@all
Ok2, maaf, beginilah jadinya kalo kita berkomunikasi lewat internet, susah untuk menyampaikan maksud kita yg sebenarnya lewat tulisan, kadang2 terjadi ambiguitas..
saya menyadari kalo postingan saya pd awalnya memojokkan anda(umat Islam) tapi jika anda baca keseluruhan saya pun memojokkan diri saya sendiri(umat Hindu),tapi terus terang saya tidak ada maksud untuk memojokkan.
@ocoy
Harusnya tetap dipertahankan, ngapain di hapus postingannya
POstingan anda yang selanjutnya bukanlah UNIVERSAL tapi MEMOJOKKAN, karena segala sesuatu harus DILIHAT dengan MATA sendiri
Sekali lagi maaf, saya tidak bermaksud memojokkan. Tujuan saya menyatakan segala sesuatu yg berkaitan dgn iman dilihat dengan mata hanya ingin memberitahu bahwa anda tidak bisa membuktikan kepercayaan anda, saya pun tidak bs membuktikan kepercayaan saya maka dari itu implikasi yg saya tuliskan kemudian adl "Untukku Agamaku,Untukmu Agamamu"..saya hanya menggiring ke arah toleransi saja. Iman itu tidak harus dilihat dengan mata, dan bahkan tidak bisa menggunakan mata.
Maaf,, Al-Qur'an bukan BUKU yang turun dari langit, tapi melalui wahyu
Segala sesuatu tidak harus dilihat baru diyakini
Oooh, maaf, tapi saya pernah mendengar bahwa Al-Quran turun dari langit sudah berupa buku. Saya ini orang beriman kpd Tuhan walaupun saya tidak melihat Tuhan, seperti layaknya angin yg tidak terlihat namun keberadaanya bisa dirasakan.
@asoybanget
Pragmatisme pasti akan menafikkan Idealisme
Pragmatisme meniscayakan Kompromisme
Sedangkan, Idealisme menafikkan Pragmatisme
Idealisme meniscayakan Keyakinan akan Bisyarah Allah dan Rasul
Perbedaan orang kafir dan mukmin adalah:
Orang mukmin yakin dahulu lalu mereka (pasti) akan melihat
Orang kafir butuh melihat dulu lalu (mungkin) akan yakin
Pilih mana?!
Saya orang mukmin yg tidak menafikan pragmatisme, "ilmu tanpa agama buta,agama tanpa ilmu pincang". Walaupun demikian keimanan kpd Tuhan tetap yg paling atas(prioritas).
@cimohai
Betul kang jaka, anda pun mengimani Tuhan. Namun saya tidak setuju dengan pendapat anda yang menyatakan "KITA BENAR2 ORANG BODOH.."
Kami sebagai umat Muslim mengimani dan mengakui kebenaran mutlak Allah SWT dengan segala firman-Nya. Jadi kalaupun anda berkata demikian, cukuplah dengan tidak membawa2x kami umat Islam.
No no no no..KITA SEMUA ADALAH ORANG2 BODOH karena memperdebatkan sesuatu yg tidak akan pernah selesai, bukan karena kita beriman kpd Tuhan. Saya tidak mengatakan diri anda dan diri saya bodoh karena beriman kpd Tuhan tetapi karena memperdebatkan sesuatu yg tidak ada ujungnya.
Baik kang jaka, sudah saya baca kembali dan saya juga klarifikasi ulang.
Dan sepertinya untuk permasalahan kitab Bhavisa Purana yang saya sebutkan diatas, tidak usah dibahas kembali, karena akan menimbulkan flame dan perdebatan yang bukan pada tempatnya (OOT).
Namun apabila saudara semua berpendapat bahwa nasi telah menjadi bubur, aka tanggung, maka saya dapat memberikan penjelasan yang dapat memberikan keterangan pada postingan saya diatas.
@jakaloco : Terima kasih telah mengklarifikasi postingan nya, dan saya juga sebagai salah satu umat Islam, telah mengklarifikasi kembali.
Terima kasih.
Ok2, sebaiknya kita back to topic, mumpung topiknya tentang Surga dan Neraka, saya ingin bertanya kpd rekan2 muslim, apakah ada ayat2 tentang adanya semacam jurang yg harus dilalui oleh roh2 di akhirat dengan cara berjalan di atas jembatan yg hanya berupa seutas tali?..saya gak maksud apa2 nanya beginian,cuma penasaran aja,karena saya menemukan banyak sekali persamaan antara Islam dan Hindu.
Oh saya nambahin pertanyaan lagi, tapi maaf pertanyaan saya OOT, tapi tolong dijawab mumpung ada kesempatan..saya pernah mendengar malaikat Harut dan Marut memberi ilmu kanuragan kpd bangsa Babilonia(Mesopotamia),yg saya ingin tanyakan mengapa malaikat Harut dan Marut ini selalu dituliskan bersama?apakah wujud dr malaikat ini berwujud saudara kembar?