• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

>> Info Seputar Provider Kartu <<

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
XL Antisipasi Lonjakan Trafik Natal & Tahun Baru

20 Desember 2007


Menjelang Natal dan Tahun Baru, trafik sms maupun telepon diprediksikan akan mengalami lonjakan. Diperkirakan lonjakan yang terjadi akan mirip dengan tren Lebaran tahun ini yaitu panggilan suara lebih tinggi dari pengiriman SMS karena dipicunya program tarif telepon murah XL.

Pada Lebaran tahun ini, XL mengalami lonjakan telepon hampir 600 persen jika dibandingkan Lebaran tahun lalu. XL mencatat lonjakan tersebut pertama kali terjadi di sepanjang sejarah XL bahwa voice lebih tinggi dari SMS. Lonjakan tersebut tidak menimbulkan gangguan yang berarti.

"XL sebagai salah satu penyedia jasa telekomunkasi terkemuka di Indonesia sudah siap menghadapi lonjakan trafik dan telah melakukan antisipasi. Lonjakan trafik yang terjadi di Lebaran tahun ini akan menjadi referensi kami dalam menghadirkan layanan yang lebih baik. Kapasitas jaringan XL saat ini mampu menghadapi lonjakan trafik Voice hingga 300 persen dibandingkan trafik normal. Jika dibandingkan trafik Natal dan Tahun Baru tahun lalu, trafik SMS merupakan trafik yang mengalami lonjakan lebih tinggi, " ungkap Kukuh Saworo VP Network Planning XL.

Saat ini, trafik SMS di hari-hari normal pada jam sibuk mencapai 2.000 pesan per detik, dengan total lebih dari SMS 60 juta per hari. Sementara trafik panggilan keluar rata-rata adalah 105 juta/hari. Diperkirakan di Natal dan Tahun Baru tahun ini akan terjadi lonjakan trafik SMS hingga 200 persen dari trafik normal.

Kukuh menambahkan bahwa jaringan XL saat ini didukung oleh lebih dari 10.000 BTS 2G dan 3G, juga jaringan fiber optic yang membentang di sepanjang pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke pulau Sumatra, Batam, Kalimantan, dan Sulawesi. Diharapkan melalui kekuatan tersebut XL akan menghadirkan komunikasi berkualitas. (Sumber: OKEZONE.COM)
 
Indosat Perkuat Jaringan Selama Liburan

21 Desember 2007


PT Indosat Tbk menyatakan kesiapan jaringannya menghadapi masa liburan akhir tahun, terutama dalam mengantisipasi kemungkinan lonjakan trafik telekomunikasi dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringannya.

"Kami telah meningkatkan kesiapan jaringan menjelang tiga hari besar di akhir tahun 2007 yaitu Iduladha, Natal dan Tahun Baru, guna menjamin layanan yang tetap andal bagi pelanggan," demikian disampaikan Guntur S. Siboro, Direktur Marketing Indosat.

Dari data tahun-tahun sebelumnya, meskipun terjadi tiga hari raya dalam waktu yang berdekatan, lonjakan trafik terbesar diperkirakan terjadi di saat-saat pergantian tahun. Secara statistik dari data tahun sebelumnya, ujar Guntur, lonjakan trafik tidak akan melebihi lonjakan pada saat Lebaran.

Untuk daerah-daerah di luar Jabodetabek diperkirakan kenaikan trafik SMS adalah sekitar 50%-60% dibandingkan dengan hari-hari biasa. Khusus untuk Jabodetabek diperkirakan kenaikan tertinggi maksimal sama dengan masa Lebaran yaitu sekitar 120% dibandingkan dengan hari biasa.

Untuk menghadapi hari besar di akhir tahun ini, Indosat mengaku telah mengantisipasi kemungkinan lonjakan trafik SMS dengan meningkatkan kapasitas hingga 250 juta pengiriman per hari yang telah mulai dilaksanakan sejak masa Lebaran tahun ini.

"Dengan peningkatan kapasitas itu, pelanggan diharapkan dapat menikmati kenyamanan berkomunikasi tanpa hambatan yang berarti," tuturnya.

Persiapan dari sisi nonteknis juga dilakukan anak perusahaan Singapore Technologies Telemedia tersebut berupa kesiapan sumber daya manusia di pusat pelayanan kantor Indosat di seluruh Indonesia, serta kesiapan call center 24 jam penuh, yang akan membantu memberikan informasi dan menyelesaikan masalah yang dialami pelanggan. (Sumber: Bisnis Indonesia)
 
Indosat Antisipasi Lonjakan Trafik Akhir Tahun

22 Desember 2007


PT Indosat Tbk mengaku siap mengatasi lonjakan trafik yang mungkin terjadi di penghujung tahun ini mengingat ada tiga hari besar yang akan berlangsung secara berturut-turut. "Kami telah meningkatkan kesiapan jaringan menjelang tiga hari besar di akhir tahun 2007 yaitu Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, guna menjamin layanan yang tetap handal bagi pelanggan, sehingga mereka dapat tetap berkomunikasi dengan lancar pada masa tersebut," ujar Direktur Pemasaran Indosat Guntur S. Siboro.

Dari data tahun-tahun sebelumnya, meskipun terjadi tiga hari raya dalam waktu yang berdekatan, lonjakan trafik terbesar diperkirakan terjadi di saat-saat pergantian tahun. Menurut Guntur, secara statistik dari data tahun sebelumnya, lonjakan trafik tidak akan melebihi lonjakan trafik pada saat lebaran.

Untuk daerah-daerah di luar Jabodetabek diperkirakan kenaikan trafik pesan pendek (SMS) adalah sekitar 50%-60% dibandingkan hari-hari biasa. Khusus untuk Jabodetabek diperkirakan kenaikan tertinggi maksimal sama dengan masa lebaran yaitu sekitar 120% dibandingkan hari biasa.

Untuk menghadapi hari besar di akhir tahun ini, lanjut Guntur, Indosat mengantisipasi kemungkinan lonjakan trafik SMS dengan meningkatkan kapasitas hingga 250 juta per hari yang telah mulai dilaksanakan sejak masa lebaran 2007 lalu.

"Dengan peningkatan ini, pelanggan diharapkan dapat menikmati kenyamanan berkomunikasi tanpa hambatan yang berarti," ujarnya.

Persiapan dari sisi non-teknis juga dilakukan Indosat berupa kesiapan SDM di pusat pelayanan kantor Indosat di seluruh Indonesia, serta kesiapan call center 24 jam penuh yang akan membantu memberikan informasi dan menyelesaikan masalah yang dialami pelanggan. (Sumber: detikinet.com)
 
Om al..
G smp skrg ga ngerti ttg gmn caranya internetan di kompie via HaPe..
DudutZ bgt yah g..
/sob
 
kalo ada info ttg tarif TELKOMSEL yg bakal turun, post yaa
 
Om al..
G smp skrg ga ngerti ttg gmn caranya internetan di kompie via HaPe..
DudutZ bgt yah g..
/sob


;;) ... Maksudnya bro ? ... kamu mo pake dial-up gitu ya ... hp kamu mo dijadiin modem buat internetan, gitu ya ? ... ;;)
 
>> Info Seputar Provider Kartu CDMA <<

Sekilas Mengenai CDMA

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.


;;) ... Bagi rekan2 yang memiliki informasi tentang kartu seluler CDMA share dengan kita di sini ya ... ;;)




StarOne Frekuensi 800Mhz On Dua Minggu Lagi


06 November 2007


Setelah masa registrasi handset dari 1900 ke 800 berakhir pada akhir bulan kemarin (31/10), baru 3000 pelanggan yang melakukannya. Indosat percaya angka ini akan bertambah dalam dua minggu ke depan.

"StarOne akan kembali on maksimal dalam jangka dua minggu ke depan. Nah, saat itulah dipastikan para pelanggan yang belum melakukan registrasi handset akan berbondong-bondong memenuhi galeri Indosat," ujar Sasotya Pratama, Division Head Fixed Brand Management Indosat.

Menurutnya migrasi frekuensi dari 1900 ke 800 cukup berpengaruh pada jaringan GSM karena frekuensi-nya yang saling berdampingan. Oleh karena itu dibutuhkan waktu untuk melakukan filterisasi di GSM dan ia menjamin bahwa jaringan StarOne akan kembali on pada dua sampai tiga minggu mendatang.

Bisa jadi registrasi handset tidak akan sepenuhnya berakhir kemarin karena masih banyak pelanggan StarOne yang belum mendaftarkan handsetnya. Registrasi ini hanya berlaku bagi pelanggan postpaid yang mengikuti program bundling StarOne. Indosat mencatat pelanggan postpaid StarOne saat ini di Jakarta telah berjumlah 50.000 tapi total pelanggan secara keseluruhan di Indonesia mencapai angka 600.000 pelanggan.

Indosat akan menyeleksi proses pergantian handset ini dengan beberapa kategori. Selain pelanggan postpaid yang mengikuti program bundling, Indosat juga lebih memfokuskan pada pelanggan StarOne dengan tingkat loyalitasnya.

"Indosat juga akan mempertimbangkan ARPU pelanggan (average rate per user/ rata-rata penggunaan biaya komunikasi StarOne mereka per bulan). Selain itu mereka juga harus menunjukkan handset lama mereka," ujar Direktur Marketing Indosat Guntur S. Siboro pada kesempatan yang sama.

Saat ini StarOne sudah mencakup 24 kota di Indonesia dan sampai akhir tahun ini Guntur memastikan StarOne akan merambah sampai 40 kota. Tidak dijelaskan secara pasti berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan migrasi frekuensi ini. Namun Guntur menegaskan biaya tersebut sudah pasti diambil dari belanja capex Indosat tahun ini yang sebesar USD1,2 miliar. (Sumber: OKEZONE.COM)
 
Pelanggan Mobile-8 Naik, Laba Meningkat

06 November 2007


PT Mobile-8 Telecom Tbk mengumumkan telah membukukan laba bersih sebesar Rp55 miliar pada sembilan bulan yang berakhir 30 September 2007. Laba bersih itu meningkat sebesar 513 persen dibandingkan laba bersih sebesar Rp9 miliar selama periode yang sama tahun 2006.

Pendapatan kotor Perseroan meningkat 53,8 persen menjadi Rp803,8 miliar pada sembilan bulan yang berakhir 30 September 2007 dibandingkan Rp522,8 miliar pada periode yang sama tahun 2006.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan sebesar 73,5 persen menjadi 2,54 juta pada 30 September 2007 dibandingkan 1,46 juta pelanggan pada 30 September 2006, sehingga secara signifikan telah meningkatkan pendapatan dari percakapan dan SMS.

Jumlah Average Revenue Per User (ARPU) gabungan pada kuartal ketiga 2007 adalah sebesar Rp41.334, meningkat dari Rp40.304 pada kuartal kedua 2007 dan Rp38.847 pada kuartal pertama 2007. Hal ini didorong oleh beragamnya tarif promosi yang inovatif yang diluncurkan oleh Perseroan selama periode Januari hingga September 2007.

Pada sembilan bulan yang berakhir 30 September 2007, Perseroan mencatat peningkatan EBITDA sebesar 80,9 persen menjadi Rp281,2 miliar dibandingkan dengan Rp155,5 miliar pada periode yang sama tahun 2006.

Sementara itu, marjin EBITDA (terhadap pendapatan kotor) naik menjadi 35 persen pada sembilan bulan berakhir 30 September 2007 dibandingkan 29,8 persen pada periode yang sama tahun 2006, yang terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan.

Perseroan juga mencatat laba usaha positif sebesar Rp112,1 miliar pada sembilan bulan yang berakhir 30 September 2007 dibandingkan rugi usaha sebesar Rp7,1 miliar pada periode yang sama tahun 2006.

"Hasil kinerja kami selama sembilan bulan pertama tahun 2007 ini menunjukkan kondisi yang menjanjikan dengan adanya peningkatan pendapatan kotor sebesar 53,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta lonjakan jumlah pelanggan sebesar 73,5 persen menjadi 2,54 juta pelanggan," kata Chief Financial Officer Mobile-8 Lucy Suyanto.

Menurut Lucy, peningkatan ini terutama didukung oleh peluncuran tarif promosi baru Fren, serta dimulainya layanan Perseroan di berbagai area baru di luar pulau Jawa selama sembilan bulan pertama tahun 2007 ini.

"Kami akan terus mencatat hasil yang lebih baik sejalan dengan rencana Perseroan untuk meluncurkan berbagai kegiatan pemasaran yang baru serta perluasan layanan jaringan kami di berbagai kota besar lainnya di luar pulau Jawa," imbuhnya. (Sumber: okezone.com)
 
Telkom Pilih 6 Vendor Ponsel Flexi

08 November 2007


PT Telkom Tbk akhirnya memilih enam vendor ponsel untuk penggantian terminal Flexi sebagai bagian dari kompensasi kepada pelanggan atas berpindahnya frekuensi dari pita 1.900 MHz ke 800 MHz di DKI Jakarta, Jabar dan Banten.

Vice President Public & Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengungkapkan pihaknya akan mulai memberikan kompensasi penggantian bagi pemilik terminal Flexi frekuensi tunggal 1.900 MHz di Jawa Barat dan Banten mulai 1 November 2007.

"Sedangkan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, proses penggantian akan ditentukan waktunya kemudian. Saat ini sebagian besar jaringan Telkom sudah bekerja di frekuensi 800 MHz," ujarnya.

Vendor yang digandeng Telkom untuk penggantian terminal frekuensi tunggal a.l. Nokia, Samsung, Sanex, Motorola, Nexian dan Haier. Sementara itu, untuk mengganti terminal Flexi Home, Telkom memilih Intipisma, Aldira dan Andi Artha.

Telkom mengklaim seluruh stasiun pemancar BTS (Base Tranceiver Station) Flexi di Jawa Barat dan Banten sudah nyala pada frekuensi 800 MHz terhitung 24 Oktober 2007. Frekuensi Flexi di 1.900 MHz masih digunakan hingga 31 Desember. (Sumber: Bisnis.com)
 
Call Center Telkomsel Terbaik Se-Asia Pasific

13 November 2007


Call Center milik Telkomsel diganjar predikat Excellence pada ajang internasional tentang kontak layanan pelanggan terbaik, yakni Asia Pacific Call Center Award yang berlangsung di Hong Kong. Telkomsel dinilai memberikan tingkat kepuasan tertinggi bagi pelanggan selular.

GM Customer Service Telkomsel Ririn Widaryani mengungkapkan, predikat terbaik diraih Telkomsel setelah melalui serangkaian seleksi ketat dewan juri tingkat Asia Pasifik melalui presentasi dan interview tentang Call Center Management, Service Quality Management dan Customer Retention dan Customer Satisfaction.

"Penghargaan ini merupakan bukti keseriusan Telkomsel dalam mengembangkan Customer Service sebagai garda depan perusahaan yang langsung bersinggungan secara emosional dengan para pelanggan kami," ujarnya.

Asia Pacific Customer Service Award merupakan penghargaan bergengsi bagi layanan pelanggan terbaik yang diikuti oleh 24 operator dari berbagai negara, seperti China, Hongkong, Thailand, Philipina, Malaysia, Indonesia dan Australia. (Sumber: detikinet.com)
 
Fren Incar 4 Juta Pelanggan

14 November 2007


PT Mobile-8 Telecom (Fren) menargetkan mampu meraih empat juta pelanggan hingga akhir tahun ini dengan 25% di antaranya merupakan pelanggan di luar pulau Jawa. "Sekitar satu juta pelanggan diprediksikan berasal dari luar pulau Jawa, seperti dari kawasan Sumatra Bagian Selatan atau Sumbagsel," ujar Director and Chief Corporate Affair PT Mobile-8 Telecom (Fren) Merza Fachys, seusai peresmian beroperasinya Fren di Sumsel akhir pekan lalu.

Dia menambahkan saat ini sekitar 30 BTS (base transceiver station) telah disiapkan untuk melayani masyarakat di berbagai wilayah di Sumsel. Hingga akhir 2007, jumlah BTS akan ditingkatkan mencapai 50.

Selain itu, Mobile-8 juga menyiapkan sebanyak 50.000 lebih nomor Fren yang terdiri dari Fren prabayar ataupun pascabayar yang segera diedarkan kepada 1.500 outlet yang telah digandeng mulai 10 November 2007.

Operator seluler berbasis CDMA (code division multiple access) itu juga telah menyiapkan sekitar 10.000 unit handset atau ponsel untuk memenuhi permintaan masyarakat Sumsel.

"Adanya berbagai kesiapan tersebut, baik dalam hal pembangunan fisik maupun jaringan serta pendistribusian, membuktikan keseriusan kami dalam mengembangkan pasar di wilayah Sumsel," tutur Merza.

Regional Head Mobile-8 untuk wilayah Sumatra Winetou Lubis menambahkan selain penambahan BTS, upaya mendongkrak pelanggan baru juga dilakukan melalui strategi tarif hemat dan terjangkau yang kini sedang giat dikembangkan Mobile-8 secara nasional.

Winetou mengaku optimistis kehadiran Fren di Sumsel akan mendapat sambutan baik dan dijadikan alternatif sarana telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Sumsel. (Sumber: Bisnis Indonesia)
 
TELKOM Flexi Hadir di Papua

17 November 2007


Menyusul kota-kota lain di Indonesia yang sudah menikmati layanan TELKOMFlexi, pada tanggal 14 November 2007, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meresmikan layanan TELKOMFlexi di Papua.

Direktur Konsumer PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Ermady Dahlan mengatakan sebagai perusahaan publik yang sahamnya didominasi anak bangsa, dalam mengembangkan bisnisnya Telkom tidak hanya membangun fasilitas komunikasi di perkotaan saja tetapi juga membangun fasilitas telekomunikasi yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia. “Diresmikannya layanan TELKOMFlexi di Papua merupakan bukti komitmen tersebut,” ujarnya.

Papua yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa tentunya memerlukan dukungan sarana telekomunikasi yang baik untuk mengelola kekayaannya. Telkom meyakini, telekomunikasi merupakan sarana yang ampuh untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Dalam hal ini Telkom bersama-sama seluruh komponen masyarakat Papua lainnya, siap berkiprah dalam percepatan pembangunan di Papua,” tegas Ermady.

Saat ini densitas telepon di Papua tergolong sangat kecil, yakni baru mencapai 2,1 SST/100 penduduk, padahal secara nasional densitas telepon mencapai nasional 6 SST/100 penduduk. “Angka inilah yang menjadi perhatian Telkom untuk terus-menerus membangun sarana telekomunikasi di Indonesia, khususnya di Papua,” ungkap Ermady.

Telkom sekarang dan masa yang akan datang membangun fasilitas telekomunikasi berbasis voice dititikberatkan menggunakan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) dengan brand TELKOMFlexi yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan kabel.

Saat ini layanan TELKOMFlexi secara nasional sudah memiliki sekitar 6 juta pelanggan di 265 kota, yang dilayani oleh sekitar 1700 BTS (Base Tranceiver Station), sedangkan di Papua saat ini terdapat tidak kurang dari 3.500 pelanggan TELKOMFlexi yang dilayani oleh 10 BTS yang sudah beroperasi. Diharapkan pada akhir tahun 2007 BTS di Papua dapat mencapai 27 BTS.

Lebih jauh Ermady Dahlan menegaskan bahwa tahun 2008 mendatang merupakan tahun tantangan bagi Telkom untuk melakukan pembangunan fasilitas telekomunikasi. “Telkom telah memprogramkan sekitar 20% atau sekitar 960 BTS dibangun di kawasan timur Indonesia dan khusus di Papua pada akhir tahun 2008 yang akan datang seluruh ibukota kabupaten dapat dilayani oleh TELKOMFlexi,” jelasnya.

Selain layanan TELKOMFlexi, Telkom juga sedang meningkatkan kemampuan kapasitas dan kualitas layanan broadband access TELKOMSpeedy. Di tahun 2007 ini jumlah pelanggan Speedy secara nasional mencapai sekitar 220.000 pelanggan. Saat ini, Telkom terus meningkatkan kualitas dan perluasan jaringan, sehingga apabila saat ini di Papua baru Timika saja yang dapat menikmati layanan Speedy, maka pada tahun 2008 diharapkan seluruh ibukota kabupaten di Papua sudah dapat menikmati layanan Speedy.

Sementara itu, berkaitan dengan pembangunan fasilitas telekomunikasi di daerah terpencil ataupun pulau terluar Indonesia, Ermady kembali menegaskan bahwa Telkom terus memperkuat komitmen untuk menyediakan fasilitas telekomunikasi di desa terpencil maupun pulau-pulau terluar Indonesia. “Telkom bertekad menjadi yang terdepan dalam Universal Service Obligation (USO),” tegasnya.

Ia memberi contoh, pada tanggal 10 Nopember 2007 lalu Telkom meresmikan layanan internet kecepatan tinggi (broadband) di salah satu pulau terluar Indonesia, yakni Pulau Natuna. Ia berharap seluruh desa di Papua kelak dapat menikmati fasilitas telekomunikasi. (Sumber: telkom.co.id)
 
'Mau Diapakan Perangkat Tunggal 1.900 MHz?'

Achmad Rouzni Noor II - detikinet


Jakarta - Telkom yang mulai mengganti perangkat telepon Flexi pelangannya yang hanya bisa beroperasi di frekuensi tunggal 1.900 MHz, mulai mempertanyakan nasib dari perangkat tersebut nantinya.

Executive General Manager Divisi Regional II Telkom, Adeng Achmad, mengatakan sudah ada sekitar 63 ribu pelanggan Flexi di Jabodetabek, Serang, Karawang, dan Purwakarta, yang mendaftar untuk penggantian terminal telepon, di mana 20 ribu di antaranya mendaftar untuk penggantian handset bergerak, sementara 40 ribu sisanya meregistrasi untuk penggantian telepon rumah Flexi Home.

"Namun yang jadi pertanyaan sekarang, mau dikemanakan terminal telepon 1.900 MHz itu nantinya? Begitu pula dengan perangkat infrastruktur jaringan kita di frekuensi tersebut, mau diapakan? Kita sendiri menghabiskan anggaran US$ 10-20 per satuan pelanggan untuk infrastruktur baru di 800 MHz," tukas Adeng dalam jumpa pers soal migrasi Flexi di Jakarta.

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/11/2007), Telkom mulai 7 November 2007 telah memberikan kompensasi tahap awal di wilayah Purwakarta dan Karawang, yang kemudian dilanjutkan pada pelanggan di wilayah Bogor, Bekasi serta Jakarta. Dijadwalkan, proses pemberian kompensasi sudah selesai pada 31 Desember 2007 seiring penghentian (cut off) layanan Flexi di frekuensi 1.900 MHz, dan mulai beroperasi penuh di 800 MHz sejak awal 2008.
( rou / rou )
 
Telkom Buka Registrasi Kompensasi Flexi

Achmad Rouzni Noor II - detikinet



Jakarta - PT Telkom Tbk mengimbau kepada pelanggan Flexi di Jabodetabek, Jabar dan Banten yang masih menggunakan handset frekuensi tunggal 1900 MHz segera melakukan registrasi untuk memperoleh kompensasi.

Imbauan tersebut disampaikan sehubungan proses migrasi frekuensi Flexi dari 1900 MHz ke 800 MHz segera dimulai pada bulan September 2007.

VP Public and Marketing Communication PT Telkom, Eddy Kurnia, mengatakan, registrasi sudah bisa dilakukan di Plasa Telkom, Flexi Center dan outlet-outlet yang ditunjuk mulai 18 Juni 2007.

"Telkom menyediakan waktu yang cukup panjang bagi pelanggan yang akan melakukan registrasi," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Sabtu (16/6/2007).

Namun demikian, lanjutnya, untuk kenyamanan dan kelancaran pelanggan diharapkan melakukan registrasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Periode dan jadwal registrasi pelanggan terbagi berdasarkan tahun dimulainya penggunaan layanan.

Pelanggan pun diwajibkan membawa kartu identitas semisal KTP atau SIM, serta handset single band 1900 MHz yang masih berfungsi baik. Setelah petugas mengecek kelayakannya, pelanggan memilih kompensasi sesuai yang telah disediakan Telkom.

"Pelanggan yang berhak memperoleh kompensasi adalah pelanggan yang terdaftar dan masih aktif sampai 7 Juni 2007 atau tidak mempunyai tunggakan bagi pelanggan FlexiClassy," jelas Eddy.

Bagi pelanggan yang baru mengaktifkan setelah tanggal 31 Mei 2007, menurutnya, tidak dapat diikutsertakan dalam program kompensasi itu.

Selain kepada pelanggan perorangan, Telkom juga akan memberikan kompensasi kepada pemilik wartel dan pemilik Flexi Home yang menggunakan frekuensi tunggal 1900 MHz.

"Bentuk dan jenis kompensasi akan diinformasikan pada saat registrasi. Yang pasti pelanggan tidak akan dirugikan," janji Eddy.
( rou / rou )
 
Perangkat Flexi Diganti, Telkom Seleksi Vendor

Achmad Rouzni Noor II - detikinet



Jakarta - PT Telkom Tbk mempersiapkan penggantian perangkat telepon bagi pelanggan Flexi di area Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dalam waktu dekat ini. Sejumlah vendor ponsel CDMA pun tengah diseleksi sebagai mitra penyedia perangkat.

Direktur Konsumer PT Telkom Ermady Dahlan mengatakan sejumlah nama seperti Nokia, Motorola, Sanex, Nexian, dan lainnya telah masuk dalam kriteria penilaian. "Yang akan dipilih Telkom bisa saja lebih dari satu penyedia ponsel," ujarnya baru-baru ini.

Persyaratan yang akan ditetapkan pada vendor tersebut ialah harus memiliki outlet yang tersebar di seluruh Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Selain itu, Telkom juga mewajibkan kepada vendor yang akan dipilih untuk memiliki persediaan barang yang cukup serta mampu memberikan skema pembayaran yang lebih lunak. "Tidak harus cash keras," kata Ermady.

Mantan Kepada Divisi Regional II Telkom itu memperkirakan dari sekitar 1,3 juta pelanggan Flexi di ketiga provinsi tersebut 34% di antaranya atau sekitar 442 ribu, masih menggunakan ponsel CDMA dengan frekuensi tunggal 1900 MHz.

Selain kepada pelanggan Flexi perorangan, Telkom juga akan mengganti perangkat milik warung Flexi dan pengguna Flexi Home yang menggunakan frekuensi tunggal.

Ermady setuju pelanggannya harus diberi kompensasi karena ponsel frekuensi tunggal 1900 MHz tidak dapat digunakan bila Telkom mulai 2008 mendatang mengubah secara penuh frekuensi operasi Flexi dari 1.900 MHz ke 800 MHz.

Namun demikian, Telkom belum menemukan skema yang tepat untuk kompensasi penggantian. Menurut Ermady, Telkom masih mengkaji prosedur pemberian kompensasi melalui berbagai skema.

"Skema yang akan ditawarkan antara lain berupa pemberian kupon penukaran peranti genggam di berbagai outlet-outlet ponsel, atau melalui penggantian handset secara langsung di Plaza Telkom."

Ia menegaskan, selama proses migrasi 1900 MHz ke 800 MHz berlangsung, layanan Flexi di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten tetap akan beroperasi seperti biasa tanpa gangguan. Hal itu karena Telkom membangun jaringan baru di 800 MHz tanpa mematikan jaringan 1.900 MHz.

"Dengan sistem overlay selama masa transisi, pengguna Flexi dengan handset 1.900 MHz dan 800 MHz masih bisa tetap beroperasi," Ermady menandaskan.
( rou / rou )
 
Telkom dan Indosat Didesak Ganti Perangkat FWA

Achmad Rouzni Noor II - detikinet



Jakarta - Telkom dan Indosat kembali didesak untuk mengganti perangkat telepon tetap nirkabel (FWA/Fixed Wireless Access) milik pelanggannya. Hal ini terkait migrasi frekuensi dari 1900 MHz ke 800 MHz. Desakan itu datang dari berbagai pihak, termasuk Indonesia Telecommunication User Group (IdTUG) dan anggota DPR.

IdTUG beranggapan, kedua operator itu sebenarnya bisa memindai (scanning) jaringannya untuk mengetahui ada berapa perangkat pelanggan yang berpotensi tidak bisa digunakan pasca migrasi ke 800 MHz. "Artinya operator tidak punya alasan untuk tidak mengganti handset pelanggan," Sekjen IdTUG M. Jumadi mengatakan pada detikINET, Selasa (22/5/2007).

"Keduanya harus melakukan penggantian, karena (migrasi itu-red) bukan kesalahan pengguna. Mana pelanggan tahu handset-nya single band atau tidak?" Jumadi menambahkan.

Jumadi menyarankan penggantian mulai dilakukan saat ini agar pada saat migrasi selesai seluruh perangkat sudah diganti. Rencananya, proses migrasi Telkom Flexi dan StarOne akan selesai di akhir 2007.

"Tidak perlu seharga handset yang saat ini dimiliki pelanggan. Yang penting bisa digunakan untuk berkomunikasi," tukas Jumadi.

Pada kesempatan yang berbeda, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Deddy Djalamaluddin Malik mendukung penggantian handset tersebut. Penggantian tersebut, ujar Wakil Ketua Sub-Komisi Infokom Komisi I DPR tersebut, dianggap memberi manfaat pada pelanggan dan juga menguntungkan operator yang bersangkutan.

"Siapa yang akan menggunakan layanan itu kalau pelanggannya tidak ada?" Deddy menambahkan di sela-sela rapat kerja DPR beberapa waktu yang lalu. Selain mengganti perangkat pelanggan yang single band, Deddy berharap operator FWA segera melaksanakan proses migrasi yang telah ditentukan.

Layanan FWA Telkom Flexi dan Indosat StarOne harus pindah dari 1900 MHz ke 800 MHz sebagai akibat penataan spektrum frekuensi telekomunikasi untuk layanan seluler generasi ketiga (3G). Proses migrasi direncanakan akan selesai akhir 2007 setelah tercapainya kesepakatan business to business alokasi kanal di 800 MHz.

Migrasi akan berpengaruh pada pelanggan di area Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat. Telkom Flexi memiliki kurang lebih 1,11 juta pelanggan di Jabodetabek dan sekitar 300.000 pelanggan di Jawa Barat dan Banten. Sedangkan StarOne diperkirakan memiliki sekitar 100 ribu pelanggan di Jabodetabek dari total 300-400 ribu pelanggan StarOne di Indonesia.
 
Flexi Nasional Beroperasi Penuh di 800 MHz Mulai 2008

Achmad Rouzni Noor II - detikinet



Jakarta - PT Telkom Tbk. memastikan seluruh layanan Flexi se-Indonesia akan beroperasi penuh di 800 MHz sejak dituntaskannya migrasi frekuensi untuk area Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di penghujung 2007.

Direktur Consumer PT Telkom, Ermady Dahlan, mengatakan proses migrasi frekuensi dari 1900 MHz ke 800 MHz akan dilakukan mulai September 2007 di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan total pelanggan 1,3 juta pelanggan. Di luar ketiga wilayah itu, seluruh layanan Flexi cakupan nasional sudah beroperasi di 800 MHz sejak awal.

"Jadi mulai Januari 2008 TelkomFlexi akan beroperasi secara penuh di frekuensi 800 MHz," kata Ermady dalam jumpa pers di Gedung Telkom Grha Citra Caraka, Jakarta, Kamis (31/5/2007).

Ermady memastikan jaringan Flexi tidak akan mengalami gangguan selama proses migrasi. Sebab pada saat transisi, layanan yang berada di jaringan frekuensi 1900 Mhz tidak akan dimatikan.

Pun, ia menegaskan bahwa migrasi ini tidak akan mengurangi jumlah pelanggan Flexi yang secara nasional telah berjumlah 5 juta pelanggan dan ditargetkan akan mencapai 6,2 juta pelanggan hingga akhir 2007.
 
Pelanggan Esia Berkesempatan Menghasilkan Uang
24 November 2007

esia-malah-ngasih-duit.jpg


Esia kembali melalukan langkah terobosan yang sebelumnya belum pernah dilakukan operator lain. Ketika operator lain sibuk mengikuti jejak Esia untuk bermain di sisi tarif, Esia kali ini membuka ruang baru dengan memberikan kesempatan kepada pelanggannya untuk memanfaatkan sarana telepon bukan saja sebagai sarana telekomunikasi, tapi juga sebagai mesin uang. Melalui program baru yang diberi nama Untung Pake Esia, pelanggan Esia dapat memperoleh duit hasil penukaran berbagai bonus talktime yang diberikan Esia.

Tidak tanggung-tanggung, dalam program ini terkemas 4 program keberuntungan yang keseluruhannya dapat memberikan kesempatan untuk mendatangkan uang. Program pertama adalah Terima Telepon Terima Talktime di mana pelanggan Esia akan mendapatkan bonus Talktime Rp50 per menit untuk setiap pembicaraan telepon yang diterima dari pelanggan GSM Indonesia. Bonus ini didapatkan secara otomatis untuk semua pelanggan Esia, tanpa perlu persyaratan registrasi apa pun.

"Kami dulu memperkenalkannya dengan nama Paket Hujan Duit. Sebagai pioner tanggapan masyarakat ternyata sangat positif dan bahkan diikuti oleh operator lainnya. Kami sengaja memasukkannya kedalam program ini untuk semakin memperkuat keuntungan yang didapat pelanggan di mana ketika menerima telepon pun dari operator GSM lainnya, pelanggan Esia tetap mendapatkan keuntungan," kata Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Erik Meijer ketika memperkenalkan program ini dihadapan wartawan di Jakarta.

Bagian kedua Program Untung Pake Esia adalah Ajak Teman Terima TalkTime. Pelanggan Esia akan menerima insentif sebesar Rp5.000 berupa TalkTime, setiap kali berhasil merekomendasikan pelanggan baru Esia, Wifone, atau Wimode. Untuk mendapatkan insentif ini, pelanggan harus menginformasikan terlebih dahulu nomor baru temannya kepada Esia dengan mengirimkan sms nomor temannya tersebut. Kemudian Esia akan mengonfirmasikan dulu kepada nomor baru yang direkomendasikan untuk mendapatkan kepastian bahwa temannya tersebut memang menyetujui rekomendasi tersebut.

Inovasi lain dalam Program Untung Pake Esia adalah Jual Konten Terima TalkTime. Program yang baru pertama kali di Indonesia ini memberikan pilihan kepada pelanggan untuk menciptakan content-nya sendiri yang bisa dijadikan nada sambung. Content ini dapat di-upload ke server Esia, diunduh, dan digunakan pelanggan lain, sehingga pelanggan pencipta content mendapatkan insentif atau komisi. Pelanggan mendapatkan Rp3.000 untuk setiap penggunaan content ciptaannya selama 1 (satu) bulan, atau Rp1.000 untuk penggunaan selama 1 (satu) minggu.

Program keberuntungan terakhir adalah Esia Transfer di mana pelanggan Esia bisa memperdagangkan keseluruhan talktime miliknya dan menghasilkan duit dari penjualan talktime tersebut. Di dalam program ini, pelanggan Esia dimungkinkan untuk mengirimkan saldo maupun masa aktifnya kepada pelanggan Esia lainnya. Pengiriman atau transfer masa aktif ini baru pertama kalinya diperkenalkan oleh operator telekomunikasi di Indonesia.

Tak sedikit pelanggan telepon yang mempertanyakan minimnya masa aktif. Lamanya masa aktif tergantung pada besaran nilai voucher atau isi ulang yang dibelinya. Karena itu sangat dimungkinkan terdapat saldo talktime yang menjadi hangus karena terlewatinya masa aktif. Kini dengan program baru Esia Untung Pake Esia, pelanggan Esia dapat memperpanjang masa aktifnya.

"Tantangan dalam industri telekomunikasi semakin tajam dan persaingan semakin ketat. Para operator dituntut untuk selalu berpikir dan bertindak inovatif sekaligus mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Untunglah kami di Bakrie Telecom memiliki semangat Disruptive Innovatif yang memungkinkan kami selalu berbeda dengan operator lain dan mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan kami," ujar Erik.

Menurutnya, program Untung Pake Esia merupakan langkah maju Bakrie Telecom di tengah maraknya persaingan operator yang masih berfokus pada soal tarif. "Di BTEL orang bukan hanya menikmati tarif hemat, tapi juga dapat untung. Ïnilah cara BTEL menciptakan blue ocean baru yang memberikan keuntungan baik bagi perusahaan maupun pelanggan," pungkasnya. (Sumber: OKEZONE.COM)
 
Usai Migrasi Frekuensi, Telkom Naikkan Target Flexi

24 November 2007


PT Telkom Tbk Divre III Jawa Barat Banten menargetkan pelanggan Flexi pada 2008 menjadi 1,1 juta nomor, menyusul tuntasnya migrasi frekuensi dari 1.900 MHz ke 800 MHz. Dwi Sasongko Purnomo, Executive General Manager Telkom Divre III, mengungkapkan pihaknya optimistis mencapai target yang jumlahnya dua kali lipat lebih besar dari pada pelanggan saat ini yang mencapai 400.000 nomor.

Alasannya, ujarnya, jumlah pengguna baru dalam kurun satu bulan setelah proses migrasi di Jabar selesai pada 21 Oktober lalu sudah mencapai 90.000 nomor atau rata-rata tumbuh 3.000 pengguna baru per hari.

"Kami juga akan bangun 700 pemancar baru pada tahun depan dengan 628 unit di antaranya akan colocation dengan menara milik Telkomsel," katanya dalam acara promosi Flexi di Universitas Padjadjaran Bandung, Rabu lalu.

Pelanggan Flexi secara nasional saat ini diperkirakan berjumlah 6 juta nomor dengan pengguna terbesar berada di Jawa Timur dan Jabotabek. Divre III sendiri berada di urutan kelima dalam penjualan telepon nirkabel jangkauan terbatas itu.

Pengguna Flexi di Jabar yang sebelumnya jadi pemimpin pasar bahkan sempat tersalip produk kompetitor karena proses migrasi yang terkatung-katung membuat layanan suara sebelumnya sering drop call.

Dwi melanjutkan sekalipun target meningkat tajam, dirinya yakin bahwa penggunaan frekuensi baru 800 MHz mampu mendorong pencapaian target itu. Sebab cakupan sinyal saat ini lebih luas dengan kualitas sinyal yang lebih baik.

"Dulu saya kurang percaya diri menjual Flexi karena ketidakjelasan proses migrasi membuat layanan kami tidak optimal. Kini setelah migrasi, layanan Flexi semakin baik sehingga meningkatkan semangat untuk berpromosi."

Dia mengungkapkan pertumbuhan menara baru yang didirikannya sangat ekspansif, dengan rata-rata pembangunan satu menara setiap harinya, juga membuat target tersebut sangat mungkin untuk direalisasikan.

Apalagi, BUMN telekomunikasi itu juga gencar melakukan berbagai program promosi seperti penambahan pulsa 100% dari isi ulang kartu prabayar Trendy dan subsidi pulsa 75% untuk pelanggan pascabayar Classy. (Sumber: Bisnis Indonesia)
 
StarOne Siap Bersaing Dengan Produk CDMA Lainnya

25 November 2007


Setelah berhasil pindah frekuensi ke 800Mhz, StarOne kembali siap bersaing dengan produk CDMA lainnya. Dengan jumlah pelanggan 600 ribu mereka sudah menguasai 24 kota di Indonesia.

Peralihan StarOne ke 800Mhz memberikan babak baru untuk pelayanan yang lebih profesional dan berkualitas. Saat ini StarOne sudah merambah ke 24 kota di Indonesia dan pada akhir tahun 2007 ini akan bertambah lagi menjadi 46 kota.

"Tidak menutup kemungkinan kami akan membundle produk GSM dan CDMA kami dengan sebuah handset dual on. Namun kami belum bisa menjelaskan kapan hal tersebut akan terealisasi," ujar Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro, dalam acara peluncuran StarOne Ngorbit, di Gedung Indosat, Jakarta.

Untuk tahap baru ini StarOne memberikan pilihan bagi pelanggannnya untuk menggunakan metode percakapan menit atau bulanan dengan nama Ngorbit, kependekan dari Ngobrol Irit.

Ngorbit Menitan berlaku jika dengan tarif Rp25 per menit atau Rp750 per jam dengan tambahan menit berikutnya dihitung Rp12,5 per menit maka pelanggan dapat puas ngobrol ke sesama pelanggan StarOne. Baik untuk lokal maupun SLJJ.

Sedangkan untuk Ngorbit Bulanan pelanggan bisa menikmati tarif Rp25 ribu per bulan untuk panggilan telepon sepuasnya ke sesama pelanggan StarOne baik lokal maupun SLJJ. Bahkan, untuk mengakses internet atau ke GSM Indosat bisa jadi akan lebih murah.

Untuk memilih paket yang diinginkan pelanggan harus melalui proses registrasi melalui SMS dengan sisa pulsa lebih dari Rp3.000. Untuk tetap menggunakan pilihan Ngorbit Bulanan maka nilai pulsa harus berada di angka Rp25 ribu setiap bulannya.

Bagi pengguna pascabayar, akses internet dibandrol Rp49 ribu per bulan untuk 350 MB dan Rp99 ribu per bulan untuk 1 GB.

Produk GSM dan CDMA yang dimiliki Indosat membuat kemungkinan mereka akan membundle kedua produk tersebut dalam sebuah handset dual on. (Sumber: OKEZONE.COM)
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.