• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mendapatkan Kontak Batin dgn Dewa (Buddhist, Taoist)

m3tt4

IndoForum Beginner E
No. Urut
103936
Sejak
31 Agt 2010
Pesan
431
Nilai reaksi
10
Poin
18
ni adalah buku pertama yang aku tulis, suatu amanat yang harus kujalankan dan tidak bisa ditawar lagi.Judul buku, banyaknya pengalaman, dan berapa jumlah yang harus dicetak. Semua ditentukan oleh guru pembimbingku. Tujuan ditulisnya buku ini, menurut guru pembimbingku ditulisnya buku ini adalah untuk jalan dharma. Berbagi pengalaman itu untuk menuntun manusia kejalan yang benar.

Tulisan dalam buku ini mewakili kepercayaanku saat ini, yaitu agama buddha. Karena kontak batin yang kualami selama ini adalah kepada para dewa agama tersebut. Jadi aku bisa mengatakan bahwa tulisanku ini berdasarkan kepercayaanku itu. Tapi dalam menangani kasus seseorang,aku tidal pernah membedakan agama/aliran apapun. Karena guruku telah berpesan mengenai hal ini untuk tidak pilih-pilih dalam menolong orang. Salah satu budha sudah memberitahukan apa aliranku. Tapi untuk saat ini aku belum diizinkan untuk menulisnya disini karena aku masih dalam bimbingan untuk memahami aliranku tersebut. Saat aku menulis kata pengantar ini aku belum mengetahui seperti apa gambar sampul/cover buku ini. Karena guru pembimbingku ingin agar aku menyiapkan semua tulisanku terlebih dahulu, baru dia akan memeriksanya dan setelah itu akan memberitahukan kepadaku seperti apa sampul buku nanti.

Isi dalam buku ini adalah pengalaman yang terjadi padaku selama memperoleh kontak batin dan bimbingan, walaupun belum begitu lama, tapi telah banyak hal terjadi dan begitu cepat, sehingga buku ini bisa diterbitkanlebih awal dan bisa dibaca oleh orang orang yang berjodoh. Dalam penulisan buku ini,nama-nama dewa,roh/arwah dan nama orang yang kasusnya kutulis disini. Tidak bisa kutuliskan dengan jelas karena bersifat pribadi, jadi aku mencari nama pengganti untuk nama nama tersebut. Begitu juga nama-nama tempat yang aku kunjungi saat menjalankan tugas tidak bisa aku sebutkan disini. Semua itu untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Aku mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para budha, para dewa, para guru, dan guru sejatiku. Tanpa bimbingan dan pengarahan yang mereka berikan, aku tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Juga terima kasih yang teramat sangat kepada suamiku, yang tidak lelah-lelahnya mendampingi aku dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.

Juga kepada keluarga suamiku yang banyak memberi masukan, dorongan semangat kepadaku didalam menjalankan tugas-tugas. Juga kepada teman-teman yang dengan tulus membantu sehingga buku ini bisa terbit.

Semoga buku ini bisa bisa memberi kebaikan bagi kita semua.


OM,MANI PADME HUM

Penulis,
Desi
 
Pendahuluan

Isi buku ini menceritakan pengalaman-pengalaman batin yang aku alami sejak terbukanya jodoh dengan alam dewa. awalnya tidak terbersit sedikitpun akan berjalan sampai sejauh ini, hanya mengikuti setiap petunjuk yang diberikan oleh para dewa kepadaku. Bisa berjodoh dengan banyak dewa adalah pengalaman yang paling berkesan bagiku. Karena sebelumnya aku tidak pernah merasakan sedikitpun getaran-getaran keberadaan para dewa, apalagi mahluk gaib lainnya. Aku menjalani hidup ku seperti orang awam pada umumnya. Banyak bersenang-senang dan sedikit beribadah.

Pengalaman yang aku dapatkan ini, walaupun pada awalnya terfikir datang dengan tiba-tiba. Tapi sesungguhnya setelah lama menjalani, baru mengetahui bahwa apa yang terjadi padaku itu memang sudah digariskan. Hanya saja waktu itu aku tidak mengetahuinya. Dan sekarang aku sudah mengetahui jalan hidupku dan berusaha menjalaninya dengan lebih tenang.
Semua itu berkat bimbingan guru sejatiku yang selalu menjaga dan melindungiku setiap hari, tidak pernah membiarkan aku mengalami kesulitan dan tidak pernah membiarkan aku berbuat kesalahan. Suatu anugrah besar bisa berjodoh dengannya, walaupun aku tau jodoh dengan guru sejatiku sesungguhnya telah terjalin pada kehidupanku yang lalu. Aku tetap bersyukur atas bimbingannya, karena adanya guru sejatiku ini. Aku bisa melihat dan memahami arti hidupku ini.

Semua pengalaman menjalankan dharma ini, banyak didukung oleh suamiku. Semua nasehat dan perkataannya begitu menyentuh hatiku, walaupun dia sendiri belum terbuka jodohnya, tapi pemahamannya mengenai jalan dharma lebih luas dariku. Kadang perkataannya hampir mirip dengan perkataan para dewa. bersama suamiku aku sering bertukar pikiran dan aku banyak berkonsultasi padanya. semua yang kualami ini bermula darinya, dia membimbingku sekian lama dengan kesabaran dan telah membuat aku sadar. sehingga aku bisa membayar karma masa laluku dan bisa bertemu dengan guru sejatiku , sekaligus berjodoh dengan banyak dewa.
Dalam kehidupan ini, banyak sekali hal-hal yang tidak kita mengerti. Permasalahan manusia di dunia ini juga beragam dan berbeda-beda. Tapi semua penderitaan yang terjadi pada manusia, sesungguhnya selain disebabkan oleh karma masa lalu orang tersebut, masih ada juga disebabkan kekuatan gaib yang dikirim oleh orang yang jahat.

Sebagai manusia yang hidup didunia, berkumpul dengan orang-orang yang tidak terlihat isi hatinya, mungkin membuat kita kuatir. Teman kadang bisa menjadi lawan, saudara bisa menghianati. Hati manusia memang tidak bisa ditebak. Aku menulis buku ini besar harapan agar banyak manusia yang bisa memahami, bahwa untuk menghindari dari hal-hal yang tidak baik itu hanyalah mendekatkan diri kepada tuhan, memohon perlindungan dari para dewa, dan membuat perlindungan untuk diri sendiri dengan cara memperbanyak menjapa mantera dan berbuat kebajikan.

Selama menempuh jalan dharma ini, banyak hal telah kualami. Apa yang kutulis dalam buku ini adalah benar-benar yang terjadi dalam kehidupanku selama mendapatkan kontak batin dengan para dewa. aku juga tahu, bahwa menempuh jalan ini yang orang bilang jalan spiritual penuh dengan gaib. Harus berhati-hati terhadap bimbingan yang diterima. Siapa guru sejati dan siapa guru pembimbing haruslah diketahui kebenarannya. Aku sudah mencari tahu mengenai hal itu, dan aku merasa bahwa jalanku ini sudah benar. Mengapa aku mengatakan demikian, karena setiap petunjuk dan bimbingan yang aku terima selama ini, tidak menyimpang dari budha dharma. Menuntunku berbuat kebaikan dan dibimbing untuk menolong sesama. jadi saat ini aku sudah benar-benar mantap dalam menjalaninya.
Pemahamanku mengenai agama budha, mungkin tidak terlalu baik untuk saat ini. Tapi seiring dengan berjalannya waktu dan terus dibimbing oleh guru sejatiku, aku percaya bahwa suatu hari nanti, aku pasti bisa memahami ajaran budha dengan lebih baik dan lebih memahami makna dari pengalamanku ini.
 
Daftar isi

Kata pengantar …
pendahuluan…


berjodoh dengan agama budha …
mulai membaca mantera…
mulai bertemu dengan guru sejati…
sempat kehilangan keyakinan…
berusaha mengendalikan diri…
merasa ditinggalkan guru sejati…
mencari kebenaran bimbingan…
mengetahui jati diri dan kehidupan masa lalu…
cobaan dan godaan datang…
di abhiseka dan mendapat nama budha…
perubahan demi perubahan pada tubuh…
diajari menari danjurus oleh guru sejati…
berjalan-jalan di alam nirwana dan alam neraka…
satu demi satu dewa datang membimbing…
menjalankan tugas dari guru…
mendapatkan bantuan dari dewa keuangan…
terbukanya mata ketiga…
merasakan aura suatu tempat…
roh yang meminta disebrangkan…
sempat berpikir meninggalkan keduniawian total…
diundang perayaan ulang tahun dewa rejeki…
hari ulang tahun yang berbeda…
jubah yang diberkati…
pesan salah satu budha untuk tidak membedakan aliran…
dikirimi ilmu hitam…
penunggu sebuah telaga…
kisah seorang medium…
akibat berkata kasar pada orang lain…
roh yang mengikuti kakaknya…
amanat menulis buku pertama…
siluman ular dan siluman burung…
bertemu dengan dewa-dewa cilik…
menjalankan sadhana …
sempat ingin menyerah…
hati-hati dengan guna-guna…
pergi ketempat-tempat keramat…
dibimbing dewa pengobatan…
bimbingan dewa langit…
memohon hujan mereda…
karma kehidupan lalu adalah nyata…
pelimpahan jasa para leluhur membuahkan hasil…
dewa memilih tempat untuk datang…
kegagalan = naik tingkat…
tubuhku banyak mengandung unsur yang…
dewi gunung khulun…
tidak mengindahkan pertanda buruk…
melatih mata batin…
alam gaib yang sempat ditutup dibuka kembali…
selalu mendapat hadiah bila selesai menjalankan tugas…

penutup…
 
1.BERJODOH DENGAN AGAMA BUDHA

Aku adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya membantu suami menjalankan usaha dirumah. Aku anak ketiga dari 6 bersaudara, 1 laki-laki dan 5 perempuan. Dan aku sendiri telah memiliki 2 anak yang manis, 1 laki dan 1 perempuan mereka adalah anugrah terbesar yang aku terima dari tuhan.
Awalnya, aku adalah seorang yang beragama Kristen. Ini adalah agama yang aku anut secara turun temurun dari keluarga. Dari saat aku dilahirkan oleh orang tuaku sampai aku selesai sekolah dan bekerja aku masih seorang Kristen.

Sampai aku sudah menikah dan punya anak pertama aku juga masih seorang Kristen, tapi tetap menghargai suami yang keyakinannya berbeda denganku. Suamiku beragama budha. Aku melihat suamiku begitu rajin bersembahyang, kebiasaan rajinnya ini karena dukungan dari orangtuanya yang begitu memperhatikan anak-anak mereka baik dalam pekerjaan/karier maupun menjalankan ibadah mereka, orangtua suamiku selalu menyempatkan waktu mereka untuk memperhatikan anak-anaknya walaupun mereka telah berkeluarga dan masing-masing telah mempunyai anak masih tetap mendapat perhatian dan tidak ada pilih kasih dan selalu mengingatkan anak-anaknya untuk bersembahyang, orangtua suamiku adalah figure orangtua yang baik dan yang aku dambakan.

Aku sering di ajak pergi oleh suamiku ke kelenteng-kelenteng/vihara pada setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan china. Atau pada saat hari-hari tertentu yang mengharuskan dia untuk pergi bersembahyang di sana. Tapi tiap kali pergi menemaninya aku tidak pernah sekalipun masuk kedalam kelenteng/vihara tersebut untuk ikut bersembahyang, karena aku masih menganggap bahwa aku Kristen, dan melakukan sembahyang dihadapan patung-patung memang tidak ada dan tidak diperkenankan menurut ajaran agamaku.

Suatu kali, suamiku berniat mendirikan altar dewa dirumah kami, mungkin supaya dia bisa setiap hari bersembahyang tidak hanya tiap tanggal 1 dan 15 saja, dan akhirnya altar dewa didirikan dirumah kami dengan rupang dewa rejeki dan dewa pelindung keluarga duduk dialtar tersebut. Seperti pada umumnya, Altar tersebut berdiri menghadap pintu utama dan berada disisi pintu dapur. Suamiku mendapatkan rupang dewa rejeki dari salah satu vihara dijakarta dan rupang dewa pelindung keluarga diberi oleh orang yang membuat altar tersebut.

Saat beberapa hari para dewa itu duduk dirumah kami, suatu keanehan terjadi yang kadang tidak bisa aku terima dengan pikiranku.
Suatu hari, aku dibuat kaget setengah mati karena saat aku duduk diruang tamu rumah kami, tiba-tiba aku melihat seekor ular berjalan dari dapur kearah kamar mandi, aku ketakutan karena saat itu kebetulan aku sedang sendirian dirumah karena suamiku bekerja diluar dan aku juga sedang hamil besar anak pertamaku. Saat suamiku pulang ular itu tidak kelihatan dan besok paginya saat suamiku tidak ada, ular itu keluar lagi, tapi anehnya sudah semalaman ular itu hanya mondar mandir di dapurku saja dan tidak berani keluar keruang tamu, aku meminta tolong tetangga dekatku untuk menangkap dan membuangnya. aku berpesan agar jangan dibunuh.

Esok harinya suamiku juga menemukan ular lagi diteras depan rumahku. Dari kejadian ini aku sempat berfikir, apakah dewa itu memang benar ada ? dan apakah dewa juga melindungi kita dari roh jahat?.Karna sebelum ada altar dewa dirumahku, kakakku yang sempat menginap dirumahku mengalami mimpi yang sama denganku, yaitu bermimpi melihat seorang wanita dengan kedua mata hitam legam mengenakan kain putih berdiri diteras tepat dikaca jendela rumahku menghadap kedalam dan ditempat itulah suamiku menemukan ular. dan jauh sebelumnya ada yang memberitahukan kepada kami kalau ada roh/arwah didapurku. Apakah penunggu rumahku sebelumnya yang tidak bersih telah terusik dengan kehadiran dewa dan mereka merasa tidak betah ingin segera keluar dari rumahku dan menjelma sebagai ular agar bisa ditangkap dan dikeluarkan. Ini adalah pemikiranku, benar atau tidaknya akupun tidak tau, karena pada saat itu aku tidak begitu percaya adanya arwah/roh apalagi dewa.

Sejak berdirinya altar dewa dirumah, suamiku selalu bersembahyang pagi dan sore, tapi aku tidak mengikuti dia. Hanya kadang membantunya membersihkan altar dan menyusun perlengkapan untuk sembahyang, itupun aku lakukan dengan setengah hati dan sama sekali tidak punya keinginan untuk mengikuti kepercayaannya. yang paling aku suka dari suamiku adalah, dia tidak pernah memaksakan diriku untuk mengikuti kepercayaannya itu, dia juga amat pengertian bukan hanya hari raya agama dia saja yang dirayakan, tapi pada saat hari natal dia juga mendukungku untuk merayakannya bersama keluargaku.
 
2. MULAI MEMBACA MANTERA

Setelah sekian lama, entah dorongan dari mana telah membuat aku agak sedikit tertarik dengan agama budha, tapi itu hanya sekedar tertarik karena saat itu aku bisa bertanya pada orang pintar tentang masa depan, usaha,keluarga, kesehatan dll. Aku berfikir menarik juga kalau diikuti, aku sempat menemui beberapa orang yang katanya bisa membaca nasib dan peruntungan. Karna sempat sekali bertanya pada salah satu orang pintar dan terbukti benar terjadi, sampai tanggal dan bulan yang dikatakannya benar-benar tepat, dan dari situ aku sempat percaya adanya dewa. Dan mulai sekali-kali ikut sembahyang dialtar rumah.

Suatu kali, aku pernah pergi kerumah seseorang, disana aku juga bermaksud untuk menemui orang pintar yang lain, dan ditempat itu aku melihat pemilik rumah tersebut begitu khusuk membaca mantra dihadapan altar dewa dirumahnya, katanya dia tiap hari membaca mantera dan sudah berlangsung lama dan katanya lagi, dengan membaca mantera akan bisa melihat hal-hal yang gaib disaat membaca mantera tersebut dengan menutup mata, seperti melihat alam yang indah tapi juga bisa melihat hal yang menyeramkan juga.

Aku bertanya dalam hati, apa iya bisa begitu? Aku penasaran juga walaupun ada perasaan takut aku beranikan diri untuk mencobanya. dan inilah awalnya aku mulai membaca salah satu mantera dewa didepan altar rumahku.

Aku mulai membaca mantra itu sore hari setelah bersembahyang sebanyak 108 x yaitu 1 putar japamala.
Pada hari-hari awal membaca mantera aku begitu bersemangat, setiap hari membaca 1 putaran japamala. Tapi lama kelamaan timbul sifat malasku, aku tidak lagi bersemangat membaca tiap hari karna aku merasa jenuh juga membaca terus-menerus kadang 1 putaran japamala begitu lama selesai rasanya.

Jadi kalau aku lagi rajin bisa baca tiap hari, kalau lagi malas bisa 1 minggu tidak membaca lalu setelah itu mulai membaca lagi. Jadi pembacaan mantera yang kulakukan tidak konsisten, tapi tetap kulakukan disaat aku menginginkannya, karna selama membaca mantera itu aku tidak melihat apa-apa, apalagi pemandangan indah yang dibicarakan orang, sepertinya biasa-biasa saja.

Sampai suatu hari, disaat aku membaca mantera entah sudah yang keberapa kali, aku seperti melihat dengan samar suatu pemandangan, semakin lama semakin jelas, aku tidak tau tempat apa itu,apakah tempat itu yang pernah diceritakan orang kepadaku. Aku semakin penasaran, menjadi semakin rajin membaca mantera tersebut, saat itu setiap pagi dan sore sehabis sembahyang 1 putaran japamala bahkan bisa sampai 3 putaran japamala, karena terlalu penasarannya.

Dan sejak pengelihatan pertamaku itu dengan semakin banyaknya pembacaan manteraku, aku jadi sering melihat hal-hal gaib disaat aku menutup mata dan membaca mantera tersebut. Seperti pada saat hari sejit salah satu dewa , dalam pengelihatanku itu, aku dibawa kesuatu sungai, disitu ada sebuah perahu dan aku menaikinya, aku berdiri diujung perahu itu dan perahu itu berjalan menyusuri sungai yang permukaannya penuh dengan bunga, dari kejauhan aku melihat cahaya terang dan kembang api bertaburan, seperti ada suatu perayaan disana yang begitu meriah. Apakah itu tempat perayaan dewa tersebut?. Aku bertanya-tanya antara percaya dan tidak, tapi ini benar-benar nyata. Kekuatan mantera yang kubaca itu memang ada dan tidak sembarangan, ada suatu kegaiban jika kita sering membacanya.

Pada saat itu, walaupun aku melakukan sembahyang dan membaca mantera dirumah, tapi kehidupanku tidak begitu baik. Kehidupan duniawi yang penuh dengan kesalahan dan dosa telah aku jalani, semua itu demi untuk mencari suatu kebahagian didalam hati yang selalu saja merasa tidak puas dengan apa yang telah kudapatkan. Saat itu mengira bahwa kebahagian itu bisa didapat dari hura-hura, pesta dan bersenang-senang, ternyata aku salah. semakin diikuti keinginan itu aku semakin tidak puas dan tidak mendapatkan kebahagiaan setelahnya, kehidupanku yang penuh dengan kesalahan itu berlangsung cukup lama dan mungkin hampir saja membuat aku hilang kendali. Dan disaat puncak kesenanganku dan pencarian kebahagiaan yang aku inginkan itu, pada suatu malam aku bermimpi.

Didalam mimpiku itu terlihat dengan jelas, aku pergi kesuatu vihara bersama dengan teman-temanku dengan membawa satu kantong kain berisi bunga melati, lalu bersujud dihadapan rupang dewi yang terlihat cantik, tapi aku tidak begitu jelas dewi apakah itu. Disaat aku selesai bersujud 3x dihadapannya, aku melihat mata dewi tersebut melirik kesisi kanan pipinya, dan aku melihat rambut dewi tersebut terbakar dan hampir mengenai pipinya, melihat hal itu aku segera berusaha memadamkan api dirambutnya dan mengelap pipi kanannya yang terkena noda hitam akibat kebakaran itu, dewi tersebut terlihat bahagia dan tersenyum atas apa yang kulakukan.

Beberapa hari setelah mimpiku itu, aku di ajak seorang teman untuk memperingati sejit dewi welas asih. Kami membuat persembahan dan melipat kim cua/kertas sembahyang berbentuk teratai. aku membuat dan menyiapkan apa saja keperluan yang harus aku bawa pada 3 hari sebelum sejit dewi tersebut.

Aku merangkai melati untuk dikalungkan pada rupang dewi itu, katanya dewi itu sangat suka dengan bunga melati. Dan 3 hari sebelum sejitnya, aku dan teman-temanku pergi kesuatu bio/klenteng di daerah sewan tangerang, bio/klenteng tempat biasa aku bersembahyang dan berkumpul dengan teman-temanku. Dan meletakkan semua persembahan yang kami persiapkan di altar dewi welas asih yang ada di bio itu dan kami mengalungkan rangkaian bunga melati keleher rupang dewi welas asih yang besar. Disampingnya ada rupang-rupang dewi welas asih kecil, ditengahnya duduk rupang dewi welas asih besar. Saat tengah sibuk mengatur persembahan, salah seorang yang ada dibio itu bilang kalau pipi rupang dewi welas asih yang besar ada noda hitam, seperti kena sarang laba-laba. Karna 3 hari lagi hari sejitnya, rasanya tidak bagus jika wajah dewi itu kotor. Jadi mau dibersihkan, tapi tidak ada yang mau naik untuk membersihkannya. Akhirnya aku yang diminta untuk naik dan membersihkannya. Dan saat aku membersihkan noda hitam di pipi kanan rupang dewi tersebut aku tersadar, apa yang kulakukan saat ini kenapa seperti didalam mimpiku.

Aku sempat melamun, kok bisa kebetulan, kejadiannya bisa sama dengan mimpi. Menyembahyangi seorang dewi, membawa melati dan mengelap pipi kanannya dari noda hitam. Apa artinya ini ??? Tanda Tanya besar bagiku.

Kejadian ini membuat aneh bagiku tapi aku sempat tak menghiraukannya, tapi sejak kejadian itu entah kenapa hatiku merasa ingin selalu membaca manteranya terus dan punya keinginan untuk menghapalnya. Anehnya, dalam waktu yang tidak lama aku bisa menghapal manteranya itu yang kata-katanya begitu sulit untuk dihafal, tapi aku bisa.

Dan lebih tidak aku kira lagi, sejak itu aku seperti dituntun untuk meninggalkan kebiasaanku yang lama yang tidak baik. Keinginan untuk hura-hura, pesta dan mencari kesenangan duniawi sepertinya hilang dalam pikiranku. Berganti dengan keinginan untuk melakukan ibadah dan menjalankan agama budha lebih dalam. Padahal aku sama sekali tidak paham agama budha, sebelumnya hanya mengikuti suami sembahyang, memegang hio dan membaca 1 mantera saja. Apakah ini yang dinamakan jodoh ? Apakah aku telah berjodoh dengan agama budha ?

Sampai akhirnya aku dituntun untuk meletakan rupang dewi welas asih tersebut dialtar rumahku. akhirnya seperti diberi kekuatan oleh dewa, saat ini aku sudah bisa mempersiapkan perlengkapan untuk bersembahyang dan mulai lebih mendekatkan diriku pada para dewa.

Perubahan tiba-tibaku ini membuat banyak temanku kaget dan tidak percaya, karena terlalu mendadak sekali. sebagian temanku ada yang kecewa dengan perubahanku itu karna aku tidak lagi mengikuti kebiasaanku yang dulu, perubahaan ini sama sekali tidak pernah aku rencanakan, semuanya berjalan dengan sendirinya. Mungkin ini sudah waktunya bagiku untuk mendekatkan diri kepada tuhan. disamping perubahan yang kualami ini tanpa paksaan dari siapapun, aku juga mendapat dukungan dari suamiku, dialah yang membuat aku kuat menjalani jalan yang kutempuh ini. Aku mulai menata hidupku yang salah menuju kejalan yang benar dengan tuntunan para dewa, serta dukungan dari suami dan anak-anakku yang kucintai.
 
3. MENCARI RUPANG SEORANG DEWI

Sejak dewi welas asih duduk dirumahku, kejadian-kejadian aneh yang berhubungan dengan para dewa datang silih berganti. Berdasarkan pengelihatan yang aku terima, aku diberi petunjuk sebuah tempat dimana aku bisa menemukan rupang dewi tersebut, aku memanjatkan permohonan pada dewa dialtar rumahku agar aku bisa bertemu dengan rupang dewi yang berjodoh tersebut. Dan saat aku membaca mantera, muncul pengelihatan sebuah toko dengan tulisan nama tokonya begitu besar dan jelas terlihat, toko itu memiliki pintu masuk terbuat dari kaca dan disisi kiri dan kanan pintu tersebut terpajang rupang-rupang dewa.

Setelah mendapat petunjuk itu Aku bertanya pada suamiku, apa ada toko yang seperti kulihat itu ? suamiku menanyakan pada temannya. Ternyata ada sebuah toko dengan nama seperti itu didaerah Jakarta. Dengan perasaan senang, aku dan suamiku pergi ketempat itu. Aneh sekali, saat aku sampai ditempat itu jantungku berdebar kencang, karna aku benar-benar telah tiba disebuah toko yang sama seperti yang aku lihat saat membaca mantera, nama toko tersebut, pintu masuk kaca, dan rupang-rupang dewa yang terpajang disisi kiri dan kanan toko itu. Aku masuk dengan gemetar seakan tidak percaya, aku belum pernah ketempat itu sebelumnya, kenapa bisa benar-benar ada dan sama dengan apa yang aku lihat. Kekuatan para dewa benar-benar menuntunku sampai ketempat itu. Tapi aku tidak menemukan rupang dewi yang kucari, yang berjodoh denganku.

Akhirnya kami hanya membeli sebuah gambar seorang dewi lain yang ada bunyi manteranya, lumayan bagus juga. Itupun belum bisa langsung dibawa, harus menunggu 3 hari, karena lampu pada gambar tersebut tidak menyala. Disaat keputusasaan kami, ada titik dimana aku bisa mendapatkan rupang dewi tersebut di sebuah vihara di daerah Tangerang. setelah meminta izin pengurus vihara itu dan menanyakan langsung melalui ramalan puak pue, rupang dewi tersebut boleh aku bawa. Aku mempersiapkan segala keperluan untuk menjemput rupang dewi tersebut.

Walaupun setelah rupang dewi tersebut berada dialtar rumahku, ada yang mengatakan bahwa rupang dewi tersebut tidak di kaykuang dengan benar sehingga yang duduk bukan dewa melainkan siluman dan sehingga telah membuat wajahku penuh dengan kegelapan dan bisa memakan nyawa. Aku tidak mempermasalahkan perkataan itu. Semua tergantung dalam hati dan pikiran diriku sendiri, jika hatiku jahat maka aku akan selalu diselimuti oleh kebencian dan kemarahan. Tapi jika hatiku baik maka aku akan tenang menghadapi segala hal. Karena rupang-rupang dewa adalah media bagiku untuk menghaturkan hormat dan bersyukur atas pertolongan dan perlindungannyz. Jadi yang akan duduk dialtar, dewa atau siluman semua itu tergantung dari hati dan perbuatanku.
 
4. BERTEMU DENGAN GURU SEJATIKU

Pada suatu hari, setelah aku membawa pulang gambar seorang dewi yang aku beli disalah satu toko perlengkapan sembahyang dijakarta. Dan setelah aku memajang gambarnya dirumahku, keanehan kembali terjadi. saat itu aku dan suamiku sedang pergi bersembahyang keluar. Penghuni rumahku ingin memakai telpon rumah untuk menghubungi keluarganya, tapi saat dia mengangkat telpon tersebut dan menekan nomor telpon yang ingin dia hubungi, dia mendengar ada suara, yang bunyinya sama dengan suara lafalan mantera yang ada di gambar dewi itu.

Dia sampai bingung, dan mencoba masuk kamar untuk mencoba lagi, malah suara lafalan mantera itu semakin jelas terdengar olehnya di telpon. Saat aku pulang dia menceritakan kejadian itu kepadaku. Aneh, kenapa bisa begitu gambar dan telpon kan jalur kabel listriknya berbeda, aku tidak percaya mendengarnya. Tapi dia meyakinkan aku bahwa dia benar-benar mendengarnya ditelpon dengan jelas. Karna aku sering mengalami kejadian aneh dan mendapatkan pengelihatan setelah aku membaca mantera. Aku berfikir dalam hati, apakah dewi di dalam gambar tersebut memanggil aku? Karna setelah kejadian itu aku seperti punya keinginan untuk bermeditasi dihadapannya. Tapi aku takut, karna kata orang tidak boleh sembarangan jalanin meditasi bisa kesurupan atau melihat hal-hal yang aneh dan lagi aku juga tidak tau caranya. Tapi dalam hati ini ingin menjalaninya. Besok Malamnya kira-kira pkl 9 malam aku mencoba memberanikan diri untuk meditasi dengan cara yang aku tau saja, duduk bersila, badan tegak, kedua tangan ditopangkan kekaki dan mata dipejamkan. Itu yang aku lakukan, caranya benar atau tidak aku juga tidak tau, toh aku hanya mencoba-coba saja pikirku.

Ternyata duduk meditasi itu tidak enak, selama duduk diam tubuhku sakit semua, mana aku digigit semut lagi. Akhirnya aku menyudahi meditasiku itu karena aku tidak merasakan apa-apa dan tidak kuat bediam diri terlalu lama. Tapi esok hari dan seterusnya, tiap pkl.9 atau pkl.10 malam aku menjalani meditasi itu, entah kenapa hati ini menginginkannya.

Suatu malam, setelah aku selesai meditasi dan berniat untuk tidur, tiba-tiba jantungku berdetak sangat kencang, detakkannya sampai kurasakan memukul-mukul dadaku dengan keras, begitu aneh dan tidak pernah aku alami sebelumnya. Aku bingung kenapa bisa begini, tapi aku tidak merasakan sakit, kata suamiku mungkin disuruh meditasi lagi. Ada-ada saja, masak sih? Dengan perasaan aneh aku ikuti kata-kata suamiku dan kembali bermeditasi.

Saat beberapa lama masuk dalam meditasi, tiba-tiba aku mendengar suara memanggil namaku 2 kali, aku bingung kenapa bisa ada suara sedangkan hari-hari sebelumnya tidak ada suara apa-apa, apalagi aku kan sendirian dan sedang meditasi. Awalnya Aku tidak menghiraukan panggilan itu dan terus konsentrasi dalam meditasi, tapi suara itu kembali memanggil namaku, dengan rasa penasaran aku menjawab panggilan itu dalam hati “ ya…???.”
Suara itu kembali terdengar dan berkata,
“ desi, aku adalah dewi xxx, karma kehidupan masa lalumu telah selesai, rohmu telah terbangunkan dengan sendirinya. Aku diutus untuk membimbingmu. Sejak saat ini, kau akan bisa berkomunikasi dengan dewa dan roh, dan bisa mengetahui karma masa lalu seseorang. Aku menberi anugrah benda pusaka kepadamu, untuk melindungi dirimu. Jalanilah kehidupanmu dengan baik”. Aku mengikuti petunjuk dewi itu untuk mengulurkan tangan dan mengambil benda itu. Lalu suara itu menghilang.

Keluar dari meditasi aku tertegun, apakah ini nyata dan benar-benar terjadi. Suaranya begitu jelas kudengar. Masih dalam keadaan tidak mengerti dengan kejadian ini aku menceritakannya kepada suamiku apa yang baru saja aku alami.

sejak malam itu, dewi itu selalu datang menemuiku. Aku bisa merasakan kehadirannya dan panggilannya dari isyarat tubuhku. Dia selalu memberikan petunjuk-petunjuk penting kepadaku. Membimbing dan melindungiku. Disaat aku sedang sedih dan mempunyai masalah, dia datang menghibur dan memberikan nasehat kepadaku. Sejak kehadirannya, keegoisan, kemarahan, kebencian dan keinginan yang tidak baik dalam diriku terkikis perlahan-lahan.

Dia menuntunku untuk pergi menemui para dewa divihara/klenteng untuk berkomunikasi, memperkenalkan diriku, mengenal dewa-dewa dan mendapatkan berkat darinya. Tapi setiap petunjuk yang diberikan selalu tidak begitu jelas, menyuruh aku pergi menemui dewa disuatu tempat yang tidak ada alamat lengkapnya hanya nama daerahnya saja bagaiman aku mencarinya, untung aku didukung suamiku yang selalu punya waktu untuk mengantarku kemanapun aku pergi, jika tidak ada dia bagaimana aku bisa menjalaninya, mungkin dewi itu ingin menguji diriku apakah aku mau menjalaninya atau tidak dengan informasi yang minim itu. Dewi itu berpesan agar aku yakin pada petunjuknya, disaat mencari tempat itu harus dengan hati tenang dan tidak ragu-ragu apalagi tidak yakin bahwa tempat itu dan dewa itu ada, aku bisa kesasar dan tidak bisa menemukannya. Karna pernah beberapa kali ragu dan tidak percaya, tempat itu tidak ketemu-ketemu dan kami hampir putus asa. Tapi disaat situasi itu dewi tersebut kembali mengingatkan untuk tenang dan kembali mencari berdasarkan petunjuknya, akhirnya tempat itu ketemu dan benar-benar ada. Seakan tidak percaya, tapi ini benar-benar terjadi. Dan yang dikatakan dewi tersebut benar, aku bisa berkomunikasi dengan dewa-dewa divihara-vihara yang aku kunjungi tersebut mendapatkan nasehat dan berkat dari mereka. Ini adalah pengalaman yang paling aneh dan paling berharga buatku.
 
5. SEMPAT KEHILANGAN KEYAKINAN

Pernah suatu kali, aku diberi petunjuk oleh guru sejatiku untuk pergi menemui seorang dewa di daerah tangerang. Dewa ini mempunyai tugas untuk mengurusi ilmu hitam, aku agak takut untuk pergi, takut terjadi sesuatu yang tidak aku inginkan. Tapi guru sejatiku meyakinkan aku bahwa tidak apa-apa, hanya ingin menemui dewa tersebut untuk mendapatkan berkat. Akhirnya aku pergi juga, masih dengan informasi yang minim tentang tempat itu dan mencari tempat itu dengan yakin.dan ketemu.

Tapi setelah kepergianku menemui dewa itu, tiba-tiba badan anakku panas dan muntah-muntah.Aku berfikir apakah karena kepergianku semalam, hingga anakku sakit, aku menangis melihat hal ini dan merasa bersalah, seandainya tidak pergi pasti anakku tidak apa-apa. Apakah guru sejatiku itu benar-benar dewi yang baik, kenapa setelah mengikuti petunjuknya anakku jadi sakit, aku sempat hilang keyakinan kepadanya dan berniat tidak ingin menjalani ini lagi. Sambil menangis Aku menghadap dewi tersebut bertanya mengapa bisa begini dan mohon supaya anakku disembuhkan, aku mengatakan tidak mau lagi menjalani ini.

Saat aku dalam kesedihan, guru sejatiku datang memanggilku dia berkata’;
“Desi..kau tidak boleh berfikir yang tidak-tidak. Anakmu panas bukan karena kau menemui dewa itu. Ini hanya kebetulan saja. Kau jangan bersedih, aku akan membantumu menyembuhkan anakmu.” Tapi bagaimana caranya.? “ambillah daun xxx ,lumatkan dengan mulutmu lalu tempelkan pada dahi anakmu, maka panas pada tubuhnya akan hilang.” Dengan hati sedih aku mengikuti petunjuknya, mencari daun itu dan melakukan cara yang dia katakan. Dengan hati cemas aku menunggu. Dan ternyata benar, anakku semalaman tidak rewel, sempat muntah sekali lalu tertidur dengan nyenyak dan esok paginya panasnya benar-benar hilang dan dia sudah ceria kembali. Guru sejatiku itu telah menyembuhkan anakku. Atas kejadian ini, yang tadinya sempat berfikir negative terhadapan bimbingan yang aku dapatkan selama ini menjadi sirna dan aku kembali yakin dengan jalanku ini karna aku merasakan semakin hari bimbingan yang kuterima semakin baik dan berguna untukku, aku dituntun kearah yang baik bukan kearah yang jahat, ego dan kebiasaan jelekku pelan-pelan dirubah olehnya dari situ aku benar-benar percaya bahwa aku dibimbing oleh dewi yang baik dan aku tidak salah jalan.
 
6. BERUSAHA MENGENDALIKAN DIRI

Semakin hari, aku semakin berjodoh dengan banyak dewa. Yang awalnya hanya datang menemui para dewa untuk mendapatkan berkat. Malah sekarang banyak dewa yang membimbingku dan memberikan aku pelajaran berharga, aku memanggil para dewa itu sebagai guru. Tiap dewa memiliki kekuatan masing-masing, ada yang mengajari aku visualisasi, konsentrasi dalam meditasi, membuat hu, masuk kedunia gaib dan menangkal ilmu hitam, dan bimbingan dari para dewa itu masih aku jalani sampai saat ini.

Dari pengalaman berkontak batin dengan para dewa ini, aku baru tau bahwa para dewa itu penuh dengan welas asih, membimbingku dengan sabar dan begitu melindungiku. Apapun masalah yang aku hadapi, para dewa tersebut selalu datang memberikan aku petunjuk apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi masalahku itu memberikan aku nasehat-nasehat berharga, begitu juga saat ada orang yang membutuhkan pertolonganku, aku selalu mendapatkan petunjuk apa yang harus dilakukan orang tersebut agar dia bisa terlepas dari masalahnya.

Kita selama ini selalu menganggap bahwa para dewa itu terlalu banyak larangannya, tidak oleh begini dan begitu, menghendaki manusia menjadi orang suci. Kita berfikir bahwa hanya orang suci saja/orang yang meninggalkan keduniawian saja yang bisa dekat dan mendapatkan kontak batin dengan para dewa. Dan menganggap bahwa kita sebagai orang awam sulit untuk mendekatkan diri kepada para dewa, dan berfikir bahwa kita yang masih hidup keduniawian dan masih melakukan hal-hal yang kurang baik, seperti minum-minuman beralkohol, mendengarkan music, mencari hiburan untuk menyenangkan hati itu tidak layak/tidak enak hati untuk mendekatkan diri kepada para dewa.

Aku ingin memberitahukan kepada orang-orang, berdasarkan pengalamanku selama ini. Bahwa para dewa itu begitu menyayangi umat manusia, tidak pilih kasih dalam melakukan penyelamatan/pertolongan kepada mereka. Sesungguhnya para dewa tidak melarang untuk minum-minuman beralkohol, tapi para dewa tidak ingin melihat manusia bermabuk-mabukan, sesungguhnya jika kita menghindari dari mabuk, itu bukan untuk kepentingan para dewa, dan bukan untuk menyenangkan hati para dewa, tapi semua untuk manusia itu sendiri. Karena Jika kita terlalu mabuk, terpengaruh terhadap minuman beralkohol tersebut, dan hanyut karenanya. kita menjadi lupa diri dan tanpa sadar telah mempermalukan diri sendiri, menyakiti diri kita sendiri dan bahkan bisa menyakiti keluarga kita juga orang lain yang ada disekitar kita dan yang lebih parah lagi, kita bisa sakit. Para dewa tidak ingin kita hidup menderita apalagi sampai kita sakit akibat ulah kita sendiri dan baru akan datang memohon pertolongan para dewa jika kita sudah mengalami penderitaan itu.

Kenapa kita harus mengalami sakit terlebih dulu baru kita sadar ???
semua kesulitan dan penderitaan yang kita alami didunia ini sebagian besar karna perbuatan kita sendiri dimasa sekarang, dan sebagian lagi karna karma kita dimasa lalu.

Kesedihan para dewa melihat prilaku manusia didunia ini sama sekali tidak bisa membuat manusia sadar. Manusia telah terikat dengan kesenangan mata, hidung, telinga dan lidahnya. Mata suka melihat pemandangan yang indah, hidung suka mencium sesuatu yang harum, telinga suka mendengar pujian dan sanjungan, dan lidah suka makanan yang enak. Keterikatan itulah yang membuat manusia lupa dan tidak tau kalau semua kesenangan itu hampa dan kosong. Kebahagiaan duniawi itu tidak kekal dan abadi. Demi mendapatkan kebahagiaan duniawi itu banyak yang harus dikorbankan. Mengorbankan diri sendiri, keluarga dan oranglain.

Jadi untuk apakah kita mengejar kesenangan dan kebahagiaan duniawi itu, jika pada akhirnya harus menderita ???

Walaupun kita hidup didunia ini, kita boleh mempergunakan kesenangan duniawi itu tapi kita tidak terikat olehnya. Seperti contohnya uang, selama kita hidup didunia ini tentu kita membutuhkan uang untuk menjalani hidup kita, tapi kita mencari uang tersebut bukan untuk merusak diri kita dengan berbuat hal-hal yang tidak baik, tapi mempergunakan uang tersebut untuk hal-hal yang berguna dan baik, karena dengan begitu kita akan lebih menghargai jerih payah kita dalam mencari uang tersebut. jangan lah kita diperbudak oleh uang. Karna dengan adanya uang itu bisa membantu dan mempermudah kita menghadapi masalah dalam dunia ini tapi jika kita salah mempergunakannya, maka uang juga bisa mencelakakan kita tanpa kita sadari.
 
7. MERASA DITINGGALKAN GURU SEJATI

Pernah suatu kali aku tidak yakin dengan petunjuk yang diberikan oleh guru sejatiku yang tidak berwujud itu. Menganggap bahwa petunjuk itu tahayul dan tidak mungkin. telinga berdenging, dan telinga tertekan yang kadang aku alami kadang meberi firasat tertentu, guruku sudah meberitahu kalau akan terjadi sesuatu yang tidak baik/aku akan mendapat kabar buruk mengenai keluargaku. Karena kupikir tidak mungkin jadi petunjuk itu tidak aku perdulikan Dan aku tidak melakukan apa-apa untuk menghindari hal tersebut.aku hanya terus saja sibuk dengan aktivitasku dan tidak berusaha untuk menjalankan petunjuknya untuk berjaga-jaga dan lebih berhati-hati.

Sampai akhirnya sesuatu hal yang buruk benar-benar terjadi dalam keluargaku, aku amat bersedih saat kejadian itu dan menyesal sebelumnya tidak berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu terjadi. Pengalaman ini membuat aku sadar, kelebihan yang aku miliki yang diberikan oleh para dewa tidak boleh aku abaikan, karna saat ini aku telah berada di dua alam, yaitu alam manusia dan alam gaib. Pertanda –pertanda yang ada disekitarku harus bisa aku ketahui maksudnya, karna para dewa kadang memberikan petunjuk tidak secara langsung, tapi kadang petunjuknya itu diberikan secara gaib dan tidak masuk akal bagiku. Tapi itulah para dewa penuh dengan rahasia dan kekuatan gaibnya sungguh besar.

Dalam bimbingan guru sejatiku, pernah suatu kali aku marah besar, kemarahanku itu memuncak disaat aku menganggap kalau guru sejatiku itu tidak membantuku, dan membiarkan aku mengalami kegagalan dalam menjalani satu kasus. Padahal dia sudah memberitahu aku bahwa aku tidak gagal, tapi aku malah naik tingkat karena keteguhan hatiku menjalani kasus tersebut. Aku merasa tidak terima dan tetap marah kepadanya, aku menutup diriku, tidak menjalani meditasi lagi dan tidak ingin dibimbing lagi olehnya. Hari-hari berikutnya aku hidup tanpa bimbingan, tak ada lagi panggilan darinya ataupun pertanda keberadaannya, sepertinya dia sudah pergi meninggalkan aku.

Tapi aku merasa hidup tanpa guru sejatiku itu begitu membuat aku sedih, aku merasa kehilangan. Dan aku merasa bersalah, mengapa aku berfikir egois, dia sudah mengatakan bahwa itu bukan salahku, kenapa aku tetap marah dan tidak menghiraukan perasaannya. Aku merasa aku sudah menjadi seorang yang egois, selama ini dia membimbingku tanpa pamrih, menjaga dan melindungiku tanpa kenal lelah, tapi aku tidak menghargainya. Aku telah tersadar akan kesalahanku, tapi dia sudah pergi, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan agar dia mau kembali membimbingku.

Lalu aku kembali menjalani meditasi, dalam meditasiku itu salah satu budha datang dan memberiku nasehat. Bahwa guruku itu amat menyayangiku dan tidak ingin aku bersedih atas kejadian itu, jadi sementara waktu dia tidak ingin menggangguku sampai aku benar-benar tenang. Suamiku saat itu menanyakan kepadaku, kenapa guruku tidak lagi memberiku petunjuk, akhirnya aku ceritakan apa yang telah kulakukan. Suamiku menyarankan agar aku meminta maaf pada guruku itu dengan tulus. Dan memohon bimbingannya kembali. Dan benar saja, setelah aku melakukan apa yang suamiku sarankan, guruku mulai memanggilku kembali.aku bahagia sekali, hampir saja aku sia-siakan berkah yang aku terima selama ini ,mendapatkan bimbingan dari para dewa adalah berkah terbesar untukku. Sejak itu aku berikrar, bahwa aku akan berlindung padanya, dan siap menjalankan setiap petunjuknya untuk menjalani jalan kebenaran ini.
 
8. MENCARI KEBENARAN BIMBINGAN

Dalam menjalani petunjuk dan arahan para dewa, kadang yakin apa yang kujalani tapi kadang juga ragu atas semua petunjuknya. Karna selama ini hanya roh tak berwujud saja yang datang membimbingku, aku berfikir untuk mencari seseorang yang punya pengalaman yang sama denganku. Agar aku semakin yakin. Aku pernah menceritakan apa yang aku alami pada seseorang yang telah lama membina diri/suhu, suhu ini aku kenal dari temanku, tapi aku belum pernah bertemu dengan suhu tersebut. Kami berhubungan hanya lewat telpon dan sms. Aku bertanya pada suhu itu, apakah yang aku alami ini benar ???

Aku mengatakan kepadanya bahwa aku bisa berkomunikasi dengan para dewa. Dia mengatakan itu bisa saja terjadi, bisa berkomunikasi dengan roh gaib namanya telepati. Tapi suhu tersebut mengatakan bahwa untuk apa bisa begitu, kalau diikuti bisa jadi paranormal dan akan banyak orang yang akan datang untuk meramal nasib mereka kepadaku. Untuk mencapai penerangan sempurna itu dicapai dengan usaha diri sendiri katanya. Dia juga menanyakan kepadaku apakah aku kerasukan. Aku bilang tidak. Pendapat suhu itu mungkin ada benarnya, kita memang harus berusaha sendiri untuk mencapai pencerahan itu, tapi apakah salah jika kita mendapatkan berkah kelebihan dari para dewa dan kita benar-benar mengamalkan untuk menolong sesama tanpa pamrih. Aku merasa perkataannya itu tidak menenangkan hatiku dan tidak menjawab atas semua yang aku alami.

Lalu disaat aku pergi ke suatu vihara yang ada di daerah bogor, aku membaca satu buku spiritual dan membawanya pulang. Dirumah aku membaca dengan penasaran, karna yang dialami oleh penulis buku itu sepertinya sama dengan yang aku alami, kelihatannya orang tersebut agak bijaksana jika aku lihat dari isi tulisannya. Aku berniat untuk menemuinya dan berkonsultasi dengannya mengenai apa yang aku alami. Aku pergi dengan suamiku kerumahnya yang berada didaerah jakarta, tapi ternyata sikap dan kata-katanya tidak seperti apa yang aku pikirkan.

Aku berusaha menguatkan hatiku untuk berbicara dengannya. tapi sebelum aku, ada seorang wanita yang datang bersamaan dengan kami, dia datang dari luar jakarta. Dia ingin minta petunjuk dari orang itu untuk mengatasi masalahnya yang pelik dan wanita itu mengatakan sudah putus asa, tapi wanita itu tidak mendapatkan solusi bagi masalahnya karena terlalu rumit.

Aku jadi bingung melihatnya. Kenapa orang yang sudah berpengalaman lama dalam hal spiritual tidak bisa memberi bantuan, bukankah dia sudah mendapatkan kontak batin dan bimbingan dari guru-guru rohnya, mengapa dia tidak bisa memberitahukan kepada wanita itu apa sesungguhnya yang salah dan apa yang harus diperbaiki.

Aku jadi bertanya-tanya didalam hati, apakah sudah benar aku datang menemuinya untuk meminta bimbingan. akhirnya aku mengurungkan niatku untuk berkonsultasi lebih dalam mengenai diriku padanya.

Melihat situasi itu aku tersadar, bahwa mendapatkan kontak batin dengan para dewa itu, mungkin bisa saja manusia dapatkan. Tapi kemana arah bimbingan yang diterima dan apa tujuan akhir dari tuntunan para dewa itu, seharusnya bisa kita pahami sendiri baik atau tidak. Mungkin kita tidak percaya bahwa roh itu ada karena kita tidak merasakannya.

Aku percaya bahwa kita ini terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Percaya bahwa jika roh kita sudah bangun kita akan mendapatkan bimbingan yang baik dari dewa yang mendampingi kita selama ini, tapi kita tidak menyadarinya. Setiap manusia pasti ada dewa yang mendampingi dan baru akan membimbing kita jika roh kita sudah terbangunkan, dan untuk mendapatkan itu semua setiap orang menjalani proses yang berbeda-beda waktunya. Ada yang saat dilahirkan rohnya sudah bangun, ada yang harus mengalami dua kali kelahiran baru rohnya terbangunkan, ada juga yang sudah tua baru rohnya terbangunkan.

Selama ini, dikarenakan roh dalam diri kita belum terbangunkan, sehingga jiwa dalam diri kita menuntun kita kearah yang salah dan kita tidak menyadarinya. Jika roh kita sudah terbangunkan, kita akan merasakan bahwa roh kita menuntun kita kejalan yang baik sekaligus jika berjodoh dengan para dewa kita akan mendapatkan bimbingannya untuk melewati kehidupan kita yang penuh dengan kesulitan dan penderitaan didunia ini dan menuntun kita mensucikan roh kita sehingga kita bisa masuk surga/naik ketanah suci sukhavati dan tidak lagi mengalami lahir, sakit, tua dan mati.
 
9. MENGETAHUI JATI DIRI DAN KEHIDUPAN MASA LALU

Suatu saat, dimeditasiku yang dalam, tiba tiba aku melihat setitik sinar/cahaya, cahaya itu semakin besar dan menutupi mataku, lalu sinar itu berganti dengan suatu pemandangan yang aneh. Awalnya aku melihat diriku dimasa aku masih sekolah disma, lalu gambar itu bergerak mundur kemasa-masa aku remaja sampai aku kecil dan dilahirkan serta dikandung oleh ibuku, lalu mundur lagi ketempat yang asing dan melihat seorang wanita yang tidak aku kenal, kejadian-kejadian yang dialami oleh wanita itu terlihat olehku dengan jelas, dan setelah itu masih aku lihat tempat yang berbeda dan wanita yang berbeda pula. semua kejadian itu bergerak mundur. Aku tidak mengerti, disaat aku mulai mencari-cari ada apa sebenarnya. Guruku memanggil, dia berkata bahwa aku telah mengetahui jati diriku dan kehidupan masalaluku. Asal rohku dan Karma apa yang telah kulakukan dimasalalu telah aku ketahui dan telah kubayar dikehidupanku ini. Sehingga aku bisa mendapatkan bimbingan para dewa dikehidupanku ini.

Ternyata tujuan dari terbukanya jati diriku itu adalah, agar aku mulai melatih diriku yang sekarang, mulai mengumpulkan jasa pahala dikehidupanku sekarang ini, sehingga rohku menjadi suci bersih dan layak untuk datang menghadap para dewa. Dan ternyata tidak hanya itu, aku juga dipersiapkan untuk mulai membina diriku dengan dibimbing para dewa, agar bisa menjalankan kebenaran dan menolong orang, sesuai misi yang diberikan oleh guruku.

Menurut guruku, terbangunnya rohku, mengetahui jatidiri dan dapat berkontak batin dengan para dewa dan guru sejatiku, itu semua karna adanya ikatan jodoh kehidupan lalu. Tiap manusia memiliki jodohnya masing-masing dengan para dewa yang selalu menjaga dan melindungi manusia itu, kadang disaat manusia itu melakukan perbuatan tidak baik ataupun membiarkan dirinya dimasuki oleh roh tidak baik, dewa yang berjodoh dengannya masih mendampinginya.

Melihat jati diri dan kehidupan masalalu, membuat aku terharu. Membuat aku semakin sadar bahwa hidup didunia ini tanpa mendapatkan bimbingan rohani dan mendekatkan diri kepada tuhan, menghabiskan masa muda dengan berfoya-foya, hura-hura mencari kesenangan duniawi itu tidak ada artinya. Walaupun ada yang mengatakan, bahwa aku menyia-yiakan hidupku. Mengatakan bahwa aku masih muda, untuk apa punya uang tapi tidak dinikmati selagi muda. Malah menghabiskan waktuku untuk menjalankan rohani dan menghindari kesenangan duniawi.

Aku tau, mungkin saat ini aku punya uang dan bisa mendapatkan apa yang aku inginkan. Tapi untuk apa semua itu ??? selain untuk memenuhi ego diri sendiri. Memenuhi keinginan duniawi tidak ada habisnya, semakin dikejar dan diikuti, semakin tidak puas. Aku mengatakan hal ini karna aku sudah merasakannya, sudah pernah mengejarnya, tapi tidak bisa benar-benar membuat aku bahagia. Hanya awalnya saja merasa senang, tapi setelah itu penyesalan yang datang dan hati merasa bersalah.

Seandainya saja tiap manusia bisa mengalami hal yang aku alami saat ini, mungkin mereka akan bisa mengerti. Semua yang terjadi padaku begitu alami,tiada paksaan dan tiada penyesalan. Aku bahagia menjalaninya, karna begitu banyak rahasia yang dibukakan di depan mataku, hingga aku terpana dan terkagum-kagum dan terintropeksi diri. Inilah sesuatu yang misterius itu, alam dewata, alam gaib satu persatu terbuka dan memberiku banyak pengetahuan yang tidak kudapatkan didunia ini jika aku masih menjalani hidupku seperti dulu. Suatu pengalaman yang menakjubkan dan berkesan.
 
10. COBAAN DAN GODAAN DATANG

Dalam menjalani jalan kebenaran ini kerap kali cobaan dan godaan datang menghampiriku.
Disuatu malam, didalam konsentrasi meditasiku, tiba tiba ada suara yang memanggil namaku, aku mengira guruku yang memanggil, ternyata bukan, katanya dia adalah hatiku. Hatiku itu berbica kepada ku.
“ desi, untuk apa kau menjalani semua ini. Jangan kau sia-sia hidupmu. Kembalilah kekehidupanmu yang dulu, yang penuh dengan kebahagiaan, kesenangan dan makan makanan yang enak. teman-temanmu menunggumu. Jangan kau ikuti perkataan dewa-dewa itu, mereka hanya memanfaatkanmu untuk kepentingan mereka. Kembalilah… “
Aku menjawab.:
“ kau hatiku yang baik atau yang jahat ??? “
“ aku hatimu yang baik.”
“ jika kau hatiku yang baik, maka engkau tidak akan menyuruhku untuk kembali berbuat kesalahan. Kau pasti bukan hatiku yang baik.”
“ aku hatimu yang baik. Aku tidak mau kau menyia-yiakan hidupmu dengan mendekatkan dirimu pada dewa-dewa itu.tidak ada gunanya.”
“ pergi kau, kau bukan hatiku yang baik. Jangan ganggu aku, aku tidak akan mengikuti perkataanmu.”
Suara yang mengatakan bahwa dia adalah hatiku itu terus menghasutku agar aku kembali kekehidupanku yang dulu. Tapi dengan sekuat tenaga aku mengusirnya. Hatiku yang jahat itu datang sampai 3 kali untuk menghasutku disaat aku meditasi, dan aku selalu mengusir dia agar jangan menggangguku. Dan disaat terakhir salah satu budha datang dan membuat suara yang mengaku hatiku yang baik itu menghilang bagai ditelan bumi.
Budha itu berkata.:
“ desi … kau sudah melewati masa pencobaanmu, telah dapat menghilangkan keAKUan didalam dirimu, selanjutnya kau akan mendapatkan kebudhaan dan kebahagiaan serta perlindungan para dewa.”
Aku mengucapkan terima kasih kepada budha tersebut.
Setelah itu, tidak ada lagi suara hasutan setiap aku meditasi, hanya kehadiran para dewa yang membimbing dan memberiku nasehat.

Pengalaman ini membuat aku mengerti bahwa didalam diri manusia memang ada sisi baik dan ada sisi jahatnya. Tergantung sisi mana yang menguasai dirinya. Jika dia mengikuti sisi jahatnya, dia akan menjadi orang yang tidak berperasaan dan selalu berbuat hal-hal yang tidak baik. Tapi jika dia mengikuti sisi baiknya, maka kehidupannya akan banyak mendapatkan kebaikan dan akan menuntunnya kejalan yang benar.
 
11. DI ABHISEKA DAN MENDAPAT NAMA BUDHA

Salah satu guruku, memberiku petunjuk agar aku pergi menemui satu dari tiga budha di sebuah vihara didaerah Jakarta, awalnya aku tidak langsung menjalaninya karna saat itu aku agak sedikit bimbang dan ragu untuk menjalaninya, sampai hari menjelang malam dan aku sudah selesai dengan pekerjaanku aku tidak menjalankan petunjuk guruku itu. Kemudian tanpa rasa bersalah sedikitpun, Aku membasuh diri lalu mulai sembahyang dan membaca mantera di depan altar rumahku, dan menyambungnya dengan meditasi.

Dan disaat meditasi itu dua budha datang menemuiku dan salah satunya berkata kepadaku .;
“ desi … mengapa kau tidak menjalankan petunjuk yang diberikan kepadamu hari ini?, mengapa engkau meragukannya?. Ini adalah kesempatanmu untuk bisa mensucikan rohmu, jati diri telah kau ketahui tentunya harus menjalankan setiap petunjuk dan berbuat kebajikan. Apakah kau mau terus mengalami tua, sakit, mati dan dilahirkan kembali???.” Lalu budha itu menghilang. Dan aku keluar dari meditasi dan secepatnya memberitahu suamiku untuk pergi menjalankan petunjuk.

Akhirnya kami sampai divihara yang dimaksud pkl.8 malam, dan mulai bersembahyang disana, kemudian menuju altar budha yang ditunjuk.
Dengan hormat bersujud dihadapannya dan mulai berkomunikasi dengannya didalam meditasi. Budha itu berkata.:
“ desi … kau sudah datang menemuiku, sungguh tidak mudah.”
“awalnya aku tidak berniat pergi, tapi ada budha lain yang datang menemuiku agar aku segera pergi bertemu dengan engkau.”
“ kehidupanmu sudah diatur dan digariskan, karna itu setiap hal yang kau lakukan sekarang ini akan menimbulkan reaksi yang cepat. Aku memintamu kesini untuk memberimu abhiseka dan nama budha. Agar kau bisa menjalani jalan dharmamu dengan baik”

Aku kaget dan bingung, bukankah abhiseka dan nama budha hanya bisa didapat jika kita menjadi anggota suatu vihara dan ditahbiskan oleh bhikhu divihara tersebut. Sedangkan aku tidak aktif di vihara manapun hanya sembahyang dialtar rumah dan sesekali kekelenteng dan vihara untuk bersembahyang pada hari tertentu. Bagaimana aku bisa mendapatkan abhiseka dan nama budha? Apakah ini benar ? pikirku.
“desi … aku tau apa yang kau pikirkan, kau mendapatkan abhiseka dan nama budha langsung dariku, itu adalah anugrah terbesar untukmu, jadi jangan kau sia-siakan.
“baiklah terima kasih.”

Lalu aku merasakan sinar begitu terang menyinari tubuhku dan wajah dan tubuhku sedikit panas. Aku mendiamkannya sampai ada petunjuk lebih lanjut. Lalu …
“ desi... aku telah memberi abhiseka kepadamu dan mulai saat ini nama budhamu adalah xxx, jalanilah kehidupanmu dengan baik.” Lalu budha itu menghilang. Dan aku keluar dalam meditasi dengan perasaan terharu. Seandainya saja aku tidak diingatkan oleh salah satu budha untuk menjalankan petunjuk menemui budha yang mengabhiseka dan memberi nama budha padaku, mungkin aku tidak akan merasakan betapa bahagianya mendapatkan perlindungan para dewa dan juga perlindungan para budha.
 
12. PERUBAHAN DEMI PERUBAHAN PADA TUBUH

Dalam menjalani bimbingan para guru dewata, membuat aku sering mengalami perubahan-perubahaan aneh pada tubuh ku yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Dulu aku suka sekali makanan laut, seperti kepiting, udang, cumi dan kerang. Aku dulu sering mengadakan pesta makan seafood dirumahku, atau kadang dirumah temanku pada saat-saat hari libur. Sejak berjodohnya aku dengan guruku, kebiasaanku makan makanan laut dan mahluk hidup lainnya hilang, aku mulai bervegetarian tanpa ada perjanjian apapun. Selama vegetarian ini, aku seperti mengalami proses pembersihan tubuh, 1 hari aku bisa buang air sampai lebih dari 3 kali, atau setiap aku habis makan aku pasti akan kekamar mandi untuk buang air, sampai aku mengalami ambeien dan terasa sakit. Padahal dulu aku tidak seperti itu, kadang sampai 3 hari aku tidak buang air. Isi perutku seperti dikuras habis dari semua kotoran yang menempel pada organ dalamku. Awalnya aku sempat kuatir kenapa aku mengalami hal itu, tapi guruku mengatakan:
“ kau sedang dalam proses pembersihan dari segala yang kotor yang telah masuk ketubuhmu. tidak usah kuatir, tubuhmu akan kembali pulih dan rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya setelah proses pembersihan itu selesai.”

Benar saja setelah beberapa hari, aku tidak lagi sering buang air, tapi berganti menjadi buang air setiap pagi. Ternyata proses pembersihan itu memberikan manfaat juga buatku, aku yang dulu selalu mengeluh karna berat badanku sulit untuk turun, dengan berbagai cara dari olahraga, senam dll tidak menghasilkan berat badan yang kuinginkan. sekarang bisa aku dapatkan berat badan yang ideal dengan bervegetarian.

Setiap kali aku menjalankan tugas yang diberikan oleh guruku untuk pergi kesuatu tempat, atau pergi mengunjungi salah satu dewa, selesai menjalankan tugas itu aku pasti merasakan tubuhku menjadi ringan, aku seperti merasakan perasaan yang lapang dan enteng. Sepertinya rohku mendapatkan kekuatan sehingga bisa semakin bangkit dan aku seperti tidak merasakan tubuh jasmani ini. Terlebih lagi saat aku diperciki air suci dari salah satu guruku, aku seperti tidak berada dibumi ini. Walaupun aku melihat banyak orang berlalu lalang, dan melihat suasana yang begitu ramai, tapi aku merasa seperti tidak berada ditempat itu. Berada bersama mereka tapi aku merasa seperti berada di alam yang berbeda dengan orang-orang disekitarku itu.

Pada saat aku mulai bingung atas apa yang ku alami itu, guruku memberitahu :
“kau telah berbeda dengan orang awam yang rohnya belum terbangkitkan, rohmu telah bangkit, dengan semakin banyaknya berkah yang kau dapatkan dari para dewa, maka kau akan semakin berbeda dengan orang awam. Kau tidak perlu takut dengan perubahaan itu, nanti kau akan terbiasa. Dengan adanya perubahan itu kau akan dapat memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang awam.”

Sampai saat ini aku masih mengalami perubahaan-perubahan itu setiap kali aku melakukan sesuatu hal yang baik, saat selesai menjalankan tugas, dan saat mendapat berkah dari dewa. Rohku semakin bangkit dan menguasai tubuh jasmaniku, sehingga aku bisa dengan penuh ketulusan melakukan puja bakti dan semakin dekat dengan para dewa.
 
13.DIAJARI MENARI DAN JURUS OLEH GURU

Selama dekat dengan guru-guru tak berwujud, aku banyak mendapatkan pengetahuan yang tidak kudapatkan didunia ini. Pelajaran disekolah amat berbeda jauh dengan pelajaran yang diberikan oleh guru-guruku itu. Kadang tata karma dan cara pengajaran hampir sama, tapi apa yang diajarkan disekolah amat bertolak belakang dengan yany sekarang aku terima ini.

Guru-guruku itu ada yang mengajarkan aku menari, visualisasi, membuat hu, mantera, mudra dan jurus-jurus untuk melindungi diri. Tarian yang diajarkannya adalah tarian putri kerajaan, terasa aneh bagiku tapi kaki dan tanganku bergerak dengan sendirinya, berputar kesana kemari dengan gemulai bak seorang putri, dengan gerakan yang teratur dan rapi seperti sudah dipelajari padahal baru sekali itu aku melakukannya. Lalu diajari gerakan melindungi diri dari ilmu hitam oleh guru sejatiku, diajari bervisualisasi melihat dewa, membuat hu untuk berbagai keperluan dan lain sebagainya. Guru-guruku berpesan kepadaku agar aku selalu melatih setiap pelajaran yang aku terima karna semua itu akan berguna untukku nantinya.

Awal menerima pelajaran itu aku agak tidak yakin bahwa apa yang aku pelajari itu ada gunanya, karna aku merasa aneh dengan semua itu. Tapi setelah beberapa lama aku menjalani, setelah aku benar-benar mengalami hal-hal gaib yang membutuhkan jurus-jurus yang diajarkan oleh guru-guruku untuk menghadapinya. Dan semua itu benar-benar berfungsi. Sepertinya kita tidak melihat dengan mata jasmani, tapi dalam dunia gaib kejadian itu benar-benar terjadi dan aku alami. Sejak mengalami pengalaman gaib itu, aku jadi tidak meremehkan lagi setiap pelajaran dan bimbingan yang diberikan para dewa kepadaku, dan dengan kesungguhan hati melatih diri dengan sebaik-baiknya.

Sampai saat ini aku sudah banyak mendapatkan pelajaran yang berarti dari pengalaman-pengalaman gaib, beberapa dewa telah menjadi guruku. Membimbingku dengan cara mereka dan dengan ciri khas mereka. Dari sini aku baru mengetahui bahwa dewa itu seperti manusia pada umumnya, mereka punya karakter dan kebiasaan masing-masing, cara pengajaran masing-masing dewa juga berbeda, tapi dengan tujuan yang sama membina diriku agar aku bisa menjalankan misi yang telah diberikan. Para dewa tidak ada kesombongan, penuh welas asih dalam membimbing, menjaga dan selalu mengingatkan aku, sehingga aku tidak salah jalan.

Guruku dan salah satu budha mengatakan :
“ Mendapatkan berkah dari para dewa tidak boleh sombong, benar-benar mempergunakan setiap bimbingan dan pelajarannya untuk menolong orang lain dan mencapai kebudhaan, melatih diri bukan untuk tujuan mendapatkan kesaktian. Jangan kau kejar kesaktian itu, Tapi biarlah hal itu datang dengan sendirinya tanpa ada ambisi didalam hati.”

Pesan itu yang selalu aku ingat sampai saat ini, membuat aku selalu mawas diri, dan tidak berusaha menyimpang dari ajaran guru-guruku.

Mendapatkan berkah demikian besar tidak ingin kusia-siakan, karna tidak semua orang bisa mendapatkannya, asalkan tidak ada ambisi dan keserakahan, jalan yang kutempuh ini pasti akan membuahkan hasil yang baik tanpa adanya gangguan dari luar maupun dari dalam diri sendiri.
 
14. BERJALAN-JALAN DI ALAM NIRWANA DAN ALAM NERAKA

Mendapatkan kontak batin dengan dewa dan mendapatkan bimbingannya amat mebuat aku terkagum-kagum. Aku yang dulu sama sekali tidak mengetahui alam gaib, apalagi nirwana dan neraka itu seperti apa. Disaat mata ketigaku terbuka, semua itu bisa kusaksikan dengan mudah, tentunya dengan bimbingan dan tuntunan dari salah satu guruku, selain dia mengajarkan aku untuk visualisasi dia juga mengajakku berkeliling alam nirwana dan alam neraka. Ini adalah pengalaman yang paling menakjubkan yang aku alami, merasakan roh ku keluar didampingi guruku itu, naik keangkasa, melihat bumi ini dari atas awan seperti melihat bumi dari atas pesawat terbang, tapi disini aku tidak ada perasaan takut karna aku bersama guruku. Dari atas awan bumi ini terlihat begitu kecil tertutup laut yang begitu luas. Lalu aku diajak semakin naik kesuatu alam yang begitu indah, subur dan tidak berpolusi.

Dialam itu aku melihat binatang-binatang yang indah yang tidak pernah kulihat dibumi, binatang-binatang itu seperti mempunyai karisma yang agung, tidak seperti binatang pada umumnya. Lalu aku diajak ketempat-tempat alam dewa, tempat pertemuan, tempat penghargaan, alam teratai, ruang buku riwayat hidup manusia, tempat meditasi, kebun persik, ruang hampa, tempat roda kehidupan manusia, ruang kunci dll. semua itu aku kunjungi di alam nirwana bersama guruku.

Dan tidak hanya itu, guruku juga mengajakku pergi kealam neraka, tapi sebelum aku melakukan hal itu, aku harus mendapatkan tambahan kekuatan terlebih dahulu agar bisa masuk ke alam neraka karena disana kekuatan hawa yin terlalu kuat, kalau tidak aku tidak bisa menembusnya. Tidak semudah kepergianku kealam nirwana. Aku menjalani petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guruku itu. Dan setelah mendapatkan tambahan kekuatan, baru guruku itu membawaku kesana.

Hari itu baru kuketahui bahwa alam neraka itu ada di bawah bumi ini, aku harus masuk kesana, pantas aku harus punya kekuatan untuk menembusnya karna harus melewati tanah yang padat. Benar saja pertama kali aku mencoba masuk aku tidak bisa, lalu guruku mengandeng tanganku dan menyuruhku untuk tenang dan jangan takut, baru aku bisa masuk kedalam. Setelah keluar dari meditasi aku merasa tanganku yang sebelah kanan tidak bisa kugerakkan, karna saat aku masuk kedalam bumi itu aku sempat tidak bisa tembus, tapi guruku mengatakan tidak apa-apa, nanti akan sembuh dengan sendirinya, jika aku tidak mendapatkan tambahan kekuatan sesuai petunjuk yang ada, mungkin aku bisa sakit dan cidera.

Dialam neraka aku melihat tempat-tempat hukuman roh manusia, dengan tingkat kesalahan masing-masing. Begitu tragis dan membuatku mual melihatnya. Ada yang dihukum karena kesalahan panca indra, yaitu kesalahan yang dilakukan oleh mata, mulut dan tangan. Lalu ada yang dihukum karena berbuat asusila, melakukan bunuh diri dan lain sebagainya. Ada juga hukuman bagi hamba tuhan yang berbuat kesalahan dengan tingkatan masing-masing pula. Pengalamanku kealam neraka membuat aku merinding dan takut. Manusia hidup didunia ini tidak menyadari telah berbuat kesalahan-kesalahan. Karna rohnya tidur sehingga tidak mendapatkan bimbingan ke jalan yang benar. Aku bersyukur rohku telah bangkit, sehingga diusiaku yang masih muda ini, aku sudah mulai bisa memperbaiki kesalahanku, sehingga tidak mengalami penyesalan di kemudian hari, menyadari kesalahan setelah tua dan setelah mati. Itu sudah terlambat.

Melihat semua itu aku menyadari bahwa, masa muda itu bukan untuk dinikmati, tapi masa muda adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa dan mulai melatih diri untuk mendapatkan pencerahan dan kebudhaan. Sehingga tidak mengalami penderitaan didunia ini dan di alam neraka. Mungkin sebagai seorang awam, orang akan berkomentar bahwa aku terlalu berlebihan, tapi itulah kenyataannya. Kehadiran dewa tidak bisa kita rasakan jika kita tidak membuka diri kita. Kita Lebih banyak mendekatkan diri kita pada kesenangan duniawi dan tengelam semakin dalam hingga tak bisa tertolong lagi.

Sesungguhnya tidak ada kata terlambat, jika kita mempunyai niat untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik. Hanya seberapa besar usaha kita dan kerelaan kita meninggalkan kebahagiaan yang semu itu demi mendapatkan kebahagiaan yang abadi.
 
15. SATU DEMI SATU DEWA DATANG MEMBIMBING

Entah berawal dari mana, tiba tiba saja aku berjodoh dengan banyak dewa. Satu persatu dewa turun membimbing dan mengangkatku menjadi muridnya. Ada dewa tao, dewa ilmu hitam dan ilmu gaib, dewa hidup, dewa pelindung, dewi welas asih, dll. Masing masing dewa itu sebelumnya berbicara dengan guru sejatiku, yaitu guru yang pertama kali berjodoh denganku dan selalu membimbingku setiap waktu dimanapun aku berada. Untuk mengangkatku sebagai murid harus melewati guruku ini, baru guruku tersebut menyuruhku menghadap dewa tersebut. Ini sudah aturan yang berlaku dilangit, dan para dewa itu selalu berusaha tidak melanggarnya.

Pada awalnya, dewa-dewa itu membimbingku satu persatu, jika satu dewa telah selesai dengan bimbingannya maka ada dewa lain yang datang menggantikannya, begitu seterusnya. Tapi belakangan ini tidak seperti itu, saat ini bisa dua sampai tiga dewa yang membimbingku sekaligus, sampai aku agak kewalahan pada awalnya. Sempat kelelahan dalam belajar dan merasa tertekan, tapi guru sejati berpesan agar aku menghadapi semua pelajaran dengan tenang, maka akan bisa menjalaninya dengan baik.

Bimbingan dari dewa tao begitu ketat, ada beberapa aturan-aturan yang diajukan padaku selama menerima bimbingannya. Dia ingin aku disiplin dan tidak boleh tidak mengikuti bimbingannya 1 haripun, memperhatikan setiap gerak-gerikku dan cara bicaraku dls. Dia mengajarkanku jurus-jurus dalam meditasi.

Bimbingan dewa ilmu hitam dan ilmu gaib, membuat aku dekat dengan alam gaib, cakra keningku dibukakan olehnya sehingga aku bisa merasakan mahluk gaib jika ada didekatku, dan bisa merasakan adanya mahluk gaib pada suatu tempat. Dia memberikanku benda pusaka dan jurus-jurus untuk perlindungan dalam dan luar tubuhku dari kekuatan gaib.

Bimbingan seorang budha hidup membuat aku kagum padanya, dulu aku sempat membaca buku karya tulisnya mengenai mantera, tapi pada saat itu rohku belum terbangunkan sehingga tidak mengerti isi buku yang dia tulis dan tidak memahami dunia gaib. Saat ini setelah rohku bangun dan dekat dengan alam gaib serta mendapatkan bimbingan darinya, aku mengkoleksi buku-buku karya tulisnya dan mempelajari isinya. Dan anehnya saat ini aku bisa memahami arti dari tulisannya tersebut. Dan meyakini semua yang dialaminya, karna aku juga mengalaminya saat ini. Dia mengajarkan visualisasi dan mengajakku berjalan-jalan kea lam nirwana dan neraka.

Bimbingan dewi welas asih, memberiku kekuatan tubuh, iman dan pengetahuan. Anugrah air suci dan kekuatan menolong orang telah dia berikan kepadaku. Aku terharu dengan kelembutannya membimbingku sehingga aku tersadar bahwa aku adalah manusia yang penuh dengan dosa dan kesalahan di masa lalu, dan mengucapkan terima kasih kepadanya karna telah menyadarkanku dari jeratan mara/setan yang mengelilingiku selama ini.

Bimbingan dari dewa pelindung, memberiku pengetahuan dalam membuat hu, aku yang selama ini tidak mengerti mengenaiku, kali ini dibimbing untuk membuatnya agar bisa menolong orang. Tulisan yang kukira tidak ada maknanya dan terlihat aneh, setelah disahkan olehnya, hu yang ku tulis punya kekuatan juga. Aku sudah pernah mencobanya beberapa kali untuk menolong orang, dan medapatkan hasil yang sesuai dengan hu itu.

Walaupun awalnya menerima bimbingan dari para dewa itu membuat hatiku bimbang, tapi dengan adanya kasus yang kuhadapi, aku baru menyadari bahwa setiap bimbingan para dewa itu ada manfaatnya untuk umat manusia. Dan para dewa tidak akan mengajarkan hal yang tidak benar kepadaku, karna selama aku menjalani setiap petunjuknya tidak ada yang menyakiti manusia, apalagi menuntunku berbuat hal-hal yang tidak baik, atau membiarkan aku terjerumus kejalan yang salah. Mereka selalu melindungi aku dan keluargaku dari mara bahaya, dan memberi aku nasehat jika aku mulai marah/kesal pada sesuatu hal yang tidak kusuka Dan Membuat aku cepat sadar akan perbuatanku dan mengetahui dimana letak kesalahanku dan memperbaikinya.
 
16. MENJALANKAN TUGAS DARI GURU

Pada suatu hari, salah satu guruku memanggil dan memberiku petunjuk agar aku menolong satu keluarga. Karena orang itu telah taat bersembahyang kepadanya dan guruku itu berhutang kepadanya. dan saat ini bencana sedang mengincar keluarganya, guruku minta agar aku menolongnya dan mengatakan kepadanya bahwa guruku itu selalu melindungi dia dan keluarganya.

Aku tidak tau siapa keluarga itu, guruku hanya memberitahu dimana aku bisa menemui orang itu seperti biasa hanya daerahnya saja tapi alamat tidak jelas sekaligus melihat niatku untuk menjalankan tugasnya ini, ternyata orang itu tinggal didekat daerah rumahku. Dan tanpa menunda lagi aku segera memberitahukan memberitahu suamiku tentang petunjuk itu, kami segera ketempat yang ditunjuk tersebut. Aku mengira dengan mendapatkan petunjuk tempat yang dekat pasti mudah ketemu. ternyata sama saja, kami berputar-putar di daerah itu dan beberapa kali bertanya pada orang yang kami temui didaerah itu, tapi tidak ada yang mengetahui perihal orang yang disebut guruku itu, aku putus asa dan memutuskan untuk kembali kerumah dan disaat mobil kami memutari suatu gang, kami melihat didepan kami ada anak laki-laki kecil yang tertabrak motor, darah mengalir dari dahi anak tersebut begitu banyak keluar, ibunya terlihat panik, begitu juga pengemudi motor yang menabrak anak kecil itu. Kami melihat kepanikan mereka dan segera turun dari mobil membantu ibu tersebut agar membawa anaknya kemobil kami dan kami langsung membawanya ke dokter praktek tidak jauh dari tempat itu. Sampai diruang dokter darah anak kecil itu berhenti, dan setelah diperiksa lebih lanjut ternyata anak itu tidak terlalu mengkuatirkan dan tidak apa-apa. Setelah ayahnya datang, kami mengantar mereka kerumahnya.

Sepulangnya kami kerumah, aku langsung menghadap guru yang memberiku tugas. Dan mengatakan kepadanya bahwa aku tidak bisa menemukan orang yang guruku maksud. Malah bertemu dengan anak yang tertabrak motor dan membantunya untuk berobat.
Guruku mengatakan :
“ desi … keluarga yang kumaksud, yang kuharapkan engkau tolong adalah keluarga itu, hari ini mereka akan mengalami suatu bencana. aku mengatakan bahwa orang itu memang menyembahyangiku pada kehidupannya yang lalu, kehidupan yang sekarang dia beragama lain, jadi tidak menyembahyangi dewa. Jadi untuk membalas budinya di kehidupan yang lalu, aku minta kau membantunya dikehidupannya yang sekarang. Aku harap kau mengerti apa yang ku maksud. Kau sudah menjalankan tugasmu dengan baik.”

Walaupun aku masih tidak mengerti kenapa guruku memberiku tugas itu, tapi aku bahagia, karena hari ini aku dan suamiku telah berbuat kebaikan.

Satu hal lagi, oleh guruku yang sama aku diberi tugas untuk menemui satu dewa di sebuah vihara di daerah Jakarta. Hanya itu petunjuknya, aku dan suamiku pergi juga untuk menjalankan tugas. Dan sesampainya didaerah itu aku mulai bingung dan bimbang. Bagaimana mungkin aku bisa menemui vihara itu sedangkan daerah itu terdiri dari gang-gang yang sempit dengan rumah-rumah yang saling berdempetan. Apa ada vihara ditempat seperti itu ? tanyaku dalam hati. Karna aku bisa berkomunikasi dengan guruku dimanapun aku berada, aku mecoba untuk minta petunjuk darinya mengenai tempat itu.

Karna gang itu sempit dan banyak belokan, guruku member tahu kepadaku arah yang harus aku tuju. Jika ada pertigaan gang aku bertanya padanya harus kearah mana, maka guruku itu akan memberitahu harus kekiri, kekanan atau lurus saja. Aku menjalani petunjuknya dengan keyakinan, sampai sesuatu hal yang sepertinya terjadi, vihara itu benar-benar ada didaerah pemukiman padat itu dan lumayan besar. Dari sini aku mengetahui bahwa , Petunjuk dewa tidak mungkin salah dan tidak akan menyesatkan aku. Aku pasti bisa sampai ketempat tujuan asalkan aku yakin dan percaya sepenuhnya atas petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadaku.
 
17. MENDAPATKAN BANTUAN DARI DEWA KEUANGAN

Dalam aku menjalani jalan kebenaran yang diberikan guru-guru kepadaku. Aku juga masih menjalankan kehidupanku dalam berumah tangga dan berusaha dirumahku. Pada suatu kali usahaku itu mendapatkan banyak pesanan, tapi berhubung karyawan yang bekerja dengan ku tidak banyak, sedangkan para langganan sudah tidak sabar menunggu pesanannya itu dikirimkan. Aku memutuskan untuk menambah karyawan dan mencari tempat yang lebih besar, dan anehnya disaat aku memikirkan hal itu tiba-tiba saja apa yang aku pikirkan terwujud, ada tempat yang lebih besar yang ditawarkan kepadaku, tapi masalahnya aku tidak memiliki dana saat itu.

Lalu aku mengurungkan niatku itu, lalu salah guru sejatiku memberiku petunjuk agar aku menjalankan rencanaku dan jangan ragu, untuk mewujudkannya pasti dibantu oleh dewa. Dengan perasaan bimbang aku mencoba menjalankan pesan itu, dan berharap dana untuk menjalankan rencana itu bisa tersedia pada saatnya.

Lalu keesokan harinya, guru sejatiku memanggil. Katanya aku harus menemui dewa keuangan didaerah tangerang. Dewa ini akan bisa memberiku modal untuk usahaku itu. Mendengar petunjuk itu aku seperti tidak percaya, apakah ini sungguhan? Aku bisa mendapatkan modal untuk menjalankan rencana menambah karyawan dan mendapatkan tempat yang lebih besar? Walaupun tidak terlalu yakin, toh aku tetap menjalani petunjuk itu.

Ternyata tidak mudah mencari dewa yang disebutkan guruku itu, aku dan suamiku bertanya-tanya kesana kemari tapi tidak ada yang mengetahui keberadaan dewa tersebut. Dan bahkan nama dewa itu saja belum pernah mendengar. Kami mencari kesana kemari tapi masih didaerah yang ditunjuk, tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Masih belum ketemu juga. Kembali mulai putus asa dan memutuskan untuk pulang, tapi dalam perjalan pulangku itu, entah kenapa aku merasakan tidak enak, kepalaku pusing dan merasa mual. Aku mengatakan apa yang aku rasakan pada suamiku. Suamiku bilang mungkin aku tidak boleh pulang dan harus bisa ketemu dewa tersebut hari ini juga. Akhirnya kami kembali kedaerah itu dan anehnya rasa pusing dan mualku hilang. Guruku memberi tahu agar aku masuk ke satu perumahan dan menyusuri tiap blok perumahan itu. Kami menjalankan motor kami dengan perlahan ditiap blok. Disalah satu rumah kami berhenti karna aku melihat ada rupang dewa dirumah tersebut. Aku turun dari motor dan bertanya pada yang pemilik rumah tersebut. Dewa apa yang dia sembahyangi. Dia mengatakan dewa xxx, saat aku berdiri didepan rumahnya aku seperti merasa tubuhku sedikit bergetar tapi aku tidak perhatikan. Karna menganggap dewa yang ada dirumah orang itu bukan seperti yang disebutkan oleh guruku, aku beranjak pergi. Saat motor kami berjalan agak jauh dari tempat itu, aku mencoba berkomunikasi dengan dewa yang kucari itu. Dewa tersebut mengatakan bahwa aku telah melewatinya, dia adalah dewa yang ada dirumah orang yang sempat aku tanya tadi, apa tidak salah? Orang tadi mengatakan bahwa dia menyembahyangi dewa xxx.

Dewa itu bilang bahwa dia adalah dewa xxx yang aku cari. Aku segera memberitahu suamiku dan mengarah motor kami kembali kerumah tersebut.

Sampai disana aku minta ijin pemilik rumah untuk bersembahyang dialtarnya, untung pemilik rumah itu ramah dan mengijinkan kami untuk bersembahyang dan menghadap dewa tersebut. Sebelum pulang aku memberitahukan kepada pemilik rumah tersebut suatu pesan yang diberikan oleh dewa tersebut untuknya. Kami pulang kerumah dengan rasa lega karena telah menjalankan tugas dengan baik.

Keesokan harinya, aku mendapatkan kabar dari suamiku bahwa ada dana untuk menjalankan rencanaku mengembangkan usaha kami. Padahal sebelumnya kami tidak tau harus mendapatkan dana dari mana. Dewa keuangan benar-benar membantuku mengatasi masalah yang kuhadapi. Pengalaman ini membuat aku semakin yakin bahwa dengan usaha yang gigih dan tidak putus asa dalam menjalankan petunjuk para dewa, aku pasti mendapatkan berkah yang tidak terhingga.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.