tenang aja bro......, saya dari AGAMA KHONG HU cu pun udah keluar dari walubi...., kami Khong HU cU gak usah berlutut dan memohon kasihan dari agama mayoritas dan udah jadi agama resmi...., SEBELUMnya selalu di sudutkan oleh agama MAYORITAS....., gimanapun minoritas tetap akan kalah.......,lebih BAGUS keluar dan berdiri sendiri.....!!!! begitulah faktanya di dunia.....,agama sebenarnya mendamaikan suasana....tapi sebaliknya !!! kasian saya melihatnya........
Sebenarnya, rame-rame di forum Buddhis, khususnya Threat ini tidak menyinggung Khong Hu Cu loh.... Kok, anda sepertinya memicu tanggapan dari umat Buddha disini atas Khong Hu Cu?
Kami Khong HU cU gak usah berlutut dan memohon kasihan dari agama mayoritas dan udah jadi agama resmi
Coba dipikirkan dari sudut yang lain bro.... sewaktu ajaran Khong Hu Cu dimusihi oleh rezim Orde Baru, praktis hanya 5 agama yang dilindungi pemerintah, yaitu: Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
Agama Buddha sebenarnya juga agama minoritas di negri ini. Mungkin pemeluk Khong Hu Cu yang secara tradisional menjadi keyakinan dasar etnis Cina lebih besar dari pemeluk Buddha. Dan, sewaktu rezim Orde Baru memusuhi agama Khong Hu Cu, kepada agama mana Khong Hu Cu bernaung? Ke WALUBI. Artinya, dari sudut pandang yang berbeda, justru dengan kebesaran jiwa kami, ajaran Khong Hu Cu bisa terpelihara sampai seakrang di Indonesia, dengan apa yang kita kenal dengan Tri Dharma, sebuah langkah yang sifatnya lebih ke politis daripada religius, untuk melindungi Khong Hu Cu dan Toisme agar tidak musnah dari Indonesia.
Mengapa itu dilakukan? Apakah menurut anda, agama Buddha maniak kepada kuantitas, sehingga Khong Hu Cu digabung kedalam Buddha? Bijaksanalah.... ini semua akibat perjalanan politik yang berbeda di tanah air ini. Dengan adanya Tri Dharma, ajaran Khong Hu Cu dan Taoisme, justru terawat baik sampai sekarang, sampai Khong Hu Cu melepaskan diri dari Walubi, akhirnya bisa berdiri sendiri. Sejajar dengan agama besar lain, seperti layaknya di belahan dunia lain yang memang Khong Hu Cu dipandang sebagai sebuah agama.
Saya mau tanya anda, apakah ada umat Buddha yang menyesali keluarnya Khong Hu Cu dari Walubi? Saya berani pastikan, saya mengucapkan selamat begitu saya mengetahuinya.... Artinya, kebebasan beragama semakin nyata terjadi di bumi Indonesia. Ini harus dirayakan.
Kemudian dengan Meitreya, ini sepertinya sedang dalam proses ke arah itu. Sudah menjadi tradisi kayanya, sebelum bisa berdiri sendiri, berlindungnya kepada agama Buddha. Karena agama Buddha sangat toleran. Sangat menghargai kepercayaan lain. Dan kalau sudah keluar dari Walubi baru memojokkan agama Buddha. Apa yang mau dipojokkan juga gak jelas kan?...
Santai yah bro.... kita semua masih saudara.