bibi anda yg berkeluarga dengan yg tidak berasal dr merajan ayah/ibu anda,misalnya begini: anda mempunyai ayah,ayah anda mempunyai saudari(bibi anda) yg kemudian menikah dengan seorang lelaki yg berbeda merajan,sudah tentu bibi anda ikut merajan sang suami,nah anda dilarang utk nyurud dr merajan suami bibi anda ini..
 
wow...lengkap banget...
ada kesesuaian dgn budaya di klrg saya walaupun hanya didasari atas kata "TULAH".hehehehe,maklum g nyampe otaknya ampe penjelasan setinggi ini..


trimakasih
matur suksme
matur suwun
hatur nuhun
thanx...

tolong di share lagi donk bli pengalaman yg lain..
agar swadarma ning agama kita lbh mantap..

>:D<
 
Larangan Memakan Darah

@bedahOtak

wow...lengkap banget...
ada kesesuaian dgn budaya di klrg saya walaupun hanya didasari atas kata "TULAH".hehehehe,maklum g nyampe otaknya ampe penjelasan setinggi ini..


trimakasih
matur suksme
matur suwun
hatur nuhun
thanx...

tolong di share lagi donk bli pengalaman yg lain..
agar swadarma ning agama kita lbh mantap..

Memang apa yg disampaikan secara turun temurun sulit untuk dicari sumbernya, apalagi "tutur" itu tidak dituliskan pada lontar atau kitab. Padahal "tutur" itu mengandung kebajikan,kebenaran,kesucian dan berasal dr wahyu Tuhan namun karena sulit dicari sumber dan alasannya seakan-akan menjadi tidak bernilai.Thx atas supportnya..>:D<

OK back to topic, sesuai judul "Larangan Makan Darah", yap Ida Sesuhunan melarang umat Hindu untuk makan darah. Di Bali ada tradisi untuk membuat lawar merah dimana warna merah itu diambil dari darah binatang, namun tradisi ini mengalami penyimpangan dimana lawar merah tersebut bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk persembahan namun sayang umat Hindu banyak yang malah mengkonsumsinya. Jika rekan2 sekalian berjalan di jalan dharma(Siwa) maka sudah sepantasnya untuk tidak mengkonsumsi lawar merah atau makanan jenis lain yg mengandung darah, ini sangat tidak baik dari segi jasmani maupun rohani. Jadi mulai sekarang agar jasmani dan rohani kita semakin mantap menyusuri jalan Siwa jangan makan lawar merah lagi,btw lawar putih khan gak kalah lezat hehehe /heh
 
Tentang Kaul (Masesangi)

Saya mendapat penjelasan lagi dr ibu saya mengapa Ida Sesuhunan melarang umat Hindu utk masesangi..

Jika kita masesangi itu artinya kita belum mendalami ajaran Hindu yg sebenarnya, kita belum menyadari bahwa Niskala tidak memerlukan apapun dr kita(sekala). Tuhan dan para Dewa tidak memerlukan persembahan kita, Mereka mengajarkan kita melaksanakan yadnya bukan karena mereka perlu sesuatu yg duniawi tetapi Mereka mengajarkan kita agar tahu sopan santun dan etika, bumi dan kekayaan alamnya ada yg memiliki yaitu Hyang Widhi,kita ini hanya menggarap dan sebelum kita menikmati hasil garapan kita maka kita harus meminta izin terlebih dahulu kpd Hyang Widhi dengan cara melaksanakan yadnya..sekarang kita bayangkan jika kita melaksanakan sesangi,kita memberikan sesuatu kpd Hyang Widhi padahal "sesuatu" itu adl milik Hyang Widhi sendiri bahkan dengan cara yg lancang karena menganggap Ida Bathara menyukai hal2 yg duniawi..

Masesangi itu terbalik dan salah kaprah, dimana seharusnya para Dewa yg berkata "Wahai manusia,jalankanlah ajaran2Ku maka kalian akan mendapat surga,wahai manusia hormatilah ayah ibumu maka umurmu akan panjang di dunia seperti Bhagawan Bhisma,wahai manusia teguhlah dalam tapa semedi akan Aku anugerahkan kepadamu senjata Panah Nagapasha.." eeeeeeh orang yg masesangi malah terbalik "Oh Ratu Bathara,jika saya lulus UN saya akan persembahkan tedung kepadaMu (lalu bagaimana kalo tidak lulus??),oh Bathara kalo saya lulus PNS saya berjanji akan menjadi suami yg baik (lalu bagaimana klo tidak lulus?apakah akan menjadi suami yg jelek?).."

Sudahlah rekan2 Hindu,hentikan sebuah tradisi yg salah kaprah..jika menginginkan sesuatu bekerjalah dengan giat sambil berdoa,gak perlu pake sesangi segala..

Tolong dibedakan dengan kasus yg seperti ini,misalnya:
Si A selalu belajar dengan giat dan berdoa dengan bersungguh-sungguh agar lulus UN,akhirnya ia lulus UN,ia pun memutuskan mempersembahkan tedung ke pura sebagai tanda terima kasih kpd Hyang Widhi..kasus ini tidak termasuk kaul/sesangi karena TIDAK MENJANJIKAN SESUATU YANG TIDAK IKHLAS KPD TUHAN..
 
Saya mau share pengalaman saya pribadi Bro,saya pernah jadi Daily Worker di hotel,lalu saya sisihkan 10% dari dua bulan gaji pertama saya,dalam pikiran saya merasa uang yang saya sisihkan cukup untuk membeli sepasang tedung,lalu saya belikan tedung dan saya haturkan di pelinggih (sugra titiang)Ratu Mas Ayu Meketel yang ada di pojok timur laut pekarangan saat odalan karena tedung yang duluan sudah agak lapuk.Saya tidak memohon apa-apa saat menghaturkan.Saya sangat ingin membeli sebuah flashdisk.Berselang sebulan dari odalan tersebut,saya bisa mengumpulkan uang untuk membeli flashdisk.Saya sangat suka download mp3 dan entah sudah brp cd yang saya beli saat itu.Flasdisk akan membuat saya tidak usah burn ke cd lagi tiap selesai download.Saya merasa 1GB sudah cukup untuk saya.
Lalu saya membeli flashdisk tersebut,tapi entah kenapa saat sampai dirumah,flashdisk yang saya beli ternyata 2GB.Ini tidak benar dalam hati saya,lalu saya ke rumah seorang teman,lalu saya tukar flashdisk saya yang 2GB dengan miliknya yang hanya 1 GB.Tentu saja dia sangat senang karena saya juga hanya perlu 1GB.
Tapi hati saya masih tidak tenang,lalu besoknya saya kembali ke toko yang menjual,saya katakan kesalahan yang terjadi dan saya bayar kekurangan uangnya.Berselang 2 tahun dari peristiwa tersebut flashdisk saya masih utuh,lalu karena suatu keperluan,bos saya meminjamnya,entah karena apa,lalu dia hilangkan.Sudah saya bilang tidak usah diganti,tapi dia bersikeras menggantinya,dan dia ganti dengan flashdisk
4GB.Karena menurut perhitungan dia,dulu saya membeli flashdisk 1Gb itu dengan harga 130rb,sekarang dengan uang yang sama sudah dapat 4GB.Apa boleh buat,saya terima saja.Cerita saya ini agak aneh ya?^^
 
Saya mau share pengalaman saya pribadi Bro,saya pernah jadi Daily Worker di hotel,lalu saya sisihkan 10% dari dua bulan gaji pertama saya,dalam pikiran saya merasa uang yang saya sisihkan cukup untuk membeli sepasang tedung,lalu saya belikan tedung dan saya haturkan di pelinggih Ratu Mas Ayu Meketel yang ada di pojok timur laut pekarangan saat odalan karena tedung yang duluan sudah agak lapuk.Saya tidak memohon apa-apa saat menghaturkan.Saya sangat ingin membeli sebuah flashdisk.Berselang sebulan dari odalan tersebut,saya bisa mengumpulkan uang untuk membeli flashdisk.Saya sangat suka download mp3 dan entah sudah brp cd yang saya beli saat itu.Flasdisk akan membuat saya tidak usah burn ke cd lagi tiap selesai download.Saya merasa 1GB sudah cukup untuk saya.
Lalu saya membeli flashdisk tersebut,tapi entah kenapa saat sampai dirumah,flashdisk yang saya beli ternyata 2GB.Ini tidak benar dalam hati saya,lalu saya ke rumah seorang teman,lalu saya tukar flashdisk saya yang 2GB dengan miliknya yang hanya 1 GB.Tentu saja dia sangat senang karena saya juga hanya perlu 1GB.
Tapi hati saya masih tidak tenang,lalu besoknya saya kembali ke toko yang menjual,saya katakan kesalahan yang terjadi dan saya bayar kekurangan uangnya.Berselang 2 tahun dari peristiwa tersebut flashdisk saya masih utuh,lalu karena suatu keperluan,bos saya meminjamnya,entah karena apa,lalu dia hilangkan.Sudah saya bilang tidak usah diganti,tapi dia bersikeras menggantinya,dan dia ganti dengan flashdisk
4GB.Karena menurut perhitungan dia,dulu saya membeli flashdisk 1Gb itu dengan harga 130rb,sekarang dengan uang yang sama sudah dapat 4GB.Apa boleh buat,saya terima saja.Cerita saya ini agak aneh ya?^^

MANTAP!! /no1

Anda benar2 orang Hindu sejati..

Peristiwa ini adalah pahala dari rasa IKHLAS anda mempersembahkan tedung di sthana Ida Bathara..jika kita IKHLAS maka Ida Bathara akan mengembalikannya puluhan bahkan ratusan kali lipat kpd kita!!
 
Manusia Pertama

Dulu saya pernah posting tentang "manusia pertama" tetapi acak-acakan,supaya lebih rapi saya posting di sini karena ini termasuk wahyu dari Ida Sesuhunan..

Menurut ketelan pawecana dr Ida Sesuhunan,"manusia pertama" termasuk golongan Manusa Sejati, Beliau menggolongkan manusia menjadi 4 golongan yaitu:
1. Manusa Sejati.
2. Manusa.
3. Manusa Manusa.
4. Manusa Beburon.

Manusa Sejati ini tidaklah sama dengan manusia pada umumnya,perbedaan yg paling menonjol adl pada matanya yang tidak memiliki bagian berwarna putih,seluruh matanya hitam. Dahulu manusia hidup di alam Niskala,bukan di alam Sekala seperti sekarang ini. Suatu hari, di alam Niskala, Manusa Sejati ini melakukan sesuatu yang lancang, kelancangan apa yg dilakukan oleh Manusa Sejati ini tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Ida Sesuhunan,namun Guru Penuntun kami mengumpamakan kejadiannya seperti ini:
"Ketika itu Manusa Sejati ini sedang buang air, kemudian datanglah Dewa(entah Dewa siapa yg dimaksud),Manusa Sejati ini menyapa Sang Dewa sambil buang air dan mengajak Sang Dewa untuk makan bersama nanti setelah ia selesai buang air..",betapa Sang Dewa marah besar,sejak pertama kali diciptakan rupa2nya Manusa Sejati ini tidak menyadari bahwa Dewa itu berbeda dengan manusia,walaupun wujud Dewa itu sama seperti manusia namun sebenarnya wujud Dewa itu pingit/keramat, jelas perbedaannya sangat jauh. Dewa itu Maha Kuasa,merupakan sinar2 suci dari Tuhan,Dewa tidak perlu makan,sedangkan manusia harus makan utk mempertahankan hidup. Sang Dewa mengeluarkan kutukan bahwa dari saat ini manusia harus keluar dr Niskala dan mulai menjalani hidup di Sekala,dari saat ini manusia tidak akan mampu melihat Niskala kecuali memiliki jiwa yang suci,kemudian Sang Dewa memberikan warna putih ke mata Manusa Sejati ini,sejak saat itulah manusia memiliki putih mata dan harus hidup di Sekala!!

Ida Sesuhunan tidak menyebut nama dari manusia pertama ini..

Saya akan menjelaskan perbedaan dr 4 golongan manusia:
1. Manusa Sejati,seperti yg saya ceritakan di atas,semenjak dikutuk maka tidak ada lagi yg disebut Manusa Sejati.
2. Manusa, adalah manusia yang memiliki jiwa yg suci,berbudi luhur,bisa keluar masuk Niskala sekehendak hati,contohnya adl Mpu Kuturan,Mpu Bradah,Dang Hyang Dwijendra,dll..
3.Manusa Manusa, yaitu manusia seperti kita2 ini,banyak berbuat salah namun punya keinginan untuk memperbaiki diri,..
4. Manusa Beburon, yaitu manusia yg tingkah lakunya seperti binatang bahkan lebih buruk,sesuatu yg benar disalahkan,sesuatu yg salah dibenarkan,tidak percaya kpd Tuhan,tidak punya aturan,kalopun punya aturan maka menyimpang dr aturan agama,dll..
 
Pengertian DALEM (Kahyangan Tiga)

Pengertian "Dalem" dari Pura Dalem (Kahyangan Tiga) adl "Dalam/Kedalaman(bhs.indo)". Menurut piteket Ida Sesuhunan, bahwa Luhurin Dalem itu adalah kedalaman yang sangat dalam,saking dalamnya sampai2 tidak akan pernah menemukan dasarnya,"Dalem" itu begitu luas,begitu luasnya sampai2 tidak bs menemukan tepi dan ujungnya,saking luas dan dalamnya tidak ada satupun yg tidak bisa ditampung disana,semua ada di "Dalem" apakah itu yg buruk maupun yg baik. Di "Dalem" ada Siwa(suci) dan ada Durga(angkara murka), di Luhurin Puseh dan Luhurin Desa tidak ada keangkaramurkaan(Durga),Durga hanya ada di "Dalem".

Semua hal ada di "Dalem", panugrahan suci yg paling suci dan tanpa tanding ada di "Dalem", pasugihan,pelet,ajian pangiwa(ilmu hitam) pun ada di "Dalem"..

Apapun yg anda minta kepada "Dalem" pasti akan diberikan asalkan memenuhi syarat tanpa mempedulikan apakah permintaan anda baik atau buruk,tetapi "Dalem" akan selalu memperingatkan anda bahwa anda harus siap menanggung akibat dari permohonan anda!!

"Dalem" begitu murah hati,maha pengampun..
 
Kemarin di hari Purnama tanggal 17 Februari 2011, Ida Sesuhunan menurunkan beberapa wahyu. Ada wahyu yg berupa jawaban yg diberikan terhadap pertanyaan dari umat,dan ada yg langsung diwahyukan tanpa ditanyakan sebelumnya.

1. Apa perbedaan antara Ong dengan Om?

Saya sudah bertanya kpd Guru saya dan Ida Sesuhunan pun sudah memberikan jawaban, sesungguhnya Ong dan Om itu sama saja.

Sa,Ba,Ta,A,I,Na,Ma,Si,Wa,Ya itu sama saja dengan Sang,Bang,Tang,Ang,Ing,Nang,Mang,Sing,Wang,Yang. Yang mana pun boleh digunakan karena maknanya sama.

Menurut piteket Ida Sesuhunan, penggunaan konsonan -ng pd aksara suci itu hanya semata-mata sebagai ciri/simbol bahwa kita menganut agama Hindu Bali. Agama Hindu India tidak menggunakan konsonan -ng karena memang tidak ada "tami sinami" yg diberikan oleh leluhur mereka.

2. Menunda Sembahyang adalah Kesalahan

Yg saya sampaikan adl wahyu Ida Sesuhunan ttg "menunda sembahyang". Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, tolong dibedakan antara berdoa dengan sembahyang. Berdoa dimana pun bisa,di tempat tidur pun bisa. Sedangkan sembahyang adalah ibadah yg dilakukan di tempat suci (ada Linggihan Ida Bhatara) dengan ritual khusus(misalnya Panca Sembah) dan ada aturan2 yg harus dipatuhi.

Apakah "menunda sembahyang" itu salah? YA !
Menunda sembahyang adalah perbuatan yg salah. Menurut piteket Ida Sesuhunan,umat Hindu paling lacur/nista adalah sembahyang 1x dalam 6 bulan (210 hari menurut penanggalan Saka). Pujawali di sebuah Pura jatuh setiap 210 hari sekali, dalam rentang waktu yg sedemikian itu, umat Hindu sebenarnya sudah diberi waktu yg cukup banyak utk mempersiapkan diri. Tapi jika di hari H ternyata anda menunda utk menghadap Ida Sesuhunan, anda bersalah!!Jika lebih dari 210 hari anda tidak pernah sembahyang maka anda salah besar!

Bagaimana jika seandainya anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya, namun tepat di hari H (pujawali) ternyata anda tidak punya waktu untuk tangkil ke pura?
Sebenarnya anda bisa mengantisipasinya dengan tangkil setiap hari Purnama, Kajeng Kliwon,dan Tilem. Dalam rentang waktu 210 hari tsb ada beberapa Purnama,Kajeng Kliwon,dan Tilem. Jika anda benar2 sibuk, anda diperbolehkan hanya tangkil ketika hari Purnama. Yg penting jgn lewat dr 210 hari!

Bagaimana jika ternyata saya benar2 tidak punya waktu utk ke pura?
Anda bisa sembahyang di rumah jika anda nyungsung Tapakan Ida Bathara. Lalu bagaimana jika anda tidak nyungsung Tapakan Ida Bhatara? Ida Sesuhunan mewahyukan: "Cening damuh Titiang makesami, Merajan cening punika sampun kebaos jangkep,sampun kawentennyane Brahma,Wisnu,Siwa malingga malinggih ring Merajan cening." yg artinya "UmatKu, Merajanmu itu sebenarnya sudah lengkap, Sang Hyang Tri Murti (Brahma,Wisnu,Siwa) juga bersthana di Merajanmu."
Jadi walaupun anda tidak punya waktu ke pura dan di rumah anda tidak nyungsung Tapakan Ida Bhatara, anda bisa sembahyang di Merajan. Merajan itu bukan hanya tempat pemujaan Hyang Kawitan (Leluhur) tapi juga pemujaan kepada Brahma,Wisnu,Siwa. Jadi anda bisa memuja Hyang Widhi di Merajan anda.

Bagaimana jika anda tidak punya waktu untuk mempersiapkan banten ketika sembahyang? Minimal kita bisa menghaturkan canang, jgn sekali-kali sembahyang dengan tanpa mempersembahkan apapun. Ingat, canang adalah yg paling minimal!!


3. Apa yang dimaksud dengan "Ngiring Ida Sesuhunan"?

Ngiring Sesuhunan tidaklah harus ngelungsur panugrahan2 berupa mirah,sekar,tirta,keris pajenengan,dll. Ida Sesuhunan mapiteket: "Ring dija kawentennyane cening, kawentennyane Titiang drika,punika sane kebaos Ngiring."
Artinya:"Dimana pun engkau berada, di situ Aku(Sesuhunan) ada, itulah yg disebut Ngiring".
Lebih jelasnya seperti ini:
Ketika bertamu ke rumah semeton anda mengucapkan panganjali umat "Om Swastiastu", inilah yg disebut ngiring.
Dimana pun kita berada kita selalu ingat kepada Ida Sesuhunan dan ajaran2 Beliau sehingga kita selalu berhati-hati dalam berbuat dan berkata, inilah yg disebut ngiring.
Jika ada orang bertikai kemudian kita bisa mendamaikan mereka, inilah yg disebut ngiring.
Jika kita difitnah orang,kita bersabar, dan kita tidak membalas dendam dengan melakukan fitnah melainkan kita mengajak orang yg memfitnah kita utk "nimbang wirasa/berdialog", inilah yg disebut ngiring.
Hidup kita saling asah,asih,asuh salunglung sabayantaka dengan semeton yg lain, inilah yg disebut ngiring.
Dimana pun ada orang yg ngiring disana ada kedamaian,kerahayuan,kerahajengan. Dia selalu ingat kepada Ida Sesuhunan, dan Ida Sesuhunan pun selalu menyertai di setiap langkahnya.
Oleh tetua2 Bali zaman dulu orang ngiring ini disebut dengan "Ka-Hyangin".

Jika Sesuhunan Dalem memberikan panugrahan yg membuat kita menjadi kebal, kemudian kita sombong dan ajewera, orang melihat kita sedikit udah naik pitam trus gebukin orang itu sampai babak belur, ini tidak bisa disebut ngiring!!Ini namanya angkara murka!!

Jika anda termasuk orang yg ngiring, maka sudah pasti jika anda "berpulang",anda memperoleh kamanunggalan dengan Ida Sesuhunan (Moksa).
 
Jakaloco... kamu kan tinggal didaerah denpasar selatan.. tentu tahu dong masalah dalem sidhakarya, waktu ini pas pagerwesi yang lalu... ada upacara nuntun pererai ring taru di setra bantas, dan upacara proses pasupati prerai Ida Dalem Bali, yang di pimpin oleh Jro Mangku Dalem Bali, bagi informasi dong tetang itu .. apakah joko terlibat dalam upacara tersebut..
 
Jakaloco... kamu kan tinggal didaerah denpasar selatan.. tentu tahu dong masalah dalem sidhakarya, waktu ini pas pagerwesi yang lalu... ada upacara nuntun pererai ring taru di setra bantas, dan upacara proses pasupati prerai Ida Dalem Bali, yang di pimpin oleh Jro Mangku Dalem Bali, bagi informasi dong tetang itu .. apakah joko terlibat dalam upacara tersebut..

Saya tidak terlibat dalam acara itu,..saya kurang mengikuti karena sibuk dengan rutinitas sehari-hari. Saya hanya fokus di pura tempat saya ngiring.
 
Saya tidak terlibat dalam acara itu,..saya kurang mengikuti karena sibuk dengan rutinitas sehari-hari. Saya hanya fokus di pura tempat saya ngiring.

Mengapa anda fokus dipura tempat anda ngiring dan mengapa tidak sempatkan waktu untuk terlibat dalam prosesi upacara tersebut ? dan Opo rutinitas sehari-hari anda ?

terimakasih
 
Mengapa anda fokus dipura tempat anda ngiring dan mengapa tidak sempatkan waktu untuk terlibat dalam prosesi upacara tersebut ? dan Opo rutinitas sehari-hari anda ?

terimakasih

Rutinitas seperti manusia biasa..sebenarnya ingin ikut terlibat tapi waktu tidak memungkinkan, waktu yg tersisa saya persiapkan utk belajar di tempat saya ngiring. Tapi di pura manapun kita ngiring toh Ida Sang Hyang Widhi meraga siki (tunggal), yg penting sekarang kita melaksanakan hidup dengan lurus.
 
Rutinitas seperti manusia biasa..sebenarnya ingin ikut terlibat tapi waktu tidak memungkinkan, waktu yg tersisa saya persiapkan utk belajar di tempat saya ngiring. Tapi di pura manapun kita ngiring toh Ida Sang Hyang Widhi meraga siki (tunggal), yg penting sekarang kita melaksanakan hidup dengan lurus.

Maaf wawancaranya saya potong dulu ya !! Bicara tentang Dalem Bali ternyata di thread sebelah ada Abdi dari Dalem Bali mengunjungi indoforum ini dengan ID kebesaraannya Dalem_Bali bro, Mungkin Beliau Utusan dari Dalem Bali sendiri yang mendengar percakapan kita ini dengan kekuatan pendengaran jarak jauhnya yang menyebut-nyebut nama Beliau.., denger-denger sih Ilmu Kanuragannya tinggi buanget....Apakah Ki Jakaloco ingin berkenalan dengannya atau menunggu Beliau yang untuk memperkenalkan diri kepada anda ?
 
Ilmu Kanuragan?

Jadi ingat sama cerita bagaimana Maharesi Wiswamitra tdk bisa mencapai tingkatan tertinggi (Brahma Rishi) meskipun sudah bisa menciptakan khayangan yang sama megahnya dengan khayangan Dewa Indra. Dewa Brahma berkata bahwa Beliau (Maharesi Wiswamitra) bisa menjadi Brahma Rishi jika bersedia memohon berkat kepada Maharesi Wasista. Disini Egonya berontak, masak minta berkat ke Maharesi Wasista, tapi akhirnya Beliau berhasil menundukkan egonya dan bersedia memohon berkat.


Ego itu sangat-sangat sulit ditaklukan apalagi pada orang-orang yang memiliki kesidhian. Ego lawannya cinta kasih, orang yang egonya besar gak mungkin moksa.
 
wah mantab infonya bli jaka, boleh nanya info bli?bisakah leluhur qta mengutuk meskipin qta blm tau mslhnya n bgimana solusinya?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.