Wanita Favoritkan Obama
Huckabee Minta Republik Tak Meremehkan
WASHINGTON - Setelah resmi terpilih sebagai calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, kemampuan Barack Obama yang semula dipandang sebelah mata semakin diakui. Sehari setelah Albert Arnold Gore Jr (Al Gore) menyebut Obama sebagai kandidat paling tepat, politikus Partai Republik Michael Dale "Mike" Huckabee juga mengimbau partainya tak menyepelekan senator Illinois tersebut.
Berbicara di hadapan wartawan di Tokyo, Jepang, kemarin (18/6), mantan kandidat capres dari Republik itu memperingatkan kubunya bahwa Obama bukan lawan enteng bagi capres Republik John McCain. "Republik melakukan kesalahan mendasar, bahkan fatal, bila mereka merasa bisa menang dalam pemilihan presiden mendatang dengan meremehkan Barack Obama,'' ujar Huckabee. Dia menambahkan, memandang sebelah mata Obama akan mendatangkan petaka bagi Republik.
Dalam kesempatan itu, mantan pesaing McCain tersebut menyatakan bahwa situasi AS saat ini berpihak kepada Obama. Misi perubahan yang diusung capres 46 tahun itu membuat publik yang sudah bosan dengan gaya kepemimpinan Presiden George W. Bush merasa mendapatkan pencerahan.
Politikus berusia 52 tahun itu mengatakan, kemunculan Obama sebagai capres kulit hitam pertama AS merupakan momen istimewa. Bukan saja bagi kaum Afrika-Amerika yang diwakilinya, itu juga istimewa bagi publik AS secara keseluruhan. "Semoga tidak ada yang salah mengartikan kesempatan langka ini. Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi AS,'' lanjut mantan gubernur Arkansas tersebut. Tanpa mengindahkan warna kulit, imbuh dia, misi yang diusung Obama patut dipertimbangkan.
Kendati demikian, sebagai politikus Republik, Huckabee tetap berharap agar McCain keluar sebagai pemenang dalam pilpres November mendatang. Dia mengatakan, dengan mengabaikan ras dan lebih peka menyoroti kebijakan, dia yakin bahwa McCain akan unggul. "Saat masyarakat terluka seperti sekarang, mereka tidak peduli kepada warna kulit dan ras," tegasnya.
Sementara itu, hasil polling terbaru menunjukkan, Obama masih unggul atas McCain. Menurut hasil polling terbaru Reuters/Zogby yang dirilis kemarin, Obama ditemukan unggul 5 poin. Capres Demokrat itu mengantongi skor 47 persen, sementara lawannya 42 persen. Itu memang menurun dibandingkan dengan hasil polling Mei lalu. Saat itu, politikus keturunan Kenya tersebut unggul 8 poin.
Meski begitu, Obama jauh mengungguli McCain pada golongan pemilih independen dan kaum perempuan. Di kategori itu, hasil polling yang sama menunjukkan Obama mendapatkan dukungan 52 persen dari golongan independen. Sedangkan rivalnya hanya mengantongi 30 persen dukungan. Di antara kaum wanita, ayah dua putri itu mendapatkan 51 persen dukungan, sedangkan McCain hanya 36 persen.
''Dukungan signifikan kelompok independen menjadikan Obama unggul. Itu yang perlu diwaspadai McCain," ulas John Zogby, pemimpin survei. Menurut dia, politikus berusia 71 tahun itu perlu melakukan banyak hal untuk menarik simpati kaum independen. Sebab, selama ini, golongan independen dan kaum perempuan tercatat sangat menentukan kemenangan seorang capres.