• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Informasi Tentang Dunia Islam

Hamas: Tak Ada Yang Bisa Gantikan Rakyat untuk Berkompromi Dengan Zionis!



[ 17/10/2007 - 04:25 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Chaneya3_300_0.jpg

Pemerintah dan parlemen Palestina dalam sebuah pertemuan


Gaza – Infopalestina: -Pemerintah Palestina yang dipimpin Ismail Haneya menegaskan bahwa “Tidak ada apapun bentuk perwakilan pihak Palestina manapun untuk melakukan kompromi tentang hak-hak bangsa kami yang permanen, yang tidak bisa digantikan dengan apapun. Terutama hak kami atas tanah kota Al-Quds dan kembalinya para pengungsi ke negerinya semula.” Hamas mengingatkan akan bahaya yang ditimbulkan dari pertemuan-pertemuan Palestina dengan pihak Zionis Israel yang melakukan deal-deal dengan mereka.
Pemerintah Haneya, melalui juru bicaranya Taher Nunu dalam pernyataan persnya yang foto kopiannya diterima koresponden Infopalestina di Gaza kemarin, Selasa (16/10) mengkritik “Sepak terjang kelompok yang berada di Ramallah untuk mengadakan pertemuan musim gugur walaupun pihak Zionis sendiri terus berupaya untuk merubahnya menjadi konferensi meminta kompromi dari Palestina. Semua itu mereka lakukan menggunakan kesempatan kondisi tidak bersatunya internal Palestina akibat kudeta atas pemerintah Haneya, memandulkan undang-undang dasar dan melarang kinerja parlemen Palestina.”
Pertemuan-pertemuan seperti itu, menurut pemerintah Haneya “Akan menjadi payung hukum bagi peningkatan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan kelanjutan membangun terowongan di bawah pintu Magharibah di Masjid Al-Aqsha.” Pemerintah ini kembali menegaskan penolakannya atas “Segala bentuk pelanggaran atas hak-hak permanen bangsa Palestina di kota Al-Quds (terjajah).”
Aksi-aksi kejahatan yang terus kembali ditingkatkan oleh pihak Zionis Israel sangat dikecam oleh pemerintahan Haneya sambil mengungkapkan kekhawatirannya akan berita yang menyebutkan aksi serupa yang akan dilakukan aparat keamanan Palestina di Tepi Barat. Berupa penangkapan-penangkapan terhadap penduduk Palestina secara umum dan para pejuang secara khusus.
Pemerintah Haneya sangat menghargai upaya dan usaha untuk melanjutkan kembali dialog antara Fatah dengan Hamas. Namun pihaknya menekankan bahwa “Dialog adalah pilihan yang tepat” dan pada saat yang sama menolak “Syarat apapun untuk dibukanya dialog tersebut.” Pemerintahan ini menilai bahwa “Siapa yang takut dengan dialog dialah yang menolaknya dengan menggunakan segala cara untuk menghadangnya. Semua itu mereka lakukan karena takut dengan tekanan-tekanan AS-Israel,” demikian tegas pernyataan pemerintah Haneya.
Di pihak lain, pemerintah Haneya menyampaikan dukungannya kepada upaya Departemen Dalam Negeri Palestina yang menjadi keamanan umum, “Terutama di hari-hari lebaran yang dilalui oleh warga Palestina dengan tenang dan damai yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ditambah keberhasilan departemen itu dan pasukan keamanannya dalam mengungkap berbagai kejahatan yang terjadi, baik sebelum tanggal 14 Juni 2007 lalu atau sesudahnya.” (AMRais)
 
Berjibaku dengan Maut Demi Menghidupkan Lailatul Qadar di al Aqsha




DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Caqsha_nenek_300_0.jpg

Hanya Warga Palestina Usia Lanjut yang Diizinkan Masuk al Aqsha


Infopalestina-Meol: Blokade super ketat Israel atas kota al Quds tidak membuat warga Palestina putus asa untuk menghidupkan lailatul qadar di masjid al Aqsha. Husain Abd, pemuda Palestina berusia 27 ini menuturkan bagaimana dia menyusup dari Tepi Barat masuk ke al Quds dalam sebuah perjalanan menantang maut selama 5 jam demi menghidupkan lailatul qadar di masjid al Aqsha.
Husain mengatakan setelah berbuka di desanya yang terletak di sebelah utara kota Ramallah, dia bermaksud segera menuju perlintasan militer Israel di Qalindia untuk masuk ke al Quds selanjutnya menuju masjid al Aqsha. Semua usaha Husain, bersama sekitar 30 pemuda Palestina lainnya yang datang dari desa-desa terdekat perlintasan, tidak membuahkan hasil melintasi check point Israel di Qalindia. Militer Israel hanya memperbolehkan mereka yang berusia di atas 50 tahun untuk laki-laki dan berusia di atas 40 tahun untuk kaum wanita, masuk kota al Quds.
Husain mengatakan, “Bagi saya, masuk ke masjid al Aqsha malam itu adalah obsesi utama saya. Saya sudah menyiapkan diri untuk menantang maut dan siap mati untuk itu.” Dia menambahkan, “Termasuk iman terbesar adalah berada di masjid al Aqsha pada malam lailatul qadar.”
Terjadi pertengkaran, perdebatan dan teritakan antara para pemuda Palestina dan serdadu Israel yang memaksa mereka menjauhi perlintasan militer Qalindia. Husain menuturkan, “Kami sepakat untuk mencoba mencari jalan memutar, setelah pasukan penjajah Zionis Israel menutup jalan resmi bagi kami.”
Ada banyak mobil khusus berplat Israel di perlintasan Qalindia. Parakota al Quds melalui jalan-jalan tidak biasa. pemiliknya menarik upah sangat besar bagi orang Palestina yang ingin sampai di pinggiran
Pemuda Palestina yang berjumlah sekitar 30 orang itu akhirnya menyewa 4 mobil untuk membawa mereka melalui jalan memutar ke daerah al Ram yang berada di belakang perlintasan militer Qalindia menuju arah al Quds. Orang dengan identitas Palestina masih diperbolehkan berada di daerah al Ram.
Namun para pemuda ini harus melewati perlintasan militer militer lain yang menghubungkan antara kota al Ram di Tepi Barat dan Beit Hanina yang merupakan pinggiran kota al Quds yang berada di bawah otoritas penuh penjajah Israel. Namun militer Israel menyebar pesonelnya dalam jumlah besar di daerah al Ram guna mencegah para penyusup masuk ke kota al Quds. Maka para pemuda Palestina ini memutuskan untuk kembali lagi ke perlintasan Qalindia setelah menyaksikan banyaknya jumlah serdadu Israel di daerah al Ram.​
Salah seorang sopir yang mengangkut mereka mengusulkan untuk membawa para pemuda ini menuju daerah barat dari perlintasan militer Qalindia. Di saja ada jalan lebih dekat menuju kota al Quds. Mereka pun setuju menuju daerah Beir Nebala, lokasi terdekat ke pinggiran kota al Quds.
Namun sesampai di Beir Nebala, salah seorang pemilik toko mengatakan bahwa militer Israel melakukan patroli rutin di sana dan mereka bisa datang kapan saja. “Kami segera berjalan melalui jalan pegunungan dan sampai di pinggiran kota Beit Hanina. Kami diberitahu oleh salah seorang penduduk setempat bahwa di sana ada sebuah galian yang baru dibuat dan akan digunakan aliran air bersih. Dan kemungkinan bagi kami untuk bisa masuk ke al Quds melalui galian tersebut,” tutur salah seorang pemuda kepada Middle East Online.
Para pemuda ini pun akhirnya menuju galian yang dimaksud. Mereka masuk galian dengan menggunakan penerangan sinar hand phone. Setelah 30 menit kemudian mereka terkejut karena akhir galian telah ditutup dengan tanah kotor. “Tidak ada jalan lain bagi kami kecuali terus maju. Maka kami putuskan untuk menggali tanah dengan tangan kami dan akhirnya kami berhasil membuka selah selebar 40 centimeter. Kami pun berhasil keluar dari galian tersebut dengan selama,” ungkap salah seorang pemuda.
Setelah keluar dari galian mereka melanjutkan perjalanan lain di kota Beit Hanina. Dari saja mereka menuju sebuah masjid dan membersihkan badan dan pakaian mereka. Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan menuju jalan terdekat di mana mobil-mobil berplat Israel dengan upah selangit siap mengatarkan mereka menuju al Quds.
Salah seorang pemuda menututkan, “Begitu kami masuk masjid, patroli militer Israel memeriksa kondisi galian. Artinya, sekiranya kami tidak masuk masjid kami pasti sudah ditangkap.” Disebutkan bahwa militer Israel akhirnya menangkap sejumlah orang Palestina yang berada di belakang para pemuda tersebut dan mengembalikan mereka ke perlintasan militer Qalindia.​
Total waktu yang diperlukan para pemuda Palestina tersebut untuk sampai ke masjid al Aqsha dari Ramallah selama 5 jam. Meskipun jaraknya tidak lebih hanya beberapa kilometer saja. Mereka pun akhirnya berhasil menghidupkan lailatul qadar di masjid al Aqsha bersama lebih ¼ jama’ah lainnya, meski harus melalui perjalanan menantang maut. (seto)
 
Hampir 5 Ribu Gugur dan 31554 Terluka selama Intifadhah al Aqsha




DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cintifadhah_alaqsha_300_0.jpg

Intifadhah al Aqsha Tidak Akan Berhenti



Infopalestina-Ramallah: Bertepatan dengan berakhirnya tahun ketujuh usia intifadhah al Aqsha, Jum’at (28/09), Badan Statistik Palestina mengeluarkan laporan tahunan yang menunjukan bahwa jumlah korban meninggal selama intifadhah al Aqsha mencapai 4839 syuhada, 921 di antaranya adalah anak-anak. Sementara itu korban luka mencapai 31445 jiwa.
Dalam laporan yang salinannya diterima koresponden infopalestina dijelaskan bahwa sejak 29 September 2000 hingga 30 Juni 2007 jumlah korban keganasan Israel mencapai 4803 syuhada, 4519 dari kaum laki-laki dan 284 dari kaum wanita. Sebanyak 2070 gugur di Tepi Barat dan 2733 gugur di Jalur Gaza. Adapun korban gugur dari wilayah Palestina 48 sebanyak 36 jiwa.​
Menurut laporan ini, tahun 2002 adalah tahun paling berdarah-darah selama intifadhah al Aqsha. Jumlah korban meninggal pada tahun itu sebanyak 1192 syuhada. Berikutnya adalah tahun 2004 sebanyak 895 syuhada’.
Jumlah korban di bawah usia 18 tahun mencapai 921 syuhada, atau 19% dari jumlah total korban meninggal. Jumlah korban terbesar berusia antara 18 hingga 29 tahun dengan jumlah 2713 syuhada, atau 56,1% dari total korban yang meninggal.
Laporan ini juga menjelaskan bahwa sebanyak 31445 warga Palestina terluka selama intifadhah al Aqsha. Jumlah korban akibat serangan tembakan sebanyak 26,6% dari total korban terluka. (seto)
 
Israel Culik 700 Wanita Palestina Selama Intifadhah al Aqsha




DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cwanita_ditahan_300_0.jpg




Infopalestina-Gaza: Pasukan penjajah Zionis Israel telah menculik lebih dari sepuluh ribu wanita Palestina sejak tahun 1967, di antaranya sebanyak 700 wanita diculik selama intifadhah al Aqsha yang meletus September 2000 lalu. Saat ini masih ada 110 wanita Palestina yang mendekam di dalam penjara-penjara Zionis Israel.
Data ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan seorang peneliti mantan korban penculikan militer Israel, Abdul Nasher Auni Farwana, yang juga menjabat sebagai direktur bidang data departemen urusan tahanan Palestina. Setelah melakukan kajian menyeluruh terhadap situasi dan kondisi para tahanan wanita Palestina yang mendekam di dalam penjara-penjara Zionis Israel.
Farwana menjelaskan, mayoritas besar tahanan wanita Palestina dijebloskan ke dalam penjara Israel Telmond. Sebanyak 5 tahanan berusia kurang dari 18 tahun. Di antara tahanan ada yang sedang hamil dan sejumlah lainnya adalah para ibu yang meninggalkan anak-anak mereka tanpa ada yang menggantikan kedudukannya.
Dalam penelitiannya Farwana merekam berbagai tindakan kasar dan pelecehan terhadap korban saat terjadi penculikan dan penahanan, mereka diteror dan diintimidasi. Belum lagi saat mereka menjalani pemeriksaan dan interogasi. Mereka banyak mendapatkan perlakukan keras dengan berbagai macam penyiksaan tanpa mempedulikan jenis kelaminnya.
Farwana mengatakan, dinas keamanan Israel berupaya sungguh-sungguh dan terus melakukan inovasi cara untuk merendahkan, menekan dan melecehkan kehormatan dan kemuliaan mereka dengan masuknya para penjaga tahanan ke bagian-bagian tahanan siang dan malam saat mereka sedang tidur. Dalam banyak kesempatan, dinas keamanan melakukan penyerbuan secara mendadak ke kamar-kamar tahanan secara langsung dan dengan tiba-tiba tanpa ada kesempatan buat mereka untuk menutupi auratnya. Pada kesempatan lain dinas keamanan juga merobek sapu tangan dan jilbab yang bisa mereka kenakan untuk menutup auratnya.
Menurut Farwana, otoritas penjara Israel sengaja menempatkan para tahanan wanita Palestina dengan tahanan (wanita) kriminal Israel dalam satu bagian. Para tahanan kriminal ini terus melakukan tindakan yang mengganggu dan menekan para tahanan Palestina, bakhan mereka sering berteriak-teriak saat para tahanan Palestina melaksanakan shalat. Selain melontarkan kata-kata kotor dan pelecehan. (seto)
 
Rusia Membela Iran




Kamis, 18 Oktober 2007

Kunjungan Presiden Rusia ke Iran dan pelaksanaan KTT Laut Kaspia di Tehran, menimbulkan reaksi dunia. Rusia menunjukkan dukungannya pada Iran

Hidayatullah.com—Rusia menegaskan keberpihakannya pada Iran. Di ujung lawatannya ke Teheran Selasa (16/10) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menyatakan penolakan dia atas rencana Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Iran. Tak lupa, dia mengundang Presiden Mahmoud Ahmadinejad melakukan kunjungan balasan ke Moskow.
"Tidak ada data objektif yang mampu membuktikan klaim Barat bahwa Iran tengah berusaha menciptakan senjata nuklir," ujar Putin sembari menekankan bahwa Moskow dan Washington bertolak belakang dalam memandang krisis nuklir Iran.
Sementara itu, presiden Amerika, George W Bush memperingatkan pecahnya Perang Dunia Ketiga apabila Iran mendapatkan senjata nuklir. Bush mengimbau para pemimpin dunia untuk mencegah Teheran memiliki senjata tersebut dan menghindari bencana.
Tak hanya itu, Bush juga mengeluarkan ancamannya itu dalam konperensi pers di Gedung Putih, Washington. Ia menyebut Iran yang bersenjata nuklir sebagai ancaman terhadap perdamaian dunia dan terutama terhadap Israel.
Sebagaimana diketahui, pemimpin Rusia Vladimir Putin, Selasa lalu bertemu dengan mitranya dari Iran dan menegaskan peringatannya kepada AS agar tidak menggunakan satu negara bekas republik Soviet manapun untuk melakukan serangan terhadap Iran
Dalam sebuah pertemuan lima negara yang berbatasan di Laut Kaspia, Putin mengatakan teritorial setiap negara tidak semestinya digunakan negara-negara luar untuk penggunaan pasukan militer menentang negara manapun. Ini merupakan sebuah rujukan yang jelas terhadap adanya rumor yang beredar bahwa AS berencana menggunakan Azerbaijan, sebuah bekas negara Republik Soviet sebagai tempat singgah segala bentuk militer AS melawan Iran.
"Kami menegaskan tidak ada satu pun di negara Kaspia yang harus memberikan teritorialnya kepada kekuatan ketiga untuk menggunakan pasukan atau agresi militer melawan negara Kaspia lainnya," seru Putin.
Putin yang lawatannya menuju Teheran ini yang juga pertama kalinya oleh seorang pemimpin Kremlin sejak PD II memperingatkan proyek pipa energi yang melintasi Kaspia hanya bisa diterapkan jika semua kelima negara di perbatasan Kaspia menyetujuinya.
Kunjungan Putin terjadi di tengah-tengah harapan bahwa diplomasi personal bisa membantu tawaran masalah internasional seputar program nuklir Iran.Putin memperingatkan AS dan negara-negara lainnya untuk tidak mendesak dan mengekang Iran terkait program nuklirnya. Dialog damai adalah satu-satunya cara berhubungan dengan Teheran dan juga tuntutan Dewan Keamanan PBB.
"Mengancam seseorang dalam segala hal tidak akan mengarah ke manapun. Percayalah mereka tidak akan takut," tegas Putin, Senin. Penolakan Iran terhadap tuntutan DK menuai kecurigaan AS dan negara-negara lain bahwa Teheran tengah berupaya memperkaya uranium yang bisa digunakan sebagai senjata nuklir. Iran bersikeras proyek nuklir mereka hanya untuk pembangkit listrik. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
 
Rabi Yahudi: Zionis Harus Dibubarkan




Kamis, 18 Oktober 2007

Rabi Yahudi dan anggota organisasi Yahudi anti Zionis, berkata, Israel yang diciptakan secara ilegal harus dibubarkan

Hidayatullah.com--Rabi Aron Cohen, dalam wawancara dengan United Press berkata, Organisasi Naturei Karta siap membeberkan bukti-bukti kejahatan Zionis di pengadilan.
Rabi Yahudi ini menambahkan, dalam surat yang baru-baru ini kami kirimkan kepada warga Palestina, kami meinta kepada mereka untuk tidak melepaskan hak-hak mereka, dan tetap berdiri di depan Zionis. Karena rezim ini tidak akan mampu mempertahankan eksistensinya dan saat kehancuran mereka akan segera datang.
Cohen melanjutkan, pesan kami kepada Israel ialah hendaknya mereka merefisi pandangan mereka yang membabi-buta dan meninggalkan ide-ide zaman batu mereka, serta menyesuaikannya dengan zaman moderen ini, dan hendaknya mereka memandang segala macam urusan dengan akal sehat dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
Seraya membantah klaim AS dan beberapa negara Barat yang menyebut Hamas sebagai kelompok teroris, Cohen menekankan, para anggota Hamas adalah orang-orang yang jujur dan kami memahami alasan perjuangan mereka.

Imigrasi ke Palestina
Sementara itu, PM Zionis Israel, Ehud Olmert, mengajak umat Yahudi di dunia untuk berimigrasi ke kawasan Palestina pendudukan.
Sebagaimana dikutip AFP, dalam Konferensi Imigrasi yang digelar di selatan Palestina pendudukan hari Selasa kemarin, Olmert mengatakan, "Israel akan memberikan kemudahan dana dan permukiman bagi para imigran baru." Olmert juga mengklaim, "Israel merupakan tempat yang terbaik bagi umat Yahudi."
Zionis beberapa tahun terakhir ini dihadapkan pada minimnya imigran ke Palestina pendudukan, bahkan tak sedikit orang Yahudi yang meninggalkan kawasan Palestina pendudukan yang dianggap tidak aman. Saat ini, Zionis kembali berupaya membujuk warga Yahudi di dunia untuk berimigran ke kawasan Palestina pendudukan. [irb/www.hidayatullah.com]
 
Terkuak, Hubungan Sarkozy dengan Mossad




Kamis, 18 Oktober 2007

Terkuak hubungan khusus antara Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy dengan Zionis setelah lima bulan menjalani masa kepemimpinannya

Hidayatullah.com--Jejak-jejak kebergantungan dan kesetiaan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, kepada Zionis Israel mulai tampak setelah lima bulan menjalani masa jabatannya. Ditengarai Sarkozy tidak hanya berhubungan, tapi menjadi agen khusus Dinas Intelijen Zionis Israel, Mossad. Kenyataan ini dilaporkan oleh koran Perancis Le Figaro. Laporan Le Figaro itu mendapat reaksi luas dari media dan dunia politik Perancis. Dokumen yang dicetak itu aslinya berupa email. Sejatinya, email itu dikirimkan kepada seratus pejabat polisi Perancis. Surat itu dikirimkan bulan Maret lalu.
Isi surat itu menyebtukan bahwa Sarkozy merupakan agen keempat dari agen-agen khusus Zionis Israel di Perancis. Agen-agen yang bermain dalam tingkat atas pemerintahan Perancis. Dalam laporan yang diturunkannya, koran Le Figaro memberi judul, "Infiltrasi Mossad di Partai Uni Pergerakan Populer (UMP)". Dalam artikelnya tertulis, Mantan Perdana Menteri Zionis Israel, Menachem Begin, pada tahun 1987 memerintahkan Ketua Mossad waktu itu, Rafael Itan, menyusup dan melakukan infiltrasi ke Partai Gaulisst. Perintahnya, partai ini harus menjadi partner dan sahabat Zionis Israel. Rafael vberhasil melaksanakan tugasnya dengan gemilang. Hasilnya, Sarkozy muda resmi menjadi agen Mossad pada tahun 1983.
Menariknya, sebelum pemilu capres Perancis di tahun ini, sejumlah laporan dirilis menyebutkan kebergantungan politik Sarkozy dengan Zionis Israel. Sarkozy sendiri tenang-tenang saja tidak menanggapi semua itu. Bahkan, dalam lawatannya ke Palestina pendudukan, Sarkozy malah menjanjikan dukungannya terhadap politik ekspansif Zionis Israel bila ia terpilih menjadi Presiden Perancis.
Nicolas Sarkozy adalah anak kedua dari Paul Sarkozy de Nagy-Bocsa, seorang Hongaria, dan Andree Mallah seorang Perancis. Kakek dari ibunya, Benoit Mallah, adalah seorang Yahudi Sephardi dari Thessaloniki, Yunani.
Lobi Yahudi Zionis di Perancis adalah lobi terbesar Zionis Israel di Eropa. Namun anehnya, para politikus Perancis tidak pernah menunjukkan dukungannya secara tranparan terhadap Zionis Israel ini. Mereka berusaha menyembunyikan hubungan langsung dengan Zionis ini. Namun kesetiaan mutlak mereka kepada Zionis Israel ini tidak dapat dipungkiri. Bila ada isu-isu yang berhubungan dengan sikap permusuhan dengan Yahudi mereka segera mengeluarkan pernyataan membela Zionis Israel. Tidak peduli sekecil apapun kasus itu, bahkan yang masih berupa isu pun mereka ladeni. Itulah mengapa mereka sering merasa kikuk ketika ternyata kejadian itu hanyalah isapan jempol belaka. Kesetiaan mutlak itu cenderung memokokkan diri mereka sendiri.
Uniknya, dari kasus yang baru timbul ini, belum ada reaksi dari gedung kepresidenan Perancis. Karena masalah ini cukup besar. Hubungan seorang Presiden dengan dinas intelijen Mossad yang senantiasa ditutup-tutupi. Bila ini terbukti, berarti Perancis telah dipermalukan oleh Zionis Israel.
Perancis merupakan tempat komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan masing-masing besarnya 600.000 dan lima juta jiwa.
Badan Yahudi itu memperkirakan bahwa sebelum akhir musim panas, 2.000 orang Yahudi akan beremigrasi dari Perancis menuju Israel. Menurut data, emigrasi dari negara itu telah meningkat 26 persen pada paruh pertama tahun 2004 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Imigrasi ke Israel telah menurun drastis selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2003, hanya 24.000 imigran baru datang ke Israel, setengah dari jumlah itu berasal dari bekas Uni Soviet. Tahun 2002 berjumlah 35.000 orang, tahun 2001 (44.000 orang), dan tahun 2000 (60.000 orang).
Sahabat Israel
Yahudi, secara khusus mendapat tempat di Perancis. Karena itulah, dalam setiap Pemilu, para kandidar presiden Perancis selalu berebut mencari simpati Yahudi dan Israel.

Sebelum ini, dua kandidat yang resmi maju dalam pemilu tahun 2007 berlomba menggaet dukungan dari kelompok Yahudi. Keduanya adalah, mantan Menteri Lingkungan Perancis, Segolene Royal yang kini menjabat sebagai ketua Partai Sosialis Perancis dan mantan Menteri Dalam Negeri Perancis Nicolas Sarkozy dari Uni Gerakan Rakyat UMP.
Sarkozy lebih dipilih kelompok Yahudi Perancis, di samping dukungan dari komunitas Yahudi internasional.
Sarkozy dikenal dekat dengan komunitas Yahudi di negeri itu. Ketika berkampanye dulu, organisasi Yahudi Perancis menyebut Sarkozy sebagai sahabat Israel.
"Sikap Sarkozy jelas saat perang terakhir antara Lebanon dan Israel ketika dia mengatakan bahwa negara Israel adalah korban serangan terorisme," ungkap ketua dewan komisi orgasisasi-organisasi Yahudi Perancis.
Bahkan kunjungan Sarkozy ke Israel, menjenguk mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon juga mendapat sambut baik dari komunitas Yahudi di Perancis.
Selain itu, di Perancis sendiri Sarkozy terkenal sebagai tokoh yang memerangi anti Semit. Belakangan, sebagai menteri dalam negeri, dia men-supervisi berbagai peristiwa dan persoalan yang terjadi terkait dengan isu anti-Yahudi.
Sarkozy sering hadir dalam setiap acara keagamaan yang diselenggarakan organisasi-organisasi Yahudi Perancis. Dukungan ini tidak mengherankan, karena Sarkozy yang keturunan warga Hongaria itu memiliki darah asli Yahudi.
Sarkozy telah melakukan sejumlah langkah penting untuk membuktikan persahabatannya dengan Israel. Di antaranya adalah saat bertemu dengan Presiden Bush di Gedung Putih dalam peringatan lima tahun 11 September, tahun tahun 2006 silam.
Dalam kunjungan ini, Sarkozy bertemu dengan para pemimpin kelompok lobi Yahudi Amerika AIPAC (American Israel Public Affairs Committee).
Sarkozy juga mendapatkan penghargaan dari lembaga Yahudi Amerika atas upayanya membela bangsa Semit (Yahudi) di Perancis. Dengan melihat keberhasilannya mengatasi peristiwa-peristiwa anti Semit di Perancis selama beberapa tahun terakhir. Sarkozy di anggap sebagai bintang hakiki bagi warga Yahudi Perancis.
Menurut data, jumlah Yahudi di Perancis sekitar 500 ribu jiwa. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan kaum Muslimin yang jumlahnya sekitar lima juta jiwa. Namun demikian, menurut para pakar Perancis, orang-orang Yahudi Perancis sangat aktif, terorgansir dan sangat berpengaruh dalam kehidupan politik, media, budaya dan ekonomi. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
 
Nikmati Kripik Mangga di Angkasa




Kamis, 18 Oktober 2007

Di antariksa, astronot Muslim asal Malaysia bisa menikmati kripik mangga, saat menyambut Idul Fitri kemarin. Kripik mangga adalah hidangan khas Malaysia

Hidayatullah.com-Para astronot di Stasiun Angkasa Internasional (ISS), Selasa, menceritakan kembali pengalaman mencicipi masakan rumahan Malaysia untuk menandai Idul Fitri pada akhir pekan lalu.
"Saya berbagi makanan Malaysia dengan awak lainnya. Saya bahagia dan senang karena mereka menyukai makanan saya dan saya merasa sedang di rumah," kata Dr. Muszaphar Shukor, warga Malaysia pertama di angkasa, lewat hubungan video dengan pengendali misi tersebut, yang berada di sekitar Moskow.
Peggy Whitson, perempuan pertama yang menjadi komandan ISS sejak Jumat, mengatakan sajian eksotik tersebut disambut baik di stasiun yang selalu berawak tersebut.
"Kami benar-benar suka makanan Malaysia. Favorit saya adalah kripik mangga," katanya.
Whitson mengatakan, tidak berharap dirinya terpaksa membutuhkan cemeti berbentuk menyeramkan, yang diberikan kepadanya sebagai hadiah, beberapa saat sebelum tinggal landas pada 10 Oktober dari pangkalan Baikonur di Kazakhstan.
"Saya belum pernah terpaksa menggunakannya. Orang-orang ini luar biasa. Adalah sesuatu yang luar biasa bisa bekerja bersama mereka, mereka adalah para profesional sejati," katanya lalu tertawa.
Dr. Muszaphar akan merupakan Muslim pertama yang melanglang ke antariksa dalam bulan suci Ramadhan.
Muszaphar terpilih dari 11-ribu calon di Malaysia, dalam suatu kesepakatan yang diatur dengan Rusia, sebagai bagian dari jual-beli pesawat-pesawat jet buatan Rusia oleh Malaysia senilai satu miliar dolar.
Muszaphar menjadi awak pesawat angkasa luar Soyuz 15-S, dan menjadi angkasawan ASEAN pertama dan angkasawan Muslim pertama yang berpuasa di luar angkasa.
Dr Muszaphar, 35 tahun, adalah bekas pegawai RS Universiti Kebangsaan Malaysia sedangkan Dr Faiz, 26 tahun, pernah bekerja sebagai dokter gigi di Angkatan Tentara Malaysia (ATM).
Pengiriman angkawasan Malaysia ini telah mengeluarkan biaya negara sebesar 95 juta ringgit yang merupakan bagian dari pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi SU-30 MKM dan pesawat udara multiguna senilai 3,4 miliar ringgit yang ditandatangani di Rusia 5 Agustus 2003. [ant/hid/www.hidayatullah.com]
 
Menengok Jalur Gaza Sesudah Dikuasai Hamas [2]




Kamis, 19 Juli 2007

Semenjak Jalur Gaza dikuasai Brigade Izzuddin Al-Qasam, kota kecil terkendali. Prostitusi, obat terlarang diberantas. Tapi pers Indonesia kok memberitakan lain?


Hidayatullah.com--Bagaimana keadaan para imam masjid yang berjenggot? Keamanan jalur Gaza? Serta bagaimana penduduk Palestina hidup setelah berkuasanya Al-Qasam di sana?
Sejumlah pendunduk dari berbagai tingkatan mengungkapkan dengan gembira ketenangan yang mereka rasakan, yang telah hilang sejak beberapa tahun.
Adalah Syakir Ashfur. Pelajar dari Khan Yunis Gaza selatan yang juga mahasiswa di Universitas Islam Gaza mengungkapkan bahwa dia bisa aktif kembali untuk pergi ke universitas setelah sebelumnya hal itu tidak bisa ia lakukan dikarenakan ia berjenggot. Selain itu, ujarnya, posisi Universitas Islam Gaza sendiri berada di tengah-tengah titik konflik.
”Aku menghadapi kesulitan yang amat sangat ketika pergi untuk melaksanakan shalat Subuh dan isya di masjid. Aku merasa tidak akan kembali dalam keadaan hidup setelah shalat, kami merasa tidak aman sama sekali.”
Namun kekhawatiran itu ternyata tak terjadi. Yang terjadi adalah hancurnya kelompok Dahlani. Yang dimaksud dengan Dahlani ada pengikut setia pasukan Ahmad Dahlan, kelompok bersenjata di bawah Presiden Mahmood Abbad.
Menurut Ashfur, hancurnya sempalan Dahlani adalah bentuk murka Allah terhadap mereka, dikarenakan pembangkangan mereka terhadap Allah, ulama dan para imam masjid.
”Istriku sudah tidak menanantiku lagi di depan pintu setelah hancurnya sempalan Dahlani, dikarenakan dia sudah tidak mencemaskan keselamatanku lagi setelah kembali dari masjid,” ujarnya sembari tersenyum.
Padahal, menurutnya, dulu, rumah sakit-rumah sakit pun tidak pernah berhenti mengumumkan keadaan darurat, dan beberapa rumah sakit yang berada di jalur Gaza pun tidak mampu lagi menampung jumlah korban yang disebabkan vakumnya keamanan. Unit darurat terbuka di setiap rumah sakit, hingga seakan-akan tempat itu telah berubah menjadi barak militer.
”Kami tidak membesar-besarkan jika kami mengatakan, jika engkau datang menjenguk salah seorang pasien engkau merasa berada di dalam barak militer yang penuh dengan prajurit dengan bermacam jenis senjata.”
Tidak Ada Korban

Sebuah Organisasi Independen untuk Hak-Hak Penduduk Palestina dalam data statistiknya pada tahun 2007 menunjukakkan bahwa dalam satu bulan rata-rata 54 orang tewas di jalur Gaza dikarenakan perselisihan keluarga, pencurian dan sebab-sebab lainnya yang menyebabkan hilangnya rasa aman.
Adapun sekarang, hanya dalam waktu dua minggu Gaza di bawah kontrol Al-Qasam beberapa sumber dari kalangan medis menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit yang berada di penjuru Gaza tidak didatangi seorang pasien pun yang sakit atau terluka dikarenakan hilangnya kontrol keamanan.
Juga tidak tersiar lagi dari radio-radio setempat berita jatuhnya korban akibat keamanan yang tidak terkendali, sebagaimana yang biasa tersiar sebelum Al-Qasam berkuasa, dimana beberapa keluarga jika ada perselisihan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan senjata api dan peluru bahkan kemungkinan sampai kepada tahap penggunaan bom dan mortar.
Menurut Ashfur, saat ini tidak memungkinkan lagi bagi siapa saja untuk mengeluarkan dan “memamerkan” senjata api, karena hal itu akan menyebabkan penyitaan senjatanya dan penangkapan terhadapnya. Ashfur menambahkan, kira-kira sepakan yang lalu terjadi pertengkaran antar beberapa keluarga di sebuah kamp pengungsian di Gaza barat. Namun, tak ada lagi penyelesaikan dengan senjata. kecuali tongkat.
Minuman Keras dan Obat Terlarang
Setelah Al-Qasam mengumumkan bahwa seluruh penjuru jalur Gaza dikuasai di pagi hari, tepatnya, Jumat, 15 Juni 2007, Izzuddin Al-Qasam terus bergerak-tanpa melakukan “istirahat” yang biasa dilakukan pasukan setelah memenangkan pertempuran.
Pasukan Al-Qasam bergerak menuju pusat-pusat penjualan minuman keras yang terkenal dengan At Tahliyah daerah Khan Yunis, Gaza daerah selatan. Tempat itu bisa dikuasai seluruhnya oleh Al-Qasam dan dibunuhnya tiga “dedengkot” penjual dan produsen obat-obatan terlarang kemudian memusnahkan barang haram ini dengan jumlah yang amat besar.
Ahmad Asthal, salah satu penduduk yang tinggal satu wilayah dengan pusat obat-obat terlarang itu mengungkapkan rasa gembiranya atas “hukuman” yang ditimpakan kepada tiga “bandar” obat-obat terlarang itu. Ia menceritakan bahwa para penduduk enggan melakukan shalat jenazah untuk tiga orang itu, bahkan mereka menolak tiga janazah itu dibawa ke masjid, hanya dua orang saja yang mengubur mereka di pemakaman Khan Yunis.
Tempat Prostitusi
Selain membasmi minuman keras, Al-Qasam juga mendatangi rumah-rumah bordir dan tempat praktek prostitusi yang sebelumnya dilegalkan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Sekarang sudah tidak ditemukan lagi di jalur Gaza. Sudah banyak diketahui bahwa di tempat inilah Israel menciptakan “tentara” dengan jumlah yang amat besar dari orang-orang Palestina sendiri, yaitu dengan mengambil gambar ketika meraka melakukan perzinaan dan mengancam akan menyebarkan gambar itu jika ia enggan membantu Israel. Biasanya, pria-pria yang direkam gambarnya ini lantas diperas agar bersedia menjadi ”mata-mata” Israel.
Juru bicara dari petugas keamanan, Islam Syahwan menegaskan bahwa sejak Al-Qasam mengendalikan jalur Gaza, tidak ditemukan lagi praktek asusila di seluruh penjurunya.
Bubarnya Pasar Senjata
Sebelum Al-Qasam datang, perdagangan senjata berjalan sangat liar. Perdagangan ini, kabarnya “didirikan” oleh para penguasa sempalan revolusi, di mana senjata api bisa diperjualbelikan dengan bebas di sana, baik untuk mereka yang gemar berkelahi atau anak-anak muda yang suka pamer senjata.
Sehingga jadilah pasar mobil yang berada di jalan Shalahuddin timur kota Gaza sebagai pusat perdagangan senjata yang diperuntukkan khusus bagi rakyat sipil. Adapun gerakan perlawanan tidak pernah “merendahkan martabat” untuk pergi ke pasar mobil guna membeli senjata dari para penghianat. Gerakan perlawanan memiliki sumber persenjataan sendiri yang dirahasiakan, guna menghadapi Zionis.
Abdullah Hijazi, seorang penduduk yang tinggal di dekat pasar mobil mengatakan, ”Beberapa waktu yang lalu kami tidak merasakan ketenangan ketika tidur dan istirahat, dikarenakan percobaan senjata oleh para pedagang senapan dan pistol, serta penjajahan dagangan mereka kepada para pengunjung pasar.”
Hijazi menambahkan, ”Tidak mungkin hidup di tengah letusan senapan dan di antara pedagang senjata serta obat-obat terlarang. Dan kami tidak memungkinkan untuk melarang mereka, karena hanya berbicara kepada mereka pun nyawa menjadi taruhannya.”
Ia juga mengatakan, ”Akan tetapi saat ini keadaan telah berubah, berbalik 360 drajat, anda tidak melihat lagi orang menenteng di jalanan Gaza, bahkan di pasar mobil sekalipun, dan kami tidak lagi mendengar letusan-letusan senjata api sehingga memungkinkan bagi anak-anak kami untuk keluar dari rumah sejak Al-Qasam menguasai Gaza, juga mereka bisa menikmati transportasi air serta pergi ke sekolah tanpa dibayangi kekhawatiran atas nyawa mereka,” ujarnya sebagaimana dikutip Mafkarah Al Islam.
Meski demikian, Hijazi sempat juga melontarkan kritikan, dengan mengatakan, mestinya Al-Qasam mengambil langkah seperti ini sejak dulu.
Mengatur Lalu-Lintas
Selain itu, ada suasana simpati yang dilakukan para pejuang sayap militer Hamas, Izzuddin Al-Qasam. Selain mengontrol keamanan, mereka juga menertibkan lalu-lintas.
”Untuk pertama kalinya Anda merasakan bahwa Anda berjalan di atas jalan-jalan teratur yang belum pernah terbayangkan sebelumnya dan yang lebih unik lagi, bahwa yang mengatur lalu litas adalah para remaja masjid yang umurnya tidak lebih dari 18 tahun, dimana mereka menggunakan gamis berwarna kuning yang memakai tanda Harakah Muqawamah Islamiyah (Hamas). Keadaan ini disambut gembira oleh para pengemudi kendaraan yang mulai merasakan kenyamanan saat berkemudi.”
Dan yang paling mencolok dari personel Al Qasam adalah konsistensi mereka dalam melaksanakan shalat berjamaah di pos-pos penjagaan mereka, di mana, kata Hijazi, akan dijumpai sekumpulan dari mereka berada di tengah pasar mencari tempat yang agak luas dan meletakkan senapan-senapan di depan mereka, lalu mendirikan shalat.
Seorang pengemudi yang bernama Syaikh dari Distrik Tengah mengatakan, ”Saya tidak mengira bahwa peraturan akan berlaku di jalanan Gaza. Dulu kami –para pengemudi- mengatakan bahwa Gaza adalah negara tanpa peraturan, tidak pernah sedetik pun berlalu di halte, kecuali terjadi percekcokan yang terkadang berakhir dengan penggunaan senjata api. Akan tetapi keadaan telah berubah, seorang remaja yang berumur 16 tahun telah menjadi petugas pengatur lalu-lintas yang berada di tangah-tengah lalu-lalang…”
Setelah beberapa presatasi diraih oleh Brigade Izzuddin Al-Qasam, apakah Gaza akan tetap aman? Ataukah “arus revolusi” telah bersumpah agar Gaza tidak pernah aman sesuai dengan keinginan Washington dan Tel Aviv? Ataukah ini hanya “bulan madu” yang akan berakhir dan berlalu, karena tank-tank Zionis telah berbaris menanti di belakang NATO, menunggu lampu hijau untuk menghakimi Gaza?
Agak naif bagaimana ketika asing begitu buruk menggambarkan Hamas dan Gaza tanpa pernah merujuk sumber-sumber utama di tempat itu. Yang lebih naif lagi, media dan pers Indonesia justru ikut-ikutan menkopi-nya. [Thoriq/www.hidayatullah.com]
 
Situs Infopalestina Diblokir Kelompok Abbas



[ 18/10/2007 - 06:25 ]
DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cpalditangkap_300_0.jpg

Apapun dilakukan untuk menutupi hakekat yang sebenarnya terjadi di Palestina


Ramallah/Gaza – Infopalestina; -Para penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza mengeluhkan tentang susahnya mereka mengakses situs infopalestina yang berbahasa Arab. Hal itu dikarenakan aksi blokir tekhnologi yang dilakukan atas situs internet dengan tujuan melarang masyarakat Palestina untuk membukanya.
Di Tepi Barat dan Jalur Gaza, penduduk Palestina disana menyampaikan kekecewaannya karena sejak Ahad (14/10) mereka tidak bisa mengakses situs infopalestina berbahasa Arab begitu juga dengan Forum Dialog Palestina, dikarenakan aksi pemblokiran.
Pengawas media lokal di Tepi Barat menyebutkan bahwa pemblokiran itu dalam rangkaian gerakan melawan dan mengekang kebebasan pers dengan tujuan agar berita tentang kondisi riil di lapangan dan politik di Palestina tidak terakses di kalangan masyarakat Palestina.
Di level politik misalnya, sekarang ini tengah terjadi pertemuan-pertemuan intensif antara pejabat Otoritas Palestina (OP) dengan pihak Zionis Israel. Selanjutnya kontak-kontak untuk mempersiapkan konferensi musim gugur tentang perdamaian Timur Tengah yang digagas oleh Presiden AS George Bush terus ditingkatkan.
Di lapangan, terlihat jelas aksi-aksi penangkapan dan penyanderaan yang dilakukan oleh aparat keamanan Mahmud Abbas terhadap penduduk Palestina dan lembaga-lembaga sosial lainnya, berbarengan dengan aksi-aksi penangkapan dan kejahatan yang dilakukan oleh pihak Zionis Israel kepada rakyat dan bangsa Palestina, khususnya di Tepi Barat.
Sebelumnya, aparat yang dikendalikan oleh OP di Ramallah dan pemerintah illegal yang dikendalikan Salam Fayyadh, telah melakukan langkah-langkah yang tujuannya untuk mengekang kebebasan pers, seperti kebijakan yang mengekang kepada televisi pemerintah dan koran harian.
Dalam perkembangan terbaru, pengekangan itu sampai pada batas menekan kepada kampus-kampus di Palestina untuk melarang mahasiswanya mengakses situs-situs berita dan informasi yang mendukung konsep perlawanan total yang bertolak belakang dengan konsep yang dianut pemerintahan di Tepi Barat. Pihak manajemen kampus Universitas an-Najah di Nablus yang dekat dengan OP misalnya, baru-baru ini melarang mengakses sejumlah website karena latarbelakang seperti itu. Termasuk dua situs, palestine-info.info/ar (infopalestina yang berbahasa Arab) dan paldf.net/forum (forum dialog Palestina). Langkah baru ini tentunya membuat para mahasiswa dan gerakan-gerakan aksi kemahasiswaan lainnya mengecam langkah sembrono tersebut.
Sekedar info saja, bahwa situs Pusat Informasi Palestina di internet ini termasuk website informasi Palestina yang paling top dan jaringannya paling luas. Situs ini diperluas sampai delapan bahasa, yaitu Arab, Inggris, Perancis, Melayu (Indonesia, Malaysia, Brunei, red), Urdu, Persia, Turki dan Rusia. Situs ini mempersembahkan materi-materi berita yang di update duapuluh empat jam, ditambah kolom-kolom lain seperti laporan, berita lapangan, analisa dan kolom-kolom lainnya.
Dan ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh situs Pusat Informasi Palestina ini, atau Forum Dialog Palestina yang merupakan channel forum yang sangat efektif, serta situs-situs Palestina lainnya diserang dengan cara blokir atau serangan hacker. Tapi dengan kerja profesional situs-situs yang diblokir itu kembali beraktifitas dan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat. (AMRais)
 
Invasi Baru Israel ke Tepi Barat Persiapan Konferensi Musim Gugur



[ 18/10/2007 - 02:15 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cisserangtb_300_0.jpg

Serangan Israel berlanjut terus di Tepi Barat dan Jalur Gaza menjelang konferensi musim gugur di Was


Gaza – Infopalestina: Pemerintah pelaksana Palestina pimpinan Ismael Haniya menilai serangan Israel di wilayah Farahin timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza setelah sebelumnya di kota Nablus sebagai bagian dari persiapan konferensi musim gugur.
Pasukan Israel kemarin (17/10) menyerang wilayah Farahin selatan Jalur Gaza dengan tembakan yang bertubi-tubi, membabat perkebunan dan menewaskan seorang kelompok perlawanan dan menculik lima orang lainya. Seorang serdadu Israel tewas dalam baku tembak di sana.
Melalui jubirnya, Thahir An-Nunu menyatakan, pemerintah Palestina menilai serangan Israel dilakukan pada saat kunjungan Menlu Amerika ke Israel yang menegaskan bahwa niat Israel untuk menuju perdamaian palsu belaka. Pemerintah Palestina mengecam keras tindakan ini. Meski demikian, rakyat Palestina tidak akan mengalah. Pemerintah Palestina juga meminta agar tidak dilakukan pertemuan dengan Israel. (bn-bsyr)
 
Nafe'ah: Konferensi Musim Gugur Tak Akan Terselenggara (wawancara)




[ 19/10/2007 - 02:13 ]


DataFiles%5CCache%5CTempImgs%5C2007%5C2%5Cnafiah_300_0.jpg


Dr. Hasan Nafe'ah, pengajar ilmu politik di Universitas Kairo, Mesir


Amman – Infopalestina:
Perdebatan soal konferensi musim gugur mulai memanas. Konferensi, yang secara realita, hanya sebatas ide yang dilontarkan Presiden AS George W Bush. Konferensi yang berhubungan dengan isu Palestina yang akan dihadiri sejumlah pihak, baik Bush sendiri maupun pemerintahannya, hingga kini belum menentukan siapa-siapa pihak yang akan diundang dalam perhelatan besar tersebut.
Namun sejumlah pengamat melihat bahwa konferensi musim gugur itu adalah sebuah kartu yang dipegang oleh pemerintah AS yang mengisyaratkan adanya sejumlah sinyalemen pelaksanaan aksi militer kepada Iran. Maka, konferensi itu jika disesuaikan dengan prediksi-prediksi tadi, hanyalah sebatas rapat atau work shop saja sebagaimana yang sekarang ini nampak di lapangan.
Untuk membahas dan mendiskusikan dimensi konferensi musim gugur yang menuai kontroversi hingga sebelum pelaksanaannya sendiri yang penuh tanda tanya, koresponden infopalestina.com di Amman Yordania, menjumpai peneliti strategis Dr. Hasan Nafi'ah, pengajar ilmu politik di Universitas Kairo, Mesir. Berikut petikan wawancara tersebut:
Menurut penilaian Anda sampai sejauh mana persiapan yang tengah dilakukan untuk konferensi musim gugur mendatang yang diserukan oleh Presiden AS George Bush?
Saya sejak awal, mencatat bahwa konferensi itu bagian dari kebohongan. Konferensi itu bukan konferensi internasional sebagaimana mestinya. Ia hanyalah konferensi milik Amerika yang (Washington) mengundang sejumlah pihak lain. Begitu saja!
Sebagian pengamat lain menilai bahwa konferensi tersebut hanyalah sebatas work shop semata…..
Benar, ada pengamat yang lain bahkan mengatakan hanyalah sebatas kumpul-kumpul saja. Silahkan Anda menamainya apa saja. Tapi yang jelas, AS pada akhirnya sebagai penentu, siapa yang hadir dan siapa yang tidak boleh hadir.
Pada awalnya, saat Bush menyampaikan pidatonya yang mengajak untuk menyelenggarakan konferensi tersebut, ada sejumlah kalimat dan usulan yang menegaskan bahwa Iran tidak termasuk yang diundang. Apalagi Suriah dan Hamas, jelas-jelas termasuk pihak yang tidak diundang. Dari ungkapan Bush itu keluar pernyataan jelas tentang pihak-pihak tadi, lalu siapa yang akan diundang ke konferensi itu? Mereka akan mengajak sejumlah pihak yang biasa disebut dengan Kwartet Arab, Mahmud Abbas dan Olmert, lalu apa yang bisa dihasilkan dari konferensi itu?
Menlu AS, Condoleezza Rice baru-baru ini mengunjungi kawasan Timur Tengah dalam rangkaian kunjungannya yang sering ia lakukan di wilayah ini, menurut Anda, pandangan apa yang ia sampaikan mengenai masalah ini selama kunjungan tersebut?
Kunjungan Rice ke kawasan untuk memantau seputar konferensi dan pihak-pihak mana yang akan diundang. Ia berusaha untuk memadukan dan mendekatkan pandangan-pandangan antara pihak Palestina dan Zionis 'Israel'. Pada mulanya, Rice ingin mengeluarkan deklarasi tentang prinsip-prinsip antara pihak Otoritas Palestina (OP) dengan pihak Zionis 'Israel' agar konferensi ini tidak sia-sia. Dan pada saat yang sama, prinsip-prinsip tadi bisa dijadikan pondasi bersama yang bisa dibangun diatasnya dalam konferensi. Namun hingga kini, deklarasi itupun belum dikeluarkan. Zionis 'Israel' yang kemudian mengendalikan suasana, yang sebelumnya Rice akan mengumumkan deklarasi prinsip-prinsip tersebut namun sekarang berbicara tentang sesuatu yang tidak signifikan lebih rendah dari deklarasi itu sendiri. Okelah, kalau nanti benar-benar keluar deklarasi tentang prinsip-prinsip itu maka tangan-tangan 'setan' akan bermain dibelakangnya. Persis apa yang pernah terjadi dengan keputusan-keputusan sebelumnya, seperti resolusi DK PBB No. 242, prinsip 'tanah sebagai ganti perdamaian' dan 'normalisasi' begitu seterusnya.
Selama pihak Zionis 'Israel' tidak merubah sikapnya tentang persoalan-persoalan prinsipil dan final, yaitu persoalan status kota Al-Quds, pengungsi, tanah dan batas negara, maka disana tidak ada kemungkinan tejadinya sebuah perundingan apapun.
Yang diharapkan Abbas ada dengan syarat agar Zionis 'Israel' siap memberikan apa yang bisa memperkuat posisi politiknya untuk menghadapi Hamas.
Beberapa waktu, terkadang Abbas merasa pesimis, dalam banyak sikap ia ingin menekankan untuk memulai persiapan baru bagi konferensi tersebut?
Persiapan yang Anda tanyakan itu, hingga kini tidak sebagaimana mestinya. Abbas ingin perundingan walaupun harus memberangus Hamas. Namun Abbas menginginkan pemberangusan Hamas itu bersifat politik. Ia tidak ingin berhadapan dengan Hamas secara militer. Sementara Hamas sendiri pun tidak ingin berhadap-hadapan dengan polisi OP secara kekuatan militer. Lalu, jalan apa yang bisa diberikan (oleh masing-masing pemerintah AS dan pemerintah Zionis 'Israel') untuk memperkuat posisi politik Abbas dalam menghadapi Hamas. Yaitu dengan memberikan 'sesuatu' yang bisa dijadikan alasan bangsa Palestina untuk mengatakan bahwa Abbas adalah pihak Palestina yang bisa mendapatkan sesuatu itu dari Zionis 'Israel' dan masyarakat dunia. Lalu, apa yang bisa didapatkan oleh Hamas?
Tapi pada kenyataannya, apakah Abbas mendapatkan dari sesuatu itu?
Sampai detik ini, Zionis 'Israel' tak punya apa-apa untuk diberikan kepada Abbas. Sebab tujuannya adalah bagaimana konflik antara Fatah dan Hamas semakin keruh saja. Mereka ingin agar Fatah mau berhadap-hadapan dengan Hamas secara militer. Mereka mau agar Hamas bisa diberangus secara militer terlebih dulu. Baru setelah itu pemerintah Zionis 'Israel' akan berinteraksi dengan Fatah berdasarkan pada janji-janjinya setelah Hamas keok secara militer. Zionis 'Israel' tak akan pernah memberikan kepada Abbas kecuali apa yang pernah diberikan Ehud Barak (di KTT Camp David kedua di musim gugur tahun 2000 lalu) bahkan bisa jadi kurang dari itu.
Berarti bahwa setiap kesepakatan yang nanti dicapai akan disikapi oleh pemerintah Zionis 'Israel' seperti mereka mensikapi 'Peta Damai'?
Iya, tentu seperti itu
Apakah hal itu bisa diartikan bahwa Otoritas Palestina akan komitmen dengan memberangus perlawanan sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan komitmen dari Zionis Israel?
Iya. Begini, kalau disana ada sikap yang jelas dari Zionis Israel tentang status kota Al-Quds, tahanan dan batas-batas negara lalu mengatakan kami siap untuk berunding, tapi kami ingin memberikan perundingan ini kepada Abbas. Tentu kondisinya akan berbalik dan bangsa Palestina akan bersama-sama Abbas dalam hal ini. Penyebab dukungan bangsa Palestina kepada Hamas adalah gagalnya Fatah untuk mendapatkan hasil perundingan yang bersyarat itu. Hasil kesepakatan yang dulu pernah disampaikan kepada mendiang Presiden Yasser Arafat di Camp David itu tidak cukup memadai sama sekali. Zionis Israel tidak bisa mewujudkan isi perjanjian dengan Arafat, itu artinya bahwa mereka tidak bisa mewujudkan isi perjanjian dengan pihak manapun. Abbas sangat lemah bila dibandingkan dengan Arafat dan tidak sehebat Arafat dalam melakukan manuver politik. Jika ia menerima lebih rendah dari apa yang dulu pernah ditawarkan keapada Arafat pada tahun 2000 maka, secara politik, karir Abbas akan berakhir. Dengan begitu, Fatah akan berakhir dan dukungan rakyat Palestina kepada Hamas semakin meningkat yang menjadikan gerakan, di kemudian hari, menjadi lebih radikal.
Menurut Anda, apa yang akan ditawarkan Zionis Israel pada konferensi musim gugur nanti?
Tidak ada. Mereka akan memberikan janji-janji kosong. Mereka akan mengatakan kami siap begini dan begitu asalkan Anda menghentikan rudal dan perlawanan total dan syarat-syarat lain yang orang satupun tak bisa mengabulkannya.
Apakah Anda yakin konferensi itu benar-benar akan terlaksana?
Saya yakin konferensi musim gugur itu tidak akan terlaksana. Tapi jika ada beberapa pihak berupaya untuk menyelenggarakannya dengan taruhan mahal, maka itu hanya sebatas kamuflase saja dan sekedar ingin meneguhkan bahwa konferensi telah dilaksanakan. Akan tetapi hasilnya nol. Kegagalan konferensi tersebut akan berdampak sangat buruk dibandingkan jika memang tak terlaksana. Lihat saja konferensi Camp David yang dihadiri Arafat, jika ia tidak hadir, tentu krisis ini tidak setegang seperti sekarang ini. Kegagalan konferensi Camp David itulah yang menyebabkan kondisi di kawasan ini meledak. Dengan demikian, jika konferensi ini gagal atau jika tidak terlaksana maka itu berarti bahwa krisis dengan Iran akan semakin menjadi-jadi. Dan selanjutnya, fase gencatan senjata yang diinginkan oleh sebagian pihak akan berakhir dan kawasan ini akan masuk pada konflik militer yang berkepanjangan.
Seolah-olah Anda ingin mengatakan bahwa AS dan UE tidak memiliki alat penekan kepada Zionis Israel di konferensi mendatang itu untuk menawarkan kompromi-komprominya?
Tepat sekali. AS tidak bisa dan tidak ingin untuk menekan Zionis Israel, dan Eropa akan melakukan peran di bidang pembangunan pascakonferensi.
Berarti, kita di ambang pintu Intifadhah jilid ketiga dan barangkali kekacauan besar akan terjadi di kawasan Timur Tengah?
Kita di ambang pintu kekacauan yang lebih besar, selama tidak ada perubahan yang mengejutkan dari sikap pihak-pihak yang ada lalu ada mukjizat besar. Setelah semuanya yakin bahwa tidak ada satupun yang akan menang dalam perang mendatang dan kekacauan yang diprediksi itu tidak berpihak kepada satu pihak-pun. Maka kesepakatan integral akan segera dicapai. Artinya, konferensi internasional yang sebenarnya akan dihadiri pihak-pihak yang bertikai, Arab-Israel, untuk mengakhiri penjajahan AS di Irak dan penjajahan Zionis Israel atas tanah Palestina.
Namun mimpi ini, saya rasa tidak akan terwujud. Saya rasa Bush atau pihak lain tidak mempunyai kekuatan untuk menjadikan mimpi tadi jadi kenyataan. (AMRais)
 
Zionis Rugikan Pertanian Palestina Senilai Milyaran USD





Jumat, 19 Oktober 2007

Menurut data terbaru yang dimuat AFP, aksi boikot Zionis-Israel terhadap Palestina telah merugikan pertanian Negara itu sebesar satu milyar USD

Hidayatullah.com--Aksi boikot dan serangan militer Zionis-Israel terhadap kawasan otonomi Palestina telah merugikan pertanian Palestina senilai lebih dari satu milyar USD. Demikian data terbaru.
Menurut Kantor Berita AFP, Menteri Pertanian Palestina, Mahmoud Al-Habash, hari Rabu dalam statemennya mengatakan, "Sejak tahun 2000 hingga kini, serangan militer dan pemboikotan Zionis Israel terhadap kawasan otonomi Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza merugikan pertanian Palestina sebesar satu milyar 350 juta USD."
Habash dalam bagian statemennya mengimbau negara-negara di dunia dan lembaga hak asasi manusia supaya segera menghentikan brutalitas dan politik radikal Zionis-Israel terhadap Palestina yang berdampak buruk pada pertanian bangsa ini.
Berdasarkan laporan tersebut, tentara Zionis dalam tujuh tahun terakhir mencabut ribuan pohon buah-buahan di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza, serta merusak ribuan hektar lahan pertanian di utara Tepi Barat Sungai Jordan. [irb/www.hidayatullah.com]
 
Washington Post: Sejumlah Negara Eropa Tolak Politik Anti-Iran AS




Sabtu, 20 Oktober 2007

Koran ternama Amerika Washington Pos menulis, sejumlah Negara Eropa menolah politik “anti-Iran” yang digalang Gedung Putih

Hidayatullah.com--Harian Washington Post menulis, sikap melawan sejumlah negara Eropa terhadap politik anti-Iran Gedung Putih, menyebabkan gagalnya strategi AS melawan Iran.
Sebagaimana diketahui, kemarin, Koran Washington Post dalam tulisannya mengutip pernyataan salah seorang pejabat Eropa menyebutkan bahwa pemerintahan negara-negara Eropa masih saling bersilang pendapat mengenai penerapan sanksi baru terhadap Iran. Karena itu hal ini pun menyebabkan upaya AS untuk menekan Iran mengalami kegagalan.
Menurut sumber-sumber pemberitaan resmi, para menlu negara-negara anggota Uni Eropa yang bersidang di Brussel, Senin lalu, menentang ancaman keras yang diterapkan AS terhadap Iran.
Menurut laporan salah satu koran cetakan AS ini, Italia dan Austria merupakan sejumlah negara Eropa yang menentang diterapkannya sanksi baru atas Iran terkait program nuklirnya. [irb/www.hidayatullah.com]
 
Gangguan Mental Tentara AS Kian Meningkat


Sabtu, 20 Oktober 2007

Gangguan mental tentara Amerika yang bertugas di
Iraq dan Afghanistas meningkat tajam. Demikian studi tentang kesehatan mental pasukan AS

Hidayatullah.com--Jumlah tentara AS yang mengalami gangguan mental karena bertugas dalam perang Iraq dan Aghanistan kian meningkat. Demikian kutip Harian USA Today kemarin.
Berdasarkan laporan berbagai rumah sakit khusus militer AS, jumlah tentara AS yang mengalami gangguan mental lantaran bertugas dalam perang Iraq dan Afghanistan, meningkat 70 persen dibanding tahun lalu dan telah menembus angka 20 ribu kasus.
Masih menurut laporan yang sama, sejak dimulainya perang Afghanistan pada tahun 2001, lebih dari 100 ribu tentara AS yang pernah bertugas di Iraq dan Afghanistan telah dirujuk ke pelbagai rumah sakit khusus militer.
Data ini tidak termasuk dengan jumlah tentara AS yang mengalami gangguan mental di Iraq dan Aghanistan saat ini. Letjend. James Campbell, salah seorang komandan senior militer AS menyatakan bahwa sebagian besar personel militer AS saat ini atau pun tentara AS sebelumnya tidak menyadari gangguan mental yang diderita mereka.
Veteran Perang
Maret lalu, sebuah hasil studi kesehatan mental AS menunjukkan ternyata banyak veteran perang Iraq dan Afganistan yang mengalami gangguan mental. Dari hasil studi di Pusat Medis Veteran San Francisco, seperempat dari 103.788 veteran yang dirawat di lembaga sejak 2001 hingga 2005 itu mengalami gangguan mental.
Hasil penelitian itu kemudian dipublikasikan di Jurnal Khusus Perawatan Internal Asosiasi Medis AS setelah tim peneliti menganalisis catatan medis 103.788 veteran yang dirawat di lembaga itu selama lima tahun, yakni sejak 30 September 2001 sampai 30 September 2005.
Sedikitnya 29 persen veteran perang yang ada di AS memperoleh perawatan kesehatan mental. Apabila gangguan psikososial, seperti kekerasan dalam rumah tangga, dimasukkan dalam analisis, jumlah veteran perang yang terganggu mentalnya bertambah menjadi 31 persen.Studi mengenai gangguan mental pada tentara yang masih aktif itu telah dipublikasikan tahun lalu. Studi itu menemukan 12 persen tentara yang memperoleh perawatan kesehatan mental ternyata mentalnya terganggu atau gangguan psikososial.
"Tampak jelas sekali jauh perbedaannya," kata ahli jiwa dan peneliti Pusat Medis Veteran San Francisco, Karen Seal.
Studi terbaru menunjukkan hasil menarik sekaligus mengkhawatirkan, yakni 56 persen veteran perang yang dianalisi ternyata memiliki lebih dari satu gangguan mental. Diagnosa yang paling umum ditemukan adalah gangguan stres pascatrauma (13 persen), gelisah yang berlebihan, gangguan penyesuaian diri, gangguan depresi, dan tindak tanduk yang penuh dengan kekerasan.
"Mayoritas tentara mengalami atau menjalani perang gerilya dengan frekuensi teramat sering dan merasakan tekanan ancaman dari bom-bom pinggir jalan dan bom-bom lain. Ada juga tentara yang terpaksa dalam satu hari berkali-kali patroli ke jalan. Karena itu, banyak yang lalu merasa trauma akibat khawatir terluka," sebut hasil studi itu. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
 
Al-Qassam Mulai Mengincar Kapal Perang Zionis




Sabtu, 20 Oktober 2007

Para saksi mata menyebutkan bahwa Brigade Al-Qassam telah melepaskan tembakan ke kapal Israel yang berpangkalan di pantai Refah
Hidayatullah.com--Radio militer Zionis Jumat (19/10) kemarin, menyiarkan, bahwa kapal perang jenis Dabur yang berpatroli di pantai Refah, selatan Ghaza menjadi saran tembak para pejuang Palestina.
Radio itu juga menyebutkan bahwa tembakan itu berasal dari kapal nelayan Palestina, dan tembakan balasan yang dilancarkan Dabur lakukan tidak mengenai kapal teraebut.
Para saksi mata menyebutkan bahwa Brigade Al-Qassam telah melepaskan tembakan ke kapal yang berpangkalan di pantai Refah itu, sehingga kapal itu menjauh dari pantai, guna menghindari tembakan.
Seorang tentara Zionis juga menyatakan bahwa Al-Qassam akhir-akhir ini telah memiliki berbagai macam senjata, yang bisa mengancam aktivitas militer mereka di perairan, khususnya setelah Ghaza dikuasai Hamas. [Markaz Filistin/thoriq/www.hidayatullah.com]
 
“Bulan Menangis”




Sabtu, 20 Oktober 2007

Banyak kisah yang menunujukkan betapa para shalihin lebih sering menangis daripada tertawa. Bagaimana dengan kita sendiri?

Oleh: Andi Sri Suriati Amal

Hidayatullah.com--Andai kalian mengetahui apa yang kuketahui niscaya kalian akan lebih sering menangis daripada tertawa. Sabda baginda Rasulullah saw kepada umatnya. Tangis dan tawa merupakan indikasi ilmu, penyata sejauh mana kita memahami hakekat hidup di alam yang fana ini.
Tapi sayangnya kebanyakan manusia lebih suka tertawa daripada menangis. Lebih menyukai guyon dan lawak ketimbang petuah dan nasehat. Karenanya bisnis tawa menjanjikan keuntungan besar. Grup-grup lawak digemari khalayak. Pentas parodi diminati pemirsa. Buku-buku dan majalah humor laku keras. Yang bosan hidup boleh memilih mau “mati ketawa” gaya Madura atau cara Russia.
Alasannya bahwa tertawa itu dapat mengenyahkan stress dan mengusir penyakit. Konon tertawa selama 5-10 menit saja sudah merangsang keluarnya endorphin, serotin plus melatonin, dua zat kimia positif yang menimbulkan rasa tenteram dan nyaman. Tertawa sekaligus dipercaya mengurangi pengeluaran adrenalin, kortisol dan radikal bebas (zat kimia jahat). Selain itu, tertawa juga bisa menurunkan tekanan darah dan detak jantung, mengurangi kadar kolesterol jahat. Sistem immune dirangsang dengan tertawa, yaitu salah satunya melalui sel antikanker yang akan memakan sel kanker dalam tubuh.
Sebaliknya, banyak orang enggan menangis, kecuali terpaksa. Mereka beranggapan menangis itu adalah perbuatan yang sia-sia, petanda lemah dan cengeng. Namun sebenarnya menangis itu tidak jelek dan terkadang perlu. Menangis merupakan salah satu cara untuk melampiaskan perasaan dan melegakan hati.
Bagi seorang Muslim, tangisan seorang hamba yang bertobat, minta ampun atas segala dosa karena merasa takut kepada Allah swt adalah terpuji. Yazid bin Maisarah ra pernah berkata bahwa orang menangis karena tujuh sebab. Pertama, karena gembira. Kedua, karena gila. Ketiga, karena sakit. Keempat, karena gentar. Kelima, karena menunjuk-nunjuk. Keenam, karena mabuk. Dan ketujuh, karena takut kepada Allah SWT. Beliau menambahkan bahwa tangisan yang akhir inilah yang bisa memadamkan lautan api walau hanya dengan setetes air mata saja.
Orang yang menangis karena Allah SWT termasuk tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan pada hari kiamat, ketika tidak ada perlindungan kecuali dariNya, kata Rasulullah saw. Mereka adalah seorang yang senantiasa menyebut - nyebut nama Allah dimasa lapang, lalu kelopak matanya digenangi air mata. Firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.”
Menangis karena Allah bukanlah indikasi kerapuhan jiwa. Malah menandakan kepekaan hati, ketajaman jiwa dan kebeningan perasaan. Orang yang menangis dalam keadaan ini hanyalah orang-orang yang selalu berdzikir, senantiasa mengingat Allah dalam segala situasi dengan khusyu', serta selalu bertaqarrub dan bermunajat kepada Nya, sedang orang yang lalai tak mungkin bisa melakukan ini. Karena itu menangis merupakan kebiasaan dan akhlaq para nabi dan shalihin.
Banyak kisah yang menunujukkan betapa para shalihin lebih sering menangis daripada tertawa. Diriwayatkan bahwa Thabit Bunani rah mengalami sakit mata. Dokter berkata, “Matamu akan sembuh sekiranya engkau menunaikan satu janji, yaitu jangan menangis.” Jawab beliau, “Tidak ada sama sekali kebaikan pada mata yang tidak menangis.” Ka’ab al-Ahbar ra pula berkata, “Demi zat yang jiwaku dalam genggaman-Nya, tangisanku karena takut akan Allah SWT sehingga air mata mengalir di pipiku lebih aku sukai dari pada aku bersedekah sebukit emas”.
Abu Bakar Siddiq ra diriwayatkan pernah berpesan: “Sesiapa yang bisa menangis maka hendaklah dia menangis dan sesiapa yang tidak sanggup menangis maka hendaklah dia buat-buat menangis.”
Di penghujung bulan suci Ramadhan ini adalah moment yang sangat tepat untuk menangis di hadapan Allah yang maha pengampun. Menangis lantaran dosa-dosa kita yang tak terbilang. Bukankah api neraka tidak akan menyentuh wajah yang padanya mengalir air mata tangis karena takut kepada Allah SWT?
Alangkah indahnya doa Rasulullah SAW: "Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis kerana takut kepada-Mu, sebelum datang masa dimana tak ada lagi air mata." Wallahu ‘alam. []
 
Negeri Yang Kehilangan Bapak




Sabtu, 20 Oktober 2007

Negeri yang dulu bernama Burma ini pernah dikenal sebagai negeri yang kaya alam. Tapi, kini ia seolah kehilangan bapak. [Bagian pertama dari 3 tulisan]
Oleh: Amran Nasution

Hidayatullah.com--Dengan dalih demokrasi, Amerika Serikat terus menekan dan memboikot Myanmar. Tapi Rezim Militer ternyata tambah kuat, rakyat tambah melarat. Padahal Inggris yang menjadikan negeri makmur itu jadi merana.
Gerai permata kelas dunia di pusat Kota London, seperti Harrods, Asprey, Leviev, dan Cartier, pasti menjajakan ruby, permata merah tua itu. Harganya bisa mencapai ratusan ribu foundsterling, dan menjadi koleksi kaum selebriti ternama. Asal tahu saja, semua itu berasal dari perut bumi Myanmar. Negeri inilah penghasil ruby terbaik dunia.
Bukan cuma itu. Sekitar 20% listrik negeri tetangganya, Thailand, dihidupkan gas dari Myanmar. Menurut taksiran perusahaan minyak British Petroleum (BP) akhir tahun lalu, cadangan gas Myanmar yang sudah terbukti (proven) sekitar 19 trilyun kaki kubik. Jumlah itu memang kecil dibanding Indonesia, misalnya. Tapi diduga cadangan yang belum dieksplorasi cukup besar.
Yang pasti, Myanmar sudah dikerubuti perusahaan minyak dari mana-mana. Mulai Petronas (Malaysia), Daewoo International (Korea Selatan), PTTEP (Thailand), CNOOC dan Sinopec (China), ONGC Videsh Ltd (India), Total (Francis), dan Chevron (Amerika Serikat).
Mestinya dengan potensi sumber daya alam seperti itu, Myanmar yang berpenduduk 55 juta jiwa adalah negeri yang makmur. Ternyata tidak. Sampai sekarang badan perdagangan dan pembangunan PBB, UNCTAD, memasukkan Myanmar sebagai salah satu dari 50 negeri miskin dunia bersama Timor Leste, Afghanistan, Salomon Island, Ethiopia, dan banyak negeri Afrika.
Sejak 1962, negeri itu dikuasai militer. Sekarang, ia diperintah sebuah junta dipimpin Jenderal Senior Than Shwe, 74 tahun, yang dikenal dingin, sangat tergantung mistik dan ramalan-ramalan bintang. Tapi yang sesungguhnya membuat negeri ini melarat, ia tak pernah aman, terus-menerus ribut oleh perang saudara. Terlalu banyak air mata dan darah yang telah tumpah. Terakhir, September lalu, peluru tentara kembali mengorbankan rakyat.
Pertengahan Agustus, Junta Militer menaikkan harga minyak sampai 500%. Hal itu menimbulkan protes dari para pendeta Buddha (Biksu). Protes semakin lama membesar karena dukungan rakyat. Pada 26 September lalu, demo di Yangoon diduga diikuti 100.000 orang. Pada saat itulah ribuan polisi dan tentara dikerahkan menghalau mereka. Korban berjatuhan. Pemerintah mengumumkan 10 orang meninggal. Tapi para pengamat curiga jumlah korban jauh lebih besar. Ada yang menduga sampai 200 orang.
Hari-hari berikutnya, tentara meneruskan aksi. Jalan sudah sepi dari demonstran, tapi mereka menggerebek wihara, kampus, dan rumah-rumah. Dengan pengeras suara, para aktivis yang bersembunyi diperintahkan menyerah. Diduga 2000-an aktivis dan pendeta ditangkap dan ditahan Rezim Militer.
Sampai di sini gerakan pro-demokrasi itu seakan kehabisan napas. Apalagi bantuan dari Amerika yang diteriakkan para demontran, tak kunjung datang.
’’Negeri kecil seperti kami ini selalu dipakai tawar-menawar saja di antara kekuatan besar,’’ kata Bo Hla Tint, 63 tahun, dari kantornya di Rockville, kota kecil di Maryland, Amerika Serikat (the Washington Post, 30 September 2007).
Tint adalah aktivis the National Coalition Government of the Union of Burma, semacam pemerintahan pengasingan. Organisasi ini pendukung Aung San Suu Kyi, wanita politisi yang menjadi pemimpin oposisi utama di Myanmar. Putri Jenderal Aung San, pendiri Myanmar itu, sudah 12 tahun dikenakan tahanan rumah di Yangoon. Dia pun mendapat hadiah Nobel Perdamaian pada 1991.
Kentara sekali kekecewaan muncul dari mereka, terutama kepada Amerika Serikat. Dari berbagai pernyataan mereka, tampak harapan yang kuat agar Amerika, sang super power, melakukan aksi konkret – campur tangan militer, misalnya – untuk menjatuhkan rezim yang sewenang-wenang. Ameriksa biasa melakukan itu. Tapi dalam kondisi sekarang, alternatif ini agaknya sesuatu yang tak mungkin dilakukan.
Pertama, militer Myanmar tak bisa dianggap sepele. Jumlah tentaranya sekitar 400.000. Bila dibandingkan rasio penduduk, berarti Myanmar memiliki jumlah tentara terbesar di dunia. Persenjataannya disediakan China, raksasa baru di perbatasan utara. Para pengamat mengatakan China sudah memberi Myanmar bantuan militer 1 milyar dollar. Tambahan lagi, tentara ini sangat terlatih dalam perang gerilya, menumpas berbagai pemberontakan etnis yang nyaris tiada henti sejak Inggris memberi kemerdekaan, 1948.
Selain dengan China, Rezim Militer Myanmar punya hubungan baik dengan India, tetangganya yang lain di sebelah barat. Ketika Minggu, 23 September lalu, puluhan ribu pendeta Buddha, mahasiswa, dan rakyat, berdemo di berbagai kota besar, di ibu kota Naypyitaw, Menteri Perminyakan India Murli Deora, menandatangani kontrak eksplorasi gas dan minyak atas nama ONGC Videsh Ltd, perusahaan BUMN India. Tetangganya yang lain, Thailand, sangat tergantung minyak dan gas Myanmar. Dalam peta geopolitik seperti itu, mana mungkin Amerika berani masuk ke sana. Walau gas dan minyak Myanmar amat menggodanya.
Tambahan lagi, Amerika Serikat tak siap membuat front baru. Ia sudah kerepotan terjebak dalam perang Iraq dan Afghanistan. The International Institute of Strategic Studies, lembaga think-tank terkemuka dalam masalah konflik politik dan militer dari London, dalam laporan tahunan yang dipublikasikan 12 September lalu, menyebutkan bahwa kegagalan dalam Perang Iraq menyebabkan Amerika Serikat kehilangan pengaruh. Akibatnya, lawan-lawannya seperti Iran dan Rusia, menjadi lebih berani, melihat Amerika sekarang hanya sebagai macan kertas.
Mau lebih jelas? Letnan Jenderal Bruce Wright, Panglima Militer Amerika di Jepang, September lalu, mengungkapkan bahwa tertambatnya pasukan militer Amerika Serikat di Iraq selama hampir 5 tahun ini, mengakibatkan pembangunan militernya terbengkalai. Rekrutmen dan peremajaan pasukan dititik-beratkan hanya pada pasukan darat yang dibutuhkan di Iraq atau Afghanistan. Sementara pasukan udara dan laut terabaikan.
Setiap tahun Kongres harus menyediakan dana 150-an milyar dollar untuk perang itu. Jumlah yang sangat menyedot anggaran Pentagon. Akibatnya peralatan tempurnya tak lagi memadai, selain umurnya pun sudah tua.’’Catatan saya, pesawat tempur Angkatan Udara kami belum pernah setua sekarang,’’ kata Wright.
Ia memberi contoh. Pesawat tempur F-15 fighter yang masih memperkuat US Air Forces rata-rata berusia 24 tahun. Sementara KC-135, pesawat pengisi bahan bakar, kebanyakan sudah berumur 46 tahun. Padahal pesawat itu merupakan elemen kunci armada tempur udara untuk misi jarak jauh.
Yang membuat Letnan Jenderal Wright semakin miris, sementara itu China dengan cepat mengembangkan kemampuan tempur dengan berbagai peralatan baru dan canggih. Angkatan Udara China sekarang dilengkapi Sukhoi terbaru buatan Rusia, Su-27 Flankers dan Su-30S. Ada pula pesawat fighter J-10 buatan China sendiri yang diluncurkan Januari lalu.
China sudah membangun sistem pertahanan rudal balistik yang dipersiapkan untuk pertarungan di ruang angkasa. Januari lalu, negeri kaya baru itu melakukan uji coba rudalnya untuk menembak satelit cuaca di ruang angkasa, yang ketinggian orbitnya sama dengan posisi satelit militer Amerika Serikat. Dan sukses. Artinya, sekarang setiap saat China bisa saja menembaki satelit-satelit militer Amerika.
Padahal sistem persenjataan canggih sekarang, amat tergantung informasi satelit. Karenanya uji coba yang dilakukan China sungguh sangat bermakna. ’’Untuk pertama kali dalam sejarah kami melihat negara lain – dalam hal ini China – memiliki peralatan tempur yang lebih baru dari yang kami miliki,’’ kata Letnan Jenderal Wright kepada Kantor Berita Associated Press, akhir September lalu.
Sebetulnya, China masih menenggang rasa pada Washington. Dalam kasus nuklir Korea Utara, misalnya, peran China amat besar dalam melunakkan sikap negeri itu, sehingga bersedia membongkar instalasi nuklirnya. Dalam kasus nuklir Iran, China pun ikut menyetujui resolusi Dewan Keamanan PBB yang memojokkan Iran.
Sikap itu gampang ditebak. Tentu agar Amerika tak ikut memboikot Olimpiade Beijing tahun depan, yang sekarang sedang dikampanyekan sejumlah LSM internasional. Alasannya karena China banyak melanggar HAM. Sekarang balasan atas budi baik itu sudah datang. September lalu, Presiden Bush mengumumkan akan menghadiri Olimpide Beijing 2008.
Dalam kasus Myanmar sikap China berbeda. Awal tahun ini, China bersama Rusia memveto Resolusi Dewan Keamanan PBB usulan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi kepada Rezim Myanmar.
Menurut Du Jifeng, analis Myanmar pada the China Academy for Social Sciences, Beijing -- semacam LIPI di sini -- China khawatir jika pemerintah militer sekarang jatuh, akan digantikan Rezim pro-Barat. ’’Di mata Beijing, mempertahankan rezim yang tak populer di perbatasannya, lebih baik daripada melihat rezim itu jatuh, dengan risiko akan digantikan rezim baru yang tak bersahabat,’’ kata Du Jifeng (The Christian Science Monitor, 1 Oktober 2007).
Bagi China, negara tetangga ini tak sebatas patner dagang. Sekarang mereka berencana membangun pipa minyak dari kawasan pantai Myanmar di Teluk Benggala sampai keYunnan, provinsi paling selatan China, di perbatasan kedua negara. Pipa ini akan digunakan mengalirkan minyak impor China dari kawasan Timur Tengah.
Dengan demikian China tak perlu lagi mengangkut minyaknya dengan kapal tanker melewati Selat Melaka yang selain jaraknya jauh, menurut perhitungan sangat rawan bila terjadi konflik dengan Amerika Serikat. Selat yang amat strategis tapi sempit itu secara administratif dikuasai Indonesia, Malaysia, dan Singapore. Tapi menurut pandangan China ketiga negara itu sepenuhnya dikendalikan Amerika Serikat.
Jadi, yang bisa dilakukan Amerika sekarang, adalah melakukan kampanye internasional menyerang pelanggaran HAM yang dilakukan Rezim Militer Myanmar. Tapi masih percayakah dunia kalau Presiden Bush berkampanye tentang perlindungan HAM? Karena perbuatannyalah sudah 700.000 rakyat Iraq meninggal, 4 juta warga kehilangan tempat tinggal, mengungsi ke Syria, Jordania, atau menjadi pengungsi di dalam negeri sendiri. Apa artinya Myanmar? [PenulisPenulis adalah mantan Redaktur GATRA. Kini, bergabung dengan IPS (Institute for Policy Studies) Jakarta]
 
Iran Bakal Balas Tembakan 11 Ribu Roket




Minggu, 21 Oktober 2007

Sebagai balasan perang urat syaraf, pemerintahan Iran menegaskan akan membalas dengan tembakan 11 ribu roket canggihnya jika ia diserang

Hidayatullah.com--Komandan Unit Artileri dan Misil Angkatan Darat Pasukan Garda Revolusi Iran (Pasdaran), Mahmoud Chahr Baghi menegaskan bahwa Iran siap menembakkan 11 ribu roket pada menit-menit awal serangan musuh.
Menurut laporan kantor berita Fars, Jend. Mahmoud Chahr Baghi menandaskan, pada menit-menit paling awal di setiap ancaman musuh, angkatan darat Pasdaran akan menembakkan 11 ribu roket dan rudal menuju target musuh secara tepat. Kecepatan dan volume serangan balasan ini akan berjalan secara simultan dan kontinyu.
Pernyataan Chahr Baghi ini merupakan bagian perang urat syaraf dengan Amerika dan sekutunya yang beberapa hari ini juga telah melancarkan provokasi yang sama.
Chahr Baghi menambahkan, penerapan operasi militer asimetris di berbagai tahapannya akan berjalan sedemikian rupa sehingga musuh tidak akan bisa menemukan posisi tembakan, dan Pasdaran mampu membela dirinya dengan melancarkan serangan telak kepada musuh.
Menurutnya, cakupan luas dan tersebarnya unit-unit militer Pasdaran di seluruh wilayah Iran, penggunaan pelontar rudal anti-radar dan peralatan perang yang telah terkomputerisasi dengan tingkat kesalahan hampir mencapai nol persen, serta dukungan personel militer yang berpengalaman dan beriman merupakan beberapa karakteristik pasukan Garda Revolusi Iran.
Jend. Chahar Baghi beranggapan, sistem pemandu tembakan komputerik Iran merupakan salah satu perangkat militer terbaik di dunia. Ia menambahkan juga, kemajuan utama yang telah dicapai angkatan darat Pasdaran saat ini adalah kemajuan di bidang pelontar misil antiradar.
Perangkat canggih ini telah ditempatkan diberbagi kawasan pesisir Teluk Persia, Laut Oman, perbatasan Irak dan kawasan lainnya. Seluruh perangkat militer ini adalah buatan Iran dan memiliki tingkat ketepatan dan volume serangan yang sulit ditandingi. Selain itu, kekuatan Pasdaran saat ini juga dilengkapi dengan teknologi senapan pintar buatan dalam negeri yang hanya dikuasai oleh segelintir negara.
Tidak Akan Berubah
Meski Iran, melalui Presiden Ahmadinejad senantiasa menegaskan, bahwa program nuklirnya diarahkan untuk kepentingan damai, toh Amerika Serikat (AS) tak pernah bosan menyerukan wacana tindakan militer untuk menghentikan program proliferasi nuklir Iran juga ‘memprovokasi’ dunia internasional.
Meski demikian, Iran, nampaknya tak pernah surut dan takut tekanan Amerika. Sebagaimana disampaikan penasehat Senior Presiden Republik Islam Iran, Sayed Mojtaba Samareh Hashemi kemarin dikutip Iran, Iran tidak akan mengubah kebijakan nuklirnya.
Mojtaba, menyatakan, "Mengingat bahwa kebijakan nuklir Iran ditentukan dan diumumkan oleh Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dan Presiden, maka terjadinya perubahan pejabat tidak akan mengubah politik nuklir Iran yang telah digariskan". [irb/www.hidayatullah.com]
 
Yusuf Qaradhawi Ajak Pertahankan Iran jika Diserang AS




Minggu, 21 Oktober 2007

Dalam sebuah pernyataan terbarunya, Syaikh Yusuf Qaradhawi, mengajak membela Iran jika Amerika Serikat tetap menyerangnya

Hidayatullah.com--Dalam satu wawancara dengan radio IslamOnline Hari Kamis, Sabtu, 13 Oktober, 2007, kemarin Ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional, Dr. Yusuf Qaradhawi menekankan bahwa semua Muslim mempunyai hak berjihad melawan terhadap setiap musuh yang memecah-belah negeri Muslim.
“Itu adalah keawajiban semua Muslim untuk membalas setiap serangan yang mungkin dilakukan AS. Iran adalah salah satu negeri Muslim dan semua Muslim perlu mempertahankannya selagi AS menjadi musuh Islam dan mengumumkan peperangan terhadap Islam di bawah kampanye “terorisme” serta mendukung Israel dengan dukungan yang tak terbatas,” begitu kutipnya.
Tentang program nukrli Iran, Qaradhawi juga mengatakan, Tehran mempunyai hak untuk mengembangkan nuklir. “Mengapa Iran atau negeri Muslim manapun atau Negeri Afrika diasingkan jika mempunyai nuklir? Sementara Israel dan AS sendiri telah memilikinya?
Lebih lanjut, Qaradhawi mengatakan melawan bentuk perang di Iran dan di Iraq. “Kita melawan terhadap setiap peperangan di Iran sebagaimana kita juga melawan terhadap peperangan di Iraq. Kita melawan setiap peperangan berdasar pada pertimbangan agresif atau bersifat pembalasan,” tambahnya.
Namun, jika ada salah satu Negara kaum Muslim yang diserang, Qaradhawi menghimbai kepada semua kaum Muslin untuk melakukan jihad membelanya.
“Ketika suatu negeri Muslim diserbu oleh beberapa negeri yang lain, semua Muslim bisa berbuat melakukan jihad dan perlu bekerja keras untuk mempertahankan negeri yang diserbu. Tidak dibenarkan kaum Muslim pergi ke luar Negara mereka untuk mempertahankan rekan mereka kecuali jika mereka mendapat ijin dari penguasa negeri mereka,” tambah Qaradhawi.
Selain itu, Qaradhawi juga mengajak kaum Muslim melakukan boikot terhadap Negara-negara yang selama ini secara nyata memusuhi. Islam. Boikot seperti itu, menurut Qaradhawi sebagai bagian dari “jihad” melawan musuh.
Menyangkut hubunganantara gerakan Hamas dan Fatah di Palestina, ia menghimbau kedua fraksi-fraksi itu untuk mulai melakukan lagi pembicaraan dan segera bersatu melawan Israel. [qlft/cha/www.hidayatullah.com]
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.