• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Maitreya]Maitreya Dgn Bukti Otentik/Penemuan Sejarah?

hmm...dari kesimpulan..TAO itu adalah sesuatu yang tidak di atur.mutlak muncul dengan sendiri nya...yah mirip hukum karma / hukum alam.

hukum karma siapa yang menciptakan nya?...tentu tidak ada..melainkan itu adalah hukum yang mutlak muncul dengan sendiri nya.
sang buddha hebat juga bisa mengetahui hukum karma muncul dari diri sendiri. dan berakibat pada diri sendiri.


bukan nya gw meledek deh..tapi apa bisa pikiran itu kosong?...setahu saya TIDAK LAH MUNGKIN(ini juga dari hasil latihan)

tapi kalo menurut pakar-pakar meditasi...mengosongkan pikiran itu mustahil
tetapi mengarahkan pikiran ke OBJEK kosong bisa >>gw sendiri belom pernah memakai objek ini.


itu perandaian aja.. ;) hahaha...

krn blm mencapai jg krg tau, katanya pikiran itu kalo kosong = nirvana... cuma bukan kosong 'nothing' gitu.. istilahnya Sunyata...
Einstein juga bilang ga ada yg namanya ruang kosong[space] di alam ini, biarpun space keliatan kosong, secara fisika ternyata ditemukan kenyataan yg berbeda...
 
katanya pikiran itu kalo kosong = nirvana
se-tahu saya lain lagi..wkwkkw

kosong = mati / sudah jadi mayat.

nibbana = tak ada pikiran..karena di organ-organ kesadaran,saraf,cairan,lendir,dll sudah tidak ada lagi.

sedangkan kalau pikiran kosong itu berarti belom lepas dari ANATTA.
 
Masikah Anda Anda Ini Menghitungi Sapi Milik Orang Lain

Menurut saya Agama budha tidak mengajarkan agama , tetapi Agama budha mengajarkan bagaimana manusia berbuat baik dan menjadi lebih baik , karena agama adalah hanya sebuah nama , kalau kita masih melekat dengan kata Agama ini atau Aliran apa , maka adakah kemajuan dan manfaat yang anda dapat , adakah ketenangan di hati yang anda dapat ? apakah yang anda dapat dalam perdebatan ini ? bahagia ? merasa lebih hebat ? merasa di permalukan ? merasa dendam ?(silahkan di renungi sendiri ) seperti seorang ibu yang telah memberikan kue kepada masing masing anaknya , akan tetapi anak mereka malah membandingkan pemberian ibu dan saling berebut , ( apakah hasilnya ........eh ....ya kue nya malah jatuh ngak bisa di makan :P ) , menurut saya apa yang ada di depan mata kita yang bisa kita lakukan dan kita usahakan untuk menjadi lebih baik , marilah kita laksanakan sesuai dengan ajaran Sang budha , Ajaran Sang budha bukan untuk di perdebatkan akan tetapi untuk kita laksanakan , karena untuk perenungan ajaran Shang Budha adalah sangat dalam , dan kita masih terlalu dangkal untuk memahami semuanya itu ( masih belom bisa berenang di tempat yang dangkal sudah nekat jebur ke tengah laut ..........ya tenggelam jadinya ) marilah kita mulai berusaha menghilangkan kemelekatan kita , dengan melaksanakan dhama sebaik baiknya dengan hati yang tenang ,tanpa dendam, penuh kasih , sabbe satta bavhantu sukitata ^^
 
dalam mencari kebenaran sangatlah sulit....
memang ada betul nya yang anda bilang..tapi kembali lagi ke dalam ajaran..
 
gw tidak bermaksud menjelekkan tetapi kenyataan kasus alda risma kan itu anggota walubi juga yang terlibat.


wah...kalau masalah bilang di kremasi lidah tidak hancur....gw susah percaya...lidah tidak hancur? kalau bisa tolong buktikan sekali lagi bakar di suhu yang panas.....kalau memang tidak hancur dan tanpa jampi-jampi..mungkin baru gw percaya.

dalam tripitaka hanya 25-28 yang pernah hidup di kappa bhada(bumi) ini.



hehehe coba baca lagi...hanya 28 kok...memang sangat sulit untuk muncul SEORANG BUDDHA makanya dhamma nya harus di pelajari dengan baik...bukan di tambah maupun di kurangi ataupun di ganti.

makanya kalau kamu bilang sudah banyak buddha muncul...gw jadi bingung..
yang d maksud 28 buddha ini adalah SAMMASAMBUDDHA loh...bukan pacekkabuddha,atau lainnya.
----------------------------------------------------------------------
@ismanto

loe kan ajaran maitreya yang KATANYA sumbernya di kutib dari ajaran BUDDHA. koq bicara hindu? jelas saja kalau di pandangan kristen,buddha akan berguru pada TUHAN.....

anda bilang BUDDHA tidak tahu segala-galanya...oke

buktikan salah satu kasus waktu masa hidup buddha gotama,,bahwa dia tidak tahu akan suatu HAL..


berarti kata..bahwa sang bhagava yang mencapai pencerahan sempurna..sempurna pengetahuan nya serta tindak-tanduk nya..sempurna pengetahuan nya menuju nibbana,

berarti kata-kata dari para ARAHAT sebelum nya adalah bohong..oke tolong buktikan contoh kasus nya..hehehe..jangan asal ngomong...sory tdk bermaksud kasar...tapi cuma mau bukti kasus.
------------------------------------------------------------------


itulah makanya sang buddha mengajarkan jalan mulia beruas 8.
salah satunya SAMMASAMADHI dengan meditasi anda dapat membuktikan kalau itu bohong apa tidak.....
sang buddha tidak pernah mengajar untuk percaya saja tanpa PEMBUKTIAN. beda ajaran agama lain,,,hanya kematian yang dapat membuktikan jadi mati dolo baru bisa di buktikan?...bodoh ya...

-------------------------------------------------------------



seperti nya anda salah paham
sang buddha bukanlah manusia yang TAHU segalanya BEGITU SAJA tanpa MENGERAHKAN PIKIRAN-nya.

jadi SANG BUDDHA bisa TAHU..kalau DIA INGIN TAHU.dimana ada objek dan niat
seperti tabib yang hanya menyiapkan obat tertentu pada pasien nya sesuai PENYAKIT NYA.

makanya se-waktu permintaan brahma sahampati....buddha menggunakan mata batinnya untuk melihat dunia ini.
barulah sang buddha melihat ternyata ada manusia yang dapat mengerti dhamma nya(sedikit debu).....


^diatas semua, bila ternyata banyak kata yag salah, mohon maaf sebesar-besarnya. Sekiranya Umat theravada juga berkenan mempprotes apabila ada salah. >>hehehe sory copy paste...tapi maunya juga tulis begini...hehehehehehe


Kenapa yah kebanyakan yang bikin konflik di dalam tubuh agama itu sendiri adalah umat-umat yang duduk di oraganisasi-oraganisasi yang mengatasnamakan 'mengurus kepentingan umat'.

Lihat apa yang dilakukan orang-orang yang duduk di WALUBI, kemudian yang duduk di sebelahnya, MUI... atau HKBP.

Begitulah kalau agama dijadikan sarana untuk kepentingan lain (menonjolkan diri? politik? uang? niat lain? disusupi? siapa tahu?)

Kembali ke Tri Ratna saja deh. Persetan (maaf... hanya untuk mendapat kesan bombastis saja :D) dengan Walubi. Kita umat Buddha hanya berlindung pada Buddha, Dharma, Sangha. Titik!
 
Aku membaca threat ini atas saran seorang teman. Awalnya sudah terabyang bakal ada badai angin ribut menghantam aliran Meitreya. Tapi setelah saya baca, saya tidak sangkah badainya sekeras ini.

Ide utamanya kan untuk mencari dasar/fakta sejarah dari munculnya sebuah kepercayaan.

Tidak seperti agama Hindu, ke empat agama besar lain di muka bumi ini; Jahudi, Buddha, Kristen dan Islam muncul dengan pembawa agama yang jelas. Dan, keotentikan bukti sejarah yang ada juga masih bisa dilihat sampai sekarang.

Agama Hindu dalam posisi ini unik sekali. Ada sebuah salut sangat tinggi pada umat agama ini. Mau tahu?

Coba lihat di agama Hindu. Agama yang entah siapa pembawanya itu ternyata sampai sekarang tidak mengenal aliran atau mazdah atau sekte apapun. Hindu yah Hindu. Mau di Bali, mau di India, tetap Hindu. Demikian juga dengan agama Jahudi. Ada banyak imannya... tapi Jahudi yah Jahudi.

Beda dengan agama lain, Buddha.... setelah Theravada, Mahayana dan Tantrayana. Kini muncul Meitreya dll lagi.... Kristen, yang paling gede sih, Katolik, Protestan. Islam, cukup konflik antara Sunni dengan Siah (maaf kalau salah tulis).

Dan, kalau melihat postingan di Threat yang sebenarnya untuk membuktikan fakta sejarah Meitreya ini, tidak heranlah kalau kita terpecah belah. Itulah kalau konsep ehipasiko yang kita bangga-banggakan, kita yakini keluhurannya, ketidak adaan dogma dsb, justru membuat kita menjadi berdiri tegak dengan dada membusung dan mata melotot menuding ke segala arah.

Bagaimana mau membuktikan sejarah dengan melihat ke kitab suci? Bagaimana bisa mensejarahkan sebuah keyakinan. Bagaimana bisa memaksakan seorang Buddha lahir begitu saja. Bagaimana bisa memaksakan seorang nabi lahir entah dari rahim siapa tanpa kejelasan siapa yang membuahi.

Meitreya dalam keyakinan kita adalah Samma Sambuddha (gitu nulisnya yah?...) Artinya Buddha dalam wujud manusia. Terlahir sebagai manusia. Dan bagi manusia yang mendapat gelar Buddha, sampai sudah memberikan ajaran keTuhanan pula. Tentu dia orang penting banget dong. Tokoh dunia. Memberikan sumbangan atas keyakinan yang muncul di dunia.

Tapi, anehnya kok tidak ada yang tahu dimana dia dilahirkan? Dimana dia mengajar? Dimana dia sebarkan ajarannya? Selain penganut Meitreya sendiri. Yang anehnya lagi, justru ajarannya sekarang bersembunyi di balik ajaran Sidharta Gautama.

Karena yang dipertanyakan adalah FAKTA SEJARAH. Sangat tidak sebanding jika memadukannya dengan bukti-bukti tertulis yang ada di kitab-kitab suci. Tanpa panjang lebar, kitab suci bukan buku sejarah. Kitab suci tidak bisa diartikan secara harafiah. Bakal bingung kita mensejarahkan kitab suci. Itu buku dengan isi yang sangat menakjubkan. Kitab suci adalag sejarah itu sendiri. Namun dia tidak berbicara mengenai sejarah. Melainkan keyakinan. Kalau ini dipaksakan untuk landasan bagi pernytaan seorang Buddha sudah lahir. Keyakinan anda sangat besar sekali. Salut deh...

Sampai terharu, jadi teringat istilah, berbahagialah mereka yang percaya walau tidak melihat. Atau kalau mau versi sarkasnya, berbahagialah mereka yang tidak sadar sudah dibohongi.

Fakta yang ada adalah, sekarang sudah muncul sebuah keyakinan. Mereka menyebutnya sebagai ajaran Meitreya. Meitreya adalah Buddha yang akan datang dalam versi agama Buddha. Namun ajaran yang disebut sebagai ajaran Meitreya itu sendiri tidak seuniversal ajaran Buddha. Mengapa? Karena kalau anda belum 'dibaptis' atau 'ghui tho' anda tidak akan diberitahu apa inti ajarannya.

Bandingkan lagi dengan ajaran-ajaran agama lain. Adakah agama universal yang seperti itu. Kemudian, keyakinan yang menamakan diri sebagai ajaran Meitreya ini juga keluar dari pakem Buddha pada umumnya. Diantaranya mereka melakukan sinkritisme kepada ajaran agama lain, bukan hanya Buddha. Tapi juga Hindu, Kristen dan Islam.

Lalu tentang bukti sejarahnya. Sampai sekarang saya rasa belum ada yang bisa menunjukkan dimana 'taman Lumbini' atau 'Bukit Golgata' atau 'Mekkah' nya ajaran ini. Padahal kalau kita periksa lagi ke sejarah. Bisa dibilang ajaran yang dinamakan Meitreya ini muncul paling belakangan. Artinya kemungkinan penghancuran atau perusakan pada bukti-bukti, monumen-monumen yang berhubungan dengan keyakinan umat manusia ini, relatif paling tersisah seharusnya, dong?! Namun yang ada hanya sebaliknya.

Aliran Ahmadiah saja yang sekarang sedang kena rajam di agama sebelah, jelas dimana munculnya, siapa penyebarnya dan dimana dan bagaimana perkembangannya hingga masuk ke Indonesia. Bagaimana dengan ajaran Meitreya? kenyataannya (faktanya) sebaliknya kan. Atau ajaran ini teramat eksklusive sehingga tidak mungkin dipaparkan kepada awam? Kalau memang benar sudah ada, kok tidak ada di media-media yang bisa dipercaya yah? Ngerti kan maksudku. Kalau memang sudah ada, saya tidak pernah baca di buku sejarah. Belajar mati-matian buku sejarah Negri Cina juga tidak ada disinggung seorang Buddha sudah lahir di sini. Tapi lain halnya kalau belajar/membaca di buku-buku keluaran yayasan-yayasan Meitreya. Mungkin sudah seribu kali lahir.

Lebih jelasnya lagi begini. Kalau kita membaca tentang negara Israel pasti tidak akan ditiadakan bagian tentang Musa yang membawa Hukum Taurat. Demikian juga kalau kita membaca buku sejarah Romawi, pasti ada disinggung tentang martil-martil Nasrani serta penyaliban Jesus. Begitu juga kalau kita baca buku mengenai Sejarah Arab Saudi, pasti Nabi Muhammad akan diceritakan dalam bab tersendiri. Dan kalau kita baca sejarah India, mana mungkin terlewatkan tentang agama Hindu dan Sidharta Gautama dan ajaran yang di bawanya.

Tapi baca sejarah Tiongkok, yang ada kisah Sam Kok, Khong Hu Cu, Zen, Lau Tze... mungkin bahkan Jet Lee dibahas. Tapi tak secuilpun ada tentang Meitreya. Padahal katanya dia pernah lahir di sana loh.... kecuali yah itu tadi, dalam buku-buku keluaran yayasan-yayasan Meitreya.

Kemudian Sin Cia dijadikan hari lahir Meitreya. Kalau baca buku Da Vinci Code, kayanya mirip banget dengan kasus Natal dan Tahun Baru. Yang ironisnya justru sebenarnya hari lahir Dewa Matahari menurut keyakinan Pagan.

Akhirnya, setiap badai kalau kita mau mencari dengan sangat keras, pasti akan ada pelangi. Begitu juga dengan badai yang melanda threat tentang bukti otentik atas kelahiran Meitreya ini. Semoga saudara-saudara dari aliran Meitreya bisa cukup keras juga mencari pelanginya. Mungkin saja pelanginya ada didepan anda. Anda hanya perlu mengucek mata sedikit, atau paling tidak cuci mukalah karena ada debu setitik yang menghalangi pandangan anda.

Hanya mungkin loh.... ehipasiko tetap boleh...
 
@singthung
kutipan panjang diatas sama sekali tidak menjawab apa yang ingin saya ketahui, yaitu dari mana asalnya hukum sebab akibat, walau hukum ini sudah berjalan lama sekali, tetapi harus ada asal muasal hukum sebab akibat yang begitu hebat dan dashyat dlm mengatur kehidupan, mengatur karma, mengatur alam semesta dan sebagainya:):)
thanks

Tidak semua hal yang berlaku di dunia ini ada jawabannya. Mengapa harus tetap ngotot Tuhan campur tangan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak pasti. Banyak ajaran yang mencari-cari jawaban untuk hal-hal yang tidak terjawab, dengan membenturkan diri pada Konsep TUHAN.

Coba bayangkan seperti ini.

Sekarang yang mengeluarkan konsep Tuhan seperti yang anda maksud adalah ajaran-ajaran agama dari Timur Tengah (Abrahamic). dan kebetulan agama-agama dari Timur Tengah ini ditenggarai menjadi keyakinan universal. Bahkan sampai meracuni keyakinan akan konsep ketuhanan yang beda pada agama Buddha. Sehingga muncul ketuhanan yang maha esa dalam ajaran Meitreya yang pengertiannya sama dengan ajaran-ajaran dari Timur Tengah itu.

Bagaimana bila agama pagan oran-orang Sunda yang menjadi keyakinan manusia seperti agama-agama dari Timur Tengah itu. Gamblangnya, bagaimana bila dongeng 'asal mula jadi' dari Sunda yang menjadi agam dunia. Kita semua harus yakin dong bahwa kita semua keturunan anjing? Karena Sang Kuriyang yang incest dengan ibunya Dayang Sumbi, tak sadar bahwa bapaknya ternyata anjing dengan nama si Tumang yang dibunuhnya.

Nah..... kalau anda maksa untuk mencari siapa yang menciptakan Hukum Karma, Purnabava dan sebagainya.... Buat apa ada jalan mencapai pencerahan? Buat apa ada Buddha (termasuk Meitreya) yang kita yakini serba tahu?

Tidak memberikan jawaban yang tegas dalam hal ini, anda menginginkan pembenaran bahwa semuanya ciptaan Tuhan. Dan maaf maaf saja, ajaran Buddha menolak memberikan pengertian tentang konsep ketuhanan seperti itu. Agama Buddha memberikan pengertian bahwa memang banyak hal yang tidak bisa dijangkau oleh manusia biasa (entah bagi manusia yang sudah tercerahkan, karena saya belum). Dan ajaran Buddha menolak untuk sedikit-sedikit menjawab dengan bersembunyi di balik Tuhan. "Sudah ada yang ngatur..... " seperti itu.

Ajaran Buddha memberikan kita kesempatan untuk memakai otak kita, baik yang kiri maupun yang kanan, baik yang depan maupun yang belakang untuk mengerti bahwa sesuatu itu seperti apa adanya. Agama Buddha tidak mau memberikan jawaban bullshit pada sesuatu yang sulit untuk dijangkau dengan pikiran kita manusia biasa dengan kata maha sakti 'Tuhan'.

Kalau ada yang mengira di dalam agama Buddha semuanya harus ada jawabannya. Aku membenarkan, sebatas pribadi dengan mencari sendiri. Namun di konsep Tuhan lah sebenarnya menurutku, jawaban seperti dicari-cari, dipaksakan agar keraguan umat bungkam dan tidak ada pertanyaan lagi. Karena melawan atau mempertanyakan Tuhan saja sudah dosa.

Dan dengan demikian, tidak ada komentar lebih lanjt kagi kan? Karena umat sudah terlanjur takut untuk berpikir lebih jauh memaksimalkan kemampuannya sebagai mahkluk intelektual.

Syukur metode membungkam umat itu tidak berkembang di ajaran Buddha. Kalau kebetulan metode membungkam umat tersebut ada di aliran Meitreya, tentu itu bukan salah dari penganut atau ajaran Buddha.
 
Ajaran Maitreya.. adalah ajaran yang gado-gado...
di comot sana dan comot sini...
dari ajaran Buddha, Kong Fucu, dan Tao... serta sekte2 kuno lainnya di Tiongkok..
dan inilah yang membuat konsep ajarannya tidak jelas ...
 
Tidak semua hal yang berlaku di dunia ini ada jawabannya. Mengapa harus tetap ngotot Tuhan campur tangan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak pasti. Banyak ajaran yang mencari-cari jawaban untuk hal-hal yang tidak terjawab, dengan membenturkan diri pada Konsep TUHAN.

Coba bayangkan seperti ini.

Sekarang yang mengeluarkan konsep Tuhan seperti yang anda maksud adalah ajaran-ajaran agama dari Timur Tengah (Abrahamic). dan kebetulan agama-agama dari Timur Tengah ini ditenggarai menjadi keyakinan universal. Bahkan sampai meracuni keyakinan akan konsep ketuhanan yang beda pada agama Buddha. Sehingga muncul ketuhanan yang maha esa dalam ajaran Meitreya yang pengertiannya sama dengan ajaran-ajaran dari Timur Tengah itu.

Bagaimana bila agama pagan oran-orang Sunda yang menjadi keyakinan manusia seperti agama-agama dari Timur Tengah itu. Gamblangnya, bagaimana bila dongeng 'asal mula jadi' dari Sunda yang menjadi agam dunia. Kita semua harus yakin dong bahwa kita semua keturunan anjing? Karena Sang Kuriyang yang incest dengan ibunya Dayang Sumbi, tak sadar bahwa bapaknya ternyata anjing dengan nama si Tumang yang dibunuhnya.

Nah..... kalau anda maksa untuk mencari siapa yang menciptakan Hukum Karma, Purnabava dan sebagainya.... Buat apa ada jalan mencapai pencerahan? Buat apa ada Buddha (termasuk Meitreya) yang kita yakini serba tahu?

Tidak memberikan jawaban yang tegas dalam hal ini, anda menginginkan pembenaran bahwa semuanya ciptaan Tuhan. Dan maaf maaf saja, ajaran Buddha menolak memberikan pengertian tentang konsep ketuhanan seperti itu. Agama Buddha memberikan pengertian bahwa memang banyak hal yang tidak bisa dijangkau oleh manusia biasa (entah bagi manusia yang sudah tercerahkan, karena saya belum). Dan ajaran Buddha menolak untuk sedikit-sedikit menjawab dengan bersembunyi di balik Tuhan. "Sudah ada yang ngatur..... " seperti itu.

Ajaran Buddha memberikan kita kesempatan untuk memakai otak kita, baik yang kiri maupun yang kanan, baik yang depan maupun yang belakang untuk mengerti bahwa sesuatu itu seperti apa adanya. Agama Buddha tidak mau memberikan jawaban bullshit pada sesuatu yang sulit untuk dijangkau dengan pikiran kita manusia biasa dengan kata maha sakti 'Tuhan'.

Kalau ada yang mengira di dalam agama Buddha semuanya harus ada jawabannya. Aku membenarkan, sebatas pribadi dengan mencari sendiri. Namun di konsep Tuhan lah sebenarnya menurutku, jawaban seperti dicari-cari, dipaksakan agar keraguan umat bungkam dan tidak ada pertanyaan lagi. Karena melawan atau mempertanyakan Tuhan saja sudah dosa.

Dan dengan demikian, tidak ada komentar lebih lanjt kagi kan? Karena umat sudah terlanjur takut untuk berpikir lebih jauh memaksimalkan kemampuannya sebagai mahkluk intelektual.

Syukur metode membungkam umat itu tidak berkembang di ajaran Buddha. Kalau kebetulan metode membungkam umat tersebut ada di aliran Meitreya, tentu itu bukan salah dari penganut atau ajaran Buddha.

Brother.. coba liat pstingan gue (bukan promosi..hehehe)
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=46580
 
dalam tripitaka hanya 25-28 yang pernah hidup di kappa bhada(bumi) ini.



hehehe coba baca lagi...hanya 28 kok...memang sangat sulit untuk muncul SEORANG BUDDHA makanya dhamma nya harus di pelajari dengan baik...bukan di tambah maupun di kurangi ataupun di ganti.

makanya kalau kamu bilang sudah banyak buddha muncul...gw jadi bingung..
yang d maksud 28 buddha ini adalah SAMMASAMBUDDHA loh...bukan pacekkabuddha,atau lainnya.

Bro, uda ketemu jawaban pastinya... dalam Mahabuddhavamsa dari Tipitakadhara Mingun Sayadaw - Myanmar, tercantum riwayat 24 Buddha dan jelas Beliau2 ada di Bumi kita ini, bukan galaxi lain. Bahkan dikatakan sebelum Buddha Dipankara pun telah muncul banyak Buddha. saat itu Brahmana muda Sumedha(calon Buddha Gotama) disebutkan telah mengumpulkan banyak kebajikan dan telah bertemu banyak Buddha sehingga saat bertemu Buddha Dipankara, brahmana muda ini telah memenuhi 8 syarat untuk menerima ramalan pasti menjadi Buddha dan resmi menjadi seorang Bodhisatta agung. kemudian Bodhisatta pun terus terlahir di bumi ini selama 4 asankeya dan 100rb kappa untuk menyempurnakan parami. selama itu Bodhisatta terus terlahir di bumi ini, beliau tidak akan terlahir di galaxi lain, ini adalah hukumnya. selama kappa2 itu muncul di bumi ini, 23 Buddha. yah tentu dalam kappa2 yg berbeda.(selama itu bumi uda mengalami banyak proses hancur dan terbentuk lg). jadi dalam lingkup 10.000 tata surya memang tidak mungkin muncul Buddha lain, tapi di luar itu dlm kitab tidak disebut tidak ada...
 
Bro, uda ketemu jawaban pastinya... dalam Mahabuddhavamsa dari Tipitakadhara Mingun Sayadaw - Myanmar, tercantum riwayat 24 Buddha dan jelas Beliau2 ada di Bumi kita ini, bukan galaxi lain. Bahkan dikatakan sebelum Buddha Dipankara pun telah muncul banyak Buddha. saat itu Brahmana muda Sumedha(calon Buddha Gotama) disebutkan telah mengumpulkan banyak kebajikan dan telah bertemu banyak Buddha sehingga saat bertemu Buddha Dipankara, brahmana muda ini telah memenuhi 8 syarat untuk menerima ramalan pasti menjadi Buddha dan resmi menjadi seorang Bodhisatta agung. kemudian Bodhisatta pun terus terlahir di bumi ini selama 4 asankeya dan 100rb kappa untuk menyempurnakan parami. selama itu Bodhisatta terus terlahir di bumi ini, beliau tidak akan terlahir di galaxi lain, ini adalah hukumnya. selama kappa2 itu muncul di bumi ini, 23 Buddha. yah tentu dalam kappa2 yg berbeda.(selama itu bumi uda mengalami banyak proses hancur dan terbentuk lg). jadi dalam lingkup 10.000 tata surya memang tidak mungkin muncul Buddha lain, tapi di luar itu dlm kitab tidak disebut tidak ada...

Tolong beri saya pencerahan walau sedikit saja. Bagimana mengharapkan fakta dari kitab-kitab suci yang bukan mengutamakan kronologis sejarah? Bagaimana memaksakan fakta pada wacana yang menyangkut pada keyakinan?

Sekali lagi, Judul dari Threat ini adalah FAKTA, jadi tolong ditanggapi dengan fakta. Kalau memang sudah dilahirkan yah sudah. Tapi dimana? Siapa ibunya? dari suku mana? siapa ayahnya? dari suku mana?
Dimana lahirnya? Cina?

Kalau memang sudah lahir di Cina, ntar saya telpon kedutaan Cina deh.... Awas kalo lu bohong yah.....
 
@kano

sy pikir itu sudah lalu....jadi malu kalau sekarang ^^

soalnya kita membahas hal yang tidak ada BUKTI NYA....
contoh..Theravada = 28 buddha
mahayana = 1000 buddha
aliran indoforum,A,B,C = 3 buddha..

lagian di tripitaka tidak ada tertulis = made in BUDDHA..
lagian di versi lain tidak ada tertulis = MADE in BUDDHA..

hanya TULISAN DOANK....lebih baik mempelajari sesuatu yg berguna.

mending sudah sampai kondisi jhana..baru d selidiki dengan kesaktian...tapi juga tidak ada gunanya......yg terbukti sekarang adalah GOTAMA itu ADA.
dan DHAMMA itu BENAR dan,NYATA.

hahaha
 
@kano

sy pikir itu sudah lalu....jadi malu kalau sekarang ^^

soalnya kita membahas hal yang tidak ada BUKTI NYA....
contoh..Theravada = 28 buddha
mahayana = 1000 buddha
aliran indoforum,A,B,C = 3 buddha..

lagian di tripitaka tidak ada tertulis = made in BUDDHA..
lagian di versi lain tidak ada tertulis = MADE in BUDDHA..

hanya TULISAN DOANK....lebih baik mempelajari sesuatu yg berguna.

mending sudah sampai kondisi jhana..baru d selidiki dengan kesaktian...tapi juga tidak ada gunanya......yg terbukti sekarang adalah GOTAMA itu ADA.
dan DHAMMA itu BENAR dan,NYATA.

hahaha

Bener... itu yang saya maksud, ada faktanya Gotama ada. Aku sudah lihat di Post-post Sinthung tentang tempat-tempat bersejarah agama Buddha. :)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.