minta ijin melanjutkan goes
1. Jnana Yoga
artinya penyatuan melalui pengetahuan atau sering dikonotasikan dengan analisis intelektual yang membawa presepsi langsung ttg tuhan yang bersifat transenden maupun imanen, realitas terdalam baik manusia maupun alam semsesta.
untuk mencapai realisasi langsung ini dan pemahaman ttg sang diri, jnana yoga menganjurkan disiplin-disiplin ttt yang hasrus dilakukan setelah proses rasionalisasi.
pertama harus belajar membedakan antara nyata dan tidak nyata
2.16
näsato vidyate bhävo / näbhävo vidyate sataù
ubhayor api dåñöo ’ntas / tv anayos tattva-darçibhiù
apa yg tidak ada, tidak akan pernah ada dan apa yang ada tak akan pernah lenyap.orang yang telah memiliki pengetahuan ttg kebenaran memahami keduanya
satu2nya relaitas yang kekal abadi, tak terbatas tak dapat dihancurkan, meresapi seluruh alam semesta. itu sama dengan sang diri didalam manusia dan realitas dialam semsta. apapun yang kita candra/rasakan atau alami memiliki awal dan akhir. karena itu kemampuan kita untuk memilah2 harus mambawa kita ke realitas abadi sang diri/tuhan ditengah obyek-obuek yang berlalu dengan cepat dan pengalaman hidup dan mati.
2.15
yaà hi na vyathayanty ete / puruñaà puruñarñabha
sama-duùkha-sukhaà dhéraà / so ’måtatväya kalpate
orang yang tenang merasakan sama antara susah dan senang. Orang seperti inilah yang berhak hidup kekal
karena kita mengetahui bahwa hanya diri ini yang nyata, kita seharusnya melepaskan keinginan akan kenikmatan dan belajar menyadari sumber kebahagian terbesar dalam Sang Diri yang berada dalam diri kita.
2.55
çré bhagavän uväca
prajahäti yadä kämän / sarvän pärtha mano-gatän
ätmany evätmanä tuñöaù / sthita-prajïas tadocyate
ketika seseorang dapat melenyapkan segala keinginann dalam hati dan hanya puas dengan Sang Diri, hanya dialah yang pantas disebut bijaksana.
untuk mengikuti jalan filsafat juga berarti mengikuti jalan pengendalian diri, dan gita menekankan kebenaran ini dalam sloka
2.66
nästi buddhir ayuktasya / na cäyuktasya bhävanä
na cäbhävayataù çäntir / açäntasya kutaù sukham
orang yang tidak mempunyai hubungan dengan tuhan tidak mungkin memiliki kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap. Tanpa kecerdasan rohani dan pikiran yang mantap tidak mungkin ada kedamaian. tanpa kedamaian mana mungkin ada kebahagiaan
2.67
indriyäëäà hi caratäà / yan mano ’nuvidhéyate
tad asya harati prajïäà / väyur nävam ivämbhasi
seperti perahu yang berada pada permukaan air dibawa lari oleh angin kencang, kecerdasaan seseorang dapat dilarikan bahkan oleh satu saja diantara indria2 yang mengembara dan menjadi titik pusat untuk pikiran
jnana yoga sebenarnya adalah proses neti, neti, bukan ini, bukan ini. Sang diri harus tidak diidentikan dengan entitas-entitas yang sementara seperti tubuh, pikiran dan panca indria atau dng obyek lain. Ketika seseorang telah menjadi ahli dalam membedakan diri sejatinya dengan yang bukan diri, dia mengalami pembebasan yang merupakan tujuan utama dari agama veda

1. Jnana Yoga
artinya penyatuan melalui pengetahuan atau sering dikonotasikan dengan analisis intelektual yang membawa presepsi langsung ttg tuhan yang bersifat transenden maupun imanen, realitas terdalam baik manusia maupun alam semsesta.
untuk mencapai realisasi langsung ini dan pemahaman ttg sang diri, jnana yoga menganjurkan disiplin-disiplin ttt yang hasrus dilakukan setelah proses rasionalisasi.
pertama harus belajar membedakan antara nyata dan tidak nyata
2.16
näsato vidyate bhävo / näbhävo vidyate sataù
ubhayor api dåñöo ’ntas / tv anayos tattva-darçibhiù
apa yg tidak ada, tidak akan pernah ada dan apa yang ada tak akan pernah lenyap.orang yang telah memiliki pengetahuan ttg kebenaran memahami keduanya
satu2nya relaitas yang kekal abadi, tak terbatas tak dapat dihancurkan, meresapi seluruh alam semesta. itu sama dengan sang diri didalam manusia dan realitas dialam semsta. apapun yang kita candra/rasakan atau alami memiliki awal dan akhir. karena itu kemampuan kita untuk memilah2 harus mambawa kita ke realitas abadi sang diri/tuhan ditengah obyek-obuek yang berlalu dengan cepat dan pengalaman hidup dan mati.
2.15
yaà hi na vyathayanty ete / puruñaà puruñarñabha
sama-duùkha-sukhaà dhéraà / so ’måtatväya kalpate
orang yang tenang merasakan sama antara susah dan senang. Orang seperti inilah yang berhak hidup kekal
karena kita mengetahui bahwa hanya diri ini yang nyata, kita seharusnya melepaskan keinginan akan kenikmatan dan belajar menyadari sumber kebahagian terbesar dalam Sang Diri yang berada dalam diri kita.
2.55
çré bhagavän uväca
prajahäti yadä kämän / sarvän pärtha mano-gatän
ätmany evätmanä tuñöaù / sthita-prajïas tadocyate
ketika seseorang dapat melenyapkan segala keinginann dalam hati dan hanya puas dengan Sang Diri, hanya dialah yang pantas disebut bijaksana.
untuk mengikuti jalan filsafat juga berarti mengikuti jalan pengendalian diri, dan gita menekankan kebenaran ini dalam sloka
2.66
nästi buddhir ayuktasya / na cäyuktasya bhävanä
na cäbhävayataù çäntir / açäntasya kutaù sukham
orang yang tidak mempunyai hubungan dengan tuhan tidak mungkin memiliki kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap. Tanpa kecerdasan rohani dan pikiran yang mantap tidak mungkin ada kedamaian. tanpa kedamaian mana mungkin ada kebahagiaan
2.67
indriyäëäà hi caratäà / yan mano ’nuvidhéyate
tad asya harati prajïäà / väyur nävam ivämbhasi
seperti perahu yang berada pada permukaan air dibawa lari oleh angin kencang, kecerdasaan seseorang dapat dilarikan bahkan oleh satu saja diantara indria2 yang mengembara dan menjadi titik pusat untuk pikiran
jnana yoga sebenarnya adalah proses neti, neti, bukan ini, bukan ini. Sang diri harus tidak diidentikan dengan entitas-entitas yang sementara seperti tubuh, pikiran dan panca indria atau dng obyek lain. Ketika seseorang telah menjadi ahli dalam membedakan diri sejatinya dengan yang bukan diri, dia mengalami pembebasan yang merupakan tujuan utama dari agama veda
