• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tanyakan [ASK] seputar islam disini (discussion)

HI, apa benar allah itu ada? buktinya apa?

Buktinya adalah semesta alam ini. Terlalu aneh dan tanpa dasar apabila ada yang meyakini bahwa alam semesta ini terjadi secara kebetulan. Setiap yang diciptakan pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin manusia bisa menciptakan dirinya sendiri, begitu juga dengan lalat maupun tumbuh-tumbuhan. Penciptaan alam semesta ini terlalu sempurna untuk sebuah kejadian yang kebetulan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur: Artinya: Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? (Ath Thuur: 35)

Artinya: Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau merekakah yang berkuasa? (Ath Thuur: 35-37)

Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita ambil contoh sederhana, jika ada seseorang yang berkata kepada anda, ada sebuah istana yang di dalamnya terdapat kursi singgasana yang megah, permadani yang indah, perabotan-perabotan pokok yang dihiasi dengan perhiasan yang berkilauan beserta sebuah taman dengan air mancur di depan istana, kemudian orang tersebut mengatakan kepada anda bahwa istana tersebut tercipta dengan sendirinya secara kebetulan, tanpa pencipta, pasti anda tidak akan mempercayainya, dan mengganggap itu adalah perkataan dusta dan dungu. Sekarang saya tanyanya kepada anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!

Namun untuk melihat wajah Allah, manusia tidak akan dapat melihatnya di dunia ini karena Allah merupakan perkara yang ghaib.

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(al-baqarah: 3)

[14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.

....Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya[255]. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar. (al-'Imran:179)
[255]. Di antara rasul-rasul, Nabi Muhammad s.a.w. dipilih oleh Allah dengan memberi keistimewaan kepada beliau berupa pengetahuan untuk menanggapi isi hati manusia, sehingga beliau dapat menentukan siapa di antara mereka yang betul-betul beriman dan siapa pula yang munafik atau kafir.

Kesempatan untuk melihat wajah Allah hanya ada ketika kita sudah berada di akhirat, sesuai dengan firman-Nya
"Artinya : Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Mereka melihat RabbNya". [Al-Qiyamah : 22-23]

Masalah yang kedua adalah pernyataan anda dan jg sering menjadi pernyataan orang islam umumnya: "gimana pun juga logika makhluk tdk bs sama dengan logika Pencipta". Why? Bukankah Allah itu maha besar, maha kuat, maha mampu melakukan segalanya, ttp kenapa ia tidak dapat menjelaskan sesuatu agar logika manusia dapat menerima? Mohon jgn anda jawab: "Justru itu semakin membuktikan bahwa Allah itu adalah Maha dan manusia adalah hamba yg tak bisa apa2". Justru kalau saya jd tuhan, saya akan berusaha sekuatnya agar apa yang saya perintahkan dapat dimengerti oleh hamba2 saya, bukan malah membuat 'gap' agar konsistensi saya yang Maha semakin terlihat jelas.
Logika Allah yang tidak dapat dilogika oleh manusia yang bagaimana yang Anda maksud?? berikan contoh.

Jg ttg cerita Musa (maaf kalau cerita saya salah) di gunung Thur Sina. Ketika Musa meminta agar Allah menampakkan wujudnya, Allah berkat: "Wahai Musa sesungguhnya engkau tak akan dapat melihat wujudku". Untung saja musa tidak menjawab: "Ya Allah, bukankah selama ini engkau selalu berkata bahwa engkau adalah yang Maha segalanya, ttp knapa engkau tak mampu mewujudkan agar aku dapat melihatmu, knapa tak kau keluarkan saja kata: 'kun fa ya kun mu'? agar aku dapat melihatmu?".
Sudah jelas, manusia hanya dapat melihat Allah saat di akhirat kelak. Bukan di dunia. Penjelasan sudah saya jelaskan di atas.
Jika Allah tidak ingin menampakkan dirinya kepada nabi Musa as. itu karena Allah memang tidak menginginkannya. Bukankah hak Allah ini sudah kamu analogikan di postinganmu sendiri??
Dear Da_VivoS,

OK. Trim's. Masalah ttg 'kun fa ya kun' bisa saya terima, sebab menurut pendapat islam, Allah Maha pengatur semuanya, jd terserah dia mau lakukan apa saja, karena semua ini dia yg ciptakan. Dapat dianalogikan spt jika saya punya rumah, maka saya berhak 100% untuk mengelola rumah saya tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun.

Kemudian, dari ayat: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". Perhatikan kata2: "dan aku orang yang pertama-tama beriman", memangnya nabi sebelum musa tidak ada yang beriman?
Mengenai ayat tersebut, Ibnu 'Abbas dan Mujahid berkata: "maksudnya, dari kalangan bani Israil." (lihat kitab tafsir Ibnu Katsir)

Dear ONANERS,

tetap berbeda mas, percaya akan Allah berarti menyerahkan seluruh hidup kita kepadanya. Ini yg buat saya sangat susah, knapa saya harus menyerahkan seluruh hidup saya klo kerpercayaan (iman) saya belum bisa mencapai 100%.
Percuma saya sholat klo iman saya belum benar. Ingat rukun islam, yg no 1 bkn sholat ttp syahadat (penyaksian). Klo yg no 1 (syahadat) belum benar maka percuma anda jalankan yg no 2 (sholat).
Memang benar, kalau belum membaca syahadat dan mengimaninya secara benar, anda tidak wajib sholat. Karena anda bukan muslim. Hanya orang muslim yang diwajibkan mendirikan sholat.

Bukankah pernah orang2 kafir ditantang untuk membuat kitab yg dapat menandingi isi Al-Quran, kemudian tidak satupun yang mampu.

Saya akan mencoba tantangan ini, tp bukan untuk membuat sebuah kitab ataupun sebuah ayat, tp yg saya lakukan berikut adalah memperbaiki ayat dari al-quran.

Disebutkan dalam Q.S. Al-baqarah:22 "...dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit...", dapat saya koreksi menjadi: "...dan Dia menurunkan air (hujan) dari awan...".

Dari 2 perbandingan tsb, manakah yg lebih tepat nilainya? dari langit atau dari awan? dimanakah batasan langit? bukankah ilmu pasti mengajarkan air turun dari awan? berarti al-quran dan ilmu pasti adalah 2 hal yg bertentangan. kenapa al-quran memakai bahasa kiasan, kok bukannya memakai bahasa yg lebih tepat. Apa waktu jaman nabi belum dikenal perbendaharaan kata "awan", atau belum mengetahui bahwasannya air hujan itu turun dari gumpalan awan?

Padahal dijelaskan dalam Q.S Al-baqarah:2 "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa".

Kalau anda menanyai 2 org teman, "Hai teman, kalian td makan apa?", teman 1 menjawab: "Aku makan ayam", kemudian teman satu menjawab: "Aku makan hewan". Dari 2 jawaban ini, manakah yg menurut anda terasa sangat aneh?

Saya harap ayat berikut bisa membuat anda diam dan merenungkan kembali akan kebenaran ajaran Islam.

Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (an-nuur: 43)

Artinya: Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. (an-nuur:44)


Lagipula jika ingin membuat ayat utuk menandingi Al Qur'an, anda harus membuatnya dalam bahasa arab.
 
Buktinya adalah semesta alam ini. Terlalu aneh dan tanpa dasar apabila ada yang meyakini bahwa alam semesta ini terjadi secara kebetulan. Setiap yang diciptakan pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin manusia bisa menciptakan dirinya sendiri, begitu juga dengan lalat maupun tumbuh-tumbuhan. Penciptaan alam semesta ini terlalu sempurna untuk sebuah kejadian yang kebetulan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur: Artinya: Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? (Ath Thuur: 35)

Artinya: Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau merekakah yang berkuasa? (Ath Thuur: 35-37)

Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita ambil contoh sederhana, jika ada seseorang yang berkata kepada anda, ada sebuah istana yang di dalamnya terdapat kursi singgasana yang megah, permadani yang indah, perabotan-perabotan pokok yang dihiasi dengan perhiasan yang berkilauan beserta sebuah taman dengan air mancur di depan istana, kemudian orang tersebut mengatakan kepada anda bahwa istana tersebut tercipta dengan sendirinya secara kebetulan, tanpa pencipta, pasti anda tidak akan mempercayainya, dan mengganggap itu adalah perkataan dusta dan dungu. Sekarang saya tanyanya kepada anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!

Belum tentu Allah yg menciptakan, itu kan menurut anda, bisa aja Buto Ijo, Gatot Kaca, Budha, atau Yesus yg menciptakan. Memangnya anda pernah bertemu Allah, trus Allah bilang: "Aku yg menciptakan semua ini". Iya, itu kan di Al-quran, sudah berabad-abad lalu, tau apa anda sama masa silam. Wong hadist aja banyak yg palsu. Belum lagi ketambahan cerita Israiliyat. Apa anda bisa yakin klo hadits bukhari itu semuanya shahih? Sholat aja gerakannya bermacam-macam. :D

Namun untuk melihat wajah Allah, manusia tidak akan dapat melihatnya di dunia ini karena Allah merupakan perkara yang ghaib.

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(al-baqarah: 3)

[14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.

....Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya[255]. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar. (al-'Imran:179)
[255]. Di antara rasul-rasul, Nabi Muhammad s.a.w. dipilih oleh Allah dengan memberi keistimewaan kepada beliau berupa pengetahuan untuk menanggapi isi hati manusia, sehingga beliau dapat menentukan siapa di antara mereka yang betul-betul beriman dan siapa pula yang munafik atau kafir.

Apa ghaib? OK. Lihat Q.S.Luqman:34 "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Mengetahui apa yg ada di dalam rahim. Dokter jg bisa tuh, pake aja USG.

Mengenai ayat tersebut, Ibnu 'Abbas dan Mujahid berkata: "maksudnya, dari kalangan bani Israil." (lihat kitab tafsir Ibnu Katsir)

Itu kan menurut Ibnu 'Abbas dan Mujahid, di Islam kan panutannya cuma Muhammad. Jadi harus menurut penafsiran Muhammad dong. Klo ada 50 ahli tafsir berbeda tafsiran gmana?

Saya harap ayat berikut bisa membuat anda diam dan merenungkan kembali akan kebenaran ajaran Islam.

Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (an-nuur: 43)

Artinya: Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. (an-nuur:44)


Lagipula jika ingin membuat ayat utuk menandingi Al Qur'an, anda harus membuatnya dalam bahasa arab.

Kan sudah saya bilang, dalam Q.S.Al-baqarah:2, bahwa dalam Al-Quran tidak ada sedikitpun keraguan, itu artinya satu saja ayat yg salah, maka batal-lah kebenaran Al-Quran. Gitu bos.
 
tolol amat lu ya.................bego banget ya
malu jadi manusia kaya ente mas........tau ngga kaidah bahasa arab dulu dengan sekarang sama ato ngga...........ckkckckkc buodoooooooooooooooh
TOOOOOOOOOLOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOLLLLLLL DIKASIH MAKAN APA SAMA EMAK LU.........ampe bego amat lu.DAh gitu sok tau cuih...............
nih ane kasih tau bahasa arab sekarang itu sudah perpaduan dengan bahas persia...................BLOON emank lu nantang ngubah Al-qur'an ente dah bisa nahwu shorof..........LOL
Dah merasa jago.......bahasa Arab tha dah bisa asbabun nuzul tha dah bisa mustahul hadits tha, tau ngga syarat menjadi mufassir (penafsir Qur'an) itu masih ada 12 cabang ilmu lagi itu sampe tahap mufassiir.
Mau tau Tuhan mas.............gampang nah ente naik perahu aja abis itu ente nyebur aja ke laut........nah di otak lu yang dodol ente mau minta tolong sapa LOL.............
trus tanya aja ama ahli fisika yang nemuin teori bigbang LOL..........bahwa menagkui apabila benturan 2 bintang besar itu terlambat seperseibu second maka sistem tata surya tidak akan terbentuk LOL

nah 1 LOL kalo ngga tuhan mana bisa rahim oerempuan lahir beda2 LOL kalo ngga ada tuhan pasti semua akan sama LOL kaya barang yang ada di pabrik LOL tau ngga LOL ya itu kamu TOLOL
X(

Lowh...??? /hmm /hmm /hmm

Maaf...,

Sepertinya saya salah masuk...

Saya pikir ini forum Islam...

Kalau begitu, mari...

Permisi...
 
kan...............
kata2 kasar akan membuat orang g akan mengikuti nesihat kita................
nasehat kita g akan masuk ke dalam diri orang yang dinasehati...........
kalo bisa buat bondangeboys minta maaf dan bicara baik2 untuk mengingatkan...........

afwan kalo ane salah........
 
@milenko
pertanyaan yg kmrn saya tangguhkan uda cukup dijawab oleh anggayasha?
Belum tentu Allah yg menciptakan, itu kan menurut anda, bisa aja Buto Ijo, Gatot Kaca, Budha, atau Yesus yg menciptakan. Memangnya anda pernah bertemu Allah, trus Allah bilang: "Aku yg menciptakan semua ini". Iya, itu kan di Al-quran, sudah berabad-abad lalu, tau apa anda sama masa silam. Wong hadist aja banyak yg palsu. Belum lagi ketambahan cerita Israiliyat. Apa anda bisa yakin klo hadits bukhari itu semuanya shahih? Sholat aja gerakannya bermacam-macam. :D

hm.. masa silam. dengan "percaya" anda akan mengetahui apa yang ada di masa lampau, ditambah lagi dengan bukti2 tertulis.

Apa ghaib? OK. Lihat Q.S.Luqman:34 "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Mengetahui apa yg ada di dalam rahim. Dokter jg bisa tuh, pake aja USG.

nah dokter mengetahui isi rahim. itu artinya ilmu Allah dalam bidang kedokteran sudah dapat ditemukan manusia (semua yang ada di alam semesta milik Allah, trmsk ilmu). Lalu... lihatlah tantangan Allah di kalimat berikutnya, "tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati"
kalau Allah sudah mengatakan seperti itu, sampai kapanpun ilmu pengetahuan tidak akan mencapainya. Meskipun ada ilmu untuk mengukur nyawa benda. ilmu Falaq/ astronomi islam, (sudah hampir punah)

Kan sudah saya bilang, dalam Q.S.Al-baqarah:2, bahwa dalam Al-Quran tidak ada sedikitpun keraguan, itu artinya satu saja ayat yg salah, maka batal-lah kebenaran Al-Quran. Gitu bos.

keraguan dalam Al Quran hanya berlaku untuk orang yang mengingkari kebenaranNya yang sudah dibuktikan dengan banyak sekali bukti.

Al-Baqarah:002
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab [11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, [12]
11 Tuhan menamakan Al Qur`an dengan Al Kitab yang di sini berarti "yang ditulis", sebagai isyarat bahwa Al Qur`an diperintahkan untuk ditulis.
12 Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.

Al-An`aam:012
قُل لِّمَن مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُل لِلّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لاَ رَيْبَ فِيهِ الَّذِينَ خَسِرُواْ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi." Katakanlah: "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang [462]. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman [463].
462 Maksudnya: Allah telah berjanji sebagai kemurahan-Nya akan melimpahkan rahmat kepada mahluk-Nya
463 maksudnya: orang-orang yang tidak menggunakan akal-fikirannya, tidak mau beriman
 
@milenko
pertanyaan yg kmrn saya tangguhkan uda cukup dijawab oleh anggayasha?

hm.. masa silam. dengan "percaya" anda akan mengetahui apa yang ada di masa lampau, ditambah lagi dengan bukti2 tertulis.

Apa bukti tertulisnya? Jgn bilang jaman pra-sejarah ya.

nah dokter mengetahui isi rahim. itu artinya ilmu Allah dalam bidang kedokteran sudah dapat ditemukan manusia (semua yang ada di alam semesta milik Allah, trmsk ilmu). Lalu... lihatlah tantangan Allah di kalimat berikutnya, "tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati"
kalau Allah sudah mengatakan seperti itu, sampai kapanpun ilmu pengetahuan tidak akan mencapainya. Meskipun ada ilmu untuk mengukur nyawa benda. ilmu Falaq/ astronomi islam, (sudah hampir punah)

Mestinya Allah gak usah proklamirkan dong klo dia bisa tau apa isi rahim. Sama spt Allah jg gak pernah berfirman tentang pesawat terbang, toh nantinya manusia bisa terbang jg. Klo orang2 semasa nabi sih menafsirkan begini: "Ooo, menurut ayat ini kita tidak mungkin bisa melihat isi rahim, jd tak usah berusaha untuk bagaimana bisa melihat isi rahim", beda dgn orang barat (ilmuwan). Toh lampu2 dan pengeras suara di masjid2 anda kan berasal dari barat ya?

keraguan dalam Al Quran hanya berlaku untuk orang yang mengingkari kebenaranNya yang sudah dibuktikan dengan banyak sekali bukti.

Iya, tp mana buktinya? Buktikan klo Allah memang ada.
 
Belum tentu Allah yg menciptakan, itu kan menurut anda, bisa aja Buto Ijo, Gatot Kaca, Budha, atau Yesus yg menciptakan. Memangnya anda pernah bertemu Allah, trus Allah bilang: "Aku yg menciptakan semua ini". Iya, itu kan di Al-quran, sudah berabad-abad lalu, tau apa anda sama masa silam. Wong hadist aja banyak yg palsu. Belum lagi ketambahan cerita Israiliyat. Apa anda bisa yakin klo hadits bukhari itu semuanya shahih? Sholat aja gerakannya bermacam-macam. :D

Itu bukan menurut saya, itu menurut AL Qur'an, saya hanya mengimaninya saja. Karena saya beriman kepada Allah. Kalo saya tidak percaya dengan orang-orang ahli ibadah yang hidup dekat dengan zamannya Rasulullah, apa saya harus percaya sama anda??

Ok, kita permudah saja,
Apakah anda percaya kalau orang tua anda sekarang adalah orang tua kandung anda?? Apa buktinya?? tes DNA?? Apa anda percaya dengan dokter ahli yang melakukan tes DNA?? Tahu apa anda tentang ilmu DNA?? Jika anda percaya dengan seseorang yang ahli dibidangnya. Kenapa pula saya harus tidak percaya dengan seseorang yang memang ahli dibidangnya??
Tanya Kenapa??

Apa ghaib? OK. Lihat Q.S.Luqman:34 "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Mengetahui apa yg ada di dalam rahim. Dokter jg bisa tuh, pake aja USG.
Memang benar, hanya Allah yang tahu apa yang terjadi besok dan juga hal-hal ghoib.
Apakah USG selalu berhasil 100% dalam mengidentifikasi jenis kelamin bayi??

Itu kan menurut Ibnu 'Abbas dan Mujahid, di Islam kan panutannya cuma Muhammad. Jadi harus menurut penafsiran Muhammad dong. Klo ada 50 ahli tafsir berbeda tafsiran gmana?

Tafsiran yang dipilih tentu saja yang tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadits. Dan tafsiran Ibnu 'Abbas memenuhi kriteria tersebut.

Kan sudah saya bilang, dalam Q.S.Al-baqarah:2, bahwa dalam Al-Quran tidak ada sedikitpun keraguan, itu artinya satu saja ayat yg salah, maka batal-lah kebenaran Al-Quran. Gitu bos.

Yang mana ayat yang salah??
Anda kira awan itu berada di mana?? Bumi atau langit??

Berpikirlah sebelum berkata, jangan berpikir setelah berkata.
 
Itu bukan menurut saya, itu menurut AL Qur'an, saya hanya mengimaninya saja. Karena saya beriman kepada Allah. Kalo saya tidak percaya dengan orang-orang ahli ibadah yang hidup dekat dengan zamannya Rasulullah, apa saya harus percaya sama anda??

Ngapain anda harus percaya saya. Saya gak menuntut anda untuk mengimani saya.

Ok, kita permudah saja,
Apakah anda percaya kalau orang tua anda sekarang adalah orang tua kandung anda?? Apa buktinya?? tes DNA?? Apa anda percaya dengan dokter ahli yang melakukan tes DNA?? Tahu apa anda tentang ilmu DNA?? Jika anda percaya dengan seseorang yang ahli dibidangnya. Kenapa pula saya harus tidak percaya dengan seseorang yang memang ahli dibidangnya??
Tanya Kenapa??

Ya, saya percaya dgn DNA karena bisa dinalar dgn akal. Karena akal-lah satu2 alat untuk mengukur segala sesuatu yg ada di luar diri saya. Allah itu pingginnya saya beriman kepadanya, tp begitu giliran saya minta bukti klo dia ada, eh gak ada jawaban.

Memang benar, hanya Allah yang tahu apa yang terjadi besok dan juga hal-hal ghoib.
Apakah USG selalu berhasil 100% dalam mengidentifikasi jenis kelamin bayi??

Ok. Apakah janji Allah jg terlaksana? yg katanya akan menjaga Islam? Buktinya sekarang Islam pada kocar-kacir. butuh berapa abad lagi untuk pembuktiannya? Hadist aja banyak yg palsu. Knapa kalian malah cape2 'nyerang' injil yg katanya udah gak orisinil?

Tafsiran yang dipilih tentu saja yang tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadits. Dan tafsiran Ibnu 'Abbas memenuhi kriteria tersebut.

Lho2, klo ada 50 penafsir dan tafsirannya berbeda dan semuanya gak ada yg bertentangan dgn Al-Quran, gmana? Bukannya Muhammad adalah penyampai risalah, knapa masalah penafsiran saja belum kelar sampai skrg? mana janji Allah akan memelihara Islam? Kok Islam gak sistematis gitu ya?

Yang mana ayat yang salah??
Anda kira awan itu berada di mana?? Bumi atau langit??

Berpikirlah sebelum berkata, jangan berpikir setelah berkata.

Lha memangnya awan itu ada di langit? Bagian mana dari angkasa yg anda sebut langit? menurut saya langit cuma kiasan. Bukannya waktu muhammad mi'raj dia pernah ke langit 1, 2, s/d 7, klo awan ada di langit (anggap aja langit 1), berarti astronout hebat dong bisa sampai ke bulan, yg notabene bulan itu lebih jauh dari awan. Berarti astronout bisa dong ketemu malaikat atau nabi adam di langit pertama? Ato jgn2 langit yg di al-quran sama dengan lapisan atmosfer ya? klo gitu bukan nabi muhammad aja yg bisa mi'raj, astronout pun bisa!! Dan mungkin astronout bisa sampe ke langit 8, 9, 10 .... :D Tanya kenapa???? :D
 
Dear ONANERS,

tetap berbeda mas, percaya akan Allah berarti menyerahkan seluruh hidup kita kepadanya. Ini yg buat saya sangat susah, knapa saya harus menyerahkan seluruh hidup saya klo kerpercayaan (iman) saya belum bisa mencapai 100%.
Percuma saya sholat klo iman saya belum benar. Ingat rukun islam, yg no 1 bkn sholat ttp syahadat (penyaksian). Klo yg no 1 (syahadat) belum benar maka percuma anda jalankan yg no 2 (sholat).

Bukankah pernah orang2 kafir ditantang untuk membuat kitab yg dapat menandingi isi Al-Quran, kemudian tidak satupun yang mampu.

Saya akan mencoba tantangan ini, tp bukan untuk membuat sebuah kitab ataupun sebuah ayat, tp yg saya lakukan berikut adalah memperbaiki ayat dari al-quran.

Disebutkan dalam Q.S. Al-baqarah:22 "...dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit...", dapat saya koreksi menjadi: "...dan Dia menurunkan air (hujan) dari awan...".

Dari 2 perbandingan tsb, manakah yg lebih tepat nilainya? dari langit atau dari awan? dimanakah batasan langit? bukankah ilmu pasti mengajarkan air turun dari awan? berarti al-quran dan ilmu pasti adalah 2 hal yg bertentangan. kenapa al-quran memakai bahasa kiasan, kok bukannya memakai bahasa yg lebih tepat. Apa waktu jaman nabi belum dikenal perbendaharaan kata "awan", atau belum mengetahui bahwasannya air hujan itu turun dari gumpalan awan?

Padahal dijelaskan dalam Q.S Al-baqarah:2 "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa".

Kalau anda menanyai 2 org teman, "Hai teman, kalian td makan apa?", teman 1 menjawab: "Aku makan ayam", kemudian teman satu menjawab: "Aku makan hewan". Dari 2 jawaban ini, manakah yg menurut anda terasa sangat aneh?

betul...kalo pondasinya ngga kuat bangunannya rawan roboh(kata bang zainuddin mz syahadat = pondasi , sholat = tiang , puasa = tembok , zakat = pintu jendela , haji = perabot)
mengenal Allah pelan pelan saja...wong mengenal mertua saja ngga sekaligus..kog he..he...

terserah mau awan..mau langit mau angkasa sama aja....(kenapa ngga bilang mendung aja?? rasanya makin klop deh...)
saya juga bilang kalo sekarang lagi main komputer kog...(bukan nggeser mouse ato mencet keyboard)
 
terserah mau awan..mau langit mau angkasa sama aja....(kenapa ngga bilang mendung aja?? rasanya makin klop deh...)
saya juga bilang kalo sekarang lagi main komputer kog...(bukan nggeser mouse ato mencet keyboard)

Oke oke, terserah mau awan mau langit mau angkasa sama aja. Sama seperti semuanya yg ada didunia, semuanya sama saja, sama2 dibentuk oleh materi atau energi. Ha ha ya gak gitu lah onaners. Awan ya awan, langit ya langit, masak buaya ama komodo disamakan? Ternyata bahasa al-quran ambigu ya?
 
Ngapain anda harus percaya saya. Saya gak menuntut anda untuk mengimani saya.

Nah, jelaskan?? karena saya tidak mengimani anda, saya tidak perlu percaya kepada anda 100%. Dan jika saya mengimani Al Qur'an, jadi saya harus percaya 100% terhadap isi Al Qur'an. Kalau anda tidak percaya Al Qur'an, itu terserah anda. :D
Menurut Anda siapakan yang menciptakan alam semesta ini??

Ya, saya percaya dgn DNA karena bisa dinalar dgn akal. Karena akal-lah satu2 alat untuk mengukur segala sesuatu yg ada di luar diri saya. Allah itu pingginnya saya beriman kepadanya, tp begitu giliran saya minta bukti klo dia ada, eh gak ada jawaban..

Saya tidak tanya anda percaya DNA-nya atau tidak, tapi pernyataan dokter ahli tersebut tentang kebenaran DNA anda. Apa dasarnya anda percaya dengan pernyataan dokter tersebut?? (please, read carefully :) ).
Sebenarnya bukti-bukti akan kebesaran Allah itu sudah nyata bagi orang yang mau berpikir. :)

Ok. Apakah janji Allah jg terlaksana? yg katanya akan menjaga Islam? Buktinya sekarang Islam pada kocar-kacir. butuh berapa abad lagi untuk pembuktiannya? Hadist aja banyak yg palsu. Knapa kalian malah cape2 'nyerang' injil yg katanya udah gak orisinil?.

Menjaga Islam adalah menjaga kemurnian agamaNya dengan keaslian Al Qur'an dan Allah akan tetap menjaga kemurnian ajaran Islam hingga akhir zaman.
Sedangkan keadaan kaum Muslimin yang tercerai berai sudah dijelaskan oleh Rasulullah. Dan di akhir zaman nanti umat Islam akan kembali bersatu.
Anda mau bukti?? tunggu saja hingga tiba waktunya, itupun jika anda masih di alam dunia....:D
Hadits memang banyak yang palsu, namun hadits yang asli sudah pasti diketahui. Jadi untuk mengetahui suatu hadits palsu atau asli itu gampang sekali. Karena telah dibukukan. Berbeda dengan injil, isinya berbeda-beda tapi semua dikatakan asli. Aneh. :D

Lho2, klo ada 50 penafsir dan tafsirannya berbeda dan semuanya gak ada yg bertentangan dgn Al-Quran, gmana? Bukannya Muhammad adalah penyampai risalah, knapa masalah penafsiran saja belum kelar sampai skrg? mana janji Allah akan memelihara Islam? Kok Islam gak sistematis gitu ya?.

Tidak perlu heran.
Ya tentu saja diterima. Asalkan tidak saling kontradiksi. Berbeda bukan berarti bertentangan. Dan juga Ilmu tafsir itu tidak sesederhana dan sesimpel yang anda kira. Butuh ILMU!

Dasar apa yang anda gunakan untuk menunjang pernyataan anda bahwa masalah penafsiran Al Qur'an belum kelar sampai sekarang?? Apakah karena masih ada umat muslim yang menafsiri Al Qur'an dengan pemahamannya sendiri?? Kalau itu beda urusan. Setiap umat muslim berhak menafsirkan Al Qur'an sendiri-sendiri asalkan syaratnya, tidak bertentangan dengan Qur'an dan Sunnah. Sampai kiamat pun manusia boleh menafsirkan Al Qur'an asalnya orang tersebut kompatibel dibidang tafsir Al Qur'an.

Lha memangnya awan itu ada di langit? Bagian mana dari angkasa yg anda sebut langit? menurut saya langit cuma kiasan. Bukannya waktu muhammad mi'raj dia pernah ke langit 1, 2, s/d 7, klo awan ada di langit (anggap aja langit 1), berarti astronout hebat dong bisa sampai ke bulan, yg notabene bulan itu lebih jauh dari awan. Berarti astronout bisa dong ketemu malaikat atau nabi adam di langit pertama? Ato jgn2 langit yg di al-quran sama dengan lapisan atmosfer ya? klo gitu bukan nabi muhammad aja yg bisa mi'raj, astronout pun bisa!! Dan mungkin astronout bisa sampe ke langit 8, 9, 10 .... :D Tanya kenapa???? :D

Bung, yang namanya di bawah itu BUMI, yang namanya di atas itu ya tentu saja LANGIT. Menurut anda gedung-gedung tinggi di dunia itu dinamakan apa?? Gedung pencakar angkasa??

Kalau astronot bisa melewati awan memangnya kenapa?? saya naik ke Gunung Bromo aja udah berada di atas awan kok. Apa saya juga musti menjelaskan macam-macam awan beserta ketinggiannya??

Astronot bisa bertemu Nabi Adam?? anda kira Nabi Adam itu bukan manusia??
Dan jika Allah menghendaki, bisa saja astronot yang ke Bulan bisa melihat malaikat. Wallahu 'alam.

Langit yang dimaksudkan di Al Qur'an memang benar adalah lapisan atmosfir. Bukankah ini semakin membenarkan akan kebenaran Al Qur'an. Anda kira sejak dulu sudah ada yang mengetahui bahwa lapisan atmosfir itu ada tujuh? 7 lapisan atmosfir baru diketahui ketika teknologi sudah canggih padahal sejak dulu Al Qur'an sudah terlebih dahulu menyatakannya.

Semakin anda mempertanyakan kebenaran Al Qur'an semakin jelas dan nyata kebenaran itu.

Maaf, anda sekarang ini statusnya pelajar atau kuliah atau kerja?? apakah anda belum mendapatkan pelajaran mengenai lapisan atmosfir??

Lapisan terendah adalah troposfera, di sinilah awan itu berada,
Lapisan kedua adalah stratosfera,
Lapisan ketiga adalah ozonosfera
Lapisan keempat adalah mesosfera,
Lapisan kelima adalah termosfera,
Lapisan keenam adalah ionosfera,
Lapisan ketujuh adalah eksosfera.

Ada tujuh lapisan, tidak percaya?? Baca kembali buku IPA anda.
Kalau menurut anda ada langit kedelapan, tolong sebutkan beserta buktinya ya...:)

Lagipula saya sudah memberikan ayat yang menjelaskan mengenai hujan yang turun dari awan dipostingan saya di atas.
Masalahnya sekarang, pertanyaan anda telah saya jawab, sekarang
Apakah anda menerima kebenaran ayat tersebut?? jawab YA atau TIDAK. (cukup simple kan??)
 
Oke oke, terserah mau awan mau langit mau angkasa sama aja. Sama seperti semuanya yg ada didunia, semuanya sama saja, sama2 dibentuk oleh materi atau energi. Ha ha ya gak gitu lah onaners. Awan ya awan, langit ya langit, masak buaya ama komodo disamakan? Ternyata bahasa al-quran ambigu ya?

Mau tanya sebentar nih, langit itu bentuknya seperti apa ya??
Bisa jawab gak??
 
Nah, jelaskan?? karena saya tidak mengimani anda, saya tidak perlu percaya kepada anda 100%. Dan jika saya mengimani Al Qur'an, jadi saya harus percaya 100% terhadap isi Al Qur'an. Kalau anda tidak percaya Al Qur'an, itu terserah anda. :D
Menurut Anda siapakan yang menciptakan alam semesta ini??

Lha atas dasar apa anda percaya al-quran? Itu lho buku dari 200 tahun yg lalu? Jgn tanya balik ke saya ya. Cukup jawaban dari anda sendiri. OK

Menjaga Islam adalah menjaga kemurnian agamaNya dengan keaslian Al Qur'an dan Allah akan tetap menjaga kemurnian ajaran Islam hingga akhir zaman.
Sedangkan keadaan kaum Muslimin yang tercerai berai sudah dijelaskan oleh Rasulullah. Dan di akhir zaman nanti umat Islam akan kembali bersatu.
Anda mau bukti?? tunggu saja hingga tiba waktunya, itupun jika anda masih di alam dunia....:D

Dalam masalah ini saya kira argumen kita sama2 kuat. Soalnya kita sama2 belum bisa buktikan apakah nanti islam tetap bercerai berai atau mungkin malah kembali bersatu. Ok, masalah ini kita tunda dulu, gak tau sampe kpn. Siapa tahu besok umat islam sudah bersatu, dan kita be2 gak usah nunggu ajal. :D

Hadits memang banyak yang palsu, namun hadits yang asli sudah pasti diketahui. Jadi untuk mengetahui suatu hadits palsu atau asli itu gampang sekali. Karena telah dibukukan. Berbeda dengan injil, isinya berbeda-beda tapi semua dikatakan asli. Aneh. :D

Ok injil memang payah, tp apa anda bisa buktikan klo hadits masih orisinil? Buktikan!

Tidak perlu heran.
Ya tentu saja diterima. Asalkan tidak saling kontradiksi. Berbeda bukan berarti bertentangan. Dan juga Ilmu tafsir itu tidak sesederhana dan sesimpel yang anda kira. Butuh ILMU!

Jadi ingat teman saya yg membuang jauh2 al-quran-nya. Katanya: "Al-quran ini cuma buat para ahli tafsir, klo aku mau menafsirkan malah dibilang mbalelo, harus tau ilmunya, yg bisa2 umur ane habis buat mempelajari syarat untuk jadi mufassir".

Dasar apa yang anda gunakan untuk menunjang pernyataan anda bahwa masalah penafsiran Al Qur'an belum kelar sampai sekarang?? Apakah karena masih ada umat muslim yang menafsiri Al Qur'an dengan pemahamannya sendiri?? Kalau itu beda urusan. Setiap umat muslim berhak menafsirkan Al Qur'an sendiri-sendiri asalkan syaratnya, tidak bertentangan dengan Qur'an dan Sunnah. Sampai kiamat pun manusia boleh menafsirkan Al Qur'an asalnya orang tersebut kompatibel dibidang tafsir Al Qur'an.

Lho2, kalau al-quran sudah di-rampungkan penafsirannya oleh muhammad, pastinya skrg orang2 sdh tidak perlu lagi bersusah payah menafsirkan tho?
Jd menurut anda tafsiran al-quran itu terus berkembang ya? kok gerakan sholat gak berkembang2 ya, dari dulu itu2 aja.

Bung, yang namanya di bawah itu BUMI, yang namanya di atas itu ya tentu saja LANGIT. Menurut anda gedung-gedung tinggi di dunia itu dinamakan apa?? Gedung pencakar angkasa??

kan udah saya bilang, langit itu cuma kiasan. Klo bumi sih saya ngerti, tp klo langit, mana sih batasan langit? Lagian klo ada gedung pencakar langit, jgn dgn mudahnya dipahami bahwa: 'gedungnya punya cakar' gitu. Itu kan cuma kata-kata kiasan. Yg diajarin di sekolah itu tu... masak lupa sih... :D

Kalau astronot bisa melewati awan memangnya kenapa?? saya naik ke Gunung Bromo aja udah berada di atas awan kok. Apa saya juga musti menjelaskan macam-macam awan beserta ketinggiannya??
Astronot bisa bertemu Nabi Adam?? anda kira Nabi Adam itu bukan manusia??
Dan jika Allah menghendaki, bisa saja astronot yang ke Bulan bisa melihat malaikat. Wallahu 'alam.

:) isra mi'raj itu kan adalah mukjizat muhammad tho? mukjizat itu cuma diberikan kepada nabi tho? nabi itu orang pilihan tho? lha skrg klo ada astronout yg bisa ke angkasa, berarti mukjizat itu batal tho? kesimpulannya ada 2, bisa:

- "muhammad ternyata bkn nabi, krn astronout pun bisa melakukan mi'raj"

ato

- "muhammad adalah nabi dan astronout jg nabi karena mereka bisa melakukan mi'raj"

Langit yang dimaksudkan di Al Qur'an memang benar adalah lapisan atmosfir. Bukankah ini semakin membenarkan akan kebenaran Al Qur'an. Anda kira sejak dulu sudah ada yang mengetahui bahwa lapisan atmosfir itu ada tujuh? 7 lapisan atmosfir baru diketahui ketika teknologi sudah canggih padahal sejak dulu Al Qur'an sudah terlebih dahulu menyatakannya.

Semakin anda mempertanyakan kebenaran Al Qur'an semakin jelas dan nyata kebenaran itu.

Maaf, anda sekarang ini statusnya pelajar atau kuliah atau kerja?? apakah anda belum mendapatkan pelajaran mengenai lapisan atmosfir??

Lapisan terendah adalah troposfera, di sinilah awan itu berada,
Lapisan kedua adalah stratosfera,
Lapisan ketiga adalah ozonosfera
Lapisan keempat adalah mesosfera,
Lapisan kelima adalah termosfera,
Lapisan keenam adalah ionosfera,
Lapisan ketujuh adalah eksosfera.

Ada tujuh lapisan, tidak percaya?? Baca kembali buku IPA anda.
Kalau menurut anda ada langit kedelapan, tolong sebutkan beserta buktinya ya...:)

Aha, kena deh! klo lapisan atmosfer anda samakan dengan langit2 dalam mi'raj-nya muhammad, upss aneh banget. Lapisan atmosfer bumi itu gak sampe ke bulan lho, berarti langit ke-7 itu letaknya dibawah bulan kan, trus
hebat dong astronot sampe2 bisa melebihi langit ke-7. Kalah dong nabi adam. Nabi adam aja gak bisa ke langit 7. Tinggi bener derajatnya para astronout, sampe2 bisa melebihi langit ke-7. :D

Lagipula saya sudah memberikan ayat yang menjelaskan mengenai hujan yang turun dari awan dipostingan saya di atas.
Masalahnya sekarang, pertanyaan anda telah saya jawab, sekarang
Apakah anda menerima kebenaran ayat tersebut?? jawab YA atau TIDAK. (cukup simple kan??)

Klo di satu ayat menerangkan bahwa hujan turun dari awan, tp di ayat lain menerangkan bahwa awan turun dari langit, itu namanya gak konsisten bos. Kaya anggota DPR aja. :D
 
Mau tanya sebentar nih, langit itu bentuknya seperti apa ya??
Bisa jawab gak??

Lha mana saya tau, yg nyebut kata 'langit' kan al-quran, dan al-quran itu kitab yg anda imani, mestinya anda dong yg terangkan ke saya apa itu langit. Klo saya sendiri kan udah bilang: Langit itu cuma kiasan. Yg saya permasalahkan kan itu, katanya al-quran itu menggunakan bahasa yg terang, kok malah pakai kata kiasan, emangnya dulu belum ada perbendaharaan kata 'awan'. :)
 
Sama spt Allah jg gak pernah berfirman tentang pesawat terbang, toh nantinya manusia bisa terbang jg.

Lha memangnya awan itu ada di langit? Bagian mana dari angkasa yg anda sebut langit? menurut saya langit cuma kiasan. Bukannya waktu muhammad mi'raj dia pernah ke langit 1, 2, s/d 7, klo awan ada di langit (anggap aja langit 1), berarti astronout hebat dong bisa sampai ke bulan, yg notabene bulan itu lebih jauh dari awan. Berarti astronout bisa dong ketemu malaikat atau nabi adam di langit pertama? Ato jgn2 langit yg di al-quran sama dengan lapisan atmosfer ya? klo gitu bukan nabi muhammad aja yg bisa mi'raj, astronout pun bisa!! Dan mungkin astronout bisa sampe ke langit 8, 9, 10 .... :D Tanya kenapa???? :D

Kan ada yang begini :

"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan." (QS 55:33);

"kecuali menembus bumi, karena manusia sehebat apapun tidak akan bisa : Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (QS 17:37)

:D
 
Kan ada yang begini :

"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan." (QS 55:33);

"kecuali menembus bumi, karena manusia sehebat apapun tidak akan bisa : Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (QS 17:37)

:D

Ok saya ngerti, tp yg saya permasalahkan adalah masalah awan dan langit. Kan udah saya tanya: "Dimana batasan langit?", "Knapa hujan turun dari langit?".

Tp jgn samakan langit ama atmosfer, ngayal jauh! Itu aja.
 

kk saya cuman mau menyarankan... pertanyaan kk terlalu banyak... sebaiknya jika kk ingin mengetahui tentang jawaban pertanyaan kk... kk bisa baca buku karya Dr. jeffrey lang judulnya aku "beriman maka aku ertanya", "aku menggugat maka aku makin beriman" atau buku lain karyanya... dari karyanya itu kk bisa mendapat jawaban2 pertanyaan kk...dia adalah seorang kristen kemudian menjadi atheis dan akhirnya memeluk Islam...dulunya dia ilmuan natematika AS yang tidak yakin akan keberadaan Tuhan....
dan kk juga bisa membaca buku2 harun yahya agar semakin yakin tentang keberadaan Allah dalam penciptaan alam semesta...dan di buku2 ini kk bisa mendapat jawaban yang akurat....

Buku Jeffrey Lang - Aku Beriman, maka Aku Bertanya

Hari ini buku pesanan saya yang berjudul "Aku Beriman, maka Aku Bertanya" yang dibuat oleh Jeffrey Lang, seorang guru besar Matematika di Universitas Kansas, Lawrence, Amerika Serikat sudah sampai di rumah dan sudah menghiasi rak koleksi buku saya. Ini buku menarik. Aslinya terdiri dari 1 buku, tetapi diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia mungkin terlalu tebal sehingga menjadi 2 buku dengan judul yang sama. Buku aslinya berjudul "Losing my Religion: A Call for Help (2004)".

Summary di belakang halaman buku tersebut :

"Jika ditanya mengapa Prof. Jeffrey Lang masuk Islam dua dasawarsa silam, jawabannya singkat saja : Al Quran. Bacalah Al Quran dengan terus bertanya, niscaya segala tanya akan terjawab. Itulah pengalaman tak terlupakan dari Prof. Lang, sebuah dialog ruhani yang menantang sekaligus menyejukkan. Berbagai gugatan dan kegelisahan akalnya terjawab secara meyakinkan dalam Al Quran.

Apa adanya, obyektif, dan tak mengelak dari kontroversi. Itulah gaya Prof. Lang menjawab pertanyaan. Menurutnya, pertanyaan rasional tidak akan merongrong iman. Justru untuk menggapai iman sejati, kita harus membebaskan diri dari tradisi dan memeriksa keyakinan-keyakinan kita secara rasional. Jawaban-jawaban Prof. Lang pun tak hanya logis dan tak terbantahkan, tapi juga menyegarkan iman lewat penuturan pengalaman-pengalaman spiritualnya.

Buku ini mengulas banyak pertanyaan yang dianggap tabu dilontarkan di masjid atau forum-forum keagamaan konservatif. Uniknya, banyak penanya di buku ini yang mengakiri pertanyaan mereka dengan kekhawatiran dianggap atheis atau subversif kepada Tuhan. Ini artinya, mereka bertanya karena masih beriman dan butuh alasan meyakinkan; karena mereka mengaktifkan akal dalam mengimani Allah."

Demikianlah, buku yang sangat layak untuk dibaca oleh kita semua. Agar diketahui, bahwa Prof. Jeffrey Lang adalah seorang atheis yang sangat rasional. Tingkat rasionalitasnya mengantarkan dia menjadi profesor Matematika yang ternama dan namanya disegani. Jadi, sempatkan Anda membaca buku ini untuk mengetahui bagaimana dia bisa menjadi seorang muslim.

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" Surat Fushshilat 41:53.

from:http://geeks.netindonesia.net/blogs...ffrey-lang-aku-beriman-maka-aku-bertanya.aspx

kalau mau lihat info buku karya Jeffrey Lang:
http://toko.serambi.co.id/modules.php?name=TBSShop&op=pengarang&aid=6
tentang harun yahya:
http://www.harunyahya.com/index.php (edisi bahasa inggris)
http://harunyahya.com/indo/index.php (edisi bahasa indonesia)
http://www.pesanharunyahya.com/
tentang para mualaf yang masuk islam karena pencarian mereka dan profil jeffrey Lang dan juga membuktikan kebenaran Islam:
http://www.welcome-back.org/profile/jeffrey_lang.shtml
http://www.welcome-back.org/ (edisi bahasa Inggris)
http://mualafmualaf.tripod.com/
mualaf.com/

info ini juga buat teman2 lainnya...

jika kk milenko ingin mendapat jawaban yang memuaskan kk.. kk juga harus mencari tahu hal2 tersebut diluar forum ini.... kalau memang kk benar2 ingin mengetahuinya... dan jika kk memang orang yang kritis...jika kk benar2 adalah orang yang ingin tahu ....bukan sekedar ingin menjatuhkan dan menjelekkan agama....maka sesungguhnya kk akan menggali sumber2 lebih banyak lagi....

saya ingin menjawab pertanyaan kk... tapi saya bukanlah seorang cendikiawan muslim atau seorang ahli yang mengetahui dengan detail...kita disini hanya seorang murid SMA atau kuliah yang sedang memperdalam ilmu kami... takutnya jika saya menjawab saya malah menyimpang atau tidak dapat memuaskan dahaga ilmu kk....maka jika kk ingin mendapat jawaban yang bisa memenuhi semua pertanyaan kk... maka tanyakanlah kepada yang ahlinya....seperti orang2 yang saya sebutkan diatas....
 
Lubang - lubang di langit



Ibrahim B. Sayed, seorang ahli fisika dan profesor obat-obatan nuklir dari Universitas Louisville, AS, mengungkapkan kekagumahnya atas kebenaran ayat-ayat Al-qur'an tentang fenomena-fenomena alam dari pandangan ilmu pengetahuan "Telah terbukti dalam sejarah, Islam tidak pernah berselisih dengan sains, dan Al-qur'an tidak berkontradiksi atau berlawanan dengan penemuan-penernuan salns modern. Sejalan dengan itu para pakar Barat memuji ilmuwan-ilmuwan Muslim yang telah menguasai Ilmu pengetahuan jauh lebih dulu dari mereka. Bahkan 1400 tahun sesudahnya, sains modern mulai menerangi kebenaran wahyu-wahyu Al-qur'an dan menguatkan keabsahannya." tutur Ibrahim B. Sayed selanjutnya.

Antara lain ia mengutip surah an-Nur: 43 yang isinya menceritakan bagaimana Tuhan mencucurkan hujan dari awan yang dltiupkan angln ke suatu tempat dan menjadl mendung yang klan pekat dan padat. "Tidakkah kaulihat Allah menggiring awan dan mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpang tindih. Maka kaulihat hujan pun turun dari celah-celahnya. Pada saat tersebut Allah menggambarkan proses terbentuknya awan dan hujan yang mengucur dari awan-awan itu. Fenomena ini sudah dikenal seluruh umat manusia dan bukan sesuatu yang luar biasa.

Akan tetapi, satu hal yang belum diketahui kebanyakan manusia adalah kelanjutan ayat tersebut yang bercerita tentang komet-komet salju, yang di situ dinamakan gunung-gunung dari baradin. Tetapi anehnya, bukan berasal dari awan, melainkan dari langit atau ruang angkasa. "Dan Allah menurunkan dari langit, gunung-gunung berisi butiran-butiran es yang dijatuhkan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya, dan dipalingkan dari siapa pun yang dikehendaki-Nya."Ayat-ayat senada dapat dijumpai pula pada surah al-Baqarah: 22 yang mengatakan bahwa A1lah menurunkan air dari langit dan bukan dari awan. Juga pada surah Ibrahim: 32 serta an-Nahl: 10 dan 65.

Masalahnya ialah, mengapa Allah menyatakan bahwa ia menurunkan air dari langit, bertentangan dengan pernyataan lainnya bahwa air itu turun dari awan? Bila tidak dipelajari secara cermat, penggal kedua ayat 43 surah an-Nur tersebut, yang menyatakan bahwa Allah menurunkan gunung-gunung berisi butiran-butiran es, akan membuat orang kafir lebih meremehkan dan memandang rendah firman-firman Tuhan. Sebab yang dimaksud dengan baradtn dalam ayat Itu, atau hati dalam bahasa Inggrisnya, adalah hujan beku atau batu es.

Ayat ini dengan jelas menerangkan bahwa Tuhan menurunkan gunung-gunung berisi bola-bola es atau komet-komet salju dari langit ke bumi. Sampai tahun 1986 fenomena tersebut belum diketahui manusia. Barulah pada tahun 1988 kebenaran ayat itu mendapat konfirmasi dari ilmu pengetahuan, atau dalam bahasa yang lebih tepat, ilmu pengetahuan baru menemukan kebenaran ilmiah yang sudah lama diungkapkan oleh Alquran. Dr. Louis Frank, seorang ahli fisika dari Universitas Iowa (boleh dicatat nomor teleponnya, 319/3351695), mempelajari data yang dikumpulkan oleh satelit Dynamic Explorer 1 sejak tahun 1981 hingga 1986.

Satelit tersebut merekam gambar-gambar ultraviolet, terutama untuk mempelajari lapisan udara yang mengitari bumi. Dari gambar-gambar ini Dr. Louis Frank menemukan lubang-lubang yang menembus atmosfer. Hingga saat itu belum ada yang bisa menerangkan, lubang-lubang apa itu sebenarnya. Ia memilah-milah sejumlah penjelasan dari berbagai pakar setelah menganalisisnya dengan tekun. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa lubang-lubang itu hanya mungkin terbuat oleh bola-bola es atau komet-komet salju yang datang dari ruang angkasa (langit).

Ia memperkirakan, tiap komet beratnya sekitar 100 ton, terbungkus oleh laplsan hidrokarbon berwarna hitam. Komet-komet itu berjatuhan ke bumi kurang-leblh 100 juta banyaknya tiap tahun, atau 19 butir tiap menit. Ukurannya kira-kira 30 kaki (20 meter). Menurut Dr. Clayen Yeates, ahli fisika pada Laboratorium Tenaga Dorong Jet dl Pasadena, komet-komet tersebut berkecepatan 10 km per detik sejajar dengan kecepatan bumi, dan berada 1000 km di atas bumi. Bola-bola batu atau komet-komet salju itu lalu berpencaran menjadi butiran-butiran kecil dan menguap dl atmosfer. Akhirnya uap ini akan berjatuhan sebagal hujan dan menyatu dengan sistem perputaran air di bumi.

Dalam perhitungan Dr. Louis Frank, tiap 10.000 tahun komet-komet itu dapat mengisi satu Inci dari seluruh persediaan air yang terdapat di bumi. Maka bumi ini terbentuk 4,9 biliun tahun yang lalu, dan kejadian tersebut sudah berlangsung sejak awal terbentuknya bumi, proses turunnya komet-komet itu memang dapat memenuhi kebutuhan air untuk mengisi semua lautan dan bungkahan-bungkahan salju dl kutub.

Dengan menggunakan teleskop yang dapat menangkap seisi ruang angkasa di Observatorium Kltt Peak, Arizona, Dr. Yeates meneropong ke langit dan melihat bola-bola es jtu berada pada jarak 150.000 km di atas bumi. Ia berhasil memotret bola-bola es atau komet-komet salju itu kian mendekati bumi. Seraya mendecak takjub la berkata kepada Prof . Ibrahini B. Sayed, "Sungguh mengherankan. Hasil-hasil penyelidikan ini sesuai betul dengan ramalan-ramalan Al-qur'an."

Pengalaman yang agak berbeda terjadi atas diri Prof. Dr. Germanus, seorang orientalis darj Hongarja. Selaku ahli ketimuran la telah mengenal Islam sejak lama, tetapi ia bukan Muslim. Ia menguasai bahasa-bahasa Timur, termasuk Arab dan Turki. Pada suatu hari, secara mengejutkan ia masuk masjid jami' di New Delhi, India. Di hadapan sejumlah umat Islam yang baru saja selesai mengerjakan salat Jumat ia bercerita:

"Segala pengetahuan yang terhimpun selama berabad-abad telah saya tekuni. Beribu-ribu halaman buku sains telah saya pelajari. Tetapi, jiwa saya bagaikan musafir yang selalu dahaga. Saya telah mendapat pengetahuan dl otak, namun hati saya mendambakan taman sejuk yang tidak saya peroleh dalam agama Nasrani. Tiba-tiba pada suatu malam saya bermimpi didatangi utusan Tuhan, Muhammad, yang sejarahnya telah saya ketahui dan peranginya saya kagumi. Dalam mimpi Itu Rasulullah yang tampak amat tampan dan menyebarkan bau wangi berkata kepada saya: Mengapa engkau cemas? Jalan lempang sudah terbentang di muka engkau. Engkau telah mengenal Islam. Apa sebabnya engkau tidak mau menempuh jalan yang lempang Itu?"

Esok harinya Germanus tanpa ragu-ragu lagl segera menganut agama Islam, dan namanya dllengkapi menjadi Prof. Dr. Abdul Kadir Germanus.

diambil dari:http://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/13/1/pustaka-206.html

mudah2an bisa menjawab
 
untuk Milenko, anda disini hanya ingin merusak ketenangan ummat islam dengan pertanyaan yang diputar2..

mulai dari postingan saya kebawah, jika masih diperdebatkan maka infract akan saya layangkan untuk anda (banned 3 hari)...

untuk perhatiannya saya ucapkan terima kasih


Wassalamualaikum
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.