• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Tantrayana] (cen fo zhong)/ by master LU SHENG YEN

siao yang

IndoForum Newbie D
No. Urut
25609
Sejak
12 Nov 2007
Pesan
82
Nilai reaksi
0
Poin
6
namo budhaya


perkenalkan saya siao yang ,tujuan saya membuka thread ini untuk komunikasi dengan teman2 sedharma tentang ajaran dari master lu sheng yen,saya seorang murid nya dan penganut aliran ini,dan apabila ada yang ingin bertanya tentang aliran kami ini, silakan bebas kok ;)
asal sopan :D
kalau ada yang sealiran dengan saya silakan ikut nimbrung di theard ini

namo budhaya
 
silakan di baca


Sutra Penyembuhan Penyakit Berat (Kanker) yang Dibabarkan Buddha

The Buddha Speaks the Cancer Healing Sutra

Arśapraśamanasūtra

佛說療痔病經

Foshuo Liaozhibingjing

Taisho Tripitaka 1325

Diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh YA. Yijing.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris dan Mandarin ke dalam bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera.

Thus have I heard. At one time the Buddha was in Bamboo-Grove Park in the city of Rajaghira. Accompanying Him were five hundred leading monks. Many of the monks are afflicted with malignancies. They were emaciated and suffering in pain and agony for days and nights. Venerable Ananda observed this situation and went to seek out the Buddha. After prostrating before the Buddha’s feet, Ananda stood up and spoke, “World-Honored One, many monks now residing in Rajaghira are afflicted with malignancies. They are emaciated and suffering in pain and agony all day and all night. World-Honored One, how can they be helped?

DEMIKIANLAH YANG TELAH KUDENGAR. Suatu ketika, sang Bhagavan sedang berdiam di Rajagraha, [yakni] di hutan bambu. Bersama dengan Beliau hadir pula 500 orang bhikshu utama. Pada saat itu, terdapat banyak bhikshu yang menderita penyakit berat. Tubuh mereka menjadi kurus, dibelenggu oleh penderitaan baik siang maupun malam. Yang Arya Ananda menyaksikan hal itu, maka pergilah ia pada Yang Dijunjungi Dunia, berlutut dan menyembah pada kedua kakinya, lalu berdiri serta mengajukan pertanyaan, "Yang Dijunjungi Dunia, di Rajagriha ini, ada banyak kumpulan makhluk yang tubuhnya menderita penyakit berat. Mereka dibelenggu oleh penderitaan baik siang maupun malam. Yang Dijunjungi Dunia, bagaimanakah cara menolong mereka?”

***

At that time, the Buddha spoke to Ananda, “Listen to this Cancer-Healing Sutra. Read it, memorize it, recite it and propagate it far and wide. There will be a healing of cancers, including those caused by wind, heat, and yin elements, combinations of these three elements, and healing of cancers found in blood, abdomen, nose, teeth, tongue, eyes, ears, head, limbs, spine, rectum, and joints. All these cancers will dry up, fall off, and be eradicated. Healing will occur undoubtedly. Thus, read and uphold this spiritual mantra. This is the mantra:

Sang Buddha memberitahu Ananda, “[Wahai Ananda], dengarkanlah Sutra Penyembuhan Penyakit Berat ini. Bacalah, lafalkan, terimalah, dan hafalkan [dalam] ingatanmu. Sebarkanlah seluas mungkin. Sutra ini dapat menjadi penyembuh bagi berbagai penyakit berat (kanker), termasuk yang disebabkan oleh angin, panas, serta unsur-unsur yin, [atau] akibat gabungan antara ketiga jenis unsur ini. Begitu pula, ia dapat menjadi penyembuh bagi penyakit berat yang menyerang darah, rongga perut, hidung, gigi, lidah, mata, telinga, kepala, anggota-anggota tubuh, tulang belakang, anus, dan persendian. Semuanya dapat disembuhkan dan dilenyapkan. Kesembuhan tanpa diragukan lagi akan terjadi. Oleh karenanya, lafalkan dan hafalkan dharani yang berbunyi sebagai berikut:

***

Da-Zhi-ta, E-lan-di, E-lan-mi, Shi-li-bei, Shi-li-Shi-li, Mo-jie-shi-Zhi, San-po-ba-dou, Suo-ha.

Dalam bahasa Sansekerta:

Tadyathā, om sarva grathita me ś胝r胝 ś胝r胝 mā kas胝t胝i sam纡-bhavatu svāhā

***

Ananda, north from here is a huge snowy mountain where the great Brahman tree known as Hard-to-Conquer grows. The tree has three kinds of flowers. The first is New Growth, the second Maturity, and the third Dry and Withered. Like the flowers that dry and wither, and fall off, so too will be the fate of cancers suffered by our monks. There will be no more bleeding and no more pus formation. Pain will be uprooted, and the cancer will dry up.
Furthermore, those who frequently chant this sutra will gain the knowledge of recollecting their past seven lives. Such is the accomplishment of the mantra, svaha. This is another mantra:

Ananda, di sebelah utara tempat ini, terdapat sebuah gunung bersalju yang tinggi, tempat tumbuhnya pohon Brahma besar bernama Susah Ditaklukkan, yang memiliki tiga jenis bunga; yang pertama bernama “Tumbuh Pertama,” kedua bernama “Kematangan”; sedangkan yang ketiga disebut “Mengering dan layu.” Tidak berbeda dengan bunga tersebut yang mengering dan layu, demikian pulalah penyakit berat yang dialami oleh para bhikshu [yang kukasihi tersebut]. Mereka tidak akan mengalirkan darah dan nanah lagi. Penderitaan mereka akan dicabut hingga ke akar-akarnya dan penyakit beratnya akan sirna. Lebih jauh lagi, barangsiapa yang senantiasa melafalkan sutra ini akan sanggup mengingat tujuh kehidupan masa lampau mereka. Demikianlah jasa pahala melafalkan dharani ini. Kemudian masih terdapat satu dharani lagi, yang berbunyi sebagai berikut:

***

Da-zhi-ta, Zhan-mi-zhan-mi, She-zhan-ni, She-mo-ni, She-zhan-ni, So-ha.

Dalam bahasa Sansekerta:

Tadyathā, śame śame sa śame, śa manisā jad胝i svāhā

***

On hearing this dharma, Venerable Ananda and the entire assembly was extremely happy. They faithfully accepted and respectfully practised it.

Usailah sudah Sang Buddha membabarkan sutra ini, Yang Arya Ananda beserta seluruh hadirin, diliputi kegembiraan yang besar, [dan] dengan penuh keyakinan menerima serta melaksanakannya.

Teks Mandarin:

如 是 我 聞。一 時 薄 伽 梵。
RU SHI WO WEN YI SHI BO QIE FAN
在 王 舍 大 城 竹 林 園 中。與 大 苾 芻 眾
ZAI WANG SHE DA CHENG ZHU LIN YUAN ZHONG YU DA XIN CHU ZHONG
五 百 人 俱
WU BAI REN JU
時 有 眾 多 苾 芻 身 患 痔 病。
SHI YOU ZHONG DUO XIN CHU SHEN HUAN ZHI BING
形 體 羸 瘦 痛 苦 縈 纏。
XING TI YING SHOU TONG GU YING CHAN
於 日 夜 中 極 受 憂 惱。
YU RE YE ZHONG JI SHOU YOU NAO
時 具 壽 阿 難 陀 見 是 事 已 詣 世 尊 所。
SHI JU SHOU A NAN TUO JIAN SHI SHI YI YI SHI ZUN SUO
頂 禮 雙 足 在 一 面 立。白 佛 言 世 尊。
DING LI SHUANG ZU ZAI YI MIAN LI BAI FO YAN SHI ZUN
今 王 舍 城 多 有 苾 芻。
JIN WANG SHI CHENG DOU YOU XIN CHU

身 患 痔 病 形 體 羸 瘦 痛 苦 縈 纏。
SHEN HUAN ZHI BING XING TI YING SHOU TONG KU YING CHAN
於 日 夜 中 極 受 憂 惱。世 尊 此 諸 痔 病 云
YU RI YE ZHONG JI SHOU YOU NAO SHI ZUN CE ZHU BING KU YUN
何 救 療。
HE JIU LIAO
爾 時 佛 告 阿 難 陀 汝 可 聽 此 療 痔 病 經。
ER SHI FO GAO A NAN TUO RU KE TING CE LIAO ZHI BING JING
讀 誦 受 持繫心勿 忘。 亦於他 人 廣 為 宣 說。
DU SONG SHOU CHI JI XIN WU WANG YI YU TA REN GUANG WEI XUAN SHUO
此 諸 痔 病 悉 得 除 差。
CE ZHU BING KU XI DE CHU DAI
所 謂 風 痔 熱 痔 痔 三 合 痔。
SUO WEI FENG ZHI RE ZHI YIN ZHI SAN HE ZHI
血 痔 腹 中 痔鼻內 痔。齒痔 舌 痔眼 痔耳痔。
XIE ZHI FU ZHONG ZHI BI NEI ZHI CHI ZHI SHI ZHI YAN ZHI ER ZHI
頂 痔 手 足痔脊背 痔 屎 痔。
DING ZHI SHOU ZU ZHI JI BEI ZHI FEN MEN ZHI
遍 身 支 節 所 生 諸 痔。
BIAN SHEN ZHI JIE SUO SHENG ZHU ZHI
如 是痔 瘺 悉皆 乾 燥。墮 落 消 滅畢 差 無 疑。
RU SHI ZHI LOU XIE JIE GAN ZAO DUO LO XIAO MIE BI CUO WU YI
皆 應 誦 持如是 神 咒。即 說 咒 曰。
JIE YING SONG CHI RU SHI SHEN ZHOU JI SHUO ZHOU RI:
怛姪他 頞 闌 帝 頞 藍 謎 室 利 鞞 室里 室 里
DA ZHI TA E LAN DI E LAN MI SHI LI BEI SHI LI SHI LI
磨 羯 失 質 三 婆 跋 睹 莎 訶
MO JIE SHI ZHI SAN PO BA DU SUO HA
阿難 陀 於此 北 方 有 大 雪 山 王。
A NAN TUO YU CI BEI FANG YOU DA XUE SHAN WANG
中 有 大莎 羅 樹 名 曰 難 勝。有 三 種 華。
ZHONG YOU DA PO LUO SHU MING RI NAN SHENG YOU SAN ZHONG HUA
一 者初 生 二 者 圓 滿。
YI ZHE CHU SHENG ER ZHE YUAN MAN
三 者 乾枯。猶 如 彼 華 乾 燥 落 時。
SAN ZHE GAN KU YOU RU BI HUA GAN ZAO LUO SHI

我 諸 患 痔 病 亦 復 如 是。
WO ZHU XIN CHU SUO HUAN ZHI BING YI FU RU SHI
勿 復 血 出 亦 勿 膿 流。
WU FU XIE CHU YI WU NONG LIU
永 除 苦 痛 悉 皆 乾 燥。
YONG CHU KU TONG XI JIE PING FU JI LING GAN ZAO
又 復 若 常 誦 此 經 者。
YOU FU RUO CHANG SONG CI JING ZHE
得 宿住智 能 憶 過 去 七 生 之 事。
DE SU MING ZHU ZHI NENG YI GUO QU QI SHENG ZHI SHI
咒 法 成 就 莎 訶。又 說 咒 曰。
ZHOU FA CHENG JIU SUO HA YOU SHUO ZHOU RI:
怛 姪 他 占 米 占 米 捨 占 米 占沒
DA ZHI TA ZHAN MI ZHAN MI SHI ZHAN MI ZHAN MEI [SHE MO NI]
捨 占 泥 莎 訶
SHI ZHAN NI SUO HA
佛 說 是 經 已。時 具 壽 阿 難 陀 及 諸 大 眾。
FO SHUO SHI JING YI SHI JU SHOU A NAN TUO JI ZHU DA ZHONG
皆 大 歡 喜 信 受 奉 行。
JIE DA HUAN XI XIN SOU FENG XING
 
hi...siao yang...

pengen nanya neh ttg Master Lu..
terus terang saya juga tertarik dgn beliau..
cm sdkit ingin bertanya..bila berkenan :D
pertanyaannya...
apakah betul beliau ini seorang guru aliran Tantrayana?
 
siao yang, saya mau tanya ini, karena keraguan, semoga dapat di jelaskan ya:
1.
Sang Buddha memberitahu Ananda, “[Wahai Ananda], dengarkanlah Sutra Penyembuhan Penyakit Berat ini. Bacalah, lafalkan, terimalah, dan hafalkan [dalam] ingatanmu. Sebarkanlah seluas mungkin. Sutra ini dapat menjadi penyembuh bagi berbagai penyakit berat (kanker), termasuk yang disebabkan oleh angin, panas, serta unsur-unsur yin, [atau] akibat gabungan antara ketiga jenis unsur ini. Begitu pula, ia dapat menjadi penyembuh bagi penyakit berat yang menyerang darah, rongga perut, hidung, gigi, lidah, mata, telinga, kepala, anggota-anggota tubuh, tulang belakang, anus, dan persendian. Semuanya dapat disembuhkan dan dilenyapkan. Kesembuhan tanpa diragukan lagi akan terjadi. Oleh karenanya, lafalkan dan hafalkan dharani yang berbunyi sebagai berikut:

***

Da-Zhi-ta, E-lan-di, E-lan-mi, Shi-li-bei, Shi-li-Shi-li, Mo-jie-shi-Zhi, San-po-ba-dou, Suo-ha.
Apakah dengan hanya membaca mantra ini, seseorang akan terhindar dari penyakit, misalnya kanker, setahu saya dalam aliran tantrayana penyakit berat dapat diakibatkan oleh pembunuhan, dan jika begitu seseorang terkena penyakit kanker, tentulah karena karma, tetapi sutra yang kamu jelaskan pasti sembuh, apakah benar? sedangkan sang buddha sendiri jasmaninya bisa sakit, kalo cuman baca gini ga mungkin beliau bisa sakit.

2. saya pernah mendengar kabar bahwa di malaysa, lu sheng yen mengaku-ngakunya samma sambuddha, di depan publik lagi. Saya mendengar dari pembicaraan Para bikkhu, Bikkhu Thera dan Bikkhu Maha Thera, apakah benar?
 
benar itu tergantung anda

namo budhaya

1. master lu adalah benar guru aliran tantrayana,silsilah nya bisa dibaca di buku padmakumara

2.master lu tidak mengaku2 sebagai samma sang budha,tetapi dia adalah budha,ini hal yang berbeda

3. mengenai mantra ini bukannlah dari ciptaan master lu,bacalah dengan jelas,ini berasal dari sakyamuni budha,dan di kasi tau ke ananda,prinsipnya memang semua berasal dari karma,dan hukum karma itu bukan ciptaan siapa2 didunia ini,lantas apakah bila seseorang itu sakit kanker lalu membaca karma itu akan sembuh???? pertanyaanya adalah apabila ia membaca,dengan sepenuh hati,dengan penuh keyakinan,dan penuh hormat kepada para suciwan maka ia akan "sembuh" ( dalam hal ini apabila karmanya sudah matang baik yang buruk maupun yang karma baik,maka ia akan sembuh,dan sebaliknya apabila yang baik dan buruk berbarengan maka ada kemungkinan dia tetap meninggal lalu sebelum ia meninggal ia diberikan usia yang lebih panjang)
kita ambil contoh ibu suktadharmi yang baru saja meninggalkan kita,murid2nya pernah membuat reuni yang untuk bertemu dengan ibu suktadharmi,lalu ibu bercerita bahwa ia menderita kanker payudara stadium 4 (pada tahun 2000),dan dokter bilang usia nya tinggal 3-6bulan kedepan,tetapi apa yang terjadi............................, beliau meninggal baru 2bulan ini,kita lihat seseorang yang sudah divonis lalu bisa bertahan demikian lama dengan kondisi seperti itu...........padahal ia bilang sakitnya luar biasa,kalau sakit ia membaca mantera untuk melupakan rasa sakitnya ( tetapi saya tidak tau kalau ia membaca mantera ini atau tidak) dan selalu menjapa budha,ini yang terpenting menurutnya,dan ia tetap bisa menjalankan aktivitasnya sampai akhir hayatnya...... luar biasa

4. sang budha memang bisa sakit karena setiap mahluk hidup yang mempunyai nama dan rupa pasti akan menderita,termasuk sang budha,ini adalah proses kehidupan,siapa yang tidak pernah merasakan sakit baik itu jasmani maupun rohani

5.apabila ada ucapan saya yang sangat menyinggung orang saya minta maaf,saya bukan ingin mencari gara2 atau permusuhan,karena saya berpendapat memang terkadang agak keterlaluan,dan ini tidak ada hubungannya dengan ajaran master lu ini murni dari pandangan saya,dan master lu tidak pernah mengajarkan hal seperti yang saya ucapkan,itu saja,apabila ada yang ingin mengirim pesan pribadi yang mungkin cacimaki silakan saya akan jawab dengan memuaskan,dan jangan tersinggung >:D<


namo budhaya
 
sdr/sdri ozma : yah belaiu adalah seorang guru tantra, karna metode yang beliau ajarkan adalah tantra.

sdr/i hendri : karma perbuatan tetap lah karma perbuatan, dan dharani yang diberikan oleh sdr/i siao yang adalah kutipan dan terjemahan yang benar atau salah nya di teks tersebut tidak dapat kita ketahui. namun saya punya pemikirin seperti ini :

1. dalam konsep theravada ttg karma dikatakan bahwa ada karma yang dapat menekan dan menyelaraskan karma lain ( nama pali saya lupa ) nah kalo berdasarkan konsep ini maka dapat saya tarik kesimpulan ( ini menurut saya yah ) dengan kita melakukan sadhana ini bukankah berarti kita melakukan karma baik dan semakin sering kita melakukan karma baik atau pun meditasi ( dalam tantra Zhen Fo Zong ditekankan untuk melakukan Visualisasi ) maka akan semakin memupuk atau memperbesar kekuatan karma baik sehinga dapat menekan atau meyelaraskan karma buruk yang telah kita perbuat. tetapi seperti saya bilang ini hanya menekan dan menyelaraskan bukan menghilangkan loh. ibarat kita menuangkan sesendok garam di dalam 1 gelas air, 1 baskom air dan 1 bak air dimana kita mengibaratkan sesendok garam itu karma buruk lalu 1 gelas air, i baskom air dan 1 bak air itu karma baik, maka akan didapatkan kalo di dalam 1 gelas air maka efek asin sangat berasa sekali, dalam sebaskom air efeknya agak berkurang dan dalam 1 bak air mgkn tidak terlalu berasa lagi. nah seperti ni lah mgkn konsep ttg menekan dan menyelaraskan karma
 
hmm.. mungkin maksud master Lu sheng yen itu adalah.. buddha dalam artian sadar.. jangan langsung menghakimi.. karena kita selalu bilang.. saya dengar ato yang lainnya..
g sendiri pun tidak mengenal master Lu Sheng Yen tapi selama dia menjalankan Dhamma.. artinya kita semua merupakan murid dari guru kita.. yaitu Buddha gotama..
 
mgkn untuk lebih jelas bahwa dikatakan bahwa kita semua adalah buddha dan buddha tapi beliau adalah "buddha". nah binggung kan ?

ini memang agak dalam mgkn seperti yng sdr/i ario botax katakan.
 
jadi master Lu itu bnar2 dari aliran tantrayana ya?
boleh tau lineage tantraya beliau ini?

lalu mengenai status keBuddhaan master Lu ini..
bagaimana kita bisa mengetahui beliau adalah seseorang yg telah mencapai tingkat kesucian arahat ato blum?

sekian dlu...
Mohon maaf bila ada kata2 yg kurang berkenan..:)
 
namo budhaya

jadi benar sekali yang dikatakan oleh saudara padma,bahwa master lu itu seorang budha dalam "sadar" yang masi berwujud manusia dan masi mempunyai Nama dan rupa...........
seseorang mencapai kebudhan seperti di theard yang lain saya katakan bahwa yang dapat merasaka dirinya mencapai kebudhaan itu adalah dirinya sendiri......
seperti budha gautama mengatakan dirinya telah mencapai kesempurnaan dari dirinya sendiri dan bukan pengakuan oleh orang lain atau pun raja pada saat itu
ajaran tantrayana menitik beratkan bahwa seorang guru aliran tantrayana adalah seorang budha,karena untuk menjadi seorang guru tetapi apabila ia belum merasakan atau telah mencapai kebudhaan adalah hal yang tidak mungkin karena dalam tantrayana apabila kita berlindung (catur sarana) kepada guru yang belum mencapai kebudhaan itu tidak ada didalam aliran tantryana........
aliran tantrayana menitik beratkan bahwa anda harus yakin guru anda adalah budha,apabila guru anda yang anda masi ragu dan tidak yakin adalah budha maka anda sendiri pun akan ragu belajar dan berguru kepadanya......
baca cerita milarepa yang dia asalnya dari dukun ilmu hitam tetapi karena guru yang mengajarkan ilmu hitam itu tau kalau milarepa telah salah jalan dan sangat kejam dalam hal membalaskan dendam ibunya,maka ia akhirnya disuruh berguru kepada marpa,dan marpa belum mengajarkan ajaran apapun kepadanya,tetapi hanya menyuruhnya membangun menara yag sampai berkali2 setelah selesai tetapi diruntuhkan kembali dan dikembalikan asal tanah dan bangunan yang sudah jadi tersebut............
ini adalah cara marpa untuk menghapuskan karma buruknya karena ia membawa karma yang demikian berat maka dia bila ingin mempelajari tantrayana ia harus menerima siksaan dari gurunya, jadi itu upaya klausalia untuk mencapai kebhodian didalam tantrayana
sama seperti master Lu yang mengajarkan pentingnya menerima abiseka (inisiasi/ijin sadhana) terlebih dahulu untuk melaksanakan sadhana(melatih diri/puja bakti) secara tantrayana dan hal ini berlaku bagi semua aliran tantrayana

namo budhaya
 
jawaban yg sangat baik..:)

tapi saya masi penasaran dengan lineage dari master Lu ini..
kalo bole tau...:)
 
sdr/i Ozma : saya mau bertanya dulu apakah garis silsilah yang anda maksud itu dari segi aliran tibet atau dari silsilah Zhen Fo Zong sendiri.

ini 2 hal yang berbeda, karna master Lu setau saya ngak ada garis silsilah dari tantrayana tibet tetapi beliau pernah beberapa kali mendapatkan inisiasi dari beberapa aliran tantra tibet ( demikian yang saya tau )

kalo dalam Zhen Fo Zong maka beliau mempunyai silsilah
Maha Vairocana Buddha ---> Amitabha Buddha--->Padmakumara Putih--->Lu Sheng Yen.
 
namo budhaya

Ada sebagian besar umat Buddha yang mempunyai pandangan bahwa Buddhadharma tidak memerlukan silsilah. Oleh karena itu saya merasa perlu untuk memberikan sedikit informasi tentang silsilah yang juga ada didalam aliran kami :

Dalam semua aliran Buddhadharma yang sejati (mengenal paling dasar siapa budha sakyamuni dan ajaran2nya), baik itu Theravada, Mahayana, atau Tantrayana, semuanya mengenal apa yang disebut silsilah. Adapun yang dimaksud dengan silsilah adalah runtutan pewarisan Dharma otentik dari seorang guru (Pali: Achariya, Sanskrit Acharya) berkualifikasi. Jadi tujuan silsilah untuk menjamin bahwa Dharma yang diperoleh adalah sesuatu yang otentik/benar adanya sehingga merasakan manfaatnya dalam artian diijinkan melaksanakan tata cara sadhana secara tantrayana dan cara ini berlaku untuk semua aliran agama budha . Mungkin ada sebagian orang yang menyatakan bahwa dalam Theravada tidak ada silsilah. Tentu saja ini tidak benar. Apabila kita mempelajari Vinaya Pitaka (Pali), maka syarat penahbisan seorang bhikkhu adalah diperlukannya seorang uphajjaya (Sanskrit: Upadyaya) yang berfungsi untuk mengajarkan dan menerapkan aturan kebhikkhuan (pattimokkha) dan setelah itu ia harus mengucapkan ikrarnya di hadapan seorang Acharya/guru silsilahnya. Jadi tidak bisa sembarangan. Seorang Acharya yang otentik diperlukan kehadirannya. Jika dalam Theravada tidak perlu silsilah (dalam hal kehadiran seorang uphajjaya serta Achariya), pertanyaan: Mengapa seseorang tidak dapat mengundul dirinya dan menjadikan dirinya sendiri seorang bhikkhu?
Sekarang kita akan beralih pada Mahayana. Dalam Mahayana juga dikenal adanya silsilah, seperti dalam Ch'an. Kalau dalam Tantra jelas sekali dalam aliran Vajrayana apapun, silsilah sangat penting. Aliran Nyingma menurut silsilahnya hingga kepada Guru Padmasambhava. Aliran Kargyud merunut silsilahnya pada Marpa, Milarepa, dan lain sebagainya. Aliran Gelugpa merunut silsilahnya pada Atisha dan Tsongkapa.
Dengan demikian pandangan bahwa dalam Buddhadharma tidak ada silsilah terpatahkan sudah yang artinya bahwa seseorang yang ingin belajar budhadharma harus lah mempunyai silsilah (trisarana,dalam tantrayana catur sarana*. Semoga pandangan salah dan pandangan sekalian menjadi lebih luas dan bisa memerima alasan ini .

Dalam Buddhadharma untuk melakukan suatu sadhana juga diperlukan prasyarat-prasyarat tertentu, jadi tidak boleh sembarangan seperti mendapatkan ijin dari acharya ataupun para lhama. Seperti dalam Theravada, agar seseorang dapat ditahbiskan sebagai bhikkhu perlu pula persyaratan khusus, seperti tidak pernah melakukan empat Parajika, calon tidak boleh memiliki cacat tubuh yang parah, dan lain sebagainya (dapat dibaca di Vinaya). Karena itu tidak benar apabila dalam Buddhadharma kita dapat serampangan melakukan segalanya. Semuanya ada aturan serta kondisi-kondisi yang harus dipenuhi dan betul2 dipahami hakekatnya itu.

*catur sarana = berlindung kepada Guru
berlindung kepada buddha
berlindung kepada dharma
berlindung kepada sangha

kenapa didalam tantrayana harus berlindung kepada Guru baru kepada buddha ???

karena dalam tantrayana apabila sudah tidak menghormati dan berlindung kepada buddha mana mungkin mencapai kebuddhan,dan lagi tanpa Guru kita tidak bisa belajar budhadharma yang diajarkan pastilah lewat Guru,so pastilah Root master(Guru akar) pasti seorang buddha,seorang acharya berbeda dengan seorang root master,seorang acharya adalah wakil seorang guru kalau dalam hal ini kita katakan

Nb: silakan kalau ada pendapat
namo budhaya
 
hmm saya agak bingung juga ini.. sebenernya saya yg salah atau anda yg salah...
Yg Saya Tau Jika Seseorang Sudah Menjadi Buddha, Ia Tidak Akan Terlahir Kembali.. dalam arti Parrinibana

jadi tidak mungkin Lu Sheng Yen adalah Buddha Amithaba..
dan Buddha Amithaba sendiri juga masih ada di alam Dewa..
 
Kalo Karmapa Itu Dibagian mana ya?
terus masalah konflik tentang karmapa ke 17 ini gimana ya?
 
hehe

alow siao yang, gw juga mengikuti ajaran si cuen, dari pekalongan :D.

@all
di aliran ini kita ditekankan untuk mengembangkan citta kita, dengan membaca mantra,membaca paritta, bermeditasi ala ajaran Zen Fo Zhong, mengadakan upacara2 untuk menyelamatkan mahkluk2 hidup.

@siao yang
eh, kk Lu Sheng Yen reinkarnasi Buddha Amitabha??
Bukannya murid sang Buddha(gw lupa namanya)?? Aq pernah tanya2 sama temen2q yang ZFZ juga.

@LomX
Karmapa?? apa itu?? Hehe gw g ngikutin =]


Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua mahkluk berbahagia
 
lu sheng yeng pernah berkata jika beliau bukan manusia, tetapi samyaksambuddha, inilah yang menjadi keheranan bagi saya, apa ada temen-temen ada yang berpendapt lain dan bisa jelaskan kepada saya?

nah sekarang malah reinkarnasi dari buddha amitabha

jika ada yang bisa jelaskan dengan baik pasti dapat karma baik, karena hal ini bisa menyesatkan temen-temen...
 
temen-temen,

di tiongkok daratan dulu juga ada tantrayana (Mi Cong) saat dinasti Tang. Itu sebabnya disebut Tang Mi.
My point is: ngak ada yang aneh kalo eksoteris muncul di cina.

@Lom X
Karmapa adalah Kagyud. Itu sebabnya disebut kagyud karma.

Sekarang ada dua karmapa. Sesudah karmapa yang sebelumnya meninggal, ada 4 murid utama yang disebut keempat Regent. Keempat regent ini terbagi 2 kelompak (3:1) Masing-masing kelompok mengakui karmapanya masing-masing. Sehingga saat ini Rumtek monastery, the golden seat of karmapa menjadi kosong. Keributannya sangat besar, ada korban jiwa. Sampai saat ini masih dalam penjagaan militer.

*** Sulit untuk berharap orang sopan terhadap saya
bila saya tidak sopan terhadap sesama***

Salam,

Che Pei
 
@ hendri dan lomX : saya tidak pernah dimengatakan bahwa master lu adalah reinkarnasi dari amitabha buddha ( bisa baca di post yang atas )

saya hanya megatakan urutan silsilah bukan urutan kejadian reinkarnasi.

dan sampai saat ini pun tidak ada yang tau kehidupan masalalu master lu, walapun memang di padmakumara ke 10 pernah dibahas bahwa beliau pernah hidup sejaman dengan sakyamuni buddha dan dekat dengan beliau tapi siapa orangnya master lu tidak pernah berkata apa-apa ( walaupun sebagian muridnya mengartikan bahwa pada kehidupan lalunya itu adalah sariputra )
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.