kalo memang hal ini benar, mgkn kita harus juga melihat sudut pandang lain yaitu teori ttg keseimbangan alam dimana semua ini ada prosesnya dimana kalo terjadi kelbihan pada salah satu jenisnya bisa menyebabkan ketidak seimbangan alam. mgkn seperti kalo kebanyakan ayam didunia karna tidak dimakan maka flu burung akan lebih ganas lagi, atau kalo kebanykan sapi karna ngak pernah dipotong maka akan banyak juga rumput yang habis. dan banyak contoh lainnya.
mgkn gampang nya yah kita semua sepakat kalo Sang Buddha punya kemampuan melihat masa lampau dan yang akan datang yah kan??????????
nah masak beliau tidak bisa melihat keadaan sekrang ? dan buat apa ditentukan oleh beliau pantangan dalam mengkomsumsi daging jika hal ini malah bisa memerosotkan nilai spritual kita, dan buat apa beliau cape-cape kasi tau daging mana saja yang tidak boleh dikomsumsi oelh manusia kalo ternyata pada masa yang akan datang para muridnya lebih lihai lagi dengan menetapkan semua daging ngak boleh dimakan ? nah kalo begitu berarti kita meragukan kemampuan dari Sang Buddha donk.......? Wajh sungguh aku tak sanggup menanggungnya...................
ada baiknya kita tetap sepakati saja bahwa dengan ber veggie itu bisa menjaga kesehatan kita bukan untuk meningkatkan kesucian maupun kebijaksanaan kita ( kalo ini bisa mah berarti kita kalah ama kambing dan sapi donk heheehheheheheheh........)
@padma,
ya, karena buddha dalam pemahaman anda mengatakan ngak apa-apa kalo makan ayam.
Ya silahkan aja bung Padma makan ayam supaya ngak banyak flu burung (ini menurutmu lho). bisa jadi bagimu itu bisa menjadi bentuk belas kasihanmu kepada orang lain... biar ngak ada yang kena flu burung ya..
Tapi, kalo mau makan ayam buddha dalam pemahamanmu itu ngak usahlah dibawa-bawa untuk membenarkan keinginanmu untuk makan ayam.
Vegetarian tidak langsung membuat seseorang menjadi suci.
Tapi kalo ada orang yang bisa makan makanan yang lebih "murah" namun memilih untuk tidak, tolong ngak usahlah memakai semua sutra (versi anda) ataupun ucapan Arya mana hanya untuk menjadi justifikasi keserakahan.
Dalam industri pertanian maupun peternakan dua-dua nya melibatkan hilangnya kehidupan makhluk tertentu. Namun kadar dan "harga"-nya adalah berbeda-beda.
Kalo tidak dengan nurani memilih, dimana "mindfulness" kita.
Apapula justifikasi untuk mengatakan Anda telah bertindak bijaksana.
Kalo anda makan dan ngak ada karma, (ada yang bilang karena yang makan adalah bangkai dan bukan daging). Dan semua tanggung jawab ditimpakan kepada yang motong (membunuh) dan yang menjual daging (False livelihood) lalu dimana rasa keadilan dan welas kasihmu.
Orang mau sehat atau tidak, tidak sepenuhnya dan perlu untuk berkorelasi dengan vegetarian.
Kalaupun dengan vegetarian tidak menjadi sehat, dia yang melakukannya dengan niat awal karena tidak tega, tetap akan memilih menjadi vegetarian.
Terimakasih, mewakili siapapun yang yang dengan kesadarannya, dengan keinginan untuk mencari jalan hidup yang lebih sustainable, yang lebih sesuai dengan Dharma (dalam pemahaman mereka) memilih untuk sesedikit mungkin hidup diatas penderitaan makhluk lain. Dan Anda menyamakannya dengan kambing dan sapi....
Saya merasa beruntung, Buddha, Dharma dan Sangha dalam pemahamanku tidak perlu sama dengan yang Anda pahami.