Saudara Jebling,
Kalau kita mau belajar kebenaran dari Alkitab, jangan dipotong-potong ayatnya dan selidiki juga ayat yang ada dibuku lain yang sesuai topiknya dengan ayat yang sedang kita pelajari, karena disitulah keistimewaan Alkitab, walaupun penulisnya terdiri dari orang-orang yg latar belakangnya berbeda dan hidup pada zaman yang berbeda namun isi tulisannya saling mendukung satu sama lain.
Dan tentu saja harus ada yg menguji, agar terbukti bahwa naskah2 tersebut adalah firman Allah, bukan?
Nah, siapakah yg menguji Alkitab?
Mulai dari Penjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, jelas-jelas semua ayat mengatakan bahwa hari yang dikuduskan Allah adalah Hari Sabtu (HARI TUHAN), kemudian anda meragukan sekian banyak ayat yang mendukung pernyataan itu hanya karena satu ayat yang kurang jelas bagi saudara (Kis 20:7), walaupun ayat itu sudah saya jelaskan, namun nampaknya saudara punya pengertian sendiri.
Sudah dijelaskan juga bahwa kita tidak terikat dengan peraturan hari sabat.
Na, cobalah jelaskan lagi (dihitung lagi), kapan memecah-mecah roti tersebut dilakukan (kis 20:7) dilakukan!
Cobalah kamu tanya kepada semua yg ada disini, apakah yg dimaksud dengan Ibadat Ekaristi!
JUstru kamulah yg punya pengertian sendiri karena tidak didukung pengertian yg sama dari Bapa Gereja awal! Justru kamu menyalahkan Bapa Gereja awal tersebut! Apa mungkin 16 abad lebih Gereja tersesat? Tiba2 muncul aliran advent yg sangat berbeda dan menyatakan dirinya sebagai yg benar?
Aneh!
(Ingat bahwa waktu Yesus melakukan perjamuan kudus dengan para muridnya dengan membasuh kaki, memakan roti dan anggur, dilakukan bukan pada hari Sabat maupun pada hari Minggu, jadi anda tidak bisa menjadikan acara yang dilakukan Paulus pada Kis 20:7 tersebut menjadi dasar perubahan Sabat ke Minggu)
Siapakah yg mengatakan bahwa perjamuan Kudus dilakukan hari Minggu?
Apalagi menjadi dasar perubahan dari hari sabat ke hari Tuhan?
Hari Sabat adalah hari ketujuh, hari terakhir!
Hari Minggu adalah hari kemenangan, hari keselamtan dan hari Tuhan!
Salah satu dasarnya adalah hari kebangkitan Kristus.
Perjamuan terakhir yg dilakukan Yesus bersama Para Murid adalah dasar dari Ibadat Ekaristi!
Dan dalam kisah 20:7 dilakukan pada hari Minggu bukan hari Sabat!
Janganlah suka menuduh yg bukan2!
Intinya, jangan kebenaran yang sudah jelas dan didukung oleh banyak pasal dikaburkan oleh satu ayat.
Kalau menurutmu itu mengaburkan, silakan buang saja!
Kalau ada yg kurang, tambahin saja!
Bukankah itu yg dahulu dilakukan oleh Martin Luther?
Maaf, bagi umat Katolik hal tersebut tidak mengaburkan apapun!
Coba lihat ayat dibawah ini bagaimana Paulus setia menguduskan hari Sabat;
Kisah 13:14 Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.
Kis 17:2 Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.
18:4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani
Kamu tahu tidak tradisi waktu itu?
Yg berhak mengajarkan Taurat di rumah ibadat pada hari sabat hanyalah para imam Yahudi?
Selain mereka, maka yg mengajarkan dianggap tidak menghormati hari sabat!
Tetapi Paulus mengajar di rumah ibadat itu, karena yakin tidak terikat oleh aturan hari sabat yahudi!
Tetapi saat beribadah dalam iman yg sama, mereka akan memecah-mecahkan roti khususnya di hari minggu!
Umat pilihan Allah dahulu adalah Bangsa Israel, dan sekarang setiap orang yang datang kepada Yesus adalah umat PilihanNya dan disebut sebagai Israel Rohani, dan sebagaimana Allah memberikan 10 Hukum Taurat yang salah satunya adalah hukum SABAT yang merupakan perhentian rohani kepada Umat pilihannya dulu yaitu Israel Jasmani, maka undangan Tuhan untuk memasuki hari Sabat itu masih berlaku untuk kita Israel Rohani. Lihat ayat dibawah ini (Dari Perjanjian Baru saudara)
SIlakan kalau kamu mau mengikuti tradisi orang Israel pada Perjanjian Lama!
Jangan paksa orang Katolik untuk mengikuti kamu!
Apalagi memaksakan kehendak kamu, yg sudah dipatahkan habis-habisan, yg kamu tulis di forum katolik!
Ibrani 4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah
Makanya jangan suka mencuplik satu ayat!
Bukankah saat itu musa sedang mengajarkan ketaatan kepada umat di Ibrani dengan memakai contoh Bangsa Yahudi dalam perjanjian Lama?
Bangsa Yahudi dalam PL akan salah kalau tidak menaati ketentuan hari sabat!
Bangsa Yahudi PL yg tidak taat tidak akan dapat masuk ke dalam hari perhentian Allah!
Ibr 3:7
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
Ibr 3:8
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
Ibr 3:9
di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
Ibr 3:10
Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
Ibr 3:11
sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Kemudian pertanyaan anda mengenai Kel 16:29 (Apakah Tuhan tidak menegor bangsa Israel yang masih keluar tenda untuk memungut manna pada hari Sabat itu?), saya sudah jelaskan konteks ayat tersebut seperti dibawah ini;
Jadi perintah yang anda sebutkan itu adalah perkataan Musa terhadap orang-orang Israel yang keras kepala yaitu orang-orang Israel yang masih keluar dari tenda mereka pada hari ketujuh untuk memungut roti manna (Kel 16:27 Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.), padahal sebelumnya sudah diinformasikan oleh Musa kepada mereka bahwa pada hari ketujuh Tuhan tidak akan menurunkan roti manna, jadi pada hari keenam mereka boleh mengambil dua kali lipat banyaknya dari hari biasanya untuk kebutuhan di hari ketujuh, namun tetap saja ada yang nakal.
Tuhan menegor mereka pada ayat 28:
Keluaran 16:28 Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?
Berdasarkan tegoran itulah Musa menegor bangsa Israel (Ayat 29).
Terima kasih,
Ayat yg kamu pakai di pernyatanmu sebelumnya, ibrani 4:9, memberi inspirasi bagi saya menjawab pertanyaanmu...
Ibr 4:9
Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
Ibr 4:10
Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
Bagaimana Bangsa Yahudi harus bersikap untuk menguduskan hari perhentian itu?
Berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.!
Maka bagi yg masih bekerja, mengumpulkan makanan, dsb di hari sabat maka mereka akan mendapat teguran dari Allah!
Musa mengatakan hal itu bukan sekedar karena kedunguan bangsa israel berharap manna di hari sabat yg tidak diturunkan oleh Allah (namanya juga ALlah sedang beristirahat... hehehe), tetapi lebih2 karena pada hari sabat orang yahudi tidak diperkenankan melakukan sesuatu kegiatan apapun!
ini ayat lain yg mendukung itu:
Kel 16:23
Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
Kel 20:10
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Kel 31:14
Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
Im 23:3
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.
Ul 5:14
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
dll
Masih banyak ayat yg mendukung pernyataan saya dan melemahkan pernyatan kamu!
Kembali ke Yesus dan Para MuridNya,
Apakah Yesus dan Para Muridnya berhenti melakukan pekerjaan pada hari pemberhentian? TIDAK!.... (Mau bukti?)
Jadi ayat itu sama sekali tidak mendukung pernyataan kamu!
Karena Yesus dan paramuridNya justru melakukan sesuatu yg bertentangan dengan Ibrani 4: 9-10 di atas!
Jelas?
Salam
Jebling