• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Renungan Harian... (untuk yang mau membuka hati nuraninya)

Ongkos Ibu


Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan

Ibunya sedang sIbuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia

menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si Ibu segera

membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si

anak dan membacanya.



Ongkos upah membantu Ibu:

1) membantu pergi ke warung: rp20.000

2) menjaga adik rp20.000

3) membuang sampah rp5.000

4) membereskan tempat tidur rp10.000

5) menyiram bunga rp15.000

6) menyapu halaman rp15.000

jumlah : rp85.000



Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya

berbinar-binar. Si Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang

kertas yang sama.

1) ongkos mengandungmu selama 9 bulan - gratis

2) ongkos berjaga malam karena menjagamu – gratis

3) ongkos air mata yang menetes karenamu – gratis

4) ongkos khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu – gratis

5) ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu – gratis

jumlah keseluruhan nilai kasihku – gratis



Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah Ibu,

memeluknya dan berkata, "saya sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil

pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "telah dibayar" ..
 
Hadiah Cinta yang Tak Ternilai
"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan padanya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia," kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?"

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.
 
Jangan Benci Aku, Mama…


Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan.

Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan & membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja.

Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.

Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak.

Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya.

Sambil tersenyum ia berkata,
"Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!"

Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?"

"Nama saya Elic, Tante."

"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"

Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar di kepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu. Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric...

Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu." tetapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tempati beberapa tahun lamanya dan Eric.. Eric...

Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun!

Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.

Namun saya tidak menemukan siapa pun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata saya mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.

Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau ke sini?!"

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., Mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan & mengajaknya tinggal bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...

"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..."

Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan... katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!

Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana ... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya disana. Nyonya, dosa Anda tidak terampuni!"

Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

(Kisah nyata di Irlandia Utara).
 
@lauzart
Cerita/renungan2 yang bagus dan byk hikmahnya, sering2 dong post crita2 seperti itu ^ ^, thx
 
Catatan kecil untuk seorang sahabat

Tak ada ruginya aku belajar dari orang lain untuk memperbanyak wawasan diriku.Manfaatkan setiap jalinan ikatan jodoh, baik yang bajik maupun yang batil untuk menumbuhkan diriku setiap saat.
Banyak sekali yang masih perlu aku pelajari dari orang lain untuk membenahi diriku sendiri.
Bahkan di dalam suatu hubungan yang tidak baik pun bisa membawa diriku berkembang dan tumbuh.
Mata hatiku menjadi semakin terbuka untuk melihat dunia ini.
Bahkan aku bisa mengingatkan diriku bahwa aku tidak boleh seperti dia kalau apa yang dia lakukan adalah tidak baik untuk dicontohi.
Jangan beranggapan bahwa aku hanya bisa tumbuh dan mengembangkan pengetahuanku melalu orang-orang yang memiliki hubungan yang baik denganku. Tidak selalu benar!
Yang terpenting adalah tanamkan dan tumbuhkan hati welas asih yang sebenarnya sudah ada dalam diriku di dalam pergaulan dengan siapa pun juga.

Kita harus mulai memandang setiap orang yang kita jumpai sebagai sebuah peluang untuk belajar, untuk tumbuh dan untuk mengembangkan pengetahuan kita
 
Tiga pintu kebijaksanaan

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yg pemberani, trampil dan
pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada
seorang pertapa bijaksana.

"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran
meminta.

"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar
Pertapa."Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau
akan menemui 3 pintu.

Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata
hatimu.

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan
perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di
atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"

"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia
ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak
kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"

Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah
dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha
menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak
kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau
sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa
kembali.

"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa

"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan
kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung
padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran

"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang
diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang
Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang
bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah
sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan
derita, kepahitan dan frustrasi"

Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia
mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka.

Ini menjadi pertarungannya yang kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.

"Apa yang engkau pelajari kali ini?"

"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau
kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan
kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam
dirikulah segala hal tersebut berakar"

"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari
dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.

Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan
bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.

Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu
engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"

Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"

"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang
disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.

Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah
karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan
kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang
tak sesuai dengan gambaran ideal.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan
sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa
kembali.

"Kini apa yang engkau pelajari ?"

"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa
ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"

"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya
mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan
melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan
saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah,
ingin meninggalkan semua ini !"

"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu,
balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh".

Dan ia pun menghilang.

Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan
dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi
"TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui
pintu tsb.

"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya
pada dirinya sendiri.

Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan,
kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari
bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.

Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan
dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya
sendiri.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci
dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk
untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk
menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."

"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa.
"Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"

Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya
"TERIMALAH SESAMAMU"

Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan
cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga
mereka yang melawannya.

Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat
ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya
membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan
berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan
pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku
belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.

"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa, "Sekarang
pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"

"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak
melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia
yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.

Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan
kesempurnaannya.

Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah
atau cara pandangnya?

Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari
sekarang ?"

"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa
Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di
dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat
yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya
muram.

Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.

Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku
lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi,
menerima seutuhnya, tanpa syarat.

"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau
berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun
menghilang.

Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian,
ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan
damai.
 
minta inzin di print ya?cerita2nya bagus./thx/thx/thx/thx
 
Kepada para IF di forum budha,saya minta pendapat anda2 sekalian bahwa apa yang dilakukuan joke ini sudah keterlaluan,menghina ajaran master lu di forum ini,padahal kita semua tau,forum budha bertanya tentang ajaran bukan seperti di FA saling menghina,saya sarankan model2 seperti joke ini lebih baik kita banned atau kita pm kasi tau bahwa disini forum budha bukan untuk menghina,melainkan bertanya,tapi jangan menghina,ini sangat tidak berguna bagi forum budha ini

sori ini bukan ngejunk,minta bung momod ambil tindakan
 
ak harap moderator bisa melihat dari 2 sisi,
semua hal bisa dilakukan klo ada sebab,

GURU SILIT SILIT SHENG YEN LU
 
saya hanya kasian melihat ada sekelompok orang menghina seorang yag arya,padahal tuduhan terhadap master lu tidak terbukti sama sekali dan bahkan kasusnya tidak bisa disidangkan,yang katanya dari kabar yang beredar si nona siew itu tidak bisa menaikkan dengan alasan bahwa master lu tidak bisa dihadirkan disidang untuk kasus pemerkosaan
kita lihat dari sisi keadilan bahwa tuduhan tidak terbukti,jadi bagi orang2 seperti joke ini makin penasaran hanya bisa menghina tanpa ada bukti,makanya lebih baik orang2 seperti joke ini hanya jadi orang nga karuan menghina dan menghina saja,silakan buktikan,jangan mgejunk diforum,sekali lagi forum budha ini buat tanya jawab,sedikit ngeflame pasti ada,jangan sampai menghina,terkadang orang2 bisa sampai menghina karena sedikit banyak ada masalalu dirinya berasal dari orang2 yang sangat harus dikasihani atau datang dari keluarga atau katakan lah dari lingkungan yang terhina mungkin secara status,kedudukan dimasyarakat,atau memang melakukan tindakan2 terhina seperti menghina orang2 yang tidak bersalah atau memang sengaja mempunyai habit/kebiasaan menghina atau merendahkan seseorang yang lebih dihormati daripada orang yang tersebut(joke) hormati

jadi tolong teman2 IF sekalian menilai apa yang dilakukan oleh2 orang2 yang seperti joke ini yang masi diliputi amarah,dengki,dan iri hati ini,lebih baik kita diamkan atau kita kucilkan (kasian juga sih yah,sepertiya kita2 ini perlu mendidik anak yang tidak di didik sama ortunya) so kita banned atau kita pm rame2 kasi tau anak ini/joke/yang sejenisnya jangan mengotori ajaran agama budha dan mengotori theard forum budha

sori ini bukan ngejunk,tolong bung momod dan teman2 kasi pendapat tentang masalah ini
 
to gatot

km tak kasik tau ya,
arya itu siapa,LSY??gile emg lu tau dia arya,, org, kelakuan kayak gt,mana pantas di sebut arya.
TO all umat buddhis
semua pendapat saya beralasan, mohon kepada mod bisa berikan keadilan.
utk.semua umat buddha, kita semua paham akan dhamma,kita tau kalo LSY mengakui sndri dia perna bertemu sakyamuni buddha. itu sangat tidak di benarkan dalam segala hal.di sutta2 maupun sutra buddha, tidak perna ada sammasambuddha lain,
dan kita semua tau

1.di dalam tibetan buddhis LSY tidak perna di akui sebagai ajaran buddha khususnya tibet.
2. organisasi buddha international melarang ajran LSY dan tidak mengakui sebagai bagian ajaran buddha.
3. ajaran LSY itu pencampuran dari tao,dan karangan2 nya sendiri, yang banyak mengambil dari ajaran buddha tibet.
4.kasus LSY belom bisa di bilang selesai, hanya tidak di lanjutkan.
perlu anda ketahui knp org seperti LSy melakukan PERbuatan keji ,
LSY secara sadar melakukan perbuatan itu, secara keji melakukan pemerkosaan,
kita harus membuka mata kita pikiran kita, umat buddha telah kedatangan seorang yang dapat menghancurkan buddha dhamma.

kesimpulan nya,
1.ajaran LSY sangat berbahaya, menghancurkan pengertian dalam dhamma,
2.kita sebagai umat buddha jangan teracuni akan dhamma komersil,yang mempunyai tujuan utk kesenangan duniawi.
3. belajar lha menurut ajaran sakyamuni buddha.


GURU SILIT SILIT SHENG YEN LU
 
mana lagi postingannya tentang cinta kasih??? bagus tuh= cerita diatas,amitofo
 
cerita yg sungguh menyentuh hati.. /sob/sob

nice post.. /no1
 
@joke dan gatotkoco
mohon dimengerti ... saya mengharapkan agar saudara-saudara memperhatikan Thread dgn topik yg digelar.....jgn membawa arah dari Thread dgn masalah anda berdua...sehingga thread berjalan dgn terarah dan lancar.
Mohon kebijaksanaannya.....
usul saya agar anda bermain di FLAME ARENA saja......ini forum religi.
 
hati nurani adalah bagian yg paling sulit terbuka. Pertama kita harus membuka hati kita dulu sebelom bisa membuka hati nurani.

Ada tip2 membuka hati ( sharing )..

- jangan bersikukuh pada pendapat dan keinginan sendiri.
- menerima hal2 yg lain yg berbeda.
- memahami hal2 yg lain yg kita tidak kenal.
- mempercayai sedikit dgn siap mental menerima hal2 yg paling buruk akibat nya.
- berbaik hati tanpa embel2 ingin balasan.
- rasakan , timbang rasa pada semua gerak pikiran , perkataan, dan perbuatan..

Niscaya hati kamu pelan2 akan terbuka...kalo sudah ....maka belajar hening. Di saat2 hening, rasa yg ada di hati bisa masuk lebih dalam ke dalam hati. Rasa ini / kesadaran ini akan membuka hati nurani. Bagaimana rasanya hati nurani terbuka ? Rasanya nikmat. Apa saja yg kita lihat, sentuh , semuanya luar biasa. Rasanya bahagia.
 
Jgn pernah berharap kejahatan didunia akan berkurang jika kita sendiri msh melakukan kejahatan dlm bentuk apapun.... kita tdk bisa melarang org lain utk berbuat jahat....dari diri sendiri kita hrs memulai utk melakukan kebajikan & berharap apa yg kita lakukan menjadi titik awal secercah harapan untuk meciptakan jaringan/Networking perdamaian di dunia ini...karena kejahatan pasti akan luluh oleh kebajikan...
 
Jgn pernah kita "hitung" berapa banyak jasa kebajikan yg telah kita buat untuk org lain..... karena kebajikan bukanlah ilmu pasti yg bisa "dikalkulasikan" oleh pikiran manusia.... tapi percayalah kebajikan yang kita lakukan jika disertai dengan cinta kasih & ketulusan pasti "tak terhitung" manfaatnya untuk diri sendiri maupun org2 disekitar kita...
 
Karena mereka.... aku tetap bangun saat terjatuh, aku tetap tegar saat terpuruk, aku tetap bersinar saat kegelapan datang, aku tetap maju saat rintangan menghadang, aku tetap tersenyum saat hidup terasa sulit... & karena mereka aku akan tetap terus bertahan... I Love My Family....by Lauzart
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.