• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Maitreya]Maitreya Dgn Bukti Otentik/Penemuan Sejarah?

@nurani86

wah, betul2 sebuah perjuangan, anda menulis begitu lengkapnya ttg buddhisme maitreya agar saudara2 kita dr aliran lain tidak bingung dan lebih mengerti ttg jalan ketuhanan kita.
salam kenal dan xie xie che bei...
 
@chineseculture

salam kenal jg. hehehe. eh2 All Met Happy New Year 2008 yach, semoga rezeki berlimpah selalu serta panjang umur dan sukses...

Xie xie che pei
 
Tambah ngawur saja,sejak kapan agama Buddha mengenal Kuasa Tuhan, Sosok sang pencipta,Firman Tuhan. heran kok jadi ajarannya kayak cap cay.

Maitreya lahir kedunia belum saja,menjadi Buddha saja belum,ajarannya udah ambil dari sana-sini.



Mengenal Bodhisattva Metteyya Bodhi Buddhist Centre Indonesia

Special Thanks buat Bhante Uttamo Thera yang telah memberikan masukan dan bantuan pengeditan


--------------------------------------------------------------------------------

1. Siapakah Buddha?

Buddha adalah seorang yang telah mencapai pencerahan sempurna dengan usahaNya sendiri, sempurna dalam pengetahuan dan tindakanNya, sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana), Pengenal segenap alam semesta, Pembimbing manusia yang tiada taranya, Guru para dewa dan manusia, Yang Sadar, dan Yang Patut Dimuliakan.

2. Saya mendengar bahwa Buddha telah mati sehingga Beliau tidak bisa menolong kita. Apakah betul?

Untuk orang-orang yang sederhana, Sang Buddha tampaknya telah mati. Misalnya anda berpikir bahwa guru yang anda hormati telah mati, bukanlah keyakinan itu akan membuat anda mengandalkan diri sendiri untuk mengusahakan keselamatan? Inilah makna dari "kematian" Sang Buddha.

Tetapi sebenarnya Sang Buddha tidak pernah mati, ia memasuki Maha Pari-Nibbana yang mana secara harafiah dapat diartikan sebagai keadaan yang tidak pernah mati. Bagi mereka yang sadar, Sang Buddha tidak pernah mati. Kebenaran tidak pernah dapat mati; kelahiran dan kematian tidak berkuasa atas kebenaran.

3. Bagaimana seorang Buddha bisa menolong kita?

Sang Buddha merupakan guru kita, Beliau menolong kita dengan menunjukkan jalan tetapi kita sendiri yang harus melaksanakannya. Tak seorangpun yang dapat menyelamatkan kita kecuali diri kita sendiri! Ini adalah pesan yang paling indah yang telah diberikan Sang Buddha kepada kita. Sang Buddha bersabda:

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan;
Oleh diri sendiri seseorang menjadi ternoda.
Hanya oleh diri sendiri kejahatan dihentikan;
Oleh diri sendiri seseorang menjadi suci.
Kesucian atau ketidaksucian tergantung pada diri sendiri.
Tak seorangpun yang dapat menyucikan yang lain.
- Dhammapada 165

4. Bagaimana dengan Maitreya, siapakah Dia?

Istilah Maitreya (Sankserta) atau Metteyya (Pali) berasal dari kata 'metta' atau cinta kasih ini adalah Buddha masa depan yang sangat dinantikan tetapi hingga saat ini BELUM dilahirkan.

5. Bila dikatakan bahwa sekarang ini Beliau hanya merupakan Buddha masa depan, apakah statusNya sekarang?

Dalam Dhamma, sekarang ini beliau dikenal sebagai seorang Bodhisattva dan biasanya beliau digambarkan atau diukir dalam mahkota-mahkota dan permata-permata karena Beliau belum melepaskan kehidupan duniawi.

6. Tadi Bhante juga mengatakan bahwa hingga saat ini Metteyya belum dilahirkan, dimanakah Beliau sekarang ini?

Saat ini calon Buddha Metteyya tinggal di surga Tusita yang merupakan alam kelahiran calon Buddha sebelum menjadi Buddha di alam manusia.

7. Apakah Sang Buddha pernah bersabda tentang calon Buddha masa depan ini?

Ya, Sang Buddha pernah mengatakan bahwa Buddha yang datang adalah Matteyya. Hal ini terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka berbahasa Pali tepatnya pada Digha Nikaya Cakkavatti Sihanada Sutta, syair no. 25 yang berbunyi:

“Para bhikkhu, pada masa kehidupan orang-orang ini, di dalam dunia akan muncul seorang Bhagava Arahat Sammasambuddha bernama Metteyya, yang sempurna dalam pengetahuan dan pelaksanaannya, sempurna menempuh jalan, pengenal segenap alam, pembimbing manusia yang tiada taranya, yang sadar serta yang patut dimuliakan, yang sama seperti saya sekarang. Ia, dengan dirinya sendiri akan mengetahui dengan sempurna dan melihat dengan jelas alam semesta bersama alam-alam kehidupan para dewa, brahma, mara, serta para samana, para pertapa, para pangeran dan orang-orang lainnya, seperti apa yang saya tahu dengan sempurna dan lihat dengan jelas sekarang. Dhamma kebenaran yang indah pada permulaan, indah pada pertengahan dan indah pada akhir akan dibabarkan dalam kata-kata dan semangat, kehidupan suci akan dibina dan dipaparkan dengan sempurna dengan penuh kesucian, seperti yang saya lakukan sekarang. Ia akan diikuti oleh beberapa ribu bhikkhu sangha, seperti saya sekarang ini yang diikuti oleh beberapa ratus bhikkhu sangha.

8. Apakah juga ada dijelaskan tentang tempat kelahiran Bodhisattva calon Buddha ini?

Dipercayai bahwa Beliau akan dilahirkan saat kehidupan manusia diperpanjang sampai 84.000 tahun. Tempat kelahiranNya adalah Ketumati di masa pemerintahan Chakkavatti Samkha dimana dia sendiri akan menjadi pengikut Buddha dan melepaskan kehidupan duniawi.

Metteyya akan dilahirkan di sebuah keluarga terpelajar yang terkenal dan namaNya adalah Ajita. Nama sukuNya juga Metteyya. Nama ayahNya adalah Subrahma; dan ibuNya adalah Brahmawati. Beliau akan menikah dengan Chandamukhi dan akan mempunyai putra Brahmavaddhana. Beliau akan hidup di empat istana selama 8.000 tahun yaitu Sirivaddha, Vaddhamana, Siddhattha dan Chandaka. Selanjutnya Beliau akan melepaskan keduniawian setelah melihat 4 tanda.

Yang akan menjadi para pengikutnya yang luar biasa adalah dua saudaraNya Isidatta dan Purana; Jatimitta dan Vijaya diantara pengikut pria; dan Suddhana, Sanghaa dan Visakhaa diantara pengikut wanita. Yang akan menjadi murid-murid utamaNya diantara para bhikkhu adalah Asoka dan Brahmadeva; dan diantara para bhikkhuni adalah Paduma dan Sumana. Siha akan menjadi pembantu pribadiNya. Beliau akan mencapai pencerahan di bawah pohon Naga.

9. Saya pernah membaca beberapa buku, ada diantaranya yang mengatakan bahwa Buddha Metteyya telah menurunkan ajaranNya. Adapula yang mengatakan Metteyya sebagai Bodhisattva yang berdiam di surga Tusita membabarkan Dhamma. Apakah betul demikian?

Itu adalah TIDAK BENAR. Metteyya adalah calon Buddha yang akan datang, dan seorang calon Buddha tidak mengajarkan Dhamma kepada siapapun juga karena Dhamma ajaran Buddha yang sebelumnya masih ada dan Ia sendiri belum mencapai Penerangan Sempurna.

10. Bila demikian halnya, kapankah Metteyya baru akan menurunkan ajaranNya ke dunia?

Buddha yang akan datang baru akan mengajarkan Dhamma apabila ajaran Buddha sebelumnya telah punah. Hal ini karena ajaran Buddha yang baru adalah SAMA PERSIS dengan ajaran Buddha sebelumnya yaitu tentang Empat Kesunyataan Mulia.

Dengan demikian, adalah TIDAK MUNGKIN ketika ajaran tentang Empat Kesunyataan Mulia masih berkembang di dunia, ada fihak lain yang mengajarkan hal yang sama tersebut.

11. Apakah benar semua Buddha mengajarkan Dhamma yang sama? Mengapa Demikian?

Memang benar bahwa SEMUA Buddha atau lebih tepatnya disebut Sammasambuddha mengajarkan Dhamma yang sama yaitu Empat Kesunyataan Mulia. Untuk lebih jelasnya, dapat pula dilihat dalam Kitab Suci Tipitaka, Digha Nikaya, Maha Vagga, Mahapadana Sutta yang salah satu baitnya menyebutkan :

“Sang Buddha Vipassi pergi ke Bandumati dan bertemu dengan mereka. Kepada mereka Sang Buddha Vipassi membabarkan kata-kata prakhotbah, yaitu, uraian tentang manfaat berdana, tentang moral (sila), tentang surga, tentang bahaya dan kesia-siaan serta gangguan-gangguan dari nafsu indera, manfaat karena meninggalkan pemuasan nafsu indera. Ketika Sang Buddha Vipassi mengetahui bahwa pikiran mereka telah siap, lembut, tanpa prasangka, baik sekali dan penuh keyakinan, maka berulah beliau menguraikan Dhamma yang telah ditemukan beliau, yaitu: Kebenaran tentang dukkha, asal mula dukkha, lenyapnya dukkha, dan jalan melenyapkan dukkha.

12. Maksud Anda, sewaktu Bodhisattva Metteyya lahir di dunia dan setelah mencapai Samyaksambuddha, Beliau juga akan mengajarkan Dhamma yang sama seperti yang diajarkan oleh Buddha Gotama?

Benar sekali, karena Dhamma yang diajarkan oleh Buddha Gotama bukan merupakan ciptaanNya tetapi merupakan hukum kebenaran / hukum alam yang ditemuinya sewaktu mencapai penerangan sempurna.

13. Tetapi saya mendengar bahwa Buddha Gotama menekankan Kebijaksanaan sedangkan Metteya sebagai calon Buddha yang akan datang menekankan cinta kasih, apakah ini bukan perbedaan?

Penekanan pembabaran Dhamma yang dilakukan oleh setiap Buddha disesuaikan dengan kondisi manusia yang tidak sama tetapi inti ajaran yang disampaikan oleh semua Buddha adalah sama sebagaimana yang sudah dijelaskan pada pertanyaan di atas.

Diceritakan bahwa Buddha Gotama membabarkan Dhamma dengan menekankan pada KEBIJAKSANAAN, sedangkan Buddha Metteyya lebih menekankan ajaranNya pada CINTA KASIH. Perbedaan penekanan ajaran ini justru karena disesuaikan dengan kondisi manusia dan kesiapan batin mereka untuk menerima Buddha Dhamma.

14. Apakah hanya seorang Buddha yang mengajarkan Dhamma?

Pengajaran Dhamma pada mulanya memang diajarkan oleh Sammasambuddha yang karena perjuanganNya sendiri telah berhasil mencapai kesucian. Salah satu contoh Sammasambuddha adalah Sang Buddha Gotama. Namun, setelah Beliau mengajarkan Dhamma kepada muridNya sehingga mereka juga mencapai kesucian, para murid ini pun dapat mengajarkan Dhamma yang SAMA dan membawa pendengarnya mencapai kesucian. Murid yang mencapai kesucian karena mendengar ajaran Sammasambuddha tersebut dinamakan Savaka Buddha.

15. Saya pernah pula membaca buku yang katanya berisi ajaran agama Buddha tetapi di dalamnya terdapat Firman Tuhan. Apakah dalam agama Buddha dikenal adanya Firman Tuhan?

Pengertian ketuhanan dalam Agama Buddha berbeda dengan pengertian yang banyak terdapat dalam masyarakat Tuhan dalam Agama Buddha adalah merupakan tujuan hidup yaitu Nibbana (Pali) atau Nirvana (Sanskerta). Nibbana bukanlah pribadi maupun tempat. Nibbana dapat dicapai dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya. Nibbana tidak terceritakan. Nibbana adalah berhentinya kelahiran kembali.

Karena beberapa pengertian Nibbana atau Tuhan dalam Agama Buddha seperti yang telah disebutkan di atas, maka tentu saja TIDAK dikenal adanya Firman Tuhan. Pengertian adanya 'Firman Tuhan' tersebut timbul dari ajaran yang menganggap Tuhan sebagai pribadi. Konsep ketuhanan sebagai pribadi ini memang lebih banyak berkembang dalam masyarakat dibandingkan konsep Tuhan bukan sebagai pribadi seperti yang dianut Agama Buddha. Oleh karena itu, orang lebih banyak mengetahui adanya firman Tuhan, karya Tuhan, ciptaan Tuhan dsb yang kesemuanya itu tidak ada dikenal dalam Agama Buddha. Agama Buddha memandang terjadinya segala sesuatu di alam semesta ini adalah karena hukum sebab dan akibat yang telah berproses untuk waktu yang sangat lama.

16. Saya pernah pula mendengar bahwa dalam agama Buddha yang dianut oleh teman saya, terdapat kata rahasia yang katanya sebagai ‘password’ untuk ke surga. Apakah dalam agama Buddha memang dikenal adanya kata-kata rahasia seperti itu?

Dalam Tipitaka, Digha Nikaya, Mahaparinibbana Sutta, dengan jelas Sang Buddha menyatakan bahwa tidak ada Dhamma, Ajaran Beliau yang dirahasiakan maupun dibedakan antara satu orang dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu, jelas tidak ada 'Kata Rahasia' yang pernah disampaikan Sang Buddha kepada murid-murid Beliau. Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca kutipan sutta tersebut:

"Aku telah mengutarakan Dhamma, tanpa membeda-bedakan pelajaran yang bersifat khusus maupun yang umum. Tidak ada apa-apa lagi, yang berkenaan dengan Dharma, yang Sang Tathagata pegang sampai akhir, seperti seorang guru yang menggenggam tangannya, seolah-olah menyimpan sesuatu."

17. Apakah ada bedanya rupang seorang Buddha dan seorang Bodhisattva? Saya melihat rupang Bodhisattva Metteyya yang diklaim oleh sebahagian orang sebagai Buddha sangat berbeda dengan rupang Buddha Sakyamuni atau Buddha-Buddha yang lain.

Dalam Kitab Suci Tipitaka Pali, tidak pernah disebutkan tentang bentuk Metteyya Bodhisattva. Bisa saja rupang Bodhisattva Metteyya dibuat sedemikian rupa untuk mempunyai nilai simbolik tertentu. Misalnya, rupangnya yang dibuat tertawa lebar ini mewakili sifat kasih sesuai dengan namanya. Akan tetapi, rupang Buddha atau seseorang yang telah mencapai penerangan sempurna memiliki 32 Maha Purisa Lakkhana / ciri-ciri Manusia Agung sebagaimana yang disebutkan dalam Digha Nikaya, Patika Vagga, Lakkhana Sutta sebagai berikut:

“Para bhikkhu, seorang Manusia Agung (Maha Purisa) memiliki 32 tanda (lakkhana)....... apakah 32 Maha Purisa Lakkhana yang menyebabkan hanya ada dua kemungkinan cara hidupnya dan tidak ada yang lain, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia (cakkavati), ... maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha; yaitu:

1. Telapak kaki rata (suppatitthita-pado). Ini merupakan satu lakkhana dari Maha Purissa.

2. Pada telapak kakinya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk sempurna.

3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).

4. Jari-jari panjang (digha-anguli)

5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).

6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hattha-pado).

7. Pergelangan kaki yang agak tinggi (ussankha-pado).

8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi)

9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa membungkukkan badan.

10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).

11. Kulitnya bagaikan perunggu berwarna emas (suvannavanno)

12. Kulitnya sangat lembut dan halus / sehingga tidak ada debu yang dapat melekat pada kulit

13. Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.

14. Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.

15. Potongan tubuh yang agung (brahmuiu-gatta).

16. Tujuh tonjolan (sattussado), yaitu pada kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu dan badan.

17. Dada bagaikan dada singa (sihapubbaddha kayo).

18. Pada kedua bahunya tak ada lekukan (citantaramso).

19. Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, bagaikan pohon (beringin), Nigroda.

20. Dada yang sama lebarnya (samavattakkhandho).

21. Indera perasa sangat peka (rasaggasaggi).

22. Rahang bagaikan rahang singa (siha-banu).

23. Empat puluh buah gigi (cattarisa-danto).

24. Gigi-geligi rata (sama-danto).

25. Antara gigi-gigi tak ada celah (avivara-danto).

26. Gigi putih bersih (susukka-datho).

27. Lidah panjang (pahuta-jivha).

28. Suara bagaikan suara-brahma, seperti suara burung Karavika.

29. Mata biru (abhinila netto).

30. Bulu mata lentik, bagaikan bulu mata sapi (gopakhumo).

31. Di antara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus, putih bagaikan kapas yang lembut.

32.. Kepala bagaikan berserban (unhisasiso).

18. Saya pernah pula mendengar bahwa ada istilah “Lau Mu” yang katanya merupakan ibunda dunia yang melahirkan para Buddha. Apa benar dalam agama Buddha dikenal adanya hal seperti itu?

Dalam Kitab Suci Tipitaka Pali, istilah Laumu atau yang setara dengan itu tidak pernah disebutkan sama sekali. Keberadaan para Buddha di dunia ini bukanlah karena kelahiran, melainkan karena perjuangan untuk membebaskan diri dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin.

Ratu Maya, istri Raja Suddhodana sekalipun tidak pernah melahirkan seorang Buddha. Di Taman Lumbini beliau melahirkan CALON BUDDHA yaitu Pangeran Siddhattha Gotama. Pangeran Siddhattha kemudian meninggalkan istana dan berjuang sendiri sehingga mencapai kebuddhaan menjadi Sammasambuddha. Dengan demikian, seorang Buddha bukanlah karena kelahiran, melainkan karena perjuangan sendiri.
 
thanks @nurani86.....

@netralman....sabar ya......:):):):) umat Maitreya itu memang meyakini adanya kuasa Tuhan....mengenai ajarannya sepertinya tidak merugikan siapa-siapa klo diambil dari sana maupun sini.....memang terjadi perbedaan konsep di sini tetapi ajaran Maitreya itu memang sudah diturunkan sebelum buddha Maitreya datang......tolong dihargai.......peace ^^V
 
thanks buat nurani86 atas penjelasannyayang cukup lengkap dan detil.


akan tetapi anda mungkin lupa memasukan angka tahun untuk patriak Pai dan Ma serta angka tahun untuk patriak huineng,

lalu diceritakan juga bahwa patriak ke 6 tinggal dengan para pemburu bukan dengan 2 org anagarika yang taat ( menurut anda ini adalah periode tersembunyi sehingga org umum tidak mengetahuinya, nah ini lah masalah yang akan jadi pertnyaan mengapa selalu menggunakan masa/waktu/pelaku yang tidak pernah tercatat dalam sejarah sehingga terkesan menambah-nambahkan hal yang sudah ada ) tapi menurut anda beliau bertemu dan ditolong oleh patriak Pai dna Ma ini.

kalo ttg patriak ke 6 yng veggie saya rasa itu karna beliau adalah seorang bhiksu dan setau saya kalo bhiksu di china memang berveggie, sehingga mahayana yang banyak terpengaruh dengan budaya china menerapkan juga ttg veggie ini.

sdr nurani86, bukannya saya mau mengurui atau menvonis sesuatu akan tetapi penjelasan yang tidak mempunyai bukti akurat atau otentik dan hanya berdasarkan cerita, akan tetapi saya pribadi pada dasarnya menerima dengan tangan terbuka terhadap aliran maitreya sehingga saya pun juga telah di chiu tao, masalah orang lain mau menerima atau tidak itu kembali ke individu masing2x karna sang buddha pun tidak pernah memaksakan keyakinannya.

ada baiknya jika teman-teman dari maitreya lebih detil menjelaskan sesuatu hal yang ditanyakan teman-teman dari aliran lain sehingga semuanya bisa lebh jelas mengenai budhisme maitreya terutama menyangkut konsepnya.

che pei
 
@Nurani86 >>> saya setuju dengan pendapat yangterakhir. mungkin posting anda lebih tepat dibabarkan/dibaca oleh orang yang berniat mendalami Maitreya bukan sekadar mencari perbedaan Maitreya dan 3 aliran Buddhis lain.
Jika diposting disini hanya akan menambah perdebatan yang ga akan perna selesai.
seperti yang telah saya posting sebelum2 nya, MLDD memang bukan murni Buddhisme karena telah mendapat pengaruh Dao dan Confuciusnism. jadi menurut saya percuma menyamakan ajaran MLDD dengan Buddhisme lain secara mendetail, yang ada malah perdebatan siapa yang Buddhisme sejati atau Buddhisme palsu.
Saya benar2 salut dengan anda yang telah berupaya menjelaskan Mi Le Da Dao secara mendetail kepada teman2 yang lain, hanya satu pesan saya mohon sabar dalam menyikapi masalah ini...
Ci Bei
 
@Padma
Mohon maaf bila msh terdapat kekurangan dlm pemaparan saya di atas. Tetapi mungkin saudara akan lbh jelas dengan bertanya sendiri kepada Pandita di Vihara Maitreya yg pernah anda kunjungi atau membaca buku Nadi Kepatriatan di Vihara yg bersangkutan.

@Yeyex
Salam kenal saudara Yeyex...
Xie Xie Che Bei
 
thanks @nurani86.....

@netralman....sabar ya......:):):):) umat Maitreya itu memang meyakini adanya kuasa Tuhan....mengenai ajarannya sepertinya tidak merugikan siapa-siapa klo diambil dari sana maupun sini.....memang terjadi perbedaan konsep di sini tetapi ajaran Maitreya itu memang sudah diturunkan sebelum buddha Maitreya datang......tolong dihargai.......peace ^^V

Justru merugikan agama Buddha itu sendiri. Konsep Buddhisme di gonta-ganti. Bagaimana seorang calon Buddha belum lahir sudah ada ajarannya. Bagi saya itu nonsense. Bukannya saya tidak menghargai pendapat orang lain namun suatu ajaran harus kita telaah dulu jangan terima secara membabi-buta. Jangan panditanya maitreya bilang apa,langsung kita mempercayainya tetapi saring dulu. Bagi Maitreya itu bertentang dengan Buddhisme. Saya lebih yakin sutta-sutta yang di susun pada persamuan Sangha I dan II. Kalau seterusnya saya sangsi benar-benar alias ASPAL.

Buddha yang akan datang baru akan mengajarkan Dhamma apabila ajaran Buddha sebelumnya telah punah. Hal ini karena ajaran Buddha yang baru adalah SAMA PERSIS dengan ajaran Buddha sebelumnya yaitu tentang Empat Kesunyataan Mulia.

Dengan demikian, adalah TIDAK MUNGKIN ketika ajaran tentang Empat Kesunyataan Mulia masih berkembang di dunia, ada fihak lain yang mengajarkan hal yang sama tersebut.
Apakah ajaran Sang Buddha/Sakyamuni sudah punah sekarang?????


NB: Apakah pendapat orang lain salah,harus kita terima????
 
@Netralman
Saya ingin bertanya kepada Saudara, kalo aliran Maitreya itu bertentangan Buddhisme itu gimana maksudnya yach?
Apakah aliran Maitreya itu mengajarkan sesuatu yg jahat? Apakah aliran Maitreya mengajarkan umat2nya utk melakukan kejahatan?

Mungkin ada sedikit konsep dharma yg berbeda, tetapi bukankah sangat jelas bahwa Sang Buddha sendiri yg mengatakan bahwa msh ada bnyk kebenaran2 yg belum beliau sampaikan, dan kebenaran2 yg beliau sampaikan belum tentu semuanya diingat oleh Ananda. Perlu diketahui bahwa ketika itu Ananda hanya mengandalkan kekuatan ingatan pada saat mengulang kembali Sabda2 Sang Buddha yg telah dibabarkan selama 45 tahun. Ananda tidak meninggalkan catatan apapun tentang dharma2 yg diajarkan. Dan yang bisa mengoreksi tentang kebenaran Tipitaka adalah Sang Buddha sendiri. Tapi sungguh sayang, Sang Buddha telah parinibbana pada wkt itu. Tetapi saya tidak memandang ini adalah sebuah kelemahan, melainkan ini adalah sebuah keunikan dari sebuah agama yg besar seperti Buddhisme. Sehingga sejarah telah mencatat bahwa setelah mangkatnya Sang Buddha telah terbentuk berbagai sekte2 dalam Budhisme.

Saudara Netralman, mungkin anda terlalu dalam membaca konsep2 yg ada. Mungkin anda lebih hebat dari saya mengenai dharma2 Sang Buddha. Tetapi perlu diingat, seorang Buddhis sejati bukan dinilai dari berapa bnyk konsep2 yg telah dikuasai, tetapi dinilai dari tindak tanduk perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Salam kasih.
 
@Netralman
Saya ingin bertanya kepada Saudara, kalo aliran Maitreya itu bertentangan Buddhisme itu gimana maksudnya yach?
Apakah aliran Maitreya itu mengajarkan sesuatu yg jahat? Apakah aliran Maitreya mengajarkan umat2nya utk melakukan kejahatan?

Mungkin ada sedikit konsep dharma yg berbeda, tetapi bukankah sangat jelas bahwa Sang Buddha sendiri yg mengatakan bahwa msh ada bnyk kebenaran2 yg belum beliau sampaikan, dan kebenaran2 yg beliau sampaikan belum tentu semuanya diingat oleh Ananda. Perlu diketahui bahwa ketika itu Ananda hanya mengandalkan kekuatan ingatan pada saat mengulang kembali Sabda2 Sang Buddha yg telah dibabarkan selama 45 tahun. Ananda tidak meninggalkan catatan apapun tentang dharma2 yg diajarkan. Dan yang bisa mengoreksi tentang kebenaran Tipitaka adalah Sang Buddha sendiri. Tapi sungguh sayang, Sang Buddha telah parinibbana pada wkt itu. Tetapi saya tidak memandang ini adalah sebuah kelemahan, melainkan ini adalah sebuah keunikan dari sebuah agama yg besar seperti Buddhisme. Sehingga sejarah telah mencatat bahwa setelah mangkatnya Sang Buddha telah terbentuk berbagai sekte2 dalam Budhisme.

Saudara Netralman, mungkin anda terlalu dalam membaca konsep2 yg ada. Mungkin anda lebih hebat dari saya mengenai dharma2 Sang Buddha. Tetapi perlu diingat, seorang Buddhis sejati bukan dinilai dari berapa bnyk konsep2 yg telah dikuasai, tetapi dinilai dari tindak tanduk perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Salam kasih.

Sejak kapan agama Buddha mengenal sosok pencipta,kuasa tuhan,Firman tuhan. Anda benar agama Buddha mengutamakan perbuatan.

Saya mau tanya, apakah ajaran Sang Buddha/Sakyamuni sudah punah sekarang?????

kalau belum,berarti Maitreya belum lahir di dunia berarti ajarannya juga belum ada juga.
 
@nurani86.
Tanpa meremehkan upaya Anda,

Tidak akan mudah untuk melayani HAKIM yang menghakimi kebuddhisan orang lain, yang dengan pandangan, pemahaman dan pengetahuan-nya merasa berhak menentukan kelayakan pandangan, pemahaman dan Latihan makhluk lain.

mari kita terus berusaha, saling mengingatkan, saling mendorong untuk melakukan 'panggilan' ini.
saya pribadi juga minta dikoreksi dan diingatkan kalo ternyata kemudian hanyut dan menjadi kasar.

Dan mari kita mengatakan kepada diri sendiri, bahwa kita dapat terus
"Bersikap terhadap sesama, sebagaimana kita berhadap sesama bersikap kepada kita"

Mari kita jadikan forum ini sebagai bagian dari pembinaan dan latihan kita.

Go, go, go and go beyond.
Tegakkan diri kita sehingga cukup tegak untuk menjadi acuan ketegakkan bagi yang lain.
Lintasi diri sendiri sehingga mampu melintasi semua makhluk lain.

Mari,,, mari.
Salam.
 
sudahlah @ netralman, sudah biasa hal itu diungkit dan dibahas ttg konsep ataupun doktrin maitreya yang bertentangan dengan budhisme umum dan jawabannya sama yaitu masa peralihan dari sang buddha ke murid-muridnya yang memang tidak ada bukti tertulisnya sehingga punya satu kelemahan yang nisa dimanfaatkan.

kalo kesimpulan saya, aliran ini banyak mengutip bereberapa hal yang memungkin untuk memasukakan konsep mereka seperti, ttg dharma sang buddha yang diberikan hanyalah segemgam daun ditangan beliau sedangkan di dibelakangnya ada hutan.,

begitu juga penerjemahan ttg triratna, padahal semua tau triratna adalah buddha,dharma dan sangha bagaimana bisa menjadi konsep lain?

lalu untuk masa persembunyian dari YA Huineng, dimana cerita ini ngak tau mana yang benar apakah sesuai dengan yang dibukubuku da di film atau seperti yang diceritakan dalam aliran maitreya ( mirip dengan sdr kita ang beragama K yah dimana ada masa 12 tahun yang tidak pernah diceritakan )

nah dengan ada beberapa hal yang bisa dimanfaatkan maka hal ini yang diangkat untuk dijadikan persamaan dengan buddhisme pada umumnya.

buat sdr2x yang kontra dengan aliran maitreya sebaiknya merenungkan kembali buat apa kita belajar buddha dharma kalo hanya untuk diperdebatkan dengan mereka yang memang tidak mau terima dengan konsep umum. yag ada malah nantinya terjadi Akusala Vaci kamma,

buat teman-teman dari maitreya, keep spirit to make more kindness.

buddha bless u all
 
@padma
Wow... akhirnya ada sesuatu yang saya mampu cerna dari Anda.

Namun rasanya Anda perlu melihat dan mempelajari "Buddha, Dharma dan Sangha" dalam penjelasan Patriakh Hui Neng.

Semoga semua makhluk menyadari benih Kebudhaan dalam kehidupannya, mengembangkannya, melatihnya and able to bless and crossover other beings.
 
Kalo aborsi? di Tipitaka tidak ada? Nah, menurut saya anda tidak paham yg ditulis dalam Tipitaka. Apakah dulu di jaman Sang Buddha ada sebutan kata "Aborsi"? Sudah jelas sekali dalam Pancasila Buddhis sila pertama "Menghindari pembunuhan". Dan aborsi itu jelas adalah sebuah pembunuhan. Dan anda mengatakan msh ada pengecualian untuk kasus aborsi. Berarti kalo saya boleh berpendapat, anda belumlah memahami yg ditulis dalam Tipitaka dan anda juga belum ketat menjalankan sila Pancasila Buddhis.
Membunuh calon bayi itu apakah bukan sebuah kesalahan berat?? Jangankan membunuh calon bayi, membunuh seekor ayam aja sudah kesalahan fatal.
Mohon anda renungi lebih dalam makna yg tercatat dalam Tipitaka. Bnyk sabda-sabda Sang Buddha yg menyimpan arti yg dalam dan luas. Sehingga tidak mudah untuk memahaminya.

Mohon maaf bila ada kata2 saya yg kasar. karena saya sendiri msh belajar, org yg bnyk berbuat salah. Sekali lagi mohon maaf dan mohon diberi petunjuk.

Salam kasih
 
Weee postingan saya dihapus ama moderator yah? Padahal saya ingin menunjukan salah satu bukti kenapa Aliran Maitreya sering dipertanyakan dengan gencar oleh umat buddha yang lain.

@Netralman
Saya ingin bertanya kepada Saudara, kalo aliran Maitreya itu bertentangan Buddhisme itu gimana maksudnya yach?
Apakah aliran Maitreya itu mengajarkan sesuatu yg jahat? Apakah aliran Maitreya mengajarkan umat2nya utk melakukan kejahatan?

Memang yang namanya agama semua mengajarkan kebaikan tapi . . . . . .
lihat aja contoh postingan salah satu saudara dari aliran Maitreya ini

https://www.forum.or.id/showthread.php?t=12480
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=12480&page=2

Setelah itu baru dikasih komentar
 
@Dragon Hung.
Saya bukannya membela apa yang dilakukan moderator.

Namun ada baiknya untuk direnungkan, bahwa sepanas apapun perbedaan pendapat, pandangan, penafsiran ataupun penekanan Latihan yang dipilih masing-masing individu,
sungguh tidak layak untuk saling menyerang dengan makian yang demikian, maaf menurut saya A-Buddhis.

Terlepas dari benar-tidaknya posting kita, kita tetap perlu menuliskannya paling tidak dengan cara yang sesuai dengan semangat seorang yang ingin mendalami Ajaran.

Saya kira yang dilakukan moderator bukanlah menghapus posting anda. Yang dihapus adalah quote yang Anda lakukan.

Salam.

Nb. tentang Aborsi, mengapa anda tidak kita bikin saja thread baru, biar ngak usah Out Of Context di thread ini.
Mungkin kita justru akan bisa menggali pandangan masing-masing tentang persoalan krusial ini.

Apakah kita masih dapat dengan 'kata per kata dari Sutra' untuk menyikapi hal ini?
Bagaimana masing-masing orang atau mungkin sekte, apakah bersikap konservatif atau moderat, apakah fleksibel atau picik dalam menyikapinya?

Apapun persamaan dan perbedaannya pandangannya, semoga semua bisa saling menghormati. Paling tidak bisa tiba pada satu kesimpulan bahwa sesama Buddhis bisa juga berbeda pendapat dan penafsiran.
dan semoga, tidak terjadi kita gampang memvonis "kebuddhisan" orang lain...

Che Pei.
@Moderator, Trims kerja kerasnya.
 
@Netralman
Saya ingin bertanya kepada Saudara, kalo aliran Maitreya itu bertentangan Buddhisme itu gimana maksudnya yach?
Apakah aliran Maitreya itu mengajarkan sesuatu yg jahat? Apakah aliran Maitreya mengajarkan umat2nya utk melakukan kejahatan?

Bukan begitu loh kk, Aliran maitreya banyak mencomot sana-sini ajaran buddhis kemudian mengatakan 'ini yang paling benar'
Contohnya ini loh kk yang bertentangan antara maitreya ama buddhis:

5 dosa terberat instant masuk neraka avici

1. melanggar ikrar vegetarian
2. membunuh ayah kandung
3. membunuh ibu kandung
4. melukai buddha / orang suci
5. Memecah belahkan Sagha

Trus yang ini

5 dosa terberat instant masuk neraka avici

1. melanggar ikrar vegetarian
2. membunuh ayah kandung, membunuh ibu kandung
3. melukai buddha / orang suci
4. Memecah belahkan Sagha/ organisasi buddha
5. Aborsi

Ini sumbernya comot dari mana tuh? Sedangkan yang benernya menurut buddhis

5 dosa terberat instant masuk neraka avici

1. membunuh ibu,
2. membunuh ayah,
3. membunuh orang suci, Arahat, Bodhisattva,
4. melukai seorang Buddha,
5. menyebabkan perpecahan dalam Sangha (hanya berlaku untuk para
bhiksu).

Ini bukan hal main2 lo kk.
 
Kalo aborsi? di Tipitaka tidak ada? Nah, menurut saya anda tidak paham yg ditulis dalam Tipitaka. Apakah dulu di jaman Sang Buddha ada sebutan kata "Aborsi"? Sudah jelas sekali dalam Pancasila Buddhis sila pertama "Menghindari pembunuhan". Dan aborsi itu jelas adalah sebuah pembunuhan. Dan anda mengatakan msh ada pengecualian untuk kasus aborsi. Berarti kalo saya boleh berpendapat, anda belumlah memahami yg ditulis dalam Tipitaka dan anda juga belum ketat menjalankan sila Pancasila Buddhis.
Membunuh calon bayi itu apakah bukan sebuah kesalahan berat?? Jangankan membunuh calon bayi, membunuh seekor ayam aja sudah kesalahan fatal.
Mohon anda renungi lebih dalam makna yg tercatat dalam Tipitaka. Bnyk sabda-sabda Sang Buddha yg menyimpan arti yg dalam dan luas. Sehingga tidak mudah untuk memahaminya.

Mohon maaf bila ada kata2 saya yg kasar. karena saya sendiri msh belajar, org yg bnyk berbuat salah. Sekali lagi mohon maaf dan mohon diberi petunjuk.

Salam kasih

Memang betul dalam Tipitaka belum ada kata aborsi. Yang saya tekankan diatas ada saudara dari maitreya yang menyatakan "melakukan aborsi = neraka avici" dari mana dasar ini diambil.

Jangankan Aborsi, Saya berani mengatakan, MEMBUNUH orang pun belum tentu langsung masuk neraka avici . . . . .
contohnya :
- Hakim yang menghukum mati penjahat
- Algojo yang melaksanakan perintah hakim
- Tentara yang berperang demi melawan penjajah
- Jendral yang membunuh musuh dalam perang

apakah otomomatis semua yang melanggar sila pertama (menghindari pembunuhan) masuk neraka avici????
 
@Dragon Hung
Iya, saya mengerti maksud saudara. Saya juga tidak pernah mendengar bahwa aborsi bisa msk neraka avicci dalam aliran Maitreya. Dan saya jg ingin bertanya kepada bung GF mengapa dia bisa menulis ttg aborsi sebagai akusala garuka kamma. Ini akan sangat baik apabila bung GF sendiri yang menjawab.

Tetapi bagi saya, baik aborsi itu akusala garuka karma ato bukan, tetap itu merupakan kesalahan yg fatal yg seharusnya tidak dilakukan.
Dan perlu diketahui bahwa kasus aborsi berbeda dengan kasus pembunuhan seperti yg anda tulis :
- Hakim yang menghukum mati penjahat
- Algojo yang melaksanakan perintah hakim
- Tentara yang berperang demi melawan penjajah
- Jendral yang membunuh musuh dalam perang

Pandangan saya dalam aborsi merupakan kesadaran dan niat untuk membunuh tanpa adanya tujuan yg baik dan itu berbeda sekali dgn kasus2 diatas.
Dan apakah dengan mengatakan bila melakukan aborsi tidak akan msk neraka avicci maka aborsi boleh dilakukan??
Dan karena dalam aliran Maitreya yg diutamakan adalah mengamalkan cinta kasih, maka setiap org seharusnya memunculkan sifat cinta kasih dalam pikirannya dan haruslah mewujudkannya dalam bentuk perbuatan nyata sehingga dalam kehidupan org2 yg penuh cinta kasih, maka tidak akan ada lagi yg namanya aborsi, perang, penjahat. Hanyalah cinta kasih yg bisa meruntuhkan semua bentuk perbedaan, pertikaian, dendam dll.
Kita tidak perlu memikirkan tentang salah atau tidaknya org2 yg berprofesi sebagai hakim, algojo, ataupun tentara, karena selama sebelum semua org menjalani hidupnya dengan cinta kasih, maka profesi2 di atas jelas msh dibutuhkan.
Dan itulah sebabnya mengapa dalam Brahma vihara, metta atau cinta kasih berada diurutan pertama. Karena cinta kasih adalah akar dari semua pembinaan yg harus dimiliki seorang pembina diri bahkan seorang Buddha sekalipun.

Salam kasih
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.