Secara umum, ada satu
jawaban yang singkat, jelas, dan tegas untuk pertanyaan apakah orang baik tetapi tidak beragama tidak bisa masuk surga, dan orang jahat tapi beragama bisa masuk surga?, yaitu "
Kalau memang akhlak dijadikan patokan oleh Tuhan untuk menentukan pantas tidaknya seseorang masuk surga, maka agama tidak diperlukan lagi di muka bumi ini".
Kalau memang akhlak kriteria utama menentukan masuk surga atau tidaknya seseorang, maka untuk apalagi agama, karena tanpa agama saja orang bisa berbuat baik. Tidak usah jauh-jauh, pasti kita sering menemukan diantara teman atau tetangga kita akhlaknya sangat baik, ia mengaku beragama tapi tidak pernah sholat atau pun pergi ke gereja, nyatanya akhlaknya lebih baik dari umat islam yang rajin beribadah.
Menurut Islam, hal yang terutama yang membuat manusia masuk Surga atau Neraka adalah AKIDAH (Keimanan), didalam akidah ada pengakuan bahwa Siapa TUHAN yang menciptakan manusia tersebut..
bagaimana seorang bisa masuk Surga, jika ia tidak pernah mengenal TUHAN-nya yang menciptakan manusia tersebut, lalu memberinya nafas.
saya rasa agama Kristen juga beranggapan seperti itu. bahwa Iman di atas segala-galanya..
Ada sebuah hadits yang berbunyi :
Rasulullah Saw pernah berkata : "Amal sholeh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga." Lalu para sahabat bertanya : "Bagaimana dengan engkau Ya Rasulullah?" Rasul menjawab : "Amal soleh saya pun juga tidak akan cukup". Lalu para sahabat kembali bertaya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?" Nabi kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".
Apa makna dari hadits tersebut di atas? Yaitu bahwa perbuatan baik (akhlak) dan ibadah kita ternyata tidak mampu untuk mendapatkan tiket ke surga. Hanya karena rahmat-Nya lah kita bisa ke surga. Akhlak dan amal ibadah juga tidak cukup menjamin kita terbebas dari api neraka, hanya ampunanNya lah yang bisa membuat kita terbebas dari api neraka. Karena itu kita diminta banyak memohon rahmat dan ampunan Allah.
Pertanyaan berikutnya adalah apa syaratnya agar doa kita untuk memohon rahmat dan ampunan Allah bisa diterima? Tidak semua orang diberi rahmat surga, dan tidak semua orang diberi ampunan dari ancaman neraka. Karena itu Allah menentukan syarat utamanya adalah beriman kepada-Nya dan rasul-Nya (melalui syahadat). Ia harus memiliki aqidah yang benar, memahami siapa Tuhan yang disembahnya dengan benar, apa yang dimauiNya, bagaimana cara mencintaiNya. Inilah syarat utama agar permohonan rahmat dan ampunan kita bisa diterima.
Apakah benar anggapan bahwa sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang akan membuat Allah tidak mungkin (tega) menghukum orang yang baik hati?
Di akhirat kelak orang yang tidak beriman kepada Allah akan membawa amal kebaikannya ke hadapan Allah, tapi kemudian Allah tidak menerimanya, seperti tersebut dalam Al-Quran surat Al-Furqan ayat 23, "
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."
Melalui pengenalan yang baik terhadap Allah melalui cara-cara yang diatur dalam Al-Quran dan hadits, akan kita temukan bahwa Allah mensyaratkan aqidah Islam yang benar sebelum segala amal ibadahnya diterima.
jadi dalam Islam, yang di utamakan (berurutan) adalah :
- AKIDAH (Keimanan)
- IBADAH (syariah)
- AKHLAK
Tanpa aqidah yang benar dan lurus ia pun tidak pantas disebut seorang muslim. Tanpa ibadah yang sesuai syariah Islam, ia pun belum sempurna untuk dikatakan sebagai seorang muslim. Demikian pula, tanpa akhlak yang baik, muslim belum utuh dan akan mudah melenceng dari akidah.
Muslim yang baik wajib memiliki ketiga syarat ini (aqidah, ibadah, dan akhlak) secara lengkap, tidak kurang satu pun dan harus sempurna. Bila aqidahnya salah, maka kekal lah ia di neraka, bila ibadah dan akhlak buruk maka ia "mungkin" masih berpeluang masuk surga setelah disiksa terlebih dahulu di dalam api neraka.
Didalam Al Qur’an, surat Al-A’raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis beberapa kali ajakan para nabi, "
Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya". inilah kunci pokok, kemana kita pergi nanti setelah Kiamat, surga atau neraka.