• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Basketball @ Beijing Olympic 2008 News

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
tim USA jagoan semua yah/?/?/?
 
18370large.jpg


[ Jum'at, 15 Agustus 2008 ]
MAKIN SERU
Spanyol dan USA Lolos, Tiongkok Buka Peluang

BEIJING - Persaingan cabang bola basket Olimpiade Beijing 2008 bertambah seru. Di grup B, dua tim unggulan, Spanyol dan Amerika Serikat (Team USA), akhirnya melenggang ke perempat final. Sukses itu direngkuh berkat kemenangan ketiga yang mereka raih kemarin (14/8). Spanyol menggulung Jerman dengan skor 72-59. Sedangkan Team USA menaklukkan Yunani 92-69.

Dengan lolosnya Spanyol dan Team USA, berarti masih ada dua tiket perempat final yang diperebutkan. Persaingan merebut posisi empat teratas makin seru dengan kemenangan pertama yang diraih tuan rumah Tiongkok. Kemarin Yao Ming dkk menundukkan Angola dengan skor 85-68.

Kemenangan itu membuka peluang Tiongkok untuk tampil di perempat final. Sebelumnya, harapan Tiongkok untuk menjadi salah satu wakil dari grup B sempat meredup. Itu seiring dengan dua kekalahan beruntun yang mereka peroleh. Selain itu, empat tim lain di grup tersebut sudah mencicipi kemenangan.

Pada laga melawan Angola, Yao Ming menjadi bintang kemenangan Tiongkok. Dia menunjukkan peran sebagai seorang pemimpin dan menciptakan 30 poin serta 7 rebound.

''Kemenangan ini terasa hebat. Saat Anda menang dalam suatu laga di Olimpiade di hadapan publik sendiri, itu makin spesial,'' tutur Yao seperti dilansir situs resmi FIBA (Federasi Bola basket Internasional). ''Kami bahu-membahu dan saling membantu. Kami bermain sebagai tim untuk menang,'' kata pemain Houston Rockets itu.

Penampilan ekselen Yao pun mengundang pujian pelatih Tiongkok Jonas Kazlauskas. Persentase tinggi yang diraih Yao dalam memanfaatkan peluang adalah bukti kelihaian Yao. Yao kemarin menciptakan 90,9 persen untuk field goal dan free throw. ''Yao menemukan keuntungan besar dari lawan kami dan itu ditunjukkannya dengan nyata,'' ujar pelatih asal Lithuania tersebut.

Sabtu besok (16/8), Tiongkok bakal bertemu dengan Jerman. Sama seperti Tiongkok, Jerman juga telah menderita dua kekalahan dalam tiga kali laga. ''Itu akan menjadi pertarungan penting bagi kami. Siapa pun yang memenangi pertandingan tersebut akan masuk ke delapan besar,'' tambah Kazlauskas.

Sementara itu, kemenangan Team USA atas Yunani juga berarti kesuksesan melampiaskan dendam yang terpendam dalam dua tahun. Yunani adalah tim terakhir yang mengalahkan USA di ajang internasional. Hal itu terjadi pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 yang berlangsung di Jepang. Kekalahan itu menjadi satu-satunya bagi USA sejak kegagalan di Olimpiade Athena 2004.

Tak heran, kelegaan menyelimuti para pemain USA. Dalam laga itu, Kobe Bryant dan Chris Bosh mendulang 18 poin untuk menjadi pengumpul angka terbanyak bagi USA. Dwyane Wade menyusul dengan torehan 17 poin. (ady/ca)
 
[ Minggu, 17 Agustus 2008 ]
Bekuk Jerman, Tiongkok Lolos
BEIJING - Lengkap sudah delapan tim yang lolos perempat final cabang basket Olimpiade Beijing 2008. Di antara tim yang lolos adalah tuan rumah Tiongkok. Yao Ming dkk memastikan tiket perempat final setelah mengalahkan Jerman 59-55 tadi malam. Hasil itu sekaligus mengandaskan Jerman dari persaingan menuju perempat final.

''Laga tadi (kemarin) adalah laga sulit bagi kami, terutama secara mental. Itu karena kami bermain di kandang sendiri. Kunci kemenangaan kami adalah pertahanan solid dan kepemimpinan Yao di lapangan,'' ungkap Jonas Kazlauskas, pelatih Tiongkok.

Laga tersebut juga menjadi ajang adu kehebatan dua bintang NBA yang menjadi leader masing-masing tim. Yao Ming di kubu Tiongkok dan Dirk Nowitzki di Jerman. Keduanya menjadi pengumpul poin dan rebound terbanyak bagi timnya. Yao mencetak 25 poin dan 11 reboud, sedangkan Nowitzki mengoleksi 24 poin dan 17 rebound.

''Kami memang tak bisa ke perempat final, tapi saya bangga dengan cara bermain yang ditunjukkan tim ini,'' ujar Pelatih Jerman, Dirk Bauermann.

Meski masih menyisakan satu laga penyisihan grup, daftar tim yang lolos perempat final tidak akan berubah. Pertandingan terakhir besok (18/8) hanya akan menentukan posisi akhir masing-masing tim. Namun, itu pun tidak berlaku untuk pemuncak grup. Lithuania memastikan diri sebagai pemuncak Grup A, sementara Amerika Serikat (Team USA) berada paling atas di Grup B.(ady/ca)

Sumber: Jawa Pos

Jia You, Yao Ming!!
 
[ Selasa, 19 Agustus 2008 ]
USA Hajar Jerman dengan Margin 49 Poin
BEIJING - Team USA memperpanjang rekor seratus persen menang di Olimpiade Beijing 2008. Korban terakhir yang mereka lumat adalah tim tangguh wakil Eropa, Jerman, kemarin (18/8).

Dalam pertarungan di Wukesong Indoor Stadium, Beijing, itu, Team USA menghajar Jerman 106-57. Margin keunggulan Team USA dalam laga tersebut (49 poin) adalah yang terbesar sepanjang turnamen.

Kesempurnaan itu sekaligus menempatkan mereka sebagai pemuncak klasemen akhir grup B dari lima laga. Kobe Bryant dkk akan menghadapi Australia di perempat final pada 20 Agustus.

''Kami harus melalui lima laga untuk berada pada jalur yang benar. Kami telah melakukannya dengan baik dan kini tinggal tiga laga untuk mencapai apa yang kami inginkan sepanjang persiapan,'' tutur Dwyane Wade, guard USA yang mendulang 10 poin.

Bintang Team USA Dwight Howard mencetak double-double dengan raihan 22 poin dan 10 rebound. LeBron James dan Kobe Bryant menambah donasi 18 dan 13 poin. Di kubu Jerman, Dirk Nowitzki menjadi pengumpul poin terbanyak dengan 14 poin.

Hasil yang bertolak belakang harus diterima tuan rumah Tiongkok. Yao Ming cs mengalami kekalahan ketiga. Kemarin mereka kalah dari Yunani dengan skor 77-91. Meski demikian, Tiongkok tetap melaju ke perempat final. Mereka menduduki peringkat keempat grup B dan akan menantang peringkat teratas grup A yang ditempati Lithuania.

Lithuania gagal mencapai kesempurnaan setelah di laga terakhir kemarin, mereka kalah dari Australia 75-106. (ady/aww)

Sumber: Jawa Pos

Haaaaaa?? 49 poin??? Memalukan!! Ahh.. skor di bawah 60??? Ayo, Dirk, Kaman! selanjutnya kalah lagi, ya..?? (lohh.. kok gw pesannya seperti itu?? ya iya, lah.. kan seneng USA menang lage..)
 
[ Rabu, 20 Agustus 2008 ]
Kobe Dukung Brazil dari Tribun Ekonomi
BEIJING - Sikap santai ditunjukkan bintang Team USA Kobe Bryant menjelang pertandingan perempat final basket melawan Australia hari ini. Tadi malam, dia menyaksikan pertandingan semifinal sepak bola Olimpiade antara Argentina melawan Brazil di Stadion Buruh, Beijing.

Kobe datang ke tribun sekitar pertengahan babak pertama. Sampai berakhirnya 45 menit pertama tidak banyak penonton yang tahu. Jawa Pos mengetahui bahwa Kobe ada di tribun sektor 109 itu ketika hendak kembali ke ruang pers untuk mengirim foto ke Surabaya.

Pada saat itu, Kobe tampak santai ngobrol dengan rekannya yang berambut pirang dan mengenakan seragam USOC (Komite Olimpiade Amerika Serikat) berwarna biru. Kobe sendiri mengenakan celana selutut dan kaus tanpa lengan, dengan kombinasi warna merah hati dan putih.

Kobe yang merupakan atlet terkaya di Olimpiade 2008, benar-benar tampil beda. Dia datang ke stadion dengan sederhana. Di sekitarnya tidak ada pengawal. Tempat duduknya juga di kelas ekonomi (harga resminya sekitar 200 yuan), yang kursinya terbuat dari plastik. Di sebelah kanan Kobe adalah gerbang yang dipakai untuk keluar masuk mobil ambulans dan fotografer.

Beberapa penonton di sekitar Kobe yang mengetahui keberadannya cukup pandai menjaga eksklusivitas. Mereka memilih diam agar Kobe tidak terganggu. Tujuannya, di sela-sela Kobe ngobrol dengan temannya, mereka bisa meminta kesempatan untuk foto bareng atau tanda tangan. Di tribun sektor 109 itu tidak banyak penonton umum, karena di sana banyak atlet asal Belanda.

Namun, sekitar lima menit jeda pertandingan berlangsung, penonton di tribun atas dan kanan Kobe tahu bahwa ada superstar NBA disitu. Mereka pun mulai ramai dan mengarahkan kamera digital atau hanphone mereka ke arah Kobe.

"Kobe...Kobe...Kobe...," teriak mereka agar sang bintang mau menoleh untuk diambil gambar. "MVP...MVP...MVP...," teriak yang lain.

Kondisi itu membuat beberapa aparat keamanan diterjunkan ke lokasi di sekitar Kobe. Mereka berjaga-jaga agar tidak ada penonton yang merangsek ke arah tempat duduk Kobe.

Kobe sendiri tidak terganggu dengan kondisi itu. Dia beberapa kali melambaikan tangan, kemudian kembali melanjutkan perbincangannya dengan rekan yang disebelah kirinya.

Ketika pertandingan babak kedua dimulai, mimik Kobe mulai serius. Dia menyaksikan aksi-aksi yang dilakukan pemain Argentina dan Brazil dengan seksama. Dari gerakan dan ekspresinya, jelas jika dia mendukung Brazil. Ketika Sergio Aguero mencetak gol pertama untuk Brazil pada menit ke-52, dia langsung menutup mukanya. Sejurus kemudian mukanya menengadah ke atas tanda kecewa.

Ketika beberapa menit kemudian Ronaldinho membahayakan gawang Argentina, Kobe sontak berdiri. Dia membentangkan tangannya, lalu memegang kepalanya yang lontos karena Ronaldinho gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.

Kobe kembali menunjukkan mimik kecewa ketika Aguero menggandakan keunggulan Argentina pada menit ke-58. Meski demikian, dia masih berdiri untuk memberikan tepuk tangan kepada Aguero yang telah menciptakan gol.

Bintang Los Angeles Lakers itu menunjukkan ketidakpuasan ketika wasit memberikan hukuman penalti kepada Brazil pada menit ke-76. "No...No..," katanya setengah berteriak kepada temannya. Kobe kembali menutup wajahnya ketika Juan Roman Riquelme yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya.

Kobe meninggalkan Stadion Buruh ketika pertandingan memasuki menit ke-81. Dia pergi setelah gelandang Brazil, Lucas, diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Javier Mascherano.

Sebelum keluar tribun, dia sempat berbincang dengan mantan pelatih Chelsea Avram Grant. Pelatih asal Israel itu ternyata duduk berselang sekitar lima kursi dari Kobe. Mereka kemudian keluar bersama-sama dengan barikade petugas keamanan. Penonton menuju pintu keluar berjubel sang bintang hendak meninggalkan lapangan.

Kobe adalah bintang basket paling pouler di Tiongkok selain bintang lokal Yao Ming. Di jalan-jalan Beijing, mayoritas anak muda yang kostum basket memakai replika kostum Kobe. Keberanian Kobe datang ke stadion dengan pengamanan yang longgar tadi malam, menunjukkan betapa bintang sebesar Kobe merasa aman dengan ibu kota Tiongkok itu.

Menghadapi Australia, Team USA di atas kertas akan sulit dibendung. Sejak pertandingan kualifikasi grup, Team USA selalu menang dengan margin besar. Kobe sendiri tidak perlu bekeja keras karena di timnya banyak bintang hebat seperti LeBron James maupun Jason Kidd. Itu pula mungkin yang membuatnya memiliki untuk bersantai dengan menonton pertandingan sepak bola. (ang/aww)

Sumber: Jawa Pos

Ya ampun.................nyantai bangett!!!
 
[ Rabu, 20 Agustus 2008 ]
Kobe Dukung Brazil dari Tribun Ekonomi
BEIJING - Sikap santai ditunjukkan bintang Team USA Kobe Bryant menjelang pertandingan perempat final basket melawan Australia hari ini. Tadi malam, dia menyaksikan pertandingan semifinal sepak bola Olimpiade antara Argentina melawan Brazil di Stadion Buruh, Beijing.

Kobe datang ke tribun sekitar pertengahan babak pertama. Sampai berakhirnya 45 menit pertama tidak banyak penonton yang tahu. Jawa Pos mengetahui bahwa Kobe ada di tribun sektor 109 itu ketika hendak kembali ke ruang pers untuk mengirim foto ke Surabaya.

Pada saat itu, Kobe tampak santai ngobrol dengan rekannya yang berambut pirang dan mengenakan seragam USOC (Komite Olimpiade Amerika Serikat) berwarna biru. Kobe sendiri mengenakan celana selutut dan kaus tanpa lengan, dengan kombinasi warna merah hati dan putih.

Kobe yang merupakan atlet terkaya di Olimpiade 2008, benar-benar tampil beda. Dia datang ke stadion dengan sederhana. Di sekitarnya tidak ada pengawal. Tempat duduknya juga di kelas ekonomi (harga resminya sekitar 200 yuan), yang kursinya terbuat dari plastik. Di sebelah kanan Kobe adalah gerbang yang dipakai untuk keluar masuk mobil ambulans dan fotografer.

Beberapa penonton di sekitar Kobe yang mengetahui keberadannya cukup pandai menjaga eksklusivitas. Mereka memilih diam agar Kobe tidak terganggu. Tujuannya, di sela-sela Kobe ngobrol dengan temannya, mereka bisa meminta kesempatan untuk foto bareng atau tanda tangan. Di tribun sektor 109 itu tidak banyak penonton umum, karena di sana banyak atlet asal Belanda.

Namun, sekitar lima menit jeda pertandingan berlangsung, penonton di tribun atas dan kanan Kobe tahu bahwa ada superstar NBA disitu. Mereka pun mulai ramai dan mengarahkan kamera digital atau hanphone mereka ke arah Kobe.

"Kobe...Kobe...Kobe...," teriak mereka agar sang bintang mau menoleh untuk diambil gambar. "MVP...MVP...MVP...," teriak yang lain.

Kondisi itu membuat beberapa aparat keamanan diterjunkan ke lokasi di sekitar Kobe. Mereka berjaga-jaga agar tidak ada penonton yang merangsek ke arah tempat duduk Kobe.

Kobe sendiri tidak terganggu dengan kondisi itu. Dia beberapa kali melambaikan tangan, kemudian kembali melanjutkan perbincangannya dengan rekan yang disebelah kirinya.

Ketika pertandingan babak kedua dimulai, mimik Kobe mulai serius. Dia menyaksikan aksi-aksi yang dilakukan pemain Argentina dan Brazil dengan seksama. Dari gerakan dan ekspresinya, jelas jika dia mendukung Brazil. Ketika Sergio Aguero mencetak gol pertama untuk Brazil pada menit ke-52, dia langsung menutup mukanya. Sejurus kemudian mukanya menengadah ke atas tanda kecewa.

Ketika beberapa menit kemudian Ronaldinho membahayakan gawang Argentina, Kobe sontak berdiri. Dia membentangkan tangannya, lalu memegang kepalanya yang lontos karena Ronaldinho gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.

Kobe kembali menunjukkan mimik kecewa ketika Aguero menggandakan keunggulan Argentina pada menit ke-58. Meski demikian, dia masih berdiri untuk memberikan tepuk tangan kepada Aguero yang telah menciptakan gol.

Bintang Los Angeles Lakers itu menunjukkan ketidakpuasan ketika wasit memberikan hukuman penalti kepada Brazil pada menit ke-76. "No...No..," katanya setengah berteriak kepada temannya. Kobe kembali menutup wajahnya ketika Juan Roman Riquelme yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya.

Kobe meninggalkan Stadion Buruh ketika pertandingan memasuki menit ke-81. Dia pergi setelah gelandang Brazil, Lucas, diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Javier Mascherano.

Sebelum keluar tribun, dia sempat berbincang dengan mantan pelatih Chelsea Avram Grant. Pelatih asal Israel itu ternyata duduk berselang sekitar lima kursi dari Kobe. Mereka kemudian keluar bersama-sama dengan barikade petugas keamanan. Penonton menuju pintu keluar berjubel sang bintang hendak meninggalkan lapangan.

Kobe adalah bintang basket paling pouler di Tiongkok selain bintang lokal Yao Ming. Di jalan-jalan Beijing, mayoritas anak muda yang kostum basket memakai replika kostum Kobe. Keberanian Kobe datang ke stadion dengan pengamanan yang longgar tadi malam, menunjukkan betapa bintang sebesar Kobe merasa aman dengan ibu kota Tiongkok itu.

Menghadapi Australia, Team USA di atas kertas akan sulit dibendung. Sejak pertandingan kualifikasi grup, Team USA selalu menang dengan margin besar. Kobe sendiri tidak perlu bekeja keras karena di timnya banyak bintang hebat seperti LeBron James maupun Jason Kidd. Itu pula mungkin yang membuatnya memiliki untuk bersantai dengan menonton pertandingan sepak bola. (ang/aww)

Sumber: Jawa Pos

Ya ampun.................nyantai bangett!!!
 
19448large.jpg


[ Kamis, 21 Agustus 2008 ]
AJANG REVANS
Team USA v Argentina di Semifinal

BEIJING - Semifinal cabang basket Olimpiade Athena 2004 terulang. Hal itu seiring dengan keberhasilan Team USA dan Argentina merebut tiket semifinal Olimpiade Beijing 2008. Dalam pertandingan perempat final di Olympic Basketball Gymnasium, Beijing, tadi malam, Team USA mengalahkan Australia dengan skor telak 116-85. Sedangkan Argentina membekuk Yunani hanya dengan satu bola, 80-78.

LeBron James dkk akan memiliki motivasi berlipat saat meladeni Argentina pada semifinal besok. Hal tersebut tidak lepas dari hasil pahit yang diderita Team USA empat tahun lalu. Saat itu mereka hanya merebut perunggu setelah di semifinal disingkirkan oleh Argentina dengan skor 81-89. Argentina akhirnya melenggang ke tangga juara setelah mengalahkan Italia di final.

Melihat sepak terjang Team USA dalam enam pertandingan sebelumnya, mereka berpeluang besar membalas kekalahan dari Argentina empat tahun lalu. Betapa tidak, dalam semua laga, mereka menang dengan skor telak. Tidak hanya produktif mendulang poin, para pemain Team USA menampilkan gaya atraktif.

Tidak berlebihan jika mereka tak peduli siapa lawan yang akan mereka hadapi. "Argentina dan Yunani sama-sama bagus. Tapi, yang terpenting adalah kesiapan kami," kata Kobe Bryant, bintang USA, dalam konferensi pers yang dihelat sebelum pertandingan Yunani melawan Argentina. Dia menjadi bintang pada laga melawan Australia dengan mendulang 25 angka.

Keyakinan senada dikumandangkan oleh LeBron James. Bintang Cleveland Cavaliers itu menyatakan bahwa kekalahan empat tahun lalu dari Argentina tidak akan membuat mereka trauma. Team USA tahun ini berbeda dengan kala itu. "Saat ini tim tersebut memiliki kombinasi pas antara pemain-pemain yang cinta basket," ungkapnya.

Dibandingkan dengan Team USA, perjalanan Argentina memang kalah mentereng. Dalam pertandingan penyisihan grup, Argentina kalah dari Lithuania dengan skor 75-79. Namun, jika melihat kiprah Argentina empat tahun lalu, hal tersebut seharusnya tidak membuat Team USA besar kepala. Saat itu Argentina merebut emas setelah dalam dua pertandingan kualifikasi grup juga kalah.

Jangan lupa, Manu Ginobili yang empat tahun lalu menjadi roh permainan Argentina saat ini masih menunjukkan kualitas papan atas. Pemain San Antonio Spurs itu menjadi motor kemenangan sekaligus top scorer bagi Argentina dengan mendulang 24 poin saat melawan Yunani kemarin.

"Kami harus mengistirahatkan fisik dan mental untuk menghadapi Team USA. Mereka talenta luar biasa. Itu benar-benar akan menjadi pertandingan yang sangat sulit bagi kami," ucap Ginobili.

Saat meladeni Australia, Team USA sebenarnya belum menampilkan kekuatan terbaiknya. Pada kuarter keempat, mereka menyimpan bintang-bintang utamanya. Yang lebih sering dimainkan adalah Chris Paul, Tayshaun Prince, Carlos Boozer, Deron Williams, dan Michael Redd.

Penonton tentu saja kurang puas dengan kondisi tersebut. Mereka bahkan membuat kor "Kobe...Kobe...Kobe..." untuk menuntut bintang pujaannya itu kembali turun. Lima menit menjelang pertandingan berakhir, Kobe melonggarkan tali sepatunya, tanda tidak akan diturunkan lagi. Penonton lantas berteriak, "USA...USA...USA..."(ang/ca)
 
[ Kamis, 21 Agustus 2008 ]
Yao Ming Bela Pelatih
Kekalahan tim basket Tiongkok dari Lithuania tadi malam begitu menyesakkan. Fans yang memadati Olympic Basketball Gymnasium Beijing memang tidak sampai menitikkan air mata karena kekalahan itu. Namun, beberapa di antara mereka seolah tidak percaya dengan hasil tersebut. Ketika pertandingan berakhir, mereka masih termenung di tempat duduknya dengan tatapan kosong.

Pencapaian Tiongkok sebenarnya sama dengan empat tahun lalu di Athena. Namun, dengan predikat tuan rumah, mereka seharusnya bisa mencapai posisi lebih tinggi. Pelatih Tiongkok Jonas Kazlaukas yang kebetulan berasal dari Lithuania dianggap sebagai biang kerok kegagalan itu.

Dalam sesi konferensi pers, beberapa pernyataan yang menyudutkan Jonas dilontarkan oleh wartawan Tiongkok. "Fase grup kami sangat berat. Ada Amerika, Yunani, dan Spanyol yang sangat kuat. Itu membuat tenaga kami terkuras," dalih Jonas tentang penyebab kekalahan timnya tersebut.

Dalam situasi itu, sikap loyal ditunjukkan oleh Yao Ming. Dia seharusnya sudah meninggalkan ruang konferensi pers setelah menjawab beberapa pertanyaan wartawan. Namun, karena sudah mendapatkan pertanyaan yang kurang enak mengenai Jonas, dia tetap di kursinya ketika sesi tanya jawab untuk pelatih dimulai.

"Saya tetap di sini. Saya baru akan pergi kalau pelatih menendang saya," kata Yao ketika pemandu konferensi pers memberi tahu bahwa dirinya bisa meninggalkan tempat. Pemain Houston Rockets itu bahkan menyatakan ingin Jonas bertahan. "Namun, dia memiliki hak untuk pulang. Empat tahun tinggal di Tiongkok dan jauh dari rumah tentu melelahkan," tuturnya.

Perolehan poin Yao tadi malam memang seret. Tampil selama 33 menit, dia hanya mendulang 19 angka. Hal tersebut tidak lepas dari kuatnya pertahanan Lithuania. Pelatih Lithuania Ramunas Butautas menugaskan dua sampai tiga pemainnya untuk menjaga Yao. "Untung Tiongkok tidak memiliki penembak jarak jauh yang baik. Sehingga, kami bisa fokus mengawal Yao," kata Ramunas.

Lithuania merupakan tim yang memiliki tradisi bagus di Olimpiade. Di Athena empat tahun lalu, mereka juga sukses menembus semifinal.(ang/ca)
 
spertinya tahun ini tahun dari Team USA deh /no1 masih pegang rekor 100 % tuh mereka /no1
 
spertinya tahun ini tahun dari Team USA deh /no1 masih pegang rekor 100 % tuh mereka /no1

pastinya... itu sudah pasti... aku bisa melihat cahaya kemenangan pada Team USA. team Argentina, Spanyol udah gak segarang dulu lagi, jadi aku tidak terlalu khawatir. santai saja, lah.. yang pasti tetep berdoa dan latihan.. cuma gak perlu terlalu ngotot. personel team USA kan bintang semua.. uda biasa jadi top scorer..
 
19781large.jpg


[ Sabtu, 23 Agustus 2008 ]
IDEAL
Team USA v Spanyol di Final

BEIJING - Tim basket Amerika Serikat (Team USA) membalas kekalahan dari Argentina empat tahun lalu. Pada semifinal Olimpiade Beijing tadi malam, LeBron James dkk tampil perkasa dan memukul Argentina dengan skor 101-81. Hasil itu sekaligus pembalasan atas kekalahan Team USA pada semifinal Olimpiade Athena 2004.

Team USA kini semakin dekat menuju tangga juara, membawa pulang kembali medali emas yang hilang empat tahun lalu. Pada partai final yang digelar Minggu besok, Team USA akan meladeni Spanyol yang tadi malam menaklukkan Lithuania 91-86. Dengan status Spanyol sebagai juara dunia, partai final kontra Team USA bakal seru. Apalagi kedua tim sebelumnya memang diprediksi bakal bersuai di final.

Meladeni Argentina yang notabene juara bertahan, Team USA begitu dominan. Mereka langsung membenamkan Argentina pada kuarter pertama dengan skor telak 30-11. Bintang Argentina Manu Ginobili tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi permainan menekan Team USA. Bahkan, ketika kuarter pertama menyisakan tiga menit, dia harus keluar lapangan karena cedera pada engkel kirinya.

Guard San Antonio Spurs itu sempat mendapatkan perawatan di bangku cadangan. Namun, Manu akhirnya harus meninggalkan lapangan karena cedera engkelnya tidak bisa diajak kompromi. Keluarnya ruh permainan Argentina itu membuat Team USA semakin mendapatkan angin. �

Tidak hanya menambah poin, para pemain Team USA pun sempat melakukan aksi-aksi memukau. Kobe Bryant yang selalu mendapatkan tepuk tangan setiap kali menguasai bola, beberapa kali melakukan dunk. Bintang Los Angeles Lakers itu terlihat begitu menikmati pertandingan. Agresif dalam menyerang, dia juga rajin dalam bertahan.

Ketika jeda, Bryant tak berhenti menebarkan pesonanya. MVP NBA 2008 itu sempat melakukan jugling layaknya pemain sepak bola. Dia memang menyukai sepak bola. Bryant bahkan meluangkan waktu untuk menyaksikan pertandingan semifinal antara Brazil melawan Argentina.

Menghadapi Spanyol yang berpredikat sebagai juara dunia (2006), Team USA tetap dijagokan. Hal itu merujuk pada performa solid yang ditunjukkan mereka dalam tujuh pertandingan yang telah dilakoni. Tebaran bintang di tim tersebut tidak membuat mereka bermain individual.

Sebaliknya, Spanyol, merebut tiket ke final dengan susah payah. Strategi bermain fisik yang diadopsi Lithuania saat perempat final melawan Tiongkok lalu, kembali mereka lakukan saat meladeni Spanyol tadi malam. Strategi itu efektif. Sampai kuarter ketiga mereka masih unggul 66-62.

Keseimbangan permainan Lithuania mulai terganggu ketika pada pertengahan kuarter keempat kehilangan Marijonas Petravicius yang melakukan lima kali pelanggaran. Kondisi pun berbalik. Spanyol akhirnya dengan mantap merebut poin demi poin untuk memenangkan pertandingan.

''Tim kami saat ini tidak banyak berbeda dibandingkan empat tahun lalu ketika menembus perempat final. Kini kami di final, kami begitu bahagia," kata guard Spanyol Ricky Rubio. Empat tahun lalu Spanyol disingkirkan Team USA 102-94. Akankah hasil itu terulang? (ang/ca)

Horeeeeeee!!!!
 
Siapa yg menang nih akhirnya?
 
Siapa Yang Menang??? 3 Post berikut inilah, jawabannya!!!

[ Senin, 25 Agustus 2008 ]
Berani Bertarung seperti Matador
Spanyol tidak perlu meratapi kekalahan dari Team USA pada final Olimpiade Beijing kemarin (24/8). Mereka kalah dengan beribu pujian. Para pemain Spanyol bertarung dengan semangat pantang menyerah. Ribuan fans yang memadati Beijing Olympic Basketball Gymnasium pun memberikan standing ovation atas kegigihan mereka.

Tidak hanya itu, dari pertandingan tersebut, Spanyol mendapatkan harapan cerah pada masa yang akan datang. Harapan tersebut adalah Ricky Rubio, guard berusia 17 tahun yang tampil begitu istimewa. Tidak hanya saat final, tapi juga sepanjang perhelatan Olimpiade. Meski masih muda, pemain kelahiran 1 Oktober 1990 itu merupakan nyawa permainan Spanyol. Dia adalah konduktor permainan Spanyol, yang sebenarnya memiliki bintang NBA Pau Gasol. Bahkan, jika Gasol bisa dicadangkan, tidak demikian Rubio. Buktinya, dalam pertandingan kemarin, dia diturunkan paling lama, yakni 28,39 menit.

Menghadapi bintang seperti Jason Kidd atau Kobe Bryant sekalipun, Rubio tidak pernah gentar. Seperti sifat khas orang Catalan yang pemberani, dia tidak pernah canggung untuk berduel melawan Kidd maupun Kobe. Seperti matador, Rubio seolah berani berduel dengan banteng yang tengah terluka. Padahal, Rubio masih hijau di ajang Olimpiade. Beijing 2008 adalah debutnya. Dia juga membukukan rekor sebagai pemain termuda yang tampil di final basket Olimpiade.

Dalam pertandingan kemarin, Rubio secara individual bisa dibilang mampu mengalahkan Kidd. Rubio beberapa kali mampu melewati kawalan Kidd dengan dribbling yang ciamik. Sebaliknya, dia mampu mematahkan beberapa kali serangan yang dibangun guard Dallas Mavericks itu. (ang/ca)
 
[ Senin, 25 Agustus 2008 ]
Ada Beckham, Kobe Garang
Kobe Bryant menjadi penonton istimewa dalam semifinal sepak bola antara Argentina melawan Brazil di Stadion Buruh, Beijing, pekan lalu. Kehadirannya membuat sebagian penonton tidak fokus memperhatikan pertandingan. Beberapa malah nekat mendekati pemain Los Angeles Lakers itu untuk sekadar foto bareng.

Kemarin (24/8), ketika Kobe bertanding, ada penonton lain yang menjadi "pengganggu" seperti dirinya. Dia adalah David Beckham, bintang sepak bola Inggris yang kini bermain di Amerika Serikat bersama klub Los Angeles Galaxy.

Keberadaan Beckham diketahui penonton Beijing Olympic Basketball Gymnasium ketika pertandingan memasuki paro waktu kedua. Penonton pun histeris setelah melihat wajah suami Victoria itu di layar lebar.

Pemain yang memiliki tendangan melengkung istimewa itu datang dengan T-shirt putih dan jins biru. Dia datang dengan dikawal empat pria kekar yang semuanya memakai jas. Keempat pria itu duduk di kanan-kiri dan depan-belakang Beckham. Mereka menghalangi beberapa penggemar yang mengajak foto bareng atau meminta tanda tangan Beckham. Hanya sesekali Beckham mencoba bersikap dengan menyambut permintaan fansnya.

Sikap itu tentu berbeda dengan yang ditunjukkan Kobe ketika menonton semifinal sepak bola lalu. Pada saat itu dia datang hanya dengan temannya dari USOC (Komite Olimpiade Amerika Serikat). Mereka duduk di bangku ekonomi. Fans pun lebih leluasa untuk foto maupun minta tanda tangan sang bintang.

Beckham dan Kobe memiliki hubungan yang cukup dekat. Itu disebabkan mereka membela klub yang sama-sama berada di Los Angeles. Kobe membela klub basket Los Angeles Lakers, Beckham membela klub sepak bola LA Galaxy. Pada musim NBA musim lalu, Beckham juga sering mengajak ketiga putranya untuk menyaksikan pertandingan Lakers.

Kehadiran Beckham kemarin memberikan pengaruh positif terhadap Kobe. Jika pada kuarter pertama dia lebih banyak duduk di bangku cadangan karena kurang maksimal, pada paro waktu kedua pemain bernomor punggung 10 itu meledak. Akurasi tembakannya yang sempat di bawah 50 persen pada paro waktu pertama bisa ditingkatkan menjadi 50 persen pada akhir pertandingan. Total, Kobe mengemas 20 poin dan 6 assist.

Setelah pertandingan, Beckham juga memberikan hormat kepada pemain Spanyol yang telah menunjukkan semangat spartan sepanjang pertandingan itu. Ketika Pau Gasol dkk melambaikan tangan kepada penonton, Beckham langsung bangkit dari duduknya dan bertepuk tangan. (ang/ca)
 
20148large.jpg


[ Senin, 25 Agustus 2008 ]
PEMBALASAN
Jinakkan Spanyol, USA Raih Emas

BEIJING - Tim basket Amerika Serikat (Team USA) kembali ke habitat aslinya. Team USA menahbiskan diri sebagai yang terbaik di dunia setelah merebut emas Olimpiade Beijing 2008. Pada partai final di Beijing Olympic Basketball Gymnasium, LeBron James dkk mengalahkan Spanyol 118-107.

Sukses itu adalah pembalasan dari kegagalan mereka empat tahun silam di Athena. Argentina yang menyingkirkan Team USA empat tahun lalu telah dikandaskan di semifinal. Sedangkan Spanyol yang ditaklukkan di final kemarin (24/8) notabene adalah juara dunia. "Itu salah satu pertandingan internasional terbesar dalam sejarah (AS, Red)," kata Mike Krzyzewski, pelatih Team USA, setelah pertandingan.

Tidak berlebihan jika Coach K -panggilan akrab Krzyzewski- menyebut laga itu demikian. Kegagalan Team USA di Athena dan kejuaraan dunia 2006 membuat predikat mereka sebagai negara terkuat soal basket diragukan. NBA, kompetisi basket paling elite di dunia, dianggap tidak lebih sebagai sebuah kompetisi yang membuat ego para bintangnya berlebih. Akibatnya, meski memiliki pemain dengan skill individual paling baik, mereka masih bisa dikalahkan.

Sukses Team USA merebut emas memupus semua keraguan itu. Sejak pertandingan kualifikasi grup, mereka tidak pernah kalah dan selalu menang dengan skor telak. "Yang Anda lihat hari ini (kemarin, Red) adalah sebuah tim. Orang mengatakan bahwa pemain NBA selfish. Kami menunjukkan bahwa hal tersebut tidak benar dengan merebut kemenangan itu," tutur Kobe Bryant, bintang terpopuler Team USA di Tiongkok.

Team USA memang memenangi pertandingan dengan kolektivitas, bukan skill individu Kobe, LeBron, atau bintang-bintang lainnya. Spanyol yang dalam pertandingan kualifikasi grup kalah telak 82-119 kemarin memberikan perlawanan ketat. Duel berjalan seru.

Pertengahan kuarter pertama, Pau Gasol dkk memimpin 19-17. Pertahanan Team USA sangat buruk. Pau Gasol dan Rudy Fernandez beberapa kali mendulang poin. Dalam kondisi tertekan, Coach K mengganti pemain. Lima pemain starter, yakni Jason Kidd, LeBron, Kobe, Carmelo Anthony, dan Dwight Howard, diganti. Penggantinya adalah Dwayne Wade, Chris Paul, Chris Bosh, Deron Williams, dan Tayshaun Prince.

Pemain reserve itu ternyata lebih jalan. Mereka mampu membawa Team USA menyudahi kuarter pertama dengan keunggulan 38-31. Meski unggul, Coach K tidak bisa duduk di kursinya dengan tenang layaknya pertandingan sebelumnya. Mukanya merah, tanda tegang. Apalagi, Spanyol tidak pernah menyerah dan terus menjaga jarak. � � �

Menghadapi kondisi tersebut, kekompakan dan kematangan Team USA diuji. Meski membuat beberapa kesalahan yang mengakibatkan Spanyol mendekat, mereka tetap tenang. Rotasi dan instruksi Coach K mereka terapkan di lapangan dengan baik. Kemenangan pun mereka raih.

"Spanyol luar biasa hari ini (kemarin, Red). Setiap memegang bola, mereka selalu membahayakan. Salut untuk mereka. Tapi, Team USA saat ini menjadi yang terbaik," ucap LeBron.

Di Team USA, bukan Kobe atau LeBron yang menjadi bintang pada partai puncak tersebut. Bintang mereka adalah Dwyane Wade. Guard Miami Heat itu menjadi pendulang poin tertinggi bagi Team USA dengan 27 angka. Dia membukukan empat steal yang membuat pemain Spanyol sedikit canggung untuk menyerang.

Pada laga perebutan tempat ketiga, Argentina berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan Lithuania 87-75. Meski hanya perunggu, Luis Scola dkk merayakan kemenangan itu dengan cukup bersemangat. Apalagi, prestasi tersebut diraih tanpa playmaker Manu Ginobili yang absen karena cedera. (ang/ca)

Sumber: Jawa Pos

Hore!!! Tim USA menang, si oon yang dipajang fotonya!! :p . Beckham, thankz for the support. Happy Birthday Kobe!! Gak Larry, Tapi Olympic pun jadi!!!
 
Sip2..

USA memang dewanya basket /heh

Oke ya, udah selesai Olimpiadenya, so closed /no1
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.