[B]
Kisah Penyanderaan Antonio[/B]
[B]Seorang petani dari Brazil diculik oleh makhluk angkasa luar, bahkan dipaksa berhubungan seks dengannya. Melalui pencampuran gen berusaha menciptakan spesies manusia angkasa luar.[/B]
[U]Sejak tahun 1960, setiap negara di dunia melaporkan secara besar-besaran kasus penyanderaan yang dilakukan makhluk angkasa luar. Menurut penafsiran ahli UFO, kasus penyanderaan yang terungkap hanya segelintir saja, banyak sekali korban yang bersikap diam membisu dikarenakan alasan yang berbeda-beda. Kebanyakan kasus penyanderaan terjadi pada lokasi yang dianggap paling aman oleh orang-orang seperti tempat tinggal atau di dalam mobil, biasanya pada malam hari. Makhluk angkasa luar (selanjutnya disebut alien) dengan menggunakan sejenis metode teknologi yang belum diketahui, menyandera para korban dan membawanya pergi. Di sana para korban menerima berbagai macam ilmu kedokteran, eksperimen tubuh manusia dan psikometris.
Banyak sekali para korban wanita yang melaporkan; sebuah jarum yang tipis menancap ke dalam pusar mereka dan mengambil sebuah contoh atau ovum. Sedangkan para korban lelakinya mengatakan bahwa sperma mereka diambil melalui suatu operasi. Rambut, jari tangan dan jari kaki mereka diambil sebagai contoh, kebanyakan operasi yang dilakukan tidak terasa sakit, sepertinya mereka bagaikan dibius pada bagian yang sangat efektif. Terkadang para korban dipaksa untuk melakukan hubungan seksual. Artikel ini adalah sebuah laporan yang pertama di dunia tentang kasus penyanderaan oleh alien, yang ditulis Tony Dord dari Inggris, seorang sarjana yang menaruh perhatian terhadap alien.[/U]
[B]PROSES PENYANDERAAN[/B]
[U]Pada 22 Februari 1958, petani dari Brazil bernama Anthonio melaporkan telah disandera oleh alien. Waktu itu, 5 Oktober 1957, setelah menghadiri pesta, Anthonio yang terasa lelah tiba di rumahnya. Disebabkan merasa panas, dia lalu membuka jendela, dan saat itulah dia melihat seberkas cahaya putih di luar yang terus menjulang ke angkasa. Kemudian dia berbaring, namun segera bangkit kembali. Berkas cahaya itu tetap berada di sana, dan mulai bergerak ke arah jendela. Anthonio dengan segera menutup jendela, namun cahaya itu telah menembus jendelanya. Dia dan saudaranya memandangi cahaya yang menembus kisi jendelanya, menerangi atap rumah, dan kamar mereka pun menjadi terang benderang.
Setelah beberapa hari kemudian, 14 Oktober, Anthonio dan saudaranya yang lain lagi bercocok tanam hingga larut malam. Mereka melihat seberkas cahaya yang menyilaukan mata sedang berputar-putar di angkasa. Dan kali ini Anthonio mencoba mendekatinya, akan tetapi cahaya itu lalu berpindah. Dia terus mengejarnya hingga kelelahan. Pada malam kedua, 15 Oktober, Anthonio membajak sawah dengan traktor hingga tengah malam. Dan besoknya, pukul 01.00 dini hari waktu setempat, dia memperhatikan di atas kepalanya ada sebuah bintang merah yang sangat terang. Dia melihat bintang itu sedang bergerak, dan semakin mendekatinya semakin berubah menjadi besar. Hanya dalam beberapa detik saja, cahaya ini berubah menjadi sebuah piring terbang berbentuk oval sedang mendarat di ladang yang baru saja digarapnya.
Cahaya yang menyilaukan mata itu membuatnya tidak bisa melihat lampu depan mesin traktor. Anthonio berpikir, ingin berlalu meninggalkan tempat itu, namun traktornya berjalan dengan sangat lambat, lalu dengan mudah piring terbang itu telah melampauinya, dan nyaris tidak mungkin untuk melarikan diri. Dia memutar balik traktornya, dan menambah tekanan pada pedal gas, dan tidak beberapa lama berjalan, mesinnya tiba-tiba mati. Dia menstarter kembali traktornya, namun tidak mau hidup, dan akhirnya dia membuka pintu dengan pikiran untuk melarikan diri. Baru berlari beberapa langkah, dia merasa ada sesuatu yang menyentuh lengannya. Dia lalu membalikkan badan, dan tepat berhadapan dengan alien yang kerdil. Dia meletakkan tangannya di depan dada makhluk ini, dan mendorongnya. Makhluk asing ini mundur beberapa langkah ke belakang kemudian terjatuh, namun 3 makhluk lainnya telah memegangi, lalu mengangkatnya.
Dia memberontak dan meronta-ronta dengan tiada henti sambil berteriak minta tolong dengan suara keras, namun alien memeganginya dengan perlahan menuju ke piring terbang. Sebuah pintu piring terbang telah terbuka, dan sebuah tangga kecil menjulur ke luar. Alien itu bermaksud menaikkan Anthonio ke dalam, akan tetapi dengan berat dia memegangi langkah. Salah satu makhluk itu membuka jari tangannya, memaksa untuk membawanya pergi. Dia tiba di sebuah ruangan, yang di dalamnya ada sebuah batang logam dari lantai hingga ke atas langit-langit. Dia menduga batang logam itu digunakan sebagai penyangga. Ruangan ini berbentuk persegi panjang, dan dindingnya dipasang dengan logam berwarna perak. Di sampingnya ada sebuah meja dengan bentuk aneh dan beberapa kursi tanpa sandaran.[/U]
[B]HUBUNGAN SEKSUAL[/B]
[U]Anthonio dan alien telah berdiri selama beberapa menit di dalam ruangan. Mereka (alien) memegangi Anthonio, dan dengan suara yang rendah serta berat mereka saling berkomunikasi. Kemudian, mereka membuka seluruh pakaiannya, saat itu seorang alien kelihatannya menggunakan zat cair berminyak membasuhnya. Anthonio menjadi gemetar setelah zat cair ini mongering. Dia dipaksa menuju ke dalam sebuah kamar untuk diambil dan diperiksa darahnya. Setelah itu, dia duduk di sebuah ranjang yang besar dan melamun selama satu jam lebih, dia lantas tidur setelah merasa lelah.
Pada saat itu, dia mencium bau yang aneh dalam kamar itu. Dia melihat ada asap berwarna abu-abu yang dimasukkan ke dalam kamar dari atas tembok. Aroma jelaga yang keras membuatnya merasa sesak, setelah berusaha mengatasi beberapa menit dia jatuh pingsan. Begitu sadar, dari samping pintu sayup-sayup terdengar suara yang rendah, dan masuklah seorang alien wanita, sama seperti dirinya juga tidak berpakaian. Dia menuju ke arahnya dan memeluknya erat. Wanita asing ini pendek, dan warna rambutnya nyaris mendekati putih semua. Matanya berwarna biru, sedikit miring seperti orang Arab. Wajahnya lebar, tulang pipinya tinggi, dagunya sangat lancip. Bagian perutnya rata, pahanya besar, dan tangannya kecil, kelihatannya tidak berbeda dengan manusia normal umumnya.
Wanita ini membelainya dengan menyatakan hasratnya secara langsung. Dalam suasana seperti itu, Anthonio sangat heran dirinya bisa merasa begitu bergairah hingga keduanya berada di atas ranjang. Tidak lama setelah itu, terjadi lagi hubungan seksual yang kedua kalinya. Sebelum meninggalkan ruangan itu, alien itu tersenyum pada Anthonio, sambil menunjuk perutnya lalu menunjuk langit. Seorang lelaki masuk, dan memberikan pakaian pada Anthonio. Pada saat mengenakan pakaian, dia tersadar bahwa korek apinya telah hilang, mungkin terjatuh pada waktu dia sedang "bertempur".[/U]
[B]MELIHAT LIHAT KEADAAN[/B]
[U]Makhluk angkasa luar membimbing Anthonio keluar dari ruangan, dan masuk ke dalam ruangan yang lain, semua alien berbincang-bincang di sana. Mereka juga tidak mengacuhkannya, kemudian Anthonio dengan seksama menghitung ruangan. Di atas meja ada sebuah kotak persegi yang ditutupi oleh kaca, sepertinya sebuah jam. Dengan pertimbangan mungkin memerlukan pembuktian pengalamannya yang dialaminya, maka dia bermaksud mencuri kotak itu. Namun sebelum melakukannya, satu alien meloncat ke sana dan mendorongnya.
Dan akhirnya, satunya memberi isyarat tangan agar dia mengikutinya, lalu membawanya dengan cepat melihat-lihat piring terbang. Pintu lalu terbuka, dan tangga telah diturunkan, tapi mereka tidak turun ke bawah, malah sebaliknya menuju ke teras atas melalui satu putaran yang mengelilingi piring terbang. Mereka berjalan perlahan-lahan sepanjang teras, dan makhluk itu malah menunjukkan kepadanya setiap keistimewaan piring terbang. Dikarenakan dia tidak bicara, maka Anthonio juga tidak mengetahui apa kegunaan semua alat-alat itu. Setelah selesai, dia dibawa kembali ke tangga, saat itu alien menunjuk ke arah dirinya sendiri dan menunjuk Anthonio, lalu menunjuk langit. Tangganya sudah ditarik kembali dan pintu juga telah ditutup, kemudian lampu menyala, dan lampu yang berada di bagian atas semakin lama putarannya semakin cepat, kemudian piring terbang menjauh. Anthonio kembali ke traktornya, dan saat itu adalah pukul 05.30 pagi hari, jadi selama 4 jam lebih dia telah berada di dalam piring terbang tersebut.
Ini adalah sketsa berdasarkan gambaran banyak pihak yang menjadi korban penyanderaan alien. Tingginya sekitar lebih dari 1,2 meter, kulitnya menampakkan warna kelabu, hanya memiliki lubang hidung, namun hidungnya tidak kelihatan, dan hanya mempunyai satu jahitan pada mulutnya, sedangkan telinganya tidak kelihatan, bagian kepalanya sangat besar melebihi ukuran manusia normal dan hanya mempunyai empat buah jari tangan.[/U]