goesdun
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 32661
- Sejak
- 7 Feb 2008
- Pesan
- 3.022
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
Semua agama mengajarkan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan tidak dapat digambarkan.
Dengan kenyataan ini umat Hindu sangat memerlukan peragaan dari Ida Sanghyang Widhi yang tidak dapat digambarkan itu menjadi tergambar, yaitu berwujud pratima, berwujud dewa-dewi, banten catur, dan sebagainya yang bersifat sementara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memantapkan rasa bhakti.
Banten atau sajen penuh dengan simbul-simbul yang filosofis dan artistic, sehingga semua bentuk pikiran bisa digambarkan dalam bentuk banten.
Banten guru piduka misalnya sebagai simbul minta maaf, sesayut dirgayusa gumi sebagai gambaran permohonan kesejahtraan dunia dan sebagainya. Hampir semua yang abstrak bisa dilukiskan dalam gambaran yang simbolik dan filosofis dalam wujud banten.
Berikut adalah KATEGORI BANTEN :
1. Mendukung Upacara
1.a. Prayascita
Prayascita ini juga disebut pembersih semua mala. Amat sering digunakan misalnya membeli barang baru yang mungkin perlu dibersihkan secara niskala.
CaraMembuat : Pertama taruh suer (berbentuk bundar), tumpeng 5 buah, tulung juga 5, lalu taruh tipat sari 5 buah, kacang komak, lalu isikan raka dan woh-wohan isikan cerasis berisi garam, isikan daun dap-dap 5, setelah itu isikan tajer 5, isikan kwangen, setelah itu isikan tulung urip dan sampeyan nagasari.
Bahan : buah, Bunga, Sirih, Janur, Plawa
2.b. Sesayut Pageh Tuwuh
Sesayut Pageh tuwuh ini artinya keutuhan atau kelangsungan kehidupan menjadi selamat.Sesayut ini biasanya dipergunakan otonan(manusa yadnya).
CaraMembuat : Pertama taruh kulit sesayut setelah itu tumpeng 1 maiter kwangen,setelah itu isikan raka-raka(buah dan jajan)setelah isikan raka-raka taruh kacang komak. Setelah itu isiskan santun melambangkan bwuna agung bhuwana knapa disebut bwuna agung karena dalam santun ini berisi hasil-hasil bumi. Setelah isi santun paling atas isikan sampeyan nagasri. Terakhir isikan toye ning.
Bahan : Kelapa, Kelapa, porosan, Plawa, Janur, Bunga, Telur, Buah
2. simbol Kemahakusaan
2.a. Daksine Ageng
Pada dasarnya daksina ini sangat besar kegunaannya di dalam penebusan kekurangan-kekurangan bila kita membuat banten yang besar.
CaraMembuat : Pada dasarnya bahan-bahan daksina gede dengan alit adlah sama akan tetapi daksina gede ini bahannya 4 kali lipat,kelapa isinya 4
Bahan : Pinang, Sirih, Janur, Plawa, Kelapa
2.b. Daksina alit
Menurut artinya daksina ini adalah tapakan Ida Sang Hyang Widi. Perlengkapan seperti telur itik uang, ataupun gantusan kiranya dapat digolongkan buah. Disamping itu penggunaan telur itik dan uang rupanya mempunyai fungsi tersendiri secara umum kelapa dapat digolongkan sebagai buah, tatapi yang lebih diutamakan airnya. Diusahakan mempergunakan telur itik bukan telur ayam sebab itik lebih banyak menunjukan sifat-sifat satwam sedangkan ayam lebih banyak menunjukan sifat rajas dan tamas oleh karena itu pula beberapa daksina terutama yang melambangkan bhutkala dipergunakan telur ayam, tetapi bila ditujukan kepada Hyang Widhi para Dewata dan Leluhur sedapat mungkin dipergunakan telur itik. Penggunaan uang yang disebut pula sesari atau akah kiranya untuk menyempurnakan isi daksina sehingga persembahan yang dilengkapi dilengkapi dengan daksina benar-benar diharapkan memberikan kesukseskan atau hasil yang sebagai mana diharapkan.
CaraMembuat : Alas Daksina disebut wakul Daksina atau bebedogan. Kedalamnya berturut-turut dimasukan tampak (sejenis jejahitan berbentuk silang atau tampak dara) beras, sebutir kelapa yang sudah dikupas sampai bersih (mekelas), serta beberapa perlengkapan yang dialasi dengan kojong seperti telur itik yang mentah, bija ratus , gantusan , Kelawa peselan, base-tampel, kemiri (tingkih), tangi, Pisang kayui yang mentah, uang, canang payasan, yaitu sejenis canang genten tetapi alasnya berbentuk segitiga ditempelin dengan reringgitan yang khusus.
Bahan : Telur, Bunga, Janur, Plawa, Porosan, Kelapa
sumber : upakarahindu.com
Dengan kenyataan ini umat Hindu sangat memerlukan peragaan dari Ida Sanghyang Widhi yang tidak dapat digambarkan itu menjadi tergambar, yaitu berwujud pratima, berwujud dewa-dewi, banten catur, dan sebagainya yang bersifat sementara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memantapkan rasa bhakti.
Banten atau sajen penuh dengan simbul-simbul yang filosofis dan artistic, sehingga semua bentuk pikiran bisa digambarkan dalam bentuk banten.
Banten guru piduka misalnya sebagai simbul minta maaf, sesayut dirgayusa gumi sebagai gambaran permohonan kesejahtraan dunia dan sebagainya. Hampir semua yang abstrak bisa dilukiskan dalam gambaran yang simbolik dan filosofis dalam wujud banten.
Berikut adalah KATEGORI BANTEN :
1. Mendukung Upacara
1.a. Prayascita
Prayascita ini juga disebut pembersih semua mala. Amat sering digunakan misalnya membeli barang baru yang mungkin perlu dibersihkan secara niskala.
CaraMembuat : Pertama taruh suer (berbentuk bundar), tumpeng 5 buah, tulung juga 5, lalu taruh tipat sari 5 buah, kacang komak, lalu isikan raka dan woh-wohan isikan cerasis berisi garam, isikan daun dap-dap 5, setelah itu isikan tajer 5, isikan kwangen, setelah itu isikan tulung urip dan sampeyan nagasari.
Bahan : buah, Bunga, Sirih, Janur, Plawa
2.b. Sesayut Pageh Tuwuh
Sesayut Pageh tuwuh ini artinya keutuhan atau kelangsungan kehidupan menjadi selamat.Sesayut ini biasanya dipergunakan otonan(manusa yadnya).
CaraMembuat : Pertama taruh kulit sesayut setelah itu tumpeng 1 maiter kwangen,setelah itu isikan raka-raka(buah dan jajan)setelah isikan raka-raka taruh kacang komak. Setelah itu isiskan santun melambangkan bwuna agung bhuwana knapa disebut bwuna agung karena dalam santun ini berisi hasil-hasil bumi. Setelah isi santun paling atas isikan sampeyan nagasri. Terakhir isikan toye ning.
Bahan : Kelapa, Kelapa, porosan, Plawa, Janur, Bunga, Telur, Buah
2. simbol Kemahakusaan
2.a. Daksine Ageng
Pada dasarnya daksina ini sangat besar kegunaannya di dalam penebusan kekurangan-kekurangan bila kita membuat banten yang besar.
CaraMembuat : Pada dasarnya bahan-bahan daksina gede dengan alit adlah sama akan tetapi daksina gede ini bahannya 4 kali lipat,kelapa isinya 4
Bahan : Pinang, Sirih, Janur, Plawa, Kelapa
2.b. Daksina alit

Menurut artinya daksina ini adalah tapakan Ida Sang Hyang Widi. Perlengkapan seperti telur itik uang, ataupun gantusan kiranya dapat digolongkan buah. Disamping itu penggunaan telur itik dan uang rupanya mempunyai fungsi tersendiri secara umum kelapa dapat digolongkan sebagai buah, tatapi yang lebih diutamakan airnya. Diusahakan mempergunakan telur itik bukan telur ayam sebab itik lebih banyak menunjukan sifat-sifat satwam sedangkan ayam lebih banyak menunjukan sifat rajas dan tamas oleh karena itu pula beberapa daksina terutama yang melambangkan bhutkala dipergunakan telur ayam, tetapi bila ditujukan kepada Hyang Widhi para Dewata dan Leluhur sedapat mungkin dipergunakan telur itik. Penggunaan uang yang disebut pula sesari atau akah kiranya untuk menyempurnakan isi daksina sehingga persembahan yang dilengkapi dilengkapi dengan daksina benar-benar diharapkan memberikan kesukseskan atau hasil yang sebagai mana diharapkan.
CaraMembuat : Alas Daksina disebut wakul Daksina atau bebedogan. Kedalamnya berturut-turut dimasukan tampak (sejenis jejahitan berbentuk silang atau tampak dara) beras, sebutir kelapa yang sudah dikupas sampai bersih (mekelas), serta beberapa perlengkapan yang dialasi dengan kojong seperti telur itik yang mentah, bija ratus , gantusan , Kelawa peselan, base-tampel, kemiri (tingkih), tangi, Pisang kayui yang mentah, uang, canang payasan, yaitu sejenis canang genten tetapi alasnya berbentuk segitiga ditempelin dengan reringgitan yang khusus.
Bahan : Telur, Bunga, Janur, Plawa, Porosan, Kelapa
sumber : upakarahindu.com