JakaLoco
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 32015
- Sejak
- 31 Jan 2008
- Pesan
- 1.188
- Nilai reaksi
- 19
- Poin
- 38
PERTANYAAN
wah banyak sekali pertanyaan yg ada di pikiran saya, kalo bapak tidak keberatan tolong di kasi pencerahan:
1. kalau boleh saya tahu nama2 seperti mpu gni jaya, dwijendra dll ... sekarang beliau menjadi apa? apakah sesuai dengan karma nya di kehidupan yang lalu?
2. seperti penjelasan bapak bagi yang tidak/belum tahu jalan pulang mereka akan berada di alam antara yang keberadaannya sangat dekat dengan dunia nyata ini tetapi dimensinya lain (maya), caranya untuk tahu jalan pulang apabila kita sudah meninggal bagaimana menurut bapak?
3. sepengetahuan saya yang diajarkan waktu bangku sekolah, setelah meninggal kita akan diadili oleh dewa yama apakah akan masuk sorga apa neraka, apabila masuk sorga kita akan menghabiskan karma baik kita disana sampai habis, setelah habis maka kita akan minitis kembali kedunia terus menerus sampai mencapai moksa, tlng penjelsannya?
4. Mengenai pura2 seandainya memang demikian seperti penjelasan bapak, berarti apa yang dilakukan umat hindu bali selama ini adalah salah, mereka bukan menyembah TYME, mereka lebih sering ke pura2 daripada melakukan trisandya padahal yg paling utama adalah melakukan trisandya, apakah tidak ada satupun orang yang ada di bali mengerti akan hal ini? dan (maaf) apakah bapak tidak tergerak untuk meluruskan umat kita?
5. boleh saya tahu asal mula bapak menerima anugrah seperti ini ?
6. boleh saya menyebarkan informasi ini sebagai ajang diskusi tentunya dengan merahasiakan identitas bapak?
7. dan terakhir kalau bapak berkenaan saya ingin bertanya secara langsung (face to face) dengan bapak?
JAWABAN
Om swastiastu,
ketika Tuhan berkehendak tak ada kekuatan apapun bisa menghalangi-Nya, ketika Ketut sudah dikehendaki untuk menerima sesuatu dari Tuhan tak seorangpun bisa membendungnya. Tuhan ada dalam dirimu.
baiklah saya akan menjawab pertanyaan :
1. sekarang mereka seperti menjalani kehidupan biasa, kerja dikantoran, diswasta, untuk menafkahi hidupnya, akan tetapi mereka haus tentang ajaran ke Tuhanan, karena mereka dulu belum sampai/belum dibuka rahasia-rahasia Tuhan, sehingga mereka lebih cendrung untuk belajar ilmu kesaktian yang akhirnya menjebak dan memberatkan perjalanannya untuk kembali kepada yang KOSONG.
2. untuk tahun jalan pulang, ya kita harus mengenal guru sejati kita yang akan mengantarkan kita menuju tempat yang kita sudah bangun sewaktu kita berada di dunia nyata ini. artinya kita harus mengenal apa yang disebut sadulur (nyama) papat kelima pancer yaitu 4 saudara di luar diri kita dan lima saudara kita yang menyatu didalam diri kita, sehingga semuanya jumlahnya sembilan. kalau kita sudah mampu menyatukan kesembilannya di dalam diri kita maka barulah kita bisa menghadap sang Gusti (Roh) yang ada dala diri terus menyatu. untuk bisa mencapai kondisi seperti ini, harus melalui perjalanan panjang dengan melaksanakan tapa brata yoga semadi. hal ini harus didiskusikan langsung.
3. Dewa Yama adalah dewa keadilan, dialah bapaknya Yudistira. beliau tidak pernah mengadili siapa-siapa. beliau hanya mengeluarkan perintah sudah waktunya menurut catatan orang tersebut harus dimatikan. lalu perintah itu dijalankan oleh petugasnya, yaitu malaikat pencabut nyawa. yang mengadili kita nanti ya diri kita sendiri sesuai dengan karma wasana kita waktu didunia. kalau selalu berbuat welas asih, suka menolong orang ya di sana kita banyak yang menolong, kalau kita jahat waktu hidup didunia ya disana kita akan dijahati oleh karma kita sendiri. semuanya tergantung dan bersumber dari diri kita.
soal menitis kembali ya itu betul, semua mahkluk dari alam Brahman ke bawah akan mengalami proses reinkarnasi. contoh seperti saya dari sejak pertama kali diciptakan sebagai manusia sudah mengalami reinkarnasi sebanyak 7 kali. tapi perlu diketahui, bahwa untuk turun lagi ke dunia sebagai manusia sangatlah sulit bisa seribu tahun lamanya, kecuali bagi orang-orang yang khusus diperintahkan Tuhan untuk membawa misi ke dunia.
4. BG. bab IX (25) mengatakan : yang memuja dewata pergi kepada dewata, kepada leluhur perginya yang memuja leluhur mereka dan kepada roh alam perginya yang memuja roh alam, tetapi mereka yang memuja Aku, datang kepada-Ku.
kalau kita kaji dan maknai sloka di atas, setekun-tekunnya mereka yang memuja dewa, ya paling tinggi akan sampai pada alam dewa, begitu juga yang menyembah leluhur ya paling sampai alam antara, apalagi yang menyembah bhuta kala/setan ya akan jadi penduduk/pelayan mereka disana. hanya mereka yang memusatkan pikirannya kepada yang maha kekal abadi, maha mengetahui, akan datang kepada Tuhan.
mari kita berlogika, para bethare sendiri belum mengenal Tuhan, kira-kira apakah beliau tersebut bisa menyampaikan sembah kita kepada Tuhan ? coba direnungkan. padahal menurut kitab weda, bahwa Tuhan itu ada juga di dalam diri kita sendiri, lalu kenapa harus susah-susah minta tolong kepada orang lain ? kan kita tinggal duduk tenang, pusatkan pikiran pada yanag kosong, jangan meminta, jangan mengharap, berserahlah segalanya kepada Dia. nah yang ada sekarang di Bali adalah 20% agama dan 80% adalah adat yang dulu dibuat oleh para raja yang ingin menjaga wibawa kekuasaannya. saya adalah mengemban misi untuk memberikan pencerahan kepada mereka yang dulunya sudah berjalan mencari Tuhan dan belum sampai (sudah jadi bethare), barangkali salah satunya adalah Ketut sendiri. pesan saya, apapun yang ada sekarang di Bali itu sudah kehendak Tuhan, jadi jangan menyalahkan, biarlah Tuhan sendiri yang kan merubah melalui tangan tangan beliau sendiri, akan tetapi kita yang sudah lebih mengerti dan memahami tentang kebohongan ini sudah harus berani menentukan jalan tepat untuk menuju sangkan paraning dumadi.
5. kalau kita dikehndaki bertemu muka, baru saya ceritakan
6. oh ya silahkan, karena inilah tujuan dari saya untuk menyebarkan kepada orang-orang yang dikehendaki. ya seperti perusahaan MLM gitu.
7. silahkan saya sangat senang kalau ada orang yang bertanya, karena kalau tidak ada yang bertanya untuk apa anugrah pengetahuan ini, bisa jadi mubajir.
8. sekalian menjawab bagi saudara-saudara kita yang bukan hindu, karena mereka punya makam, makam itu adalah merupakan rumah bagi yang belum bisa mencapai tingkat sorga, bagi yang sudah bisa mencapai tingkatan sorga yang di sorga mereka ada lokanya (tempat). suksme
bersambung ..........
tolong komentarnya dong biar semangat
wah ya semakin yakin kalo orang ini manusia pembual!
kalo perlu saya tantangin dia utk gabung di forum ini, debat ama saya di sini!
saya paling kecewa ama pernyataan yg no.1 dia mengatakan Mpu Genijaya, Dang Hyang Dwijendra sekarang ini menitis jd manusia dan kerja di kantoran!Laknat sekali orang ini...para Leluhur kita seperti Mpu Genijaya,Mpu Kuturan,Dang Hyang Dwijendra sekarang ini adl Betara yang diberikan genah linggih dlm bentuk Meru Tumpang Tiga di niskala dan mereka tidak akan pernah menitis lagi ke dunia!camkan itu!
Dan ketika kita yang sekarang ini mewarisi ajaran2 Leluhur akan menyembah para Betara ini maka beliau akan bersthana di Meru Tumpang Tiga di pura misalnya Betara Hyang Mpu Kuturan akan bersthana di Meru Tumpang Tiga di pura Silayukti...
perlu diketahui Betara Hyang Mpu Kuturan lah yg menganugerahkan Tirta Perjanjian kepada kami, dgn ngelungsur Tirta ini kami disumpah utk tetap langgeng beragama Hindu Bali!Kami ngelungsur Tirta ini secara ajaib, Guru Penuntun kami diperintahkan utk menyediakan bambu sukla yg bagian atas dan bawahnya dibatasi dengan ruas/buku sehingga mustahil ada benda masuk ke dlm bambu ini tanpa dilubangi..kisah lengkapnya seperti ini :
"setelah diperintahkan Betara maka Guru saya memerintahkan beberapa muridnya utk mencari bambu agar nanti ketika Tirta Perjanjian tsb tedun/turun
maka bersthana di dlm bambu tsb..tetapi Guru saya lupa kalo bambu yg digunakan harus sukla(belum terpakai) dan masih hidup(tanaman bambu)..ayah saya dan beberapa murid lainnya mencari bambu dan mengambil bambu yg sudah mati entah itu sukla ato gak..kemudian pd hari ngelungsur tersebut Tirta tsb tidak berkenan malingga malinggih pd bambu tsb karena sudah lama mati dan tidak sukla,kemudian Betara memberitahu kpd Guru kami dan Guru kami pun menanyakan kpd murid2nya, dan muridnya pun mengakui hal tsb dan akhirnya prosesi harus diulang dgn bambu yg dikehendaki oleh Betara..di hari ngelungsur Tirta tsb benar2 bersthana d dlm bambu tersebut pdhl sebelumnya bambu tersebut kosong dan entah masuk darimana Tirta tsb!"
kalo saya ketemu ama orang ini saya gamparin mukanya ampe lebam!