postingan bro marce bagus2 kok, semoga bisa menjadi modal dasar dalam berinspirasi
yaaa pencapaiannya pasti melalui pelatihan dan kedissiplinan diri,..
tapi maksud ane apakah mereka itu murid dari Sidharta Ghautam atau,. mereka tidak saling kenal satu sama lain,... dan dalam tahun yang berbeda (seperti yang terjadi pada saibaba)
mereka bukan murid sidharta, dan dalam jaman yg berbeda, apa yg bro jhunea ketahui tentang saibaba?? seorang dajjal kah??
apakah mereka yang sudah mencapai level ini tidak lagi berurusan dengan duniawi bro???
karena untuk jadi bikhu atau bikhuwati aja harus menanggalkan keduniawian yang ditunjukan dengan mencukur rambut kepala.
sepertinya begitu, saya sih blum tau cara berpikir budha, utk itu saya tidak berani memastikan
jadi manusia hanya akan menjali kehidupan dengan siklus reinkarnasi terus menerus ya bro,..
tidak seperti agama Islam atau kristen yang meyakini adanya alam akhirat,..
justru budha menawarkan jalan memutuskan dari rantai siklus reinkarnasi dan hukum karma.
apakah alam sedih/neraka itu itu gambarannya sama dengan Nerakanya Islam bro???
apakah ada alam Gembiranya juga bro?? (surga)
sama seperti jawab bro marce, secara agama sih ada, tapi gambarannya seperti apa, saya masi belum jelas. yg pasti ke dua alam itu ada, dan kita tidaklah kekal hidup di kedua alam tsb
ane pernah baca postingan dari bro virya:
kalo kita baca yang biru,.. disana jelas menunjukan kalau agama manapun bisa mengikuti ajaran budha,..
tapi mungkin kebanyakan dari mereka langsung convert ke agama budha dan tidak tertarik lagi dengan agama mereka sebelumnya (seperti ricard gere dll,...)
betul tidak ada yg dipatenkan oleh agama budha, karena memang yg diajarkan itu pengetahuannya untuk semua makhluk, anda dan juga saya; percaya atau tidak percaya akan yg diajarkan budha tetap saja tidak akan terlepas dari kebenaran itu sendiri. jadi bukan berarti jika anda mengakui percaya pada reinkarnasi maka anda sudah menjadi umat budha.
bukan juga berarti jika saya percaya pada reinkarnasi maka saya secara instan masuk ke surga.
karena pada agama budha diajarkan untuk membuktikan sendiri. jadi budha memberikan jalannya, silahkan anda buktikan, jangan hanya dipercaya belaka
berbicara ttg richard gere, itu adalah masalah pendapat dia pribadi utk lsg membuang agama lalunya. so silahkan bro jhunea konsultasikan ke beliau, jika ada kesulitan saya akan membantu bro utk bertemu dengannya

( just kidding man ) dari pengalaman saya, saya telah menemukan 2 orang yg dulunya senang sekali memperdalam agama, setelah diteliti sendiri ternyata ada beberapa kejanggalan yg tidak bisa diterima oleh akal sehat, dan ke 2 orang ini pada akhirnya menjadi agnostik, yaitu beragama KTP. yg jelas mereka tetap mengakui ada nya sosok personal yg almighty yg mengatur semua ini, dan tetap melaksanakan ibadah mereka seperti biasa. hanya saja mereka tidak yakin bahwa tuhan yg paling benar adalah seperti yg di deskripsikan oleh agamanya masing2.
and ane masih ga ngerti tentang Konsep ketuhanan Budha. kalo ente bilang Tuhan adalah tujuan akhir (object) dan bukan (subject) apakah dia dia juga berperan dalam penciptaan tumbuhan, bulan, Dukha, karunia atau yang lainnya,..
berbiacara tentang tuhan, tentunya tidak lepas dari 2 hal, yaitu:
1. asal usul manusia
2. nasib manusia setelah mati.
sayangnya budha pun enggan membahas asal usul manusia secara mendetail, mungkin karena pengetahuan manusia pada jaman keberadaan budha belum secanggih sekarang, shingga jika dibicarakan pun manusia2 tersebut akan kebingungan sendiri, kita sekarang mengenal DNA, Partikel ion, atom dllsbgnya, berbeda dgn jaman dahulu. mungkin orang jaman dulu melihat pesawat terbang maka dikatakan magic or whatever.
agama budha tidak berfokus pada kehidupan masa lalu, tapi berfokus pada kehidupan masa sekarang utk memperbaiki kehidupan masa depan. dan coba tanyakan kepada diri sendiri, tujuan kita mengejar asal usul kita itu buat apa?apa manfaatnya akan membuat kita bahagia selama2 nya? palingan hanya sebatas cuma ingin tahu. yg jelas budha telah berpesan bahwa asal usul manusia melalui proses yg sangat panjang, dan tidak seharusnya dipikir2 lagi. kita hidup utk masa ini dan masa depan.
konsep ini akan sangat berbeda dgn pandangan samawi. semua yg ada di bumi pada awalnya tiba2 diciptakan tanpa proses, mau kodok langsung tercipta kodok, mau ini itu langsung tercipta.
berbicara tuhan sebagai personal pun sebetulnya masih banyak menyimpan tanda tanya. dan menurut bro jhunea tuhan yg benar itu seperti apa? ada beberapa pandangan yg menyatakan bahwa tuhan mereka lah yg paling benar. lalu coba tanyakan kepada diri sendiri, standar tuhan yg paling benar itu seperti apa?? apakah tuhan yg paling benar akan memperkarakan umat yg tidak percaya dan menyembahNya ke neraka?? jadi tuhan lebih mementingkan popularitasnya sebagai tuhan di mata umatnya ketimbang perbuatan baik umat itu sendiri??
tentu saja jika saya bertemu dgn tuhan yg paling benar, sebelum saya join di neraka, saya pun akan bertanya,
1. berapa lama tuhan hidup menyendiri sebelum memutuskan untuk menciptakan sesuatu??
2. apakah tuhan pernah menciptakan kehidupan sebelum kehidupan manusia??
3. jika ada berapa kali tuhan menciptakan kehidupan2 sebelum kehidupan manusia dan mengkiamatkannya dan apa asalan tuhan utk berbuat seperti itu??
jadi pada intinya berbicara asal usul manusia ini sama saja mencari nilai terbesar dan terkecil dalam bilangan matematika. dan itu tidaklah penting ( menurut saya )
setiap orang bisa saja mengaku dirinya sebagai tuhan / allah / yg ilahi atau utusan tuhan atau anak tuhan atau anak tunggal tuhan atau anak sulung tuhan atau kacungnya tuhan dll sbgnya yg berhubungan dgn tuhan

( tidak bermaksud menyindir, anggap saja jokes )
toh klo mengaku kan gak langsung disambar petir, saya akan membuktikan hal ini kepada bro jhunea, saya sekarang mengaku klo diri saya adalah anak tuhan, tuhan yg paling benar adalah tuhan versi saya, jika bro jhunea tidak menerima tuhan saya, maka berbuat sebaik apapun bro junea akan tetap masuk keneraka.
so apakah besok saya akan langsung mati? kita lihat saja apakah besok saya tidak mereply di forum ini lagi ( kecuali ID di ban

)
Jadi masalah seseorang ingin yakin dan menyembah siapa saja itu adalah hal spele, selama perbuatannya baik tentu saja akan diberi imbalan yg baik.
tp itu semua kembali ke masing2 pribadi.
jika menurut saya pribadi asal usul yg paling awal kehidupan itu dari ketiadaan, maka muncul keadaan.
banyak orang yg terpaku pada sosok yg berwujud sehingga semua yg berwujud itu dianggap ada dan real, sedangkan yg tidak berwujud itu dianggap tidak penting
padahal kita setiap hari kita hidup dgn yg tidak berwujud. tp klo mau diteruskan tentu saja bro jhunea akan kesulitan dalam memahami nya. jadi cukup sampai disini saja.
semua yg saya sampaikan hanyalah pendapat saya pribadi tanpa maksud utk menjelek2an pandangan yg lain, karena prinsip saya: tidak penting apa agama anda, yg penting adalah sikap dan perbuatan anda, jika memang ada beberapa pihak yg tersinggung maka saya minta maaf, dan saya tidak akan meneruskan topik ini dan berpindah ke lain topik saja.
no matter what you believe what you do is what you get.