kagak ada versi da. gw hny pengen tau latar belakang pengetahuan kamu aja , bro caro. karena kamu menulis , berdasarkan pengetahuan kamu seperti post yg diatas.
trus pertanyaan no.2 anda bilang tak ada penjaga. berdasarkan kitab theravada mana kamu memberi kesimpulan itu ?
@Akiong, ini tidak berdasarkan kitab (saya tidak pernah membaca kitab theravada yang secara langsung menjelaskan tentang neraka itu) tapi analisis saya sendiri. jujur saja dari beberapa kitab yang lain seperti dhammapada, suta pitaka (sebagian yang sudah dibaca) saya tidak ingat pernah membaca hal ini secara langsung. sebagai referensi saya berpatokan kepada beberapa contoh seperti contoh ratu Khema yang meninggal dunia saat jaman sang Buddha dan sempat terlahir dalam hitungan detik (atau mungkin persekian detik) di neraka kemudian terlahir di surga, tidak dijelaskan adanya penjaga neraka...dan saya juga bilang saya bukan yang maha tau (pengetahauan saya dangkal).
Apakah anda bisa menjawab pertanyaan ini (tolong dijawab, jangan dilewati):
1. Mengapa neraka perlu dijaga?
bila di dunia manusia saja bisa tercipta neraka yang begitu hebat tanpa perlu penjaga apakah neraka masih perlu penjaga? apakah setiap orang yang masuk ke neraka memiliki seorang penjaga khusus atau tidak?
2. Siapakah penjaga dunia manusia?
3. Siapakah penjaga Surga?
4. Siapakah penjaga alam Binatang?
5. Siapakah penjaga alam Asura dan peta?
6. kalaupun ada penjaga neraka, apakah penjaga neraka masih akan terlahir lagi dialam lain?
kalau masih terlahir,
A. apakah mereka disana berbuat kamma baik atau buruk, dimana mereka melakukan penyiksaan terhadap makhluk lain?
B. dan apakah mereka terlahir disana karena kamma buruk atau kamma baiknya?
Kalau tidak terlahir,
C. Berarti ada makhluk yang bersifat kekal / abadi yang hidup di dalam 31 alam kehidupan, apakah ini sesuai dengan kondisi Annica?
7. Apakah saya harus mempercayai sesuatu berdasarkan kitab dengan membuta? ingat ehipasikko, dimana selama saya tidak dapat membuktikan hal tersebut maka saya berhak untuk tidak mempercayainya.
karena jawaban saya dari pertanyaan2 saya diataslah yang mendasari saya untuk mengatakan bahwa tidak ada penjaga neraka. coba anda renungkan pertanyaan2 diatas, dan tolong post jawaban anda disini, berikut kesimpulan anda tentang apakah benar ada penjaga di neraka itu?
pertanyaan no. 1...anda mengatakan .....tidak tahu. kenapa yg dikatakan telah sempurna bisa gak tau ? bukankah anda ingin bilang bahwa sesungguhnya tidak sempurna , bukankah begitu kamu ingin mengatakan secara halus ?
bagian mana yang saya katakan tidak tahu untuk pertanyaan ini? saya hanya mengatakan sang Buddha tidak pernah menerangkan hal tersebut... berikut qoute pertanyaan dan jawaban saya
Q1. Siapa yang menciptkan Neraka dan kejadiannya apa?
A1. Dalam agama Buddha, terdapat 31 alam kehidupan. Salah satu dari 31 alam kehidupan itu adalah alam Neraka. dan neraka bukanlah alam yang bersifat abadi (sekali masuk tidak dapat keluar lagi).
Siapa yang menciptakannya dan apa alasannya tidak pernah diterangkan oleh sang Buddha. berikut ini pertanyaan yang bisa anda pikirkan berhubungan dengan pertanyaan anda
- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut?
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna?
Kalau anda ingin mendapatkan jawaban yang mirip dengan agama lain maka itu tidak akan anda dapatkan di sini
sekarang berikan jawaban untuk pertanyaan saya berikut ini (tolong dijawab jangan dilewati)
- Apakah anda tahu mengapa alam manusia diciptakan dan oleh siapa?
- Apakah ada gunanya bila anda tahu hal tersebut? Sebutkan apa gunanya…
- Apakah hal itu akan membantu anda mencapai Nibanna? Jelaskan bagaimana hal itu membantu anda mencapai nibanna
Jawaban untuk pertanyaan anda adalah :
Ada hal2 yang sang Buddha tidak ajarkan kepada para pengikut-Nya, Beliau suatu kali pernah berjalan di hutan dan bertanya seberapa lebih banyak manakah, daun di dalam gengaman beliau dengan daun yang berserakan di hutan. lalu dijawab oleh para Bhikkhu, lebih banyak daun yang berserakan di hutan. Sang Buddha berkata kembali, seperti itulah Dhamma, sangat luas tapi yang Beliau ajarkan adalah Dhamma yang menuntun kepada akhirnya Dukha.
Misalkan anda adalah guru biologi (IPA). karena anda mengajar murid sd, dan anda tidak mengajarkan tentang alat reproduksi manusia secara jelas dan detail, apakah bisa dibilang anda tidak mengetahui hal tersebut?
Silahkan tanggapan anda untuk contoh diatas, dan bisa tidak saya mebuat pernyataan seperti berikut ini: “Anda secara halus mengatakan bahwa anda tidak tahu tentang alat reproduksi manusia secara detail karena anda tidak menerangkannya kepada para murid anda yang masih sd ini”?
Semoga anda tidak mengatakan itu hal yang berbeda… karena apa bedanya seorang murid sd yang belajar setahap demi setahap untuk mencapai sarjana (misalkan) dengan manusia yang belajar setahap demi setahap sampai mencapai tingkat kesucian arahat (Nibanna) dimana ada tingkatan yang harus dilalui sebelum mencapai arahat dengan segala perjuangan untuk menjalankan hidup yang benar.
kamu mengatakan apa gunannya mengetahui ? jika bisa mengetahui bukakah lebih baik. karena kita bisa tau yg sebenarnya. jika itu saja tidak tau , bagaimana ttg mencapai Nibanna segala ?
Yang awal saja tak tahu bagaimana bisa tahu akan yg akhir ?
Sekarang saya punya pertanyaan kepada anda,
1. apakah anda benar2 tahu seperti apakah awal itu?
2. Apakah setelah mengetahui awal, itu membantu anda menyelesaikan kehidupan ini (mencapai Nibanna)?
3. Berapa lama waktu yagn anda butuhkan untuk mengetahui awal tersebut? dan berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mencapai akhir (nibanna) setelah mengetahui awal tsb?
sebuah ilustrasi, apakah anda tahu bagaimana awalnya suatu bahasa dan tulisan pertama kali diciptakan? atau bagaimana pertama kali suatu televisi dibuat? apakah anda tahu bagaimana cara kerja listrik secara mendetail? bila itu tidak tahu, mengapa anda tahu cara menggunakan semua hal itu? apakah mengetahui suatu awal tsb menjamin anda untuk menggunakan hal2 tersebut lebih baik dari orang yang tidak mengetahuinya yang sungguh2 berlajar untuk menggunakannya dengan baik dan benar?
apakah anda tahu bagaimana sepakbola atau badminton atau catur diciptakan? Bila tidak, bagaimana anda bisa bermain sepakbola atau badminton atau catur? apakah mengetahui suatu awal tsb menjamin anda untuk berprestasi lebih baik dari orang yang tidak mengetahuinya tapi sungguh2 berlatih dan berlajar bagaimana cara bermain dengan benar?
Apakah seorang perancang pakaian tahu bagaimana suatu kain dibuat pertama kali sebelum mereka bisa merancang pakaian? APakah seorang perancang pakaian mengetahui siapa perancang pakaian pertama dan apa yang menjadi dasar dari orang tersebut membuat pakaian? Bila tidak, mengapa banyak perancang pakaian terkenal yang berhasil? apakah mengetahui suatu awal tsb menjamin anda untuk berprestasi lebih baik dari orang yang tidak mengetahuinya tapi sungguh2 berlatih dan berlajar bagaimana cara merancang baju dengan baik dan disukai oleh banyak orang?
Bila orang2 diatas bisa menggunakan atau melakukan sesuatu lebih baik tanpa tahu seperti apa awal dari segala sesuatu dari hal2 diatas, mengapa saya harus mengetahui awal kehidupan ini bila sudah ada jalan untuk mengakhirinya?
oke, suatu tantangan buat kamu (tolong dijawab):
1. apakah anda mengetahui segala sesuatu yang merupakan awal di alam semesta ini? mengapa LaoMu menciptakan 31 alam kehidupan... mengapa LaoMu menciptakan makhluk hidup, dsb (tolong dijawab iya dan tidak, pertanyaan berikutnya tentang hal ini yang lebih akan dibahas nanti berikut dengan buktinya)
2. Apakah anda mengetahui kelahiran pertama anda sebagai apa dan dimana? Apakah anda mengetahui siapa yang menjadi orang tua anda atau malah andalah orang pertama (seperti adam dan hawa) /makhluk pertama di seluruh alam semesta ini? (tolong dijawab dengan iya dan tidak, sama seperti nomor 1, untuk pertanyaan lebih detail dibahas nanti berserta dengan bukti2nya)
Bila jawaban no 1 dan 2 adalah iya
3. Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mencari awal dari segala sesuatu itu? Apakah anda hanya percaya perkataan kitab suci atau perkataan sesepuh anda? Atau anda membuktikannya sendiri…
4. Apakah anda sudah mencapai akhir? bila belum mengapa? kan anda sudah mengetahui awal dan berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mencapai akhir tersebut?
Bila jawaban no 1 atau 2 adalah tidak
5. Berapa lama lagi waktu yang anda butuhkan untuk mengetahui semua hal tsb?
6. Apakah tidak lebih baik anda berusaha untuk mencapai akhir(karena sang Buddha telah memberikan pengetahuan bagaimana cara untuk mencapai akhir tersebut)?
7. Apakah sampai sekarang anda masih fokus mencari tahu seperti apa awal tersebut?
yang NO. 3...kalo kamu uda ingat, kamu boleh posting lagi.
@akiong, anda sangat lucu, sekarang saya tanya apakah anda ingat secara detail semua perbuatan dan perkataan dan pikiran anda dari 1 bulan yang lalu sampai sekarang? kalau itu saja tidak ingat apakah anda bisa ingat kehidupan anda yang lampau?
Kenapa saya yakin, saya pernah terlahir di neraka. karena saya telah ribuan kali atau mungkin jutaan kali atau mungkin sudah ber tumibal lahir tidak terhitung jumlahnya... apakah dari sekian banyak kelahiran itu saya tidak pernah lahir di neraka? seorang Bodhisatva (yang sedang berusaha keras untuk menyempurnakan paramita-nya) saja bisa terlahir di alam neraka apalagi saya. Baca kisah Jataka, disana Boddhisatva Gautama pun sempat terlahir dialam neraka....
Sekarang pertanyaan saya kepada anda adalah kebalikan dari penyataan anda, apakah anda yakin anda tidak pernah sekalipun terlahir dialam neraka? Bila anda tidak yakin coba anda ingat2 lagi, bila sudah ingat harap diposting disini…
Saya disini tidak tahu apa yang menjadi dasar pemikiran anda dalam membahas hal2 ini karena anda berkata tidak ada versi menurut anda dan pandangan andapun berbeda dengan pandangan umat Buddha pada umumnya. Jadi saya harapkan anda menjawab pertanyaan2 yang saya minta anda untuk jawab dan saya sudah berikan tanda seperti tolong jawab… karena ada beberapa pertanyaan yang hanya sebagai renungan buat kita semua tapi kalau anda ingin memposting jawabannya silahkan…