• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Yesus Adalah Pemelihara Hari Sabat Yang Setia

tyven

IndoForum Newbie D
No. Urut
59878
Sejak
24 Des 2008
Pesan
101
Nilai reaksi
0
Poin
16
Saya ingin membagikan satu kebenaran yang dipraktekkan oleh Yesus semasa hidupNya di dunia ini;

Lukas 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Jadi hingga ke Perjanjian Baru pun hukum mengenai pengudusan Sabat yang tertulis di Keluaran 20:8-11 tetap dijalankan oleh umat-umat Tuhan dan termasuk Yesus sendiri.

Keluaran:
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.


Dari kamus Meriam webster arti Sabat (sabbath) adalah hari Sabtu (dimulai pada Hari Jumat petang atau pada saat matahari terbenam)

1 a: the seventh day of the week observed from Friday evening to Saturday evening as a day of rest and worship by Jews and some Christians

Kemudian dari kamus besar bahasa Indonesia kita dapat arti "Sabtu" adalah;
"Sab·tu n hari ke-7 dl jangka waktu satu minggu"

Jadi jelaslah bahwa hari Sabat adalah hari Sabtu.

Rasul Paulus dan pengikut Yesus lainnya juga berbakti pada hari Sabat;

Kisah Para Rasul
13:42 Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.
13:43 Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.
13:44 Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.


Bahkan hingga di sorga dan di dunia baru, Yesaya juga mengatakan bahwa Sabat akan tetap sebagai hari Tuhan/hari perbaktian umatNya.

Yesaya.
66:22 Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap.
66:23 Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.

Sekarang pertanyaan bagi kita adalah Apakah kita mengaku sebagai umat Tuhan? Jika Ya, marilah kita menurut kepada hukumNya.


Terima kasih.
Tyven.
 
:D:D

Bagi yg mau menunaikan hari Sabat silahkan merayakan, saya ngga keberatan koq :)) :))

Sebagai orang Katolik saya sih hanya tau bahwa Hukum Taurat itu sudah di genapi oleh Yesus sehingga tradisi taurat sudah tidak berlaku lagi :D
 
:D:D

Bagi yg mau menunaikan hari Sabat silahkan merayakan, saya ngga keberatan koq :)) :))

Sebagai orang Katolik saya sih hanya tau bahwa Hukum Taurat itu sudah di genapi oleh Yesus sehingga tradisi taurat sudah tidak berlaku lagi :D

Apakah maksud digenapi = tidak berlaku lagi???

Digenapi tidak sama dengan tidak berlaku lagi, dah hukum Taurat sudah pernah kami sampaikan sebelumnya ada beberapa;

1. 10 Hukum Taurat.
2. Hukum Taurat Kurban dan Upacaranya (Melambangkan Yesus sebagai korban penebus dosa).
3. Hukum Taurat Kesehatan.

Yang saudara sebutkan digenapi adalah tradisi upacara kurban penebusan dosa yang dilakukan oleh Adam, Abraham dan bangsa Israel, dimana Yesus yang dilambangkan oleh binatang korban pada upacara korban tersebut sudah datang ke dunia dan dikorbankan di kayu salib sebagai penebus kita dari dosa-dosa.

Jika anda katakan 10 hukum Taurat tidak berlaku lagi, apakah artinya kita boleh membunuh, mencuri, berzinah dan berdusta, dll???? Tentu tidak bukan!!!

Jadi 10 hukum Taurat tersebut masih berlaku yaitu yang terdapat di keluaran 20:3-17 tanpa ada pengecualian.

Keluaran
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."


Salam,
Tyven.
 
Sabat = hari perhentian.
Hari perhentian kita adalah hari minggu. Salahkah?
 
:D:D

Bagi yg mau menunaikan hari Sabat silahkan merayakan, saya ngga keberatan koq :)) :))

Sebagai orang Katolik saya sih hanya tau bahwa Hukum Taurat itu sudah di genapi oleh Yesus sehingga tradisi taurat sudah tidak berlaku lagi :D

baru kali ini saya sangat setuju dengan dirimu.
hukum taurat udah digenapi..kita sekarang di bawah hukum grace.
huahaha.
 
@Katolik

baru kali ini saya sangat setuju dengan dirimu.
hukum taurat udah digenapi..kita sekarang di bawah hukum grace.
huahaha.

Masih juga Cuma bisa ngomong sepotong sepotong he he he he …….
Kalau memang ada masalah bahasa bisa di maklumi kalau cukup ber throlling saja :))

@tyven
Apakah maksud digenapi = tidak berlaku lagi???

Digenapi tidak sama dengan tidak berlaku lagi, dah hukum Taurat sudah pernah kami sampaikan sebelumnya ada beberapa;

1. 10 Hukum Taurat.
2. Hukum Taurat Kurban dan Upacaranya (Melambangkan Yesus sebagai korban penebus dosa).
3. Hukum Taurat Kesehatan.

Yang saudara sebutkan digenapi adalah tradisi upacara kurban penebusan dosa yang dilakukan oleh Adam, Abraham dan bangsa Israel, dimana Yesus yang dilambangkan oleh binatang korban pada upacara korban tersebut sudah datang ke dunia dan dikorbankan di kayu salib sebagai penebus kita dari dosa-dosa.

Jika anda katakan 10 hukum Taurat tidak berlaku lagi, apakah artinya kita boleh membunuh, mencuri, berzinah dan berdusta, dll???? Tentu tidak bukan!!!

Jadi 10 hukum Taurat tersebut masih berlaku yaitu yang terdapat di keluaran 20:3-17 tanpa ada pengecualian.

Keluaran
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."


Salam,
Tyven.

Bro kamu ini mau bicara hari Sabat atau mau bicara soal 10 hukum Taurat ?, terus terang saya jadi sedikit khawatir bahwa kamu tidak mengerti jawaban saya terutama tentang Tradisi Taurat dan pengenapan itu sendiri.

Bicara lah satu satu dulu sesuai topic yg kau buat, jangan loncat loncat, kalau kamu mau silahkan buka topic baru soal 10 hukum Taurat itu sendiri.

Bicara soal hari Sabat apa tujuan dan maksud dari hari Sabat itu ?, Untuk Allah ? Untuk umat Perjanjian Lama dan Untuk umat Perjanjian Baru ?
Bagaimana menurut kamu tentang hari Minggu yg lebih di jadikan hari yg penting dari pada hari Sabtu (Sabat) bagi orang Kristen ?

Ayo kita kupas habis habisan tentang hari Sabat ini, Katolik punya pembahasan panjang tentang hari Sabat ini, ayo mumpung anda sudah buka topic ini jawab pertanyaan saya.
 
@Katolik

@tyven

Bro kamu ini mau bicara hari Sabat atau mau bicara soal 10 hukum Taurat ?,

Ayo kita kupas habis habisan tentang hari Sabat ini, Katolik punya pembahasan panjang tentang hari Sabat ini, ayo mumpung anda sudah buka topic ini jawab pertanyaan saya.

Pengertian saya, PENGUDUSAN HARI SABTU (SABAT / HARI KETUJUH) adalah bagian dari 10 hukum taurat yang terdapat di Keluaran 20:3-17, yaitu pada hukum yang ke-4.

Jadi kalau kita berbicara mengenai Sabat, tentunya akan menyinggung 10 hukum Taurat.

Saya sudah sampaikan ayat-ayat dari Alkitab yang membuktikan bahwa Yesus dan jemaat gereja mula-mula ternyata tetap berbakti/menguduskan HARI SABTU (SABAT / HARI KETUJUH) sebagaimana yang sudah diperintahkan Tuhan melalui Musa di bukit Sinai.

Kenapa Gereja-Gereja kebanyakan sekarang mengabaikan hukum keempat (SABAT) dan mengatakan 10 Hukum Taurat tidak berlaku lagi, padahal hukum yang lainnya seperti hormatilah ayah ibumu, jangan membunuh, jangan mencuri dikatakan masih berlaku, apa bedanya hukum keempat dengan hukum lain?

Menanggapi pernyataan saudara Katolik, yang mengatakan bahwa kita sekarang dibawah hukum grace (kasih karunia???), apakah berarti setelah kita berada dibawah hukum grace, kemudian kita boleh melanggar 10 hukum Taurat??

Saya juga mau menginformasikan sedikit dari segi sejarah bagaimana perubahan hari Kudus SABTU (SABAT / HARI KETUJUH) diganti ke hari Minggu.

Kita ketahui bahwa pada zaman kekaisaran Romawi, orang-orang percaya dan rasul-rasul pengikut Kristus sering ditangkap dan dianiaya. Penganiayaan ini bermula pada zaman kaisar Nero, pada waktu Rasul Paulus mati syahid, berlangsung terus dengan semakin kejam. (Lihat juga Ibrani 10:32, Ibrani 11:36-38).

Sekarang permusuhan besar ini berusaha memenangkan dengan tipu daya licik apa yang tidak dimenangkan dengan kekerasan. Penganiayaan dihentikan, dan digantikan dengan daya tarik kekayaan duniawi yang berbahaya dan kehormatan duniawi. Para pemuja berhala telah di tuntun untuk menerima sebahagian iman Kristen, sementara mereka menolak kebenaran-kebenaran penting lainnya. Mereka mengaku menerima Yesus sebagai Anak Allah dan percaya kepada kematian dan kebangkitan-Nya. Tetapi mereka tidak punya pendirian mengenai dosa dan tidak merasa perlu bertobat atau perubahan hati. Oleh karena pihak mereka telah memberi konsesi, maka mereka mengusulkan agar orang-orang Kristen juga memberi konsesi agar supaya semuanya boleh bersatu dalam landasan iman dalam Kristus.

Kebanyakan orang Kristen pada akhirnya setuju menurunkan standar moral mereka, sehingga terbentuklah satu persekutuan antara Kekristenan dan kekafiran.

Salah satu budaya kekafiran romawi yang masuk ke gereja adalah Pengudusan hari Minggu (hari Pertama), dimana sebenarnya penyembahan pada hari minggu adalah penyembahan yang biasa dilakukan oleh budaya kekafiran romawi kepada dewa matahari mereka, dan untuk memperdaya sebagian umat-umat Tuhan dikaitkanlah hari Minggu tersebut kepada hari kebangkitan Yesus.

Padahal kita jelas mengetahui dari kisah hidup Yesus dan Jemaat mula-mula termasuk rasul Petrus, Paulus, dll tidak pernah menyatakan bahwa Kekudusan Hari SABTU (SABAT / HARI KETUJUH) di pindahkan ke hari Minggu (hari pertama).

Demikianlah penjelasan dari saya. Semoga bisa menerangi pikiran kita untuk tetap menguduskan HARI SABTU / SABAT / HARI KETUJUH sebagaimana Yesus, Rasul Petrus, Rasul Paulus dan jemaat mula-mula lakukan.

Salam,
Tyven.
 
Saya merayakan Sabat, yang berarti hari beristirahat, beristirahat dari kepentingan kita dan meluangkan hari Sabat untuk Tuhan, bukan Sabtunya. Salahkah?
 
Kalau kita lihat kejadian 2:2-3

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Dari ayat tersebut kita melihat bahwa hari Sabat itu bukanlah hari berdasarkan kemauan kita sendiri, tetapi adalah hari ketujuh dan hari ketujuh itu adalah hari Sabtu (dimulai dari jumat petang hingga sabtu petang = 24 jam), bukan hanya dari jam 8 pagi hingga jam 12 atau jam 1 siang, kemudian setelah itu boleh melakukan aktivitas duniawi kembali, melainkan selama 24 jam itu kita harus menguduskan hari Sabat itu dengan melakukan ibadah (ke gereja, melawat orang sakit, panti asuhan, dll).

Silahkan saudara berdoa dan memohon tuntunan Roh Kudus supaya diberikan pengertian yang lebih dalam, karena kami sadar bahwa penjelasan kami bisa saja kurang jelas bagi saudara, namun kalau ada yang ingin saudara tanyakan kami akan coba memberikan penjelasan sedapat mungkin.

Salam,
Tyven.
 
Katekismus Gereja Katolik

Hari Kebangkitan: Ciptaan Baru

2174 Yesus telah bangkit dari antara oang mati pada "hari pertama minggu itu" (Mat 28:1; Mrk 16:2; Luk 24:1; Yoh 20:1). Sebagai "hari pertama", hari kebangkitan Kristus mengingatkan kita akan penciptaan pertama. Sebagai "hari kedelapan" sesudah hari Sabat Bdk. Mrk 16:1; Mat 28:1, ia menunjuk kepada ciptaan baru yang datang dengan kebangkitan Kristus. Bagi warga Kristen, ia telah menjadi hari segala hari, pesta segala pesta, "hari Tuhan" [he kyriake hemera, dies dominica], "hari Minggu".
"Pada hari Minggu kami semua berkumpul, karena itulah hari pertama, padanya Allah telah menarik zat perdana dari kegelapan dan telah menciptakan dunia, dan karena Yesus Kristus. Penebus kita telah bangkit dari antara orang mati pada hari ini" (Yustinus, apol. 1,67).​

Hari Minggu - Penyempurnaan Hari Sabat

2175 Hari Minggu jelas berbeda dari hari Sabat, sebagai gantinya ia - dalam memenuhi perintah hari Sabat - dirayakan oleh orang Kristen setiap minggu pada hari sesudah hari Sabat. Dalam Paska Kristus, hari Minggu memenuhi arti rohani dari hari Sabat Yahudi dan memberitakan istirahat manusia abadi di dalam Allah. Tatanan hukum mempersiapkan misteri Kristus dan ritus-ritusnya menunjukkan lebih dahulu kehidupan Kristus Bdk. 1 Kor 10:11..
"Kalau mereka yang berjalan-jalan di dalam kebiasaan lama sampai kepada harapan baru dan tidak lagi menaati hari Sabat, tetapi hidup menurut hari Tuhan, pada hari mana kehidupan kita juga diberkati melalui Dia dan kematian-Nya... bagaimana kita dapat hidup tanpa Dia?" (Ignasius dari Antiokia, Magn. 9, 1).1166​
 
Shalom.......
Benar, pengurbanan Kristus telah menggenapi semua hukum taurat, sehingga hukum taurat bukan tolak ukur keselamatan lagi. Tetapi, jika anda memang ingin melaksanakan Taurat seutuhnya, ya silahkan saja. Tapi coba pikirkan bisakah anda melakukan kesemua hukum tersebut tanpa cacat? Selain itu anda juga memisah-misahkan taurat menjadi 3 bagian yang seakan-akan berdiri sendiri, tetapi sadarkah anda bahwa kesemuanaya itu satu bagian?
 
Shalom.......
Benar, pengurbanan Kristus telah menggenapi semua hukum taurat, sehingga hukum taurat bukan tolak ukur keselamatan lagi. Tetapi, jika anda memang ingin melaksanakan Taurat seutuhnya, ya silahkan saja. Tapi coba pikirkan bisakah anda melakukan kesemua hukum tersebut tanpa cacat? Selain itu anda juga memisah-misahkan taurat menjadi 3 bagian yang seakan-akan berdiri sendiri, tetapi sadarkah anda bahwa kesemuanaya itu satu bagian?

Pemenuhan bukan berarti menghilangkan Perjanjian Lama.
Kita tidak akan mengerti dengan benar Perjanjian Baru tanpa tahu Perjanjian Lama!

Kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

128 Sudah sejak zaman para Rasul dan juga dalam seluruh tradisi, kesatuan rencana ilahi dalam kedua Perjanjian itu dijelaskan oleh Gereja melalui tipologi. Penafsiran macam ini menemukan dalam karya Tuhan dalam Perjanjian Lama "Prabentuk" (tipologi) dari apa yang dilaksanakan Tuhan dalam kepenuhan waktu dalam pribadi Sabda-Nya yang menjadi manusia.

129 Jadi umat Kristen membaca Perjanjian Lama dalam terang Kristus yang telah wafat dan bangkit. Pembacaan tipologis ini menyingkapkan kekayaan Perjanjian Lama yang tidak terbatas. Tetapi tidak boleh dilupakan, bahwa Perjanjian Lama memiliki nilai wahyu tersendiri yang Tuhan kita sendiri telah nyatakan tentangnya. Selain itu Perjanjian Baru juga perlu dibaca dalam cahaya Perjanjian Lama. Katekese perdana Kristen selalu menggunakan Perjanjian Lama. Sesuai dengan sebuah semboyan lama Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama, sedangkan Perjanjian Lama tersingkap dalam Perjanjian Baru: "Novum in Vetere latet et in Novo Vetus patet" (Agustinus, Hept. 2,73).

130 Tipologi berarti adanya perkembangan rencana ilahi ke arah pemenuhannya, sampai akhirnya "Allah menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). Umpamanya panggilan para bapa bangsa dan keluaran dari Mesir tidak kehilangan nilai sendiri dalam rencana Allah, karena mereka juga merupakan tahap-tahap sementara di dalam rencana itu.


Tambahan lagi:

123 Umat Kristen menghormati Perjanjian Lama sebagai Sabda Allah yang benar. Gereja tetap menolak dengan tegas gagasan untuk menghilangkan Perjanjian Lama, karena Perjanjian Baru sudah menggantikannya [Markionisme].


Tentang hari sabat, hal itu sudah dijelaskan oleh Catholic!



Salam
Jebling
 
Terima kasih atas tanggapan dari saudara Catholic, dan juga keterangan dari saudara Jebling yang sudah menyatakan bahwa Perjanjian Lama juga merupakan sabda Allah yang benar sama halnya dengan Perjanjian Baru.

Menanggapi kutipan-kutipan dari saudara Catholic, saya melihat bahwa kutipan tersebut bukanlah dari Rasul yang pernah hidup sezaman dengan Yesus, yang saya tahu pasti bahwa pernyataan tersebut dibuat jauh setelah Yesus naik ke surga dan setelah Rasul Petrus, Paulus dan murid-murid Yesus lainnya mati.

Nampaknya zaman penulisan kutipan itu adalah ketika gereja sudah mulai mengadopsi budaya kekafiran romawi yang mengkultuskan hari Minggu sebagai hari penyembahan dewa matahari.

Saya hanya bisa menekankan kembali bahwa setelah Yesus bangkit dari kubur, Yesus sendiri tidak pernah memberikan pengajaran maupun teladan mengenai pengudusan hari Minggu (Pertama) sebagai gantinya pengudusan hari Sabtu (Ketujuh), demikian juga Rasul Petrus dan murid-murid Yesus lainnya yang masih tetap hidup dan menginjil setelah kenaikan Yesus ke surga, tidak pernah memberikan pengajaran mengenai pengudusan hari Minggu sebagai gantinya pengudusan hari Sabtu (Ketujuh).

Seandainya Yesus yang juga adalah pencipta alam semesta tersebut sudah memindahkan berkat/kekudusan hari Sabtu ke hari Minggu, pastilah Ia sudah mengatakanNya ke murid-muridNya setelah Ia bangkit dari kubur atau sebelum Ia naik ke surga.

Jadi saya lebih memilih percaya terhadap Alkitab yang tetap mengajarkan pengudusan Hari Sabtu / Sabat / Hari Ketujuh, mulai dari zaman Penciptaan (Perjanjian Lama) hingga ke zaman Yesus & Jemaat mula-mula (Perjanjian Baru).

Semoga Tuhan memberikan Roh Kudusnya bagi umat-umatNya di akhir zaman ini untuk mengenal kebenaran Tuhan yang seutuhnya.

Terima kasih.
Tyven.
 
Terima kasih atas tanggapan dari saudara Catholic, dan juga keterangan dari saudara Jebling yang sudah menyatakan bahwa Perjanjian Lama juga merupakan sabda Allah yang benar sama halnya dengan Perjanjian Baru.

Menanggapi kutipan-kutipan dari saudara Catholic, saya melihat bahwa kutipan tersebut bukanlah dari Rasul yang pernah hidup sezaman dengan Yesus, yang saya tahu pasti bahwa pernyataan tersebut dibuat jauh setelah Yesus naik ke surga dan setelah Rasul Petrus, Paulus dan murid-murid Yesus lainnya mati.
Kamu tahu, siapakah Ignatius dari Antiokia?

St. Ignatius dari Antiokia adalah murid langsung St. Yohanes Rasul dan Penginjil!
Dilahirkan pada tahun 50 AD (sehingga masih menjadi saksi hidup atas karya dan pewartaan para Rasul), dan menjadi Uskup Antiokia yg ke tiga!
Banyak tulisan2 berupa surat2 yg dituliskan St. Ignatius ini, antara lain surat kepada St. Polikarpus, yg kemudian menjadi salah satu pusaka Gereja.
St. Ignatius meninggal di Roma dengan jalan dijadikan pertunjukan melawan dua ekor singa!


Lihat Tyven!
Salah satu sumber iman Gereja yg hidup sezaman dengan Para Rasul!
Dan kamu sudah mengingkari ajaran salah satu murid St. Yohanes Rasul dan Penginjil!


Salam
Jebling
 
@tyven

Jadi saya lebih memilih percaya terhadap Alkitab yang tetap mengajarkan pengudusan Hari Sabtu / Sabat / Hari Ketujuh, mulai dari zaman Penciptaan (Perjanjian Lama) hingga ke zaman Yesus & Jemaat mula-mula (Perjanjian Baru).

Ketika Alkitab menjadi panutan anda harus tau dulu bahwa Alkitab itu memang benar2 Firman Tuhan, dari mana anda tau itu, darimana anda yakin itu ?
 
Tapi sayang sekali bahwa kutipan yang saudara berikan tidak sejalan dengan ajaran yang juga anda percayai yaitu yang terdapat di kitab saudara.

Karena Tuhan yang menuliskan sendiri 10 hukum Taurat itu (termasuk didalamnya mengenai Pengudusan Hari Sabat/Sabtu) tidak pernah merubah kekudusan Hari Sabat/Sabtu, dan itu bisa kita lihat dari kehidupan Yesus selama Dia di dunia ini.

Bukankah kita adalah pengikut Yesus Kristus, sehingga kita disebut Kristen, berarti kita harus lebih mempercayai teladan Yesus.

Salam,
Tyven.
 
Tapi sayang sekali bahwa kutipan yang saudara berikan tidak sejalan dengan ajaran yang juga anda percayai yaitu yang terdapat di kitab saudara.

Karena Tuhan yang menuliskan sendiri 10 hukum Taurat itu (termasuk didalamnya mengenai Pengudusan Hari Sabat/Sabtu) tidak pernah merubah kekudusan Hari Sabat/Sabtu, dan itu bisa kita lihat dari kehidupan Yesus selama Dia di dunia ini.

Bukankah kita adalah pengikut Yesus Kristus, sehingga kita disebut Kristen, berarti kita harus lebih mempercayai teladan Yesus.

Salam,
Tyven.

Yesus adalah orang Yahudi!
Dia menjalankan tradisi yahudi untuk menggenapi tradisi yahudi dan menggantikan dengan yg baru! (banyak contoh... silakan cari sendiri di Injil)
Juga tentang hari Sabat! (silakan cari sendiri perikopnya tentang Hari Sabat di Injil!)
Yesus sendiri menyatakan bahwa Yesus berkuasa atas hari Sabat!
Dan untuk itulah, tulisan Catholic di atas, menyatakan bahwa orang Kristen taat kepada dan menghargai Yesus yg berkuasa atas hari sabat.
Dengan menguduskan hari Tuhan.

Jadi:
Allah mengharuskan Bangsa Yahudi menghormati hari Sabat adalah benar!
Karena Allah yg sama menjelaskan lebih lanjut bahwa bukan manusia untuk hari sabat, tetapi hari sabat adalah untuk manusia, maka ketika Allah membiarkan para murid memetik gandum pada hari sabat (yg dalam tradisi Yahudi dilarang) adalah benar,
Ketika manusia, yg kepadanyalah hari sabat diperuntukkan, atas penghormatan dan ketaatan akan Allah yg sama memuji Allah pada "Hari Tuhan" karena pada hari itulah keselamatan terjadi, adalah benar!

Dan akhirnya, ketika Gereja atas otoritas mengajar yg didapat dari Allah sendiri, mengajarkan bahwa hari minggu adalah "hari Tuhan", dengan alasan seperti ditulis Catholic di atas, hal itu adalah benar

Kis 20:7:
Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.




Salam
Jebling
 
Scripture

Isaiah 1:13 - God begins to reveal His displeasure with the Sabbath.

Matt. 28:1; Mark 16:2,9; John 20:1,19- the Gospel writers purposely reveal Jesus' resurrection and appearances were on Sunday. This is because Sunday had now become the most important day in the life of the Church.

Acts 20:7 - this text shows the apostolic tradition of gathering together to celebrate the Eucharist on Sunday, the "first day of the week." Luke documents the principle worship was on Sunday because this was one of the departures from the Jewish form of worship.

1 Cor. 16:2 - Paul instructs the Corinthians to make contributions to the churches "on the first day of the week," which is Sunday. This is because the primary day of Christian worship is Sunday.

Col. 2:16-17 - Paul teaches that the Sabbath was only a shadow of what was fulfilled in Christ, and says "let no one pass judgment any more over a Sabbath."

2 Thess. 2:15 - we are to hold fast to apostolic tradition, whether it is oral or written. The 2,000 year-old tradition of the Church is that the apostles changed the Sabbath day of worship from Saturday to Sunday.

Heb. 4:8-9 - regarding the day of rest, if Joshua had given rest, God would not later speak of "another day," which is Sunday, the new Sabbath. Sunday is the first day of the week and the first day of the new creation brought about by our Lord's resurrection, which was on Sunday.

Heb. 7:12 - when there is a change in the priesthood, there is a change in the law as well. Because we have a new Priest and a new sacrifice, we also have a new day of worship, which is Sunday.

Rev 1:10
- John specifically points out that he witnesses the heavenly Eucharistic liturgy on Sunday, the Lord's day, the new day of rest in Christ.

Matt. 16:19; 18:18 - whatever the Church binds on earth is bound in heaven. Since the resurrection, Mass has been principally celebrated on Sunday.

to be continue...
 
Kalau kita lihat kejadian 2:2-3

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Dari ayat tersebut kita melihat bahwa hari Sabat itu bukanlah hari berdasarkan kemauan kita sendiri, tetapi adalah hari ketujuh dan hari ketujuh itu adalah hari Sabtu (dimulai dari jumat petang hingga sabtu petang = 24 jam), bukan hanya dari jam 8 pagi hingga jam 12 atau jam 1 siang, kemudian setelah itu boleh melakukan aktivitas duniawi kembali, melainkan selama 24 jam itu kita harus menguduskan hari Sabat itu dengan melakukan ibadah (ke gereja, melawat orang sakit, panti asuhan, dll).

Silahkan saudara berdoa dan memohon tuntunan Roh Kudus supaya diberikan pengertian yang lebih dalam, karena kami sadar bahwa penjelasan kami bisa saja kurang jelas bagi saudara, namun kalau ada yang ingin saudara tanyakan kami akan coba memberikan penjelasan sedapat mungkin.

Salam,
Tyven.
mohon dilanjutkan ... karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Teks asli (BHS HOT):
ויברך אלהים את־יום השׁביעי ויקדשׁ אתו כי בו שׁבת מכל־מלאכתו אשׁר־ברא אלהים לעשׂות׃
Translit:
VYBUrK 'aLHYM 'aTh-YVM HShBY'yY VYQDSh 'aThV KY BV ShBTh MKL-ML'aKThV 'aShUr- BUr'a 'aLHYM L'yShVTh.
KJV:
And God blessed the seventh day, and sanctified it: because that in it he had rested from all his work which God created and made.

Coba ayat yang lain:
Exo 20:8 Remember the sabbath day, to keep it holy.
Exo 20:9 Six days shalt thou labour, and do all thy work:
Exo 20:10 But the seventh day is the sabbath of the LORD thy God: in it thou shalt not do any work, thou, nor thy son, nor thy daughter, thy manservant, nor thy maidservant, nor thy cattle, nor thy stranger that is within thy gates:
Kita bekerja 6 hari dari hari Isnin hingga Jumat, hari ketujuh setelah 6 hari itu kita beribadah kepada Tuhan. Hari Minggu anda ngapain kalo anda beribadahnya hari Sabat? Kerja kagak? Atau mau precise, Sabat itu jam 6 malem hari sabtu, paginya anda kerja, setelah hari sabat yaitu Minggu jam 6 malem juga, jem segitu lw mulai kerja lg ato apa gt?

maap pake bahasa Melayu nyampur Betawi...

Tapi sayang sekali bahwa kutipan yang saudara berikan tidak sejalan dengan ajaran yang juga anda percayai yaitu yang terdapat di kitab saudara.

Karena Tuhan yang menuliskan sendiri 10 hukum Taurat itu (termasuk didalamnya mengenai Pengudusan Hari Sabat/Sabtu) tidak pernah merubah kekudusan Hari Sabat/Sabtu, dan itu bisa kita lihat dari kehidupan Yesus selama Dia di dunia ini.

Bukankah kita adalah pengikut Yesus Kristus, sehingga kita disebut Kristen, berarti kita harus lebih mempercayai teladan Yesus.

Salam,
Tyven.
Orang Katolik (St. Ignatius of Antioch) menulis buku katekismus, orang protestan (menurut gereja masing-masing, entah itu GKI, GKY, dll) menulis panduan katekisasi, semuanya berdasarkan Alkitab.
 
Orang Katolik (St. Ignatius of Antioch) menulis buku katekismus, orang protestan (menurut gereja masing-masing, entah itu GKI, GKY, dll) menulis panduan katekisasi, semuanya berdasarkan Alkitab.
St Ignatius dari Antiokia lahir tahun 50 AD
Menjadi saksi mata atas Para Rasul
Menjadi Uskup Antiokia yg ke 3.
Murid langsung dari St. Yohanes Rasul.

Dan saat itu belum ada yg namanya Alkitab seperti sekarang ini!
Pewartaan akan Injil lebih banyak atas dasar ajaran lesan, walaupun keempat Injil sudah selesai ditulis, tetapi belum dikanonkan!
Ada juga beredar teks2 lain yg akhirnya oleh Gereja disebut Injil Apokrip.
Pengkanonan Perjanjian Baru baru dimulai Abad 4 (367 AD) oleh Uskup Athanasious dan dilanjutkan oleh beberapa konsili!
Salah satu hal yg menentukan masuk tidaknya sebuah naskah Injil dalam kanon salah satunya diuji dengan Ajaran Para Rasul, yg diterima dari Yesus dan dilanjutkan kepada para pengganti dari para Rasul yg disebut suksesi Apostolik, baik lesan maupun tertulis!

Protestan muncul abad 16, dengan melepaskan diri Gereja Katolik dan tidak sesuai dengan ajaran Para Rasul yg sudah 16 abad dijaga oleh Suksesi Apostolik tersebut.


Saya merayakan Sabat, yang berarti hari beristirahat, beristirahat dari kepentingan kita dan meluangkan hari Sabat untuk Tuhan, bukan Sabtunya. Salahkah?.......

mohon dilanjutkan ... karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Bagi Gereja Katolik, hari Sabat sudah disempurnakan menjadi "hari Tuhan" yaitu satu hari setelah hari sabat yahudi!
(Alasan2 sudah dijawab oleh Catholic)

Tetapi bagi yg akan merayakan hari sabat yahudi juga silakan, dengan mengikuti aturan ini, antara lain:

Kel 16:29 Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorangpun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."

Kel 31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.

Kel 35:3 Janganlah kamu memasang api di manapun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

Im 16:31 Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

Itu baru sebagian.... selamat melaksanakan hari Sabat Yahudi!


Salam
Jebling
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.