Phin An
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 45017
- Sejak
- 1 Jun 2008
- Pesan
- 282
- Nilai reaksi
- 1
- Poin
- 18
BUDDHA HIDUP . . . . .
Seiring dengan berkembangnya Agama Buddha di Barat, banyak pula pihak yang menggunakan kesempatan ini dengan ikut-ikutan menggunakan istilah Buddha pada sosok orang tertentu sehingga tidak sedikit pula umat Buddha yang berpikir bahwa sosok yang disebut-sebut sebagai Buddha Hidup adalah benar-benar seorang Buddha layaknya Buddha Gotama
Seperti halnya aliran “Buddha Maitreya”, yang menggunakan istilah Buddha Hidup juga tidak hanya satu. Pada kesempatan ini, mengingat halaman yang tersedia sangat terbatas, maka akan dibahas secara singkat mengenai 2 sosok yang disebut-sebut sebagai Buddha Hidup. Yang pertama adalah seorang rohaniwan yang dilahirkan pada keluarga berada di Taiwan, menurut Wikipedia ia dilahirkan di sebuah keluarga Katolik dan besar di bangku sekolah Protestan. Ia mengaku sebagai Buddha Hidup. Rohaniwan yang mengaku memiliki pengalaman mistis ini kemudian pindah ke Amerika. Dari sumber lain pula dikatakan bahwa ia melakukan barter dengan para lama Tibet di mana lama-lama tersebut mengajarinya Agama Buddha tradisi Tantrayana yang mereka peroleh dari guru mereka, sedangkan rohaniwan yang kemudian mengaku sebagai Buddha Hidup ini menanggung biaya hidup mereka selama di Amerika. “Buddha Hidup” yang satu ini selain menulis buku-buku ajarannya sendiri, juga menulis buku tentang Feng Shui yang mana bukan merupakan rahasia umum lagi bahwa seorang anggota sangha tidak diperkenankan melakukan hal yang berhubungan dengan itu. Ada pula sutra-sutra yang dipakai tidak sama dengan sutra-sutra pada umumnya yang dipakai di wihara-wihara Mahayama pada umumnya. Meski memiliki kesamaan nama sutra, ternyata ada yang isinya berbeda dengan sutra dalam Agama Buddha yang sesungguhnya. “Sutra mereka ini ada penambahan beberapa halaman, jadi yang saya buat tanda ini jangan diikutsertakan ya,” kata seorang umat Buddha menunjukkan sebuah sutra yang dikeluarkan oleh aliran ini sewaktu ingin memperbanyak sutra yang dimaksud untuk disumbangkan ke wihar-wihara.
Yang kedua adalah rohaniwan asal india juga disebut-sebut sebagai Buddha Hidup. Tidak jelas apakah julukan itu diakui sendiri atau diberi oleh murid-muridnya. Yang pastinya rohaniwan ini mengaku ajarannya lintas agama dan kepercayaan sehingga ia telah menjadi sebuah permasalahan tidak hanya di lingkungan umat Buddha tetapi juga bagi saudara-saudara kita yang beragama Islam. Rohaniwan yang satu ini lebih mudah dikenali karena kenampilannya yang unik dimana ia memiliki rambut kribo yang kembang sekali. Rohaniwan yang selalu meminta pengikutnya hidup dalam kesederhanaan ini ternyata ia sendiri hidup dalam istananya yang besar dan megah. Dalam buku “Kemunculan Dajal Palsu” yang diterbitkan oleh Wawasan Islami ini menjejerkan sederetan permasalahan dari organisasi “Buddha Hidup” asal India ini yang konon katanya banyak kejadian mukjizat yang dipertontonkan ini ternyata juga palsu.
Tahukah Anda bahwa terdapat 3 jenis Buddha menurut Agama Buddha. . .? Yang pertama Sammasambuddha. Sammasambuddha adalah seseorang yang telah mencapai pencerahan sempurna dengan usaha-Nya sendiri, sempurna menempuh Sang Jalan (Ke Nibbana), Pengenal segenap alam semesta, Pembimbing manusia yang tiada taranya, Guru para dewa dan manusia, Yang sadar, dan Yang Patut Dimuliakan. Buddha ini yang menemukan kembali Dhamma yang telah dilupakan oleh kita, seperti halnya Buddha Gotama.
Buddha jenis kedua adalah Pacceka Buddha, yaitu orang yang menjadi Buddha dengan usahanya sendiri tampa bantuan dari makhluk lain, tetapi Buddha ini tidak mengajarkan Dhamma yang ia peroleh kepada makhluk lain secara luas. Selain itu, pengikut yang tersebut juga belum mampu mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya sendiri.
Jenis Buddha ketiga adalah Savakabuddha, Savakabuddha adalah orang yang telah mencapai tingkat kebuddhaan karena belajar dan melaksanakan Ajaran dari Sammasambuddha, Beliau mampu mengajarkan Ajaran yang ia peroleh kepada makhluk lain dan yang diajar bisa mencapai tingkat kesucian seperti dirinya.
Nah.. karena saat ini merupakan saat kekosongan antara Sammasambuddha Gotama dan Sammasambuddha Maitreya maka tidak mungkin ada Sammasambuddha yang lain. Sosok yang katanya Buddha Hidup ini juga tidak mungkin seorang Paccekabuddha, karena Paccekabuddha tidak menurunkan ajarannya secara meluas sedangkan yang disebut-sebut sebagai Buddha Hidup ini memberikan pengajaran secara luas untuk tujuan tertentunya. Oleh karena itu yang mungkin bisa adalah Savakabuddha. Mengingat Savakabuddha mencapai tingkat kesucian karena belajar dan melaksanakan Ajaran dari Sammasambuddha, maka sudah dapat dipastikan bahwa ajaran mereka harus sesuai dengan Ajaran Sammasambuddha sekarang, yaitu harus sesuai dengan Ajaran Buddha Gotama. Bila tidak sesuai, tentu hal ini harus dipertanyakan, Buddha Hidup mana yang mereka maksud?
Sebagai seorang umat Buddha tidak seharusnya kerena seseorang memiliki sedikit mukjijat, bisa membaca pikiran kita atau mengetahui masa lalu dan masa depan kita maka orang tersebut langsung kita sebut Buddha Hidup. Tidaklah segampang itu, karena sebenarnya itu semua adalah bonus dari seseorang yang belajar meditasi.
Udah tau dong. . . jadi resepnya adalah Buddha apapun maka yang diajarkan harus sesuai dengan Ajaran Sang Buddha. Oh ya, untuk bisa disebut sebagai seorang Buddha itu tidak segampang omongan semata, tetapi juga harus memiliki criteria-kriteria khusus, sebagaimana yang dikatakan oleh Sang Buddha. Nah karena kita sulit mengetahui sifat yang dimiliki oleh seseorang, apakah memiliki semua sifat Kebuddhaan atau tidak, maka untuk mempermudah kita mengeceknya maka kami lampirkan 32 ciri-ciri seorang manusia Buddha sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Suci Digha Nikaya, Patika Vagga, Lakkhana Sutta. Jadi kalo ada yang mengaku-ngaku Buddha, tetapi ke-32 ciri-ciri ini tidak ada pada dirinya maka udah pasti orang itu bukanlah Buddha Hidup… Siiipkan? Yuk simak ke-32 ciri-ciri manusia agung ini sebagai berikut:
1. Telapak kaki rata (suppatitthi-pado). Ini merupakan satu lakkhana dari Maha Purissa.
2. Pada telapak kakinya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk sempurna.
3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).
4. Jari-jari panjang (digha-angali).
5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).
6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hantha-pado).
7. Pergelangan kaki yang amat tinggi (ussankha-pado).
8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi).
9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa membungkukan badan.
10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).
11. Kutilnya bagaikan perunggu berwarna emas (suvannavanno).
12. Kutilnya sangat lembut dan halus sehingga tidak ada debu yang dapat melekat pada dirinya.
13. Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.
14. Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.
15. Potongan tubuh yang agung (brahmuiu-gatta).
16. Tujuh tonjolan (sattussado), yaitu kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu, dan badan.
17. Dada bagaikan dada snga (sihapubbaddha kayo).
18. Pada kedua bahunya tak ada lekukkan (citantaramso).
19. Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, bagaikan Pohon (berigin) Nigroda.
20. Dada yang sama lebarnya (samavattakkhando).
21. Indera perasa sangat peka (rasaggasaggi).
22. Rahang bagaikan rahang singa (sihabana).
23. Empat puluh buah gigi (cattarisa-danto).
24. Gigi-geligi rata (sama-danto).
25. Antara gigi tidak ada celah (avivara-danto).
26. Gigi putih bersih (susukha-datho).
27. Lidah panjang (pahuta-jivha).
28. Suara bagaikan suara brahma, seperti suara burung karavika.
29. Mata biru (abhinilanetto)
30. Bulu mata lentik, bagaikan bulu mata sapi (gopakhumo).
31. Di antara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus, putih bagaikan kapas yang lembut.
32. Kepala bagaikan berserban (unhisasiso).
Seiring dengan berkembangnya Agama Buddha di Barat, banyak pula pihak yang menggunakan kesempatan ini dengan ikut-ikutan menggunakan istilah Buddha pada sosok orang tertentu sehingga tidak sedikit pula umat Buddha yang berpikir bahwa sosok yang disebut-sebut sebagai Buddha Hidup adalah benar-benar seorang Buddha layaknya Buddha Gotama
Seperti halnya aliran “Buddha Maitreya”, yang menggunakan istilah Buddha Hidup juga tidak hanya satu. Pada kesempatan ini, mengingat halaman yang tersedia sangat terbatas, maka akan dibahas secara singkat mengenai 2 sosok yang disebut-sebut sebagai Buddha Hidup. Yang pertama adalah seorang rohaniwan yang dilahirkan pada keluarga berada di Taiwan, menurut Wikipedia ia dilahirkan di sebuah keluarga Katolik dan besar di bangku sekolah Protestan. Ia mengaku sebagai Buddha Hidup. Rohaniwan yang mengaku memiliki pengalaman mistis ini kemudian pindah ke Amerika. Dari sumber lain pula dikatakan bahwa ia melakukan barter dengan para lama Tibet di mana lama-lama tersebut mengajarinya Agama Buddha tradisi Tantrayana yang mereka peroleh dari guru mereka, sedangkan rohaniwan yang kemudian mengaku sebagai Buddha Hidup ini menanggung biaya hidup mereka selama di Amerika. “Buddha Hidup” yang satu ini selain menulis buku-buku ajarannya sendiri, juga menulis buku tentang Feng Shui yang mana bukan merupakan rahasia umum lagi bahwa seorang anggota sangha tidak diperkenankan melakukan hal yang berhubungan dengan itu. Ada pula sutra-sutra yang dipakai tidak sama dengan sutra-sutra pada umumnya yang dipakai di wihara-wihara Mahayama pada umumnya. Meski memiliki kesamaan nama sutra, ternyata ada yang isinya berbeda dengan sutra dalam Agama Buddha yang sesungguhnya. “Sutra mereka ini ada penambahan beberapa halaman, jadi yang saya buat tanda ini jangan diikutsertakan ya,” kata seorang umat Buddha menunjukkan sebuah sutra yang dikeluarkan oleh aliran ini sewaktu ingin memperbanyak sutra yang dimaksud untuk disumbangkan ke wihar-wihara.
Yang kedua adalah rohaniwan asal india juga disebut-sebut sebagai Buddha Hidup. Tidak jelas apakah julukan itu diakui sendiri atau diberi oleh murid-muridnya. Yang pastinya rohaniwan ini mengaku ajarannya lintas agama dan kepercayaan sehingga ia telah menjadi sebuah permasalahan tidak hanya di lingkungan umat Buddha tetapi juga bagi saudara-saudara kita yang beragama Islam. Rohaniwan yang satu ini lebih mudah dikenali karena kenampilannya yang unik dimana ia memiliki rambut kribo yang kembang sekali. Rohaniwan yang selalu meminta pengikutnya hidup dalam kesederhanaan ini ternyata ia sendiri hidup dalam istananya yang besar dan megah. Dalam buku “Kemunculan Dajal Palsu” yang diterbitkan oleh Wawasan Islami ini menjejerkan sederetan permasalahan dari organisasi “Buddha Hidup” asal India ini yang konon katanya banyak kejadian mukjizat yang dipertontonkan ini ternyata juga palsu.
Tahukah Anda bahwa terdapat 3 jenis Buddha menurut Agama Buddha. . .? Yang pertama Sammasambuddha. Sammasambuddha adalah seseorang yang telah mencapai pencerahan sempurna dengan usaha-Nya sendiri, sempurna menempuh Sang Jalan (Ke Nibbana), Pengenal segenap alam semesta, Pembimbing manusia yang tiada taranya, Guru para dewa dan manusia, Yang sadar, dan Yang Patut Dimuliakan. Buddha ini yang menemukan kembali Dhamma yang telah dilupakan oleh kita, seperti halnya Buddha Gotama.
Buddha jenis kedua adalah Pacceka Buddha, yaitu orang yang menjadi Buddha dengan usahanya sendiri tampa bantuan dari makhluk lain, tetapi Buddha ini tidak mengajarkan Dhamma yang ia peroleh kepada makhluk lain secara luas. Selain itu, pengikut yang tersebut juga belum mampu mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti dirinya sendiri.
Jenis Buddha ketiga adalah Savakabuddha, Savakabuddha adalah orang yang telah mencapai tingkat kebuddhaan karena belajar dan melaksanakan Ajaran dari Sammasambuddha, Beliau mampu mengajarkan Ajaran yang ia peroleh kepada makhluk lain dan yang diajar bisa mencapai tingkat kesucian seperti dirinya.
Nah.. karena saat ini merupakan saat kekosongan antara Sammasambuddha Gotama dan Sammasambuddha Maitreya maka tidak mungkin ada Sammasambuddha yang lain. Sosok yang katanya Buddha Hidup ini juga tidak mungkin seorang Paccekabuddha, karena Paccekabuddha tidak menurunkan ajarannya secara meluas sedangkan yang disebut-sebut sebagai Buddha Hidup ini memberikan pengajaran secara luas untuk tujuan tertentunya. Oleh karena itu yang mungkin bisa adalah Savakabuddha. Mengingat Savakabuddha mencapai tingkat kesucian karena belajar dan melaksanakan Ajaran dari Sammasambuddha, maka sudah dapat dipastikan bahwa ajaran mereka harus sesuai dengan Ajaran Sammasambuddha sekarang, yaitu harus sesuai dengan Ajaran Buddha Gotama. Bila tidak sesuai, tentu hal ini harus dipertanyakan, Buddha Hidup mana yang mereka maksud?
Sebagai seorang umat Buddha tidak seharusnya kerena seseorang memiliki sedikit mukjijat, bisa membaca pikiran kita atau mengetahui masa lalu dan masa depan kita maka orang tersebut langsung kita sebut Buddha Hidup. Tidaklah segampang itu, karena sebenarnya itu semua adalah bonus dari seseorang yang belajar meditasi.
Udah tau dong. . . jadi resepnya adalah Buddha apapun maka yang diajarkan harus sesuai dengan Ajaran Sang Buddha. Oh ya, untuk bisa disebut sebagai seorang Buddha itu tidak segampang omongan semata, tetapi juga harus memiliki criteria-kriteria khusus, sebagaimana yang dikatakan oleh Sang Buddha. Nah karena kita sulit mengetahui sifat yang dimiliki oleh seseorang, apakah memiliki semua sifat Kebuddhaan atau tidak, maka untuk mempermudah kita mengeceknya maka kami lampirkan 32 ciri-ciri seorang manusia Buddha sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Suci Digha Nikaya, Patika Vagga, Lakkhana Sutta. Jadi kalo ada yang mengaku-ngaku Buddha, tetapi ke-32 ciri-ciri ini tidak ada pada dirinya maka udah pasti orang itu bukanlah Buddha Hidup… Siiipkan? Yuk simak ke-32 ciri-ciri manusia agung ini sebagai berikut:
1. Telapak kaki rata (suppatitthi-pado). Ini merupakan satu lakkhana dari Maha Purissa.
2. Pada telapak kakinya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk sempurna.
3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).
4. Jari-jari panjang (digha-angali).
5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).
6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hantha-pado).
7. Pergelangan kaki yang amat tinggi (ussankha-pado).
8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi).
9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa membungkukan badan.
10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).
11. Kutilnya bagaikan perunggu berwarna emas (suvannavanno).
12. Kutilnya sangat lembut dan halus sehingga tidak ada debu yang dapat melekat pada dirinya.
13. Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.
14. Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.
15. Potongan tubuh yang agung (brahmuiu-gatta).
16. Tujuh tonjolan (sattussado), yaitu kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu, dan badan.
17. Dada bagaikan dada snga (sihapubbaddha kayo).
18. Pada kedua bahunya tak ada lekukkan (citantaramso).
19. Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, bagaikan Pohon (berigin) Nigroda.
20. Dada yang sama lebarnya (samavattakkhando).
21. Indera perasa sangat peka (rasaggasaggi).
22. Rahang bagaikan rahang singa (sihabana).
23. Empat puluh buah gigi (cattarisa-danto).
24. Gigi-geligi rata (sama-danto).
25. Antara gigi tidak ada celah (avivara-danto).
26. Gigi putih bersih (susukha-datho).
27. Lidah panjang (pahuta-jivha).
28. Suara bagaikan suara brahma, seperti suara burung karavika.
29. Mata biru (abhinilanetto)
30. Bulu mata lentik, bagaikan bulu mata sapi (gopakhumo).
31. Di antara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus, putih bagaikan kapas yang lembut.
32. Kepala bagaikan berserban (unhisasiso).
Artikel ini di ambil dari majalah B+Magz edisi 7