• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

onani, dosa gk?

reyZ

IndoForum Junior D
No. Urut
30930
Sejak
17 Jan 2008
Pesan
1.795
Nilai reaksi
55
Poin
48
sesuai topik diatas..
 
Jujur saya katakan dari semua agama yg ada, semua menyebut adalah dosa. Ini dikategorikan sbg perbuatan berzinah yang terjadi. Anehnya dlm agama Budha tdk dibahas hal yg satu ini. Bahkan biksu2 sekalipun kliatannya ogah membicarakan hal yg satu ini :P
Tp, saya punya bbrp referensi dr berbagai sumber mengenai hal yg satu ini:
1. Buku "Buddhadharma & Seksualitas" karya Dhammasukha Jo Priastana M.Hum= Perbuatan berzina (kamesumicchacara) dlm agama Budha hanya dianggap terjadi bila satu dari 4 sebab ini terjadi:
-Org yg tidak patut disetubuhi.
-Mempunyai niat untuk menyetubuhi orang lain.
-Mempunyai usaha untuk menyetubuhinya.
-Berhasil menyetubuhinya.
2. Dlm agama islam jg melarang untuk melakukan onani, KECUALI SANGAT TERPAKSA. Kategori terpaksa yg dimaksud:
-misalnya, ada org yg tengah melatih diri, kemudian org tsb tengah berada pd kondisi/keadaan yg tdk diinginkan/tdk tepat yg tidak disengaja..misalnya entah suatu sebab apa, tiba2 keadaan membawanya berada pd situasi yg tdk diinginkan dimana dia dikelilingi oleh wanita asusila. Apabila org tsb tidak mampu lg meredam nafsunya itu, ia diizinkan pergi ke belakang untuk melampiaskannya, lalu kemudian tdk lg melakukannya. Dengan demikian perzinahan dianggap tdk terjadi.
-Org yg tidak sanggup untuk menikah..(ehem..maaf,penjelasan yg satu ini saya lupa-lupa ingat. Krn saya tak ingin menulis hal yg salah atau berusaha mengingat2 kembali dengan menebak2 shg nantinya tdk sesuai dgn artikel aslinya.maka poin kedua ini saya memilih utk tdk melanjutkan) maaf bgt loh..:P
3.Dlm aliran Taoisme, air mani adalah sumber kehidupan manusia, disebutkan dlm Tao org yg selalu memelihara maninya kemudian melatihnya, ia akan terlihat awet muda/sehat sampai tua.Selain itu salah satu syarat dlm melatih ilmu kedewaan mnrt Taoisme adalah mani/chi yg tdk bocor.
4.Dlm aliran esoterik Tantrayana, hampir sama spt yg disebutkan dlm Taoisme, bahkan air mani disebutkan sbg slh satu transformasi dr prana,dimana prana tsb dpt membantu manusia lebih berfokus dlm konsentrasi. membuat tubuh menjadi lebih bugar dan cerah. disinggung lebih lanjut itulah sebabnya wajah para biksu2 senior senantiasa terlihat bercahaya / anggun. krn mereka tdk melakukan "kebocoran"
5.Agama lain tdk menganjurkan onani/menganggapnya dosa krn onani menimbulkan ketergantungan, shg org tsb dapat menjadi lalai akan ibadahnya, shg memberi kesempatan bagi iblis untuk merubah yg baik menjadi buruk.bersih menjadi noda.
6.Maha Acarya Lu Sheng yen menyebutnya masturbasi menimbulkan kemelekatan jangka panjang. Dr kemelekatan yg berulang2 tsb dpt menimbulkan tumibal lahir. shg menjadi sulit bagi manusia utk mencapai kebudhahan kl sudah begitu. Andai ada org yg melakukan onani tanpa nafsu kemelekatan sama sekali, maka org tsb sudah pasti adl org suci. Bahkan seorang Biksu bertaraf "Mahathera" sekalipun tdk akan dapat melakukan hal spt itu. Kecuali ia sudah mencapai kebudhaan pd kehidupannya yg sekarang.

yak,info2 diatas adl semua yg pernah saya baca dr banyak sumber. Anda boleh memberi tahu saya kalau ada masukan lain bagi saya yg masih dangkal ini.
:)
 
onani masuk ke LOBHA (keserahakan), DOSA(kebencian) atau MOHA (kebodohan) ya ???...

kalau poligami jelas jelas LOBHA tuh... :)
 
onani masuk ke LOBHA (keserahakan), DOSA(kebencian) atau MOHA (kebodohan) ya ???...

kalau poligami jelas jelas LOBHA tuh... :)

Mnrt saya masuk ke LOBHA jg, krn merasa gak cukup sekali. Kemudian berlanjut ke MOHA krn menjadi terus kepengen..

kepengen paan?hehe tau deh..:D
 
semoga 2 jawaban ini membantu...di renungkan dolo yah...


Dari: jonathan susanto, jakarta
Namo Buddhaya,
Saya ingin bertanya kepada Bhante, apakah melakukan onani itu melanggar sila?
Dan jika kita membaca parita tanpa mengenal artinya adakah manfaatnya?
Terima kasih.

Jawaban:
Dalam sila ketiga Pancasila Buddhis disebutkan tentang usaha menghindari pelanggaran kesusilaan yang melibatkan dua orang. Padahal kegiatan onani dilakukan seorang diri untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Oleh karena itu, kegiatan onani memang tidak termasuk pelanggaran sila ketiga Pancasila Buddhis, namun onani juga tidak dianjurkan dalam Dhamma karena perilaku ini dianggap sebagai tindakan untuk mengembangkan ketamakan yaitu mencari kepuasan diri. Kebiasaan mengembangkan ketamakan ini akan berbuah dalam bentuk kelahiran kembali yang terus berulang tiada hentinya.

Membaca paritta tanpa mengetahui artinya tetap memberikan manfaat untuk si pembaca. Manfaat utamanya adalah bahwa selama ia membaca paritta, ia akan selalu berusaha memusatkan perhatiannya pada paritta yang sedang dibaca. Pemusatan perhatian ini mengkondisikannya melakukan kebajikan dengan badan, ucapan serta pikirannya.
Oleh karena itu, semakin banyak kesempatan yang dipergunakannya untuk membaca paritta, semakin besar pula kebajikan yang dilakukannya. Seseorang yang banyak memiliki kebajikan akan mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.
Namun, adalah hal yang jauh lebih baik apabila seseorang selain rajin membaca paritta juga mengerti isi paritta yang dibacanya. Dengan mempunyai pengertian benar akan isi paritta yang merupakan kotbah Sang Buddha tersebut, orang akan mempunyai kesempatan untuk mengubah perilakunya sesuai dengan Dhamma yang telah biasa dibacanya. Perubahan perilaku sesuai dengan Ajaran Sang Buddha ini akan mengkondisikannya terlahir di alam bahagia atau bahkan mencapai kesucian.
Oleh karena itu, tingkatkan kebiasaan membaca paritta itu dengan berusaha memahami isi paritta yang dibaca serta berusaha bertindak sesuai dengan isi paritta yang dibaca.
Semoga keterangan ini dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan.
Salam metta,
B. Uttamo

-------------------------------------------------------

Dari: Edy Huang, Pekanbaru
Namo Buddhaya, Bhante, saya ingin menanggapi jawaban Bhante untuk pertanyaan Sdr.Jonathan Susanto (24 Juni 2004) mengenai onani. Jika onani dikatakan sebagai tindakan yang mengembangkan ketamakan yaitu mencari kepuasan diri, lalu bagaimana pandangan Buddhadhamma mengenai hubungan badan antara suami-istri, bukankah di dalamnya pasti juga mencapai suatu "kepuasan diri" walaupun hanya caranya yang berbeda? Mohon petunjuk Bhante. Terima kasih.

Jawaban:
Memang secara sepintas, onani dan hubungan seksual antara suami istri seakan sama-sama mencari kepuasan diri. Namun, jumlah pelaku aktifitas seksual ini tidak sama. Onani hanya dilakukan oleh diri sendiri, sedangkan hubungan seks melibatkan dua individu yaitu suami dan istri. Hubungan seks suami istri adalah merupakan salah satu ungkapan kasih kepada pasangannya. Oleh karena itu, pada saat berhubungan seks, suami istri tentunya akan saling berusaha membahagiakan pasangannya. Artinya, selama melakukan hubungan seks, suami atau istri akan selalu berusaha mengurangi keakuannya agar dapat memberikan kebahagiaan kepada pasangannya. Inilah sikap mental yang sangat membedakan antara onani dan hubungan seks suami istri. Perbedaan sikap mental ini tentunya membedakan pula bentuk ketamakan yang muncul dalam batin pasangan tersebut.
Semoga penjelasan tambahan ini akan lebih meningkatkan pemahaman bahwa hubungan seks suami istri bertujuan untuk membahagiakan pasangannya di samping kebahagiaan diri sendiri.
Semoga selalu berbahagia.
Salam metta,
B. Uttamo
 
wah, berarti dosa y..


hmm..



mlz lg sudah../gg/gg/gg/gg



/thx
 
Pengertian "Dosa" dalam agama Buddha berbeda dengan pengertian "Dosa" agama lain.
 
Onani terkadang tidak bisa dihindari, terutama pada manusia yang baru akil balik. Permasalahan di sini mungkin terjadi akibat pengaruh hormon-hormon secual pria yang mulai bekerja. Bahwa pada usia tertentu (akil balik) semua organ reproduksi manusia sudah mulai mencapai kedewasaan dan mulai bekerja. Sperma mulai diproduksi oleh testis.

Kemudian hormon testoteron mulai bekerja dengan menimbulkan apa yang dinamakan dengan libido. Nah, libido ini mulai membuat orang berpikiran ngeres bila melihat, mendengar, mencium, meraba, menyentuh, memikirkan hal-hal yang bisa membangkitkan/membangunkan naluri untuk bereproduksi. Pada dasarnya manusia kan mahluk sexual.

Kenyataan yang ada, dulu mungkin begitu akil balik, manusia bisa langsung menikah/merried. Dulu, Ibu Bapak saya saja nikahnya sekitar umur 17 an tahun. Umur 18 tahun udah punya anak 1. Jadi.... hasrat akibat kerja hormon sexual itu tidak sampe terbawa-bawa jadi onani. Perbandingannya dengan orang seakrang? Umur 30 tahun saja (cowok) masih banyak yang belum mau kawin/merried.

Jadi, gimana dong? Yah, salah satu yang akhirnya dikerjakan adalah onani. Apalagi bokep banyak di mana-mana. Stensilan juga. Gitu juga gampar porno. Bahkan di Indoforum yang kaya gitu bisa di sharing dengan mudah, hehehehe....

Tapi kembali ke hakekatnya. Salah atau benar? Dosa atau tidak?

Kenyataannya, banyak yang lupa bahwa organ sex manusia yang paling berpengaruh dan besar kekuasaannya sebenarnya adalah otak. Bukan penis atau vagina. Sains pun menganggap ini benar. Saya pernah baca di ulasan Dokter Naek L. Tobing mengenai ini.

Kalau sudah demikian, benar kan bisa dikendalikan? Ukurannya tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Kalau syarat itu tidak terpenuhi, yah anggap saja dosa.... kalau merasa tidak ada yang dirugikan, malah enak kok dilarang (hehehehehe), silahkan saja lanjut bro.... tapi tetap harus diingat, jangan sampe ketergantungan. Kalau sudah ketergantungan, jelas jadinya dosa. Karena merugikan diri sendiri (buang buang waktu, aturannya bisa nimbah air sumur, harus onani karna tergantung, hihihihi) dan merugikan orang lain...(coba, kalau suaminya tergantung kepuasannya dengan onani, rugi kan si istri....)
 

kalo tidak ketagihan sih ga apa2. dosa itu apa definisinya ? mana ada itu dosa ? yang ada adalah tepat atao tidak dan benar ato tidak. kalo uda benar dan tepat maka di mana ada tempat bagi dosa ?

hnya saja benar dan tepat itu harus dilihat dari sudut pandangan dari mana ? dari ilmu pengetahuan atau dari religius atao dari entertaiment fantasy ?
 
Kalopun dibilang dosa..
Apa bisa berhenti ?

Kalo bisa..so..brenti lebih baik..
Kalo gak bisa..ya usahain utk berhenti.. :)

Pada intinya..mo dosa mo gak..
tetep kegiatan tsb harus lo kurangin.. :D
 
Masalahnya kan dosa di agama Buddha tidak sama dengan pengertian dosa di agama-agama lain.

Yah, kalau menurut aku sih, onani hanya masalah pengendalian diri. Kalau bisa dikendalikan yah kendalikan saja, kalau tidak bisa yah berusahalah paling tidak agar tidak menjadi ketergantungan. Karena kalau ketergantungan yah udah jelas perbuatan buruk.

Dalam Pancasila Buddhis juga kan, kita disarankan berjanji/bertekat untuk menghindari..... Bukan Dilarang! Karena dilarang juga gak guna, pasti dilanggar.
 
Jd saya mau nanya ni karma burukan mana Onani Atau main pelacur
maaf kata-katanya agak kasar
 
Jd saya mau nanya ni karma burukan mana Onani Atau main pelacur
maaf kata-katanya agak kasar

mnrt saya, main pelacur. Alasannya, sudah termasuk melanggar kamesumicchacara (spt posting saya diatas).Walaupun saya menilai onani termasuk dikategorikan berzinah secara pikiran. TP. disatu sisi tdk memalukan org lain. tdk memalukan keluarga. Apa yg terjadi bila main pelacur?bila kmudian berkembang menjadi kabar angin? tentu memalukan keluarga pula..selain itu jg melanggar hukum.(kena razia ditangkep). krn melanggar UU. sedang onani tdk tercantum didalam UU..:D
 
@TS,
Setahu saya dalam TAO malah dianjurkan untuk Onani loh....:D
Karena dalam TAO membedakan Orgasme dan Ejakulasi, karena itu berlatih Pengendalian Diri dengan cara Onani itu malah diharuskan....:D
 
@TS,
Setahu saya dalam TAO malah dianjurkan untuk Onani loh....:D
Karena dalam TAO membedakan Orgasme dan Ejakulasi, karena itu berlatih Pengendalian Diri dengan cara Onani itu malah diharuskan....:D

Dlm tantrayana jg ada diajarkan ajaran ttg latihan sex berpasangan. Tujuan ajaran ini untuk mempraktekkan peleburan tubuh fisik kepada alam semesta raya.Mencapai kebudhaan saat itu jg. Ajaran ini termasuk ajaran rahasia dlm Maha Anutara Tantra Yoga, merupakan ajaran tingkat tinggi dlm Tantra. Tp, ajaran ini ditutup, krn byk sekali yg tersesat dan kemudian terjatuh kdlm nafsu. Akhirnya terjatuh kedalam neraka. Meskipun ajaran ini sbnrnya blm hilang.tp hampir punah. shg dalam Tantrayana zaman sekarang hampir tidak dipraktekkan sama sekali. Krn dianggap berbahaya.

Kl soal dianjurkan dlm TAO, jujur saya pernah membaca artikel tsb (persis spt yg anda katakan) dimajalah MISTERI..tp isi artikel tsb adalah Cara bagaimana menahan serta mengendalikan orgasme dengan teknik TAO, shg memiliki tenaga super :D. Jd isi artikel tsb adalah bertujuan bagi suami istri. Sedangkan bagi guru2 / master2 yg melatih diri tidak dianjurkan untuk onani. krn tujuan utamanya adalah melenyapkan nafsu.
 
Kl soal dianjurkan dlm TAO, jujur saya pernah membaca artikel tsb (persis spt yg anda katakan) dimajalah MISTERI..tp isi artikel tsb adalah Cara bagaimana menahan serta mengendalikan orgasme dengan teknik TAO, shg memiliki tenaga super :D. Jd isi artikel tsb adalah bertujuan bagi suami istri. Sedangkan bagi guru2 / master2 yg melatih diri tidak dianjurkan untuk onani. krn tujuan utamanya adalah melenyapkan nafsu.

Weleh ko di majalah MISTERI sih....?
Dan jujur saja anda keliru, bukanlah mengendalikan orgasme, tapi mengendalikan ejakulasi bro...:D
Bedakan Orgasme dengan Ejakulasi.
 
Weleh ko di majalah MISTERI sih....?
Dan jujur saja anda keliru, bukanlah mengendalikan orgasme, tapi mengendalikan ejakulasi bro...:D
Bedakan Orgasme dengan Ejakulasi.

yep, memang pernah ada artikel kyk begitu dimajalah MISTERI..:D tau kan mjlh bulanan yg cover dpnnya selalu item itu.. dlu g demen baca, cm bwt baca crita2 hantunya doang.jg seputar gaib2.. (biarpun skrg dah males baca yg gituan lg)

orgasme dgn ejekulasi ya? bknnya sama. atw emang beda? bs tolong jelaskan kpd saya
thx atas koreksinya :-*

:D
 
yep, memang pernah ada artikel kyk begitu dimajalah MISTERI..:D tau kan mjlh bulanan yg cover dpnnya selalu item itu.. dlu g demen baca, cm bwt baca crita2 hantunya doang.jg seputar gaib2.. (biarpun skrg dah males baca yg gituan lg)

orgasme dgn ejekulasi ya? bknnya sama. atw emang beda? bs tolong jelaskan kpd saya
thx atas koreksinya :-*

:D

Waduh kalo ngejelasin ntar saya dikira dah master nih.... Kan malu master ko master Sex hahahaha....:">

Tapi secara garis besar aja ya bro....:D
Sesaat sebelum terjadinya hal yang tak dapat dikendalikan (Ejakulasi) didahului oleh kontraksi didaerah pinggang. Nah ini lah yang di sebut Orgasme.
Dalam TAO Ejakulasi itu merugikan karena energy menjadi terkuras, tapi sebaliknya bila Orgasme itu justru menyehatkan. Dalam TAO dikenal titik sejuta dollar lho....:D
Udah ah ntar malah jadi buka konsultasi sex nih...:D
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.