• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Makanan Haram vs Halal

waduh bingung mo nanya dimana lage :((:((

weeehhh jgnkan situ kite aje kadang2 udah dengerin panjang panjang eeehhh tau taunya ujungnya kacau. :-O

Itu kata Bro Jebling udah kebanyakan.... pusing.

Eh ngomong ngomong soal ayat itu ya, kita bukan omongin yg terjemahan bahasa Indonesia nya ya, yg di bilang haram itu (terus terang pengertian haram gw sekarang ini rada bingung, sehubungan dengan keluarnya Fatwa Haram MUI .... pingin nanya tapi.... ngga usah deh bukan urusan kita juga :) )

Ini sih terlepas dari masih berlaku atau tidak ya, ini saya ambil dari salah satu yg dalam bahasa Inggris nya

Transliteral Ibrani-Inggris JPS 1917 Leviticus
Lev 11:6 And the hare, because she cheweth the cud but parteth not the hoof, she is unclean unto you


Nah yg jadi pertanyaan itu, tidak boleh dimakan itu karena dia KELINCI atau karena dia UNCLEAN ?

Nah kalau KELINCI nya sudah CLEAN boleh di makan ngga ?

Maksudnya clean disini adalah, bersih tidak berbakteri atau cacing sehingga kalau dimakan ngga menyebabkan sakit.

Gimana ?, mohon pencerahan
 
weeehhh jgnkan situ kite aje kadang2 udah dengerin panjang panjang eeehhh tau taunya ujungnya kacau. :-O

Itu kata Bro Jebling udah kebanyakan.... pusing.

Eh ngomong ngomong soal ayat itu ya, kita bukan omongin yg terjemahan bahasa Indonesia nya ya, yg di bilang haram itu (terus terang pengertian haram gw sekarang ini rada bingung, sehubungan dengan keluarnya Fatwa Haram MUI .... pingin nanya tapi.... ngga usah deh bukan urusan kita juga :) )

Ini sih terlepas dari masih berlaku atau tidak ya, ini saya ambil dari salah satu yg dalam bahasa Inggris nya

Transliteral Ibrani-Inggris JPS 1917 Leviticus
Lev 11:6 And the hare, because she cheweth the cud but parteth not the hoof, she is unclean unto you


Nah yg jadi pertanyaan itu, tidak boleh dimakan itu karena dia KELINCI atau karena dia UNCLEAN ?

Nah kalau KELINCI nya sudah CLEAN boleh di makan ngga ?

Maksudnya clean disini adalah, bersih tidak berbakteri atau cacing sehingga kalau dimakan ngga menyebabkan sakit.

Gimana ?, mohon pencerahan

kalo ini membicarakan agama

tentu yg dibicarakan bukan masalah bersih dalam arti bebas bakteri

tapi bersih secara agama (suci)

tapi lagipula bukannya setelah kedatangan Yesus apa yg masuk mulut sudah tidak haram lagi

yg gw masih bingung adalah kenapa sampe ada versi alkitab yg tidak mengkosongkan bagian ayat ini
 
yg gw masih bingung adalah kenapa sampe ada versi alkitab yg tidak mengkosongkan bagian ayat ini
Kenapa bingung?
Khan memang banyak versi alkitab yg beredar.
Maklum saja, yg mengaku Kristen juga ada ribuan denominasi!
Mungkin juga beredar ribuan versi alkitab.

Untuk Gereja Katolik, sudah saya sampaikan, mendasarkan terjemahan dari Vulgata .
Namun, Alkitab yg banyak beredar untuk umat di Indonesia saat ini adalah hasil kerjasama LAI dan LBI (kerjasama PGI dan KWI) diterjemahkan dari, kalau tidak salah, alkitab berbahasa Inggris.

Semoga tidak bingung lagi.


Salam
Jebling
 
kalo ini membicarakan agama

tentu yg dibicarakan bukan masalah bersih dalam arti bebas bakteri

tapi bersih secara agama (suci)

Oh gitu, ok deh jadi ada binatang yg suci dan tidak suci.

tapi lagipula bukannya setelah kedatangan Yesus apa yg masuk mulut sudah tidak haram lagi

Itu die Bro, udah digenapi Yesus :)

yg gw masih bingung adalah kenapa sampe ada versi alkitab yg tidak mengkosongkan bagian ayat ini

Gw rasa ngga gitu Bro, die aja yg ngga punya teks lengkapnya buat versi itu, kaya nya sih gitu, makanya Lho tanya langsung sono dong, kalu di tanya dimari sapa yg mau jawabnye ?
 
Disastorous" berkata:
kalo ini membicarakan agama

tentu yg dibicarakan bukan masalah bersih dalam arti bebas bakteri

tapi bersih secara agama (suci)

Apa yang dibicarakan agama tidak selalu bermakna Rohani, terkadang yang dibicarakan agama bermakna jasmani. Jadi hanya karena yang dibicarakan adalah agama, tidak selalu yang dimaksud harus rohaniah. Karenanya, makanan seperti kelinci misalnya, sudah tentu yang dimaksud adalah Jasmaniahnya, bukan Rohaniahnya. Bagaimanakah kelinci dapat merusak Rohani seseorang?

Orang mungkin berkata bahwa apabila seseorang makan sesuatu sehingga merusak tubuhnya, maka dia berdosa (seperti yang dinyatakan oleh Tyven).

Tetapi argumentasi ini terlalu bermasalah. apabila kita pelajari medis dengan baik, hampir seluruh makanan itu dapat merusak jasmani orang, baik itu binatang maupun tumbuh2an. Belum lagi fakta bahwa diudara bebas ada polusi yang tidak dapat dihindari, adakah apabila kita bernafas berarti kita berdosa? Tentu saja tidak

tapi lagipula bukannya setelah kedatangan Yesus apa yg masuk mulut sudah tidak haram lagi

Ya

yg gw masih bingung adalah kenapa sampe ada versi alkitab yg tidak mengkosongkan bagian ayat ini

Bingungnya di mana?
 
Kenapa bingung?
Khan memang banyak versi alkitab yg beredar.
Maklum saja, yg mengaku Kristen juga ada ribuan denominasi!
Mungkin juga beredar ribuan versi alkitab.

Untuk Gereja Katolik, sudah saya sampaikan, mendasarkan terjemahan dari Vulgata .
Namun, Alkitab yg banyak beredar untuk umat di Indonesia saat ini adalah hasil kerjasama LAI dan LBI (kerjasama PGI dan KWI) diterjemahkan dari, kalau tidak salah, alkitab berbahasa Inggris.

Semoga tidak bingung lagi.


Salam
Jebling

versi kitab mana saja yg diakui Katholik?

lagi2 ini ke masalah otoritas gereja Khatolik yah?

Apa yang dibicarakan agama tidak selalu bermakna Rohani, terkadang yang dibicarakan agama bermakna jasmani. Jadi hanya karena yang dibicarakan adalah agama, tidak selalu yang dimaksud harus rohaniah. Karenanya, makanan seperti kelinci misalnya, sudah tentu yang dimaksud adalah Jasmaniahnya, bukan Rohaniahnya. Bagaimanakah kelinci dapat merusak Rohani seseorang?

Orang mungkin berkata bahwa apabila seseorang makan sesuatu sehingga merusak tubuhnya, maka dia berdosa (seperti yang dinyatakan oleh Tyven).

mo tahu dunk definisi suci dalam Khatolik itu apa?

mungkin agak berbeda dengan Islam jadi salah persepsi gw

Tetapi argumentasi ini terlalu bermasalah. apabila kita pelajari medis dengan baik, hampir seluruh makanan itu dapat merusak jasmani orang, baik itu binatang maupun tumbuh2an. Belum lagi fakta bahwa diudara bebas ada polusi yang tidak dapat dihindari, adakah apabila kita bernafas berarti kita berdosa? Tentu saja tidak

segala sesuatu sebaiknya dipertimbangkan baik buruknya
 
versi kitab mana saja yg diakui Katholik?
Saya tidak hafal, walaupun terjemahan belum sempurna, silakan pakai Alkitab yg dipakai oleh LAI dan LBI.


lagi2 ini ke masalah otoritas gereja Khatolik yah?
Ada benarnya...
Maka, ada baiknya juga melihat terjemahan2 KS yg lain, atau bahkan dari Vulgata itu sendiri.
Atau dari bahasa yg banyak dipakai waktu itu: Ibrani dan Yunani

Beberapa diantaranya:
Latin Vulgata Katolik
Douay Rheims Inggris Katolik
Perjanjian Lama Yunani-Septuaginta LXX/Perjanjian Baru Yunani-Stephanos 1550


Salam
Jebling
 
Latin Vulgata Katolik
Douay Rheims Inggris Katolik
Perjanjian Lama Yunani-Septuaginta LXX/Perjanjian Baru Yunani-Stephanos 1550

wow ini apa?

ga ngerti euy

sepertinya bagi gw yg beragama lain lebih sulit mempelajari Khatolik dibanding yg Kristen
 
Bukankah kamu nanya KS yg diakui oleh Gereja Katolik?
Itulah beberapa diantaranya: vulgata berbahasa latin, Douay Rheims berbahasa Inggris, Septuaginta LXX dan Stephanos 1550 berbahasa Yunani.


ga ngerti euy
Makanya belajar!
Kalau ada yg tidak jelas, nanyalah...
Saya dan teman2 akan menjawab semampu kami.
Percayalah, jawaban kami adalah ajaran Gereja Katolik yg satu.


sepertinya bagi gw yg beragama lain lebih sulit mempelajari Khatolik dibanding yg Kristen
Seharusnya lebih mudah, karena Gereja Katolik hanya ada satu dan punya otoritas mengenai ajaran iman dan moral.

Sedangkan mengenai protestan, disana ada ribuan denominasi yg berbeda satu sama lain. Apakah kamu sanggup mempelajari yg ribuan itu?


Salam
Jebling
 
Disasterous berkata:
mo tahu dunk definisi suci dalam Khatolik itu apa?

mungkin agak berbeda dengan Islam jadi salah persepsi gw

Konteks ayat yang dibicarakan bukanlah suci atau tidak suci, tetapi bersih atau tidak bersis (kotor). Kotor bukanlah tidak suci. Jika Kita terkena lumpur misalnya, kita tidak menjadi tidak suci.

segala sesuatu sebaiknya dipertimbangkan baik buruknya

segala sesuatu ada kelebihan dan kekurangannya. Hanya karena sesuatu ada kelemahan tidak berarti harus dikatakan haram. Daging apapun tidak bisa dikatakan haram hanya karena penyebab salah satu penyakit, sebab sayur mayur juga kenyataannya dapat menjadi salah satu penyebab penyakit, juga udara yang kita hirup.
 
Bukankah kamu nanya KS yg diakui oleh Gereja Katolik?
Itulah beberapa diantaranya: vulgata berbahasa latin, Douay Rheims berbahasa Inggris, Septuaginta LXX dan Stephanos 1550 berbahasa Yunani.

oo itu toh maksudnya :">

sorry ga ngerti sih tadi

tiba2 ada kata vulgata, yg ga pernah dilihat sama sekali
Seharusnya lebih mudah, karena Gereja Katolik hanya ada satu dan punya otoritas mengenai ajaran iman dan moral.

Sedangkan mengenai protestan, disana ada ribuan denominasi yg berbeda satu sama lain. Apakah kamu sanggup mempelajari yg ribuan itu?


Salam
Jebling

pertanyaan selanjutnya ke trit sebelah deh
 
Maaf baru bisa online lagi.

Saya hanya mau memberikan sedikit tips mengenai menganalisa bahasa di Alkitab, khususnya mengenai makanan ini.

Jika anda membaca makanan, itu berarti sesuai yang sudah ditentukan untuk dimakan, bukan semua benda yang bisa masuk ke mulut kita.

Jadi kalau Yesus mengatakan semua makanan halal, itu tentunya merujuk kepada semua makanan yang ditentukan halal, bukan kepada yang haram. Yang dimaksud semua halal adalah semua makanan yang halal baik itu sudah disentuh oleh orang bukan Yahudi maupun tidak disentuh oleh Yahudi, baik itu dimakan dengan tidak mencuci tangan maupun dengan mencuci tangan.

Logikanya; apakah jika batu saya masukkan ke mulut saya, itu termasuk makanan yang dimaksudkan Alkitab?, apakah jika daging manusia saya masukkan ke mulut saya, itu termasuk makanan yang dimaksudkan Alkitab? Tentunya tidak bukan!!!!

Jadi pernyataan yang menyatakan semuanya halal bukan mengartikan kita boleh makan anjing, babi, cacing, manusia, batu, ikan lele, udang, kepiting, burung elang, burung pemakan bangkai, kuda, dll., tapi itu menegaskan bahwa tradisi Yahudi dihapuskan yang menganggap makanan halal bisa menjadi haram kalau disentuh oleh bukan Yahudi atau makan tanpa mencuci tangan padahal tangannya sudah menyentuh orang yang bukan Yahudi di pasar/di jalan atau makanan itu dimasak di tempat yang sudah disentuh oleh bukan Yahudi, karena sejak bangsa Yahudi menolak Yesus dan gagal menjadi bangsa pilihan yang seharusnya mengabarkan kabar keselamatan itu kebangsa lain, maka semua bangsa berhak menjadi umat pilihan melalui percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat.

Semoga membantu.
Tyven Bong.
 
Kamu belum menjawab pertanyaanku sebelumnya sdr tyven,

Bila kamu makan nasi dimana berasnya itu dibeli dari tengkulak yang memeras para petani, itu haram atau tidak ? Dengan pertanyaan itu, jangan lagi kamu membantah bahwa imanmu mengatakan : bila itu memang tidak tahu yaa tentunya halal, mengapa ? Karena dalam hidup ini banyak yang kita tidak tahu, namun ada juga yg tahu tetap saja ditabrak. Ada hal dimana konsekuensi hidup sering menjadi alasan. Suatu contoh real dalam kehidupan :Bila memang ada dogma bahwa memakan daging anjing adalah haram; namun dalam situasi tertentu daging anjing bisa memberi manfaat sebagai obat. Karena alasan tsb maka daging anjing menjadi halal. Ini tidak konsekuen !! Kalo memang itu adalah dogma, tentu konsekuensi sakit dan tidak tersembuhkan bahkan mati pun harus ditaati. Dosa sekecil apapun tetap saja dosa. Dan efek dosa adalah menghancurkan.

Topik ini sebenarnya tidak hanya membicarakan soal haram atau halal suatu makanan yang masuk ke mulut seseorang. Sangatlah sempit masalah kehalallan atau keharaman suatu materi yang dikonsumsi manusia, kalo hanya dikhususkan pada makanan. Lalu apakah ada toleransi dan dispensasi masalah ini ? Dalam Gereja Katolik istilahnya bukanlah itu. Contohnya Merokok. Tentu bisa direnungkan bersama....dan tentu harus melihat realita kolektif serta umum di lingkungan kita. Ingat, berkah melimpah ditempat/ dimana kekacauan itu ada.
 
Maaf baru bisa online lagi.

Saya hanya mau memberikan sedikit tips mengenai menganalisa bahasa di Alkitab, khususnya mengenai makanan ini.

Jika anda membaca makanan, itu berarti sesuai yang sudah ditentukan untuk dimakan, bukan semua benda yang bisa masuk ke mulut kita.

Emang yg bilang gitu siapa ? makan dan memasukan benda kedalam mulut emang beda, semua orang juga tau.

Jadi kalau Yesus mengatakan semua makanan halal, itu tentunya merujuk kepada semua makanan yang ditentukan halal, bukan kepada yang haram.
Coba deh baca Alkitab lagi yg benar :D

Matius 15
15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"


Kalau begitu kenapa kata kata Yesus harus menjadi batu sandungan untuk orang2 Farisi ? bagian yg mana dari kata kata Yesus di ayat 15:11 yg menjadikan batu sandungan untuk kaum Farisi ?

Yang dimaksud semua halal adalah semua makanan yang halal baik itu sudah disentuh oleh orang bukan Yahudi maupun tidak disentuh oleh Yahudi, baik itu dimakan dengan tidak mencuci tangan maupun dengan mencuci tangan.

Kata Yesus kepada Tyven di Matius 15
Mat 15:16 Jawab Yesus: "Kamu pun masih belum dapat memahaminya?

Diterangkan denga jelas

Mat 15:17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?

Logikanya; apakah jika batu saya masukkan ke mulut saya, itu termasuk makanan yang dimaksudkan Alkitab?, apakah jika daging manusia saya masukkan ke mulut saya, itu termasuk makanan yang dimaksudkan Alkitab? Tentunya tidak bukan!!!!

Kamu aja deh yg makan batu atau jadi kanibal, saya ngga usah di ajak2 :D

Jadi pernyataan yang menyatakan semuanya halal bukan mengartikan kita boleh makan anjing, babi, cacing, manusia, batu, ikan lele, udang, kepiting, burung elang, burung pemakan bangkai, kuda, dll., tapi itu menegaskan bahwa tradisi Yahudi dihapuskan yang menganggap makanan halal bisa menjadi haram kalau disentuh oleh bukan Yahudi atau makan tanpa mencuci tangan padahal tangannya sudah menyentuh orang yang bukan Yahudi di pasar/di jalan atau makanan itu dimasak di tempat yang sudah disentuh oleh bukan Yahudi, karena sejak bangsa Yahudi menolak Yesus dan gagal menjadi bangsa pilihan yang seharusnya mengabarkan kabar keselamatan itu kebangsa lain, maka semua bangsa berhak menjadi umat pilihan melalui percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat.

Semoga membantu.
Tyven Bong.

Selamat menjadi orang Advent yg baik........ :D
 
Bila kamu makan nasi dimana berasnya itu dibeli dari tengkulak yang memeras para petani, itu haram atau tidak ? Dengan pertanyaan itu, jangan lagi kamu membantah bahwa imanmu mengatakan : bila itu memang tidak tahu yaa tentunya halal, mengapa ? Karena dalam hidup ini banyak yang kita tidak tahu, namun ada juga yg tahu tetap saja ditabrak. Ada hal dimana konsekuensi hidup sering menjadi alasan. Suatu contoh real dalam kehidupan :Bila memang ada dogma bahwa memakan daging anjing adalah haram; namun dalam situasi tertentu daging anjing bisa memberi manfaat sebagai obat. Karena alasan tsb maka daging anjing menjadi halal. Ini tidak konsekuen !! Kalo memang itu adalah dogma, tentu konsekuensi sakit dan tidak tersembuhkan bahkan mati pun harus ditaati. Dosa sekecil apapun tetap saja dosa. Dan efek dosa adalah menghancurkan.

Sdr. Berkatan,
Beras adalah makanan kelas pertama (biji-bijian) yang sudah ditetapkan menjadi makanan manusia, jika saya mendapatkan beras itu dengan cara yang benar seperti contoh kasus yang anda sebutkan yaitu dengan membeli ke warung/pasar, maka itu adalah benar untuk saya makan. masalah beras yang diwarung itu asal usulnya seperti apa, itu bukanlah hak saya untuk menghakimi bahwa beras itu didapat dari hasil pemerasan petani, karena saya tidak boleh menghakimi dan saya tidak punya data dan bukti untuk mengatakan bahwa beras itu adalah hasil pemerasan dari petani.

Namun jika saya tahu beras itu adalah hasil curian/rampasan maka saya akan salah jika tetap membeli beras tersebut untuk saya makan. Orang yang berdosa adalah orang yang sudah tahu kebenaran tetapi masih melanggar kebenaran itu.

Mengenai obat dari makanan haram, itu tetaplah haram, tidaklah membuat anjing menjadi halal karena bisa dijadikan obat. Allah menyediakan beragam makanan (yang halal) untuk kita, yang bisa kita jadikan obat, kenapa harus memilih binatang haram.

Salam,
Tyven Bong.
 
Sdr tyven,

Yang menjadi kunci bahwa kamu merasa benar karena semua yang kamu konsumsi pasti benar (baca: halal). Contoh yang aku berikan hanya salah satu contoh dari sekian banyak contoh barang atau makanan yang dikonsumsi oleh kamu dan aku. Kamu merasa cuek atau membiarkan begitu saja praktek yang sekarang ini ada dan real di masyarakat; dengan alasan tidak mau menghakimi bahkan malah menjustifikasi bahwa yang kamu lakukan itu benar.

Bagaimana kamu mau tahu bukti bahwa beras yg kamu beli itu hasil dari pemerasan, jika setiap kali kamu membeli tidak menanyakan itu ? (jangan sampai kamu menjawab hal ini bukan urusanku, please!!) Dan apakah setiap kamu beli pasti kamu menanyakannya(catatan: bukan hanya membeli beras) ?. Padahal bila kamu tidak melakukan itu konsekuensinya kamu berbuat dosa, karena itu syarat dimana kamu mengatakan bahwa yang kamu perbuat adalah benar. Namun aku yakin tidak setiap saat kamu akan melakukan itu.


Masalah daging anjing, jika obat memang belum ada dan adanya cuma itu, bagaimana tindakan yg bijak harus dilakukan ?

Bagaiamana kalau di compare dgn heroin atau obat bius, untuk menangani medis ?
 
Sdr. Berkatan,

Kalau kita mau mencari-cari alasan untuk menolak perintah Tuhan akan banyak dalih-dalih yang bisa kita buat untuk menghindar atau membuat perintah itu susah/mustahil dilakukan.

Dalam topik ini kita berbicara mengenai apa itu binatang halal dan apa itu binatang haram dari segi penetapan Allah, bukan sesuatu yang halal kemudian menjadi haram karena itu adalah hasil rampasan atau curian atau pemerasan.

Tapi baiklah saya akan coba berikan komentar saya mengenai hal ini.
Anda tentu mengerti siklus perdagangan seperti; Produsen - Agen - Distributor - Sub Distributor - Penjual - Konsumen.

Untuk menghindari masalah yang anda sebutkan anda bisa saja belanja di pasar atau warung atau toko atau swalayan atau supermarket atau hypermarket yang resmi dan anda yakini bahwa barang-barang yang mereka jual adalah legal dan diawasi oleh pemerintah sehingga anda tidak perlu menanyakan setiap kali belanja bahwa barang-barang mereka bukanlah hasil pemerasan atau pencurian atau rampasan, karena bisa jadi mereka akan mengatakan bahwa mereka tidak tahu, karena mereka membelinya dari distributor dengan harga yang disepakati bersama atau jawaban-jawaban lainnya. Dan kalaupun itu hasil rampasan/curian/pemerasan, mereka juga mungkin tidak akan mengakuinya.

Anggaplah bahwa kesulitan itu kita hadapi, dimana banyak saat ini barang-barang kebutuhan adalah hasil rampasan/curian/pemerasan, apakah itu membuat kita menjadi sembarangan untuk memilih makanan kita dan menganggap bahwa semua makanan sama saja? Saya pribadi tidak berpikir demikian, saya akan tetap memelihara Tubuh saya dengan memakan makanan yang halal (buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan daging dari binatang tertentu seperti kerbau, ayam yang sehat), dan berusaha mendapatkannya melalui menanam/memelihara sendiri, atau membeli di warung atau toko atau syawalan atau pedagang yang saya percayai bahwa itu adalah bukan hasil rampasan atau curian atau pemerasan.

Kemudian mengenai obat. Kondisi yang anda buat terlalu dibuat-buat seperti yang saya sebutkan diatas, mengkondisikan bahwa hanya ada satu obat dan itu berasal dari binatang haram.

Walaupun kondisi diatas tidak saya percaya pernah terjadi, tapi anggaplah itu ada sesuai angan-agan anda. Yesus bisa menyembuhkan penyakit, dan itu dituliskan di Alkitab, jadi solusi lainnya adalah berdoalah, dan kalaupun anda harus mati demi mempertahankan perintah Allah, itu jauh lebih baik daripada harus hidup tapi dengan melakukan pelanggaran.

Ingat kisa Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang memilih untuk dibakar dari pada menyembah Patung yang dibuat raja Nebukadnezar, dan pada akhirnya mereka tetap hidup walaupun dimasukkan ke dalam api yang menyala-nyala

Mengenai obat bius/heroin, itu adalah hal yang berbeda, kita tahu bahwa heroin ataupun obat bius adalah hasil ekstrakt dari tumbuh-tumbuhan bukan dari binatang haram, jadi pada hekekatnya itu bukanlah yang haram, namun pemerintah yang melarang peredarannya supaya tidak disalahgunakan oleh orang, karena kalau salah pakai bisa merusak tubuh. Jadi bedakan antara haram dan sesuatu yang dilarang bila digunakan secara berlebihan atau salah.

Demikianlah yang bisa saya berikan.
Tyven Bong.
 
Sdr Tyven,

Sebagai orang Advent memang itulah yg kamu harus taati, soalnya ngga lucu juga kalau kamu ngaku beragama Advent tapi bertindak tidak sesuai dengan apa yg di ajarkan agamamu :D.

Kalau dari sudut pandang Katolik jelas sekali bahwa kamu adalah orang yg belum dapat memahami arti penggenapan yg dilakukan Yesus terhadap hukum Taurat.

Itu saja mudahnya :D
 
Sdr tyven,

Memangnya secara makro siklus perdagangan yg kamu contohkan juga sudah halal ? Ini bukan mengada-ada atau berdalih untuk melakukan justifikasi bahwa yang ditetapkan Tuhan itu jelas. Justru kamulah yang telah melakukan pembenaran(jika kamu jujur). Bagaimana kasus eksport /import yang kotor yang juga menyengsarakan masyarakat, apakah pikiranmu sudah sampai ke situ ?

Kamu boleh berbohong pada orang lain, tapi pada dirimu sendiri tentu tidak bisa, dan konsekuensinya kamu telah menyakiti Allah. Silakan kamu berpuas diri dengan pembenaranmu, dengan justifikasi yang kamu buat sendiri.

Sedikit sekali masalah makanan dan barang yg didunia ini halal bila kita mau jujur. Bahkan behaviour kita pun banyak haramnya dalam praktek sehari-hari baik dalam pikiran , perkataan, perbuatan dan kelalaian kita(itu kalo kita mau jujur).

Kalo aku pribadi, berusaha untuk jujur dulu pada diri sendiri, bahwa memang aku orang yang berdosa, lemah dan gampang jatuh dalam dosa; namun yang aku lakukan bukan untuk menjustifikasi bahwa kelemahanku menjadi benar dihadapan Allah. Itulah gunanya penyesalan dan kemudian bertobat, dimana dalam GK jelas ada tempat dan fasilitasnya. Kita harus jujur juga bahwa kita tdk mungkin bisa sama dgn Allah, meskipun Tuhan mengajarkan demikian. Itu sudah Kodrat Ilahi, dimana kita harus mengimaninya.


Bedakan sesuatu yang itu memang didogmakan dengan yang tidak didogmakan. Dogma tidak bisa diubah atau ditafsirkan. Bedakan juga sesuatu yang didoktrinkan dengan yang tidak. Demikian juga bedakan sesuatu yang didisiplinkan dengan yang tidak.


Dalam postingmu, Kamu mengklaim bahwa dirimu benar, namun dalam praktek kamu melakukan pembenaran karena tidak sesuai dengan konsekuensi imanmu. Disinilah, mengapa aku meragukan kamu, sehingga aku tergerak untuk melanjutkan diskusi ini.

Dalam GK semua sudah jelas bahwa acuannya adalah Magisterium(Kuasa Mengajar Gereja). Jadi bukan tafsiran pribadi yang subyektif.
 
Sdr. Manukdadali,
Betul, memang kita harus menghidupkan ajaran yang kita yakini. Mengenai penggenapan hukum Taurat, nampaknya anda masih terpaku bahwa hukum taurat itu hanya satu saja, padahal saya sudah terangkan hukum taurat itu ada 10 hukum taurat, hukum taurat upacara tradisi korban, hukum taurat kesehatan.

Anda bisa membaca bahwa yang digenapi oleh Yesus adalah hukum upacara tradisi korban, sedangkan 10 hukum taurat (antara lain, ingat hari sabat, jangan membunuh, etc) tidaklah dihilangkan dan termasuk hukum kesehatan, yang salah satunya mencakup mengenai makanan yang harus kita makan.

Sdr. Berkatan,
Kenapa anda membuat sesuatu (proses pengadaan pangan) yang diluar kendali anda menjadi alasan untuk menganggap bahwa semuanya sudah haram dan tidak perlu mengikuti perintah Allah untuk memilih makanan yang halal.

Kenapa tidak anda balik pola pikir anda dulu, yaitu menuruti perintah Allah untuk memilih makanan yang halal kemudian berusaha melakukan hal-hal yang berada dilingkaran kendali anda untuk mendapatkan makanan yang halal tersebut dengan cara yang halal juga seperti membeli ke petani langsung, atau cara-cara lainnya yang bisa anda kontrol dan BERDOA supaya Allah membantu anda.

Mungkin anda menganggap masalah makan adalah hal yang sepele, tapi coba ingat bagaimana kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa adalah akibat mereka tidak mematuhi perintah Allah mengenai makanan yang boleh mereka makan.

Banyak orang akan jatuh kedalam dosa dan sakit karena tidak bisa mengendalikan selera makan mereka.

Salam,
Tyven Bong.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.