Aliran Maitreya masih termasuk agama Buddha. Ajarannya sama saja. Bodhisatva Maitreya sekarang ada di surga Tusita. Ada 2 alasan orang ikut aliran Maitreya adalah:
1. Supaya bisa berjodoh dengan Bodhisatva Maitreya, dan terlahir di jaman dan tempat ketika Buddha Maitreya muncul di dunia. Bisa menjadi muridnya dan menjadi Arahat pada saat itu. Jika kita gagal berlatih dibawah bimbingan Buddha Goutama, maka kita akan menunggu Buddha Maitreya. Buddha Maitreya akan muncul di dunia pada saat permukaan bumi ibarat sebuah telapak tangan, alias tidak ada gunung yang terlalu tinggi dan tanah yang terlalu rendah, alias hampir datar. Perubahan geografi yang memakan waktu yang sangat lama hingga bisa seperti itu.
2. Bodhisatva sesungguhnya adalah calon Arahat yang memutuskan untuk tetap tinggal, membantu manusia, berlatih diri hingga saatnya nanti menjadi Samma Sambuddha. Dia punya banyak kerabat dan orang2 yang berjodoh dengannya. Kerabat2 inilah yang membantu Bodhisatwa Maitreya kelak ketika dia manjadi Samma Sambuddha. Sama seperti Ananda, Sariputra, Mongalana dan ribuan Arahat lainnya, orang inilah yang menyebarkan agama Buddha, membuat tripitaka, menjaga/mempertahankan dhamma, dll. Singkat kata bodhisatva tidak berjuang sendiri, melainkan dalam kelompok besar orang2 yang berdedikasi untuk menolong mahkluk hidup dari masa ke masa hingga menjadi Samma Sambuddha kelak.
Karena Buddha Goutama tidak ada, maka sekarang adalah masa aktif Bodhisatva Maitreya. Dia adalah pelindung dan pembimbing umat Buddha, beserta para Arahat2 jaman sang Buddha Goutama yang masih ada di alam surga/brahma. Tetapi seorang Bodhisatva itu lebih special, karena dia memang mendedikasikan dirinya untuk menolong mahkluk hidup, bukan sekedar menjadi Arahat dan berdiam diri. Hingga sekarang Bodhisatva Maitreya sangat aktif dan yang paling aktif dalam agama Buddha, karena dedikasinya sebagai Bodhisatva, bukan sekedar Arahat.
Bodhisatva itu bukan cuma sekedar calon Samma Sambuddha. Bodhisatva mengerti dharma, bisa memutuskan menjadi Buddha kapanpun dia mau, bisa langsung masuk nirwana tanpa memperdulikan orang lain. Tapi dia memutuskan untuk tinggal. dan hidup hingga jutaan-milyaran tahun ke depan. Kebanyakan menjadi manusia, kadang binatang, dewa, brahma, dll. Bukan cuma untuk melatih diri menjadi Samma Sambuddha, tetapi ada tujuan lain yang lebih utama, yaitu menyelamatkan mahkluk hidup sebanyak2nya. Arahat adalah Savaka Buddha, orang yang suci. Tetapi Bodhisatva menang pada cinta kasih dan kasih sayangnya. Karena cinta kasih dan kasih sayangnya dia mamutuskan untuk tinggal dan menunda menjadi Buddha. Selama periode ini hingga masa kemunculan Samma Sambuddha Maitreya, adalah masa baktinya Bodhisatva Maitreya terhadap dunia.
Seperti Buddha Goutama mengatakan bahwa Dia telah capek, ketika dekat2 masa parriibana-nya. Dia capek bukan karena 80 tahun menjadi seorang Samma Sambuddha, Dia capek karena menunda selama milyaran tahun menjadi Bodhisatva. Menolong begitu banyak orang, mengumpulkan begitu banyak orang dan menyadarkan begitu banyak orang. Cinta kasih dan kasih sayangnya yang mendorongnya, bukan ambisi dan nafsunya. Seperti Buddha Goutama berkata bahwa sejak menjadi Bodhisatva sesungguhnya dia bisa menjadi Arahat, dia juga sudah bosan dan jenuh terhadap hal2 duniawi, tetapi cinta kasih dan kasih sayangnya memutuskan untuk tinggal. Mengingat begitu banyak mahkluk hidup hidup dalam penderitaan dan ketidaktauan.
Seperti yang dijelelaskan diatas bahwa tujuan utama Bodhisatva adalah menolong mahkluk hidup sebanyak2nya, menjadi Samma Sambuddha juga termasuk dari bagian itu (bukan tujuan utama). Jumlah orang yang memutuskan untuk tidak menjadi Arahat dan memilih menjadi Bodhisatva demi cinta kasih dan kasih sayangnya, bukan cuma 1, melainkan ada ribuan hingga puluhan ribu orang. Para Bodhisatva ini tanpa disadari hidup diantara kita dan sangat aktif dalam menolong orang ato kegiatan vihara. Tanpa kita sadari orang2 ini bisa saja guru agama kita di sekolah ato vihara, teman sekolah kita, orang tua, saudara, binatang di dekat rumah kita, ato dewa di surga, dll.
Singkat kata Bodhisatva adalah orang yang berdiri di depan pintu nirwana. Ketika mau melangkah masuk, dia berhenti sambil merenungkan bahwa dibelakangnya masih banyak orang yang tidak mengetaui ato tidak mampu mencapai pintu ini. Ada orang tua saya, saudara2 saya, teman2 saya, orang2 yang berjasa terhadap saya, yang masih ada jauh dibelakang saya. Tidak rela ato tidak benar jika saya egois, masuk seorang diri dan bersenang2 sendiri. Jika saya sudah masuk, maka saya tidak bisa kembali lagi. Jadi saya putuskan untuk tidak masuk dulu. Saya akan pulang, mengajak, menyadarkan kerabat2 saya, orang2 yang berjasa terhadap saya, dan semua orang2 yang ada di jagat raya ini jika bisa agar bisa melewati pintu nirwana ini.
Jadi jika kita bertemu seorang Bodhisatva, maka dia sedang berada dalam misi pelayannanya terhadap dunia. Menjadi Samma Sambuddha, itu akhir masa pelayanannya karena setelah itu dia akan ber-parinibanna dan selesai masa pelayannannya. Jadi jika kita bertemu dengan orang yang aktif dalam menyebarkan agama Buddha, menyadarkan banyak orang, maka bisa jadi dia adalah salah seorang Bodhisatva. Buddha Goutama mengajarkan dharma dan kemudian berparinibanna. Setelah itu adalah masa kerjanya para Bodhisatva dalam memberluas dharma dan menyebrangkan banyak orang. Buddha Goutama juga melakukan hal ini ketika masa Buddha sebelum2nya, ketika dia menjadi Bodhisatva.
Buddha Goutama juga sangat aktif untuk bertemu dan mengajarkan dharma kepada para Bodhisatva ini. Karena misi yang diemban oleh para Bodhisatva ini sangat penting sekali. Buddha Goutama mendirikan Sangha para Bhikkhu, diatas Sangha ini ada 1 lagi Sangha yang lain, yaitu para Bodhisatva. Jika Sangha para Bhikkhu untuk mempertahankan dharma dan menyebarluaskan agama Buddha dari Buddha Goutama, maka misi para Bodhisatva jauh lebih luas lagi. Lebih mulia dan lebih universal. Sangha Boddisatva ini masih aktif walaupun agama Buddha sudah punah atau mengajarkan ulang dharma ini agar tidak punah. Ibarat sebuah organisasi besar yang menjaga alam semesta ini selama triliunan waktu hingga masa yang tak terhingga. Selalu aktif dan merekrut banyak Bodhisatva baru dalam setiap jamannya. Diantara tokoh2 yang terkenal adalah Buddha Amitabha yang mendirikan surga Sukhavati, Buddha Chi Kung yang mendiami alam neraka, Bodhisatva Kwang Im, Bodhisatva Maitreya, Dewa Sakha atau Kaisar Langit, Para Dewa Dewi lainnya, tokoh agama Buddha yang aktif di dunia manusia, dll.
Bodhisatva bukan sekedar calon Samma Sambuddha, tetapi adalah orang2 yang mendedikasikan dirinya untuk menyelamatkan mahkluk hidup sebanyak2nya. Dia adalah orang2 yang menjaga dunia ini agar tetap damai dan para mahkluknya hidup tentram, bermoral dan selalu berbuat kebajikan. Hingga masa bakti mereka selesai dan menjadi Samma Sambuddha kelak. Mereka lebih fokus pada masa pelayanannya selama milayaran tahun dibandingkan menjadi Samma Sambuddha kelak. Itulah mulianya seorang Bodhisatva. Katakanlah 90% untuk melayani dunia dan 10% untuk menjadi Samma Sambuddha.
Kurang lebih begitulah pemahaman saya. Mohon maklum jika ada kesalahannya. Mohon dikritik dan diluruskan jika ada yang salah. Jangan membiarkan yang salah untuk tetap salah selamanya.