Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Catatan: This feature may not be available in some browsers.
Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis. Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.
Pagi itu Adi yang baru berusia sebelas tahun melapor pada ibunya dengan wajah berseri-seri.
"Bu, semalam waktu memancing, saya dapat ikan. Panjaaang sekali."
"Oh ya, berapa panjangnya?" tanya ibu kagum.
"Yah, kira-kira lima puluh sentimeter."
"Wow! Hebat kamu, Di. Sekarang, mana ikannya?"
"Sudah saya buang lagi, Bu ...."
"Lho, kenapa dibuang?"
"Habis, waktu saya ukur wajan Ibu, panjangnya cuma tiga puluh sentimeter. Sedangkan ikannya 'kan lima puluh sentimeter. Ya sudah, saya buang lagi ikan itu ke laut."
Seorang salesman menelepon sebuah rumah, dan seorang anak laki-laki berumur lima tahun, Boby, mengangkat teleponnya.
Salesman : "Bisakah saya berbicara dengan Ibumu?"
Boby : "Oh, Ibu sedang pergi ke pasar!"
Salesman : "Kalau begitu adakah orang lain yang ada di rumah selain kamu?"
Boby : "Ada, saudara perempuanku!"
Salesman : "Kalau begitu bisakah saya berbicara dengannya?"
Boby : "Sebentar ya, Om!"
Setelah 15 menit menunggu, akhirnya salesman itu mendengar kembali suara Boby di ujung telepon.
Pada suatu hari seorang pramugari dari sebuah perusahaan penerbangan yang sangat terkenal, melihat salah seorang penumpang pesawat mengalami kesulitan dan putus asa karena gagal memasukkan barang bawaannya ke bagasi yang ada di atas tempat duduknya.
Pramugari itu lalu menghampirinya dan mengatakan bahwa seharusnya dia menimbang dahulu berat barang bawaannya tersebut dan tidak memaksa membawanya dalam pesawat.
Lalu penumpang itu berkata, "Berulang kali saya naik pesawat lain, dan tidak pernah mendapatkan masalah seperti ini!"
Pramugari itu tersenyum dan berkata, "Pak, ketika Anda naik pesawat lain, saya juga tidak pernah mendapat masalah seperti ini."
Di suatu Restoran Drive-in nampak sebuah mobil yang dikendarai seorang bapak. Ketika sang waitress melongok ke jok belakang mobil itu nampak sepasang monyet yang sedang duduk.
Melihat sang waitress keheranan sang bapak itu berkata, "Saya menemukannya di pinggir jalan. Mungkin mereka ditelantarkan oleh majikan mereka. Nona ada ide?"
Sang waitress itu tersenyum mengerti dan berkata, "Ya! Mungkin Anda bisa membawanya ke kebun binatang."
Sang Bapak itu tersenyum dan berkata, "Benar juga .... Mengapa saya tidak berpikir sejauh itu ya?"
Beberapa hari kemudian di tempat yang sama sang waitress bertemu dengan mobil itu. Namun dia terkejut ketika masih juga mendapati kedua monyet itu di jok belakang.
"Saya pikir anda sudah membawanya ke kebun binatang, Pak!" katanya.
Sang Bapak berkata, "Benar. Saya telah membawanya ke kebun binatang dan kami bersenang-senang bersama di sana. Rencananya hari ini saya akan membawanya ke pantai."
Usai kebaktian Natal, seorang wanita menemui pak Pendeta,. "Aku harap anda tidak tersinggung, Pak Pendeta," seorang wanita yang gusar berkata kepada Pendeta yang baru saja selesai berkhotbah, "Suami saya berjalan-jalan pada waktu anda berkhotbah."
"Aku tidak menemukan satupun alasan untuk tersinggung," jawab Pendeta sambil tersenyum, "mungkin dia gelisah karena khotbah yang saya sampaikan ternyata sesuai dengan pergumulannya."
"Oh ... itu bukan karena khotbah anda, Pak Pendeta," ralat si wanita, "Sejak kecil suami saya memang sering berjalan ketika dia tidur."
Saat berlangsungnya ibadah doa di suatu hari Minggu, tiba-tiba terdengar suara siulan yang keras dari bangku deretan belakang.
Ibu dari Gary sangat terkejut karena anaknyalah yang melakukannya.
Lalu dicubitnya Gary agar diam. Sepulang dari gereja, ibunya bertanya, "Mengapa kamu lakukan itu?" Dengan tenang Gary menjawab, "Aku berdoa pada Tuhan dan minta agar Dia mau mengajariku bersiul...Dan Dia sungguh mengabulkannya!"
Seorang penumpang yang akan meninggalkan pesawat setelah pesawat itu mendarat tersenyum puas dan mengucapkan rasa senangnya kepada pramugari pesawat tersebut, "Saya sangat senang terhadap pelayanan Anda, para kru dan kepada kapten pesawat ini, karena sudah menepati waktu penerbangan. Saya sudah terlalu sering menumpangi pesawat yang tidak on time dan selalu terlambat! Aku akan segera menelepon kantor utama kalian, dan mengatakan hal ini kepada bos Anda!"
"Terima kasih, Pak," kata si pramugari, "Tapi aku pikir Anda harus tahu kalau -- ini adalah pesawat yang harusnya terbang kemarin pagi!"
Adalah seorang katekis yang rajin mewartakan Injil meninggal dunia karena serangan jantung. Kemudia di surga, ia bertemu dengan Si Petrus sang pembawa kunci surga. Untuk menentukan apakah ia kana masuk surga atau tidak. ia harus menempuh dua buah ujian, yaitu ujian tulisan dan lisan. Ternyata ia berhasil menempuh ujian tertulisnya dengan hasil sangat memuaskan. Kemudian ia harus masuk ruangan lain untuk mengikuti ujian lisan.
"Selamat siang! Anda mendapatkan nilai yang sangat memuaskan untuk ujian tertulis. Sekarang sudah siap untuk menempuh ujian lisan?" tanya Petrus.
"Ya, saya siap!" jawabnya.
"Apakah Anda kenal dengan Yesus?"
"Tentu! Dia mengenalku dan aku juga mengenal Dia."
"Menurut kebanyakan orang. Dia itu siapa?"
"Ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis. Ada yang mengatakan Elia. Ada juga yang mengatakan Dia itu seorang dari para nabi."
"Menurut Anda sendiri?"
"Dia adalah MESIAS!"
"Maaf ... Bapak harus mengulangi ujian lisan lagi!"
"Bu, hari ini ada kenalan yang akan datang berkunjung ke rumah kita." kata sang suami kepada istrinya.
"Kau sembarangan. Lihat saja rumah kita, berantakan seperti kapal pecah. Lantai belum disapu. Pakaian kotor menumpuk di kamar mandi.
Masakanku hangus. Anak kita sedang diare. Aku juga belum mandi, masih dasteran begini. Tetapi kamu, malah enak-enakan mengundang kenalan kemari."
"Jangan marah dulu, sayang. Lupakan semuanya itu. Kenalanku ini mau menikah. Aku sengaja mengundang mereka, supaya mereka melihat hidup berkeluarga yang sesungguhnya."
Yuni masuk ke sebuah perpustakaan dan berdiri di depan seorang pegawai perpustakaan tersebut sambil berkata, "Saya mau komplain!"
"Ada apa, Nona?"
Minggu lalu aku meminjam sebuah buku dari perpustakaan ini, dan buku tersebut sangat tidak bermutu!"
"Memangnya kenapa, Nona?"
"Hurufnya kecil-kecil, tidak ada spasi, tidak ada paragrafnya, semuanya hanya huruf-huruf, tidak ada gambar menarik, dan yang paling menyedihkan, buku itu sama sekali tidak menceritakan apapun padahal ada banyak nama orang di dalamnya!"
Petugas perpustakaan itu langsung terbelalak dan berkata, "Aha .... Jadi Andalah orang yang membawa 'buku telepon" kami yang hilang minggu lalu!"
Seorang anak desa dan ayahnya mengunjungi sebuah mall. Mereka takjub melihat segala sesuatu yang ada di sana. Tapi yang terutama, mereka heran melihat sepasang dinding perak mengkilap yang dapat membuka dan menutup dengan sendirinya.
Si anak bertanya, "Itu apa, Pak?"
Si bapak (yang belum pernah melihat lift) menjawab, "Nak, bapak juga belum pernah melihat barang yang seperti ini seumur hidup. Bapak kagak tahu."
Ketika bapak dan anak memperhatikan benda itu dengan kagum, seorang wanita tua, yang tidak terlalu menarik dan agak gemuk, berjalan menuju dinding bergerak itu dan menekan sebuah tombol. Dinding perak itu terbuka dan wanita tua itu berjalan memasuki sebuah ruangan sempit.
Dinding itu menutup, sementara bapak dan anak memperhatikan angka- angka di atas dinding yang menyala secara bergantian. Mereka terus melihatnya sampai angka terakhir menyala. Lalu angka-angka itu mulai menyala lagi dengan arah yang berkebalikan.
Akhirnya, dinding perak itu terbuka lagi dan seorang wanita muda yang cantik keluar dari ruangan sempit itu.
Bapak itu segera membisiki anaknya, "Cepat ajak ibumu kemari."
Ari, seorang dokter rumah sakit jiwa sudah berhari-hari ini merhatiin satu pasiennya, Yanto. Sepanjang hari si Yanto ini kerjaannya cuma nempelin kuping ke dinding seperti sedang dengerin sesuatu dari balik tembok itu.
Setelah 1 minggu, Ari mutusin untuk mencari tahu, suara apa sih yang selalu didengerkan si Yanto dari balik tembok itu. Si Ari lalu nempelin kupingnya ke tembok itu, dan ternyata gak ada suara apa-apa.
"Pak Yanto, saya tidak mendengar suara apapun dari balik tembok ini!" tegur Ari pada pak Yanto yang masih rajin aja nempelin kupingnya di tembok.
Yanto langsung menjawab, "Udah tahu Dok, lha wong saya juga cuma kurang kerjaan aja kok!"
Seorang Pastor memanggil salah seorang suster cantik untuk datang ke kamarnya! dan beginilah kisahnya:
Pastor : "Suster, kemari! Saya ingin menunjukkan sesuatu pada anda..."
Suster : "Ya Romo, ada apa?"
Pastor : "Masuklah ke kamarku dan tolong tutup semua tirai jendela."
Suster : "Apa..!?"
Pastor : "Saya bilang............"
Suster : "Ya, saya mendengar Romo, cuma saya nggak percaya apa yang Romo katakan."
Pastor : "Benar, saya minta anda masuk ke kamar saya."
(Walaupun dengan ragu-ragu tetapi Suster menuruti apa yang diperintahkan oleh Pastor)
Pastor : "Duduklah di tempat tidur sini, di sebelahku..."
Suster : "Maaf Romo, saya harus keluar dari kamar ini."
Pastor : "Kenapa? ayolah sini, duduk disebelahku sini."
(Dengan hati berdebar-debar, akhirnya Suster duduk juga di sebelah Pastor)
Pastor : "Masuk yuk ke dalam selimutku sini!!!"
Suster : "Ha..?!"
Pastor : "Ayolah jangan ragu-ragu, nanti akan tahu...."
(Dengan perasaan takut Suster masuk ke dalam selimut bersama Pastur!)
Pastor : "Ayolah mendekat sini."
(Dengan gemetaran akhirnya Suster mendekat juga)
Pastor : "Lihatlah jam tanganku yang baru ini.....bisa MENYALA di kegelapan!"
Seorang fotografer sebuah majalah terkenal mendapat tugas untuk
meliput foto sebuah kebakaran hutan. Sesampainya di lokasi kebakaran,
ternyata asap yang tebal menghalanginya membuat foto. Jadi ia pun
memutuskan untuk menyewa sebuah pesawat terbang kecil demi mendapatkan
hasil jepretan yang lebih bagus dari atas.
Dengan bersemangat, ia menelpon bosnya yang ternyata segera menyetujui
keinginannya menyewa pesawat tersebut. Dan fotografer tersebut tanpa
membuang waktu segera memberitahu pangkalan udara terdekat yang
ternyata juga langsung mengabarkan bahwa pesawat yang ia minta telah
siap membawanya.
Semua jalan seakan terbuka bagi si fotografer, terlebih saat ia tiba
di pangkalan udara dan melihat sebuah pesawat sedang dipanasi oleh
seorang yang telah berpakaian lengkap seorang pilot. Tanpa membuang
waktu, si fotografer segera melompat ke dalam kursi pesawat sambil
berteriak pada si pilot "Ayo, cepat naik!"
Pesawat segera membumbung tinggi tepat di atas lokasi kebakaran, sang
fotografer segera mengeluarkan kameranya dan mulai memberi aba-aba,
"Tolong kamu terbang agak rendah lagi, dan kalau bisa agak pelan, saya
ingin memotret yang sebelah situ, tuh" katanya sambil menunjuk ke satu
titik kebakaran.
Si pilot terdiam sejenak, dan akhirnya ia berkata lirih "Jadi,
ternyata Anda bukan instruktur pelatih terbang saya?"