@coolguyz
hahaha...agak ke flame...tapi nyantai..masih cuma tahap mempertahankan argumen.
-----------------------------------------------------------
kalau dari pribadi gw...terserah mau duplikat,nebeng,lengket,ikut-ikutan.....
yang jelas mari kita belajar dari Peperangan Ahmadiyah dan Islam......jangan mau jadi seperti itu.
sang buddha sendiri tidak pernah mengusir dan berkata ini MEREK ajaran saya..
dan nama BRAND nya BUDDHA.....^^...no no no no....
biar saja orang lain mau menganggap dirinya seorang UMAT BUDDHIS..tetapi kita UMAT BUDDHIS SEJATI berpengang pada EHIPASSIKO ( BUKTI ).
kebijaksanaan haruslah di latih... sila,samadhi,panna.
Benar juga yang anda tulis. Hanya kasihan pada umat yang baru saja gabung ke ajaran Buddha. Bisa bingung, dan ini bisa mengurangi Saddha. Secara sikap sih, no problem at all.... orang agama lain saja bila mau ngaku dia Buddhis juga, terserah kan?!... Bedanya di sini mungkin di 'siar' agama.
Misal, ada orang buta (dalam hal tidak tahu), gak tahu sama sekali ttg Buddha Dharma. Dia tertarik, mau belajar (yang saya maksud) Theravada, Mahayana, Tantrayana. Lihat ke Forum Buddha (atau Source lain) ini.... Wah.... koq kaya gini yah..... Mana yang bener nih.... Lalu batal.
Permasalahannya bukan di
batal. Tapi lebih jauh lagi, informasi apa yang saya cari tidak saya temukan. Simpang siur ini bisa menyesatkan. Mengutip semangat Mahayana, bukankah kebaikan seharusnya ditebar kepada semua orang?
Lalu mengapa harus di Forum ini, kan di Vihara jelas tertera, Vihara Buddha atau Vihara Meitreya. Benar, tapi yang terlihat di luar tidak seperti yang di dalam. Dan, banyak orang yang mau belajar, tapi enggan untuk ke Vihara. Cari-cari dulu di Internet. Karena semua informasi ada di sini.
Dan yang jadi pokok permasalahan, apabila dipisahkan. Siapa saja yang ingin belajar bisa melihat, oh ini ajaran Meitreya, dan ini ajaran Buddha. Seperti yang diuraikan sdr. Rey Z di awal threat, keunikan aliran Meitreya di Indonesia adalah mereka juga merayakan Waisak, dan hari-hari besar umat Buddha lainnya. Secara moral, ini tidak dipermasalahkan. Tetapi secara informasi, ini bisa mengelabui. Karena sepintas menjadi sangat mirip kan?
Yah, akhirnya memang ini hanya sebatas wacana. Kita disini berusaha untuk mencari solusi mungkin, walau entah kapan direalisasikan. Dan, saya rasa ini baik kok untuk Saddha. Jadi, seperti kata Bro Coolguyz, jangan sampai flame..... sayang topik sebagus ini kalo di close.
Umat Meitreya juga jangan skeptis dulu. Mungkin umat Buddha bisa turut membantu memperjuangkan agar aliran ini bisa duduk sejajar dengan agama Buddha, Islam, Kristen dan Hindu, paling tidak di Indonesia. Seperti yang sudah terjadi pada aliran Khong Hu Cu, walau tetap dinaungi Walubi. Keterbukaan seperti ini yang kita cari kan?
1. Kebebasan beragama, berkeyakinan, bahkan pada yang agnostic. (UUD 45, Pancasila)
2. Dengan catatan tidak merusak keyakinan yang sudah ada. (SKB)
Demikian pendapat saya.
Salam