• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apakah Itu Tuhan ?

Ajaran asli maitreya tidaklah mengenal nirvana/nibbana..
mereka hanya mengenal lao mu..

tapi konsep lao mu mereka tidaklah jelas, tidak sejelas konsep nibbana oleh ajaran buddha.
Mereka cuma mengatakan lao mu yg menciptakan langit dan bumi... tidak ada beda sedikit pun dgn ajaran/agama yg ada di bumi ini.

Konsepnya kian tidak jelas dgn ditambahkannya utusan2 spt: buddha, nabi2, dll.
Seakan-akan spt adanya sistem yg error, dan kemudian diutuslah teknisi2 utk memperbaikinya.
 
Ajaran asli maitreya tidaklah mengenal nirvana/nibbana..
mereka hanya mengenal lao mu..

tapi konsep lao mu mereka tidaklah jelas, tidak sejelas konsep nibbana oleh ajaran buddha.
Mereka cuma mengatakan lao mu yg menciptakan langit dan bumi... tidak ada beda sedikit pun dgn ajaran/agama yg ada di bumi ini.

Konsepnya kian tidak jelas dgn ditambahkannya utusan2 spt: buddha, nabi2, dll.
Seakan-akan spt adanya sistem yg error, dan kemudian diutuslah teknisi2 utk memperbaikinya.

Memanglah begitu adanya.

Tidak membahas nibbana karena tidak ada gunanya, karena tidak ada citta murni yang melepas 4 skhanda tersisa. sepanjang sejarah manusia maupun sepanjang terciptanya alam semesta diyakini tetap belum ada yang melepaskan identitas menuju nibbana.
Jika Gautama dikatakan nibbana maka beliau itu satu satunya, atau mungkin konsep nibbana kita berbeda satu sama lainnya. Konsep Maitreya ttg nibbana itu berarti melepaskan identitas yakni 4 skhanda yang tersisa. Meninggal tidak berarti melepaskan identitas. Melepaskan identitas itu tidak ada urgensinya.

 
Memanglah begitu adanya.

Tidak membahas nibbana karena tidak ada gunanya, karena tidak ada citta murni yang melepas 4 skhanda tersisa. sepanjang sejarah manusia maupun sepanjang terciptanya alam semesta diyakini tetap belum ada yang melepaskan identitas menuju nibbana.
Jika Gautama dikatakan nibbana maka beliau itu satu satunya, atau mungkin konsep nibbana kita berbeda satu sama lainnya. Konsep Maitreya ttg nibbana itu berarti melepaskan identitas yakni 4 skhanda yang tersisa. Meninggal tidak berarti melepaskan identitas. Melepaskan identitas itu tidak ada urgensinya.


Dan meyakini konsep yg spt saya tulis diatas... berarti sudah ketinggalan jaman.. banyak orang sudah mulai meninggalkan paham spt itu..
dan anda malah menjajakan paham kuno yg sudah ketinggalan jaman.

Kalo nibbana tidak dibahas.. bagaimana orang bisa tau itu ada,.. dan bagaimana orang tau juga ada tujuan pencapain spt itu.

Konsep nibbana dari dulu sampe skrg adalah sama.. tidak ada perbedaan.
Yang membuat itu berbeda adalah ketidaktahuan atau belum merealisasi akan nibbana.
 
@akiong

spt kata anda melepas 4 skanda dan 1 skanda tersisa :D
pertanyaannya apa itu tulisan dengan menulis warna biru tua, biru muda, oranye dan merah? tentunya skanda trakhir blm anda lepas lalu sekilas dengan cepat berlalu bablas begitu aja..shinga tercetaklah warna2 tulisan itu..mngkin lbh mnarik kl anda membahas dl setiap dr warna tulisan itu..:D
tentunya tulisan2 bantahan/pelurusan pandangan akan terus bertambah. mengingat anda masih terus KEMBALI dan KEMBALI LAGI..kapan anda akan meninggalkannya?

tp sy akui tread anda sangat berbobot jg dalam saya terima dgn baik..>:D<
 
Sori nih melenceng, tapi saya bingung nih dengan posting anda ini.
Di posting ini anda ingin share atau bertanya? kalo ingin share, tapi saat baca judulnya sepertinya bertanya, tapi ditanggapi oleh @roughtorer, kok kayanya merasa terganggu karena tidak sejalan? Ini kan forum, dan di judul atau di posting anda tidak ada yang mengatakan khusus untuk umat maitreya. tapi ini pun tidak bisa, karena anda mempostingnya di forum buddhist yang artinya semua aliran baik theravada, mahayana, tantrayana, dll bisa memposting pendapat mereka masing2. jadi sebenarnya apa sih tujuan anda dengan posting2 anda yang mengundang orang untuk membaca dan memberikan komentar? apakah anda berharap semua komentar yang anda terima sesuai dengan keinginan anda?

Oh iya, saya punya pertanyaan nih untuk anda (@akiong), anda bisa jelaskan apa itu skanda di dalam aliran maitreya? kalo anda pernah menjelaskan hal ini tolong di berikan linknya ke saya, biar saya bisa baca. karena kadang anda menyebutkan 5 skanda dan kadang 4 skanda (karena jasmani atau fisik kalo ga salah tidak anda masukkan). jadi bisa diterangkan lebih jelas?
 
sorry nih, kalo tidak menanggapi .pass aja ya..@ carodhammo. thx.....
 
sorry nih, kalo tidak menanggapi .pass aja ya..@ carodhammo. thx.....

wah, ketauan!!!
hahahahaha....:D:D:D

saya membacanya loh versi pertamanya reply diatas...:D

tp salut jg, ckup jarang ada orang yg memikirkan kembali apa yg diucapkannya keorang lain. anda berusaha sebisa mungkin untuk menyusun kata2 yg tdk menimbulkan kekotoran di batin org lain supaya tdk muncul.. saya salut :D

kalimat sblm diganti lumayan halus. tp kalimat setelah diganti jauh lebih halus. ini yg nmnya kemajuan..
 
ya,. setelah reaksi pertama baru muncul kemudian reaksi ke dua maka sy edit. sayang kenapa reaksi pertama sy bukan seperti reaksi yang ke dua.

ada saran ga, bagaimana reaksi pertama itu bisa seperti reaksi ke dua, tanpa di buat buat ato dikendalikan tapi alami bisa langsung fase ke dua. thx
 
@ Akiong
Kalau lagi emosi, jangan membuat keputusan. Menulis atau berbuat apa-apa. Redahkan emosi dulu baru membalas tanggapan atas reaksi dari aksi orang lain. Dengan demikian mungkin sedikit bisa dicegah reaksi yang jelek. Saya juga sering seperti itu, terutama kalau habis baca komentar orang yang tidak sesuai dengan keinginan saya. Lalu saya baca postingan yang menyejukkan, mungkin postingan Sinthung. Mungkin dari situ ada kesadaran. Tapi, yah.... masih sering keblablasan juga.
 
ya, saya merasa reaksi pertama saya masih kasar. setelah reaksi pertama baru muncul kemudian reaksi ke dua maka sy edit. sayang kenapa reaksi pertama sy bukan seperti reaksi yang ke dua.

ada saran ga, bagaimana reaksi pertama itu bisa seperti reaksi ke dua, tanpa di buat buat ato dikendalikan tapi alami bisa langsung fase ke dua. thx

Dalam Buddhis,kritik terhadap ajaranNya adalah hal yang wajar ,tidak seperti agama lain tidak boleh kritik terhadap ajarannya(kaku sekali). Di sini kita belajar, belajar,belajar dan makin banyak kita belajar(mendengarkan dan memahami Dhamma) sehingga bertambah pula kebijaksanaan kita serta pengendalian terhadap diri sendiri(emosi, kesimbangan batin dsbnya). Seperti Nasehat YA Ananda:

Inilah nasehat terakhir Bhante Ananda:

82.000 ajaran dari Sang Buddha
telah aku terima;
2.000 lagi dari murid beliau;
Sudah 84.000 yang aku ketahui.

Siapapun yang tak pernah mendengar dan memahaminya,
Ia hanya tumbuh layaknya seekor lembu:
Hanya badannya saja yang tumbuh bertambah besar,
Tetapi kebijaksanaannya tidak menambah.

Siapapun yang telah mendengar dan belajar banyak,
Tetapi menghina dan mencela ia yang tak belajar banyak,
Ia hanyalah bagaikan si buta yang memegang lampu.
Begitulah aku seharusnya menganggap orang seperti itu.

Kalian seharusnya mengikuti ia yang telah belajar banyak,
Dengan demikian apa yang telah diturunkan tersebut tak akan dilupakan,
Inilah akar sejati dari kehidupan suci;
Demikianlah kalian seharusnya menjadi pelindung Dhamma ini.


Mengetahui awal dan akhirnya,
Mengerti jelas juga maknanya;
Pandai dalam penggunaan bahasa dan lainnya;
Makna yang dipahaminya tersebut dijadikan sumber renungan.

Tekun dalam menerapkannya,
Ia berusaha mengambil maknanya secara seimbang,
Pada saat yang tepat ia akan berupaya,
Memusatkan pikirannya.


Apakah kita mau seperti lembu, dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaan tidak ada???^_^


 
buddham saranam gacchami...

baru-baru ini gw melihat satu hal yang istimewa. ^^ yakni kematian.
 
Bgus neh thread,byk plajaran yg bisa diambil disini. Skrg tau gw apa sbnarnya tuhan
 
"Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam"​




"Kamu seperti orang yang baru saja di panah dengan anak panah beracun, dan ketika dokter datang untuk mencabut anak panah tersebut, kamu mengatakan 'Tunggu! Sebelum anak panah ini dicabut saya mau tau nama orang yang memanah anak panah ini, dari suku/keluarga mana dia berasal, dari kampung mana dia dilahirkan. Saya ingin mengetahui dari jenis kayu apa busurnya terbuat, bulu apa yang digunakan di ujung anak panah ini, seberapa panjang anak panah ini, dan lain-lain, dan lain-lain.' Orang itu akan mati sebelum semua pertanyaan itu bisa terjawab. Tugas saya adalah untuk membantu kamu untuk mencabut anak panah penderitaan dari dirimu sendiri." (Majjhima Nikaya Sutta No.63)

Bung Akiong .. Tolong anda pahami Arti dari kalimat di atas ini.
 
Bung Akiong .. Tolong anda pahami Arti dari kalimat di atas ini.

thx atas perhatiannya. karena ada seorang yg selalu menanyakan Tuhan Lao Mu yg ada pada kami. hanya sekedar membuatnya tidak penasaran.

salam maitreya
 
jam 7 malam menjenguk pasien di rumah sakit salah satu desa....karena miskin...tidak mendapat pengobatan semestinya...mati jam 9 malam juga...

saya melihat nya 2 jam sebelum kematian nya......

tragis hidup ini....tidak ada yang pasti..kematian yang pasti..
pasien itu umur 30++tahun lebih.

moment itu kujadikan renungan...
 
well, nice post
KEmatian adalah salah satu gejala hidup yang tidak dapat dihindari. Bisa datang kapan saja, dimana saja. Tidak ada yang dapat menolak. Pasti.

Jalan Buddha salah satunya untuk menghentikan lingkaran kematian.

sadhu sadhu sadhu
 
Tao yg dapat dimengerti bukanlah Tao yg sesungguhnya.

Nama yg diberikan itu bukanlah nama yg sesungguhnya.

Kekosongan adalah asal mula dari langit dan bumi.

Ada / keberadaan adalah ibu dari seluruh alam semesta.

Karena itu...

Tempatkanlah hati mu pada " kekosongan ", dan rasakan kegaiban dari " Tao ".

Tempatkanlah hati mu pada " keberadaan " , maka anda akan melihat perwujudan dari " Tao ".

Kedua pengertian itu " hakekatnya sama " tetapi menjadi berbeda dalam perkembangannya.

Mengerti akan kesamaan HAKEKAT itu disebut mengetahui rahasia kegaiban.

Inilah rahasia kegaiban dari segala kegaiban,

Yang mana adalah pintu gerbang menuju sumber dari segala sumber kegaiban.
 
Tao yg dapat dimengerti bukanlah Tao yg sesungguhnya.

Nama yg diberikan itu bukanlah nama yg sesungguhnya.

Kekosongan adalah asal mula dari langit dan bumi.
Ada / keberadaan adalah ibu dari seluruh alam semesta.

Karena itu...

Tempatkanlah hati mu pada " kekosongan ", dan rasakan kegaiban dari " Tao ".

Tempatkanlah hati mu pada " keberadaan " , maka anda akan melihat perwujudan dari " Tao ".

Kedua pengertian itu " hakekatnya sama " tetapi menjadi berbeda dalam perkembangannya.

Mengerti akan kesamaan HAKEKAT itu disebut mengetahui rahasia kegaiban.

Inilah rahasia kegaiban dari segala kegaiban,

Yang mana adalah pintu gerbang menuju sumber dari segala sumber kegaiban.

Kitab mana yg diambil nih ??
kitab taoisme ????
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.