• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Married By Accident [MBA] harus menikah lagi...?!

kalo sedang hamil aja nggak boleh dicerai.. mungkin kalo sedang hamil nggak boleh dinikahi.. meskipun yang menikahi yang menghamilinya..

Setahu saya Talak saat istri sedang hamil itu bukannya tidak boleh, tapi Makruh hukumnya. CMIIW

Kadang kejadiannya saat mencerai istri (menjatuhkan talak), baik sang suami maupun istri tidak tahu kalau sang istri sedang hamil. Mungkin untuk alasan itulah surah At Thalaaq ini diturunkan (wallahu a'lam).

Kalau kesimpulan saya dari perbincangan diatas sih, seorang suami yang akan rujuk kepada istrinya, maka sang istri haruslah dalam keadaan suci. Soal hitungan 3 kali suci saya kurang tahu alasannya. Mengingat pernikahan adalah suatu ikatan yg sakral.
Kalau saya tidak salah ingat. Perjanjian nikah (ijab qabul) adalah salah satu perjanjian yg langsung didengar oleh Allah. Oleh sebab itu tidak boleh main² untuk urusan pernikahan. Termasuk bercanda soal kata 'talak', diniatkan atau tidak mengucapkan talak, maka sudah jatuh talak.

Mohon koreksi apabila ada salah /thx
 
Setahu saya Talak saat istri sedang hamil itu bukannya tidak boleh, tapi Makruh hukumnya. CMIIW

Kadang kejadiannya saat mencerai istri (menjatuhkan talak), baik sang suami maupun istri tidak tahu kalau sang istri sedang hamil. Mungkin untuk alasan itulah surah At Thalaaq ini diturunkan (wallahu a'lam).

Kalau kesimpulan saya dari perbincangan diatas sih, seorang suami yang akan rujuk kepada istrinya, maka sang istri haruslah dalam keadaan suci. Soal hitungan 3 kali suci saya kurang tahu alasannya. Mengingat pernikahan adalah suatu ikatan yg sakral.
Kalau saya tidak salah ingat. Perjanjian nikah (ijab qabul) adalah salah satu perjanjian yg langsung didengar oleh Allah. Oleh sebab itu tidak boleh main² untuk urusan pernikahan. Termasuk bercanda soal kata 'talak', diniatkan atau tidak mengucapkan talak, maka sudah jatuh talak.

Mohon koreksi apabila ada salah /thx
masalah 3 kali suci sebelum rujuk ane juga baru tahu ttg ini...

yg ane tahu kalau seumpamanya seorang wanita diceraikan oleh suaminya , kemudian di rujuk kembali, tapi wanita itu sudah pernah dinikahi oleh laki-laki lain kemudian diceraikan, maka penjelasan 3 kali suci adalah untuk menjaga silsilah keturunan..karena di kwatirkan masih ada janin dari laki-laki yg pernah menikahinya
 
masalah 3 kali suci sebelum rujuk ane juga baru tahu ttg ini...

yg ane tahu kalau seumpamanya seorang wanita diceraikan oleh suaminya , kemudian di rujuk kembali, tapi wanita itu sudah pernah dinikahi oleh laki-laki lain kemudian diceraikan, maka penjelasan 3 kali suci adalah untuk menjaga silsilah keturunan..karena di kwatirkan masih ada janin dari laki-laki yg pernah menikahinya

Ya betul bang jud, mungkin diperuntukkan bagi pasangan yang telah bercerai dan ingin rujuk kembali, ada kepastian bahwa wanita tersebut bebas dari sisa hubungan dengan dengan orang lain (walaupun tidak ada yang menikahinya). Jadi mungkin untuk kepastian saja, bahwa kelak hasil hubungan setelah rujuk, 100% hasil dari pasangan tersebut. Wallahualam.
 
Ya betul bang jud, mungkin diperuntukkan bagi pasangan yang telah bercerai dan ingin rujuk kembali, ada kepastian bahwa wanita tersebut bebas dari sisa hubungan dengan dengan orang lain (walaupun tidak ada yang menikahinya). Jadi mungkin untuk kepastian saja, bahwa kelak hasil hubungan setelah rujuk, 100% hasil dari pasangan tersebut. Wallahualam.

ane pikir juga begitu kang cepot:D
 
Alhamdulillah, hatur tenkiu kepada semua pihak yang membantu.... Ane udah dapet intinya...
Kepada bang mod, silahkan di close saja. Terima kasih.
 
mo nambahin dikit bang cepot, gw ambil intinye aje yee, kl antum mo lebih jelas silahkan tanya kmbali..

HUKUM MENIKAH (DALAM ISLAM) KETIKA PEREMPUAN HAMIL = HARAM!!!!!
JIKA KRN MALU, LALU SEGERA DINIKAHKAN PAS HML BLN 3 DST (SECARA KUA SAH), LALU STELAH SUCI TIDAK DINIKAHKAN KEMBALI SECARA AGAMA, MAKA HUKUMNYA ZINA SEUMUR HIDUP!!!!!!


Maf pk CAPSLOCK krn menurut gw hal ini urgent bgt, bnyk yg lom tau atau malu melakukannya..

Jika anda menganggap "tidak tahu" = "tidak apa-apa"
sebaiknya, saya sarankan anda buka kitab lg...

Wallahualam..
 
jadi intinya gini bro, orang yang menikah harus dalam keadaan suci, misal dalam kasus ini adalah hamil, so kalau ada orang yang menikah dalam keadaan hamil itu tidak sah, oleh sebab itu apabila anaknya sudah lahir harus mengulang nikah lagi, seharusnya begitu....
apakah sudah jelas?dan cukup membantu jawaban saya?

 
setahu ane tidak ada istilah dosa waris dalam islam. yg melakukan dosa itu orangtuanya. Anak itu bersih bagai kapas ketika dilahirkan. yg haram adalah perbuatan orangtuanya.(berhubungan seks sebelum menikah)

tamabahan...bayi tu lahir fitrah..suci....innocent gak da dosa...dosa tetep milik kedua orangtua..
 
Alhamdulillah, hatur tenkiu kepada semua pihak yang membantu.... Ane udah dapet intinya...
Kepada bang mod, silahkan di close saja. Terima kasih.

intinya cuman satu bos...
jgn berzina..
itu aja...
hehe..
 
menurut saya sih,
jika hubungan itu dilakukan dengan kesadaran keduanya ('suka sama suka'), dengan niatan setelah berhubungan akan langsung merencanakan pernikahan, maka hal itu tetap menjadi suatu perbuatan zina besar

karena tidak ada yg mampu menjamin (kecuali Allah s.w.t) apakah pernikahan itu pasti berlangsung, walaupun pernikahan itu direncanakan sedetil dan sesiap mungkin

sekalipun pernikahan itu jadi, hubungan sebelumnya tetap dianggap sebagai zina
 
menurut saya sih,
jika hubungan itu dilakukan dengan kesadaran keduanya ('suka sama suka'), dengan niatan setelah berhubungan akan langsung merencanakan pernikahan, maka hal itu tetap menjadi suatu perbuatan zina besar

karena tidak ada yg mampu menjamin (kecuali Allah s.w.t) apakah pernikahan itu pasti berlangsung, walaupun pernikahan itu direncanakan sedetil dan sesiap mungkin

sekalipun pernikahan itu jadi, hubungan sebelumnya tetap dianggap sebagai zina

Setuju dengan pendapat diatas, namun kalo sudah bertobat (nasuha pula) Insya Allah diampuni.

Sesuai dengan jawaban dibawah Om Blitz dibawah ini. /no1
Setahu saya orang disebut pezina apabila dia masih melakukannya dan tidak menghentikan perbuatan tsb. Apabila ybs sudah bertobat dan tidak mengulangi perbuatan tsb, dia bukan pezina lagi. Karena sudah meninggalkan perbuatan tsb (hijrah).
CMIIW /thx
 
kalo sedang hamil aja nggak boleh dicerai.. mungkin kalo sedang hamil nggak boleh dinikahi.. meskipun yang menikahi yang menghamilinya..

Bukan yg hamil gak boleh dicerai, tetapi bila ada orang hamil ( dari hasil pernikahan tentunya ), tidak boleh dinikahi lagi sebelum dia melahirkan dan massa iddahnya ( Q.S At-Thallaaq:65 )

Kalo yang mau menikahi yang menghamili ya boleh saja dan memang itu yang seharusnya..dan nikahnya tidak perlu nunggu lahirnya...

Begitu,tolong dibenarkan kalau ada yang salah....
 
Setuju dengan pendapat diatas, namun kalo sudah bertobat (nasuha pula) Insya Allah diampuni.

Sesuai dengan jawaban dibawah Om Blitz dibawah ini. /no1
tobat nasuha gimana bro?
kan disitu unsur kesengajaan (pada post saya)

lain kalo berzinanya gara2 misalnya, dicekoki minuman keras lalu dalam keadaan mabuk dipaksa berzina, lalu dia tobat nasuha, itu baru tobat yg benar, wallahu a'lam

hhmm...kok saya kurang se7 ya..bukannya yang dirajam ampe mati itu yang sudah menikah berzina ya..kalo belum menikah berzina khan g ampe di rajam?
iya, udah saya konfirmasi kok postnya
 
tobat nasuha gimana bro?
kan disitu unsur kesengajaan (pada post saya)

lain kalo berzinanya gara2 misalnya, dicekoki minuman keras lalu dalam keadaan mabuk dipaksa berzina, lalu dia tobat nasuha, itu baru tobat yg benar, wallahu a'lam

Namanya manusia, ada saatnya dia terbawa bisikan setan, melakukan maksiat dengan keadaan sadar, berdosalah dia.
Dan kebanyakan maksiat memang dilakukan dalam keadaan sadar.
Namun saat Allah memberikan hidayah pada orang tersebut, kemudian hijrah dan meninggalkan perbuatan maksiat tersebut, apakah itu dilarang?

Karena yang menentukan diterima atau tidaknya taubat seseorang itu hanyalah Allah Ta'ala semata. Bukan manusia yg berhak menghakimi seseorang.
 
Namanya manusia, ada saatnya dia terbawa bisikan setan, melakukan maksiat dengan keadaan sadar, berdosalah dia.
Dan kebanyakan maksiat memang dilakukan dalam keadaan sadar.
Namun saat Allah memberikan hidayah pada orang tersebut, kemudian hijrah dan meninggalkan perbuatan maksiat tersebut, apakah itu dilarang?

Karena yang menentukan diterima atau tidaknya taubat seseorang itu hanyalah Allah Ta'ala semata. Bukan manusia yg berhak menghakimi seseorang.
oh ya bro, seperti itu juga memang benar
 
mo nambahin dikit bang cepot, gw ambil intinye aje yee, kl antum mo lebih jelas silahkan tanya kmbali..

HUKUM MENIKAH (DALAM ISLAM) KETIKA PEREMPUAN HAMIL = HARAM!!!!!
JIKA KRN MALU, LALU SEGERA DINIKAHKAN PAS HML BLN 3 DST (SECARA KUA SAH), LALU STELAH SUCI TIDAK DINIKAHKAN KEMBALI SECARA AGAMA, MAKA HUKUMNYA ZINA SEUMUR HIDUP!!!!!!


Maf pk CAPSLOCK krn menurut gw hal ini urgent bgt, bnyk yg lom tau atau malu melakukannya..

Jika anda menganggap "tidak tahu" = "tidak apa-apa"
sebaiknya, saya sarankan anda buka kitab lg...

Wallahualam..

jadi intinya gini bro, orang yang menikah harus dalam keadaan suci, misal dalam kasus ini adalah hamil, so kalau ada orang yang menikah dalam keadaan hamil itu tidak sah, oleh sebab itu apabila anaknya sudah lahir harus mengulang nikah lagi, seharusnya begitu....
apakah sudah jelas?dan cukup membantu jawaban saya?

ehmm maaf baru 'ngeh' sama tulisan anda ber2

bisa tolong tuliskan syarat2 sah sebuah perkawinan dalam Islam.

Makasih
 
Alhamdulillah banyak masukan, makasih kepada rekan semua...
Cuman ane mau nanya lagi, begini cerita jelasnya :
Kira2x setahun yang lalu, Temen ane si "X" ama pacar perempuannya udah pacaran melebihi batas ampe pacarnya tu hamil, terus mereka nikah dan sekarang anaknya udah lahir... si "X" bilang dia ingin membangun keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah dan merasa masih ada ganjalan, yaitu apakah perlu menikah lagi...
Berdasarkan pendapat rekan2x di atas ane simpulkan perbuatan mereka zina namun anak dari hubungan mereka tetap bersih atau suci (bayi tersebut)... namun mereka wajib untuk menikah lagi dikarenakan selama proses menikah harus dalam keadaan suci...
Nah pertanyaannya, bagaimana cara mereka nikah lagi, apakah harus dengan semua keluarga? atau cuman kedua orang tua dari laki dan perempuan plus saksi dan minta dinikahkan oleh ulama (seperti nikah siri/ nikah agama).. atau bagaimana?

Mohon bantuannya rekan2x semua, soalnya ane awam banget ama masalah ini, temen ane ga berani bilang ke siapapun kecuali ama ane... jadi bingung ane.. makasih sebelumnya..
 
@Cimohai

Kan udah dibahas di awal² kk /?

Kok balik lagi ke pertanyaan awal yah /?
 
@Cimohai

Kan udah dibahas di awal² kk /?

Kok balik lagi ke pertanyaan awal yah /?

betul, ane mengerti dan sudah dijelaskan ama temen ane, cuman temen ane balik nanya lagi, kalaupun emang harus nikah lagi, tata caranya seperti bagaimana, karena kemungkinan bulan depan dia ngomong ke ortunya mau dinikahakan lagi, cuman ya itu... apakah seperti nikah agama saja... cukup wali + saksi dan penghulu... supaya lebih jelas aja, soalnya ane takut salah bang...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.