• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

NERAKA???? jawab ya bagi yg tau^^ thx

wendy chen

IndoForum Newbie F
No. Urut
92848
Sejak
7 Mar 2010
Pesan
8
Nilai reaksi
1
Poin
3
namo sanghyang adi buddhaya,namo buddhaya....:D

tanya dung temen temen,ada yang tau gk ????/?

1.siapa yang menciptakan neraka,dan kejadiannya ap?
2.siapa penjaga neraka?
3.siapa yang melakukan penyiksaan di neraka?

sebenarnya aku mau tanya langsung sama bhante di whara:),tapi bhante lagi banyak tamu,jadi aku gk mungkin bisa motong pembicaraan bhante/sob,makasih ya atas jawabannya,semoga jawaban teman teman dapat membantu pengetahuan dan perkembangan ajaran buddha di indonesia,kalo bisa sampe seluruh dunia/no1


saddhu 3x=D>

/thx/thx/thx/thx/thx/thx/thx/thx/thx/thx
 
@wendy_chen,

berikut ini saya jawab pertanyaan anda berdasarkan pengetahuan saya (yang lebih bercondong ke aliran Theravada)

Q1. Siapa yang menciptkan Neraka dan kejadiannya apa?
A1. Dalam agama Buddha, terdapat 31 alam kehidupan. Salah satu dari 31 alam kehidupan itu adalah alam Neraka. dan neraka bukanlah alam yang bersifat abadi (sekali masuk tidak dapat keluar lagi).
Siapa yang menciptakannya dan apa alasannya tidak pernah diterangkan oleh sang Buddha. berikut ini pertanyaan yang bisa anda pikirkan berhubungan dengan pertanyaan anda
- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut?
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna?
Kalau anda ingin mendapatkan jawaban yang mirip dengan agama lain maka itu tidak akan anda dapatkan di sini

Q2. Siapakah penjaga neraka?
A2. Mengapa neraka perlu dijaga? apakah alam manusia dan alam surga punya penjaga? bisa anda sebutkan siapa penjaga alam manusia dan alam surga? sepengetahuan saya (yang dangkal ini) tidak ada penjaga neraka, sama seperti tidak ada penjaga alam manusia dan alam surga.

Q3: Siapa yang melakukan penyiksaan di alam neraka?
A3: saya tidak bisa jawab karena lupa apakah ada yang menyiksa saya atau saya menyiksa diri saya sendiri (akibat kamma buruk saya), saya yakin saya pernah lahir disana tapi saya tidak ingat sama sekali. mengapa tidak ingat, karena untuk kejadian 2 atau 3 jam yang lalu saja saya tidak ingat detailnya apalagi kelahiran sebelumnya.
Jangankan anda terlahir di alam neraka, di dunia manusia sendiri pun kita bisa merasakan neraka, neraka di dunia manusia ini lebih dikarenakan oleh pikiran kita (yang ditunjang oleh hasil2 perbuatan kita dimasa dahulu dan sekarang), bukan diperbuat oleh orang lain.

Note: terkadang umat Buddha (terutama yang keturunan China spt saya) yang sudah tua, biasanya sering menganut tridhamma (Buddha, Kong Hu Cu dan Tao) dan sering kali tanpa disengaja mencampur adukan segala ajaran sehingga tidak tahu mana yang ajaran sang Buddha dan mana yang merupakan ajaran yang lain. dan di Indonesia mereka semua dikenal sebagai umat Buddha.


Saya ingin bertanya kepada anda, Anda aliran apa yach kalo boleh tau?
 
@wendy_chen,

berikut ini saya jawab pertanyaan anda berdasarkan pengetahuan saya (yang lebih bercondong ke aliran Theravada)

Q1. Siapa yang menciptkan Neraka dan kejadiannya apa?
A1. Dalam agama Buddha, terdapat 31 alam kehidupan. Salah satu dari 31 alam kehidupan itu adalah alam Neraka. dan neraka bukanlah alam yang bersifat abadi (sekali masuk tidak dapat keluar lagi).
Siapa yang menciptakannya dan apa alasannya tidak pernah diterangkan oleh sang Buddha. berikut ini pertanyaan yang bisa anda pikirkan berhubungan dengan pertanyaan anda
- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut?
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna?
Kalau anda ingin mendapatkan jawaban yang mirip dengan agama lain maka itu tidak akan anda dapatkan di sini

Q2. Siapakah penjaga neraka?
A2. Mengapa neraka perlu dijaga? apakah alam manusia dan alam surga punya penjaga? bisa anda sebutkan siapa penjaga alam manusia dan alam surga? sepengetahuan saya (yang dangkal ini) tidak ada penjaga neraka, sama seperti tidak ada penjaga alam manusia dan alam surga.

Q3: Siapa yang melakukan penyiksaan di alam neraka?
A3: saya tidak bisa jawab karena lupa apakah ada yang menyiksa saya atau saya menyiksa diri saya sendiri (akibat kamma buruk saya), saya yakin saya pernah lahir disana tapi saya tidak ingat sama sekali. mengapa tidak ingat, karena untuk kejadian 2 atau 3 jam yang lalu saja saya tidak ingat detailnya apalagi kelahiran sebelumnya.
Jangankan anda terlahir di alam neraka, di dunia manusia sendiri pun kita bisa merasakan neraka, neraka di dunia manusia ini lebih dikarenakan oleh pikiran kita (yang ditunjang oleh hasil2 perbuatan kita dimasa dahulu dan sekarang), bukan diperbuat oleh orang lain.

Note: terkadang umat Buddha (terutama yang keturunan China spt saya) yang sudah tua, biasanya sering menganut tridhamma (Buddha, Kong Hu Cu dan Tao) dan sering kali tanpa disengaja mencampur adukan segala ajaran sehingga tidak tahu mana yang ajaran sang Buddha dan mana yang merupakan ajaran yang lain. dan di Indonesia mereka semua dikenal sebagai umat Buddha.


Saya ingin bertanya kepada anda,
Apakah anda benar2 beragama Buddha? aliran apa yach kalo boleh tau?

namo budhaya, saya seuju dengan jawaban bro carro....

buat wendy, totaly ini biasanya umat beragama (bagi yang yakin terhadap ajaran agama yang sedang dipelajari) apapun di dunia ini mengajarkan dan mengakkui adanya alam setelah manusia itu meninggalkan tubuhnya (dalam agama budha khususnya)

kalo belajar dalam agama budha yang dalam kontek's theravada memang hanya diakui sesuai sabdha budha gautama ada 31 alam,jika kalau dalam aliran mahayana lebih dari 31 alam, so apakah ini kontroversi???? jawabannya adalah tidak,selama kita sendiri selalu mempertanyakan mengapa2 dan kenapa?? maka hal ini akan jadi kontroversi

lantas apakah kita harus yakin dengan hal diatas bahwa ada 31 alam dan ada yang mengatakan/tertulis lebih dari 31 alam,jawabanya adalah kita harus yakin karena budha telah mencapai penerangan sempurna dengan ajaran adri nya sendiri

keyakinana dalam agama budha bukan lah hal yg kalo anda yakin,tekun,menjalankan sila,menjalankan samadhi,lantas anda akan terlahir dialam lebih baik lagi???? nga seperti itu jika kalau 3 utama dalam diri kita tidak dilandasi dengan pikiran,ucapan,perbuatan yg benar dan diimbangi dengan 8 jalan utama yang disabdakan budha Gautama 2500 tahunyg lalu

agama budha bukan agama yg menjamin dengan sekejab bahwa begitu bersarana dan berlindung kepada triratna maka akan masuk ke surga dan jadi dewa atau bahkan jadi bodhisatva.... agama budha agama yg mengajarkan pembuktian dengan dilandasi keyakinana dan logika dan akal sehat disertai prilaku yang luar biasa bijaksana dalam pikiran,ucapan,dan perbuatan inilah agama budha,no warranty for the way to heaven

dan jalan ke surga bukan hanya satu saja melalui bapak moyangnya agama budha saja

tambahan,neraka tidak diciptakan,begitupun penjaganya,pengadilannya,tetapi neraka itu ada karena pikiran,ucapan,perbuatan manusia yang melakukan kesalahan yg berulang2 dan terus dilakukan maka tercipta la neraka oleh karma buruk dari manusia,yakin la bahwa neraka itu ada,dan pengadilan neraka itu ada karena disitu la asal muasal duka,anata,avijja

namo budhaya
 
@TS
Mungkin sesi Theravada tidak menjelaskan tentang neraka secara rinci.....
Coba minta dari Mahayana.....mungkin bisa menjelaskan lebih rinci......

NB:Bukan berarti mengdiskreditkan pihak tertentu.....karena hs sering membaca postingan tentang neraka di forum tetangga...lebih banyak masukan dari pihak mahayana karena ada kitab nya....
Thien Tao juga ada pembahasan tentang neraka......karena TS lebih menanyakan ke arah sesi Buddha ..... hs belum berani membelokkan TOPIK ...walaupun serupa tapi tidak sama.

Sie-Sie
 
@TS
Mungkin sesi Theravada tidak menjelaskan tentang neraka secara rinci.....
Coba minta dari Mahayana.....mungkin bisa menjelaskan lebih rinci......

NB:Bukan berarti mengdiskreditkan pihak tertentu.....karena hs sering membaca postingan tentang neraka di forum tetangga...lebih banyak masukan dari pihak mahayana karena ada kitab nya....
Thien Tao juga ada pembahasan tentang neraka......karena TS lebih menanyakan ke arah sesi Buddha ..... hs belum berani membelokkan TOPIK ...walaupun serupa tapi tidak sama.

Sie-Sie

amitofo

setuju,untuk lebih jelas gambaran dan keadaan neraka lebih banyak si dijelaskan didalam mahayana,dalam theravada juga ada,permasalahannya kebanyakan masi dalam bahasa pali,tetapi tidak seperti mahayana dalam menceritakan neraka itu
 
@wendy_chen,

berikut ini saya jawab pertanyaan anda berdasarkan pengetahuan saya (yang lebih bercondong ke aliran Theravada)

Q1. Siapa yang menciptkan Neraka dan kejadiannya apa?
A1. Dalam agama Buddha, terdapat 31 alam kehidupan. Salah satu dari 31 alam kehidupan itu adalah alam Neraka. dan neraka bukanlah alam yang bersifat abadi (sekali masuk tidak dapat keluar lagi).
Siapa yang menciptakannya dan apa alasannya tidak pernah diterangkan oleh sang Buddha. berikut ini pertanyaan yang bisa anda pikirkan berhubungan dengan pertanyaan anda
- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut?
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna?
Kalau anda ingin mendapatkan jawaban yang mirip dengan agama lain maka itu tidak akan anda dapatkan di sini

Q2. Siapakah penjaga neraka?
A2. Mengapa neraka perlu dijaga? apakah alam manusia dan alam surga punya penjaga? bisa anda sebutkan siapa penjaga alam manusia dan alam surga? sepengetahuan saya (yang dangkal ini) tidak ada penjaga neraka, sama seperti tidak ada penjaga alam manusia dan alam surga.

Q3: Siapa yang melakukan penyiksaan di alam neraka?
A3: saya tidak bisa jawab karena lupa apakah ada yang menyiksa saya atau saya menyiksa diri saya sendiri (akibat kamma buruk saya), saya yakin saya pernah lahir disana tapi saya tidak ingat sama sekali. mengapa tidak ingat, karena untuk kejadian 2 atau 3 jam yang lalu saja saya tidak ingat detailnya apalagi kelahiran sebelumnya.
Jangankan anda terlahir di alam neraka, di dunia manusia sendiri pun kita bisa merasakan neraka, neraka di dunia manusia ini lebih dikarenakan oleh pikiran kita (yang ditunjang oleh hasil2 perbuatan kita dimasa dahulu dan sekarang), bukan diperbuat oleh orang lain.

Note: terkadang umat Buddha (terutama yang keturunan China spt saya) yang sudah tua, biasanya sering menganut tridhamma (Buddha, Kong Hu Cu dan Tao) dan sering kali tanpa disengaja mencampur adukan segala ajaran sehingga tidak tahu mana yang ajaran sang Buddha dan mana yang merupakan ajaran yang lain. dan di Indonesia mereka semua dikenal sebagai umat Buddha.


Saya ingin bertanya kepada anda, Anda aliran apa yach kalo boleh tau?

@caro. jawaban kok begitu ? Latar belakang pengetahuan agama kamu apa ? bro carodhammo. No flame loh ya. :)
 
@Akiong, saya sudah katakan pandangan saya itu (lebih) didasarkan oleh agama Buddha aliran Theravada. bila anda merasa itu tidak benar secara aliran Theravada, silahkan anda debat kepada saya dan tanyakan kepada para pengikut aliran Theravada lainnya.

Lalu jawaban seperti apa yang anda inginkan? silahkan anda posting jawaban anda disini. sori pandangan kita memang berbeda jauh dimana MLDD bukanlah aliran dari agama Buddha (anda sendiri mengakuinya) bahkan termasuk kepada 4 Kebenaran Mulia.

Jadi ditunggu jawaban neraka menurut versi anda (aliran MLDD), dan bagian mana dari jawaban saya yang tidak sesuai menurut anda (dengan ajaran agama Buddha - terutama aliran Theravada), saya akan jawab semua pertanyaan anda selagi saya mampu.
 
@Akiong, saya sudah katakan pandangan saya itu (lebih) didasarkan oleh agama Buddha aliran Theravada. bila anda merasa itu tidak benar secara aliran Theravada, silahkan anda debat kepada saya dan tanyakan kepada para pengikut aliran Theravada lainnya.

Lalu jawaban seperti apa yang anda inginkan? silahkan anda posting jawaban anda disini. sori pandangan kita memang berbeda jauh dimana MLDD bukanlah aliran dari agama Buddha (anda sendiri mengakuinya) bahkan termasuk kepada 4 Kebenaran Mulia.

Jadi ditunggu jawaban neraka menurut versi anda (aliran MLDD), dan bagian mana dari jawaban saya yang tidak sesuai menurut anda (dengan ajaran agama Buddha - terutama aliran Theravada), saya akan jawab semua pertanyaan anda selagi saya mampu.

kagak ada versi da. gw hny pengen tau latar belakang pengetahuan kamu aja , bro caro. karena kamu menulis , berdasarkan pengetahuan kamu seperti post yg diatas.

trus pertanyaan no.2 anda bilang tak ada penjaga. berdasarkan kitab theravada mana kamu memberi kesimpulan itu ?

pertanyaan no. 1...anda mengatakan .....tidak tahu. kenapa yg dikatakan telah sempurna bisa gak tau ? bukankah anda ingin bilang bahwa sesungguhnya tidak sempurna , bukankah begitu kamu ingin mengatakan secara halus ?

kamu mengatakan apa gunannya mengetahui ? jika bisa mengetahui bukakah lebih baik. karena kita bisa tau yg sebenarnya. jika itu saja tidak tau , bagaimana ttg mencapai Nibanna segala ?
Yang awal saja tak tahu bagaimana bisa tahu akan yg akhir ?

yang NO. 3...kalo kamu uda ingat, kamu boleh posting lagi. :)
 
Coba pahami Sutta ini,semoga bermanfaat.



26. Tiga Utusan Agung

Ada tiga utusan agung,(17) para bhikkhu. Apakah yang tiga itu?

Ada orang yang memiliki perilaku buruk lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Karena memiliki perilaku buruk seperti itu, pada saat tubuhnya hancur, setelah kematian, dia terlahir lagi di alam penderitaan, di tempat yang buruk, di alam yang rendah, di neraka. Di sana penjaga neraka menarik kedua tangannya dan menyeretnya ke hadapan Yama, Raja Kematian, sambil berkata: "Tuanku, orang ini tidak memiliki rasa hormat terhadap ayah dan ibunya, tidak juga terhadap para petapa dan brahmana, tidak juga dia menghargai mereka yang lebih tua di keluarga. Semoga Tuanku menjatuhkan hukuman yang sesuai kepadanya!"

Kemudian, para bhikkhu, Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung pertama: "Apakah engkau tidak pernah melihat, sahabat, utusan agung pertama yang muncul di antara umat manusia?"

Dan dia menjawab: "Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."

Kemudian Raja Yama berkata: "Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat wanita atau pria, yang berusia delapan puluh, sembilan puluh, atau seratus tahun, yang rapuh, bungkuk bagaikan siku atap, melengkung, bersandar pada tongkat, berjalan tertatih-tatih, sakit-sakitan, karena masa muda dan kekuatannya telah lenyap, giginya ompong, rambutnya kelabu dan jarang atau gundul, kulitnya berkeriput, dan kaki tangannya bengkak?"

Dan dia menjawab: "Ya, Tuan, saya telah melihat itu."

Kemudian Raja Yama berkata kepadanya: "Sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena usia tua dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"

"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."

Kemudian Raja Yama berkata: "Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau harus mengalami buahnya."

Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berkata kepadanya demikian mengenai utusan agung pertama, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berkata kepada laki-laki itu tentang utusan kedua, dengan mengatakan: "Tidakkah pernah terpikirkan olehmu, sahabat, utusan agung kedua yang muncul di antara umat manusia?"

"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."

"Tetapi sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria yang sakit, dan dalam kesakitan, dia terbaring di atas kotorannya sendiri dan harus diangkat oleh seseorang dan dibaringkan oleh orang lain?"

"Ya, Tuan, saya telah melihat itu."

"Sahabat, tidakkah pernah terpikir olehmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena penyakit dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"

"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."

"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."

Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya demikian sehubungan dengan utusan agung kedua, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya tentang utusan agung ketiga, dengan mengatakan: "Tidakkah engkau pernah melihat, sahabat, utusan agung ketiga yang muncul di antara umat manusia?"

"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."

"Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria, sesudah dua atau tiga hari meninggal, yang mayatnya bengkak, pucat dan membusuk?"

"Ya, Tuan, saya telah melihatnya."

"Kalau demikian, sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena kematian dan tak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"

"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."

"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."

Kemudian setelah bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung ketiga, Raja Yama pun diam.

Setelah itu, para penjaga neraka menjatuhkan berbagai jenis siksaan kepadanya, yang menyebabkan dia menderita rasa sakit yang menusuk, parah, tajam, dan menyedihkan. Walaupun demikian, dia tidak mati sampai tindakan jahatnya itu telah habis.(18)



NB:
17 Devadutta. Di dalam penjelasan tradisional mengenai awal kehidupan Sang Buddha, pertemuan awal beliau yang megejutkan dengan orang tua; orang sakit dan mayatlah yang menghancurkan kenyamanan duniawinya dan membuat dia mulai mencari suatu jalan pencerahan. Menurut penjelasan tradisional, makluk-makluk ini sebenarnya adalah devadutta, dewa dalam samaran yang turun ke bumi untuk menggugah beliau dari keterlenaannya dalam kegelapan batin.

18 Bagian teks yang menjelaskan mengenai siksaan telah diringkas. Dalam Buddhisme, kehidupan d dalam neraka tidaklah kekal. Suatu bentuk kehidupan yang menyakitkan seperti ini merupakan akibat yang sesuai hukum dan tindakan-tindakan jahat dan akan berakhir ketika kekuatan penyebab yang mengondisikannya habis. Penyebab-penyebab yang baik dari masa lampau bisa kemudian memiliki kesempatan untuk berjalan dan menimbulkan kelahiran kembali yang lebih berbahagia.


 
@singthung

maaf, kalo bole tau itu dikutip dari sutta apa ya ? :)
 
kagak ada versi da. gw hny pengen tau latar belakang pengetahuan kamu aja , bro caro. karena kamu menulis , berdasarkan pengetahuan kamu seperti post yg diatas.

trus pertanyaan no.2 anda bilang tak ada penjaga. berdasarkan kitab theravada mana kamu memberi kesimpulan itu ?

@Akiong, ini tidak berdasarkan kitab (saya tidak pernah membaca kitab theravada yang secara langsung menjelaskan tentang neraka itu) tapi analisis saya sendiri. jujur saja dari beberapa kitab yang lain seperti dhammapada, suta pitaka (sebagian yang sudah dibaca) saya tidak ingat pernah membaca hal ini secara langsung. sebagai referensi saya berpatokan kepada beberapa contoh seperti contoh ratu Khema yang meninggal dunia saat jaman sang Buddha dan sempat terlahir dalam hitungan detik (atau mungkin persekian detik) di neraka kemudian terlahir di surga, tidak dijelaskan adanya penjaga neraka...dan saya juga bilang saya bukan yang maha tau (pengetahauan saya dangkal).
Apakah anda bisa menjawab pertanyaan ini (tolong dijawab, jangan dilewati):
1. Mengapa neraka perlu dijaga?
bila di dunia manusia saja bisa tercipta neraka yang begitu hebat tanpa perlu penjaga apakah neraka masih perlu penjaga? apakah setiap orang yang masuk ke neraka memiliki seorang penjaga khusus atau tidak?

2. Siapakah penjaga dunia manusia?

3. Siapakah penjaga Surga?

4. Siapakah penjaga alam Binatang?

5. Siapakah penjaga alam Asura dan peta?

6. kalaupun ada penjaga neraka, apakah penjaga neraka masih akan terlahir lagi dialam lain?
kalau masih terlahir,
A. apakah mereka disana berbuat kamma baik atau buruk, dimana mereka melakukan penyiksaan terhadap makhluk lain?
B. dan apakah mereka terlahir disana karena kamma buruk atau kamma baiknya?
Kalau tidak terlahir,
C. Berarti ada makhluk yang bersifat kekal / abadi yang hidup di dalam 31 alam kehidupan, apakah ini sesuai dengan kondisi Annica?

7. Apakah saya harus mempercayai sesuatu berdasarkan kitab dengan membuta? ingat ehipasikko, dimana selama saya tidak dapat membuktikan hal tersebut maka saya berhak untuk tidak mempercayainya.

karena jawaban saya dari pertanyaan2 saya diataslah yang mendasari saya untuk mengatakan bahwa tidak ada penjaga neraka. coba anda renungkan pertanyaan2 diatas, dan tolong post jawaban anda disini, berikut kesimpulan anda tentang apakah benar ada penjaga di neraka itu?

pertanyaan no. 1...anda mengatakan .....tidak tahu. kenapa yg dikatakan telah sempurna bisa gak tau ? bukankah anda ingin bilang bahwa sesungguhnya tidak sempurna , bukankah begitu kamu ingin mengatakan secara halus ?

bagian mana yang saya katakan tidak tahu untuk pertanyaan ini? saya hanya mengatakan sang Buddha tidak pernah menerangkan hal tersebut... berikut qoute pertanyaan dan jawaban saya
Q1. Siapa yang menciptkan Neraka dan kejadiannya apa?
A1. Dalam agama Buddha, terdapat 31 alam kehidupan. Salah satu dari 31 alam kehidupan itu adalah alam Neraka. dan neraka bukanlah alam yang bersifat abadi (sekali masuk tidak dapat keluar lagi).
Siapa yang menciptakannya dan apa alasannya tidak pernah diterangkan oleh sang Buddha. berikut ini pertanyaan yang bisa anda pikirkan berhubungan dengan pertanyaan anda
- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut?
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna?
Kalau anda ingin mendapatkan jawaban yang mirip dengan agama lain maka itu tidak akan anda dapatkan di sini

sekarang berikan jawaban untuk pertanyaan saya berikut ini (tolong dijawab jangan dilewati)

- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut? Sebutkan apa gunanya…
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna? Jelaskan bagaimana hal itu membantu anda mencapai nibanna
Jawaban untuk pertanyaan anda adalah :
Ada hal2 yang sang Buddha tidak ajarkan kepada para pengikut-Nya, Beliau suatu kali pernah berjalan di hutan dan bertanya seberapa lebih banyak manakah, daun di dalam gengaman beliau dengan daun yang berserakan di hutan. lalu dijawab oleh para Bhikkhu, lebih banyak daun yang berserakan di hutan. Sang Buddha berkata kembali, seperti itulah Dhamma, sangat luas tapi yang Beliau ajarkan adalah Dhamma yang menuntun kepada akhirnya Dukha.

Misalkan anda adalah guru biologi (IPA). karena anda mengajar murid sd, dan anda tidak mengajarkan tentang alat reproduksi manusia secara jelas dan detail, apakah bisa dibilang anda tidak mengetahui hal tersebut?

Silahkan tanggapan anda untuk contoh diatas, dan bisa tidak saya mebuat pernyataan seperti berikut ini: “Anda secara halus mengatakan bahwa anda tidak tahu tentang alat reproduksi manusia secara detail karena anda tidak menerangkannya kepada para murid anda yang masih sd ini”?

 Semoga anda tidak mengatakan itu hal yang berbeda… karena apa bedanya seorang murid sd yang belajar setahap demi setahap untuk mencapai sarjana (misalkan) dengan manusia yang belajar setahap demi setahap sampai mencapai tingkat kesucian arahat (Nibanna) dimana ada tingkatan yang harus dilalui sebelum mencapai arahat dengan segala perjuangan untuk menjalankan hidup yang benar.

kamu mengatakan apa gunannya mengetahui ? jika bisa mengetahui bukakah lebih baik. karena kita bisa tau yg sebenarnya. jika itu saja tidak tau , bagaimana ttg mencapai Nibanna segala ?
Yang awal saja tak tahu bagaimana bisa tahu akan yg akhir ? :)

Sekarang saya punya pertanyaan kepada anda,
1. apakah anda benar2 tahu seperti apakah awal itu?
2. Apakah setelah mengetahui awal, itu membantu anda menyelesaikan kehidupan ini (mencapai Nibanna)?
3. Berapa lama waktu yagn anda butuhkan untuk mengetahui awal tersebut? dan berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mencapai akhir (nibanna) setelah mengetahui awal tsb?

sebuah ilustrasi, apakah anda tahu bagaimana awalnya suatu bahasa dan tulisan pertama kali diciptakan? atau bagaimana pertama kali suatu televisi dibuat? apakah anda tahu bagaimana cara kerja listrik secara mendetail? bila itu tidak tahu, mengapa anda tahu cara menggunakan semua hal itu? apakah mengetahui suatu awal tsb menjamin anda untuk menggunakan hal2 tersebut lebih baik dari orang yang tidak mengetahuinya yang sungguh2 berlajar untuk menggunakannya dengan baik dan benar?
apakah anda tahu bagaimana sepakbola atau badminton atau catur diciptakan? Bila tidak, bagaimana anda bisa bermain sepakbola atau badminton atau catur? apakah mengetahui suatu awal tsb menjamin anda untuk berprestasi lebih baik dari orang yang tidak mengetahuinya tapi sungguh2 berlatih dan berlajar bagaimana cara bermain dengan benar?

Apakah seorang perancang pakaian tahu bagaimana suatu kain dibuat pertama kali sebelum mereka bisa merancang pakaian? APakah seorang perancang pakaian mengetahui siapa perancang pakaian pertama dan apa yang menjadi dasar dari orang tersebut membuat pakaian? Bila tidak, mengapa banyak perancang pakaian terkenal yang berhasil? apakah mengetahui suatu awal tsb menjamin anda untuk berprestasi lebih baik dari orang yang tidak mengetahuinya tapi sungguh2 berlatih dan berlajar bagaimana cara merancang baju dengan baik dan disukai oleh banyak orang?

Bila orang2 diatas bisa menggunakan atau melakukan sesuatu lebih baik tanpa tahu seperti apa awal dari segala sesuatu dari hal2 diatas, mengapa saya harus mengetahui awal kehidupan ini bila sudah ada jalan untuk mengakhirinya?

oke, suatu tantangan buat kamu (tolong dijawab):
1. apakah anda mengetahui segala sesuatu yang merupakan awal di alam semesta ini? mengapa LaoMu menciptakan 31 alam kehidupan... mengapa LaoMu menciptakan makhluk hidup, dsb (tolong dijawab iya dan tidak, pertanyaan berikutnya tentang hal ini yang lebih akan dibahas nanti berikut dengan buktinya)
2. Apakah anda mengetahui kelahiran pertama anda sebagai apa dan dimana? Apakah anda mengetahui siapa yang menjadi orang tua anda atau malah andalah orang pertama (seperti adam dan hawa) /makhluk pertama di seluruh alam semesta ini? (tolong dijawab dengan iya dan tidak, sama seperti nomor 1, untuk pertanyaan lebih detail dibahas nanti berserta dengan bukti2nya)

Bila jawaban no 1 dan 2 adalah iya
3. Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mencari awal dari segala sesuatu itu? Apakah anda hanya percaya perkataan kitab suci atau perkataan sesepuh anda? Atau anda membuktikannya sendiri…
4. Apakah anda sudah mencapai akhir? bila belum mengapa? kan anda sudah mengetahui awal dan berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mencapai akhir tersebut?

Bila jawaban no 1 atau 2 adalah tidak
5. Berapa lama lagi waktu yang anda butuhkan untuk mengetahui semua hal tsb?
6. Apakah tidak lebih baik anda berusaha untuk mencapai akhir(karena sang Buddha telah memberikan pengetahuan bagaimana cara untuk mencapai akhir tersebut)?
7. Apakah sampai sekarang anda masih fokus mencari tahu seperti apa awal tersebut?

yang NO. 3...kalo kamu uda ingat, kamu boleh posting lagi. :)

@akiong, anda sangat lucu, sekarang saya tanya apakah anda ingat secara detail semua perbuatan dan perkataan dan pikiran anda dari 1 bulan yang lalu sampai sekarang? kalau itu saja tidak ingat apakah anda bisa ingat kehidupan anda yang lampau?

Kenapa saya yakin, saya pernah terlahir di neraka. karena saya telah ribuan kali atau mungkin jutaan kali atau mungkin sudah ber tumibal lahir tidak terhitung jumlahnya... apakah dari sekian banyak kelahiran itu saya tidak pernah lahir di neraka? seorang Bodhisatva (yang sedang berusaha keras untuk menyempurnakan paramita-nya) saja bisa terlahir di alam neraka apalagi saya. Baca kisah Jataka, disana Boddhisatva Gautama pun sempat terlahir dialam neraka....

Sekarang pertanyaan saya kepada anda adalah kebalikan dari penyataan anda, apakah anda yakin anda tidak pernah sekalipun terlahir dialam neraka? Bila anda tidak yakin coba anda ingat2 lagi, bila sudah ingat harap diposting disini…

Saya disini tidak tahu apa yang menjadi dasar pemikiran anda dalam membahas hal2 ini karena anda berkata tidak ada versi menurut anda dan pandangan andapun berbeda dengan pandangan umat Buddha pada umumnya. Jadi saya harapkan anda menjawab pertanyaan2 yang saya minta anda untuk jawab dan saya sudah berikan tanda seperti tolong jawab… karena ada beberapa pertanyaan yang hanya sebagai renungan buat kita semua tapi kalau anda ingin memposting jawabannya silahkan…
 
:)....counter anda bagus juga .... bro caro. logikanya tepat. bravo...!!!

Silahkan tanggapan anda untuk contoh diatas, dan bisa tidak saya mebuat pernyataan seperti berikut ini: “Anda secara halus mengatakan bahwa anda tidak tahu tentang alat reproduksi manusia secara detail karena anda tidak menerangkannya kepada para murid anda yang masih sd ini”?
calon arahat dikatakan masih SD. jadi siapa yg SMP dan SMA ? apakah beliau sadar bahwa kmudian hari ada orang yg bukan SD.
______________________________________________________________________________________-

Jika kita tak tahu jalan datang, bisakah kita tahu jalan pulang. Jika kita hny tahu jalan dari pertengahan, apakah kita bisa tahu jalan pulang ? kita bisa pulang kemana ? Ini satu perenungan......ini bukan masalah dokter atau pakaian. Ini adalah perenungan apakah jalan itu sudah tepat ? Banyak hal yg benar. Tetapi yg tepat itu selalu mengikuti keadaan. Keadaan bisa berubah. Mempelajari ajaran2 yg benar adalah baik. Jika mengetahui mana yg tepat pada keadaan masa sekarang adalah bijaksana / panna. :)

orang bijak menggunakan pengetahuan yg benar dari para Budha, dari para suci lainnya. mengkultivasi dirinya. menggunakan semua alat bantu dalam satu kelahiran dan mencapai batas maximum dalam satu kelahiran.

Aliran yg memiliki teknik mengakses multi dimensi akan tahu apa yg sesungguhnya di alam semesta. Sementara aliran yg tidak memiliki teknik tersebut hny menurut catatan kuno yg tertulis sejak zaman dulu.

Seperti mengisi sebuah pulau. Saat belom banyak penghuni, daerah itu tidak ada penjaganya. Begitu penghuni uda banyak, dan kegiatan pun uda banyak, maka dibentuklah penjaga-penjaga. Di bentuklah penjara2 dan pengadilan.
 
Konon..JUgde BAO jadi salah satu YAMA di sono.....konon....
 
@Akiong, calon arahat belom tentu anak sd... dibawah tingkat kesucian arahat terdapat beberapa tingkat kesucian yang lain, yaitu Sotapanna, Sakadagami, dan Anagami. bila seorang sarjana saya anggap sebagai Arahat, maka seorang Anagami adalah mahasiswanya, seorang Sakadagami adalah Murid SMA dan seorang Sotapanna adalah murid SMP... lalu murid SD adalah semua orang yang belum mencapai tingkat kesucian sama sekali. (semoga penjelasan ini diterima)

seorang jenuis bisa saja tidak lulus sd tapi bisa sama/lebih pintar dari seorang sarjana (lihat beberapa kisah hidup penemu2 besar di dunia ini), sama seperti seseorang yang bisa mencapai tingkat kesucian arahat tanpa terlebih dahulu mencapai tingkat kesucian yang lain... tapi sayangnya hal ini sangat sulit, oleh karena itu, untuk mencapai tingkat kesucian arahat kita harus bejuang setapak demi setapak....

Bila seseorang lupa ingatan dan hanya tahu alamat (misalkan dari KTP) untuk pulang, apakah perlu seseorang tersebut untuk mencari tahu seperti apa rumahnya, berapa kamar yang ada disana, dan info2 lainnya sebelum berangkat pulang berdasarkan alamat tersebut?

@ismanto, apakah saya harus mempercayai kata2 sutta tersebut, walaupun saya pribadi meragukannya? mengapa saya meragukannya karena

Apakah penjaga neraka itu termasuk makhluk hidup di 31 alam kehidupan atau bukan?
--> Bila Iya
1. Apakah terlahir sebagai penjaga neraka itu adalah karma baik atau karma buruk?
2. Apakah saat penjaga neraka tsb menyiksa para penghuni neraka, mereka melakukan karma baik atau buruk?
--> bila tidak
1. Berarti ajaran sang Buddha tentang Annica tidak benar adanya... bisa anda jelaskan?

Karena hal2 diatas, saya kurang mempercayai tentang adanya penjaga neraka... karena hukum kamma dapat bekerja secara otomatis walaupun tidak ada hakim (yang memutuskan suatu tindakan benar atau salah) dan penjaga (yang mengawasi/memberikan hukuman dan penghargaan)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.