• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Tantrayana] (cen fo zhong)/ by master LU SHENG YEN

Salam kenal untuk saudara-saudara yang beragama Buddha disini. Saya adalah pemula.

Selama ini saya lebih ketradisi konghucu / biara-biara. Baru-baru ini saya membaca buku master Lu yang ke 200.

Saya ingin tanya kepada siapa saja disini yang tahu latihan tentang Catur prayoga, guru yoga dan yidam yoga. Apakah beda masing-masing latihan? ciri setiap latihannya seperti apa?

Saya berniat mendalaminya kalau memang saya coba lalu cocok untuk saya.

trimx all

catur pryoga adalah latihan paling dasar dalam aliran tantrayana mana pun juga,yaitu mahanamaskara, membentuk mudra,membaca mantera,dan vsisualisasi

sadhana guru yoga adalah sama dengan catur prayoga bedanya ada penambahan pada menjapa matera hati guru 108X,saat visualisasinya yaitu membayangkan guru akar/master lu sebagai pemberi berkah kepada pelasana,dengan tujuan agar hati kita semakin yakin terhadap guru sehingga kita bisa dapat mencapai kontak batin dengan guru

sadhana yidam yoga adalah kelanjutan dari sadhana guru yoga,setelah kita telah ada pencapaian kontak batin/yukta dengan guru akar baru kita lanjutkan ketahapan yidam yoga, ubtuk yidam yoga kita harus tahu terlebih dahulu mana yidam budha kita,kalau didalam tantaryana zfz ada 8 maha yidam budha( yaitu budha atau bodhisatva yang berjodoh dengan aliran zfz),untuk tau harus tulis surat dan foto kirim ke amerika ke tbsn
untuk yidam jika kalau kita belum kontak batin dengan maha guru/guru akar/master lu juga bisa kita sadhana yidam yoga tetapi dengan catatan kita harus sudah menyelesaikan pr dulu yaitu : selesai membaca 100.000 X matera catur sarana, 1jt mantera hati guru,1000 X sutra agung raja avalokitestvara,100.000 X matera satta aksara,meyelasikan sadhana catur prayoga 10.000 X, sadhana guru yoga 1000 X
itulah syaratnya,jika langsung melompat tanpa tahapan yang seharusnya percuma,karena tidak akan mendapatkan kontak batin

amitofo
 
betul tuh dibilang ama bro gatotkoco
semua nya ada tahapannya,sebenarnya sadhana dalam tantaryana ada banyak jenis nya yaitu : sadhana menyingkirkan karma buruk dan mara bahaya diri sendiri,sadhana untuk keharmonisan bisa untuk diri sendiri dan orang lainnya,sadhana memohon rejeki,dan sadhana untuk menyeberangkan arwah,arwah penagih hutang karma kita,arwah binatang dll
masi ada terkahir sadhana penundukkan untuk menundukkan diri sendiri,tetapi banyak yang menyalah gunakan cara ini untuk menyantet dan teluh,tujuan sadhana penundukkan ini adalah untuk menyingkirkan keegoaan dan keakuan dalam diri kita sendiri

jadi setiap yidam budha juga bisa berguna untuk ke 4 hal diatas,yah tapi lihat2 lah kalo amitabha budha yang nga mungkin lah kita hanya minta rejeki saja,lebih nyambung kalo sadhana rejeki sama jambala,ada, jambala putih,merah,kuning,hitam,dan terakhir raja jambala atau jambala hijau

untuk rejeki bila kita minta kepada yang ada dibumi adalah memohon kepada yang paling kaya raya dibumi yaitu vajra prithi atau dia lah pemimpin dari seluruh dewa bumi,dewa gunung,dewa sungai,dewa walikota,dewa2 yang ada di darat lah,sedangkan untuk memohon kepada yang paling kaya raya dilautan kita memohon kepada raja naga,dia lah yang paling kaya raya dilautan dan untuk yang paling kaya raya disurga adalah para jambala

nah kalo memohon kepada avalokistevara untuk rejeki juga bisa,tetapi avalokistevara berlengan 4,ini juga bisa,masi banyak lah yang bisa dijalan kan dalam ajaran tantrayana bukan hanya dalam tantrayana cfz saja,tetapi umumnya semua aliran tantrayana memiliki keunggulan masing2 dalam hal sadhana dan cara2 yang unik untuk memohon apapun untuk segala sesuatu

nah silakan pilih dan jangan menjadi terikat atau tergantung semua sadhana adalah upaya kausalia diri kita kepada alam semesta,dan upaya kausalia para budha dan bodhisatva agar kita lebih menjadi lebih baik secara spritual dan pikiran ucapan dan perbuatan kita selama ini


dab jika masi ada yang bertanya budha menyelamatkan mahluk hidup dari apa?????????????
yah dari alobha,amoha,atanha,adosa, dsb dari diri kita tujuannya kan seperti itu agar batin kita lebih tercerah kan lah,walau belum sepenuhnya enlightment
tetapi minimal kita tau ada 1 ajaran dan cara2 dari tantrayana yang begitu berguna dan luar biasa agar semua mahluk berbahagia dan dijauhkan dari segala karma buruk yang diakibatkan dari masa lalu dan sekarang agar dimasa yang akan datang dunia masi eksis budha dharmanya selama lama nya
 
@ siau yang

waduh gak teralu faham .. /wah

say pernah dapat buku tantrayana aliran karmapa, ada yang taro diklenteng jadi say ambil. Disana ada gambar-gambarnya 5 jhambala. wajahnya seram-seram. :( Disana ditulis tugas jambala yakni: untuk cinta kasih,penundukan,pengobatan,kebutuhan hidup. mereka senantiasa membantu kita asalkan kita hidup dan berlatih dijalan kebudhaan.menjauhkan semua kejahatan dan menyucikan pikiran. Apa itu benar? say ingin tau lebih banyak tentang 5 jambala dibuku tersebut.

Dimanakah vihara aliran karmapa dijakarta barat/sekitar?
apakah didalam aliran master lu juga ada jambala juga?
apa yang dimaksud dengan guru yoga? bisa dijelaskan rinciannya? didalam hindu juga ada istilah ini.


@ Dilbert

trims atas rekomendasinya kemarin. :):)
 
@Az
Karmapa pemimpin aliran kagyupa... beda dengan aliran ZFZ
jadi tidak bisa di pelajari secara bersamaan tentang pemahaman dan konsep dharmanya.
 
@ Az

untuk catur prayoga itu meliputi : Maha Namaskara, Maha Persembahan/maha puja, Catur Sarana dan Sadhana Vajrasatva. unutk melatih ini anda harus mendapatkan abhiseka sila terlebih dahulu ( istilah gampangnya kita reg untuk belajar ) baru catur prayoga ini dapat dilatih sehingga memperoleh hasil. selanjutnya masuk ketahapan seperti yang sudah di jelaskan oleh sdr Gatotkoco dan siao yang.

untuk vihara karmapa di daerah jakarta barat saya kurang tau, tetapi setau saya ada vihara tantrayana yang dulu di ketuai oleh Ferry Surya Perkasa di bilangan P. Jayakarta, saya ngak tau ini sekte apa. sampai saat ini vihara disana setau saya masih aktif berjalan walaupun sudah tanpa Ferry Surya Perkasa.

didalam ZFZ juga mengenal istilah jambhala, total ada 5 jambhala yang kita kenal, yaitu jambhala putih, kuning, merah, hitam dan hijau.

masing-masing ada keahlian sendiri, umumnya sering diadakan adalah upacara homa jambhala kuning ( Huang Cai Sen ), karena memilki harta yang paling banyak, kalo Jambhala hitam lebih pada banyak pusaka.

guru yoga di ZFZ adalah salah satu metode pelatihan setelah kita melewati tahap catur prayoga. dimana pada tatacara ritualnya kurang lebih sama tetapi kita menambahan pada visualisasi dan mantra dan mudra untuk mengundang guru akar kita sebagai perwakilan dari para buddha, bodhisatva dan pelindung dharma.
 
jangan di bandingkan YANG MULIA HH.KARMAPA ,sama LSY.
LSY,aduh mana level tu..HEHEEHE...
 
@ siau yang

waduh gak teralu faham .. /wah

say pernah dapat buku tantrayana aliran karmapa, ada yang taro diklenteng jadi say ambil. Disana ada gambar-gambarnya 5 jhambala. wajahnya seram-seram. :( Disana ditulis tugas jambala yakni: untuk cinta kasih,penundukan,pengobatan,kebutuhan hidup. mereka senantiasa membantu kita asalkan kita hidup dan berlatih dijalan kebudhaan.menjauhkan semua kejahatan dan menyucikan pikiran. Apa itu benar? say ingin tau lebih banyak tentang 5 jambala dibuku tersebut.

Dimanakah vihara aliran karmapa dijakarta barat/sekitar?
apakah didalam aliran master lu juga ada jambala juga?
apa yang dimaksud dengan guru yoga? bisa dijelaskan rinciannya? didalam hindu juga ada istilah ini.


@ Dilbert

trims atas rekomendasinya kemarin. :):)


belajar dari sisilah yang bener
tantrayana itu ada 2 loh,,
ada yang asli tantrayana ada yang campuran loh,
jangan salah mempelajari buddha dharma
salam dharma.:D
 
bro AZ

kalo mau tau scara terprinci bisa mengunjungi vihara atau cetiya cfz dijakarta,bisa dicari di www.padmakumara.org disana ada banyak refernsi nya,di web itu semua murni ajaran aliran cfz,nah jika kalo berminat bisa baca2 disana, didalam pendapat dari mana pun kita terima,asal jangan menghina dan memprovokasi,karena bagi gue jika smua tuduhan bilang aliran kami melenceng atau guru kami bermasalah silakan buktikan,pengadilan bisa memutuskan tidak perlu kita berargumentasi betul atau salahnya,hanya saja banyak pendapat2 yang disampaikan seperti sampah,tidak tau betul apa tidak cuap2 saja,gue bahkan tantangan shc buktiin kalo master lu bersalah lewat pengadilan,jangan asal bicara dan posting berita yang belum valid,dan dia ok kalo dia bisa buktikan
dan buat joke atau siapalah anda,saya tunggu anda di mana pun,ini orang pengecut sejati,ajak ketemu nga brani,malas tanggapin pendapat sampah

peace para if
 
wkwkwkw,,,emosi tak terkendali wkwkwkwk,,
dasar mental chiken...wkwkw siao yang - siao yang
bodoh lu
 
waduh komplit bro joke buat fitnah master lu
-----------------------------------------
begini yah baca baik-baik dan simak baik,itu kalau memang mau bunuh orang tuh bisa,bukan suru ente bunuh,kan disitu dikatakan juga mau menyembuhkan orang juga bisa,nah sebenarnya ini sadhana esoteris tantrayana,bukan seperti segampang itu,coba aja kalo bisa dibunuh,disana kan dibilang dibunuh dengan menyeberangkan ke heaven,so maksudnya dalam artian visualisasi bro,susah yah menerima ajaran tantra yang hanya tau sepotong-potong saja,dibunuh bukan secara fisik,tetapi secara visualisasi,nah anda tidak akan diberikan abiseka sadhana esoteris apabila anda belum mampu mencapai ke10 paramitha,bila sudah mencapai 10 paramitha,maka anda tidak ada perasaan ingin membunuh tetapi melakukan praktek sadhana penyeberangan,dan biasanya ini untuk kasus orang-orang yang sudah sakit parah dan tinggal menunggu waktu,jadi daripada dia menderita,lebih baik kita dengan kekuatan kita dan para budha menyeberangkan ke heaven,
--------------------------------------------
sebab dalam pandangan tantrayana orang yang sakit parah dan menunggu waktu sangat tersiksa di dunia ini dan bukan tidak mungkin fisik nya masi hidup tetapi roh nya sudah tersiksa dineraka,maka diseberangkan dengan pikiran dan hati melepaskan penderitaanya,jadi jangan dicekik atau di suntik mati karena itu usaha pembunuhan tetapi di ingat dibunuh/diseberangkan dengan visualisasi
 
ehmm,, sangat disayangkan knp ajaran buddhadhmma(vajrayana) di selewengkan,,

perna saya bertemu seorang rinpoche dari nepal.saya perna menanyakan ttg kontorversi LSY ke rinpoche tsb,
menurut rinpcohe,para rinpcohe2 besar di tibet maupun nepal tidak ada yang menyatakan kalo LSY ada lah bagian dari vajrayana tibet.dan tidak ada yang menyatakn LSy seorang master buddhis
trus ak menunjukan sebuah file ttg LSY dari bhs inggris, Rinpoche mengatakan biarkan LSy berbuat itu, itu sudah karma dia.. (begitu rendah hati nya rinpoche ini,padahal mnrt dia ajran tantra itu bukan lha gaib2 kyk LSY sebutkan)
sampai disini saya merasa ini ada politik tertentu dari LSY ,, sungguh tragis ajran buddha yang agung akan menjadi hancur karena seseorang.
inget temen2 kita harus selalu berpegang pada buddha dhamma yang bener
 
Rumusan Dewan sangha buddhis sedunia
Y.M. K. Sri Dhammananda memberikan rumusan seperti berikut:
1. Kedua aliran menerima Buddha Sakyamuni sebagai Guru.
2. Empat Kebenaran Arya adalah sama persis dikedua aliran.
3. Jalan Utama Berunsur Delapan adalah sama persis dikedua aliran.
4. Paticcasamuppada atau ajaran akan Sebab-Musabab Yang Bergantungan adalah sama persis dikedua aliran.
5. Kedua aliran menolak ide akan “makhluk tertinggi” yang menciptakan dan mengatur dunia ini.
6. Kedua aliran menerima Anicca, Dukkha, Anatta dan Sila, Samadhi, Panna tanpa adanya perbedaan.
 
Rumusan Dewan sangha Dunia II
Pada tahun 1981 Y.M. Walpola Sri Rahula mengajukan alternatif rumusan yang mengacu pada 9 dasar dalam rumusan terdahulu. Rumusan tersebut berisi:

1.
Apapun aliran, kelompok atau sistem kami, sebagai Buddhis kami semua menerima Sang Buddha sebagai Guru kami yang memberikan kami ajaranNya.

2.
Kami semua berlindung pada Tiga Permata (Tiratana): Sang Buddha, Guru kami; Dhamma, ajaranNya; dan Sangha, Komunitas para Arya (suciwan). Dengan kata lain, kami berlindung pada Pengajar, Pengajaran, dan Hasil Pengajaran.

3.
Baik Theravada ataupun Mahayana, kami tidak mempercayai bahwa dunia ini diciptakan dan diatur oleh tuhan atas kehendaknya.

4.
Mengikuti keteladanan Sang Buddha, Guru kami yang merupakan perwujudan dari Belas kasih Agung (Maha Karuna) dan Kebijaksanaan Agung (Maha Prajna), kami menyadari bahwa tujuan dari hidup adalah untuk mengembangkan belas kasih bagi semua makhluk hidup tanpa diskriminasi dan untuk bekerja untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian mereka; dan untuk mengembangkan kebijaksanaan yang mengarah pada realisasi Kebenaran Tertinggi.

5.
Kami menerima Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu, Dukkha, kebenaran bahwa keberadaan kita di dunia ini berada dalam kesukaran, tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan, penuh dengan konflik; Samudaya, kebenaran bahwa kondisi-kondisi ini merupakan hasil dari sifat egois kita yang mementingkan diri sendiri berdasarkan pada ide yang salah mengenai diri; Niroda, kebenaran bahwa adanya kepastian akan kemungkinan pelepasan, pembebasan, kemerdekaan dari kesukaran ini dengan pemberantasan secara total sifat egois yang mementingkan diri sendiri; dan Magga, kebenaran bahwa pembebasan ini dapat dicapai melalui Jalan Tengah yang terdiri dari delapan faktor, yang mendorong ke arah kesempurnaan akan kemoralan (sila), disiplin mental (samadhi), dan kebijaksanaan (panna).

6.
Kami menerima hukum semesta sebab akibat yang terdapat dalam Paticcasamuppada (Skt. Pratityasamutpada, Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan), dan oleh karena itu kami menerima bahwa segala sesuatu bersifat relatif, saling berhubungan, saling berkaitan dan tidak ada yang mutlak, tetap, dan kekal di alam semesta ini.

7.
Kami memahami, berdasarkan pada ajaran Sang Buddha, bahwa segala sesuatu yang berkondisi (sankhara) adalah tidak kekal (anicca), tidak sempurna dan tidak memuaskan (dukkha), dan segala sesuatu yang berkondisi dan tidak berkondisi (dhamma) adalah bukan diri/ tanpa inti (anatta).

8.
Kami menerima Tigapuluh Tujuh kualitas yang berguna bagi pencapaian Pencerahan (Bodhipakkhiya Dhamma) sebagai beragam aspek yang berbeda dari Jalan yang diajarkan oleh Sang Buddha yang mendorong ke arah Pencerahan, yaitu:
1.
Empat Bentuk Landasan Perhatian Benar (Pali: satipatthana; Skt. smrtyupasthana);
2.
Empat Daya Upaya Benar (Pali. sammappadhana; Skt. samyakpradhana);
3.
Empat Dasar Kekuatan Batin (Pali. iddhipada; Skt. rddhipada);
4.
Lima Macam Kemampuan (indriya: Pali. saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
5.
Lima Macam Kekuatan (bala: saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
6.
Tujuh Faktor Pencerahan Agung (Pali. bojjhanga; Skt. bodhianga);
7.
Delapan Ruas pada Jalan Mulia (Pali. ariyamagga; Skt. aryamarga).

9.
Ada tiga jalan untuk mencapai Bodhi atau Pencerahan Agung berdasarkan pada kemampuan/kecakapan dan kapasitas dari masing-masing individu, yaitu: sebagai seorang Sravaka (Yang melaksanakan ajaran Sammasambuddha ), sebagai seorang Pratyekabuddha (Buddha Yang tidak memberikan pengajaran) dan sebagai seorang Samyaksambuddha (Buddha Yang Sempurna). Kami menerima jika mengikuti karir seorang Boddhisattva adalah untuk menjadi seorang Samyaksambuddha dalam rangka menyelamatkan yang lain, merupakan sesuatu yang tertinggi, mulia dan paling heroik. Tetapi ketiga kondisi ini berada dalam Jalan yang sama, tidak berada dalam jalan yang berbeda. Sesungguhnya, Sandhinirmocana Sutra, salah satu sutra Mahayana yang penting, secara jelas dan tegas mengatakan bahwa mereka yang mengikuti garis Sravaka-yana (Wahana Sravaka) atau garis Pratyekabuddha-yana (Wahana Pratyekabuddha) atau garis Para Tathagata (Mahayana) mencapai Nibbana tertinggi dengan Jalan yang sama, dan oleh karena itu bagi mereka semua hanya ada satu Jalan Pemurnian (visuddhi-marga) dan hanya satu Pemurnian (visuddhi) dan tidak ada yang lain, dan oleh karena itu mereka bukanlah jalan yang berbeda dan pemurnian yang berbeda, dan oleh karena itu Sravakayana dan Mahayana merupakan Satu Wahana, Satu Yana (eka-yana) dan bukanlah wahana atau yana yang berbeda.

10.
Kami mengakui bahwa dalam negara-negara yang berbeda ada perbedaan mengenai tata cara hidup dari para biarawan Buddhis, kepercayaan dan praktik, upacara dan ritual-ritual, seremonial, adat istiadat dan kebiasaan umat Buddha yang bersifat umum. Bentuk eksternal (luar) dan ekspresi ini semestinya tidak boleh dicampuradukkan/dikelirukan (perlu dipisahkan) dengan esensi/inti ajaran-ajaran Sang Buddha.
 
Rumusan Lain
Ada beberapa tokoh ataupun sarjana Buddhis yang juga merumuskan persamaan ajaran antara Theravada dan Mahayana yang isinya sebagian besar sama dengan rumusan WBSC.

Y.M. K. Sri Dhammananda memberikan rumusan seperti berikut:

1.
Kedua aliran menerima Buddha Sakyamuni sebagai Guru.
2.
Empat Kebenaran Arya adalah sama persis dikedua aliran.
3.
Jalan Utama Berunsur Delapan adalah sama persis dikedua aliran.
4.
Paticcasamuppada atau ajaran akan Sebab-Musabab Yang Bergantungan adalah sama persis dikedua aliran.
5.
Kedua aliran menolak ide akan “makhluk tertinggi” yang menciptakan dan mengatur dunia ini.
6.
Kedua aliran menerima Anicca, Dukkha, Anatta dan Sila, Samadhi, Panna tanpa adanya perbedaan.


Rumusan dari Oo Maung:

1.
Kesamaan dalam menerima Empat Kebenaran Arya.
2.
Kesamaan dalam menerima Jalan Utama Berunsur Delapan.
3.
Kesamaan dalam menerima Paticcasamuppada atau Sebab-Musabab Yang Bergantungan.
4.
Kesamaan dalam menerima Anicca, Dukkha, Anatta.
5.
Kesamaan dalam menerima Sila, Samadhi, Panna.
6.
Kesamaan dalam menolak konsep tuhan tertinggi.

Rumusan dari Tan Swee Eng:

1.
Buddha Sakyamuni merupakan pendiri Buddhisme yang asli dan berdasarkan sejarah.
2.
Tiga Corak Universal (Dukkha, Anica, dan Anatta), Empat Kebenaran Arya, Jalan Utama Berunsur Delapan, dan 12 rantai Sebab-Musabab Yang Bergantungan, merupakan fondasi dasar bagi seluruh aliran Buddhisme termasuk aliran Tibet dari Vajrayana.
3.
Tiga unsur latihan yaitu Kemoralan (sila), Meditasi (samadhi) dan Kebijaksanaan (prajna) adalah hal yang universal bagi semua aliran.
4.
Pengorganisasian Ajaran Buddha / Dharma terbagi menjadi tiga klasifikasi (Sutra/Sutta, Vinaya, dan sastra) terdapat pada kanon Buddhis di berbagai negara.
5.
Konsep pikiran melampaui materi. Pikiran sebagai hal yang mendasar dari penjinakan dan kontrol adalah hal yang fundamental bagi semua aliran.


Penutup

Dengan rumusan pokok-pokok dasar pemersatu ini, diharapkan kita dapat memahami ciri khas ajaran yang ada dalam Buddhisme yang membedakan agama besar ini dengan agama atau kepercayaan lainnya yang ada di dunia. Kita dapat memahami bahwa meskipun terdapat perbedaan antar aliran, namun memiliki ajaran pokok yang sama yang apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat mengarahkan kita pada akhir penderitaan, Nibbana / Nirvana.

--End--



Catatan:

1.
Berlindung dalam Ti Ratana bukan berarti berserah diri. Buddha dalam pengertian Guru pembimbing, dimana Sakyamuni Buddha adalah Buddha Sejarah. Dan Buddha dalam pengertian Kesadaran. Dhamma dalam pengertian Kebenaran ataupun Ajaran Buddha. Sangha dalam pengertian persaudaraan / perkumpulan para Bhikkhu Arya.
2.
tuhan yang dimaksud adalah yang memiliki definisi: berpersonal, pencipta semesta, prima causa, ayah/ibu dari semua makhluk, paramatman, yang maha segalanya.
3.
Savakabuddha: pencapaian Pencerahan melalui mendengar ajaran dari Sammasambuddha. Paccekabuddha: pencapaian Pencerahan dengan usaha sendiri tanpa mengajar. Sammasambuddha: pencapaian pencerahan dengan usaha sendiri dan mengajar.

Literatur:

1.
The Heritage of the Bhikkhu; Walpola Rahula; New York, Grove Press, 1974; hal. 100, 137-138.
2.
Two Main Schools of Buddhism; K. Sri Dhammananda; Brickfields, Kuala Lumpur.
3.
Common Ground Between Theravada and Mahayana Buddhism; Tan Swee Eng; www.buddhanet.net
4.
Theravada Versus Mahayana; Oo Maung, 2006

Disusun oleh: Bhagavant.com
 
Teman - teman se dhamma
sebaiknya kita harus belajar dan mengetahui dhamma yang benar
jangan di di bodohi oleh pernyataan2 yang tidak ada dalam dhamma buddha.
silakan anda memilih mana yang menurut anda benar.
 
Teman - teman se dhamma
sebaiknya kita harus belajar dan mengetahui dhamma yang benar
jangan di di bodohi oleh pernyataan2 yang tidak ada dalam dhamma buddha.
silakan anda memilih mana yang menurut anda benar.

masalah-nya banyak yang gak tahu mana yang "BENAR", yang terpilih malah yang "COCOK" atau yang "DISUKAI"...
 
just according to our Karma we go to ...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.