Terdapatlah seorang yang menegakkan ajaran religius dan masyarakat menganggapnya sebagai orang yang sangat terpelajar. Ia memiliki pengikut yang mencatat segala petunjuknya dalam sebuah buku. Dalam beberapa tahun, buku-buku itu menjadi semakin banyak dengan semua petunjuk guru itu tercatat di dalamnya. Para umat disarankan untuk tidak bertindak apa pun tanpa merujuk kepada buku suci itu. Kemana pun mereka pergi dan apa pun yang mereka lakukan, mereka akan kembali ke buku itu untuk mencari petunjuk.
Suatu hari, ketika sedang melintasi sebuah jembatan kayu, sang pemimpin jatuh ke dalam sungai. Para pengikut ada di sana, tapi tak ada satu pun yang tahu harus berbuat apa. Jadi mereka membuka buku suci itu, halaman demi halaman.
"Tolong!" teriak sang guru, "aku tidak bisa berenang."
"Tunggu sebentar Guru, janganlah tenggelam dulu," demikian para pengikutnya memohon kepadanya.
"Kami sedang mencari dalam buku suci. Pasti ada petunjuk apa yang harus dilakukan kalau Guru jatuh ke dalam sungai."
Sementara mereka sibuk membolak-balik halaman buku suci itu, sang guru lenyap dalam air dan hanyut.
